If there are images in this attachment, they will not be displayed.  Download the original attachment
Page 1
- 1 -
BAB I
PENGANTAR DARI PENULIS
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Misteri tentang Al-Zaytun dan segala kontroversinya telah menyita perhatian
publik umat islam Indonesia begitu besar, tetapi setiap kali berita tentang “ pesantren
terbesar se Asia Tenggara “ tersebut terangkat ke permukaan, maka bola salju pro
dan kontra berbagai pihak terus bergulir menjadi besar dan tetap saja dari dulu
persoalannya tetap mengambang, tanpa kejelasan, tanpa tindakan serius dan nyata dari
institusi – institusi berwenang. Keadaan demikian tentunya semakin memperkeruh
suasana dan semakin menambah kecemasan dan kebimbangan ummat islam, padahal
beribu – ribu korban telah banyak yang jatuh dan bukti – bukti tentang itu telah ada .
Apalagi hal ini dipertegas oleh penyataan – pernyaatan, laporan - laporan, kesaksian -
kesaksian berbagai pihak, seperti :
1. Al Chaidar ( penulis buku“ MUSUH – MUSUH DARUL ISLAM : SEPAK
TERJANG NII KW IX ABU TOTO “ ).
2. Umar Abduh ( penulis buku MEMBONGKAR GERAKAN SESAT NII
DIBALIK PESANTREN MEWAH AL ZAYTUN “ & “ AL ZAYTUN GATE “.
3. Hartono Ahmad Jaiz ( penulis buku ALIRAN & PAHAM SESAT DI
INDONESIA “
4. M. Amin Djamaludin ( penulis buku “ BUNKER AL ZAYTUN, FAKTA
KESESATAN TAFSIR NII PANJI GUMILANG “. )
5. SIKAT ( Solidaritas Ummat Islam untuk Korban NII – Al Zaytun Abu Toto ).
6. FUUI ( Forum Ulama Ummat Islam Indonesia ), LPPI ( Lembaga Penelitian
& Pengkajian Islam ) & MUI ) dengan fatwa – fatwa dan hasil penelitiannya.
7. Wali – wali santri dan orang – orang awam ( yang bukan korban dan mantan
aktivis NII KW IX yang karena posisinya tidak tahu menahu tentang hal
tersebut ) sehingga mudah diperalat dan dijadikan dalih – dalih
pemutarbalikan fakta oleh pihak Panji Gumilang dan kroni – kroninya untuk
memperkuat posisi, hujjah – hujjah dan legalitas dirinya.
8. Media – media cetak dan elektronik.
9. Dan pihak lain – lainnya yang tak mungkin disebut satu persatu.
Persoalan mendasar yang sekarang menjadi pertanyaan di masyarakat awam
apakah Al Zaytun dan AS Panji Gumilang terkait langsung atau tidak langsung baik
secara historis, financial dan operasional dengan NII KW IX, sebenarnya telah cukup
dan bisa dijawab oleh buku – buku yang telah disebutkan diatas, namun fakta – fakta
keji, kejadian – kejadian/ peristiwa – peristiwa aneh dan ganjil apa yang terjadi di
lingkungan internal Ma’had Al Zaytun sesungguhnya, tapi tidak bisa terungkap oleh
media luar ( inilah konyolnya ) dan bahkan usaha – usaha investigasi dari pihak –
pihak lain yang berkompeten didalamnya untuk mendapatkan informasi – informasi
disekitar daerah Al Zaytun ( desa Gantar, Mekar Jaya, Haurgelis dll ) berada
1

Page 2
- 2 -
mengalami kendala, baik terhadap muadhof/ pekerja bangunan, mudarris, korinah/
istri – istri muadhof, karena langsung diantisipasi dan ditanggapi oleh pihak AS Panji
Gumilang dengan menerjunkan aparat keamanan dan mata – matanya untuk
melakukan pengawalan secara ketat terhadap para warganya yang diluar, agar tidak
terkorek informasi – informasi darinya dan terkontaminasi pengaruh– pengaruh dari
pihak luar Al Zaytun.
Disamping karena begitu ketatnya sistem penjagaan dan keamanan di Al
Zaytun yang berlapis – lapis., terlebih bahwa AS Panji Gumilang beserta aktor – aktor
intelektual dibelakangnya yang memang telah mempersiapkan strategi dan segala
cara sedemikian licik, sehingga dengan mudahnya pihak AS Panji Gumilang cs
berkelit dengan sebaliknya, tanpa sedikitpun merasa bersalah dan berdosa. Inilah yang
menjadi persoalan dan yang menjadikan latar belakang bagi diterbitkannya buku, “
TRAGEDI POLITIK PANJI GUMILANG : Catatan Kesaksian & Potret
Kejahatan Keji Di Al-Zaytun “ ini, mudah – mudahan tidak mengurangi nilai
informasi yang disampaikan., dan hanya kehendak Allah sematalah buku yang
sebenarnya lahir dari catatan harian yang telah tertulis lama dalam pikiran penulis,
mencoba diingat kembali ditengah segala usaha AS Panji Gumilang cs menebarkan
jaring – jaring dan rantai belenggu lahir dan bathin tanpa henti. Segala yang benar
hanya datangnya dari Allah, dan segala sesuatu yang sesat datangnya dari manusia,
karena telah melenceng dari ajaran yang lurus tersebab oleh nafsu serakah dan
angkara murka atas kepentingan politik, bisnis, kekuasaan dan statusquo yang telah
menjadikan tuhan bagi mereka. Inilah kasus Al-Zaytun yang belum berakhir hingga
detik ini. Untuk itu sebagai ummat islam harus tetap waspada terhadap musuh –
musuh islam baik yang datangnya dari dalam maupun luar, dalam segala bentuk
apapun dan tetap pada semangat mengikuti jejak perjuangan nabi sampai akhir:
PESAN PADA ORANG – ORANG ISLAM
YANG MENGAKU DIRINYA BERIMAN & MUMIN
Setiap insan muslim adalah mujahid
Pertahanan terbaik adalah rapatkan barisan, galang kekuatan dan mawas diri *
Inilah tempat dimana orang – orang beriman terus ditempa dalam panas yang bara
Wahai ! jangan bimbang dan ragu
Karena kebimbangan dan keraguan akan melahirkan ketidakpastian sebuah
keyakinan dan hanya akan membuka jalan persimpangan dan pintu – pintu
perpecahan
Sedang disana mata – mata iblis dan musuh – musuh islam terus mengintai dan
memburu ( dengan sorot matanya sangat tajam, tanpa terpejam )
Menunggu kita lengah dan diam seribu bahasa
Waspadalah terus dan pegang erat tali buhul Allah, agar kau tak terlepas dari
lingkaran waktu yang terus berputar, serta tetap terkendali dalam kemudi iman **
Sebab betapa banyak orang – orang telah hancur dan gugur, sia – sia perjuangan
dan pengorbanannya hanya karena hawa nafsu dunia ***
Lalu menjadi kafir, munafiq, pengkhianat dan musuh islam dari dalam ****
O waspadalah ! wahai kaum senasib dan seperjuangan
Jangan terpedaya oleh kata – kata dan tipu muslihat mereka
2

Page 3
- 3 -
Dibalik kado ekonomi, politik, militer, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
kemegahan dibalik istana menara gading dan kesemarakan lahir yang semu, yang
begitu halus dan meninabobokan ?
Tetaplah tegak lurus dalam garis ini, dalam garis ini
Mengikut jejak perjuangan Nabi
Ketahuilah perjalanan ini sangathlah jauh, melelahkan jiwa dan raga
Wahai ! jika engkau menginginkan beban ini menjadi lebih ringan dan lebih
menggairahkan
Maka, anggaplah ini semua sebagai satu tuntutan kebutuhan, panggilan tugas,
sesuatu yang agung dan suci atau pekerjaan yang indah yang mengagumkan dan
bersejarah !
Karena masa depan kedamaian dan ketertiban manusia dan dunia baru nanti ada
ditanganmu kini
Renungkanlah ! jika engkau ingin selamat sampai tujuan dan memetik hasil dari
benih yang kau tanam
Hidup adalah keyakinan yang mesti dipertahankan sampai titik darah penghabisan
Keyakinan adalah satu prinsip, idealisme dan keteguhan pendirian
Keyakinan yang berpadu dengan kesabaran
Membuat gemetar musuh – musuh dan hancurnya tantangan – tantangan
Dalam kebenaran
Keyakinan akan tumbuh dan bertambah kuat
Menjadi pilar – pilar beton dan baja
Meski dihantam badai demi badai
Laksana pohon yang baik *****
Akarnya kuat mengunjam bumi dan tangannya mencengkeram langit
Serta buahnya menghasilkan aroma, saripati dan manfaat
Bagi kesegaran hidup yang baru
Jika kau tidak ingin dikatakan, “ hidup namun sesungguhnya mati “
Maka bangkitlah ! lalu angkat sauh menuju alam penuh gairah
Allahu Akbar Allahu Akbar
Lailahailallah
Kita adalah orang – orang terbaik ******
Yang dilahirkan untuk seluruh manusia
Berseru untuk amar maruf nahi munkar
Kita adalah orang – orang pilihan ! *******
Untuk mengemban amanat ini
Sampai ke tempat tujuan
Kita adalah tentara – tentara Allah ! ********
Yang selalu siap siaga digaris terdepan medan pertempuran!
Islam adalah jalan lurus dan kebenaran tertinggi
Kebenaran tertinggi adalah tunggal dan tiada duanya
Islam adalah agung dan abadi !
Keagungan dan keabadian adalah sumber kehidupan hakiki
Dan hidup bagi islam tiada lain ialah jihad
Karena jihad betapa tinggi disisi Allah
3

Page 4
- 4 -
Dengan jihad kita akan tetap ada !
Dengan jihad kita bisa berteriak dan berkata ditengah hiruk pikuk dunia,” inilah
islam! Inilah islam yang rahmatahn lil alamin ( bukan seperti apa yang kau ucapkan
dan fitnahkan pada kami )
Dengan jihad kita akan tetap hidup !
Dengan jihad kita akan tetap tegak berdiri diatas kaki sendiri !!!
Hingga bisa melindungi diri dari segala kemungkinan dan ancaman, segala bentuk
penjajahan, kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan
Jihad tetaplah jihad
Ia harus tetap menyala dan berkobar disepanjang waktu
Jihad bukanlah bernama jihad
Jika ia berhenti pada satu titik tujuan
Tetapi ia adalah titik sampai
Titik akhir dari segala perjuangan
Kejayaan bukanlah tujuan tunggal
Tetapi adalah jembatan emas
Karena itu jihad harus menjadi tugas kita bersama
( keyakinan yang teguh dan semangat yang membara belumlah cukup untuk
meneruskan perjalanaan yang maha berat ini, ketika datang badai dari segala
penjuru dan bertubi –tubi tanpa akhir )
Maka minumlah obat kuat penjaga kesegaran rohani
Yaitu selalu sabar dan tawwakal agar meningkat semangat kesadaran akan tugas
mulia ini
Lalu ingat akan ikrar, sumpah – sumpah dan pesan – pesan perjanjian *********
Agar tetap teguh pendirian, setia hati dan tak pernah ingkar atas amanat –amanat
yang telah diberikan !
Buka mata !
Tajamkan telinga !
Bersihkan jiwa !
Kemudian lihat dan waspadalah setiap saat
Didepan ada lautan penuh ombak dan gelombang
Dan beribu – ribu iklan kenikmatan dunia
Datang menyerbu, menggoda setiap waktu, setiap insan
Lalu dibelakang ada lubang – lubang maut dan jaring – jaring jerat neraka
Yang siap menyeret kita tenggelam dalam jurang kegelapan dan kengerian –
kengerian adzab
Wahai !
Lihatlah oh jauh dalam diri ini, ada perang yang lebih besar, perang lebih besar
Yaitu pergolakan jiwa antara dua kepentingan yang saling berbeda, tarik menarik
sama kuatnya, tiada habisnya
( jika engkau dapat memadamkan api peperangan dalam dirimu,” ketahuilah
maka berarti engkau telah memenangkan perang besar ini
melebihi perangnya pahlawan seribu medan pertempuran,” Salalludin Al – Ayyubi )
4

Page 5
- 5 -
Wahai bangsa –bangsa muslim yang senantiasa ditempa hari – hari penuh
perjuangan dan pengorbanan
saatnya kini engkau lakukan perhitungan demi perhitungan
Bangkit dan maju terus, pantang menyerah !
Sebab disana akan kau dapatkan alam penuh gairah
Gairah untuk hidup dan mati yang agung **********
Nyanyian pujaan orang – orang suci
Lihat, O lihatlah betapa tangan – tangan telah terkepal
Menggengam pedang dan panji – panji islam
Menunngu datangnya saat kemenangan
Kemerdekaan sepenuh jiwa
Matahari sang fajar “ syariat islam "
Tangerang, 2002.
BANGKITLAH ISLAM ! ?
Wahai yang bernama muslim
Bangkitlah !
Rebutlah hak – hakmu, martabat dan mahkotamu yang telah hilang dirampok *
Lalu kembalilah dalam lindungan total Al Qur’an dan assunnah **
Yang membuatmu akan tetap kuat dan bersatu padu ***
Sebelum bencana paling dasyat begitu sempurna
Membiusmu dalam maut yang penghabisan
( persekongkolan jahat dari segala penjuru )
Lihatlah !
Apa yang kau banggakan dan saksikan dari masa kemasa
Negeri lingkaran setan
Negeri sarang laba – laba ****
Selain jaring – jaring yang menyesatkan
dan menyengsarakan rakyatnya, tanpa akhir !
Rumah – rumah berhala
Pemuja – pemuja iblis dan kefanaan dunia
Manusia – manusia pendusta dan pendosa
Tempat – tempat maksiat
Pilar – pilar ditepi jurang neraka
Penguasa – penguasa seperti fir’aun dan namrud
Konglomerat – konglomerat seperti qorun
Ada dimana – mana
Wahai bangkitlah !
Hancurkan setan – setan besar
Yang berdiri congkak dibalik layar nasionalisme dan pluralisme picik, politik –
politik busuk
Kedok – kedok agama, ekonomi, sosial, ham, demokrasi, pendidikan
globalisasi, isu – isu terorrisme: fikiran – fikiran, media – media sekular dan liberal
tanpa batas nilai – nilai
Omong kosong ! telah lama aku muak! telah lama aku muuaakkkkk !!!
5

Page 6
- 6 -
Berjuta topeng dan tipu muslihat telah dipertontonkan
Penindasan, kejahatan dan penjajahan terselubung,
penghancuran – penghancuran aqidah generasi islam,
fitnah –fitnah keji tanpa dasar, tanpa pembelaan
Duhai ! tinggalkan doktrin – doktrin rezim
yang membuatmu jadi bangsa budak selamanya, pengemis
dan peminta - minta tanpa rasa malu dan jijik
Buanglah kitab – kitab palsu penuh bid’ah,
Penguasa dan ulama – ulama palsu, intelektual – intelektual islam palsu
Sisa – sisa Fir’aun dan Snouck Hugronje
( yang membuatmu pecah dan terbelenggu ditempat berabad – abad lamanya:
tak bisa kencang berlari, O lihatlah dalam diri bangsa ini, lihatlahhhh … )
O hancurkan ! berhala – berhala yang ada di otak kepala kalian
Yang bersembunyi dibalik candu kemerdekaan, kehidupan dunia dan iptek
Rutinitas – rutinitas semu, yang membuang segala daya, energi dan waktu
Bangkitlah ! bangkitlahhhhhhhh !!
Tangerang, 29 Juni 2004.
DENDAM ARWAH DI PENGADILAN AKHIRAT
Kepada para pendzalim:
( ketika ummat islam didzalimi didunia, maka Allah akan membalasnya setimpal ) *
( Allah memang Maha Pengampun, tapi ingat bahwa Allah juga Maha Pengadil seadil – adilnya )
Dipengadilan tinggi akhirat
Roh kami dibangkitkan **
Kamipun hidup kembali
Ditengah padang masyar yang penuh kecemasan lautan manusia **
Ya Rabbi
,” karena Engkau Maha Yang Adil seadil – adilnya,”
dalam hablumminallah, dalam habluminanash
Atas nama korban kedzaliman ummat islam, kami naik banding
Kami naik banding atas pengadilan dunia yang belum tuntas, belum berakhir !
Kami ingin keadilan sejati yang telah berabad – abad kami pendam dalam kubur,
dengan sabar ?
Kami ingin keadilan sejati !!
Tanpa rasa belas kasihan dari Tuhan
Seperti saat mereka memperlakukan kami dengan keji
Penuh kebanggaan dan kepuasan
Tanpa batas peri – peri kemanusiaan
Dipadang masyar
6

Page 7
- 7 -
Malaikat – malaikat menyeret – nyeret tubuh – tubuh musuh islam **
Yang diam terkencing – kencing, gemetar penuh ketakutan
Untuk diserahkan sebagai pesakitan abadi neraka jahanam**
( disiksa sampai mati, lalu dihidupkan kembali, disiksa lagi terus menerus tiada
habisnya )
Yang selama di dunia selalu menyiksa kami tanpa sebab
Yang selama di dunia selalu memvonis kami tanpa pembelaan
Yang selama di dunia selalu menghadirkan saksi – saksi palsu dan sandiwara –
sandiwara pengadilan
Yang selama di dunia selalu menipu kami dengan janji – janji palsu
Yang selama di dunia selalu memfitnah kami tanpa alasan – alasan yang benar
Yang selama di dunia selalu memenggal leher – leher kami ke tiang gantungan dan
kuburan – kuburan massal ***
Yang selama di dunia selalu menghancurkan hidup kami dengan penderitaan,
kemiskinan, penjajahan sistematis, penindasan – penindasan dan keterbelakangan
fisik dan mental
Kami ingin keadilan sejati
Kami ingin keadilan sejati, ya Allahhhhhhhhhhhhhhhhh…………hhhhhhhhhhh
Hingga kami puas, puas, puuuuaaaassss….!
Terbalaskan !!!
Tangerang, 29 November 2004.
Demikian pesan kami kepada ummat islam, dengan adanya buku ini berarti
setidak – tidaknya pembaca dan masyarakat luas bisa mengambil posisi sikap yang
wajar, benang merah dan buku putih bagi dirinya secara obyektif, tegas dan benar.
Tanpa harus terpengaruh oleh statement – statement AS Panji Gumilang yang tidak
bisa dipertanggungjawabkan secara aqidah, moral, legal dan logika akal sehat kita.
Selamat membaca.
Wassalamu’alaikum,
( TADJUDIN AL FATH )
Referensi Pesan Pada Orang – Orang Islam:
* QS. 61 : 4 & Lihat bacaan peringatan imam kepada jamaah mamum ketika sebelum niat shalat.
** QS. 4 : 146, 175 QS. 6 : 6 QS. 7 : 144, 145, 170, 183
*** QS. 25 : 43 QS. 45 : 23
**** QS. 5 : 44, 45, 47,
***** QS. 14 : 24, 25
7

Page 8
- 8 -
****** QS. 2 : 143
******* QS. 2 : 143
******** QS. 61 : 14 QS. 48 : 4
********* QS. 16 : 94, 95
********** QS. 2 : 102
Referensi Api Kebangkitan Islam:
* Lihat sejarah piagam jakarta
Referensi Dendam Arwah Dipengadilan Akhirat :
* QS. 10 : 27
** QS. 40 : 69 – 77, 44 : 44 - 50 Q. 34 : 7
*** QS.17 : 33
SEKILAS RASA PENASARAN PENULIS
Mungkin saya terlalu lambat untuk keluar dari NII gadungannya Abu Toto,
dibanding rekan – rekan lainya sekaliber Al Chaidar dkk, terlebih saya posisinya
dibawah yang tentunya sangat awam, bodoh dan terlalu bingung untuk memikirkan
dan membedakan siapakah yang benar antara pernyataan Abu Toto dan Al Chaidar, di
satu sisi Abu Toto ( melalui aparat – aparat teritorial dibawahnya sangat ofensif dan
tendensius ) bilang bahwa Al Chaidar adalah anak yang durhaka pada orang tua
( baca: Abu Toto ), di lain sisi aparat – aparat bawahanya Abu Toto yang telah
terpengaruh fikiran dan bukti – bukti Al Chaidar, tambah ragu dan goyang
keyakinannya akan kebenaran Abu Toto dan Al Zaytun nya, terus mempengaruhi
saya, sehingga saya tetap penasaran, ingin tahu melihat dengan mata kepala sendiri
dan tidak terpengaruh dari penyataan – pernyataan antara keduanya, siapakah yang
benar antara keduanya, sehingga pada akhirnya, sepertinya saya ada misi khusus dari
diri untuk rasa penasaran ini, dengan diam - diam memantau AS Panji Gumilang dari
jauh, hingga akhirnya sampai ke Al Zaytun :
1. 5 tahun diteritorial . ( 1994 – 1999 ).
2. 3 tahun di Ma’had Al Zaytun, Indramayu ( 1999 – pertenghan 2002 ).
Memang penulis mengakui, ketika sudah menjadi tenaga fungsional apakah
menjadi muadhof ataupun guru di Ma’had Al- Zaytun, sama saja betapa sangat
sulitnya untuk keluar atau melarikan diri dari rezim tiranik, despotic dan korupt AS
Panji G.. Seperti yang telah saya sebutkan diatas dalam pengantar dari penulis,
bahwa memang situasi dan kondisi yang telah dirancang demikian sistematis agar
orang – orang/ tenaga kerja disini tidak bisa melarikan diri/ terbelenggu kehidupan
( ruang gerak ) fisik dan psikisnya didalam dan diluar lingkungan Al-Zaytun,
sehingga jika nanti ada keinginan dari pekerja untuk melarikan diri, tentu bagi orang
yang tidak punya pendidikan dan skill sama sekali, maka akan berpikir dua kali
( bukan karena betah di Al-Zaytun, ). Dan bagi orang yang sudah berkeluarga, tapi
belum punya anak: berpendidikan dan mempunyai skill, tinggal mempersiapkan
waktu yang tepat dan keberanian nekad luar biasa untuk kabur dari sini serta siap
menghadapai tantangan berikutnya dalam hidup dimasyarakat dan mencari
penghidupannya kelak , jika tidak maka perbudakan sampai tua bahkan sampai mati
tidak akan berakhir. Bagi yang sudah berkeluarga dan punya anak yang banyak maka
8

Page 9
- 9 -
akan bertambah dilematis. Tapi semuanya tentu dikembalikan pada soal pilihan
masing – masing para pekerja disini yang menjadi guru dan pekerja kasar bangunan,
apakah memilih bertahan di Al Zaytun yang resikonya harus menerima perbudakan
dan pembelengguan ( menjadi sapi perah ) tiada akhir, jikapun memilih unuk keluar/
melarikan diri maka juga punya resiko dia harus mencari kerja pengganti ditengah
banyaknya berjuta pengangguran saat ini yang tentunya juga tidak mudah secepat itu
untuk mendapatkan pekerjaan, terlebih dengan telah terlalu lama putusnya tali
persaudaraan, tiadanya waktu luang, putusnya tali informasi, ketiadaan dana “ benar –
benar telah menjadi buah simalakama besar, maju kena mundur kena, maju mampus
mundurpun mampus. Benar – benar tragedi kemanusiaan yang sulit sekali dihapus
dari mantan – mantan korban dan ini adalah fakta yang benar – benar terjadi didalam
proyek Ma’had Al-Zaytun.
Nah segala sesuatu yang terjadi di Ma’had Al Zaytun itulah yang saya kira belum
ada yang pernah menulis dan mengupasnya. Karena buku – buku yang telah terbit
sebelumnya, bicara tentang : analisa – nalisa, asal – usul, modus – modus operandi,
kontroversi – kontroversi, tafsir – tafsir yang disesatkan, aliran sesat, ikatan sejarah
beserta mantan tokoh - tokoh teritorial dan korban – korbanya serta adakah erat
hubunganya terhadap existensi Ma’had Al Zaytun.
Saya ingat betul pertama kali ditilawah ( diajak ngaji ala NII KW IX Abu Toto )
ketika itu bulan Juni tahun 1994 dan sampai akhirnya hijrah, pasca hijrah saya ambil
kesimpulan dalam diri. Kenapa kok negara tidak mempunyai wilayah/ teritorial dan
mengenai dana – dananya yang ditarik/ dikumpulkan dari jamaah, bisakah
dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya, sedangkan sistem operasionalnya sistem sel
terputus, yang setiap jamaahnya terhadap para pimpinanya dari tingkat mulai yang
terendah sampai yang tertinggi saling tidak tahu akan asal – usul dan identitas dan
alamat sebenarnya, dimanakah tempat tinggalnya, dimanakah kantornya, tidak jelas.
Bukankah ini yang namanya gerakan makar negara dalam negara ?. Seiring waktu
terus berjalan, suatu ketika pimpinan dari daerah Kecamatan Cengkareng Barat,
bernama A. Khodir mengintruksikan untuk beli buku “ REFORMASI PREMATUR
yang ditulis oleh Al Chaidar, yang isinya bisa digarisbawahi sebagai skeptisisme
terhadap era reformasi yang sedang berjalan, beserta tokoh – tokohnya dibalik itu.
( mungkin waktu itu Al Chaidar masih aktif sebagai bagian dari aparat Abu Toto alias
Panji Gumilang ) sehingga hal demikian bisa menambah spirit dan legalitas bagi
kepentingan – kepentingan terselubung dari Abu Toto. Tapi anehnya tak selang
berapa lama kira – kira kurang lebih 3 bulan dari waktu tersebut, dilarang keras untuk
membeli dan membaca buku – buku Al Chaidar, apalagi setelah terbitnya buku,
Pemikiran Politik Proklamator Negara Islam Indonesia, SM Kartosuwiryo “ dan
Sepak Terjang NII KW IX Abu Toto, “ Musuh – Musuh Darul Islam “. Hal ini
menandakan secara tersirat adanya konflik dan pertarungan hebat diantara keduanya.
Membaca gelagat seperti itu, saya teruskan untuk tetap bertahan dan untuk
mengetahuinya lebih jauh, siapakah yang benar diantara mereka berdua, meski
kenyataan begitu pahit rasanya dan mempertaruhkan segala - galanya, agar nantinya
rahasia – rahasia internal di Ma’had Al Zaytun bisa terungkap dan diketahui publik
dan ummat islam Indonesia, agar ummat islam tetap waspada terhadap musuh –
musuh islam yang besembunyi dibalik simbol – simbol islam., yang kenyataan
sesungguhnya adalah fitnah besar dan imperialisme modern yang terselubung rapi.
9

Page 10
- 10 -
SEKILAS REALITAS KEKINIAN AL ZAYTUN
Secara fisik memang Ma’had Al Zaytun masih tetap berdiri kokoh dan
perkasa, namun secara ruh, hakikat dan intuisi bahwa sesungguhnya Ma’had Al
Zaytun telah runtuh, yang memang karena latar belakangnya yang kontroversial dan
realitasnya yang semu [ red; penuh kepalsuan ] kemudian bangunan ini dengan segala
kontroversinya terus dibangun meski ditepi jurang yang menganga, yang setiap saat
akan menelan dan menghancurkan arsitek, penghuni dan pendukungnya sendiri .
Yang masih memuja [ apakah itu orang – orang terdidik, pejabat dan institusi –
institusi tertentu ] banyak berharap dan terkagum – kagum sebenarnya hanyalah orang
– orang yang tidak punya pengetahuan tentangnya, bagi orang awam, tamu – tamu /
pengunjung atau orang – orang yang tidak tahu realitas kekinian Al Zaytun yang
sesungguhnya ( terlebih tidak mengevaluasi waktu demi waktu tentang kejadian atau
peristiwa – demi peristiwa yang sebelumnya dan output sesudahnya ), mungkin tidak
memahami bila ternyata sebenarnya Ma’had Al Zaytun, mendekati detik – detik saat
kehancuran dan keruntuhannya. Fantastis, sangat cepat tidak diperkirakan oleh semua
orang. Sehingga saya melihat bahwa sosok AS Panji Gumilang yang sekarang , adalah
sosok yang sibuk bagaimana cara untuk menutupi, menangkis, menambal, menjaga,
mempermak, meloby dengan cara – cara murahan dibalik layar dengan segala cara
dengan berbagai media dan intistusi tertentu, apakah itu demi kepentingan oplah,
pemilik modal dan korporasi ataukah mengembalikan citra, yang memang telah
buruk sebelumnya, sehingga, agar dinding -dinding bentengnya tidak tercoreng,
dilubangi, digoyang – goyang, dihancurkan oleh oleh pihak – pihak luar.
BAB II
TRAGEDI POLITIK
2.01. KESAN MILITERISTIK / INTELIGEN BEGITU KUAT
Bagi pembaca yang sudah membaca buku – buku tentang Al Zaytun dan
kontroversi – kontroversinya tentunya akan paham benar tentang ciri – ciri, taktik –
taktik dan modus - modus operandinya di wilayah teritorial ( baca: bukan di lokasi Al
Zaytun, Mekar Jaya, Haurgeulis, Indramayu ) yang memakai sitem sel terputus,
sehingga antara pimpinan yang satu dengan pimpinan lainnya atau jamaah yang satu
dengan lainnya tidak saling mengetahui, sehingga ketika ada seorang pimpinannya/
aktivisnya/ jamaahnya ditangkap oleh pihak keamanan dan diinterogasi, lalu dengan
lugas menjawab, “ saya tidak tahu, dimana alamat dan tempatnya si fulan ,
10

Page 11
- 11 -
bagaimana saya tahu matanya saja ditutup rapat – rapat, “ dan pupuslah sudah dari
pihak berwajib untuk mengusut tuntas lebih jauh, siapakah dalang sesungguhnya
dibalik kasus tersebut. Kejadian demikian terus berulang – ulang dan sekali lagi
akhirnya pihak keamanan tak sanggup lagi mengurai benang yang kusut/ ruwet
dimanakah letak ujung pangkalnya, bagai sebuah lingkaran setan. Tentu hal ini bisa
dikatakan sebagai keberhasilan turunan dari operasi Komando Jihad jilid 2 ( dua )
yang di arsiteki Ali Murtopoi, kini terulang lagi, dengan modus yang lain ( untungnya
orang – orang islam yang tetap istiqomah, tetap menyalakan api pejuangan sampai
detik – detik terkini ).
Namun konteks, kebijakan politik dan strateginya akan menjadi lain jika ada
tempat, alamat tetap, lokasi jelas dan bangunan nyata, yang nyata – nyata telah
dikenal oleh publik, sehingga jika nantinya kasus ini terkuak dan terbongkar, bahkan
jika sampai ke pengadilan dan dimenangkan oleh pihak korban/ ummat islam, maka
AS Panji Gumilang dan aktor – aktor intelektual dibalik layar akan tertangkap dan
dihukum seberat - beratnya . Nah inilah NII KW IX Abu Toto alias AS. Panji
Gumilang, lain kedok diteritorial lain pula di Mahad Al Zaytun. Ada beberapa alasan
kenapa kesan militeristik/ inteligen di Ma’had Al Zaytun begitu kuat , sbb :
1. Dibentuknya satu departemen khusus yang bertanggung jawab terhadap
masalah keamanan secara menyeluruh baik dilingkungan internal Ma’had
maupun diluar Ma’had, departemen ini terbagi menjadi 2 nama, yaitu :
A.
TIBMARA : yang anggota – anggotanya adalah orang – orang pilihan
dan terpercaya AS Panji Gumilang, orang – orang yang menduduki
posisi ini adalah setingkat Daerah / Bupati, tugas utamanya adalah
seperti intelijen/ agen mata – mata dan bertanggujawab dan
dikomando langsung oleh AS Panji Gumilang, didalam kegiatan
operasional kesehariannya tidak menggunakan pakaian seragam tapi
berpakaian preman. Tugas utamanya tidak semata – mata
mewaspadai pihak luar yang melakukan usaha – usaha investigasi
dan melakukan misi – misi khusus seperti pembersihan terhadap
pengaruh – pengaruh buruk media massa terhadap warga Al Zaytun ,
dengan menyebar ke tempat – tempat pos yang strategis, agar
warganya tidak keluar areal, terpengaruh dan tidak kabur dari Al-
Zaytun, dan juga menjaga tempat – tempat super rahasia yang tidak
sembarangan orang dalampun memasuki area –area tertentu yang
dianggap rahasia dan membahayakan bagi existensi, keselamatan dan
kepentingan Al Zaytun, termasuk adalah menjadi petugas operator
central telepon 24 jam non stop sehari terhadap keluar dan masuknya
arus percakapan serta melakukan nametageisasi ( baca:
pengindentifikasian dini ) secara spesifik terhadap indentitas dan
klasififikasi terhadap tamu dan calon tamu yang datang, akan datang
dengan beratus – ratus macam kode dan warna name tage ( kartu
tamu ).
B.
GARDA MAHAD : yang anggota – anggotanya adalah orang – orang
yang menduduki posisi Ibrahim/ kecamatan atau muadhof yang
direkrut, nama garda mahad kita kenal kalau di RI adalah security
atau satpam , posisi ini dibawah satu level dari TIBMARA. Ada yang
11

Page 12
- 12 -
membedakan antara sifat dan tugas Security/ Satpam disini, yang
fungsinya lebih diarahkan pada misi – misi tersembunyi AS Panji
Gumilang, daripada menjaga keamanan menurut logika kita,
layaknya satpam – satpam di RI. Contohnya adalah ketika para
muadhof yang akan pulang Silaturahmi atau sebaliknya akan kembali
bekerja, maka tidak boleh pakai tas besar/ ransel dan kalaupun pakai
maka akan digeledah, karena yang paling ditakutkan sekali adalah
buku – buku/ selebaran berita – berita yang dianggap haram dan tidak
layak untuk dibaca yang dampak buruk nantinya akan menimbulkan
larinya para muadhof dan ustazd – ustazd.
2.
Adanya departemen Personalia/ Kepegawaian yang menangani karyawan
pembangunan ( baca: muadhof yang berseragam werpak kuning ) yang tugas
dan fungsinya malah jauh melebihi dari kapasitas tugas – tugas adminitratif
semestinya, bahkan bisa dikatakan kalau departemen ini seperti sebagai
tempat ujung tombak indoktrinisasi ala penataran P4 era Orde Baru dan
interogasi - interogasi ala Kodim. Indoktrinisasi dimaksudkan disini adalah
bagaimana setiap usaha yang akan merusak citra/ menggoyang nama AS
Panji Gumilang didalamnya adalah dikatakan iblis, fitnah, agen – agen
pentagon/ amerika dan bahwa warga Al Zaytun yang keluar/ lari dari Al
Zaytun dicap murtad, kafir, pengkhianat bahkan tindakannya akan lebih
represif bila muadhof kedapatan terlambat kedatangannya sehabis
silaturahmi pada keluarganya atau tidak masuk kerja meski dengan alasan
sakit sekalipun, tapi tidak diterima oleh pihak personalia Al Zaytun ( maka
akan dikenakan iqab/ sanski hukum keras, apakah dikenakan tidak boleh
bertemu keluarganya selama 3 bulan berturut – turut dsb dsb ) dan justru hal
ini malah menambah kecurigaan besar dari pihak Al Zaytun kalau – kalau
bahwa warganya ada yang telah terpengaruh hasutan – hasutan dari pihak –
pihak luar yang padahal kalau kita ketahui kemudian,
mencoba
menyelamatkan sebagian ummat islam yang telah terjerumus dalam aliran
sesat ini, NII KW IX Abu Toto. Maka untuk mencegah hal – hal tersebut
setiap muadhof yang mau silaturahmi ( pulang ke keluarganya seminggu
sekali itu dibekali pesan – pesan propaganda dan provokatif versi Al
Zaytun ), lebih celakanya lagi adalah bahwa rata – rata tingkat pendidikan
muadhof yang sangat rendah yaitu SD dan SMP sehingga setiap apa yang
dikatakan pihak Personalia diterima dan ditelannya mentah – mentah, tanpa
difilter terlebih dahulu. Bahkan perkataan khas dari biro Personalia ini
dengan mengatakan,” Kamu ini ibarat lampu, pikirannya adalah 5 watt yang
tak bisa menembus/ memahami pikiran - pikiran pimpinannya ( AS Panji
Gumilang ) yang 10.000 watt, jadi ikuti saja intruksi – intruksi pimpinannya,
( samina waatona : aku dengar aku laksanakan ) jangan terpengaruh berita
– berita fitnah/ buruk dari buku – buku itu.
3.
Dalam setiap bagian pekerjaan pembangunan di Ma’had Al Zaytun, dibentuk
sedemikian rupa struktur multi pengawasan pekerjaan dengan sangat ketat
yang diawasi oleh 4 lapis yang istilah – istilah namanyapun berbau ala
militer pula., : yaitu a). Komandan 1( Komandan utama yang berhelm
warna biru ) dan b). Komandan 2, 3 dan 4 ( Komandan pembantu yang
berhelm merah, sekaligus komandan penegak disiplin ) yang bertugas
mengomandai dan melaporkan hasil – hasil kerja para karyawan
12

Page 13
- 13 -
pembangunan ke departemen personalia, lalu hasil kerja tersebut dievaluasi,
apakah hasilnya telah memenuhi target atau belum, namun jika tidak
memenuhi target hari sebelumnya, maka tugas hari besoknya tambah
menumpuk , karena harus mengganti/ membayar utang kerja yang kemarin
dan tidak perduli dengan alasan ini dan itu dari pihak muadhof, dan rutinitas
seperti ini telah menjadi bagian dari sesuatu yang memberatkan sekali
fisiknya tiap hari, bahkan para muadhof bangunan ini jika waktu jadwal
penerimaan santri telah dekat, tapi bangunan gedung pendidikan yng
dimaksud belum nampak adanya tanda – tanda selesai, maka muadhof pun
tidak boleh pulang/ menjenguk/ silaturohim kepada keluarganya hingga
sampai tiga bulan berturut – turut ( bahkan lebih ) meski padahal
keluarganya dalam jarak dari lokasi Al Zaytun cuma 2 kilometer atau 1/2
kilometer sekalipun, naudubillah mindhalik. Hal ini mengingatkan kita akan
kejadian – kejadiam pemerasan – pemerasan di luar batas kemanusiaan yang
terjadi di teritorial KW IX Abu Toto, dan disini terjadi juga dengan
pembebanan target – target pembangunan fisik agar cepat selesai bangunan –
bangunan sarana pendidikan, contoh saja ; dalam satu tahun bisa membangun
satu bangunan pendidikan dan satu bangunan mess santri yang setidak –
tidaknya menampung santri kurang lebih 3.000 santri, coba bayangkan
berapa nilai uang jika tiap santrinya biaya pendidikannya 20.000 – 30.000
dollar dengan kurs, 1 dollar sama dengan Rp. 10.000,- bukankah sudah
milyaran jumlahnya , fantastis bukan dan belum lagi biaya – biaya atau
pemasukan – pemasukan lainya yang diexploitasi rutin dari penghuni –
penghuni Al Zaytun.
4. Displin yang sangat ketat , kaku dan tidak manusiawi, bahkan kalau bisa
dikatatakan justru malah melebihi dispilinnya ala milter, hal ini bisa dilihat
dari ;
- Jam mulai kerja pukul 05.30 usai jam kerja pukul 23.00 [ tahun 1998 s/d 2001 ]
dan baru tahun 2002 keatas usai kerja puku 22.00.
- Pengecekan absensi tiap personel dari seluruh bagian baik pagi hari, siang hari
dan pada malam hari dilakukan begitu ketat sekali oleh para komandan –
komandan regu yang kemudian dilaporkan ke para exsponen – exsponen ma’had
[ pembantu – pembantu AS Panji Gumilang ] jika terdapat kejanggalan –
kejanggalan ketidakhadiran meski itu satu orangpun dari satu anggota/ tim, jika
diketahui identitas bahwa yang tidak hadir adalah yang sudah punya kontrakan,
maka akan segera dtindaklanjuti dengan penjemputan, dengan harapan orang
yang dimaksud dapat diketemukan dan diklarifikasi tidak membangkang/ pro
terhadap AS Panji Gumilang.
-
Seperti ruang konsentrasi sebuah kamp penampungan yang mudah
dimonitoring dan diawasi, maka setiap personel diwajibkan tinggal didalam
mess dan tidak boleh berada diluar wilayah mess apalagi keluyuran/
berkeliling di sekitar Ma’had Al Zaytun lebih dari satu orang diatas pukul
23.000 malam dengan melakukan percakapan – percakanpan lebih dari dua
orang yang dicurigai pihak AS Panji Gumilang, maka akan segera
dinterogasi oleh pihak security ma’had, bahkan kalau memang perlu akan
dicap sebagai mata – mata orang – orang luar [ red ; kelompoknya Al
Chaidar, M Abduh, LPPI dll yang sesuara ]. Pantaslah jika kemudian kalau
13

Page 14
- 14 -
ada tamu – tamu rahasia/ intelijen yang pro status quo sering masuk pada
waktu malam hari tanpa diketahui oleh warga Al Zaytun yang telah tertidur
pulas karena kecapaian yang sangat dan tidak adanya waktu untuk
mencurigai/ menyelidiki dari dalam karena selalu dibikin sesibuk mungkin
dengan target – target kerja yang gila dan tidak masuk akal, sehingga tidak
ada waktu sama sekali untuk menghela nafas ataupun berfikir sejenak serta
mendapatkan informasi – informasi yang akurat dari luar, apakah dari media
cetak; majalah, radio, televisi, koran, buku juga saudara/ teman – teman
seperjuangan yang berada di territorial.
5. Photo – photo AM Hendropriyono yang bersama AS Panji Gumilang dan
statement – statement AMH dimajalah Al Zaytun, yang dengan terang –
terangan akan melibas orang – orang yang berusaha menggoyang Al Zaytun.
Telah mencerminkan bukti keterlibatan intelijen di Al-Zaytun.
2.02. KERJA RODI
Kerja rodi/ romusha atau tanam paksa, istilah kata ini mengingatkan kita pada
jaman penjajahan Belanda/ Jepang dimana bangsa kita dipaksa bekerja keras dan
disiksa, berkorban apa saja, namun hasil keringat dan jerih payahnya tak pernah
didapatkannya tapi untuk tuan – tuan besar penjajah disana, keadaan itu wajar karena
memang posisinya bangsa Indonesia sedang dijajah, malang tak dapat ditolak untung
tak dapat diraih. Namun adalah suatu keganjilan dan keanehan besar jika kejadian
Kerja rodi/ romusha atau tanam paksa terjadi disaat sekarang juga namun dengan cara
yang lebih modern dan halus, contohnya, Ketika mas’ul – mas’ul/ aparat – aparat
lurahnya yang diteritorial sudah tak sanggup lagi untuk memenuhi setoran – setoran
kewajibannya, karena saking beban berat yang harus ditanggung tiap bulannya dan
harus tekor berbulan - bulan, terlebih bahwa mereka memang dikondisikan
sedemikian rupa agar mafi/ tidak kerja, agar nanti dengan sendirinya ia memilih
untuk menjadi muadhof/ pekerja kasar bangunan ( ini adalah bahasa halus AS Panji
Gumilang, tapi yang benar adalah kuli kasar bangunan ) di Ma’had Al Zaytun,
daripada repot – repot lagi memikirkan setoran – setoran gila itu.
Ketika sudah memilih untuk menjadi Muadhof/ pekerja kasar, maka
pemerasan terhadap tenaga/ fisik menunggu saatnya saja, tapi itulah tadi yang kami
katakan diatas, malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih atau dengan pakai
peribahasa lain adalah: keluar dari mulut singa masuk kemulut buaya. Tak habis
sampai disitu ketika di teritorial sudah diperas habis – habisan dan berjuang mati –
matian, ditempat Ma’had Al Zaytun telah menunggu pekerjaan berat yang tak kalah
bengisnya dengan kerja rodi/ romusha atau tanam paksa, namun ini tidak dirasakan
sebagai imperialisme fisik karena mungkin akibat indoktrinisasi aqidah yang sudah
tertanamkan demikian mendarahdaging, sehingga sulit untuk menyadarkannya.
Bayangkan saja kerja mulai pukul 05.30 sampai pukul 22.00 – 24.00, dengan
pengawasan begitu sangat ketat ala militer/ intelijen, pengecekan keberadaan terhadap
masing – masing diri muadhof dilakukan tiga ( 3 ) kali dalam sehari, 1). Pukul 05.30
saat mulai kerja 2). Pukul 13.00 saat setelah istirahat 3). Pukul 22.00 saat doa
malam. Didalam laporan tersebut disampaikan kelompok kerja A, B, C dan
seterusnya apakah masih tetap utuh anggotanya, ataukah ada yang kurang, kalau
kurang kenapa ? apakah karena sakit ataukah lari/ ngabur, dan kalaupun ada siapakah
14

Page 15
- 15 -
itu orangnya, apakah dia sudah punya korinah/ istri, jika yang tidak hadir/ absent
memang benar adalah yang sudah punya korinah/ istri, maka bisa dilacak ke rumah
tempat kontrakanya dan dengan segera pula Komandan Karyawan Bangunan dari Al
Zaytun, membentuk tim buru sergap dan tim pencari fakta ala polisi ( red: sebab –
sebab apa dia tidak berada di lokasi Al Zaytun ).
Apa alasanya kenapa sampai dicek sampai begitu ketat sekali, sampai tiga kali
dalam sehari, lain dan tak bukan adalah bahwa ketakutan sekali bila pihak AS Panji
Gumilang, muadhof tersebut mencoba lari/ ngabur dari tempat Al Zaytun, sehingga
akan kehilangan pekerja rodinya yang cukup dibayar Rp. 50.000,- tiap bulan ( yang
berarti akan berdampak besar terhadap cepat dan lambatnya, berhasil dan tidaknya
proyek ambisius dan misteriusnya itu ), padahal upah standart tukang kuli bangunan
disekitar desa -desa/ daerah Al Zaytun berada adalah Rp. 30.000,- sehari belum
termasuk uang makan, itupun jam kerjanya tidak pasti dimulai jam berapa ( karena
tidak ada sistem yang mengaturnya demikian disiplin, terikat dan ketat, karena
sifatnya adalah pekerja/ kuli lepas ), anggaplah pukul 08.30 sampai pukul 16.00,
dengan data perbandingan tersebut kita bisa menghitung sendiri selisih antara waktu
jam normal kerja dan diluar jam normal, lalu dikalikan jumlah muadhof kurang lebih
4.000 personel, antara input dan ouput begitu besar perbedaannya, antara pekerja kuli
bangunan Al Zaytun dengan pekerja kuli bangunan lepas di desa Mekar Jaya, Gantar,
Haur Kolot, Cipancu, Suka Slamet, Sandrem, Bantar Waru, Tumaritis, Kertanegara,
Haurgeulis dll.
Ada pula muadhof bagian lain yang bukan di bangunan, yaitu dibagian
Pertanian yang harus menanam ratusan ribu pohon jati dan memelihara pohon jati
ditengah teriknya panas matahari yang menyengat tanpa harus kenal lelah setiap hari,
demikian juga dengan bagian Peternakan, tak jauh beda dengan rekan rekan senasib –
sepenanggungan muadhof.
Posisi muadhof yang di Al Zaytun tak ubahnya seperti kerbau yang telah
dicucuk hidungnya [ karena begitu sempurna kemiskinan yang sedemikian rupa telah
direkayasa AS Panji Gumilang, tak ada waktu untuk berusaha, tak ada kesempatan
cari informasi dll bagai dalam sebuah penjara ] tak bisa berbuat apa – apa, kecuali
terus bekerja rodi dan bekerja rodi meskipun hasilnya siapakah yang akan
menikmatinya ( red: yang jelas akan memanen hasilnya AS Panji Gumilang cs nya ).
Apakah mungkin para muadhof ini telah mengalami fatalisme aqidah sehingga
mereka sendiri tak menyadari bahwa hal demikan adalah kerja rodi/ romusha / tanam
paksa sesungguhnya, akibat akidah – akidah/ doktrin – doktrin yang telah disesatkan/
disalahartikan dari territorial hingga di Al Zaytun, sehingga apa yang dilakukan
dianggapnya adalah ibadah atau amal sholeh bukan perbudakan/ penjajahan yang
telah kami sebutkan diatas, coba kita simak doa rutin yang wajib dibaca tiap mau
memulai dan sesudah kerja , sbb:
…………………………………………………………………………………
……
“ Ya Rabbku tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan padaku dan kepada kedua orangtuaku dan supaya aku dapat
berbuat amal sholeh yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan
memberi kebaikan kepada keturunanku, sesungguhnya aku bertaubat pada
Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang – orang yang berserah diri,”
( QS. Al Ahqaff ayat 15 )
15

Page 16
- 16 -
Itulah bunyi doa para muadhof, yang setiap pagi 05.30 dimulai dan setiap
malam pukul 22.00 – 24.00 dilafazkan, agaknya doa ini telah diselewengkan demikian
parah oleh pihak AS Panji Gumilang, sehingga bisa menyulap/ menyihir orang –
orang/ para muadhof itu tidak menyadari bahwa dirinya sedang dijajah, diperbudak,
diromusha, kerja rodi, kerja paksa selama hampir lima ( 5 ) tahun lebih semenjak
pertama kali Al Zaytun dibangun, itu belum termasuk ketika mereka masih di
teritorial sebelumnya malah dianggapnya sebagai amal sholeh, yang mesti
dibanggakan, dijaga prestasinya dan berlomba – lomba untuk meraihnya, sungguh
biadab!. Kalau kita teruskan dan lanjutkan lafaz doa dan dikaitkan dengan fakta
dilapangan, justru ternyata ujung – ujungnya adalah penghinaan kepada Allah Swt,
karena setelah konteks amal sholeh adalah diberikan kebaikan keturunan pada
muadhof, tetapi nyatanya anak – anak muadhof rata – rata pada terkena penyakit
TBC, pholio dan gizi buruk dikarenakan kekurangan gizi demikian lama dan bertahun
- tahun, ini bisa dicek di puskemas – puskemas, rumah sakit disekitar Indramayu dan
Subang, yang sering menerima pasien istri – istri muadhof. Fakta – fakta ini makanya
pernah disindir pedas oleh petugas kesehatan dan dokter puskemas dan Rumah Sakit
disana, dengan mengatakan ,” Katanya di Al Zaytun makanannya bergizi, tapi
nyatanya kok banyak anak – anak ( bahkan istri – istri muadhof ) Karyawan
pembanguan Al Zaytun yang pada kena penyakit TBC, folio dll. Setelah kejadian
tersebut pihak Al Zaytun segera membangun sarana kesehatan untuk mencegah
informasi buruk – buruk ini keluar. Apakah ini bukannya 360 derajat berbalik dari apa
yang menjadi slogan – sloganya ketika memberikan pengarahan kepada tamu – tamu
calon wali santri “ Di Al Zaytun ini santri – santri terjamin akan gizinya “ namun
ketika itu tiba – tiba ada suara yang nyeletuk dari santri yang berteriak ‘ ‘ omong
kosong, bohong itu tentang gizi yang terjamin, lalu si santri tersebut dikejar - kejar
oleh mudarris yang bernama Saefudin Ibrahim.
Kalau kita baca dari doa diatas disebutkan diberi keturunan yang baik, namun
akibat kesewenang – wenangan dengan menggaji Rp 50.000,- bersih per bulan setelah
dipotong sana - sini dan tidak ada waktu senggang lainya yang membuat sulit untuk
mencari tambahan pencaharian, maka sama saja Al Zaytun telah memberikan
kontribusi terbesar terhadap lahirnya generasi ” lost generation” yaitu generasi yang
lemah pada karyawannya sendiri yang telah jungkir balik dan membelanya. Tapi
anehnya di mata AS Panj Gumilang hal demikian dikatakan sebagai hal biasa, bahkan
lebih gila lagi dengan bangga mengatakan,” bahwa perjuangan membutuhkan
pengorbanan dan kalau perlu kita harus menjadi raja tega, karena kalau tidak
menjadi raja tega dan megedepankan perasaan, Al Zaytun ini takkan bisa
terbangun , inikan proyek masa depan peradaban islam, proyek monumental agar
dikenang generasi berikutnya sampai 100 tahun kemudianjadi dalam hal ini
harus ada yang dijadikan tumbal dan dikorbankan ( dikutip dari dzikir Jumat AS
Panji Gumilang, yang pernah dia ucapkan di Masjid Al Hayat ).
2.03. POLITIK ADU DOMBA & KONFLIK INTERNAL
“ YASIR VS AS PANJI GUMILANG ‘’
Politik adu domba ternyata bukan monopoli penjajah Belanda, rezim Orde
Lama, rezim Orde Baru saja untuk memporak – porandakan dan melemahkan
kekuatan dan persatuan ummat islam yang ada dikalangan bangsa Indonesia, kalau
cara – cara konvensional dengan mentaati isi – isi perjanjian yang disepakati antara
16

Page 17
- 17 -
tokoh – tokoh perjuangan Indonesia/ tokoh – tokoh idealis tapi tidak menghasilkan
keuntungan di pihak Belanda/ penguasa yang sedang berkuasa maka cara – cara
licikpun akan ditempuhnya, apakah dengan menghalalkan segala cara, fitnah,
memutarbalikkan fakta, menikam dari belakang, menjebak, menghasut sana – sini,
menuding kearah lawannya dengan ini itu, tapi empat jari telunjuknya sendiri
sesungguhnya mengatakan bahwa dialah sebenarnya biang kerok yang sesungguhnya.
Ilustrasi ini untuk menggarisbawahi ketika pecah konflik besar antara kubu
Tibmara ( red: biro agen mata – mata/ orang – orang kepercayaan AS Panji Gumilang
) dan Garda Ma’had yang dikomandoi oleh Yasir cs melawan kubu AS Panji
Gumilang cs. ( red: Pimpinan tertinggi Ma’had Al Zaytun yang nota bene adalah
Imam NII IX Abu Toto ) yang terjadi awal bulan September 2001 hingga berlanjut
sampai pada acara pelaksanaan perayaan POSPENAS ( Pekan Olahraga dan Seni
Santri Nasional ) 28 Oktober – 01 November 2001, bahkan lebih dari waktu tersebut.
Sebelum konflik terjadi, pada awalnya pihak anggota – anggota Tibmara sudah
mencurigai/ mencium adanya gelagat – gelagat tidak baik dari AS Panji Gumilang,
dan temuan – temuan itu terus dilaporkan kepada Komandan Tibmara yaitu Yasir,
Namun Yasir sendiri meragukan laporan anak buahnya ( jumlah anggotanya kurang
lebih 100 orang ), apa iya Syakh Al Ma’had melakukan itu. Tapi karena seringnya
laporan – laporan tersebut datang, maka tidak ada pilihan bagi pihak Yasir untuk
mengecek kebenarannya, yaitu dengan memancing agar apa yang selama ini cuma
menjadi laporan - laporan, tapi memang benar – benar terbukti. Adapun laporan –
laporan yang dimaksud adalah seperti :
a).
Dana revolusi/ dana abadi NII yang berupa emas batangan yang telah
dicairkan oleh AS Panji Gumilang.
b).
Imam Prawoto ( red: anaknya AS Panji Gumilang/ sekaligus pengarah
besar Majalah Al Zaytun ) menyalahgunakan uang Majalah Al Zaytun untuk
kepentingan bisnis dan pribadi.
c). Pelanggaran – pelanggaran indispliner dari anak – anaknya AS Panji
Gumilang tetapi tidak ditindak tegas.
d). Toserba Al Zaytun yang telah menjadi ajang bisnis saudara AS Panji
Gumilang ( padahal diketahui dia bukan orang dalam ).
e). Dana – dana yayasan yang disalahgunakan masuk kantong/ rekening
pribadi dan permainan bisnis valuta asing tanpa adanya transparansi dan
pertanggungjawaban, sehingga yayasan mengalami krisis keuangan dan defisit
anggaran.
f). Sebagai Imam NII KW IX tidak mempunyai aklaqul kharimah sekaligus
tidak melaksanakan kewajiban infaq dll ( tidak seperti layaknya anggota
jamaahnya yang mati – matian menyetor keawajibannya).
g). Ma’had Al-Zaytun hanya dijadikan sebagai medan magnet dan
tunggangan/ kendaraan politik untuk menghimpun emosi massa ummat islam,
lalu setelah ummat bisa bisa dikuasai maka AS Panji G. akan membuat partai
politik untuk mewujudkan obsesi dirinya menjadi presiden RI.
h). Sering datangnya AS Panji G. ke cendana ( Soeharto ),’’semakin
membuktikan perjuangan islam telah ditikam dari belakang, dengan
persekongkolan jahatnya, hingga membuat Tibmara & Garda Ma’had berbalik
menentangnya dan terjadinya konflik.
17

Page 18
- 18 -
Namun setelah dia ( Yasir ) mendapatkan data – data dan bukti – bukti
tersebut, pihak AS Panji Gumilang merasa terancam akan citra, pengaruh, wibawanya
dan dampak besar buruknya jika informasi itu melebar sampai ke muadhof, mudaris,
eksponen bahkan santri sekalipun ( yang memang tidak tahu menahu tentang soal -
soal internal Al Zaytun ) karena komponen – komponen inilah yang menjadi tulang
punggung existensi Al Zaytun, terhadap kelancaran selesai tidaknya suatu bangunan/
gedung pendidikan dan asrama santri serta berjalannya roda kegiatan belajar
mengajar. Maka untuk mencegah hal itu dengan segera AS Panji Gumilang membuat
rekayasa/ fitnah keji pada Yasir dengan memakai tangan orang lain ( orang
kepercayaanya ) yaitu Abdul Halim ( sekretaris Yayasan YPI Al Zaytun ) dengan
mengatakan bahwa Yasir telah melakukan tindakan korupsi terhadap dana – dana
parkir kendaraan, lalu menyebarkan informasi itu ke warga Al Zaytun yaitu muadhof,
mudarris, eksponen. Karena yang pegang kendali kuasa adalah AS Panji Gumilang
dan mempunyai kewenangan dan otoritas penuh terhadap garis structural yang
dibawahnya maka : muadhof, exsponen, mudarris percaya saja terhadap berita
tersebut.
Namun perlu dicatat disini bahwa orang – orang yang asal percaya saja
terhadap isu – isu yang dilontarkan AS Panji Gumilang kebanyakan dari mereka
adalah muadhof, yang memang karena latar belakang pendidikannya yang rendah
sehingga sulit diharapkan sikap kritisnya dan bagi orang – orang Al- Zaytun yang
tepelajar seperti mudariss, terlebih apabila mereka telah membaca buku – buku
hujatan terhadap Al-Zaytun semakin menambah ketidakpercayaan mereka pada AS
Panji Gumilang dan kalaupun mereka masih bertahan disini sebenarnya adalah
masalah waktu saja, cepat atau lambat akan keluar.
Membaca situasi dan keadaan demikian pihak Yasir dan beserta anggota
Tibmara dan Garda Ma’had yang merasa dirugikan dan dicemarkan nama baiknya
karena difitnah oleh pihak AS Panji Gumilang dan mereka tidak merasa tidak
melakukan terhadap apa yang dituduhkan Abdul Halim, berbalik keras menantang AS
Panji Gumilang dan untuk membuktikan tuduhan – tuduhan yang dialamatkan
kepadanya dengan secara gentel. Karena pihak Yasir cs merasa tidak bersalah maka
dia tetap teguh pada pendiriannya untuk menyelesaikan persoalan itu dengan tuntas
dan benar, sekaligus memberikan pelajaran berharga pada AS Panji Gumilang,
tersebab memang tidak ada bukti – bukti yang memperkuat terhadap tuduhan –
tuduhan itu dan memang hanya akal – akalan AS Panji Gumilang saja, melihat
keadaan demikian pihak AS Panji Gumilang merasa gentar, ciut nyalinya, terpojok
dan tersudutkan, apalagi pihak Yasir cs mengultimatum agar AS Panji Gumilang
segera istighfar dan bertaubat didepan para muadhof, mudarris, exsponen serta
melakukan reformasi. Mendengar ultimatum keras dari Yasir, AS Panji Gumilang
gengsi gede – gedean dengan tidak mengindahkan permintaan Yasir, bagaimana tidak
kalau AS Panji Gumilang sebagai atasan langsung, sebagai imam NII KW IX, sebagai
syakh al Ma’had tapi dipermalukan didepan warga internal dan pendukungnya
sendiri, apa ini bukannya kayak cerita antara raja Fir’ aun dan nabi Musa segala, he
…he..
heeeee.
Benar
benar
surprise
seorang
raja/diktator
dipermalukan/ditelantanjangi di istananya sendiri.
Tetapi seruan dan ajakan dari pihak Yasir CS untuk meyelesaikan secara benar
dan damai, justru malah ditanggapi sebaliknya AS Panji Gumilang dengan lebih
exstrim dan radikal yaitu dengan membuat Tibmara dan Garda Ma’had tandingan
yang anggotanya diambil dari para muadhof ( pekerja bangunan ) dengan berseragam
werpak warna hijau lumut, perlu diketahui tahun 2002 jumlah keseluruhan muadhof
18

Page 19
- 19 -
yang ada di Ma’had berjumlah kurang lebih 3.000 an dan yang menjadi anggota
TIBMARA dan Garda Ma’had tandingan kurang lebih 100 orang dan sisanya
mendukung semua terhadap apa – apa yang dilontarkan AS Panji Gumilang.
Kekuatan inilah yang dianggap nantinya dapat meredam/ menandingi terhadap
mantan – mantan Tibmara dan Garda Ma’had sebelumnya, karena jumlahnya yang
memang banyak dan tidak sebanding dengan jumlah pihak Yasir CS . Semenjak itu
kendali keamanan dipegang oleh pihak Dept. Personalia [ departemen underbownya
AS Panji Gumilang ] sebagai koordinator dan penanggung jawabnya.
Karena begitu gentingnya keadaan dan posisi AS Panji Gumilang yang
sudah terpojok , sepertinya dia telah mendoktrinkan pesan – pesan khusus
propaganda dan adu domba kepada Dept. Personalia, sehingga tidak aneh
kemudian muncul sebutan – sebutan iblis, pengkhianat, murtad, agen – agen
pentagon/ agen – agen amerika kepada pihak Yasir cs yang pro reformasi.
Pasca dibikinnya kekuatan tandingan tersebut, semenjak itu pihak Yasir cs
maka secara otomatis pula kewenangannya diambil alih oleh Dept . Personalia dan
tidak boleh berada didalam lokasi Al Zaytun seseorangpun dan sedetikpun untuk
berkumpul/ bertemu/ berbicara kepada muadhof atau mudarris, hal – hal seperti ini
ditakutkan AS Panji Gumilang karena dampak buruk dari kasus tersebut akan
merembet ke stabilitas pembangunan dan kesiapan sarana dan prasarananya bagi
santri – santri baru yang mau masuk. Maka sejak saat itu pos mangkal mantan –
mantan Tibmara, Garda Ma’ had aktivitasnya berada diluar, tepatnya dekat bengkel
perawatan/ pemeliharaan mobil, adapun agendanya adalah memberikan sejelas –
jelasnya tentang persoalan apa yang sesungguhnya terjadi, namun maksud dan tujuan
yang baik dari pihak Yasir, dicounter balik dengan blokade/ larangan jika masuk ke
lokasi Al Zaytun, bahkan minggu – minggu pertama saat konflik pecah, ketika
mantan – mantan Tibmara & Garda Mah’had kubu Yasir baik mau makan pagi,
makan siang, makan malam selalu dikawal ketat dan diawasi terlalu berlebihan,
bahkan sindiran – sindiran kasar dari Garda Ma’had tandingan sudah terdoktrin
provokasi – provokasi pesanan AS Panji Gumilang, dengan mengatakan ,” apa nggak
malu makan disini, tidak kerja apa – apa, bikin ribut saja dan fitnah.
Minggu – minggu pertama bulan September 2001 hingga sampai pertengahan
bulan Oktober saat menjelang POSPENAS, namun tanda – tanda bahwa konfilk
antara Yasir cs versus AS Panji Gumilang tidak ada penyelesaian dan tidak ada
maksud baik dari AS Panji Gumilang, karena seperti yang sudah diungkapkan diatas
bahwa pihak Yasir cs ingin berjalan benar, baik dan damai, hal ini bisa dibuktikan
bahwa sekalipun pihak Yasir cs sekalipun dikecewakan dan difitnah keji oleh AS
Panji Gumilang, tapi saat pelaksaanan POSPENAS berlangsung tanggal 28 Oktober
s/d 1 November 2001 tetap ikut terpanggil dan menjaga keamanan pelaksanaan dari
pembukaan hingga penutupan hajatan POSPENAS tersebut. Jika memang Yasir cs
orang pendendam maka tentunya acara POSPENAS bisa dijadikan sarana target
balasan kepada AS Panji Gumilang untuk menggagalkan, mempermalukan dan
mengacaukannya, itu bisa dan mudah saja, tapi itu tidak dilakukan. Sekali lagi bahwa
niat baik itu tidak bisa diikuti niat baik oleh AS Panji Gumilang, hal itu malah
diperlebar dan diperhebat lagi dengan, bahwa jika kedapatan muadhof dan mudarris
berkumpul dengan Yasir cs maka akan diciduk dan diinterogasi lebih jauh dan jika
kedapatan tanda - tanda bahwa mereka telah terpengaruh pernyataan – pernyataan/
keterangan – keterangan dari pihak Yasir cs, maka segera dilakukan langkah –
langkah embargo/ sanski ekonomi dan isolasi, yaitu tidak mendapatkan ihsan/ gaji,
19

Page 20
- 20 -
tidak mendapatkan jatah paket beras serta jika perlu diusir/ dipecat status dari
karyawannya di Al Zaytun.
2.04. POLITIK MENARA GADING & BAHAYANYA
A). POLITIK MENARA GADING
Mencermati metafora menara gading persepsi kita akan langsung terfokus
pada image sesuatu bangunan yang kokoh indah, mewah, luks, enak dipandang mata,
menimbulkan hasrat ingin tahu dan decak kekaguman atasnya meski dilihat dari
tempat yang jauh sekalipun, terlebih jika kesan kemegahan tersebut melekat pada
pesantren yang nota bene belum pernah terjadi dalam tradisi sejarah pesantren di
Indonesia, padahal yang selama ini kita ketahui bahwa kesan pesantren adalah selalu
identik dengan keadaan kumuh, kotor, bangunan ala kadarnya, kekurangan dana dll.
Agaknya kehadiran Al Zaytun telah menepis anggapan itu semua dan seperti yang
telah diprediksikan sebelumnya pada akhirnya Al Zaytun sanggup menyihir mata
yang memandangya, dengan mengatakan itu adalah sebagai sebuah keajaiban dunia,
tanpa harus membuatnya berfikir dua kali, untuk menengok kebelakang dan kedalam
lebih jauh lagi
dimana bahwa sesungguhnya didalam menara gading itu
sebenarnya ada juga mercu suar, yang sinarnya kelihatan seperti memberikan
penerangan/ pencerahan pada kapal – kapal yang berlabuh pada waktu malam hari,
namun pada hakikatnya menyesatkan arah pandangan mata, sehingga mereka lupa
dan tidak melihat bahwa yang didalam menara itu sebenarnya begitu banyak terdapat
sarang laba – laba dan kelewar – kelewar, vampire - vampire yang mengisap darah
( red: kedzaliman/ penindasan ) tetapi tidak diketahuinya karena tertutupi oleh
lembutnya sinar, kecantikkan/ ketampanan wajah/ fisik yang menyilaukan mata,
sehingga melahirkan cinta buta yang tak perduli lagi dengan track record pribadi/
identitas AS Panji Gumilang/ Al Zaytun.
Inilah gambaran yang cocok untuk mencerminkan politik menara gading,
sehingga apa yang telah menjadi target obsesi besarnya tidak akan terpengaruh
sekali oleh issu – issu negatif ( meski pada kenyataannya adalah benar ). Pantaslah
jika exsponen – exsponen ( red: pembantu – pembantu AS Panji Gumilang ) Ma’had
Al Zaytun selalu bangga, berapi - api dan menyerukan kepada para Muadhof yang
baru bergabung dilokasi Ma’had dengan kata – kata saktinya ,” Untuk menaklukan
ummat islam bangsa Indonesia harus dengan karya bangunan yang megah/
hebat dan monumental, sehingga mereka akan percaya pada kita, jika kita bisa
membuktikkannya, dan pada akhirnya mereka akan mendukungya dan
berduyun – duyun datang ke Al Zaytun “. Kata – kata itu sepertinya telah menjadi
senjata ampuh pembelaan bagi AS Panji Gumilang cs di mata publik yang tidak tahu
– menahu tentang itu, karena terbukti dari pernyataan – pernyaatannya di Majalah Al
Zaytun, dilingkungan internal Al Zaytun dan media – media lain dengan enteng
mengatakan ;
- Silakan datang sendiri ke Al Zaytun, lihat saja keadaan disini tidak ada
yang ditutup – tutupi, Al Zaytun terbuka kok bagi siapa saja?
- Iri dan dengki saja kerjaan orang – orang yang tak bisa membuat pekerjaan
besar seperti Al Zaytun ini ! apa yang bisa diperbuat oleh mereka kecuali
fitnah belaka pada kami.
20

Page 21
- 21 -
- Untuk apa dengar kata – kata mereka, anjing menggonggong kafilah tetap
berlalu.
- Perjuangan da’wah rasul saja banyak
musuh dan rintangan yang
mengahalanginya serta fitnah disana – sini, apalagi AS Panji Gumilang
sebagai manusia biasa.
- Dsb dsb.
B ). BAHAYA POLITIK MENARA GADING
Dengan memperhatikan hal – hal tersebut diatas, kiranya dapat ditarik
kesimpulan akan bahaya politik menara gading bagi ummat islam secara keseluruhan,
yang pada prinsipnya menipu mata/ penglihatan, mengecoh logika akal sehat dan
aqidah sehingga aparat – aparat mas’ul musa, soleh, ibrahim NII IX Abu Toto yang
ada diteritorial pada khususnya atau publik pada umumnya tidak mengetahui akan
adanya tindakan – tindakan kejahatan – kejahatan keji yang tersembunyi dan
terbungkus rapi dibalik simbol – simbol bangunan yang megah. Sehingga dengan
kondisi yang demikian itu para pelaku – pekaku tindak kejahatan yang sesungguhnya/
aktor – aktor intelektualnya seolah – oleh terasa terlindungi dan didukung dengan
adanya pembelaan – pembelaan publik yang sulit dipertanggungjawabkan kebenaran
dan ucapannya itu. Dan tragisnya lagi politik menara gading yang dijalankannya itu
justru akan membawa dukungan balik orang – orang NII IX Abu Toto yang telah
keluar lama sebab mereka tidak mengetahui persis sepak terjangnya secara dekat dan
kontinyu, namun kembali lagi masuk aktif, karena ada tanda – tanda bukti bangunan –
bangunannya yang mengagumkan itu.
Sebagai contoh adalah, ada seorang Sholeh yang masih aktif sampai saat ini
di wilayah Cengkareng namanya Bilal, mempunyai kakak kandung ( sebelumnya
menjabat sholeh ) yang telah keluar lama dari NII IX Abu Toto, sebelum Al Zaytun
ada dan terbangun. Permasalahan utamanya keluar adalah klasik yaitu beban berat
dana yang ditanggungnya, tidak ada waktu buat keluarga, pemerasan dsb dsb,
untungnya bahwa dia termasuk orang yang berkecukupan materi. Setelah tidak lama
setelah itu, Ma’had Al Zaytun dibangun, adiknya ini terus mengingatkan kakaknya
dengan kata – kata, Al Zaytunlah yang benar, buktinya lihat saja di majalah Al
Zaytun bisa membangun sarana – prasana megah, berarti apa yang kita perjuangkan
dan kobankan baik diri, harta benda tidak sia – sia, sehingga akhirnya lama
kelamaan kakaknya terpengaruh juga ajakan adiknya dan kembali aktif lagi, meski
sebelumnya itu dia telah kecewa dan bosan berat dengan keadaan yang dialami
sebelumya, walaupun mau menjadi jamahnya saja, tetapi dengan tetap membayar
kewajiaban – kewajibannya, bahkan konon untuk menebus istigfarnya karena dia
telah keluar dari kesatuannya/ desersi membayar dengan denda Rp. 20.000.000,-
( dua puluh juta rupiah ).
2.05. POLITIK KEMUNAFIQAN
21

Page 22
- 22 -
Kemunafiqan senantiasa diidentikan dengan orang – orang yang senantiasa
terbiasa melakukan hal – hal : antara penyataan tidak sesuai dengan kenyataan, antara
didepan dengan dibelakang tidak sejalan, antara mulut dan hati tidak sama dan
kontrandiksi – kontradiksi itu terus dijaga dan dipelihara demi kepentingan –
kepentingan diri dan kelompoknya tetap aman, terjaga dan tidak ada yang
menghalanginya. Sebab jika mereka tidak melakukan kemunafiqan tersebut secara
utuh, total, sempurna maka akan berbahaya bagi diri dan kelompoknya dalam jangka
pendek dan jangka panjang, apalagi latar belakang sejarah yang penuh kontroversi
sebelumnya telah diketahi publik secara luas, yang bisa tidak bisa, dia harus
menjalankan strategi tersebut dengan muka badak, dengan wajah – wajah iblis, wajah
wajah palsu. Hal demikian tidak beda dengan AS Panji Gumilang yang menjalankan
politik kemunafikan secara rapi, namun politik kemunafikan yang dijalankannya
sudah cepat tercium gelagatnya ( karena jejak – jejak hitamnya dan memang Allah
juga telah menempatkan orang – orangnya sebagai saksi dan pembukti ) baik ketika
dia masih di teritorial maupun saat terkini di Al Zaytun, :
Contoh bukti di territorial adalah :
a). Ketika terjadi kasus Kelompok Pandeglang tahun 1994, 1995, aktivis –
aktivis islamnya ditangkapi aparat – aparat keamanan ( dan yang
melaporkannya lain tidak lain adalah Abu Toto sendiri, aparat atasannya
sendiri, namun ia sendiri lari keluar negeri ke Malasyia menyelamatkan diri,
dan ketika keadaan sudah aman kembali lagi ke Indonesia ).
b). Bersamaan pula waktunya dengan kasus diatas, anaknya Abu Toto/ AS
Panji Gumilang yang bernama Ahmad Zaeem M , yang ketika itu menjabat
sebagai Ibrahim Tsani di Cengkareng Barat ( kini di Ma’had Al Zaytun
sebagai Dewan Redaksi Majalah Al Zaytun & Sekretaris Yayasan Pesantren
Indonesia ), tiba – tiba aneh menghilang mendadak dari idariah tempat
beraktivitas dan kata Ibrahim Awal disana dikatakan, “ katanya diamankan
( padahal diamankan Abu Toto sendiri ) dan selidik punya selidik, ujung -
ujungnya diketahui oleh Mas’ul – Mas’ ul Musa yang kebetulan menjadi
Muadhof/ pekerja bangunan dan Ibrahim yang menjadi anggota Garda Ma’had
( satpam ) di Ma’had Al Zaytun.
Contoh bukti di Ma’ had Al Zaytun :
A). AS Panji Gumilang pernah mengatakan di dzikir Jum’at tahun 2001di
Masjid Al Hayat, bahwa penguasa Orde Baru sudah runtuh ( memang
bahasanya di metaforakan/ dikiaskan, agar kelihatan agak halus dan tidak
exstrim, namun dari pernyataanya bisa ditarik intinya, jika yang dimaksud
adalah Soeharto ), lalu didepan para santri, muadhof, tamu – tamu, exsponen
dengan berapi – api dia berkata pula,” setan yang besar saja sudah jatuh/
tumbang lalu apa yang bisa diperbuat oleh setan – setan kecil itu pada Al
Zaytun ( red: setan – setan kecil disini menunjuk/ menuding pada
kelompoknya Al Chaidar, Umar Abduh, M. Amin Djamaludin, SIKAT, FUUI,
MUI dan ormas – ormas islam serta ummat islam yang pernah jadi korban Al
Zaytun dan orang – orang yang menyerang/ menghujat Al Zaytun sebagai
aliran sesat dan NII gadungan ).
Perlu dicatat besar – besar dengan tinta merah di buku ingatan kita,
berdasarkan pengakuan dan kesaksian petugas – petugas TIBMARA
22

Page 23
- 23 -
( sebelum dan sesudah terjadinya konflik dengan AS Panji Gumilang ) yaitu
ada keanehan besar dari penyataan AS Panji Gumilang ini antara didepan dan
aksi dibelakang layar, yaitu ketika mengatakan bahasa kiasannya Soeharto
representasi dari setan besar, tapi kenyataanya AS Panji Gumilang sendiri
sering datang ke Cendana, tentang berita – berita exlusive tersebut sudah
menjadi rahasia umum untuk dikalangan internal anggota TIBMARA,
GARDA MA’HAD dan orang – orang yang mempunyai ikatan emosional dan
akses dengannya. Tak tahu apa maksud kedatangannya dia kesana : apakah
minta restu, minta petunjuk & nasehat bisnis, politik dan strategi, minta ini
dan itu tentunya yang tahu hanya mereka dan kroni – kroninya, bahkan
beredar rumor :
- Tentang Al Zaytun akan menjadi distributor tunggal mobil dari luar negeri.
- Tentang AS Panji Gumilang yang berambisi menjadi presiden Indonesia
dengan kendaraan simbol – simbol islamnya ala Al Zaytun dan berkongsi
dengan partai – partai politik baru bikinan mantan – mantan pejabat Orba.
- Tentang AS Panji Gumilang yang tidak melakukan kewajiban 8 postim
seperti: infaq,zakat, qirod dll.
- Tentang adanya mantan – mantan pejabat Orba yang punya saham di Al
Zaytun.
- Tentang pernah datangnya Soeharto secara diam – diam di siang bolong ke
Ma’had Al Zaytun ( peristiwa tersebut terjadi sebelum Presiden BJ Habibi
menandatangani peresmian dibukanya Ma’ had Al Zaytun untuk pertama
kalinya ).
Tapi yang jelas bagi ummat islam Indonesia yang sering ditindas dan
difitnah luar dalam sejak Orde Lama hingga Orde Baru, hanya ada satu catatan
besar dan paham benar akan karakter betapa tiraniknya Soeharto sewaktu Orde
Baru berkuasa, bisa mengambil benang merah bahwa ternyata kejahatan Orde
baru, agen – agen asing dan aktor – aktor intelektual dibelakangnya belum
berhenti sampai disini dan tidak akan pernah rela/ membiarkan jika ummat
islam berkuasa dan menjalankan syariat islam secara kaffah sampai kapanpun,
fenomena ketakutan pada bangkitnya islam telah membuat manusia – manusia
yang pro status quo terhadap kemungkaran terus mencari bagaimana
menghancurkan islam dengan segala cara.
2.6. POLITIK BENTENG STEEL SEL
Demi keamanan, Jika di territorial [ diluar Al Zaytun ] AS Panji Gumilang
menerapkan strategi sistem sel terputus, maka di Ma’had Al Zaytun menerapkan
strategi sistem Benteng Steel Sel, yaitu sistem antisipasi dan pengamanan yang
berlapi - lapis. Dari semenjak proses recrutmen tenaga – tenaga Exponen hingga
tenaga – tenaga fungsional muadhof dan mudaris yang nantinya akan ditempatkan di
Ma’had Al Zaytun
Sehingga tidak salah penulis mengatakan, bahwa Pembangunan Ma’had Al
Zaytun sepertinya sudah dirancang dengan begitu sistematis/ terencana dan matang
serta memperhitungkan sekali aspek – aspek keamanan secara menyeluruh dan
terpadu ; baik mengenai sistem, managemen, lokasi, tempat bangunan yang satu
dengan lainnya sehingga mudah didalam melakukan pengawasan secara ketat,
23

Page 24
- 24 -
kontinyu dan setiap saat terhadap warga internal Al Zaytun [ bukan termasuk santri –
santri ] dan warga di luar Al Zaytun. Sehingga warga Al Zaytun dibikin kesibukan
luar biasa dengan target kerja besar, full time dari 05.30 bahkan sampai dengan pukul
24.00, tentunya dengan rutinitas ritme kerja yang begitu padat dan beban target
hingga sampai larut malam dan tidak ada hari liburnya, orang – orang sudah capai
fisik luar biasa tidak sempat memikirkan sejauh itu, apakah ini ibadah atau kerja rodi,
yang penting setelah capai adalah istirahat dan tidur begitu seterusnya hingga
bertahun - tahun, sampai – sampai tidak bisa mencium gelagat – gelagat negatif yang
mencurigakan dari dalam meski dunia luar telah mengungkapkan tentang informasi –
informasi buruk tentang Al Zaytun, dan pada akhirnya rahasia – rahasia yang ada
didalam tidak tercium atau terlacak sama sekali oleh kemungkinan – kemungkinan
terjadinya investigasi – investigasi terselubung dari pihak orang dalam yang
diprovokasi oleh pihak luar maupun kesadaran pengetahuanya sendiri atau secara
langsung dari pihak - pihak luar yang ingin mencoba mengorek keterangan –
keterangan apa dan bagaimana dari pihak non structural; seperti muadhof/ karyawan
pembangunan atau bahkan mudaris/ guru – guru. Adapun cara – cara yang dilakukan
untuk mengantisipasi terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan oleh pihak AS Panji
Gumilang cs adalah sbb;
1.
Setiap karyawan yang baru masuk ke Al Zaytun, KTP nya wajib
harus diserahkan ke pihak personalia dan harus tinggal didalam dan
tidak boleh pergi atau keluar dari wilayah Ma’had AlZaytun.
Dengan KTP nya ditahan dan tidak dikembalikan lagi ke
pemiliknya, tentunya orang – orang yang sudah terlanjur disini dan
tidak ada punya pilihan lain karena factor – factor lain seperti tidak
punya uang [ red; miskin karena sudah terlalu lama diperas ketika
di territorial ], tidak mempunyai pendidikan dan ketrampilan lain
maka tidak ada pilihan lain selain menerima dengan paksa keadaan
yang dihadapinya. Bahkan tidak sedikit yang baru datang atau yang
sudah disini melarikan diri, karena saking tidak tahannya. Tidak itu
saja bahwa muadhof/ mudaris/ mudarisa sesungguhnya seperti
burung dalam sangkar, yang dipenjara hak – hak hidupnya.
Bagaimana tidak dipenjara kalau rutinitas tiap hari, setiap habis
menunaikan kerja/ tugas itu tidak boleh pulang kerumah meski
rumah / kontrakanya dekat, dan itu sudah berlansung bertahun –
tahun, kalaupun pada akhirnya itu disediakan mess/ asrama itu
hanyalah pendekatan security saja, daripada tujuan membantu atau
meringankan beban, karena tidak ada satupun istilah di Al Zaytun
dibawah otoritas AS Panji Gumilang itu gratis, sekalipun itu hasil
atau buah tangan kerja keras dari para ummat dan mas’ul serta
muadhof.
2.
Tidak adanya hari libur bagi karyawan Al Zaytun, bahkan untuk
izin di hari Raya Idul Fitri atau hari – hari besar Islam lainnya,
untuk keperluan urusan silaturahmi ke orang tua/ ke saudara
terutama bagi muadhof dan mudaris/ mudarissa adalah merupakan
satu kepentingan terselebung dan srategi liciknya AS Panji
Gumilang, agar mereka tetap disini dan tidak mau kehilangan asset
besarnya bagi lancarnya pembangunan dan kegiatan belajar
mengajar, maka tidak ada istilah di Al Zaytun itu libur massal
secara serentak, kalaupun itu ada yang izin meninggalkan pekerjaan
24

Page 25
- 25 -
lebih dari 1 [satu ] hari maksimal 2 hari itupun kalau sudah
melewati 1 – 2 tahun massa kerja lebih bersifat individual, dengan
catatan prosesnyapun berbelit – belit, penuh interogasi dan
pungutan – pungutan administartif, ala khasnya NII KW IX Abu
Toto. Makanya tidak aneh kalau ada yang sudah bertahun – tahun
di Al Zaytun bahkan sampai 10 tahun tidak bertemu sanak dan
keluarganya, bahkan sampai ada cerita orang tua yang menangisi
anaknya karena tidak ada kabar beritanya dan dikira sudah
meninggal dunia, sehingga saat tiba – tiba datang / ketemu
orangtuanya lalu diselamatin/ syukuran sebab anaknya telah
kembali atau diketemukan.
3.
Kebijakan pada pekerja bangunan dan guru – guru Al Zaytun yang
mesti silaturahim atau ketemu keluarganya seminggu sekali amat
rasial dan adanya pengkotak - kotakan antara muadhof, guru dan
exponen. Lihatlah antara tahun 1998 sampai dengan pertengahan
2001 itu para pekerja bangunan pulang dari Al Zaytun pukul 17.00
menuju ke tempat kontrakan keluarganya, lalu besok harinya pukul
12.00 siang harus sampai kembali ke Al Zaytun, yang berarti tidak
ada 24 jam [ tidak ada satu hari penuh untuk istirahat ], bahkan
kalau dihitung – hitung liburnya cuma ½ hari saja. Namun jika 3
bulan menjelang penerimaan santri, silaturahimnya bisa sebulan
sekali. Tapi tidak demikian dengan guru atau exponen, jika guru
dan exponen silaturahim 24 jam penuh/ satu hari dalam seminggu,
terlebih exlusive lagi bahwa guru dan exponen mendapat insentive
dana kontrakan yang agak lumayan besar sehingga
khusus
exponen bisa mengontrak satu rumah untuk satu keluarga, lalu guru
– guru mengontrak satu rumah bisa ditempati oleh dua bahkan tiga
ata empat keluarga sekaligus. Tapi yang lebih tragis adalah pada
muadhof/ pekerja bangunan yang baru sekali pada tahun 1999
mendapat dana yang sangat minim sekali untuk mengontrak rumah,
tapi semenjak itu dihapus sama sekali dan tidak mendapat
sepeserpun untuk dana kontrakan, tetapi gaji muadhof yang
bersihnya Rp. 50.000 / bulan [ dengan kerja ala romusha dan kerja
rodi ] dipotong Rp. 25.000/ bulan oleh pihak Al Zaytun, sebagai
ganti bayar kontrakan sendiri. Tentu kebijakan tersebut semakin
memprihatinkan kondisi psikis dan pysik dari muadhof beserta
kelurganya. Apalagi kecenderungan masyarakat di desa – desa di
kecamatan sekitar Harugeulis yang lebih suka menaikkan harga
kontrakan tiap tahun yang makin tinggi, jelas pihak muadhof tidak
bisa mengontrak rumah yang memenuhi syarat kesehatan dan layak
huni. Dengan keadaan demikian yang pasti bisa mengontrak
rumah dengan harga yang tinggi adalah pihak exponen yang kita
ketahui adalah para pembantunya AS Panji Gumilang. Para
muadhofpun terpinggirkan Keadaan seperti ini yang terus –
menerus dipelihara agaknya sengaja dpelihara AS Panji
Gumilang. Karena dengan adanya muadhof atau guru
mengontrak satu rumah terdiri lebih dari dua keluarga adalah
sebagai sarana inteligen terselebung semata, hingga tidak heran
diantara satu rumah saling memata – matai antara sesama
karyawan/ guru jika diantara satu rumah terdapat satu keluarga
25

Page 26
- 26 -
yang tidak kelihatan ½ hari atau satu hari bisa dilaporkan segera
ke pihak Al Zaytun, lalu segera dilakukan pengejaran. Bukankah
AS Panji Gumilang kalau demikan adanya berarti telah
mempersiapkan strategi demikian rapi dan busuknya agar orang
– orang yang sudah susah, tidak berdaya dan tertindas lahir dan
bathin bertahun - tahun tidak bisa berbuat apa – apa lagi
sehingga tidak bisa lari dari jeratan jaring laba – laba rezim AS
Panji Gumilang cs.
4.
Dengan lokasi Al Zaytun yang demikian luas, maka dilakukan
penjagaan berlapis lapis. Adapun pembagiannya adalah dibagi 3[
yaitu ] 1 . security bagian luar yang ditempatkan disetiap pos –
pos atau pintu keluar A l-Zaytun 2. security yang ditempatkan
pada lokasi gedung/ mess/ strategis 3. security yang ditempatkan
pada daerah merah/ zona terlarang.
2.7. POLITISASI DZIKIR JUM’AT DAN TAUSYIAH
Dzikir Jum’at
Jika anda mantan karyawan Al Zaytun atau tamu/ wali santri yang sering
datang ke Al Zaytun tentu anda paham benar bahwa pada setiap hari Jum’at AS
Panji Gumilang selalu melalukan dzikir Jum’at setelah selesainya ibadah sholat
Jum’at. Namun jika anda termasuk yang cukup kritis dan sudah tahu tentang
informasi sosok dan sepak terjang AS Panji Gumilang melalui buku – buku yang
menyerang ke dia, maka anda bisa mengevaluasi dan menarik kesimpulan sendiri,
ternyata dibalik dzikir Jum’at ada sesuatu yang tersembunyi, yaitu untuk menangkal
serangan – serangan dari luar didepan publik tamu – tamu yang datang, perlu
diketahui bahwa tamu – tamu yang datang adalah para orangtua/ wali – wali santri,
pejabat – pejabat, ulama, kyai dan institusi – institusi. Sehingga dengan hal demikian
AS Panji Gumilang dengan mudahnya melalui dzikir jum’at tersebut memasukkan
kepentingan – kepentingan dirinya dan kroninya untuk menepis tuduhan – tuduhan
diluar, dengan begitu AS Panji Gumilang telah memanfaatkan masjid bukan pada
rempatnya, tetapi justru malah sebaliknya yaitu sebagai sarana untuk propaganda
secara terselubung, bahkan lebih parah lagi kalau dilihat dari waktu ke waktu isi – isi
dzikirnya dari tahun 1990 s/d 2003 semakin kedepan, justru semakin melemahkan
semangat warga Al Zaytun khususnya dan ummat islam umumnya, salah satu
contohnya adalah ; ‘ kita ummat islam bangsa Indonesia tidak mungkin bisa
menandingi dan melawan America Serikat. Pesan ini secara tidak langsung, berarti
memberikan kesan kepada umat islam/ ormas – ormas islam [ khususnya tamu –tamu
] untuk tidak vokal dan bersikap lunak terhadap kepentingan – kepentingan Amerika
Serikat di indonesia.
Sebagai contoh paling kontras sekali adalah ketika pada suatu dzikir jum’at
yang menghadirkan seorang kuwu/ lurah Api Karpi, Kepala Desa Mekar Jaya, pada
kesempatan tersebut AS Panji Gumilang memperkenalkan dan menjelaskan kepada
tamu – tamu, santri – santri, karyawan dan mudaris bahwa inilah dia sang Kuwu yang
telah memberikan sumbangsih kepada Al Zaytun sebesar sekian juta rupiah [ yang
sebenarnya hanyalah rekayasa belaka, karena dari hasil pembebasan tanah warga
kampunya saja, lurah Karpi dapat keuntungan financial yang demikian besar, hingga
26

Page 27
- 27 -
pantaslah kiranya kalau dia menyumbang sekian juta ], lalu AS Panji Gumilang
menceritakan, bahwa Al Zaytun yang mempunyai kewajiban toleransi kepada lurah
kita ini dengan melindungi keamanan dirinya ketika dia tengah malam melarikan diri
dari rumahnya, lalu minta perlindungan kepada AS Panji Gumilang karena rumahnya
akan dibakar oleh warga kampungnya, sebagai koreksi dan pelurusan atas kejadian
tersebut penulis tekankan disini bahwa terjadinya kejadian tersebut dipicu oleh ganti
rugi tanah yang tidak pantas yang dilakukan lurah Karpi dan pihak Al Zaytun
sehingga membuat warga menjadi marah dan ngamuk dan masalah ini sudah terlalu
lama berlarut – larut bahkan pernah terjadi insiden massa orang – orang kampung
sekitar bertruk - truk membawa alat senjata tajam yang mau menyerang ke Al Zaytun
dan kejadian ini tidak sekali dua kali, tentu kita harus tahu dalam konteks disini lurah
Api Karpi, hanyalah sebagai mitra AS Panji Gumilang didalam mempermudah urusan
pembebasan tanah [ red; diperalat ].
Antara Santri dan Tausyiah AS Panji Gumilang
Apa hubungannya antara santri dan tausyiah AS Panji Gumilang, memang
agak ganjil kalau kita cari – cari argumentasi – argumentasi warasnya. Tapi yang pasti
hubungannya sangat erat sekali bagi kepentingan AS Panji Gumilang dan Al-Zaytun
ke dunia luar. Terus terang penulis katakan saya tidak pernah menemukan sekali
cara – cara tausyiah yang demikian intens dan tendesius sekali ala Al- Zaytun yang
dilakukan oleh AS Panji Gumilang terhadap santri – santrinya, terlebih jika mendekati
masa – masa akan libur pasca test atau ujian. Karena pada saat – saat itulah para santri
dari seluruh Indonesia akan pulang kampung ke daerahnya masing – masing dan
tentunya akan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, masyarakat dan tokoh – tokoh
masyarkat setempat didaerahnya. Dalam terminologi AS Panji Gumilang, dia
mengerti benar bahwa posisi santri sebagai ‘’ agent of change ’’ garis terdepan bagi
promosi gratis yang sangat efektif dan strategis sebagai mediator/ penyambung lidah
AS Panji Gumilang untuk menepis, menangkal tuduhan negatif yang telah beredar
dan bercokol di masyarakat. Dan untuk itulah AS Panji Gumilang memanage
demikian canggih dan liciknya bagaimana tausyiah itu sampai kesasaran yang telah
menjadi targetnya, agar berita – berita buruk yang diarahkan ke Al Zaytun dan AS
Panji Gumilang itu bisa enyah dari muka bumi.
Dari gambaran sedikit diatas, kita bisa melihat ke belakang tentang posisi
santri yang di analogikan dengan botol kosong, sehingga orangtua [ red; Syakh Al-
Mah’ad atau AS Panji G. pemegang otoritas mutlak Al-Zaytun disini yang telah
kebablasan dan sesat ] menuangkan beragam air ideologi dan doktrin secara
tersembunyi melalui tausyiah – tausyiahnya, lalu diminum dalam gelegak dahaga para
santri yang masih berbau kencur dan tidak tahu politik jahat dan kesesatan -
kesesatan NII KW IX Abu Toto. Jadi anda jangan kaget jika santri – santri Al-Zaytun
itu punya tugas di masyarakat yang skenarionya telah di setting di Al-Zaytun, dengan
terlibat secara aktif dimasyarakat, bahkan istilah untuk itu bisa dikatakan ala PKL
[ praktek kerja lapangan ] ataupun KKN [ kuliah kerja nyata ] yang bisa mendapatkan
kredit point bagi studinya di Al Zaytun tersebut. Lalu, kalau ceritanya sudah sampai
disini, apakah para santri – santri telah mengalami pencucian otak, hingga mereka
menjadi taklid buta. Sebagai contoh paling aktual adalah pada tanggal 31 Juli 2005
kasus penggrebekan terhadap Madja ( baca: markas operasional desa dan pengajian
NII KW IX Abu Toto ) didaerah pasar minggu, yang di siarkan secara live dalam
berita Metro TV pukul 18.00. Dalam penggrebekan tersebut didapatkan sejumlah
barang bukti berupa sanad – sanad ( baca: tanda – tanda bukti pembayaran/ kwitansi
yang berbahasa arab gundul ), berkas – berkas doktrin, majalah – majalah Al-Zaytun.
Menurut aktivis SIKAT ( Solidaritas Ummmat Islam untuk Korban NII Al-Zaytun
27

Page 28
- 28 -
Abu Toto ), anehnya setelah kejadian tersebut keesokan harinya, anggota jamaah NII
yang kebetulan tidak tertangkap, hari itu juga melakukan serangan balik, dengan
maksud membebaskan kawan – kawannya yang tertangkap basah dan mengambil
dokumen – dokumen miliknya. Dan dalam aksi serangan balik itu dipimpin oleh
jamaah nisa/ wanita yang bernama Sulandri, dan perlu diketahui berdasarkan hasil
investigasi yang dilakukan ternyata Sulandri ini adalah alumnus pertama dari Ma’had
Al-Zaytun. Dia sepertinya tidak tahu siapa sesungguhnya AS Panji G. yang
sebenarnya, hingga menjadi anggota jamaah yang militan sekaligus aktivis praktis NII
KW IX Abu Toto. Dengan fakta diatas, bahwa kecemasan ummat islam dari kalangan
para kyai, ulama, wali – wali santri LPPI, FUUI, Al-Chaidar, Umar Abduh dkk
terjawab sudah. Jadi dalam hal ini, sebagai penulis buku ini mengingatkan agar para
calon wali santri agar jangan sampai menyekolahkan anaknya ke Ma’had Al-Zaytun.
Karena akan dimanfaatkan oleh kepentingan – kepentingan AS Panji G. secara
terselubung, dan kita tidak mengetahuinya. Waspadalah !.
2.8. POLITIK SENSASI DAN EXPOSEISASI
Apabila anda mencermati tulisan – tulisan dan reportase – reportase yang ada
di majalah Al-Zaytun [ bahkan dicover belakang majalah sekalipun tentang pertanian,
peternakan tak lepas dari referensi exlusive yang merujuk pada budidaya di Al
Zaytun ] secara kontinyu dari awal pertama terbit hingga edisi terakhir saat terkini
pasti anda sepertinya dibuat untuk terus dan selalu tercengang, haru, kagum tiada
akhir kepada Al Zaytun. Bukan saja kepada bangunan fisiknya semata, tetapi kalau
perlu segala apa dan sesuatu yang terkecil sekalipun yang ada di Al-Zaytun harus
dijadikan sebagai bahan sensasi keluar yang mesti dibuat berita besar sedemikian rupa
untuk komsumsi luar agar kecurigaan, pelanggaran dan kejahatan ham, publik ummat
islam Indonesia dan pihak berwajib tidak mencium adanya gelagat negatif yang
sebelumnya telah tersebar santer dalam media – media cetak dan elektronik. Tentu
dengan cara pendekatan – pendekatan seperti itu AS Panji Gumilang cs bermaksud
untuk menyihir, menutup – nutupi kejahatan yang tidak bisa dilihat secara transparan,
menjadi pujian – pujian yang pada akhirnya secara tidak langsung publik telah
dijadikan sebagai partner yang dapat mendukung secara moral, membela kepentingan
– kepentingan jangka pendek dan jangka panjang AS Panji Gumilang cs, meski
sepintas melalui pujian. Contoh beberapa hal kecil yang menjadi bahan sensasi dan
expoisasi keluar adalah ;
1.
Disini binatang saja dihargai hak – haknya, ada perikebinatangan, rumput
saja dihargai hak – haknya untuk tidak dinjak – injak kaki, ada
peritumbuhan. Apalagi manusia hak – haknya, tentu ada perikemanusiaan
yang dijunjung tinggi [ jawab ; namun kenyataan tidak semanis yang
digembar – gemborkan dalam slogannya ‘’ Ma’had Al-Zaytun ; Pusat
Pendidikan dan Pegembangan Budaya Toleransi Serta Pengembangan
Buaya Perdamaia. Namun Pelanggaran, kejahatan kemanusiaan secara
sistematis terus berjalan disini Terhadap para karyawan pembanguan
yang berseragam werpak kuning dan mudarris dan mudarrisa.
2. Burung – burung merpati dan ikan – ikan yang berada di Al –Zaytun saja
melakukan shodaqoh, lalu bagaimana dengan kita, apakah kalah dengan
28

Page 29
- 29 -
ikan.[ disebelah Masjid Al Hayat ada sebuah kolam ikan yang kurang
lebih luasnya 400 meter persegi, pintu masuk ke arah kolam ikan ada
counter yang menjual pakan untuk ikan dan burung, dengan embel – embel
shodagoh kepada burung dan ikan.
3.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan dan lauk pauknya, kita memakai ikan
hasil produksi dan budidaya sendiri, sehingga bisa tercukupi kebutuhan
gizinya. [ jawab; padahal kenyataan ikan – ikan yang dikomsumsi di Al-
Zaytun bagi warga Al-Zaytun adalah bukanlah dari hasil produksi sendiri,
tetapi dikirim dari supplier luar. Kalaupun ada ikan hasil dari budiadaya
sendiri tidaklah sepadan dengan kebutuhan yang besar dan lahan
budidadaya yang kecil, bahkan kalau kita lihat sesungguhnya hanyalah
kolam – kolam sample bersama laboratium - laboratorium untuk
pembibitan ikan yang kemudian dijual ke luar, jadi aroma bisnis dan
unsur politisasi lahan lebih kental dan tendensius daripada apa yang
sesungguhnya terjadi].
4.
Tentang peternakan di Al Zaytun yang baru kemarin pagi [ red; belum
lama ] melakukan budidaya tersebut dan belum kelihatan hasilnya, tetapi
berita dan slogan – slogannya di majalah Al Zaytun penuh propaganda
dan omong besar, seperti ‘’ KITA TINGKATKAN QUALITA DAN
QUANTITY TERNAK UNTUK SUMBANGSIH PETERNAKAN DUNIA’’.
Sebagai contoh saja jika anda melihat ternak sapi pedaging dan perah,
yang begitu bagus, mungkin anda tak habis pikir, Apa memang Al Zaytun
pernah memberikan hasil konribusinya terhadap peta peternakan di Jawa
Barat, Jabotabek, Indonesia dalam waktu yang relatif singkat. Ditingkat
local dan daerah saja belum ketahuan sumbangsihnya, tetapi kenapa
kok sudah bicara tentang sumbangsihnya terhadap peternakan dunia.
Apa ini bukannya irasional, dagelan orang yang memang suka
memgelabui mata publik dengan tujuan – tujuan politisnya yang lebih
dominan. Mungkin anda akan benar – benar percaya jika peternakan
sapi dari Madura, Bali, NTT dan sapi – sapi import dari Australia,
Inggris dan Amerika sumbangsihnya terhadap kebutuhan akan daging di
pentas nasional Indonsia, sudah terbukti. Lho kalau peternakan yang ada
di Al Zaytun ini lebih besar gembar – gembor dan publikasinya, daripada
hasil konkrit dan sumbangsihnya, apakah ini bukannya lacur, wong
peternakann sapi dan sapinya saja berasal dari sapi Tapos, pemberian
keluarga Soeharto dan diternakan kembali di Al Zaytun kok bicara
tentang mutu ternak dunia dan sumbangsih ternak Al Zaytun di pentas
dunia [ hal ini berdasar pengakuan dan kesaksian dari mantan anggota
Tibmara dan Garda Mahad, bahkan pengiriman – pengiriman sapi yang
dari Tapos dilakukan agar sampai di Al Zaytun tengah malam/ dini hari,
sehingga jauh dari kecurigaan dari karyawan atau pun orang luar ].
5. Kita sering terlena dan tidak habis pikir ketika membaca di Majalah Al
Zaytun dan pernyataan – pernyataan lisannya AS Panji Gumilang di
depan para tamu dan wali santri bahwa orientasi target kedepan olahraga
Al Zaytun adalah berbicara ditingkat panggung dunia yaitu, Oliampiade
Beijing , di Cina tahun 2008. Pernyaatan ini bisa dikatakan bagai
29

Page 30
- 30 -
pungguk merindukan bulan, mimpi kali . Bagaimana mungkin, lihat saja
tentang prestasi Olahraga Al Zaytun baik di tingkat local maupun
nasional belum bisa bicara banyak, tengok saja pada pelaksanaan
POSPENAS [ Pekan Olahraga dan Seni Santri Nasional ] 28 Oktober – 1
November 2001 saja tidak menjadi juara umum tetapi kok sudah begitu
muluk – muluk dengan mengatakan mau bicara di tingkat dunia pada
olimpiade tahun 2008, apa itu nggak keblinger namanya, untuk
pengadaan makanan yang bergizi untuk santri di Al Zaytun biasa saja
sudah pusing memikirkannya, bagaimana lalu tentang gizi – gizi Atlit,
dari persiapan akomodasi dan lain – lainya hinggga keberangkatanya di
Olimpiade Beijing 2008, omong besar, bukankah butuh biaya yang besar.
Ini hanyalah kampanye akal – akalan AS Panji Gumilang saja, agar dapat
acungan jempol dari publik sehingga kebobrokan – kebrobokan yang
telah diketahui umum tidak menyurutkan masyarakat untuk
menyekolahkan anak – anaknya disini. Sekedar tahu saja, berdasarkan
pengamatan kami, sewaktu awal - awal pertama kali ke Ma’had Al Zaytun
antara tahun ajaran 1999 / 2000 sampai dengan 2001 melakukan
penerimaan santri dikenakan biaya pendidikan setiap santrinya sebesar
1200 dollar, dan dalam pernyataan penyataan di Majalah – majalah Al
Zaytun dikatakan, bahwa biaya sebesar 1200 dollar sudah termasuk biaya
makan, kataklanlah biaya makanya sebesar Rp 3.000 per sekali makan,
lalu bagaimana yang ketika itu jumlah santrinya sekitar 5.000 an
dikalikan dengan tiga kali makan dan kemudian dikalikan sekian bulan,
sekian tahun selama si santri masih disini.Tentu dibelakang kemudian
ujung – ujungnya adalah defisit anggaran antara penerimaan dan
pengeluaran, itu baru dari menu makan yang biasa – biasa saja, lalu
bagaimana kalau menu makanan yang memenuhi standar gizi bagi santri
– santrinya dan kini jumlah santrinya yang telah mencapai diatas 15.000
an , terlebih untuk atlit – atlit Al Zaytun yang katanya mau dikirim Ke
Olimpiade Beijing, sehingga tidak kaget kalau dari tahun – ke tahun biaya
pendidikan dan biaya lain – lainya di Al Zaytun semakin mahal dan
semakin dikomersilkan. Jadi apa yang dikatakan AS Panji Gumilang itu
adalah akal bulusnya dia saja, jangan percaya dan menelannya mentah –
mentah. Jadi tidak mungkin itu.
6.
Tentang pencanangan serentak pembangunan Mahad Asas di 100 kota di
Indonesia, yang ketika itu dicanangkan sekitar pertengahan tahun 2001
dan di expose habis di Majalah Al Zaytun, semakin menunjukkan citra
bahwa dia AS Panji Gumilang adalah termasuk si pembohong besar
yang baru kami temukan dimuka bumi ini yang tidak mempunyai rasa
malu lagi, tapi anehnya kok orang – orang yang merasa terdidik, punya
jabatan, punya gelar kyai dan haji kok bicara ngalor ngidul dan masih
percaya bahkan tersenyum dan bercengcrama manis dengannya [ lihatlah
foto – foto di majalah Al Zaytun]. Lho bagaimana tidak saya katakan
pembohong besar, pembangunan ma’had asas sampai tahun 2003 yang di
bangun saja baru didaerah kabupaten Subang dan pengiriman muadhof/
karyawan pembangunannya juga diketahui oleh warga internal Al Zaytun
untuk daerah Subang, lho hitungannya kok dari mana kok bicara 100 kota
di seluruh Indonesia, apa itu tidak ngawur, apa itu bukan namanya
pembodohan kepada publik dan kebohongan pada publik. Kalau memang
yang dimaksud adalah pencanangan secara serentak di 100 kota
30

Page 31
- 31 -
diseluruh Indonesia berarti pengertiannya adalah, bahwa pendukung baik
sarana dan prasarananya itu telah siap dan ada, namun kenyataanya
bahwa muadhof/ karyawan pembangunan saja baru sebatas daerah
Indramayu [ red; Ma’had Al Zaytun ] dan kemudian Subang, tentang
tenaga kerjanya saja itu dikirim dari Mahad Al Zaytun Indramayu. Dan
perlu diketahui juga bahwa AS Panji Gumilang cs didalam operasional
pembangunan sarana pendidikan tidak akan pernah dan tidak akan sama
sekali memakai tenaga kerja luar. Karena pertimbangannya adalah
beresiko besar dan mengeluarkan dana yang besar untuk membayar
buruh – buruh bangunannya , disamping tidak pernah diindoktrinasi oleh
ajaran – ajaran NII KW IX Abu Toto, yang bisa cukup dibayar Rp. 50.000
/ bulan dengan jam kerja tidak manusiawi/ tak terbatas, juga ditakutkan
adalah rahasia – rahasia kedoknya bisa terbongkar ke luar.
7. Tentang buah tin dan zaytun yang ditanam di Ma’had Al Zaytun , yang
bisa tumbuh subur dan berbuah ditanah kering dan tandus. Konon
katanya bahwa buah tersebut hanya dapat tumbuh dan berbuah dengan
baik hanya dinegeri asalnya, yaitu Yordania bahkan dengan penuh
bangga pihak AS Panji Gumilang cs mengatakan ini sebagai hal yang
ajaib dan luar biasa yang patut diacungi jempol dalam dunia pertanian di
Indonesia, karena baru satu – satunya di Indonesia yang berhasil
melakukakan tersebut. Yang patut disayangkan dan dipersoalkan kami
bukanlah masalah ajaib dan luar biasanya buah tin dan zaytun yang
ditanam didaerah kering dan tandus itu. Tapi adalah sebuah kemustahilan
besar jika tanaman tersebut tanpa adanya suatu pmeliharaan dan
perawatan yang baik dan kontinue baik dimusim hujan dan terlebih di
musim kemarau, lihatlah muadhof – muadof/ pekerja –pekerja bagian
pertanian yang menjaga, memberi pupuk, merawat, menyirami terus -
menerus tanaman tersebut tanpa henti setiap hari [ red; akibat exploitasi
perbudakan terhadap pekerja bewerpak kuning ] sehingga tidak aneh
[ logis ] kalau nantinya buah tersebut bisa tumbuh subur dan berbuah.
Bagi kami tentang ajaib dan luar biasa tentang buah tin dan zaytun yang
ditanam di Ma’had Al Zaytun, adalah hal biasa dan normal – normal saja
dan itu hanya masalah kecil yang terlalu dibesar – besarkan AS Panji
Gumilang. Jadi bersikap wajar – wajar saja, terlalu pagi kiraya untuk
mengambil kata ajaib untuk Al Zaytun.
Sebagai pembanding tentang buah tin dan buah zaytun, bisa dilihat dari
artikel di Kompas tanggal 4 Mei 2005 yang berjudul ‘ Prakoso Heryono,
menginginkan Lengkeng Pinpong Jadi Unggulan’ yang membahas
buah impor/ luar negeri yang bisa dibudidayakan di Indonesia.
………………………………………………………………………………………
……Prakoso tak sekadar berbicara atau melemparkan ide karena ia telah
membuktikan bahwa buah – buahan impor tersebut bukan tidak dapat
dikembangkan di Indonesia, khususnya didaerah dataran rendah yang
iklimnya relatif panas. Ini dibuktikannya dengan menanam dan
mengembangkan berbagai jenis tanaman dan megembangkan berbagai
jenis tanaman buah dari luar negeri. Bukan hanya dari negara tropis dan
terbukti berhasil berbuah dikebunnya.
Bagi Prakoso, jangan pernah mengatakan tak bisa jika belum mencoba.
31

Page 32
- 32 -
………………………………………………………………………………………
……
8.
Ma’had Al Zaytun sebagai sebuah institusi pendidikan, bisa penulis
katakan hanyalah sebagai kedok/ base camp/ wadah/ sarana dan
prasarana legalitas bagi berjalannya roda – roda kepentingan –
kepentingannya semata ( juga bisa dikatakan modus operandinya mirip
money laundring:
pencucian atas hasil kejahatan, penipuan dan
pemerasan dengan bentuk institusi pendidikan ) agar tidak mecolok/
kentara kelihatan bila dilihat dari luar, maka jikapun ada terjadi
kejahatan ham, pembajakan dan pelanggaran atas hak cipta atas sebuah
buku, maka siapa yang akan mengira/ tahu kalau sesungguhnya didalam
benteng – benteng pesantren Al Zaytun itu telah terjadi praktek – praktek
illegal yang sudah lama tapi tidak tercium, terbongkar dan ditindak tegas,
apalagi jika dihubungkan dengan mottonya ‘’ PUSAT PENDIDIKAN
DAN
PENGEMBANGAN
BUDAYA
TOLERANSI
SERTA
PENGEMBANGAN BUDAYA PERDAMAIAN ‘’ , justru semakin tambah
anti klimaks dengan apa yang selalu mereka dengung – dengungkan,
bangga - banggakan di Majalah Al-Zaytun dengan kondisi realitas yang
ada, lalu terus dimana letak konteks budaya toleransi dan budaya
perdamaian, apakah ditaruh ditempat keranjang sampah atau apakah
sekedar slogan – slogan bombastis [ omong besar ] semata, sebagai
pemanis bibir ditengah gelegak dahaga ummat islam yang telah lama
merindukan kebangkitan islam di abad 21, omong kosong. Mungkinkah
konteks budaya toleransi dan damai hanya tepat dalam konteks
persengkokolan, kebohongan dan kepalsuan. Dan jawaban untuk itu
terang sekali dengan apa yang tertulis disampul belakang buku ‘’
BUNKER AL-ZAYTUN, FAKTA KESESATAN TAFSIR NII PANJI
GUMILANG ‘’ [ M. Amin Djamaluddin, penerbit Darul Falah, Feb.
2003 ]
Teruntuk
Orang – orang atau instansi sipil maupun militer yang membuta tuli,
tidak mau tahu dan pura – pura tidak tahu, tidak peduli dan lepas tangan
akan kedzaliman dan kesesatan yang dilakukan oleh sebuah gerakan
makar yang mengatasnamakan Negara Islam Indonesia yang bermarkas
di Pesantren Al Zaytun, Indramayu – Jawa Barat.
Ketidakpastian hukum dan tindakan lamban yang dipertontonkan oleh
para elit ulama yang katanya bertanggung jawab mengawal akidah
ummat; atau pun mereka para elit politik dan militer [ intelijen ] yang
selalu mengatasnamakan Nasionalisme, MPR, MUI, DEPAG, POLRI,
BIN dan instansi lainnya yang berkompeten tidak mampu mencegah,
bahkan mengobati kedzaliman dan kesesatan yang kian hari semakin
meluas dan mengganas.
Akankah mereka terus membuta-tuli padahal telah nyata dan jelas
kesesatan dan kejahatan yang diakibatkan oleh gerakan NII Al Zaytun.
Argumentasi apa yang membutatulikan hati nurani mereka , ataukah
kejahatan Orde Baru belum selesai. Dimana hati nurani ummat, kapan
rakyat bergerak melibas ‘’ Sang Konspirator ‘’.
32

Page 33
- 33 -
Indonesia, 7 Juni 2002.
Mantan Korban dan Keluarga Korban
Kejahatan NII Abu Toto
A.S. Panji Gumilang
2.09. POLITIK BARTER DAN BALAS BUDI
Dengan gencarnya serangan – serangan miring [ yang memang sebenarnya
adalah miring dan sesat ] terhadap existensi Ma’had Al Zaytun dan focusnya
diarahkan ke salah satu sosok yaitu AS Panji Gumilang, baik itu dari Al Chaidar
[ yang mantan pentolan aktivis NII IX Abu Toto yang memang tahu akan sejarah,
sepak terjang dan sosok seorang Abu Toto/ AS Panji Gumilang yang sesungguhnya ]
dan juga Hartono Ahmad Jaiz, Amin Jamaludin, SIKAT [ Solidaraitas Ummat Islam
Untuk Korban NII KW IX Abu Toto ], FUUI [ Forum Ukhuwah Ummat Islam
Indonesia] , MUI, para ulama dan kyai dll, baik itu yang terexpose dimedia massa
cetak, buku dan elektronik. Sudah pasti seorang AS Panji Gumilang merasa terpukul
dan tersudutukan 380 derajat dengan adanya berita – berita tersebut, terlebih hal
privacy yang teramat pribadi bisa diketahui oleh publik ummat islam. Tentu hal ini
merupakan pukulan telak diluar perkiraan sebelumnya, sekaligus sangat
membahayakan bagi masa depan proyek Al Zaytun [ yang prestisius dan misterius ]
yang telah dirancang matang sebelumnya dengan kroni – kroninya, yang mana pada
saat – saat tersebut Al Zaytun baru perdana membangun sarana pendidikan yang
bernama gedung pembelajaran ‘’ Abu Bakar Sidiq ‘’.
Sebagai kilas balik dan contoh adalah, bagaimana AS Panji Gumilang dan
pimpinan territorial KW IX yang mengintruksikan seluruh jajaran dan anggotanya
untuk membeli dan membaca buku ‘’ Reformasi Prematur ‘’ nya Al Chaidar dimana
didalam bukunya diceritakan tentang skeptisime terhadap reformasi yang digulirkan
dibalik tokoh – tokoh RI yang dimaksud. Namun tidak terlalu lama, dikemudian hari
ada intruksi dari pimpinan teritorial yang melarang membaca buku Al Chaidar dan
statement yang mengatakan bahwa Al Chaidar adalah anak yang durhaka kepada AS
Panji Gumilang, kepada jajaran – jajaran dibawah dan anggotanya.
Dengan satu buku ‘’ Reformasi Prematur ‘’ nya Al Chaidar [ sebelum
konflik ], AS Panji Gumilang bisa mempolitisasi keadaan tersebut ke jajaran bawahan
dan anggota – anggota jamaahnya, demi keuntungan politis. Lalu bagaimana dengan
buku yang isinya tentang pelanggaran HAM dan kejahatan dirinya yang telah
dilakukan AS Panji Gumilang terhadap ribuan ummat islam yang telah menjadi
korbannya, tentu dampaknya sangat besar terhadap citra Al Zaytun dimata ummat
islam, sehingga akan mempengaruhi minat para orangtua menyekolahkan anaknya ke
Al Zaytun. Tentu AS Panji Gumilang yang cerdik sekaligus licik [ karena disteoretip
dan dididik secara intelligent serta Soehartois ], maka dia kemudian menerbitkan
majalah Al Zaytun tahun 2001 sebagai counter sekaligus sebagai alat propaganda
untuk kepentingan internal [ agar tidak timbul gejolak dan exodus besar – besaran
dari anggotanya ] dan eksternal. Namun AS Panji Gumilang menyadari sesadar –
sadarnya setelah satu setengah tahun perjalanan majalah Al Zaytun, tetapi berita –
berita miring dari luar semakin tidak bisa terbendung intensitas serangan dan
jumlahnya baik dimedia massa cetak dan elektronik dan tidak sebanding kalau
diimbangi/ ditandingi dengan berita – berita sepihak yang ada di majalah Al Zaytun,
33

Page 34
- 34 -
yang tentunya aroma propaganda dan subyektifitasnya lebih tinggi daripada nilai
obyektifitasnya. Dan cepat atau lambat ini akan menjadi bom waktu bagi Al Zaytun
dan AS Panji Gumilang.
Berangkat dari pemikiran inilah AS Panji Gumilang lalu melakukan
pendekatan – pendekatan politik barter dengan media – media yang selalu santer
memuat berita – berita buruk tentang Al Zaytun, adapun media – media cetak yang
tadinya kritis namun tidak sanggup mempertahankan idealisme [ kemandirian ] pers
lagi, karena mungkin lebih terbentur oleh kepentingan – kepentingan korposari,
pemilik modal dan oplah serta bisa diakomodir oleh kepentingan AS Panji Gumilang
dengan jaringan aparat territorial dan anggota jamaahnya serta jumlah santri yang
demikian besar, tentu bisa dijadikan pertimbangan dan kalkulasi bisnis yang saling
menguntungkan dikedua belah pihak, disatu sisi pihak media majalah diuntungkan
karena akan menaikkan oplahnya sekian puluh ribu exemplar lalu dikalikan dengan
sekian nominal dst, sesuai dengan jumlah permintaan yang dinginkan AS Panji
Gumilang, lalu AS Panji Gumilang mendidtribusikan kepada wilayah networknya
baik yang diteritorial di Jakarta, Banten, Surabaya, Bekasi dan Bandung serta jumlah
santri yang ada di Ma’had Al Zaytun yang merupakan pasar yang potensial dibawah
otoritas mutlak AS Panji Gumilang. Sehingga tidak aneh kalau tabloid, majalah,
Koran yang mengupas Al Zaytun secara positif dijual secara bebas di ruang
koperasi, diruang penerimaan tamu, namun jangan tanya jika buku, tabloid, koran,
majalah yang isinya memojokkan AS Panji Gumilang dan Al Zaytun tidak akan
diketemukan secarik kertaspun [ red; dilarang keras sekali ] atau dijual disini.
Berdasarkan pengamatan, monitoring kami dan fakta – fakta dilapangan ada
beberapa media yang melakukan praktek – praktek kerjasama diatas diantaranya
adalah sbb ;
1. Majalah mingguan, berinisial ‘’ G ‘’.
Sebelumnya kami mengagumi akan keberanian berita – berita investigasi
yang menampilkan Al Chaidar [ sebagai representasi dari mantan korban ] yang
menyudutkan Abu Toto alias AS Panji Gumilang atau Al Zatyun, dan melakukan
reportase – reportase atas korban – korban NII KW IX Abu Toto secara intensif dan
kontinyu, namun anehnya antara bulan November - Desember tahun 2001 hingga
tahun keatasnya beritanya justru malah sebaliknya, bahkan lebih condong memihak
dan dominan menampilkan sosok AS Panji Gumilang beserta Al Zaytun secara rutin
yang penuh kontroversi tersebut, tidak itu saja ternyata agen – agen jurnalis AS Panji
Gumilang juga dimobilisasi sedemikian rupa oleh AS Panji Gumilang untuk secara
kontinyu di media tersebut membuat opini – opini sensasi dan propaganda kepada
publik melalui tulisan – tulisannya agar positif thinking terhadap existensi Al Zaytun
dan sosok Abu Toto alias AS Panji Gumilang, bahkan salah satu artikelnya yang
ditulis oleh Sarifudin ‘ [ yang sering berlindung dibalik identitas dan menamakan
dirinya sebagai ‘pemerhati pendidikan islam ‘’ yang menyanjung AS Panji
Gumilang setinggi langit dan membangga – banggakan begitu hebatnya Al Zaytun,
notabene tak lain tak bukan ternyata ‘ Sarifudin ‘ ini adalah petinggi territorial
KWIX Abu Toto yang memang masih aktif dan dibawah langsung garis
komando kepemimpinan AS Panji Gumilang, hal ini diakui oleh mantan – mantan
anggota Tibmara. Dengan adanya informasi demikian semakin menegaskan bahwa
adanya usaha – usaha dari pihak AS Panji Gumilang cs untuk meredam suara – suara
negatif pers ke arah dirinya, demi kepentingan politis internal dan external.
34

Page 35
- 35 -
Kepentingan politis internal AS Panji Gumilang bisa dilihat dari effect
pemuatan – pemutan berita – berita positif tersebut, melalui pimpian territorial masing
– masing , lalu majalah – majalah tersebut didistribusikan terhadap jajaran
dibawahnya dan anggota – anggota jamaahnya. Majalah, koran ataupun tabloid yang
memuat tentang berita yang positif terhadap Al Zaytun dan sosok As Panji Gumilang
dijadikan alat referensi satu – satunya sebagai rujukan dan penambah semangat,
dengan kredo ‘’ inilah bukti pengakuan dari luar ‘’ terhadap apa – apa yang kita
kerjakan dan perjuangkan benar – benar nyata, apakah anda akan percaya dengan
suara – suara miring dari luar kepada kita, itu hanyalah bualan orang – orang gila dan
kafir. Dengan kondisi demikian maka jajaran dan anggota jamaahnya yang sudah
menderita, baik secara pyhsik dan psikis karena pemerasan dan program – program
yang ditargetkan, sedikit terobati/ terhibur sehingga tidak ada perasaan sedikitpun
dari dirinya untuk mau keluar atau lari dari tanggungjawabnya diidariah setelah
membaca berita – berita tersebut meski pada kenyataannya semu belaka dan rekayasa
AS Panji Gumilang semata.
Kepentingan politis external adalah dapat mengembalikan citra atau nama
baik AS Panji Gumilang dan Al Zaytun di mata ummat islam yang sebelumnya sudah
buruk karena adanya statement – statement dari korban NII KWIX Abu Toto yang
mengadukan kepada institusi – institusi yang berkompeten. Apalagi misi ini dilakukan
serentak kepada banyak media, mendatangkan tokoh, pejabat, intelektual muslim
yang pro terhadap AS Panji Gumilang dan Al Zaytun [ karena buta sama sekali
tentang sejarah, maka asal bunyi saja ], sehingga seolah semakin mepertegas
pembelaan mereka terhadap keberadaan Al Zaytun agar tidak bisa diganggu gugat
atau dibubarkan dengan dalih sebagai asset bangsa.
Penulis memahami posisi pers dimanapun yang terkunkung dalam lingkaran
cengkraman kapitalisme local dan global, ketika berbenturan dengan pemilik modal,
orang – orang kuat yang kebal hukum serta korporasi selalu akan membentur tembok
dinding batu sehingga kehilangan idealisme pers; pers yang tidak lagi jujur, pers yang
tidak lagi berani berkata tidak, pers yang tidak lagi obyektif, pers yang tidak lagi
amanah, pers yang tidak lagi punya keteguhan iman dan pendirian.
2. Surat Kabar Harian, inisial ‘’ P ‘’
3. Surat Kabar Harian, inisial ‘’ SK ‘’
4. Majalah keluarga, inisial ‘’ A ‘’
5. Majalah jurnal , inisial ‘’ T ‘’ .
6. Dan lain – lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Untuk media cetak nomor 2 dan 3 bahkan Al Zaytun dikasih dispensasi langganan
gratis sekian waktu tahun masing – masing per item lima [ 5 ] sampai 8 [delapan ]
exemplar per satu hari terbit. Makanya ada kecurigaan dari pihak muadhof/ karyawan
pembangunan ketika ada paksaan harus berlangganan majalah ‘’ G ‘’ namun
karyawan pembangunan menolaknya mentah – mentah dikarenakan gaji bersihnya
saja, setelah dipotong sana sini antara Rp. 50.000 sampai dengan paling besar Rp.
100.000 lalu bagaimana mereka kalau diwajibkan berlangganan empat kali dalam
sebulan, apakah tidak tambah berat lagi buat mereka, apalagi ada saksi yang
mempergoki bahwa ternyata majalah, berinisial ‘’ G ‘’ diturunkan dari kendaraan
pengangkut, yang selanjutnya akan dibagikan kepada pimpinan - pimpinan territorial
yang datang setiap hari jum’at. Bahkan ada pengakuan exsponen majalah Al Zaytun
yang keceplosan ngomong kalau telah ada kerjasama diantara media – media tersebut.
Ini menandakan bahwa AS Panji Gumilang takut sekali terhadap media – media yang
35

Page 36
- 36 -
berusaha memojokkan berita – berita Ma’had Al-Zaytun dan dirinya. Karena proyek
dibalik Mahad Al Zaytun akan hancur dan berantakan semua jika dampakya sangat
mempengaruhi publik ummat islam Indonesia.
2.10. SENSOR SURAT
Pemberlakuan tentang setiap aparat NII KWIX Abu Toto yang diterritorial,
terkhusus dibawah pimpinan tertinggi daerah masing – masing hingga terbawah yaitu
mas’ul musa [ aparat desa ] atau jamaah untuk tidak boleh datang secara pribadi atau
tanpa instruksi adalah suatu keharusan dan kewajiban yang tidak boleh dilanggar.
Tentu kebijakan AS Panji Gumilang untuk mencegah agar jangan sampai aparat –
aparat bawahan territorial tahu persis tentang segala sesuatu yang sesungguhnya di Al
Zaytun, karena jika nantinya mereka itu kesini dan tahu tentang keadaan yang terjadi
sesungguhnya maka tentunya aparat – aparat territorial bawahan tersebut akan lari/
keluar dari garis structural, sehingga akan mempengaruhi terhadap target – target
perolehan dana dan jama’ah pada setiap bulannya.
Karena sebagian besar dari aparat – aparat teritorial dan jama’ahnya
kebanyakan adalah teman, rekan kerja atau saudara – saudara terdekatnya maka ikatan
emosional antar mereka begitu kuat sehingga dikhawatirkan bila kemudian hari
dampaknya akan berbahaya terhadap stabilitas internal jika mengetahui informasi –
informasi dari Al Zaytun [ contoh sederhana adalah; bahwa pekerja bangunan /
muadhof yang di Al Zaytun itu digaji dengan dollar, dijamin gizi, sandang pangan
dan papanya, tetapi kenyataannya adalah kerja rodi/ romusha, terbelenggu terus hak
– hak hidupnya, kemiskinan yang begitu sempurna dan tersistematis ]. Sehinga tidak
aneh kalau setiap mas’ul/ aparat desa, ibrahim/ aparat kecamatan bila ingin kirim
surat/ kabar dari saudara atau rekannya, maka diharuskan dititipkan ke pimpinan
tertinggi daerah masing – masing, tentu dengan melalui filter ganda bahwa surat itu
harus dibuka/ diketahui oleh pimpinannya, begitupun sebaliknya jika warga Al
Zaytun, para ustadz dan muadhof demikian juga, karena jangan sampai pihak
territorial tahu akan informasi yang sesungguhnya, jika isi surat itu membahayakan
maka akan langsung dimusnahkan atau tidak disampaikan kepada yang berhak
menerimanya.
2.11. POLITIK ALIENASI DAN DIKOTOMI KASTA
Dari beberapa utazd dan muadhof yang kami tanyakan langsung yang
mengontrak di desa Haurgeulis, desa Kertanegara Kecamatan Haurgeulis, mengenai
kenapa antara muadhof dan ustazd yang satu dengan lainnya yang punya ikatan
saudara baik dekat/ jauh tidak boleh/dilarang keras mengontrak dalam satu rumah
terlebih dengan exponen terkecuali dengan satu profesi, misalnya,’ menurut
pengakuan ustazd Ahmad [ bukan nama sebenarnya ] itu adalah rahasia negara dan
intruksi imam NII KW IX Abu Toto alias AS Panji Gumilang yang tidak boleh
dilanggar dan harus ditaati. Jika mencermati kata itu adalah rahasia negara, maka
ada pertanyaan mendasar yang memang logis untuk dijadikan indikasi sebagai
operasionalisasi dari politik alienasi [ red; adanya jarak/ jurang pemisah ] dan
dikotomi [ pengkotak - kotakan ] kasta – kasta yang berjalan terus – menerus selama
adanya Al-Zaytun diantara mereka sehingga tidak adanya komunikasi/ informasi yang
36

Page 37
- 37 -
saling mengisi, melengkapi dan cross check terhadap fakta – fakta baru yang
didapatkan dilapangan antar mereka.
Muadhof; dalam persepsi disini seperti kaum rakyat jelata dimana yang
selalu identik dengan kaum buruh/ tani/ orang – orang miskin/ orang – orang papa/
rakyat biasa yang tidak berdaya yang selalu diexploitasi habis, ditindas terus,
dibohongi terus oleh para elit penguasa dan diombang – ambingkan oleh nasibnya
sendiri yang memang sangat pedih dan menyayat hati. Sehingga seolah – olah harus
ada garis takdir yang memisahkan mereka [ tidak ada interaksi dan komunikasi yang
membolehkan itu ] dengan kaum ustazd – ustazd, exponen karena perbedaan kelas,
derajat dan tingkat status sosial.
Ustazd/ guru – guru; dalam persepsi disini mewakili kaum menengah/ kaum
terpelajar yang secara exlusive hanya tugasnya mengajar tok dan tidak dibolehkan
untuk bergaul dengan komunitas selain dirinya atau jangan sampai terjadi interaksi
sama sekali diantara komunitas sesama warga Al Zaytun apakah itu terhadap muadhof
maupun exponen, apalagi mengontrak dalam satu rumah. Itu dilarang keras sekali dan
jika memaksa untuk satu tempat tinggal maka harus ada ijin dari AS Panji Gumilang
Exponen ; dalam persepsi disini mewakili kaum bangsawan. Terminologi
apapun dan dimanapun masa dan tempatnya dalam sistem yang tiranik, dictator dan
centralistik. Senantiasa melahirkan kaum – kaum yang congkak yang merasa dirinya
lebih superior, hegemoni, lebih hebat, lebih bermartabat, lebih berpengaruh karena
posisinya dan bahkan kesan istilah Asal Bapak Senang, menjadikan dirinya sebagai
pengecut dan tidak punya pendirian yang kuat. Maka istilah exponen di ma’had Al
Zaytun sebagai antek – antek AS Panji Gumilang adalah tepat, karena mereka selalu
yes man saja terhadap kebijakan – kebijakan dan tidak perduli dengan keadaan kaum
yang dibawahnya yang tertindas dan menderita.Tidak perduli warga internal Al
Zaytun mau nyungsep kek, mau setengah gila kek atau benar – benar gila kek, mau
nyekek [ bunuh diri ] kek. Yang penting posisi dirinya aman dan tidak diotak -atik.
Syakh Al Ma’had; dalam persepsi disini tak ada bedanya dengan image Raja
dan Diktator jahat,
setiap perintah yang diserukan adalah wahyu dari langit dan sabda yang
harus menjadi budaya tunduk [ aku dengar maka aku laksanakan ] tidak ada yang
boleh memberontak dan membantahnya,
setiap keputusan yang diambilnya adalah kebenaran mutlak, setiap mimpi
– mimpi gilanya harus terealisir dengan nyata, setiap fakta – fakta yang ada selalu
dikatakan itu fitnah, iri dengki, buruk sangka dan dianggapnya kurang kerjaan aja
setiap kepalsuan dan kebohongan adalah kebanggaan yang mesti dijaga
dan dipelihara dari generasi ke generasi penerusnya
setiap ide – ide liarnya harus membuat orang jatuh cinta,
mengkultuskannya dan bahkan memuja – mujanya sepanjang masa bak dewa
penolong dan ratu adil yang perkasa
yang tak seorangpun boleh mengusik ketentraman mahkota dan
singgasananya
dari ancaman korban dan ummat islam yang mulai bergerak, bangkit dan
berkata
bongkar, bongkaaaaaar
37

Page 38
- 38 -
sepertinya AS Panji Gumilang ingin mengaplikasikan benar ilmu dari maha gurunya
yaitu Soeharto, mantan penguasa orde baru selama 32 tahun, namun kayaknya nasib
harus berkata lain, karena bukan pewaris syah atas negeri ini. Karena benih angin
yang ditanam kini telah mendahului menjadi lautan badai yang siap berbalik
menghantam dirinya.
BAB III
KEDZALIMAN, KEJADIAN – KEJADIAN ANEH
DAN KONTROVERSI DI MA’HAD AL-ZAYTUN
3.1. AS PANJI GUMILANG MENGGELANDANG MUADHOF
‘’ LIHAT AKU INI SIAPA ‘’
Sungguh ini adalah sebuah kejutan dan diluar dugaan, bagaimana tidak
kami melihat dengan mata kepala kami sendiri, seseorang yang sebelumnya
dikatakan agung, mulia yang konon sebagai imam NII IX Abu Toto yang tak lain
dan tak bukan adalah AS Panji Gumilang tentu seharusnya mempunyai akhlaq
yang mulia, namun kenyataan jauh dari apa yang kami perkirakan sebelumnya,
momentum ini menjadi kesimpulan besar kami bahwa inilah watak dan karakter asli
yang sesungguhnya dari seorang AS Panji Gumilang. Peristiwa itu terjadi awal
Agustus 1999, ceritanya adalah ketika itu pukul 22.45 saat para muadhof atau pekerja
bangunan selesai mengerjakan tugasnya yang selanjutnya diharuskan berkumpul dan
berbaris sesuai kelompoknya pada sebuah tempat, tepatnya diperempatan jalan dekat
sisi sebelah barat gedung pembelajaran Umar bin Khatab, para komandan –
komandan sudah memerintahkan pada anak buahnya bahwa 10 [ sepuluh ] menit
sebelum bel terompet tanda usai kerja harus bersiap – siap dan segera ke tempat yang
dimaksud untuk dilakukan pengecekan seluruh anggota
dan berdoa bersama
kelompok – kelompok kerja lainnya. Tentu perintah itu dilaksanakan segera, terlebih
bahwa komandan mengetahui persis bahwa diantara anak buahnya terdapat muadhof
– muadhof baru yang belum tahu dimana arah dan lokasi untuk berkumpul untuk
upacara doa, apalagi doa malam dimana Ma’had Al Zaytun yang arealnya demikian
luas, sehingga tidak heran kalau ada yang sampai salah arah dan tersesat. Namun
kebetulan tim kami yang pertama bisa tiba ditempat yang dimaksud, sebelum bel
berbunyi [ kebetulan tempatnya dekat dengan area kerja ], sambil menunggu bel
teman kami yang bernama Umar rebahan sebentar dideretan kanstin . Tak selang
berapa lama tiba – tiba ada sesosok orang tinggi besar gempal memakai werpak hijau
dengan menaiki sepeda, menghampiri rekan kami yang sedang rebahan, dengan wajah
kurang bersabahat lalu berkata ’’ hai siapa itu yang tidur – tiduran disitu, bangun …
bangun ‘’ namun rekan kami rupanya sudah pulas karena saking kecapaian atas kerja
38

Page 39
- 39 -
yang demikian berat. Tapi misteriusges ini tetap berteriak, ayo bangun – bangun.
Sepertinya rekan kami ada yang mengetahui kalau sosok orang tersebut adalah Abu
Toto alias AS Panji Gumilang, lalu segera saja teman kami membangunkan si Umar
yang ketiduran, tanpa basa – basi lagi AS Panji mengeluarkan kata – kata kasar
dan kotor [ maaf ; kata – kata iblis dan binatang saja keluar dari lisannya ] dan
sambil bertolak pinggang menepuk dada, angkuh dan sombong sambil berkata ‘’
lihat aku ini siapa ‘’, ‘’ lihaaaaat aku ini siapa, sejak kapan sudah kurang ajar, siapa
yang menyuruhmu istirahat, tanpa panjang lebar lagi kawan kami digelandang bak
seorang residivis yang ditangkap aparat polisi dengan sikap yang kasar dan
mendorong – dorong tubuhnya hingga terhuyung – huyung dan hampir terjatuh untuk
selanjutnya diinterogasi di kantor.
Singkat cerita tepat pukul 23.00 terompet berbunyi tanda baris berkumpul dan
berdoa bersama akan segera dimulai. Setelah masing – masing komandan melaporkan
seluruh anggota, tiba – tiba ada pengumuman yang mengejutkan alam bawah sadar
kami, dengan mengatakan ‘’ bagi siapa saja yang tadi merasa istirahat pada saat bel
belum berbunyi harap maju kedepan , ‘’ beberapa saat tidak ada yang maju kedepan,
kemudian suara pengumuman tambah diperkeras, bahkan dengan nada ala intimidasi
dan terapi shock segala ‘’ jika tidak ada yang maju kedepan dan mengakui maka doa
malam tidak akan segera dilaksanakan, biarlah sampai jam berapapun akan tetap
disini dan akan ada tindakan yang lebih keras lagi, yaitu dengan doa malam dan
selesai kerja dimulai pukul 24.00. Lalu tak berapa lama ada beberapa orang yang
maju kedepan. Kami baru ingat bahwa peristiwa ini adalah buntut dari teman kami
yang digelandang AS Panji Gumilang dengan tidak manusiawi, dan lebih jahat
lagi bahwa muadhof/ pekerja bangunan yang maju ke depan telah dicap
provokator, telah berbuat dzalim yang harus bertaubat didepan umum. Sungguh
aneh dan gila membaca logika AS Panji Gumilang cs yang penuh nuansa politis
dengan menyalahgunakan ayat – ayat demi tujuan dan ambisi pembangunan
gedung agar cepat selesai, dengan melakukan penindasan fisik, kerja tanpa ada
batas – batas hak dan kemanusiaan, sehingga tidak salah kalau kami mengatakan
ini adalah kerja rodi jilid 3 , ini adalah imperiliasme model baru pada ummat islam
[ padahal kalau kita lihat latar belakangnya adalah muadhof disuruh jalan 5 s/d 10
menit terlebih dahulu oleh komandan/ penaggung jawab pekerjaan bangunan agar
nanti saat doa malam bersama tidak akan ketinggalan atau dicap ngabur/ melarikan
diri ketika diadakan absensi pengecekan. [ Kesaksian dan Pengakuan ‘ Rais ‘ bukan
nama sebenarnya ]
3.2. MASJID
AL
HAYAT
DIBANGUN
100
HARI
MUNGKINKAH
Masjid Al Hayat, masjid yang sebagai cikal bakal bagi berdirinya masjid yang
lebih besar yang ada di Mahad Al Zaytun yaitu Masjid Rahmatan lil Alamin, adalah
masjid yang selalu dibangga – banggakan dan sebagai bahan propaganda AS Panji
Gumilang yang ditujukan kepada ummat islam diluar Al Zaytun, bahkan ada unsur
untuk meledek atau mengolok olok ummat islam diluar komunmitas Al Zaytun,
dengan mengatakan ‘’ masjid Al Hayat yang ada di Al Zaytun ini adalah masjid yang
sudah sesuai dengan namanya yaitu hidup, masjid yang benar – benar hidup setiap
waktu, lihatlah mushola atau masjid diluar sana dalam lima waktu sholat shaf –
shafnya semakin hari semakin maju/ kedepan karena kehilangan jamaahnya, tapi
lihatlah disini di masjid Al Hayat, Mahad Al Zaytun ini setiap saat sholat lima waktu
39

Page 40
- 40 -
semakin hari semakin shaf – shafnya semakin hari – semakin kebelakang [ red ; penuh
] karena semakin banyaknya jamaah [ jawab; lho gimana jamaahnya tidak banyak,
bukankah santri yang tahun 2000 saja jumlahnya hampir 3.000 an lebih belum lagi
muadhof, guru dan exponen yang jumlahnya sekitar 1.500 an lebih yang tertumpu
pada satu titik komunitas di Al Zaytun, sehingga wajar dan pantas kalau memasuki
waktu sholat Masjid Al Hayat penuh sesak ].
Sungguh ini merupakan pelecehan AS Panji Gumilang yang dilontarkan
melalui lisannya, ketika saat itu [ peristiwa ini terjadi sebelum peresmian Mahad Al
Zaytun pada 2 Agustus 1999 ] kedatangan tamu mantan menteri penerangan orde
baru yang tiga kali menjabat, Harmoko. Dan bobot penghinaannya terhadap ummat
islam diluar Al Zaytun semakin parah ketika AS Panji Gumilang mengatakan didepan
khalayak ramai para santri, muadhof dan wali santri dengan mengatakan , ‘’ Inilah
masjid yang didirikan yang
memerlukan waktu cuma100 hari untuk
penyelesaiannya,’’ namun diluar sana tidak ada yang bisa membangun secepat disini,
karena karyawannya penuh disiplin dan dedikasi tinggi, tepuk tangan hadirin
menggema bersahutan. Lalu dalam kesempatan itu Harmoko menyampaikan kata
sambutannya, dalam kesempatan itu Harmoko, menyatakan kekagumannya yang luar
biasa dn mendukung atas apa – apa yang telah dilakukan AS Panji Gumilang dengan
Mahad Al Zaytunnya dan salah satu contohnya adalah Masjid Al Hayat ini, Masjid
yang luasnya lebih kurang 600 meter persegi, Masjid yang cukup besar tapi dapat
diselesaikan dalam waktu yang singkat.
Bantahan penulis ; kalau memang mau jujur, apakah benar apa – apa yang
diucapkan AS Panji Gumilang didepan Harmoko, didepan khalayak ramai para santri,
muadhof, guru dan wali santri, sedang para saksi – saksi yang membangun atau
melihat pembangunan Masjid Al Hayat tersebut mengetahui dengan persis proses
pembangunannya dari nol hingga selesai, bahkan mengatakan tidak benar bahwa
masjid tersebut dibangun dengan waktu 100 hari tepat apalagi dengan luas yang lebih
kurang 600 meter persegi dan terlebih lagi bahwa saat – saat tahun pertama dan kedua
pertama semenjak membangun gedung pembelajaran Abu Bakar As Shidiq dan
asrama santri Al Mustoffa belum ada sama sekali alat modern atau alat berat yang
canggih bagi pendukung cepatnya pembangunan, jadi dikerjakan masih dengan alat
seadanya dan sekadarnya saja, kalaupun ada terbatas sekali [ bisa dilihat majalah Al
Zaytun dari edisi perdana Januari 2000 sampai dengan pertengahan 2000 ] dan lagi
berdasarkan informasi yang dikorek muadhof, Taufiq. Lho apa ini bukannya ini akal –
akalan AS Panji Gumilang saja agar diacungi jempol semata dan dapat dukungan dari
luar agar. Sedangkan sampai masjid Al Hayat selesai saja sudah lebih dari 100 hari
atau 3 bulan lebih, bahkan satu bulan sampai dua bulan pasca setelah kedatangan
Harmoko, masih juga ada yang perbaikan disana – sini, yang memang memberi kesan
bahwa sesungguhnya belum selesai, tetapi dikatakan selesai, ironis benar …. Lho
kalau memang mau ngomong selesai berarti semuanya telah beres dan siap pakai
tanpa ada tanda kutip dan tanda tanya dibelakangnya, bukankah begitu.
3.3. MUADHOF BILANG, AWAS YANG PUNYA PROYEK
LEWAT, MINGGIR
Ketika itu waktu kerja sore telah usai pukul 17.00 ada beberapa barisan
pengendara sepeda dari muahof yang melewati gedung pembelajaran antara Abu
Bakar As Shidiq dan Umar bin Khatab yang mau menuju ke mess karyawan , pada
40

Page 41
- 41 -
saat itu ada seseorang muadhof yang melihat mobil mercy sedang lewat, kemudian si
muadhof tersebut memperingatkan teman – temannya sesama muadhof yang
mengendarai sepeda didepannya, dengan mengatakan ‘’ awas ada yang punya
proyek akan lewat , minggir, minggir ‘’ teriak muadhof. Namun aneh tapi nyata
himbauan seruan temanya kepada muadhof lain agar minggir karena ada AS Panji
Gumilang akan lewat, justru malah jadi bumerang dan fatal, yaitu dengan dikejarnya
si muadhof tersebut oleh Tibmara agen intel internal [ saat itu belum terjadi konflik
besar antara AS Panji Gumilang dengan Tibmara ] Mahad Al Zaytun agar sampai
ketemu, namun si muadhof yang dikejar – kejar tersebut tak kehilangan akal, karena
sepeda yang dikenakan tersebut dia buang di sebuah tempat agar tak terlacak oleh tim
buru sergap, sehingga tidak tertangkap oleh pihak keamanan AS Panji Gumilang dan
kalaupun sepeda yang telah diketemukan tadi, tapi tidak ada yang mengetahui siapa
sesungguhnya pemilik sepeda tersebut sehingga akhirnya si muadhof yang dikejar –
kejar oleh pihak keamanan tidak tertangkap.
Sungguh ada pertanyaan besar dari sikap AS Panji Gumilang yang responnya
demikian reaktif terhadap muadhof yang memperingati rekan – rekan lainnya agar
minggir supaya memberikan kesempatan lewat dengan mulus dijalan yang dilaluinya
itu karena ada pimpinan yang akan lewat. Namun sepertinya AS Panji Gumilang
merasa tersinggung benar dengan nada yang baru didengar dari muadhof tadi kok
kenapa sampai bilang begitu, apa memang muadhof sudah tahu demikian jauhkah
tentang identitas siapa sesungguhnya AS Panji Gumilang dibalik layar, sehingga gara
– gara nada suara ‘’ awas yang punya proyek akan lewat ‘’ kok sampai repot – repot
mengintruksikan Tibmara berhari – hari untuk mencari dan menangkap orang yang
dimaksud, namun akhirnya tidak ketemu. Tentu kecemasan perasaan dan sikap yang
diambil akibat peristiwa tersebut mencerminkan bahwa AS Panji Gumilang telah
dibayang – bayangi oleh ketakutan pada dirinya sendiri.
3.4. AS PANJI G. MENAMPAR MUKA MUADHOF,
KOK MUADHOF YANG ISTIGHFAR
Kejadian peristiwa ini tepatnya pagi hari antara pukul 06.00 di bundaran
intrance ketika itu para santri sedang berjalan berbaris beriringan, kebetulan saat itu
adalah waktu yang hampir bersamaan dengan doa mulai kerja para muadhof, mungkin
karena waktu yang sudah mepet sehingga si muadhof yang mengendarai sepeda
tersebut ngebut yang akibatnya hampir menabrak santri yang sedang berbaris dan
berjalan, pada waktu yang sama kebetulan disitu ada AS Panji Gumilang, langsung
spontan AS Panji Gumilang mendekati si muadhof tersebut , tanpa panjang lebar lagi
AS Panji Gumilang menampar muka muadhof tersebut hingga biru. Melihat kejadian
tersebut para santri – santri pada kaget karena melihat dengan mata kepala sendiri jika
AS Panji Gumilang sebagai Syakh Al Mahad berperangai kasar.
Berita perlakuan kasar AS Panji Gumilang terhadap muadhof menyebar dari
mulut kemulut ke muadhof – muadhof yang lain, sehingga menimbulkan rasa simpati
dan rasa senasib sepenanggungan, lantas dari rasa simpati itu timbul satu itikad
sesama untuk memberi pelajaran kepada AS Panji Gumilang, dengan cara mogok
kerja. Tentu jika sampai tejadi mogok kerja yang berlarut – larut akan menimbulkan
kegagalan total bagi pembangunan selanjutnya Ma’had Al Zaytun. Namun sebelum
rencana ini diteruskan keseluruh karyawan bangunan, sudah tercium oleh pihak
keamanan AS Panji Gumilang, hingga kemudian AS Panji Gumilang segera
41

Page 42
- 42 -
merencanakan satu pertemuan khusus untuk mengantisipasi dampak buruk dari gejala
tersebut. [ sebagai latar belakang; perlu diketahui kejadian – kejadian konflik hampir
tidak terlalu lama berselang, konflik pecah antar Tibmara vs AS Panji Gumilang lalu
disusul oleh bukti – bukti aneh dan kontroversial sehingga diketahui secara luas oleh
warga Al Zaytun ].
Pertemuanpun diadakan di ruang gedung Al Akbar untuk menjernihkan
masalah yang telah timbul, dan dari pihak muadhohpun berharap bahwa ini adalah
sarana untuk mengetahui lebih jauh apakah Syakh Al Mahad benar – benar gentle dan
mengakui kesalahannya dihadapan para karyawan bangunan, akibat perlakuan
kasarnya yang main tampar. Dan suasana disekitar gedung Al Akbar tersebut dijaga
ketat keamananannya dan disterilkan dari orang – orang yang tidak diinginkan [ red;
mantan – mantan anggotaTibmara ], agar jangan sampai para guru dan santri tahu
akan hal ini. Kebetulan waktu tersebut diatur supaya tidak berbarengan dengan masa
istirahatnya santri karena berbahaya, AS Panji Gumilang tahu benar keadaan ini
sangat genting bagi kelanjutan dan existensi Mahad Al Zaytun ke depan.
Tiba saatnya acarapun dimulai satu demi satu , lalu kemudian giliran AS Panji
Gumilang meyampaikan kesan dan pesan atau tausyiah. Namun aneh tapi nyata,
ternyata apa yang diharapkan sebelumnya oleh para muadhof jika AS Panji mau
minta maaf pada muadhof, tapi justru dipolitisir malah dengan pernyataan sebaliknya
menyangkal kalau dia [ AS Panji Gumilang ] dengan tegas dan mentah- mentah
mengatakan bahwa dia tidak menampar sama sekali pada muadhof yang dimaksud,
apalagi dengan wajah yang lebam biru, bohong itu yang namanya muadhof yang
mengatakan itu [ tapi perlu diingat sebelum pertemuan di gedung Al Akbar bahwa si
korban pemukulan tersebut berkata kepada kami menyatakan dengan sesungguhnya
dan bahkan berani mengatatakan sumpah demi Allah ] , dengan sosok segede ini
kalaupun saya menampar orang, mungkin orang tersebut bisa dibawa ke rumah sakit,
tangan kiri adalah rumah sakit, tangan kanan adalah kuburan ,’’ begitu pengakuan AS
Panji gumilang seolah tanpa beban didepan hadirin.
Setelah pembantahan sepihak dari
AS Panji Gumilang, tanpa harus
mengklarifikasi kesaksian dari suara si korban penamparan [ kemungkinan besar si
korban diamankan/ diintimidasi atau tak boleh bersuara, karena sepertinya agak
dirahasiakan dengan tidak adanya muadhof yang dimaksud ] , malah kok sekarang
justru semua muadhof/ karyawan bangunan tak terkecuali harus istighfar/ minta
ampun sama Allah SWT dan minta maaf kepada AS Panji Gumilang karena telah
terpengaruh oleh berita – berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Berdasarkan
statement – statement AS Panji Gumilang maka kami menyimpulkan;
a. Kenapa bukannya AS Panji Gumilang yang minta maaf.
b. Kenapa kok semua muadhof yang harus istighfar dan minta ampun
c. Kenapa si korban penamparan tak dilibatkan dalam forum tersebut
untuk diberi kesempatan berbicara apa adanya.
Dengan demikian dapat disimpulkan hahwa AS Panji Gumilang mengganggap
semua orang dibawahnya dianggap bodoh, bisa diatur dan tak mempunya hak untuk
berbicara, sehingga begitu mudahnya diajak untuk beristighfar, namun sesungguhnya
para muadhof jadi semakin mengerti kalau AS Panji Gumilang telah berkali – kali
terkuak kebobrokannya didepan para pengikutnya sendiri dengan bebagai kedok dan
dalih.
42

Page 43
- 43 -
3.5. PELANGGARAN HAK CIPTA DAN PEMBAJAKAN BUKU
– BUKU PELAJARAN.
Melihat jumlah santri yang demikian besar di Ma’had Al Zaytun sudah
semestinyalah memerlukan pengadaan buku teks yang demikian banyak juga. Namun
pada kenyataannya tidaklah seperti logika akal sekal sehat kita, sebagai sebuah
institusi pendidikan berbasis agama/ pesantren yang terpandang dan terkemuka ,
apalagi existensinya sudah bertahun – tahun semenjak didirikan tahun 1996 tidak ada
juga indikasi untuk memenuhi kebutuhan buku teks tersebut secara formal dan syah
dari penerbit – penerbi buku teks untuk sekolah. Memang kecurigaan besar telah ada
dari pihak – pihak penerbit [ sebutlah penerbit Y, E dll ] lho ini malahan kok tidak
ada permintaan sama sekali dari pihak Al Zaytun, akhirnya ada kesimpulan kuat jika
Ma’had Al Zaytun telah melakukan suatu pelanggaran atas hak cipta pada buku -
buku teks santri untuk tingkat sekolah setingkat SMP ataupun SLTA, kekesalan pihak
penerbit yang mengatakan kepada kami semakin menjadi - jadi ketika pihak penerbit
ingin melakukan investigasi untuk menemukan bukti – bukti yang konkrit, tetapi
sudah kita ketahui semua dan itu sudah menjadi rahasia umum, bahwa betapa
ketatnya dan berlapis – lapisnya penjagaan dari aparat keamanan Al Zaytun, sehingga
jangankan orang luar untuk melakukan investigasi, orang dalam Al Zaytun sendiri
jika memasuki zona merah [ daerah terlarang ] maka akan segera diusir atau disuruh
menjauh dari tempat yang dimaksud, bahkan kalau perlu diinterogasi , apalagi ini
dari pihak luar tentu akan sulit sekali dan mustahil untuk melakukannya, karena
sebelum memasuki pintu gerbang utama saja sudah sudah tercium oleh intel – intel
[ aparat – aparat keamanan ] Al Zaytun, terlebih pihak penerbit sudah menerka bahwa
dibelakang dibalik layar Al Zaytun terdapat gerombolan orang – orang kuat negeri ini
yang kebal hukum dan terus setia membekingi. Inilah salah satu yang mendasari
kenapa dari pihak penerbit Y, E dll sulit untuk menyeret Al Zaytun dan AS Panji
Gumilang ke meja hijau dan lagi kalaupun seandainya ada bukti – bukti yang
tertangkap ditangan maka dengan melihat background itu saja sudah mengindikasikan
bahwa orang – orang kuat yang kebal hukum itulah yang nantinya akan
melindunginya. Sehingga AS Panji Gumilang semakin tambah merajalela.
Namun pengakuan sebagian dari mantan korban sekaligus saksi atas segala
kedzaliman , pelanggaran HAM, kebohongan dan kejahatan – kejahatan yang
tersembunyi dibalik kemegahan Ma’had Al Zaytun akan mendukung segala langkah
- langkah hukum yang ditujukan ke Ma’had Al Zaytun . Sebagai referensi atas
pelanggaran hak cipta, yaitu pembajakan atas buku – buku teks sekolah, dengan
memperhatikan lebih jauh tingkat perbandingan dan perbedaan diantara buku asli dan
bajakan; adapun ciri – ciri garis besar yang dimaksud untuk mengetahui bahwa
sebuah buku dikatakan asli atau tidak sebagai berikut ;
1. Cover/ kulit muka ; material kertas dari apa, apakah kertasnya halus atau
kasar, tingkat gramatur kertas, tingkat akurasi warna dan persisi.
2. Isi Buku ; material kertas dari apa, halus atau kasar, gramatur kertas, soliditas
teks/ huruf, warna, jumlah hal.
3. Buku keseluruhan ; tebal tipisnya buku, dijilid kawat dan lem ataupun
komposisi sebaliknya, lentur/ flexible atau kaku, tingkat kerapihan dan
kehalusan hasil kerja.
43

Page 44
- 44 -
Sebagai indikasi awal ada sebuah pengakuan dari mantan orang korban NII KW
IX
[ tak mau disebutkan namanya ] yang pernah di Ma’had Al Zaytun, tentang
beberapa buku yang dimaksud adalah rata – rata adalah buku untuk tingkat SMP dan
SLTA , seperti;
1. Matematika SMU I cawu 3, kelas 1.
2. Biologi SMU I, jilid IA, kelas 1.
3. Biologi SMU I, jilid IB, kelas 1.
4. Fisika SMU I, jilid IB, kelas 1.
5. Ekonomi SMU I, kelas 1.
6. Geogarfi SMU I jilid IA, kelas 1.
7. Matematika SMU I cawu 2, kelas 1.
8. Geografi SMU I jilid IB, kelas 1.
9. Bhs Inggris SMU I.
10. IPS Sejarah kelas 3 [ untuk SLTP ].
11. IPS Sejarah kelas 1 [ untuk SLTP ].
12. IPS Sejarah kelas 2 [ untuk SLTP ].
13. Fisika SMU I jilid IA.
Itu adalah indikasi yang baru ketahuan lalu bagaimana yang belum ketahuan, yang
pasti adalah rata – rata semua buku teks santri Al-Zaytun adalah hasil bajakan,
wallahu alam bi sawab. Dengan adanya indikasi ini, informasi – informasi dan
pengakuan yang layak diakui kebenarannya, maka pertanyaan ini dilemparkan
kepada kita sebagai publik sudah pantaskah santri membayar super mahal atas
beaya studinya disini tapi buku – buku teks pelajaran sekolahnya adalah hasil
dari sebuah pelanggaran hak cipta/ hasil bajakan, lalu bagaimana ilmu dan
tempatnya akan dapat barokah dari langit dan bumi. Sungguh ironis, masih
belum percayakah/ terbukakah mata batin orang – orang yang membela AS Panji
Gumilang mati – matian yang matanya masih buta, yang telinganya masih tuli, yang
hati dan otaknya masih tertutup untuk mengubah paradigmanya kembali atas Ma’had
Al Zaytun. Ini adalah fakta, jika anda masih belum percaya atas statement – statement
ini, cobalah sendiri dengan cara meminjam salah satu buku diatas pada anak, saudara
atau ponakan anda yang menjadi santri dan kebetulan pada saat liburan, ataupun
ketika anda sedang mengunjungi Ma’had dan bertemu santri. Jika anda telah
meminjamnya maka belilah buku yang sama disebuah toko buku terdekat dikota anda,
maka dengan cepat dan pasti anda bisa mengambil kesimpulan sendiri secara obyektif
tanpa harus terpengaruh oleh suara – suara sumbang lainnya.
Tentang hal diatas semua tak terlepas dari garis kewenangan dan intruksi –
intruksi AS Panji Gumilang sebagai orang nomor satu dan pimpinan yang
bertanggungjawab disini. Apakah cara – cara illegal ini sebagai bagian dari
kesulitan dana yanag dihadapai ataukah justru untuk mengeruk keuntungan
yang sebesar – besarnya, tentu kita bisa menarik kesimpulannya sendiri. Bahkan
lebih konyol dan saking bodohnya terhadap teknis percetakan dan hak cipta, lho kok
yang namanya buku cetakan, terhadap buku cetakan yang dibajaknya itu kok malah
ada buku yang ada kata sambutan/ pengantar atau sekapur sirih dari AS Panji
Gumilang dan tertera Ma’had Al Zaytun, sungguh - sunguh luar biasa kepintarannya,
hingga main babat sesukanya.
44

Page 45
- 45 -
Awal - awal pertama Ma’had Al-Zaytun tertangkap basah kedapatan dicurigai
besar melakukan pelanggaran hak cipta, yaitu ketika mencetak cover buku IPS, di
sebuah percetakan daerah Jakarta ( sedang isi materi buku dicetak sendiri ). Tanpa
disengaja kebetulan ada salah seorang dari anggota IKAPI ( Ikatan Penerbit Indonesia
) yang melihat ada sedikit sisa – sisa berkas cover buku, karena penasaran kemudian
ia coba mendekati, mengamati lalu ia mengambil cover tersebut sebagai bukti.
Menurut orang anggota IKAPI tersebut bahwa hak cipta penuh atas buku itu adalah
penerbit “ Y “, tapi kok kenapa cover buku IPS dicetak disini, padahal penerbit “ Y “
punya percetakan sendiri yang lengkap dan besar, ini pasti ada sesesuatu yang tidak
beres. Setelah diamati dan diselidiki ternyata Ma’had Al-Zaytunlah yang memesan/
order pencetakan cover tesebut. Kemudian dari pihak penerbit “ Y “ melakukan suatu
tuntutan akan ganti rugi atas pelanggaran hak cipta tersebut dan jika tidak
mengindahkannya, akan diupayakan langkah – langkah hukum untuk memperkarakan
Al-Zaytun. Namun karena Ma’had Al Zaytun ( dalam hal ini AS Panji Gumilang
takut akan kasus ini terekpose keluar, maka dicarilah jalan keluar damai, yaitu
mengganti kerugian sekitar antara Rp. 15.000.0000,- s/d Rp. 20.000.000,- kepada
pihak penerbit “ Y “.
Nampaknya kasus pertama tentang pelanggaran atas hak cipta atas buku IPS milik
penerbit “ Y “ dan akhirnya ketahuan juga, tidak menjadikan pelajaran berharga bagi
Ma’had Al-Zaytun/ AS Panji Gumilang, tapi justru semakin tambah gila. Dengan
terdapatnya 13 judul buku baru tersebut diatas dan hak cipta penuh tersebut milik
penerbit “ E “, semakin mempertegas bahwa cara – cara mengahalalkan segala cara
memang adalah cirikhas AS Panji Gumilang. Lalu jika dikaitkan dengan tentang
sanksi pelanggaran undang – undang nomor 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta,
sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang No. 7 tahun 1987 jo. Undang –
Undang No. 12 tahun 1997, bahwa:
1.
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 7 ( tujuh ) tahun dan/ atau denda paling banyak
Rp. 100.000.000,- ( seratus juta rupiah ) .
2.
Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak
Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ), dipidana dengan penjara
paling lama ( lima ) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (
lima puluh juta rupiah ).
Kalau demikian adanya maka ada peluang besar dari pihak penerbit “ E “
melakukan gugatan hukum terhadap Ma’had Al-Zaytun ( dalam hal ini adalah AS
Panji Gumilang ), kalaupun sampai pihak Al-Zaytun mencoba memindahkan atau
bahkan menghilangkan barang bukti ( sebab AS Panji Gumilang begitu licik dan
licin ), maka Al –Zaytunlah yang akan kerepotan dan kalang kabut akan masalah ini,
karena apa untuk satu judul buku saja dicetak kurang lebih 6.500 exemplar lalu
dikalikan 13 judul buku yang disebutkan diatas = 84.500 exemplar buku dan tambah
lagi yang belum terdata, kalaupun cara memindahkan dan menghilangkan barang
bukti sebagai cara paling aman dan jitu dari kejaran hukum, tapi itu akan berakibat
fatal terhadap proses kegiatan belajar mengajar, yaitu akan berhenti total, karena buku
– buku tersebut kesemuanya adalah buku teks santri di Ma’had Al-Zaytun. Kalau kita
memperhatikan Undang – Undang No. 12 Tahun 1997 ayat 1 maka ada kesempatan
AS Panji Gumilang sebagai pimpinan penanggungjawab Ma’had Al-Zaytun untuk
45

Page 46
- 46 -
diseret ke penjara paling lama 7 tahun dan membayar denda sekitar
Rp.1.300.000.000,- ( satu milyar tiga ratus juta rupiah ), anggap saja per satu judul
buku kena denda Rp.100.000.000,- ( seratus juta rupiah ).
3.6. BAYI YANG MATI MENGENASKAN GARA – GARA
SUAMINYA
TIDAK
BOLEH
PULANG
UNTUK
MENGURUS ISTRINYA YANG LAHIRAN SUNGSANG
Cerita – cerita atau pengakuan – pengakuan yang dialami beberapa muadhof yang
istrinya mau melahirkan tapi sang suami tidak boleh diijinkan untuk menjaga istrinya
yang mau lahiran di rumah sakit/ bidan adalah hal biasa atau istilah AS Panji
Gumilang harus tega sepertinya sudah menjadi doktrin dan garis perintah yang wajib
dipatuhi dan tidak boleh ditolak bagi muadhof. Inilah kejahatan HAM yang kentara
sekali ketika Ma’had Al Zaytun sedang diawal – awal pembangunan, yang bertolak
belakang sekali 380 derajat dengan motto, Ma’had AL Zaytun, ‘’ Pusat Pendidikan
dan Pengembangan Budaya Toleransi, serta Pengembangan Budaya Perdamaian ‘’.
Ternyata apa yang menjadi slogan – slogan dalam mottonya itu semu dan palsu
belaka, mana ada toleransi kemanusiaan dalam kasus ini, terkecuali hanya untuk
menutup – nutupi kejahatannya sendiri agar tidak kelihatan atau tercium oleh dunia
luar. Tentu dengan kebijakan yang sangat tidak manusiawi tersebut yang terus –
menerus terjadi akibatnya menjadi fatal, sehingga terjadilah kisah tragis ini ;
kemarahan seorang istri muadhoh yang membawa mayat bayinya yang dibungkus
kardus mie untuk dihadiahkan kepada personalia Ma’had Al Zaytun.
Sebut saja namanya Ahmad, ketika itu dia sudah tahu kalau kemungkinan dalam
waktu – waktu dekat [ dalam hitungan beberapa hari ] bahwa istrinya akan segera
melahirkan sehingga nantinya dia bisa atur kira – kira kapan waktunya untuk ijin.
Namun sayang seribu kali sayang ternyata apa – apa yang telah menjadi pikirannya,
pas saatnya tiba ketika itu sedang bekerja dia dapat informasi dari rekan kerjanya
yang baru datang dari silaturahmi keluarga, agar segera pulang untuk mengurusi
istrinya yang mau lahiran. Ia yang berada di Ma’had Al Zaytun segera berinisiatif
segera mengajukan ijin untuk meninggalkan tempat kerja karena istrinya akan segera
melahirkan. Tapi tak disangka – sangka malah ijinnya ditolak mentah – mentah oleh
pihak ‘’ Abbas Ali Nasution ‘ personalia Ma’had Al Zaytun, sekalipun dia sudah
berusaha dengan sangat memohon namun tak digubrisnya. Sehingga tak ada pilihan
lain kecuali dia menerima keputusan itu dengan penuh rasa dongkol dan sakit hati
yang mendalam, tunggu punya tunggu ternyata istri Ahmad sudah terlalu lama
menunggu suaminya tetapi tidak datang – datang juga, apalagi istrinya selalu
menyebut – nyebut nama suaminya untuk segera datang , karena dalam posisi gawat
darurat yaitu bayi yang mau dilahirkan dalam keadaan sungsang, tentunya teman –
teman atau tetangga - tetangga istrinya Ahmad yang menunggui dan menjaganya
bingung dan kalut luar biasa, kok kenapa Bapaknya tidak datang – datang padahal
istrinya dalam keadaan seperti sakrataul maut. Untuk menjaga perasaan istrinya ia
pesan dan menulis surat unuk istrinya yang dititipkan temannya yang pulang
silaturahim.
Singkat cerita bahwa ketika surat sampai ke alamat istrinya Ahmad, beritanya
sudah terlanjur basi karena bayi yang mau dilahirkan dalam keadaan sungsang
46

Page 47
- 47 -
tersebut akhirnya meninggal dunia, inalillahi wa innalilahi rajiun. Selepas istrinya
membaca surat dari suaminya itu yang isinya mengatakan bahwa ia tidak bisa pulang
karena tidak diijinkan oleh pihak personalia Ma’had Al Zaytun, seperti punya rasa
sakit hati yang dalam dan dendam yang membara. Sehingga selang satu hari pasca dia
melahirkan ia nekat dan tak perduli dengan kondisi kesehatan yang masih lemah, ia
ingin bertemu dengan personalia yang tidak boleh mengijinkan suaminya untuk
pulang, padahal keadaan istrinya membutuhkan pertolongan atau didampingi
suaminya. Lalu dengan amarah yang terpendam istrinya membungkus mayat bayi
tersebut untuk dihadiahkan dan diserahkan kepada pihak personalia. Lalu iapun pergi
segera ke Al Zaytun, ketika ia sampai di Al Zaytun ia diperiksa pihak keamanan, mau
kemana umi,’’ begitu pertanyaan garda ma’had/ si satpam, kemudian dijawab istrinya
Ahmad dengan mengatakan,’’ saya ingin bertemu dengan personalia, ini ada hadiah
dari saya,’’
Pasca penyerahan mayat bayi tersebut seluruh muadhoh geger mendengarnya,
namun dari pihak personalia dan AS Panji Gumilang sengaja meredam berita tersebut
agar jangan sampai didengar oleh pihak santri, guru – guru terlebih tamu – tamu. Dari
kasus yang terungkap ini membuktikan bahwa AS Panji Gumilang bukanlah orang
yang berjiwa Syakh sebagaimana mestinya, tapi adalah jelmaan iblis yang menyamar
sebagai Syakh.
3.7. GEMBONG ‘’ ADAH DJAELANI ‘’ TINGGAL DI AL-
ZAYTUN
Ada pertanyaan dan teka – teki bagi warga Al Zaytun khususnya muadhof dan
guru, yang selama ini belum terungkap, siapakah sesungguhnya orang yang sudah
sepuh yang hanya keluar ketika hanya ada acara – acara khusus dan tertentu saja.
Menurut pengakuan mantan Tibmara dan Garda Ma’had bahwa orang tersebut adalah
Adah Jaelani, mantan gembong Imam NII. Namun kenapa kok orang yang telah
sepuh/ tua renta ini masih terus dalam kontrol dan pengawasan AS Panji Gumilang,
tentu tak lain dan tak bukan karena sesepuh inilah yang tahu persis segala sepak
terjang Abu Toto alias AS Panji Gumilang sehingga wajar jika dia senantiasa untuk
diawasi, meski keadaan fisiknya telah udzur. Sampai disini ada pertanyaan besar
kenapa Adah Djaelani yang pernah diadili oleh pengadilan Jakarta karena kasus
sebagai imam/ kepala negara islam NII tahun 1983 karena sesat menyesatlkan dan
subversi, tetapi kok ada di AlZaytun dan hidup disini dengan aman dan penuh
perlindungan ataukah justru sebaliknya menjadi sandera AS Panji Gumilang, karena
Adah Djaelani tak ada keluarganya disini . Sungguh aneh dan ajaib, tepatlah
kiranya kalau perlu kita tambahi salah satu keajaiban Al-Zaytun disini yaitu
sanggup menyembunyikan gembong imam NII Adah Djaelani dengan begitu
aman dan bebasnya. Lalu dengan seenak perutnya AS Panji Gumilang melemparkan
pertanyaan kepada publik, lihatlah sendiri ke sini Al-Zaytun tidak ada apa- apa kok,
tidak ada yang ditutup –tutupi, kayak nggak tahu aja, Al Zaytun kan terbuka,’’ begitu
pengakuan AS Panji Gumilang kepada pers. Hebat, hebaaaat benar membohongi dan
membodohi publik.
Perlu diketahui bahwa Adah Djaelani dan AS Panji Gumilang itu setali tiga uang,
sama saja, bahkan kalau kita lihat sejarah posisi Adah Djaelani persis saat Soeharto
lengser keprabon, kemudian menyerahkan tampuk kekuasaan kepada BJ Habibie,
tanpa melalui proses dari DPR MPR RI sebagai pemegang kedaulatan rakyat
tertinggi, sehingga menimbulkan polemik. Dengan fakta ini masih belum percayakah
47

Page 48
- 48 -
orang – orang yang membela Al-Zaytun secara membabibuta, habis – habisan. Kalau
sudah begini terus lalu kita mau apa, apakah membiarkan, tinggal diam dan
bersekutu atau bergerak melibas ataukah membentuk tim investigasi dari
malaikat agar tidak kecolongan akan alasan – alasan klise, prosedur – prosedur
tetek bengek yang tidak ketahuan juntrungannya, karena membentur dinding –
dinding tembok kekuasaan yang angkuh dan tak perduli lagi pada kebenaran
yang sesungguhnya telah nyata didepan mata yang telanjang bersinar.
Lalu kalau memang Adah Djaelani sudah terbebas dari vonis hukum atau bebas
dari penjara, tentunya ia kembali menjadi masyarakat sipil biasa yang menjalani hidup
baru ditengah lingkungan masyarakat. Tetapi kok aneh kenapa dia tinggal secara
exlusive di Ma’had Al Zaytun dengan usia yang telah lanjut, padahal yang kita
ketahui AS Panji Gumilang sebagai Syakh al-Ma’had sekaligus imam NII KW IX
Abu Toto. Ada apa sesungguhnya, apakah AS Panji Gumilang takut, kalau – kalau
Adah Djaelani insyaf dan akan menyeberang ke lawan – lawan politiknya AS Panji
Gumilang. Jawabnya ada pada kalian untuk menyimpulkannya.
3.8. RAZIA TERHADAP SEGALA USAHA PENCARIAN
TAMBAHAN
Seperti sudah dipaparkan halaman – halaman sebelumnya, bahwa orang – orang
Al Zaytun [ terkhusus para muadhof dan guru – guru ] yang sudah terlanjur disini dan
karena situasi dan kondisi yang di grand design sedemikian rupa agar selalu tetap di
Ma’had Al Zaytun meski dalam keadaan terjepit dan terbelenggu dalam kemiskinan
yang begitu sempurna [ tidak ada waktu, persoalan – persoalan yang tidak ada
solusinya serta tidak punya uang karena sudah lama diperas semenjak di teritorial
hingga di lokasi Al Zaytun terkini ], namun masih tetap ada usaha – usaha untuk
mencari sedikit tambahan bagi orang – orang Al Zaytun. Tetapi kenyataannya setiap
usaha –usaha untuk mencari tambahan selalu diikuti razia- razia dan pembersihan,
sebagai contoh adalah ;
- Ada beberapa orang muadhof ketika ada jadwal silaturahmi ke keluarga,
maka sekembalinya dia akan membawa barang – barang konsumsi, seperti
indomie, roti dan sejenisnya ke Al Zaytun untuk dijual kepada rekan –
rekannya, tetapi setelah itu malah dirazia dan disita/ diambil barang –
barangnya oleh pihak keamanan Al Zaytun dan kemudian diserahkan ke
pihak Personalia, tapi anehnya barang – barang sitaan tersebut malah
akhirnya kok dibagi – bagi kepada para exponen yang notabene secara
status sosial dan ekonomi lebih baik dibanding muadhof. Jadi bayangkan
saja untuk mendapatkan keuntungan Rp. 50 s/d 100 perak saja susah, lalu
bagaimana nasibnya yang sudah terlanjur dibelenggu ini dan itu yang tiada
akhirnya.
-
Ada beberapa orang guru ketika ada jadwal silaturahmi ke keluarga, maka
sekembalinya mereka membawa nasi goreng spesial ke Al Zaytun untuk
dijual kepada santri – santrinya yang telah memesannya. Dan sepertinya
nasi goreng yang dibawa laris dibeli santri, hal ini disebabkan karena menu
makan yang di Al Zaytun sudah tidak memenuhi selera makannya lagi,
sehingga bila kemudian hari ada sebutan/ plesetan ustadz nasi goreng
48

Page 49
- 49 -
adalah sesuatu yang wajar, karena keterdesakan ekonomi dari para ustadz
tesebut, memilih sambilan begitu. Melihat keadaan ini lalu pihak Al
Zaytun lantas melarang keras, namun tindakan yang diambil Al Zaytun
tidak subtansial dan menyentuh akar persoalan.
3.9. PENYALAHGUNAAN DISIPLIN DEMI KEPENTINGAN
POLITIK DAN KEAMANAN
Mungkin semua orang akan setuju dengan pendapat yang mengatakan, bahwa
kunci kesuksesan salah satunya adalah disiplin, apalagi bila ternyata disiplin itu telah
menjadi kesadaran perilaku tiap – tiap individu yang mau sukses dan merupakan
output dari ethos kerja yang telah dijalankan terus menerus tanpa henti. Namun
maknanya menjadi bias jika embrio disiplin itu dilahirkan dari suatu hasil rekayasa
exploitasi yang tersistem atas suatu komunitas yang karena otoritasnya itu lalu punya
kewenanngan seenaknya, kemudian mendisfungsikan arah makna dan simbol dibalik
kata disiplin demi tujuan – tujuan tertentu untuk kepentingan – kepentingan
terselubung dari suatu kelompok atau institusi agar image yang dibawanya akan
berdampak baik dimata luar atau dengan kata lain adalah indoktrinasi suatu aqidah
yang telah disesatkan sebelumnya hingga output akhirnya muncul fanatisme dan
taqlid buta dari komunitas yang dibawah otoritasnya, [ lihat, M. Amin Djamaluddin,
dalam bukunya ‘’ BUNKER AL ZAYTUN, FAKTA KESESATAN TAFSIR NII PANJI
GUMILANG ‘’ terbitan Darul Falah, februari 2003 ] dengan begitu korban dari
suatu exploitasi itu tidak merasakan bahwa dirinya sesungguhnya telah diexsploitasi
dan diperbudak demi kepentingan – kepentingannya.
Ada beberapa penyalahgunan disiplin di Ma’had Al Zaytun [ diluar santri ] ;
1. Pengejaran atas target – taget fisik bangunan gedung pendidikan dan asrama
santri yang melebihi batas normative jam kerja yang tidak dikompensaikan
dengan upah yang layak menurut aturan normative ketenagakerjaan [ lihat sub
bab 2.02. Kerja Rodi ].
2. Pelarangan pulang ke rumah kepada setiap muadhof [ pelanggaran HAM ]
dalam waktu yang tiada terbatas, padahal kita ketahui dimanapun didunia ini
setiap usai kerja seharusnya pulang ke kerumah/ ketempat keluarga masing –
masing karena adalah hak setiap manusia, tapi ini tidak, harus terkonsentrasi
penuh pada satu lokasi tertentu di Al Zaytun dan bila kedapatan tidak berada
dilokasi Al- Zaytun maka akan ditindak tegas dengan aneka sanksi.[ lihat sub
bab 2.06. Politik Benteng Steel Sel ].
3.
Bagi pekerja yang bujangan bagai burung dalam sangkar, tidak boleh keluar
sama sekali diluar batas pagar Al Zaytun, gambaran gampangnya ; jika dia
tidak menikah dalam waktu lima tahun, maka berarti selama itu pulalah
terkungkung di Al Zaytun tanpa tahu sama sekali informasi dan apa yang
terjadi diluar sana, sehingga pihak keluarga dan saudara – saudaranya merasa
kehilangan karena sudah sekian lama tidak ada kabar beritanya lagi. Sehingga
ada plesetan yang berbunyi ‘’ apa persamanya antara muadhof/ utadz –
ustadz dan santri – santri di Al Zaytun. Jawabnya adalah kalau muadhof dan
ustadz – ustadz adalah tambang emas yang mesti digali terus menerus fisik
dan tenaganya hingga tidak berdaya lagi dan tidak tahu apa yang harus
49

Page 50
- 50 -
diperbuatnya untuk masa depan, tapi jika santri adalah tambang emas uang
yang terus dicari segala jenis pungutan ini dan itu diluar biaya studinya.
4. Sebagai alat intimidasi dan sanksi tegas jika melanggar ketentuan – ketentuan
dari atas dengan mengaplikasikan hukum islam pada masa perang pada warga
Al Zaytun dengan alasan indisipliner, desersi dll.
5. Sebagai sarana promosi, expose dan propaganda terselubung ke dunia luar.
6. Sebagai alat pendekatan keamanan, agar jangan sekali – kali mencoba untuk
melanggar atau lari dari Al Zaytun, terlebih KTP – KTP milik muadhof dan
ustadz – ustadz ditahan pihak AS Panji Gumilang dan data – data alamat diri
dam tempat tinggal orangtuanya didata oleh pihak Al Zaytun, sehingga ada
ketakutan dari si korban jika melaporkanya pada berwajib
7.
Segala idzin dipersulit dengan dalih dan dalil apapun, meski misalnya ada istri
dari muadhof mau melahirkan ataupun hal lain – lainnya yang mendesak tapi
suaminya tidak boleh meninggalkan kerja [ lihat sub bab 3.06. tentang bayi
sungsang ]
8. Sebagai alat borgol atau belenggu ikatan sehingga tidak akan membuat akan
kabur atau melarikan diri dari Al Zaytun.
3.10. KONTROVERSI TENTANG LOGO POSPENAS
50

Page 51
- 51 -
Ketika jauh sebelum pelaksanaan POSPENAS diadakan banyak dari kalangan
kyai, ulama, ormas – ormas islam se Jawa dan se Sumatra yang menolak keras jika
nantinya Ma’had Al Zaytun menjadi tuan rumah bagi terselenggaranya POSPENAS
pada tanggal 28 Oktober s/d 01 November 2001, karena disamping berita – berita
buruk yang memang sudah melekat pada Al Zaytun dan AS Panji Gumilang sebagai
aliran sesat dan juga telah melakukan tindakan kejahatan seperti pemerasan,
pemaksaan, penindasan dan sejenisnya, apalagi dengan diperkenalkannya logo resmi
POSPENAS semakin tambah menjadi kontroversial dan ini juga yang menjadi
penyebab sikap protes dari para kyai, ulama dan ormas – ormas islam semakin
kencang ke arah AS Panji Gumilang, agar jangan memakai logo yang kesanya seolah
– olah menginjak – injak kitab kuning , karena sama saja itu dengan penghinaan dan
pelecehan terhadap ummat islam. Namun sikap dan reaksi dari para kyai, ulama,
ormas - ormas islam itu ditanggapi dingin dan dianggap angin lalu saja oleh AS Panji
Gumilang, dengan mengatakan kepada para exponen –exponen dan kepala – kepala
departemen pada forum jum’at yang diadakan setiap minggu, lalu diteruskan kepada
para warga AL Zaytun, yaitu ‘ jangan dengar omongan – omongan mereka, tentang
gambar saja dipersoalkan dan dibesar – besarkan, apa memang tidak ada kerjaan lain
mereka hingga selalu iri, sirik dan dengki kepada kita [ Al Zaytun ], kita ini yang
benar kenapa harus dengar apa kata mereka, itu kan kerjaannya orang – orang hasut/
kafir.
Bila kita menyimak sikap protes dari para kyai, ulama dan ormas – ormas islam
tentang logo POSPENAS yang kontroversial tersebut sebetulnya ada benarnya juga
karena logo tersebut disamping sangat sensitive dan rawan potensi konfik pro dan
kontra antar sesama ummat islam, karena kalau kita lihat didalam logo tersebut ada
gambar 2 orang/ santri/ olarragawan/olahragawati [ dalam posisi berdiri/ bergerak ]
diatas sebuah buku/ kitab yang berwarna kuning, yang menurut persepsi para kyai,
ulama dan ormas islam sebagai simbol menginjak – injak kitab kuning. Melihat sikap
dingin, angkuh dan ketakacuhannya AS Panji Gumilang pada sikap protes tersebut,
seperti ada dugaan kuat apakah sengaja isu logo ini dilontarkan untuk mengetahui
sejauh mana reaksi ummat islam atas masalah ini. Apakah ummat islam diam dan tak
mempersalahkannya. Tentu dengan adanya indikasi ini semakin menambah panjang
daftar hitam AS Panji Gumilang di matta ummat islam.
3.11.
’DISINI ORANG – ORANG BERIMAN MEMBANGUN’’
PELECEHAN DILUAR KOMUNITAS AL-ZAYTUN
Sepertinya, kalau kita baca di Majalah Al Zaytun apapun nomor edisinya, bahwa
bahasa provokasi dan propaganda terselubung adalah menjadi bahasa basis yang
dijadikan sarana untuk mengexlusivekan/ mengkultuskan/ mengagungkan/ mendewa
- dewakan diri kepada publik diatas yang lain dan yang lain tak pantas untuk
menyandang nama yang agung itu. Dan bahkan kalau ditelusuri makna bahasa –
bahasa
yang dikandungnya sebenarnya menyimpan sederetan keangkuhan/
kesombongan dan penudingan – penudingan stigmatif diluar komunitas Al Zaytun.
Sungguh biadad, sebuah contoh sederhana adalah tentang tulisan spanduk/ baliho
yang berbunyi , ‘’ DI SINI ORANG – ORANG BERIMAN MEMBANGUN
MASJID RAHMATAN LIL ALAMIN ‘’. Bila dicermati konteks kalimat tesrsebut,
maka kata disini merujuk hanya orang – orang Al Zaytun saja yang beriman
[ padahal, realitasnya menfitnah islam dari dalam dan menyalahgunakan nama islam
51

Page 52
- 52 -
untuk kepentingan politik, bisnis dan menghancurkan islam ], yang lain tidak beriman
karena tidak sanggup membangun masjid yang besar dan megah. Fenomena ini
mengingatkan pada firman Allah, QS. At Taubah, ayat 107, 108, 109, 110, tentang
keharusan mewaspadai terhadap tipu muslihat orang – orang yang mempergunakan
masjid sebagai kedok/ alatnya, bunyinya sbb;
Dan [ diantara orang – orang munafik itu ] ada orang – orang yang
mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan [ pada orang – orang
mumin dan karena kekafiran [ nya ], dan untuk memecah belah antara orang –
orang mu’min serta menunggu kedatangan orang – orang yang telah memerangi
Allah dan Rasulnya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah, ‘’ Kami tidak
menghendaki selain kebaikan.’’ Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya
mereka itu adalah pendusta [ dalam sumpahnya ]. [ QS. At Taubah, ayat 107 ]
Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama – lamanya.
Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa [ mesjid Quba ], sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang didalamnya. Didalamnya ada
orang – orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang – orang
yang bersih. [ QS. At Taubah, ayat 108 ]
Maka apakah orang – orang yang mendirikan masjidnya diatas dasar takwa
kepada Allah dan keridhaanNya itu yang baik, ataukah orang – orang yang
mendirikan bangunannya itu ditepi jurang yang runtuh, lalu bangunannya jatuh
bersama – sama dia kedalam neraka jahanam. Dan Allah tidak memberikan
petunjuk kepada orang – orang yang zalim. [ QS. At Taubah, ayat 109 ]
Bangunan – bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal
keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah
maha mengetahui lagi maha bijaksana. [ QS. At Taubah, ayat 110 ]
Perlu digarisbawahi disini bahwa pengertian masjid adalah sebagaimana masjid
dalam arti sebagai tempat untuk beribadah, dan masjid dalam pengertian metafor
sebagai tempat/ sarana/ wadah/ kendaraan politik/ magnet demi tujuan – tujuan atau
kepentingan – kepentingan musuh – musuh islam yang tersembunyi dibalik sarana
dan prasarana menara gading itu untuk menghancurkan islam dari dalam [ meski
dibungkus dengan sehalus mungkin ]. Bahwa apa yang dikatakan Allah ketika Rasul
masih hidup dijamanya dulu, kini terbukti fakta – faktanya kembali disini, hal ini
dipertegas dengan banyaknya kesaksian para ribuan korban NII KWIX Abu Toto
baik yang diteriorial dan Al Zaytun dan banyaknya buku yang mengupas
permasalahan itu, tetapi dari pihak AS Panji Gumilang sendiri tidak ada keberanian
sedikitpun untuk menggugat balik atas semuanya itu, karena posisinya yang lemah di
mata hukum.
3.12. PEMBERIAN GELAR TERHADAP MANTAN PEJABAT-
PEJABAT ORBA DAN NAMA – NAMA GEDUNG
PEMBELAJARAN
Pada awal – awal pembangunan Ma’had Al Zaytun, publik ummat islam
Indonesia begitu terkesima dan jatuh cinta pada pandangan pertamanya dan tidak
52

Page 53
- 53 -
percaya akan berita – berita negatif sebelumnya, sehingga orang – orang pada
berbondong – bondong penasaran kesana untuk mengetahuinya, tapi tenyata katanya
tidak ada tanda – tanda kesesatan/ penyimpangan apa - apa kecuali keganjilan –
keganjilan yang menyelinap di hati para pengunjung setelah kembali dari sana, tentu
kondisi ini sangat menguntungkan secara politis. Namun seiring perjalanan waktu dan
Allah adza wajalla telah menyingkap tabir tersebut demikian cepatnya, sehingga
pepatah yang mengatakan ‘’ SEPANDAI – PANDAI TUPAI MELOMPAT AKAN
JATUH JUGA dan SEPANDAI – PANDAI MENYIMPAN BANGKAI AKAN
TERCIUM/ KETAHUAN JUGA ‘’ tepat sekali untuk menggambarkannya. Hingga
pada akhirnya orang awam atau orang – orang yang tidak tahu menahu sama sekali
tentang akan akar sejarahnya [ selain orang dalam ] maka akan mudah sekali untuk
mengetahuinya, hal ini bisa dibuktikan dari indikasi ;
-
Pada setiap peresmian gedung pembelajaran selalu mengundang para
mantan pejabat – pejabat orde lama. Dan dalam kesempatan itu pula para
mantan pejabat orde baru tersebut mendukung sepenuhnya apa yang
dikerjakan AS Panji Gumilang dengan Al Zaytunnya, dengan mengatakan
ini adalah asset bangsa dan tak ketinggalan juga pemberian gelar terhadap
mantan – mantan pejabat orde baru nomor 1, nomor 2, nomor 3 dan
seterusnya yang berkuasa dinegeri ini; seperti So, So, So, So dll yang
dilakukan penyerahan gelar oleh AS Panji Gumilang. Dari moment ini saja
sudah terlihat indikasinya, apakah AS Panji Gumilang itu buta akan fakta
dan sejarah atas kejahatan orde baru selama 32 tahun dan sebagian besar
korbannya adalah ummat islam atau memang AS Panji Gumilang itu
memang telah benar – benar buta mata dan hatinya, serta tuli
pendengarannya, karena telah menjadi antek – antek, agen spionase, anjing
– anjing kepentingan yang menjilat kesana kemari demi kepentingan
pribadi dan kelompoknya sendiri [ musuh – musuh islam ], sampai –
sampai dengan mudahnya dan seenaknya memberikan gelar nama yang
demikian mulia atas mereka [ seperti nama So, lalu mendapat gelar nama
yang mulia ditambah dengan nama Ahmad ‘So’ atau Muhammad ‘So’ dll
yang sejenis ], yang sebenarnya tidak pantas dan layak untuk menerima
gelar tersebut karena latar belakang sejarahnya yang hitam. Pemberian
gelar terhadap mantan pejabat – pejabat orde baru semakin menandaskan
akan keterlibatan – keterlibatan mereka dan semakin mempertegas bahwa
sebenarnya AS Panji Gumilang adalah setali tiga uang dengan mereka
yang pro status quo dan tidak ingin jika ummat islam berkuasa atas negeri
ini. Dan dengan cara inilah ‘’ ummat islam Indonesia ‘’ akan coba
dilenakan karena terpesona terhadap Al Zaytun semata sebagai bahan
rujukan, model, referensi dan studi banding yang keblinger/ kebablasan,
inilah Al Zaytun model terbaik, padahal ada scenario besar dibalik
kemegahan tersebut terhadap ummat islam. Dengan pemberian gelar
tersebut kepada mantan – mantan penguasa atau pejabat orde lama
berarti secara simbolis ada dua hal/ dua sisi mata uang persepsi, ; yaitu
seakan – akan membersihkan dosa – dosa mereka dan menunjukkan
adanya ikatan antara AS Panji Gumilang/ Al Zaytun dengan mantan
penguasa/ pejabat – pejabat orde baru yang pro status quo.
-
Dulu sebelum Al Zaytun demikian exist dan survive, dan AS Panji
Gumilang belum ketahuan belangnya, sering gembar – gembor dan berapi
– api didepan para muadhof, santri dan ustadz, bahwa referensi nama –
53

Page 54
- 54 -
nama yang pantas untuk dijadikan sebagai nama atas gedung pembelajaran
adalah tokoh – tokoh islam yang namanya begitu agung dan menorehkan
tinta emas dalam sejarah peradaban dunia islam sepanjang masa yaitu
Kulafur Rasidin/ sahabat Nabi Muhamad SAW dan tidak terpikir dibenak
kita [ muadhof , ustadz dan mantan tibmara/ garda mahad ] jika kemudian
AS Panji Gumilang memberikan nama yang amat kontroversial, yaitu
Gedung Pembelajaran Soekarno dan Gedung Pembelajaran Soeharto
yang nyata – nyata dalam sejarah ummat islam telah merugikan dan telah
melakukan pengkhianatan terhadap ummat islam bangsa Indonesia. Jika
Soekarno telah mencoret satu sila yaitu berdasarkan syariat islam dalam
Piagam Jakarta yang dampaknya begitu luas terhadap penindasan atas
ummat islam selama kurang lebih 20 tahun ketika ia berkuasa sampai
kemudian terguling oleh datangnya rezim Orde Baru, dan juga tampilnya
Soeharto, yang juga tidak ada bedanya dan bahkan lebih dari
pendahulunya, begitu tiranik ketika berkuasa hingga 32 tahun yang
menambah luka lama sekaligus luka baru atas orde lama, semakin
menambah memori pada ummat islam bahwa nama – nama tersebut
tidaklah pantas disandingkan dengan tokoh – tokoh Kulafur Rasyidin
dalam penamaan gedung pembelajaran tersebut, tetapi kenapa AS Panji
Gumilang menelikung dan inkonsistensi terhadap apa – apa yang telah
diucapkannya sebelumnya. Ini terlepas dari konteks bahwa Soekarno dan
Soeharto berjasa besar terhadap RI [ terkhusus bagi kaum nasionalis
sekuler ] dan juga terlepas dari konteks otoritas, hak dan kewenangan AS
Panji Gumilang atas pemberian nama gedung pembelajaran tersebut.
3.13. AS PANJI GUMILANG MOBILISASI MASSA AL-
ZAYTUN PILIH LURAH KARPI SAAT PILKADES
Apa yang menyebabkan AS Panji Gumilang sampai tetap ngotot dan
mendukung Api Karpi pada pemilihan kuwu/ lurah tahun 2002 agar nantinya dia
terpilih kembali, jika tidak ada kepentingan yang lebih besar kedepan
dan
menguntungkan bagi AS Panji Gumilang padahal kalau kita lihat kebelakang
kredibilitas kuwu Api Karpi sudah jatuh dimata masyarakat desa Mekar Jaya karena
telah bersekongkol dengan AS Panji Gumilang dan merugikan masyarakat setempat
mengenai pembebasan tanah dan ganti rugi yang tidak sesuai dan layak menurut
warga, hal ini bisa dilihat dari reaksi masyarakat yang merusak tempat balai desa dan
sempat membakar rumah Api Karpi, pada waktu malam hari, hingga akhirnya dia
ngabur dan melarikan diri ke Al Zaytun untuk minta pertolongan dan perlindungan
pada AS Panji Gumilang, tentu AS Panji Gumilang dengan senang hati memberikan
jaminan keamanan pada dirinya dan Api Karpi dikasih pilihan untuk sementara di
Ma’had Al Zaytun dahulu sebelum situasinya pulih kembali, tidak berapa lama dari
peritiwa tersebut lalu tiba – tiba massa dari desa Mekar Jaya dan sekitarnya dengan
kendaraan truk dan motor berbondong - bondong sambil membawa senjata tajam dan
balok/ kayu mau menyerang Ma’had Al Zaytun. Namun seperti sudah diketahui oleh
kita bahwa sistem keamanan dilingkungan Al Zaytun sudah demikiam lengkap,
terpadu dan memperhatikan betul aspek keamanan secara memyeluruh , sehingga
sebelum rombongan truk dan motor massa dari desa Mekar Jaya tersebut masuk ke
depan pintu gerbang, sudah tercium gelagatnya, karena Garda Ma’ had atau satpam
yang berada diujung jembatan antara desa Mekar Jaya dan Sandrem, melihat ada
massa yang begitu banyak dan mencurigakan, lalu langsung mengontak dan
54

Page 55
- 55 -
melaporkan ke pihak exponen/ pimpinan Al Zaytun dan saat itu juga dalam waktu
yang begitu hampir bersamaan berhadapan antara massa orang – orang dari kampung
sekitar dengan massa warga Al Zaytun [ para pekerja bangunan ] dengan membawa
alat – alat pukul seadanya seperti, tongkat, bambu dan besi, namun untungnya pihak
polsek Haurgeulis cepat datang pada saat yang tepat, sehingga belum sempat bentrok
fisik dan senjata tajam diantara kedua massa tersebut.
Ilustrasi diatas semakin menandaskan bahwa AS Panji Gumilang tidak
aspiratif dan tidak menghormati keinginan atas hak – hak warga desa Mekar Jaya
untuk tidak memilih Api Karpi, tetapi AS Panji Gumilang membantu suaranya lewat
para muadhof dan ustazd untuk mempunyai hak suara di desa tersebut dengan
dibikinkan KTP desa Mekar Jaya dengan dibantu oleh Api Karpi , padahal diketahui
bahwa sejak pertama para muadhof dan ustazd KTP nya ditahan pihak yayasan/
pimpinan Al Zaytun sehingga mereka itu tidak punya sama sekali KTP dan statusnya
sebagai warga desa mana juga tidak jelas, karena bagi warga Al Zaytun yang
mengontrak di sekitar Haurgeulis itu keberadaannya tersebar pada desa – desa
lainnya, jadi kalau mereka lalu dibilkinkan KTP desa Mekar Jaya itu hanyalah untuk
membela kepentingan AS Panji Gumilang semata agar urusan pembebasan tanahnya
lancar – lancar saja, tidak ada kendala dan tidak aneh kemudian setelah hasil
penghitungan suara pemilihan pilkades akhirnya Api Karpi terpilih kembali karena
dukungan suara yang banyak dari warga Al Zaytun, meski kebanyakan warga desanya
tidak memilih suara untuk dia, hingga ada suara – suara orang kampung yang lugu
mengatakan kalau tidak dibantu oleh suara – suara orang Al Zaytun mana mungkin
Api Karpi bisa terpilih kembali sebagai Kuwu/ Kepala Desa/ Lurah Mekar Jaya lagi
3.14. TENTANG KASUS PEMILU 2004 MOBILISASI SUARA
AS Panji Gumilang dengan Ma’had Al Zaytun nya dari dahulu sampai kini selalu
saja heboh dan penuh kasus, bahkan dari soal yang kecil saja tentang pilkades desa
Mekar Jaya diatas saja sampai – sampai merekayasa KTP desa setempat pada warga
Al Zaytun agar memilih dan memenangkan dia, padahal persyaratan administrative
dan tetek bengek lainnya yang seharusnya tak mungkin untuk bisa menjadi pemilih
dan punya hak suara pada pilkades tersebut, tapi tetap djalankan terus AS Panji
Gumilang demi kepentingan dirinya.
Ini baru kecil tingkat desa, apalagi kalau tingkat nasional yang tentunya lebih
besar kepentingannya, maka segala cara apapun akan ditempuhnya. Hal ini
mengingatkan kita pada kasus mobilisasi suara pada pemilu 2004, dengan jumlah
kendaraan 516 ke lokasi Al Zaytun, dimana kedapatan juga seorang Camat yang
membawa alat peraga kartu suara dengan hanya bergambar satu pasangan calon
presiden dan calon wakil presiden, lebih ganjil lagi tentang adanya TPS khusus,
sebab sesuai aturan, TPS khusus hanya mungkin berada di rumah sakit atau
penjara, bahkan ternyata TPS itu dilegalisasi dan sengaja diadakan oleh KPU,’ kata
Wakil Ketua Panwas Saut Sirait. [ dikutip dari, Kompas 6 Juli 2004.]
Akibat dari kasus adanya mobilisasi suara tersebut yang diketahui oleh Panwas,
akhirnya KPU menyatakan pemungutan suara di Al Zaytun diulang. Namun aneh bin
ajaib setelah diketahui bahwa KPU mengambil keputusan tersebut dan tempat
pemilihan suara dipindahkan 200 meter dari pintu gerbang ternyata tak dihadiri
seorang pun dari warga/ orang – orang Al Zaytun dan lebih gila lagi AS Panji
Gumilang mengatakan,’ proses pemungutan suara di pesantrennya telah selesai 5
55

Page 56
- 56 -
Juli lalu dan juga pihaknya juga tidak bersedia disebut golput. [ dikutip dari,
Kompas 26 Juli 2004. ]
Menggarisbawahi tentang kasus diatas, bahkan jauh – jauh hari tahun - tahun
sebelum terjadinya pemilu 2004, bahkan sebelum anggota – anggota Tibmara konflik
dengan AS Panji Gumilang, para anggota Tibmara sering mengatakan kalau AS Panji
Gumilang itu punya obsesi ke depan menjadi presiden RI. dan target minimnya tahun
pemilu 2004 masuk menjadi anggota kabinet/ menteri. Tentu yang mencalonkannya
adalah partai – partai politik yang pro orba dan pro status quo.
Sehingga tidak kaget kalau ada penggelembungan suara akibat mobilisasi massa
di Al Zaytun, adalah dari seluruh santri dan kader territorial di Indonesia di Al
Zaytun. [ dikutip dari pernyataan Anto Sukamto peneliti LPPI/ mantan anggota NII,
radio Smart FM, smart morning post jam 07.00 tgl 9-7-2004 ]
3.15. MUADHOF DAN ISTRINYA PADA STRESS, ADA YANG
SETENGAH GILA DAN GILA
Rasul pernah mengingatkan kepada ummatnya, bahwa kemiskinan akan
mendekatkan kepada kekufuran dan kekafiran. Maka dalam konteks disini usaha –
usaha AS Panji Gumilang dalam mengajak warganya/ pengikutnya melalui
pendekatan indoktrinasi aqidah semata, agar selalu taat dan patuh pada ajaran dia
dengan tidak dibarengi kesejahteraan fisiknya namun malah diexploitasi habis -
habisan semakin menuai hasilnya dan berbuah balik sebagai akibat dari fakta – fakta
kejahatan ham di Ma’had Al Zaytun yang tak bisa dipungkiri kebenarannya,
contohnya adalah ;
- kejadian muadhof yang sering mencuri uang gaji sesama muadhof di mess,
padahal sudah tahu sama – sama menderita.
- kejadian istri - istri muadhof yang mencuri sayuran di pasar Haurgeulis,
karena keterdesakan ekonomi.
- kejadian istri – istri muadhof yang stress, setengah gila dan bahkan ada
yang gila karena memikirkan persoalan tentang nasib, ekonomi dan
persoalan hidup dan belenggu yang tiada habisnya.
- kejadian istri – istri muadhof yang meninggalkan suaminya lalu hidup
bersama dengan pemilik kontrakan tanpa melalui ikatan yang syah
menurut kaidah agama.
- kejadian muadhof yang menjadi homosexs, karena jarang ketemu istrinya
dan kemudian mencoba bunuh diri meminum racun serangga, karena stress
berat dan saking malunya, serta ditinggalkan teman – teman kerja yang
pada melarikan diri dari Al-Zaytun.
- kejadian beberapa komandan – komandan muadhof yang melarikan diri
dan membawa kabur ihsan/ gajinya para muadhof bawahannya, demi
menyelamatkan diri dan keluarganya keluar dari Ma’had Al-Zaytun.
- generasi – generasi yang lemah dari anak – anak muadhof yang
kekurangan gizi selama bertahun – tahun, meski orang tuanya telah
berkorban habis – habisan ( jiwa, raga, diri dan harta ) demi Al Zaytun.
- kejadian orangtua- - orangtua atau sanak saudara – saudara muadhof dan
guru- guru yang bukan termasuk anggota NII IX Abu Toto yang datang ke
56

Page 57
- 57 -
tempat kontrakan disekitar Al Zaytun, yang memjemput paksa dan
menyuruh anaknya ataupun saudaranya yang ada di AlZaytun untuk
segera pulang ke kampung halaman saat itu juga,” lalu dengan nada kesal
berkata,” apa yang mau dibela Al Zaytun berpuluh tahun miskin,
menderita, diperbudak, kerja rodi, tidak punya apa – apa masih juga disini.
Pokoknya harus keluar saat ini dari Al-Zaytun.
3.16.
BUKU – BUKU SMK DAN HUDA DILARANG
PEREDARANNYA SECARA INTERNAL
Semenjak AS Panji Gumilang mengambil alih kepemimpinan NII secara tidak
terhormat dan prosedural serta penuh intrik, ini mulai terasa sekitar tahun 1994 keatas,
khususnya tentang peredaran internal buku - buku karya Sekarmadji Maridjan
Kartosuwiryo [ SMK ] dan Huda [ nama lengkapnya agak lupa, penulis buku
Pedoman Dharma Bhakti ] itu dilarang keras beredar kepada para jajaran aparat
diteritorial. Hal ini dimaksudkan AS Panji Gumilang agar aparat - aparat di teritorial
tidak tahu tentang doktrin – doktrin dari SMK dan Pedoman Dharma Bhakti yang
lurus dan benar sehingga menerima secara letterleks/ membabibuta perintah –
perintah/ qoror – qoror dari pimpinan atasannya, hingga kemudian AS Panji
Gumilang bisa dengan leluasa mengunakan ajaran – ajaran dia yang penuh konspiratif
dan tendensius untuk memfitnah/ menghancurkan islam dari dalam. Dan dari
informasi yang didapatkan bahwa buku – buku yang dimaksudkan diatas itu sudah
mengalami beberapa kali pindah tempat penyimpanan dan terakhir kali adalah kini
tersimpan di Ma’had Al Zaytun.
Mungkin untuk mengkounter pikiran – pikiran lurus/ istiqomah dan tandingan dari
buku – buku tersebut atau bahkan mengalihkan perhatian atau dengan kata lain
indoktrinisasi terselebung/ infiltrasi pikiran yang diarahkan pada stabilisasi aparat –
aparat di diteritorial, maka dibikinlah kemudian suatu majalah Al Zaytun awal tahun
2000 sebagai bacaan wajib diseluruh wilayah operasional.
3.17. ADA APA DUTA BESAR AMERIKA MAU KE AL-
ZAYTUN, TAPI BATAL DATANG
Ini yang tidak habis pikir, ada apa kok sampai – sampai duta besar Amerika Ralp
L Boyce pertenganhan tahun 2001 mau datang ke Al Zaytun, meski yang sebelumnya
persiapan dari pihak Al Zaytun sudah siap namun pihak duta besar Amerika gagal
untuk datang ke Al Zaytun, tentang kesiapan pihak Al Zaytun / AS Panji Gumilang
ini bisa dilihat dengan telah dibikinnya atribut bendera – bendera Amerika yang
cukup banyak untuk menyambut kedatangan mereka.Terlepas dari gagalnya dia ke Al
Zaytun, tentu mengundang pertanyaan – pertanyaan liar pada kita ummat islam.
Apakah Amerika khawatir jika ummat islam akan mencium gelagatnya disini atau
apakah Amerika memang punya kepentingan besar disini atau memberikan dana
pada Al Zaytun atau mungkin dengan kasus SIDIKNAS yang telah mencuat ke
permukaan dimana media – media islam mengatakan adanya infiltrasi agen - agen
asing terhadap penggodokan rancangan undang – undang sistim pendidikan nasional,
yang mana dari rancangan – rancangan itu tercium adanya aroma titipan pihak asing
untuk mengatur/ intervensi terhadap sistim pendidikan nasional. Ataukah memang
Amerika tertarik dengan melakukan pendekatan imperialisme modern dengan Al-
Zaytun sebagai model paling halus, ampuh dan termutakhir terhadap ummat islam
57

Page 58
- 58 -
bangsa Indonesia, sehingga ummat islam Indonesia secara tidak langsung dan tidak
sadar telah terjebak dalam perangkap opini versi mereka, inilah yang berbahaya.
Sebab jika ummat islam pada taraf opini demikian, apalagi kalau sudah akut. Maka
ummat islam berarti sudah ditaklukan fikiran dan aqidahnya oleh mereka,” jadi apa
yang selama ini menjadi statement kredo dan obesesi AS Panji Gumilang cs, bahwa
untuk menaklukan ummat islam Indonesia itu dengan karya bangunan yang megah,
ada relevansinya yang kuat. Satu hal yang perlu dicatat disini tidak – semata – mata
Duta Besar Amerika yang punya kepentingan disini, tetapi juga Singapura. Ada apa
juga dengan Singapura ?. Jika yang datang atau berkunjung kesini adalah Duta Besar
dari timur tengah, misalnya Palestina, itu wajar – wajar saja, karena ada keterkaitan
sesama islam, tetapi Singapura jauh dari logika ummat islam pada umummnya.
Seperti kita ketahui bahwa Singapura adalah negeri antek – antek Yahudi di Asia
Tenggara, yang juga telah membeli BUMN strategis RI yaitu Indosat. Bila demikian
bukankah, tidak tertutup kemungkinan bila Israel juga punya kepentingan dan
bermain disini, namun lewat tangan orang lain. Wallahu alam bissawab.
3.18. RECALLING MANTAN – MANTAN TIBMARA, TAPI
TIBMARA MENOLAK KERAS
Istilah recalling mengingatkan kami pada anggota DPR/MPR yang vokal terhadap
kebijakan sebuah institusi negara yang pro status quo pada masa - masa orde baru
berkuasa. Namun di Al Zaytun istilah recalling ini beda konteks dan subtansinya,
embrio recalling yang di Al Zaytun khusus dan hanya bagi mantan – mantan anggota
Tibmara terdahulu [ agen – agen intel AS Panji Gumilang, sebelum pecah konflik
karena gara – gara AS Panji Gumilang sendiri ]. Perlu diketahui bahwa agen – agen
intel AS Panji Gumilang ini sudah terlatih fisik dan ketrampilan militernya, sebagai
seorang intelgen Al Zaytun dan terbukti dari manapun pihak yang mau mencoba
melakukan investigasi terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan keanehan/
kemisteriusan Al Zaytun dan disekitarnya itu tak bisa berbuat banyak untuk
mengorek informasi – informasi darinya baik dilapangan maupun dari orang dalam.
Juga tak lupa bahwa anggota – anggota Tibmara ini sudah terlanjur mengetahui
tentang rahasia – rahasia internal AS Panji Gumilang, bahkan agenda tentang kemana,
mau kemana dan dari mana serta proyek – proyek strategis kedepan itu tahu juga
[ sebagai contoh sederhana; bagaimana ada seorang anggota Tibmara yang
mengatakan dengan polos kepada kami, bahwa semalam Abi kita/ AS Panji Gumilang
barusan semalam datang ke Soeharto di Cendana] . Ini benar – benar berita paling
exlusive dan bagi kami menganggap itu bukan sebagai kekonyolan dalam
menjalankan tugas sebagai seorang agen intel Al Zaytun, tapi berkah informasi,
karena yang selama ini kita ketahui bahwa AS Panji Gumilang selalu keras
membantah dan mengatakan dimedia apapun, bahwa dia tidak ada hubungan dengan
Soeharto dan kroni – kroninya. Tulisan ini sekaligus membantah apa – apa yang telah
dikatakan AS Panji Gumilang di berbagai media dan sekaligus membuktikan tudingan
– tudingan yang selama ini ia bantah.
Jika anda membaca di sub bab 2.03 sebagai latar belakang terjadinya konflik dan
pasca konflik antara AS Panji Gumilang Vs Yasir/ Tibmara maka bisa ditarik adanya
hubungan dan kesimpulan kuat dengan gambaran tersebut diatas. Sehingga tak selang
berapa lama sekitar 6 bulan setelah para mantan anggota Tibmara yang sudah tak
bertugas atau bermarkas lagi di Al Zaytun itu didatangi 2 [ dua ] kali oleh utusan –
58

Page 59
- 59 -
utusan AS Panji Gumilang. Dan para utusan – utusan itu menyampaikan pesan –
pesan AS Panji Gumilang, agar kiranya bersedia kembali ke Al Zaytun dengan
diiming – imingi akan dipenuhi segala kebutuhannya jika bersedia kembali lagi ke Al
Zaytun. Permohonan utusan – utusan itu begitu memelas dan memohon dengan sangat
agar benar – benar mau kembali ke Al Zaytun. Rupanya para mantan anggota
Tibmara telah terlanjur sakit hati dan kecewa sekali, karena pegorbanan seluruh
harta, jiwa, masa depan, keluarga dan apa – apa yang dimilikinya demi perjuangan
untuk islam ternyata telah dikhianati dari dalam oleh AS Panji Gumilang sendiri. Dan
ketika menjawab permintaan dari utusan – utusan dari AS Panji Gumilang itu, ada
yang mengatakan pesan dengan nada keras ‘’ daripada saya menjadi anjing besar
[ seperti AS Panji Gumilang ] yang menjilat kesana kemari, menggunting kain
dalam lipatan, menjadi musuh islam dari dalam ; lebih baik saya mati terhomat
menjadi mujahid yang membela panji – panji islam . Dari sini bisa ditarik benang
merah jika ternyata AS Panji Gumilang kemudian menyadari keteledorannya yang
begitu fatal bagi diri, masa depan, existensi dan proyek Al Zaytun akibat dari sikap
tiraniknya dia terhadap Tibmara sewaktu masih di Al Zaytun. Tapi nasi sudah
terlanjur menjadi bubur, rahasia sudah terlanjur menyebar dan diketahui publik,
sehingga yang dia lakukan sekarang adalah melakukan perang opini dimedia massa
yang bisa diajak untuk berkompromi demi kepentingan AS Panji Gumilang dan kroni
– kroninya.
3.19. HABIS MANIS SEPAH DIBUANG
Saat – saat Al- Zaytun belum berdiri atau mungkin katakanlah masih sekedar
konsep dalam pikiran AS Panji Gumilang dimana ketika itu kader – kadernya yang
diteritorial begitu banyak dan berhasil mengumpulkan dana yang besar, maka AS
Panji Gumilang merasa berbesar hati dan obsesinya kini bisa terealistis dengan mulus,
terlebih ketika Ma’ had Al Zaytun telah berdiri dan mengalami perkembangan yang
pesat. Namun seringkali sejarah sering mencatat, bahwa begitu banyak orang didunia
yang dulunya alim/ miskin tapi ketika ia mempunyai kedudukkan, harta dan pengaruh
kuat maka benih – benih fir’aunisme dan qorunisme mulai tumbuh subur mengakar
tanpa terkontrol dalam jiwa – jiwa yang telah meninggalkan amanah dan risalah Al
Qur’an dan assunah. Bahkan kalau kita memperhatikan dengan seksama bahwa
kesuksesan seseorang ataupun sebuah bangsa bukanlah hal yang otonom, mutlak dan
tunggal sifatnya, tanpa bantuan orang/ bangsa lain yang lainnya.
Inilah gambaran AS Panji Gumilang, seorang ‘’kacang ‘’yang lupa pada ‘’ kulit ‘’
ummatnya. Ketika ia yang tadinya bekerja sebagai pengerah tenaga kerja/ PJTKI lalu
kemudian bermain sandiwara politik dagelan ala rezim Orde Baru dengan operasi jilid
2 nya Ali Murtopo, kemudian situasi dan keadaan yang memungkinkan dia untuk
melakukan politik sikat kiri, sikat kanan, injak bawah, jilat atas dan aku selamat
,’ membuat dia ke tampuk pimpinan sebagai imam NII KW IX melalui tangan Adah
Jaelani yang penuh konspirasi dan bantuan intelijen, pada akhirnya mencapai tangga
piramida sebagai Syakh Al Ma’had, Ma’had Al-Zaytun proyek besar penghancur
ummat islam melalui Al-Zaytunnya, begitu kentara dan kasat mata dipandang oleh
ummat islam yang masih konsis dan teguh terhadap ajaran syariat islam, Al Qur’an
dan risalah Rasul dan menyalakan api perjuangan sampai akhir. Lihatlah disekitar
kita, didepan mata kita beratus – ratus ribu korban ummat islam telah menjadi korban
tipu muslihat dan kejahatannya yang tak bisa dicegah oleh institusi – institusi
berwenang semakin memperparah tragedy kemanusian ummat islam kejantung
kepedihan. AS Panji Gumilang cs yang terkena roh ‘machieveli ‘ dan ‘’ iblis’ seribu
wajah telah menyikat habis/ membunuh ummat secara perlahan – lahan dengan
59

Page 60
- 60 -
warisan kemiskinan dan sanksi sosial yang demikian teramat panjang, sistematis,
kronis, komplikatif dan tak terampuni penderitaannya hinga 30 tahun kedepan dan
seterusnya bahkan rekan – rekan sejawatnya tak perduli, kalau perlu ditendangnya
jauh – jauh. Contoh paling terbaru adalah Ketua YPI Ma’had Al-Zaytun ,
Syarwani yang ditendang dari jabatannya oleh AS Panji Gumilang, ketika itu
tanpa sengaja bertemu dengan salah seorang mantan anggota Tibmara/ Garda
Ma’had ditengah jalan di Jakarta dibulan November 2004 , sedang
mengemudikan taksi. Lalu si mantan anggota Tibmara tersebut
menghampirinya, dan bertanya ,’’ Bagaimana kabarnya Abi, sudah tidak di Al-
Zaytun lagi yah. Belum menjawab pertanyaan itu, wajah Bapak Syarwani
begitu pucat, tegang dan penuh rasa malu terhadap mantan Tibmara tersebut.
Kemudian dengan agak risih berkata,’’ terus terang aku malu sekali pada kalian
ketika dulu pecah konfik antara Yasir cs dengan AS Panji Gumilang, tetapi aku
tak bisa berbuat apa – apa, karena posisi saya yang demikian sulit. Perkatan
Pak Syarwani terus dijawab mantan anggota Tibmara,’’ Sudahlah Pak, itu masa
lalu, lagian kami tidak punya dendam sama Bapak, tapi kami akan punya
perhitungan untuk AS Panji Gumilang.
3.20. PROYEK BARU AL-ZAYTUN DI BENGKALIS, RIAU
Tentang Ma’had Al-Zaytun Indramayu dengan AS Panji Gumilang nya yang akan
punya proyek baru di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau sebenarnya
telah menjadi rumor santer pada tahun 2001 baik itu para muadhof, ustazd, dan
exponen. Namun media cetak luar, majalah Sabili baru mengupasnya pada edisi no.16
TH. XII 24 Feb 2005, terlambat memang tapi itu lebih baik daripada tidak
mengexposenya sama sekali. Seperti juga Al Zaytun yang di Indramayu yang tanah
wakafnya menjadi sengketa terbuka antara pihak masyarakat desa setempat yang
dirugikan oleh pihak AS Panji Gumilang dengan lurah Api Karpi, hingga hampir
sering terjadi tawuran massal gara – gara masalah tanah diantara kedua belah pihak.
Dan informasi terkini sampai tgl 3 Juni 2005 yang kami terima dari M. Amin
Djamaluddin [ Ketua LPPI/ Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam ] yang bisa
dipercaya kebenarannya, adalah bahwa tanah sebagian seberang jalan, tepatnya
sekitar Laboratorium pertanian, dekat Desa Sandrem sekarang ini telah disegel
oleh pihak pemerintah Indramayu/ Pengadilan Indramayu. Penyegelan atas
sebidang tanah tersebut dikarenakan pihak Al-Zaytun/ AS Panji Gumilang tidak
memiliki bukti – bukti yang kuat dan meyakinkan sebagai pemilik syah atas tanah
tersebut.
Berangkat dari kasus tadi, lalu dihubungkan dengan berita yang yang dimuat
Majalah Sabili di edisi tersebut, dimana dilaporkan juga bahwa pembangunan proyek
Ma’had Al-Zaytun di Rupat, Bengkalis, Riau menuai protes baik dari warga,
legislative dan LSM meminta pembangunan dihentikan. Dan bila melihat areal luas
5.000 hektar plus 506 hektar hibah dari Yayasan Babusalam, tentu berapa ratus ribu
pohon jati yang bisa ditanam dan dipetik hasilnya kelak, seperti juga yang terjadi di
Ma’had Al-Zaytun Indramayu. Jadi seharusnya pemda setempat harus belajar banyak
dari banyak kasus yang disebabkan oleh proyek Ma’had Al Zaytun – Indramayu,
tentu pula masyarakat beserta tokoh – tokoh islam dan LSM agar tidak tertipu
60

Page 61
- 61 -
kembali oleh kemegahan Al-Zaytun semata dan akhirnya ummat islam kecolongan
lagi di Riau.
Muadhof dan Ustazd Al-Zaytun banyak yang menolak ditugaskan ke Rupat,
Bengkalis.
Kecemasan dan kekhawatiran para muadhof dan ustazd - ustazd yang bekerja
membangun sarana prasarana dan mengajar di Al-Zaytun Indramayu bila nantinya
dikirim/ dipindah tugaskan untuk di pulau Rupat tempat terpencil semakin beralasan
dan masuk akal. Kenapa mereka menolak, ya karena tidak lain karena; mereka yang
bertugas di Al-Zaytun Indramayu saja sangat terisolir, dibelenggu hak – hak
hidupnya, tidak boleh keluar dari lingkungan Al-Zaytun dan bahkan tidak bisa
bertemu sanak saudara serta orangtua selama bertahun – tahun, miskin terus sampai
tua, lalu bagaimana kalau mereka dipindah tugaskan kesana, sejuta masalah akan
menimpanya. Maka ada anggapan dan keyakinan kuat dari muadhof dan ustazd
bila menerima tawaran ditempat terasing itu berarti itu sama saja terkubur
hidup – hidup dan sama saja dengan bunuh diri pelan – pelan dengan segala
penindasan AS Panji Gumilang dengan kerja rodinya yang dibungkus rapi itu.
Ingat dan waspadalah pada musuh – musuh islam ‘’ musang berbulu domba ‘.
Sehingga tidak aneh kemudian AS Panji Gumilang mengeluarkan perintah sakti demi
ambisi pribadi dan kroninya, jika tidak mau dipindahtugaskan ke pulau Rupat maka
akan dipecat. Sebagai mantan korban NII KW IX Abu Toto baik diteritorial dan Al
Zaytun Indramayu bila penulis dalam posisi tersebut maka lebih baik dipecat atau
melarikan diri, kemudian memulai hidup baru, sebelum ada penyesalan seumur hidup
yang tiada gunanya lagi.
3.21. ISTANA KHUSUS AS PANJI GUMILANG DI AL-
ZAYTUN
Inilah representasi dari individualisme ‘ aku ‘ yang ingin diagungkan, keserakahan
pengakuan atas dirinya dalam fatamorgana cita – citanya yang kebablasan karena
selalu puas dan bangga berdiri diatas pondasi menghalalkan segala cara ‘ machiveli’,
hingga meninggalkan warisan generasi yang terbelakang pada korban – korban atas
kejahatannya yang dilegalkan [ sebab tanpa tindakan hukum dari aparat dan institusi
berwenang secuilpun ], meninggalkan luka – luka pedih dan panjang tak terkira dari
mujahid – mujahid islam yang hanif dan istiqomah. Keangkuhan peniadaan atas
realitas semakin tragis terkristal dalam wujudnya ala menara gading, yaitu Istana AS
Panji Gumilang di Al Zaytun.
Istana AS Panji Gumilang, demikian orang – orang Al- Zaytun menyebutnya.
Sebelum terjadi konflik, pernah anggota Tibmara mengajukan usul agar kiranya
memberikan kesejahteraan yang layak bagi para muadhof ataupun ustazd dengan
membangun perumahan bagi mereka, daripada membangun istana kayak raja dan
presiden saja, karena merekalah ujung tombaknya, karena tanpa merekalah takkan
berdiri gedung – gedung megah dan berjalannya roda kegiatan belajar mengajar
dengan sempurna. Namun AS Panji Gumilang menolak keras usulan tersebut, dari
sini saja sudah kelihatan bahwa ambisi dan kepentingan pribadinya yang lebih
dominan daripada usulan – usulan di luar dirinya, sehingga tetap bersikukuh untuk
tetap membangun istana tersebut, meski saat itu dalam masa – masa defisit dana/
61

Page 62
- 62 -
anggaran karena telah kehilangan sekitar kurang lebih 60.000 jamaah [ pasca kejadian
konflik dengan Tibmara/ Garda Ma’had ] . Tentu kita tak salah menebak jika nantinya
istana yang berada di Al-Zaytun itu dijadikan sebagai pusat kegiatan koordinasi
operasional teritorial, rapat – rapat rahasia dan penyimpanan dokumen – dokumen
rahasia, pokoknya yang berbau rahasia – rahasialah. Karena sebelum adanya istana
ini, AS Panji Gumilang tadinya berkantor di gedung pembelajaran Abu Bakar as
Shidiq bagian depan dan tempat istirahatnya adalah di asrama Al Mustopa. Ruang –
ruang atau tempat – tempat yang senantiasa berhubungan dengan aktivitas AS Panji
Gumilang selalu dalam area/ zona terlarang bagi siapa saja termasuk orang dalam.
Jadi tidak anehkan kalau si AS Panji Gumilang tidak mau ketahuan jika ada tamu –
tamu rahasia, hal hal yang rahasia tapi diketahui oleh warga Al Zaytun, baik itu oleh
muadhof, ustazd, santri bahkan exponen itu sendiri.
Istana yang ada di Ma’had Al Zaytun juga sebenarnya telah disiapkan dengan
matang sebagai persiapan pengalihan kekuasaan atas RI tahun 2004 atau tahun
diatasnya meminjam terminology kerajaan Ratu Balqis [ dalam konteks kekinian
digambarkan Megawati sebagai presiden RI ] nantinya ‘’ menurut firasat dan tafsir
versi mereka ‘’akan diserahkan ke kerajaan Sulaiman [ dalam konteks kekinian
digambarkan sebagai Abu Toto/ AS Panji Gumilang ] dan keyakinan itu telah
demikian kuat tertanam bahwa NII KW IX Abu Toto bisa meraih kemenangan atau
istilah mereka futtuh makkah tahun 2004, hingga para muadhof, ustazd, aparat –
aparat diharuskan wajib menghafal surat An Naba setiap hari [ berita; khusunya berita
kemenangan ] . Sebagai kilas baliknya kita bisa menyimak dari statement – statement
AS Panji Gumilang ketika dia berpidato dihadapan lautan massa pendukungnya dan
pejabat – pejabat RI pada perayaan 1 hijriyah tahun 2001 sekaligus launching
peresmian dimulainya pembangunan Masjid Rahmatan lil Alamin, dia berkata ,’’ Jika
Jakarta sebagai ibukota RI tidak mampu dan tidak becus/ sanggup lagi untuk
mengatur negeri RI yang terus - menerus dalam kondisi krisis multi dimensi
tiada akhir maka pindahkanlah Ibukota negaranya ke Indramayu [ red; Al-
Zaytun ] saja, pasti akan aman, beres, makmur sejahtera lahir bathin tanpa
masalah.
Mendengar statement itu, mendadak penulis tercengang dan berasumsi bahwa
telah ada grand design/ scenario besar atas negeri khatulitiwa ini tentang perpindahan
kekuasaan atau pemerintahan dengan sebegitu mudahnya, seperti membalikkan
sebuah telapak tangan saja, begitu simple teori kausabilitasnya. Namun perlu dicatat,
Allah azza wa jalla berkehendak lain, dimana kemudian hari akhirnya DPR/ MPR RI
menetapkan bahwa pemilu tahun 2004 itu para calon presiden dan calon wakil
presiden itu dijadikan dalam satu paket, sehingga menutup kemungkinan jika nantinya
AS Panji Gumilang akan berkuasa terhadap republik ini dan ditambah lagi skandal
pemilu di Al-Zaytun yang begitu heboh semakin mencoreng nama AS Panji
Gumilang dan Ma’had Al Zaytun itu dimata publik dan pentas nasional..
3.22. NASIB ANAK – ANAK APARAT TERITORIAL YANG
CALON SANTRI
Sungguh menyedihkan memang nasib aparat – aparat teritorial baik yang sebagai
mas’ul musa, ibrahin dan sholeh. Bagaimana tidak, jika ternyata kesedihan dan
kepedihannya juga harus dirasakan juga oleh anak – anaknya yang hendak mau
melanjutkan sekolah menjadi santri di Al Zaytun. Perjuanganan dan pengorbanan
62

Page 63
- 63 -
orangtuanya yang sebagai aparat teritorial tetap tidak membuat hati, perasaan AS
Panji Gumilang sedikitpun bergeming untuk memperhatikan mereka ketika mencoba
untuk menjadi santri. Padahal AS Panji Gumilang, melalui aparat – aparat
dibawahnya bahwa orang – orang dalamlah yang akan diprioritaskan terlebih dahulu
untuk menjadi santri di Ma’had Al-Zaytun, disamping karena latar belakang sebagai
ujung tombak pencari dana dan jama’ah, juga memang karena sebelumnya bahwa
anak – anak dari aparat – aparat territorial tersebut telah mengikuti iuran program
TPA [ tabungan pendidikan anak ] tiap bulan, yang memang telah diprogramkan dan
digariskan dari atas. Dan statetement – statement dari AS Panji Gumilang dan
pimpinan – pimpinan lainnya, yang menyatakan bahwa anak – anak orang dalam itu
gratis [ tanpa beaya ] bila mengikuti pendidikan di Ma’had Al-Zaytun. Tapi itu cerita
dulu, sebelum Al Zaytun begitu pesat perkembangannya. Ini kentara benar ketika Al-
Zaytun sukses pada penerimaan perdana calon – calon santri, namun setelah yang
kedua, ketiga dan seterusnya dan seterusnya pada setiap penerimaan santri, jauh
panggang dari api.
Memang karena orangtuanya yang telah habis – habisan demi untuk NII KW IX
Abu Toto, dan persepsi bahwa orangtuanya sebagai aparat teritorial, maka otomatis
pula anaknya yang akan jadi calon santri tak perlu repot – repot lagi akan beayanya,
karena informasi demikian yang diperoleh dari atasannya begitu, sehingga berangkat
ke Al-Zaytun tanpa uang yang jauh dari memadai, katakanlah hanya cukup untuk
jajan sehari , ya bagaimana orangtuanya punya duit darimana untuk membayar secara
cash biaya pendaftaran dan beaya pendidikan yang berpuluh juta lebih itu. Dan
ternyata dugaannya benar ketika pas pelaksanaan pendaftaran calon – calon santri,
dan si calon santri itu bingung saat ditanyakan mana uangnya untuk disetor ke Banc
CIC. Akhirnya si calon santri anak territorial itu sedih, menangis dan bingung harus
berbuat bagaimana. Pada saat yang demikian ada seorang muadhof yang melihat anak
tersebut, lalu didekatinya kemudian ditanyakan,’’ ada apa nak kok menangis disIni,’’
habis bagaimana bi [ singkatan panggilan Abi yang artinya Bapak/ Pak ] , saya kesini
tidak diberi uang yang cukup, kecuali uang sedikit untuk beli aqua dan roti beberapa
hari saja dan saya tidak ada uang untuk beaya yang harus disetorkan, itupun saya
sudah tidak makan dari kemarin, kecuali aqua semata,’’ begitu cerita anak tersebut
memelas. Mendengar cerita tersebut si muadhof lantas membawa anak tersebut untuk
diajak memakan jatah makannya.
Sampai disini terus ada pertanyaan lalu bagaimana anak – anaknya muadhof yang
disini yang mau menjadi calon santri Al Zaytun, tentu pasti diterima sekalipun dengan
potongan – potongan gajinya tiap bulan, jika tidak diterima anak – anaknya muadhof
maka akibatnya akan fatal bagi AS Panji Gumilang dan Al-Zaytun sendiri karena
nanti dampaknya muadhof bisa mogok kerja dan demo sehingga mengganggu
kelancaran pembangunan sarana dan prasarana di Ma’had Al Zaytun.
3.23. CERITA
MUADHOF
YANG
MENGECOH
PENJAGAAN, DEMI BERTEMU KELUARGANYA
Banyak jalan menuju roma, itulah kira – kira pepatah yang cocok untuk
menggambarkan para muadhof yang terbelenggu berbulan – bulan yang tidak boleh
63

Page 64
- 64 -
menemui sanak keluarganya, demi suksesnya ambisi AS Panji Gumilang didalam
membangun sarana dan prasana dengan cepat meski secara logika waktu tidak cukup
untuk mengubah keadaan tersebut, tapi pihak AS Panji Gumilang memaksakan kerja
hingga larut tengah malam, dimana kerja yang dimulai pukul 05.30 harus sampai
pukul 23.00. Kejadian ini sepertinya sudah menjadi ketentuan yang tak bisa ditolak
oleh para muadhof, dengan kerja yang demikian berat, tidak ada hari libur dan tidak
bisa bertemu sanak keluarga demikian lama berbulan - bulan, menyebabkan mereka
kangen/ rindu berat, sehingga punya pikiran untuk bisa bertemu keluarganya dengan
cara sembunyi – sembunyi pada waktu malam hari, yaitu selepas usai kerja pukul
23.00.
Kami patut acungi jempol bagaimana strateginya mereka bisa lolos dari penjagaan
pihak security Al Zaytun yang demikian ketat dan berlapis – lapis, tapi bisa
dilewatinya dengan baik, demi untuk mengobati rasa rindunya kepada keluarganya.
Meski bila ketahuan dan tertangkap basah telah mencoba untuk keluar dari Al –
Zaytun tanpa persetujuan atasan/ idzin, maka akan dikenai sanski dan ancaman tegas
dari pihak berwenang Al-Zaytun, namun rasa rindu yang demikian kuat terhadap
keluarganya mengalahkan ancaman/ sanski dari Al Zaytun. Ternyata strateginya
adalah, ketika sudah usai doa malam/ usai kerja maka mereka muadhof yang ingin
bermaksud nylintis [ keluar tanpa idzin ] pada malam hari, sebelumnya telah
mempersiapkan seperti ; sepeda ontel tua, obat nyamuk dan pakaian ala petani desa
setempat. Nah ketika keadaan sudah memungkinkan maka muadhof yang mau
menjalankan aksinya ini, ditengah jalan yang agak gelap dan jauh dari penglihatan
penjagaan security, muadhof tersebut di tepi ladang rumput gajah/ semak – semak
belukar, lalu memakai baju petani, memakai topi petani berbentuk kerucut,
menyalakan obat nyamuk kemudian mengayuh sepeda menuju ketempat yang di tuju
di sekitar desa – desa kecamatan Haurgeulis. Ketika akan sampai pada 2 penjagaan
security di pintu gerbang dan ujung dekat jembatan desa Mekar Jaya, maka segera
pula si muadhof tersebut mendekatkan obat nyamuk itu dekat mulutnya, sehingga
kalau dilihat dari jauh ditengah kegelapan malam, oleh pihak securyti Al Zaytun bisa
diambil kesimpulan bahwa orang tersebut tidak lain adalah orang/ petani desa
setempat, karena apalagi memakai pakaian petani, sepeda ontel tua, atribut topi
kerucut dan plus kesan seperti merokok lagi, sehingga lolos dari penjagaan dan misi
muadhofpun mau bertemu dengan keluarga aman – aman saja. Dan lalu lintas – lalu
lintas keadaan seperti ini sering terjadi dan bahkan sebagai kiat muadhof untuk
menyiasati jika larangan itu diberlakukan tanpa batas waktu yang ditentukan.
3.24. KATANYA PUNYA KURIKULUM YANG UNGGUL,
TAPI TEST KOK NGINDUK
Memang sering kita membaca di majalah Al-Zaytun terutama terbitan tahun
pertama , bahwa pesantren Ma’had Al Zaytun itu punya sistem kurikulum sendiri
yang unggul, komprehensif dan paripurna sehingga tidak perlu mengikuti lagi
kurikulum pendidikan nasional yang katanya tidak cocok dengan perkembangan
jaman bahkan ketinggalan, karena ada kelemahan - kelemahannya. Daya jual inilah
yang akhirnya ditawarkan ke publik ummat islam Indonesia secara gencar melalu
kordinator – kordinator YPI nya yang ada di seluuh Indonesia dan mendapat respon
yang baik dikalangan ummat islam yang berduit.Namun karena sikap ngototnya pihak
Al Zaytun yang tidak mau tunduk pada kurikulum/ sistem pendidikan nasional yang
telah ada membuat cq departemen agama atau departemen pendidikan akan menindak
64

Page 65
- 65 -
tegas jika Al Zaytun tidak mengikuti aturan kurikulum pendidikan nasional yang telah
ada. Dan tekanan yang yang bertubi-tubi itu pula yang pada akhirnya membuahkan
hasil, sehingga Al Zaytun yang katanya punya kurikulum yang disebutkan diatas
tetapi kemudian akhirnya harus ngalah, contohnya; ketika tahun 2002 keatas
mengadakan test dengan menginduk di salah satu sekolah/ madrasah yang setara/
setingkat dengan Al-Zaytun di Kecamatan Haurgeulis. Sehingga kalau kita cermati,
tak ada bedanya dengan sekolah umum lainnya dan bisa dikatakan cuma menang
tampang, dana, cara memanage dan disiplin saja.
3.25. WAYANG GOLEK ‘’GATOT KACA GANDRUNG’’
AKSI TANDINGAN UNTUK MELAWAN OPINI AL
CHAIDAR DKK
Ditengah serunya pertarungan opini yang gencar dan terbuka dari seterunya AS
Panji Gumilang seperti; Al-Chaidar, Umar Abduh, M. Amin Djamaludin, Hartono
Ahmad Jaiz, M. Amin Djamaluddin, Sikat [ Solidaritas Ummat Islam untuk Korban
NII Al Zaytun Abu Toto, FUUI [ Forum Ulama Ummat Islam Bangsa Indonesia ],
MUI, ummat islam Indonesia, media cetak elektronik; baik yang berupa buku,
kesaksian – kesaksian korban, fatwa – fatwa dan pendapat alim ulama serta berita –
berita yang mengekposnya, sepertinya pihak AS Panji Gumilang cs mendapat
serangan/ pukulan telak yang tidak dibayangkan sebelumnya, ternyata seolah – olah
pukulan itu telah menghajar dia habis – habisan dari segala penjuru arah dan membuat
dia kelimpungan dan terhuyung – huyung ke sebuah sudut ring tinju ‘’ penghakiman
massa ‘’ bernama aliran sesat dan kejahatan ham, social, ekonomi, politik dsb.
Menyadari bahwa dia [ AS Panji Gumilang ] telah dikeroyok habis – habisan dari
segala penjuru tersebut dan baru satu kali mengadakan penerimaan santri pada tahun
1998, yang tentu kondisinya sangat berbahaya bagi existensi Ma’had Al Zaytun yang
baru lahir dan juga stabilitas aqidah warga internal Al Zaytun [ muadhof, ustazd,
exponen ] yang berada di Indramayu dan aparat – aparat territorial yang diluar Al
Zaytun. Lalu AS Panji Gumilang mementaskan wayang golek dengan lakon
Gatotkaca Gandrung [ untuk lebih lengkap informasinya pembaca bisa lihat
Majalah Al-Zaytun, edisi 15 - 2001, halaman 51 ] dengan dalangnya Asep Sunandar
Sunarya.
Namun perlu digarisbawahi disini, bahwa berdasarkan prolog, sebelum
diadakannya pementasan wayang, Syakh Al Ma’had alias AS Panji Gumilang
memberikan wejangan sambutan dan dalam pidatonya itu ia tak ketinggalan pula
dengan ciri khasynya, yaitu berapi – api, mengatakan perjuangan dirinya dan Al-
Zaytunlah yang benar dan dalam lakon ini ia diibaratkan sebagai yang memerankan
tokoh ‘’ Gatotkaca ‘’ [ tokoh yang melambangkan kebajikan, kearifan, kebenaran
dan heroisme yang tak tergantikan ] dengan melawan tokoh antagonis yaitu
Brajamusti [ tokoh ini disimbolkan sebagai kubu Al Chaidar CS, tokoh yang
selalu bikin fitnah, permusuhan, iridengki dll ] dan diakhir sambutanya dia
mengatakan ‘’ Siapakah nantinya yang benar dan yang dapat membuktikan/
memenangkan atas itu ‘’ lihatlah dunia akan mengakuinya, apakah AS Panji
Gumilang atau Al-Chaidar cs.
Pementasan wayang semalam suntuk yang konon katanya mau disiarkan secara
live [ langsung ] oleh sebuah televisi swasta kenamaan, namun pada akhirnya tidak
65

Page 66
- 66 -
bisa jadi disiarkan secara langsung karena berdasarkan issu yang beredar diboikot
oleh pihak televisi karena salah satu alasan Al-Zaytun sebagai aliran sesat dan negara
dalam negara. Mungkin pertimbangan pihak televisi khawatir akan dampak negatif
yang ditimbulkan bagi citra televisi tersebut di mata publik pemirsa sehingga
kemudian ditolaknya, terlebih pada saa – saat tersebut sedang santer dan memanas –
manasnya isu Al-Zaytun ke permukaan.
3.26. AS PANJI GUMILANG KELUAR NEGERI MESIR DAN
EROPA
Ini adalah pengakuan para ustadz – ustadz dan exponen – exponen yang pro
reformasi, katanya bahwa AS Panji Gumilang akan keluar negeri, yaitu Eropa dan
Timur Tengah selama kurang lebih 1 [ satu ] bulan pertengahan tahun 2001 dan
memang benar tidak lama setelah itu AS Panji Gumilang pamitan didepan warga Al-
Zaytun pada acara dzikir jum’at dan dalam kesempatan tersebut Syakh Al Ma’had
akan mencari keramik/ marmer yang cocok untuk masjid Rahmatan lil Alamin
sekaligus melakukan tugas mencari dana dan minta doa restunya pada warga Al-
Zaytun agar selamat, berkah dan sukses.
Namun aneh rumor yang beredar dikalangan yang pro reformasi baik itu ustazd,
exponen, itu mengatakan; bahwa AS Panji Gumilang itu menindaklanjuti pesan di
situs internet luar negeri yang akan memberikan dana/ hibah kepada Al Zaytun, maka
berangkatlah ia kesana dan disamping itu pula beredar rumor bahwa AS Panji
Gumilang ke Eropa yaitu ke negara Swiss dan konon katanya bahwa dia bermaksud
membuka rekening bank disitu. Ada apa gerangan AS Panji Gumilang membuka
rekening tersebut di Swiss, tentu kita tahu bahwa jika seseorang membuka rekening
bank ditempat tersebut [ tak perduli dari manapun kewarganegaraannya ] maka
rahasia tentang asal muasal uang/ dana, rahasia diri terjamin dari kejaran orang –
orang atau institusi – instusi yang mencari, mengejar dan memburu harta kekayaannya
yang tidak jelas itu. Ataukah ini sebaga expresi kecemasan yang berlebihan dari
seorang AS Panji Gumilang dengan persiapan menyimpan dananya disana, jika terjadi
sesuatu peristiwa yang besar atas negeri ini, cepat atau lambat karena angin yang
ditanamkan dia sepertinya akan menjadi badai buat dirinya.Wallahualam bisawwab.
3.27. SKANDAL PEMBOCORAN TEST UNTUK ANAKNYA
AS PANJI GUMILANG
Seperti yang pernah sudah kita ketahui, melalui media majalah Al Zaytun, Bahwa
Ma’had Al Zaytunlah satu –satunya lembaga pendidikan yang punya kalender
pendidikan hingga lima tahun ke depan dengan jadwal yang tidak mungkin bisa
dirobah – robah sedikitpun [ tidak demikian dengan diluar komunitas Al Zaytun ]
apakah dimundurkan atau dimajukan waktunya meski seharipun, karena sudah
terencana dengan matang dan komprehensif,’’ demikian AS Panji Gumilang sering
mengatakan didepan para tamu, wali santri dan warga Al Zaytun. Namun konsistensi
itu tiba – tiba ada yang berubah pada pelaksanaan test.
Ada keanehan ada apa gerangan kok jadwal tes bisa diundurkan satu hari
kemudian, menurut pengakuan dan kesaksian ustazd yang pernah menjadi tim
pengawas pada pencetakan soal tes [ maaf ; tidak disebutkan namanya ], latar
66

Page 67
- 67 -
belakangnya adalah karena anaknya AS Panji Gumilang yang menjadi santriwati di
Al Zaytun belum siap akan test yang akan dihadapinya besok harinya. Nah otomatis
ada satu hari waktu yang luang untuk mengejarr kesiapannya itu. Namun begitu ironis
jika AS Panji Gumilang membocorkan soal – soal tesnya demi untuk anaknya sendiri,
sehingga tidak aneh kalau pasca hasil test, anaknya yang nisa mejadi johan [ juara
antar santri berprestasi di Al Zaytun, padahal kalau kita lihat ke belakang tidak ada
tradisi/ prestasi yang dibanggakan kalau anaknya menjadi johan ]. Perlu kita ketahui
sebelum terjadinya proses pencetakan soal – soal test, itu dibentuk terlebih dahulu tim
pengawas pencetakan soal – soal test dan proses pencetakaan tersebut diawasi secara
ketat oleh tim – tim pemeriksa yang telah ditunjuk, dan masing – masing tiap bidang
study pelajaran, diberi salinan copynya untuk ditembuskan AS Panji Gumilang
sebagai arsip atau master tapi anehnya kok pihak AS Panji Gumilang sendiri
membocorkannya untuk anak sendiri. Para ustazd – ustzad pun bingung dan tidak
habis pikir, kok anak Syakh Al Ma’had bisa jadi johan.
3.28. KENAPA MA’HAD AL-ZAYTUN LOKASINYA DI
MEKARJAYA – HAURGEULIS
Konon berdasarkan cerita – cerita, kesaksiaan – kesaksian orang yang sudah sepuh
[ lanjut usia ] dan pengakuan dari orang – orang sekitar kampung desa Mekar Jaya,
Sandrem, Suka Slamet, Haurgeulis disini yang bertutur kepada para muadhof/ ustazd
yang mengontrak dikampung tersebut, bahwa tempat lokasi berdirinya pesantren Al
Zaytun adalah bekas lokasi pagar betis, tempat pembantaian dan exekusi mati dari
para pejuang – pejuang DI/ TII. Bahkan sebelum Al Zaytun terbangun ada cerita
bahwa orang – orang kampung desa sekitar tak berani melewati jalan tanah sepanjang
menuju Al Zaytun, karena kesan demikan seram, gelap dan angker atas cerita – cerita
itu. Tentang benar atau tidaknya mitos tersebut tentu sejarahwan lebih tahu, apakah
memang ada ikatan histories dan bukti – bukti yang mendukung atas cerita – cerita
masyarakat desa setempat. Memang kami pernah mendengar AS Panji Gumilang
dalam pidatonya intinya mengatakan didepan para muadhof dan ustazd,’’ dulu ini
adalah tempat para – mujahid – mujahid islam berjihad hingga titik darah
penghabisan, ditempat inilah kita untuk mencoba meyambung tali yang pernah
putus dari para mujahid – mujahid islam terdahulu, yaitu dengan membangun
karya yang monumental agar dikenang generasi mendatang hinga 100 [ seratus ]
tahun kemudian,’’.
Dengan adanya statement dari AS Panji Gumilang seakan memberi kesan kepada
para jamaah dan pengikutnya, bahwa NII KW IX Abu Toto lah yang benar dan
sekaligus menuding kelompok Ajeng Masduki dkk sebagai hal yang sebaliknya.
Maka untuk menandingi dan meredupkan kelompok dari Ajeng Masduki sekaligus
tercipta image pada ummat islam, sebagai jawabannya maka AS Panji Gumilang
mendirikan Ma’had Al Zaytun sebagai bukti atas adanya ikatan histories tersebut
sebagai kendaraan representasi, legalitas, publisitas, otoritas atas rivalnya tersebut.
Dan siapakah yang akan menang dari pertarungan kompetisi itu, agaknya AS Panji
Gumilang yang bernafsu dan terobsesi besar atas hal itu.
3.29. KECEMASAN
PARA
PERWAKILAN
YPI YANG
REKRUT SANTRI
67

Page 68
- 68 -
Orang – orang yang tergabung dalam kepengurusan perwakilan YPI Al-
Zaytun di berbagai daerah Indonesia sering bercerita kepada kami sewaktu perayaan 1
hiriyah; bahwa mereka merasa stress berat dan sangat terbebani dengan tugasnya
dalam melakukan perekrutan terhadap calon – calon santri, apalagi antara omongan
dan fakta – fakta dilapangan jauh berbeda, contoh sederhana; mengenai gizi terhadap
santri yang mondok/ study di Al Zaytun yang harus memenuhi standar gizi, kalori per
hari sekian - sekian, tetapi kenyataannya jauh dari apa yang diharapkan. Kecemasan
para orang – orang perwakilan YPI sebagai perwakilan Al-Zaytun di daerah – daerah
Indonesia sangat beralasan karena mereka ini sendiri tahu terhadap kondisi dan
realitasnya yang ada, sehingga jika nanti ada yang sudah terlanjur mendaftar dan
menjadi santri maka kecemasan – kecemasan itu menjadi bukti – bukti di mata santri
itu sendiri, sehingga mengancam keamanan dan keselamatan dari para perwakilan
YPI Al-Zaytun yang ada didaerah, karena sudah melakukan kebohongan pada publik,
apalagi mereka didalam mengadakan presentasi terhadap para orangtua - orang tua
calon santri menunjukkan majalah – majalah Al-Zaytun dan dukungan – dukungan
para pejabat sebagai referensi utama, dengan tidak mendengar issu – issu negatif yang
sebenarnya telah terjadi. Maka ketakutan orang – orang perwakilan YPI seolah
menjadi bom waktu saja, sebab – jika para santri telah melihat sendiri atau mungkin
para orang – orang tua santri sendiri telah membuktikkannya benar – benar, maka
orang – orang perwakilan YPI Al-Zaytun di daerah itu yang akan didemo dan dituntut
balik duluan karena telah membohongi publik secara sistematis, meski sebelum
menjadi calon santri telah diberi latihan untuk menghafal juz amma sebagai salah satu
persyaratan diantaranya, namun hal itu tidak bisa menepis kecemasan para petugas
YPI Al-Zaytun didaerah.
3.30. EXPLOITASI ISTRI – ISTRI MUADHOF
LEWAT
LAUNDRY
Sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah gambaran lengkap tentang muadhof
secara keseluruhan. Jika suaminya diteritorial dan di Al-Zaytun sudah habis –
habisan, lho ini tak ketinggala pula bahwa istri- istri muadhof [ yang anak –anaknya
jumlanya banyak, hingga begitu repotnya ] juga tak ketinggalan juga diexploitasi
tenaganya oleh para exponen – exponen yang bermodus sebagai koordinator laundry
pakaian santri. Anggapan exsponen bahwa memberikan pakaian kotor dari santri
kepada istri – istri muadhof/ muadhof adalah tambahan rejeki yang mesti diterima
tanpa harus banyak protes dan mengeluh tentang persoalan ekonomi, meski itu jauh
dari memadai. Ya, bagaimana itu tidak jauh memadai, jika para exsponen yang
merangkap sebagai koordianator laundry juga melakukan pemerasan dan pemotongan
– pemotongan seenaknya terhadap jasa yang telah diberikan pada istri muadhof
tersebut. Bagaimana exponen – exponen yang merangkap sebagai koordinator laundry
tersebut tidak senang, lho wong mereka itu tinggal tunjuk ini itu kepada istri muadhof,
agar beres cuciannya tapi bisa mendatangkan pendapatan bagi dirinya sekitar Rp.
5.000.000,- [ lima juta rupiah ] sampai dengan Rp.8.000.000 rupiah sebulannya diluar
gajinya, apa itu tidak enak hanya ongkang – ongkang kaki duit datang sendiri dan
yang mengerjakannya adalah istri – istri muadhof. Bahkan jasa laundry ini telah
demikian dikomersilkan oleh exponen; misalnya ; jika sebagai anggota suatu laundry
pada exponen tertentu, maka harus beli juga sabun, pewangi disitu dan disamping itu
pula dilakukan potongan seenaknya uang simpanan, uang becak dll, bahkan ada
koordinator yang punya beberapa mesin cuci, demi uangnya tamabah bejibun. Rata –
68

Page 69
- 69 -
rata setiap exsponen yang merangkap sebagai koordinator laundry itu jumlah
anggotanya ada yang sekitar 30, 40, 50, 60 sampai 70 orang, bayangkan tinggal
hitung saja keuntungannya. Kalau kita ketahui bahwa seorang muadhof yang sebagai
karyawan bangunan di Al-Zaytun dapat gaji bersihnya antara Rp. 50.00- sampai
Rp.75.000, terus apa yang bisa diperbuat oleh istri –istri muadhof yang rata – rata
anaknya lebih dari dua, bahkan menurut pengamatan penulis ada yang empat, lima
bahkan delapan juga ada. Tragis bukan. Apalagi dengan doktrin bahwa wanita –
wanita NII KW IX Abu Toto itu dilarang KB yang berarti potensi punya anak banyak
adalah satu kepastian, sehingga makin rumit dan kompleks tingkat persoalan
ekonomi, beban hidup dan sulit keluar dari lingkaran setan ini sampai kapanpun.
Sehingga tidak anehlah kalau anda melihat istri – muadhof yang main ke Al-Zaytun
menuntun anak – anaknya yang banyak dan masih kecil dalam jarak yang tidak jauh.
3.31. KEBANGKITAN
ISLAM
ATAUKAH
MEREDAM
KEBANGKITAN
Majalah AL-Zaytun merupakan corong mercu suar AS Panji Gumilang cs sebagai
alat propaganda utama, juga tak ketinggalan pula menebar agen – agen jurnalisnya
sebagai antek – anteknya demi kepentingan – kepentingannya. Dan kalaupun kita
membaca berita – berita dan laporannya hanya satu obsesinya, agar publik ummat
islam Indonesia selalu percaya dan tetap menggantungkan seluruh kemajuan islam
dan kebangkitan islam pada Ma’had Al-Zaytun dan AS Panji Gumilang semata, pada
yang lainnya tidak ada. Inilah yang dicoba terus dan dipertahankan agar image itu
tetap melekat pada nama Al-Zaytun saja. Sehingga segala cara apapun harus
ditempuhnya.
Ada satu hal pokok yang tak pernah diulas oleh Majalah Al-Zaytun dan AS Panji
Gumilang selama ini, yaitu tentang Syariat Islam. Meski kapasitasnya dia sebagai
imam NII KW IX maupun sebagai Syakh Al-Ma’had Al-Zaytun, tetapi kristalisasi
aktualitas keislaman dan keimanannya telah keluar dari ajaran yang hanif. Ataukah itu
memang cermin yang tepat atas trademark dirinya sebagai aliran sesat yang
menyesatkan. Pantaslah sedikitpun ia tak pernah bicara terbuka didepan publik
tentang syariat islam sebagai rahmatan lil allamin, kalau dia bicara begitu itu sangat
berbahaya bagi kepentingan diri dan masa depan politik dan bisnisnya dengan Al-
Zaytun sebagai kendaraannya. Sebagai contoh paling aktual adalah ada seorang
penulis lain yang bukan termasuk agen – agen jurnalis AS Panji Gumilang, yang
menceritakan pengakuan dan kesaksian kepada penulis bahwa ia pernah menulis di
sebuah surat kabar ‘ x ‘ yang isinya punya semangat itjihad luar biasa bahkan terkesan
agak radikal revolusioner, dimarahi dan diperingatkan penulis tersebut dengan
mengatakan,’’ Tahu nggak kamu, tulisan kamu itu sangat berbahaya sekali bagi
Al-Zaytun dan AS Panji Gumilang, bisa – bisa gara – gara tulisanmu itu Al-Zaytun
bisa ditutup, mengerti. Dari pengakuan tersebut telah jelas dan bisa ditarik
kesimpulan. Bahwa Al-Zaytun hanyalah kamuflase, sebagai alat untuk
menghancurkan islam dari dalam. Ketika ummat islam banyak berharap dari sini
ternyata beragam jurus tipu muslihat dikembangkan dan dipraktekkan dengan nyata.
Lalu masihkah ummat berharap kebangkitan islam muncul dari sini, ingat stop cukup
sampai disini saja, jangan teruskan. Pada dasarnya Ma’had Al-Zaytun hanyalah ingin
meredam kebangkitan islam ke jurang paling dalam. Kalau tidak kenapa agen – agen
Orde Baru, Intelijen dan Amerika bermain dan punya kepentingan disini.
69

Page 70
- 70 -
Bicara kebangkitan islam bukanlah melalui sarana dan prasarana pendidikan hebat
semata, kalau memang kunci variabelnya dari sini, padahal hakikatnya adalah palsu,
semu, penuh rekayasa dan penelikungan arah tujuan sejati maka ujung – ujungnya
adalah distorsi besar – besaran atau pengkhianatan/ penodaan atas makna islam
sebagai doktrin ideologi dan media rahmatan lil allamin. Kebangkitan islam tidak
mesti 100 persen dikonotasikan dan diidentikkan dengan keajaiban – keajaiban fisik
yang futuristik, tetapi yang lebih essensial dan fundamental adalah kesadaran ummat
islam dan para pemimpinnya akan pentingnya syariat islam sebagai indikator lahirnya
tunas – tunas rahmatan lil allamin. Sebagai sebuah fenomena terkini lihatlah
Kabupaten Bulukamba, di Sulawesi Selatan, dimana Bupati dan rakyatnya menyadari
sepenuhnya, bahwa islam tidaklah seexstrim, sekejam dan seangker yang
distigamtisasi oleh musuh – musuh islam. Dan bahkan yang lebih menggembirakan
dan menggairahkan masyarakat non islampun menikmati hasil dari buah yang
ditanam dengan penuh suka cita, sehingga roda ekonomi berputar pada semua lapisan
tanpa terkecuali dan naik beberapa digit tingkat kemakmurannya serta menurun tajam
tingkat kriminal dan kejahatan. Sungguh fantastis. Itu baru secuil contoh, lalu
bagaimana kalau islam memegang tampuk kekusaaan seperti di masa Rasulullah dan
sahabatnya. Tentu lebih daripada itu.
3.32. IMING – IMING LANJUTKAN STUDY
Begitu banyak trik yang diperagakan AS Panji Gumilang untuk mengikat warga
Al-Zaytun [ khususnya ustazd dan muadhof ] agar tidak kabur dari Al-Zaytun, secara
diam - diam dalam hati memang AS Panji Gumilang mengakui adanya hal itu.
Terlebih jika tidak disiasati dengan begitu maka akan segera kehilangan personel –
personel tersebut, apakah mereka keluar diam - diam atau melarikan diri. Lantas siapa
yang akan mengajar para santri – santri yang jumlahya ribuan itu. Program untuk
ustazd yang menjadi pengajar di Al-Zaytun diwajibkan supaya melanjutkan study S2
nya di Universitas Pendidikan Indonesia [ dahulu IKIP Bandung ], dengan
perhitungan dipotong gajinya tiap bulan sekian – sekian. Seperti sudah mahfum
bahwa aktivitas para ustazd tersebut sangat padat dan sibuk, sehingga tidak aneh jika
waktu untuk keluarga saja sedikit sekali, sepekan hanya bertemu sekali, meski itu
jaraknya hanya 1 km atau 2 km saja dan itupun harus tinggal wajib diasrama tidak
boleh tidak, yang memang telah dikondisikan sedemikian rupa. Dengan melihat latar
belakang ini saja bagaimana para ustazd itu bisa menyelesaikan studynya dengan baik
dan cepat sesuai dengan jadwal waktu yang diinginkan para ustazd, bisa saja yang
seharusnya bisa ditempuh dalam waktu 2 tahun tapi bisa molor bertahun – tahun
karena fator tersebut diatas. Fakta ini menunjukkan bahwa AS Panji Gumilang
mengintruksikan ustazd – ustazd untuk melanjutkan study murni bukan karena unuk
menambah skill dan pengetahuan semata, tetapi dibalik itu adalah agar para ustazd
tersebut bisa bertahan lama di Al-Zaytun lagi meski dalam kondisi suka tidak suka
dan terpaksa harus menerimanya sebagai realitas ‘’ mimpi buruk ‘’ disiang bolong.
Belajar dari konflik dengan Yasir cs dan akan didemo atau mogok kerja besar -
besaran dari muadhof akibat AS Panji Gumilang menampar muka muadhof, AS Panji
Gumilang belajar atas hal itu dan mencoba mengambil hati, dan inilah ceritanya. Lain
ustazd lain juga muadhof, jika ustazd lebih rasional dan intelek, tapi muadhof begitu
sebaliknya. Hal ini didasarkan pada rata – rata tingkat pendidikan para muadhof yang
lebih rendah yaitu SD, SMP dan SMA. Namun untuk yang setingkat SMA pun itu
bisa dihitung dengan jari. Dan kalaupun kita melihat salah satu latar belakang
70

Page 71
- 71 -
muadhof yang membuat mereka banyak keluar atau melarikan diri adalah karena
penddikan SMA, jadi karena sedikit agak rasional dibanding dengan muadhof yang
dari tamatan SD ataupun SMP yang pola pikirnya lebih lettlerleks/ membabi buta.
Inilah ironisnya , makanya ketika AS Panji Gumilang memberikan presentasi kepada
para muadhof melalui exponen – exponennya yang mengumumkan tentang program
pendidikan D3 bagi mereka, mereka begitu antusias dan bersemangat, seolah – olah
hal ini bisa melupakan penderitaan physik dan psikis mereka yang telah lama
bertahun – tahun tak terobati. Pemberitahuan – pemberitahuan tentang program
pendidikan bagi muadhof sungguh sangat licik, menipu, membohongi dan
membodohi persepsi mereka ,’’ masa iyak yang punya pendidikan SD, SMP, SMP
disamaratakan dalam program pendidikan setingkat D3, tanpa melalui proses jenjang
penyetaraan sebelumnya. Dan kalaupun program ini dikampayekan pada muadhof,
masih sebatas wacana dan sample saja. Lho bagaimana tidak yang namanya kerjanya
saja sampai hampir tengah malam. Llau kapan belajarnya.
Pengertian program pendidikan bagi muadhof sebatas wacana dan sample saja,
maksudnya adalah; bahwa makna wacana disini hanyalah sekedar retorika, basa –
basi dan kamuflase semata yang tidak terbukti secara kongkrit dilapangan, yang hanya
untuk mendongkark moral kerja mereka yang sudah kepayahan atas beban – beban
berat kerja, beban ekonomi dan beban persoalan hidup yang mendera selama ini.
Kemudian makna sample disini hanyalah terbatas pada orang tertentu saja, contohnya
adalah Komandan muadhof di bagian pertanian, yang kebetulan pendidikannya
setingkat SMA dan untuk menambah pengetahuan dan skill yang mendukung
terhadap tugas dan tanggungjawabnya itu, maka dilakukanlah ia untuk ditraining di
IPB [ Institut Pertanian Bogor ] yang kurang lebih 6 bulan atau kurang dari satu tahun.
Inilah liciknya AS Panji Gumilang, karena pada waktu pengumuman terhadap siapa –
siapa saja yang dapat bea siswa untuk melanjutkan pendidikan itu diumumkan di
Masjid Al-Hayat yang dipenuhi warga Al-Zaytun, apakah itu santri, muadhof, ustazd
dan exponen, maka dampaknya begitu magis/ menyihir terhadap muadhof, sehingga
terbuai. Padahal kalau kita lihat dari daftar yang dipromosikan itu hanya segelintir
orang, dan kalau kita perhatikan yang hanya berasal dari muadhof , yaitu hanya
Komandan Pertanian saja.
3.33. AS PANJI G. DIKAWAL BODY GUARD HINGGA 10
ORANG
Sebagai warga Al –Zaytun mungkin kita sering melihat jika AS Panji Gumilang
berjalan keliling Ma’had Al-Zaytun, apakah itu sekedar untuk olahraga jalan sehat
dan melakukan inspeksi – inpeksi mendadak, pada waktu pagi, siang dan malam hari.
Sepertinya itu sudah merupakan kegiatan rutin AS Panji Gumilang untuk mengetahui
keadaan lingkungan sekitar Al-Zaytun. Namun yang kontras sekali adalah ketika
pasca konflik denganYasir cs, AS Panji Gumilang terkesan tidak berani berjalan
seorang diri, berdua, bertiga orang dengan pembantu setianya dari exsponen. Kesan
ini semakin mempertegas kecemasan dan ketakutan dia pada Yasir cs, bila ia sedang
berolaraga jalan sehat dan melakukan inspeksi. Karena pada setiap melakukan
kegiatan tersebut dikawal oleh bodyguard lebih dari 8 sampai 10 pengawal, sebagian
didepan dan sebagian lagi dibelakang, padahal kelompok Yasir cs tidak berada dialam
lokasi Al-Zaytun. Kalau kita mau jujur, kenapa kok dia khawatir dengan
keamanannya, jika memang ia memang benar – benar tidak salah, kenapa takut.
Gambaran ini sekaligus sebagai cermin bahwa dia bukanlah seorang mujahid, yang
71

Page 72
- 72 -
tidak takut pada siapapun. Tapi adalah cermin dari seorang pengecut dan pengkhianat
islam, yang was – was karena ulahnya sendiri.
3.34. TANDA – TANDA RUNTUHNYA BENTENG AL–ZAYTUN
Dengan pecahnya konflik antara kubu Yasir cs melawan AS Panji Gumilang
[ ASPG, yang akhirnya berbalik menjadi senjata makan tuan bagi ASPG sendiri. Dan
informasi – informasi sangat rahasia bisa terkuak keluar. Sehingga hal ini bisa
menjadi senjata pamungkas bagi ASPG, yang selalu mengelak, menolak, menepis,
membantah terhadap tuduhan – tuduhan yang dialamatkan kepadanya, yang selama
ini selalu menjadi kabut misteri yang tak terjawabkan.
Sebagian besar kubu mantan anggota Tibmara, Garda Ma’had, Ustazd dan
muadhof yang pro pada reformasi, kemudian melakukan serangan balik dengan
mengacak – acak aparat – aparat yang berada di territorial dan bagi pimpinan
territorial daerah yang akan ke Al-Zaytun diberitahu tentang keadaan yang telah
terjadi dan dpenpengaruhinya, sehingga agar segera melakukan pengosongan/
membubuarkan aparat territorial didaerahnya. Ternyata upaya tersebut berhasil
mempengaruhi aparat – aparat dan jama’ah ikutannya. Dan menurut klaim pihak
Tibmara cs kurang lebih ada 60.000 personnel telah hilang dari otoritas garis
structural AS Panji Gumilang.
Sebagai bukti dari kehilangan jumlah personel yang banyak tersebut dapat
dilihat dari gejala;
1.
Pada perayaan 1 hijriyah 1422 H/ tahun 2001 M sebelum terjadi
konflik, betapa banyak lautan massa aparat – aparat teritorial
yang berada di Ma’had Al Zaytun, bahkan ada rombongan dari
Surabaya yang mencarter khusus belasan gerbong kereta api
Gaya Baru Malam Selatan yang turun di stasiun kereta
Haurgeulis, Indramayu dan juga ratusan bus kota yang datang
dari daerah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi, yang
memenuhi area luasnya Al-Zaytun tersebut . Namun pasca
konflik pada perayaan 1 hijriyah 1423/ 1424, 1425 H tahun
2002, 2003, 2004 M dan tahun keatasnya sangat bertolak
belakang pemandangannya, yaitu sangat sepi dari massa dari
kader – kader/ aparat – aparat territorial NII KW IX Abu Toto,
hal itu bisa dilihat dari sedikitnya kendaraan yang datang.
Secara matematis grafik penurunan jumlah/ hilangnya semakin
bulan ke bulan tahun ke tahun aparat dan jama’ahnya turun
drastis ketitik terendah dibandingkan sebelum peristiwa konflik.
2.
AS Panji Gumilang melakukan efisiensi besar – besaran
terhadap anggaran belanjanya; baik itu pada menu makan
muadhof, santri, exponen, belanja material pembangunan, air,
listrik dan pencetakan terhadap buku – buku pelajaran dsb, pada
prinsipnya efisiensi dari mulai yang terkecil sampai yang besar.
Padahal sebelum peristiwa konflik AS Panji Gumilang itu
sangat boros dan jor – joran dalam mengeluarkan dananya untuk
keperluan apa saja yang penting agar Al Zaytun selalu survive
dan actual. Contoh paling dekat adalah pelaksanaan POSPENAS
72

Page 73
- 73 -
[ Pekan Olahraga dan Seni Santri Nasional ] yang menelan Rp.1
milyar ]. Pada saat itu benih konflik masih biasa dan sedang –
sedang saja, namun sepertinya benih konflik makin besar dan
tidak terelakan ketika AS Panji Gumilang tidak memenuhi
tuntutan Yasir cs/ Tibmara. Sehingga harus menanggung
dampak kerugiannya sekarang.
3.
Diblokirnya sarana – sarana telepon wartel yang ada di Al-
Zaytun antara pertengahan tahun 2002 sebagai buntut dari
belum membayar tagihan – tagihan rekening telepon bulan –
bulan sebelumnya. Sehingga warga Al Zaytun kentara sekali
bolak – balik mau telepon ke wartel tapi wartelnya tidak bisa
digunakan semuanya, padahal jumlah counter wartelnya kira –
kira ada 10 ruang. Tentu keadaan ini menjadi tanda tanya ada
apa sebenarnya, hingga harus ditutup hampir 1 atau 2 bulan
tidak seperti biasanya, karena lalulintas pemakai wartel ribuan
santri dan muadhof tak henti – hentinya ke tempat tersebut.
4.
Ketika konflik belum pecah, pada saat Hari Raya Idul Adha
dimana bisa berkurban dengan jumlah sapi yang banyak dan
besar – besar dan sapinya yang penuh punuk dan kekar, tapi
ketika pasca konflik hewan qorban yang di persembahkan
kebanyakan kambing dan itupun kambinya bukan domba/ gibas
yang gemuk – gemuk, tapi malah yang dipersembahkan adalah
kambing yang kurus – kurus dan jumlahnyapun sedikit.
5.
Kesulitan dana/ krisis keuangan sehingga berdampak pada
keterlambatan pembangunan gedung pembelajaran, asrama
santri dan Masjid Rahmatan lil Alamin. Bahkan 4 petak
sebidang tanah sebelah lapangan sepak bola Medan Satria
Wiratama/ Gedung Tan Sri Dato’ Ismail Hussen terlantar belum
terbangun, kecuali ditumbuhi rumput – rumput liar. Yang
memberi kesan seolah tidak akan dibangun atau tak diurus.
6.
Banyaknya muadhof, komandan –komandan, ustazd – ustazd,
eksponen – ekponen yang melarikan diri atau meninggalakn Al-
Zaytun. Jadi kalau dilihat disini AS Panji Gumilang
sesungguhnya telah kehilangan besar sebagian tenaga – tenaga
potensial, strategis dan intinya. [ Apakah dia mau memakai
tenaga luar yang tidak belum sama sekali kena ‘’ indoktrinasi ‘’
NII KW IX Abu Toto dan tentu itu tidak mungkin ].
7.
Menaikan drastis beaya study santri tiap tahunnya dan juga
mengexploitasi beaya – beaya lainya yang belum tergali dari
beaya study.
8.
Disegelnya sebidang tanah dilokasi Laboratorium Pertanian,
dekat desa Sandrem oleh Pemerintah Daerah Indramayu/
Pengadilan Indramayu karena tanahnya disengketakan
masyarakat dan akhirnya dimenangkan pihak masyarakat. Hal
ini menunjukkan bahwa AS Panji Gumilang sudah tidak
mendapat respon simpati dari masyarakat dan pemerintah daerah
73

Page 74
- 74 -
setempat serta tidak mempunyai gigi dan taring lagi. Dan juga
diketahui bahwa AS Panji Gumilang tidak memilki secara syah
atas sebidang tanah tersebut.
9.
Pertengahan tahun 2002 ditarik keluarnya seluruh santri – santri
dari Malaysia yang ada di Al-Zaytun oleh Pemerintah Malasyia
yang memberikan bea siswa disini. Sebab musababnya adalah
Pemerintahh Malasyia setelah tahu dari informasi – informasi
yang didapat bahwa Al-Zaytun adalah sebagai tempat aliran
sesat dan gerakan negara dalam negara ( subversi ).
10.
Semakin sedikitnya santri – santri yang mendaftar ke Al-Zaytun
dari tahun – ketahun ( yang sudah menjadi santri saja banyak
yang keluar ).
3.35. STANDAR GANDA AS PANJI G.
Sungguh licik dan lihai sekali AS Panji Gumilang, mengibuli para santri dan wali
santri, sampai – sampai pembohong dan penjahat besar terhadap ummat islam ini
masih dibela lagi. Kebetulan ada seorang santri Riko ( bukan nama sebenarnya ) yang
pernah membaca sebuah buku versinya Al Chaidar, Umar Abduh dan Amin
Djamaludin, tapi setelah membaca buku tersebut si santri tersebut bertanya kepada
kami dan menyatakan, selama ia menjadi santri tidak ada kok praktek – praktek yang
aneh dan ganjil yang dituduhkan itu, dan hal tersebut tentunya menjadi komsumsi
berita umum kepada wali santri/ orang tua santri dimanapun keberadaannya. Tentu
akhirnya juga wali – wali santri/ orang tua santri juga nadanya sama dengan apa yang
diperolehnya santri.
Perlu diluruskan, bahwa dengan adanya fakta bahwa rata – rata santri dan wali
santri mempunyai pendapat demikian yang sama, dikarenakan bahwa AS Panji
Gumilang, tahu betul dan mempunyai strategi kebijakan yang berbeda ( standar
ganda ) apakah terhadap aparat – aparat yang diteritorial, apakah terhadap mudaris/
guru/ exsponen dan muadhof yang ada di Al Zaytun, apakah dengan santri sehingga
individu – individu yang dibawah otoritas kewenangannya itu tidak tahu sama sekali/
tidak merasakan tentang efek dan akibat dari kebijakan standar gandanya AS Panji
Gumilang. Biang kerok inilah yang mesti dimengerti oleh para calon – calon wali
santri baru lainnya, agar mengurungkakan niatnya, supaya tidak dijadikan alat oleh
AS Panji Gumilang. Sudah banyak santri Al-Zaytun yang telah lama, bosan disini
karena malu dicap sebagai santri sesat, dicibir masyarakat ketika santri – santri pada
liburan pulang kampung, sehingga sebelum sampai meneruskan ke tingkat
pendidikan lebih tinggi sudah banyak yang keluar.
3.36. SHOLAT BUKAN KEWAJIBAN, TAPI MEMBANGUN
GEDUNG ADALAH JIHAD
Ketika Al Zaytun baru membangun lalu sampai kepada gedung pembelajaran
yang kedua yaitu Gedung Umar Bin Khatab tahun 1998 kepada para muadhof tidak
diwajibkan sholat begitu kata AS Panji Gumilang, tapi jihadnya ( sholat aktivitasnya )
adalah membangun prasarana gedung pendidikan ( aneh dan ajaib tafsir AS Panji G ,
74

Page 75
- 75 -
namun setelah santer tersiar kabar bahwa para pekerja Al Zaytun tidak pada sholat,
maka kemudian AS Panji Gumilang mengambil kebijakan baru ( qoror ) yaitu dengan
mencoba menutup – nutupi agar mulai wajib sholat, dikarenakan santri yang sudah
banyak dan tamu – tamu yang berdatangan juga banyak, sehingga akan menimbulkan
tanda tanya para santri dan tamu yang akan datang.
Sungguh benar – benar telah menyelewengkan makna, hakikat dan fungsi sholat
tidak pada tempatnya, lalu dengan seenaknya pula bahwa mengerjakan bangunan
pendidikan dikatakan sebagai jihad dan sebagai ganti sholat, padahal sebenarnya
adalah kepentingan bisnis pendidikan yang lebih besar dari AS Panji Gumilang cs itu
sendiri. Karena setelah setelah selesainya gedung pendidikan dan gedung asrama,
yang dikejar target tidak masuk akal dan dipaksakan sekali itu harus selesai pada saat
penerimaan santri baru . Maka mesin uang mengalirlah dari sini, satu kali penerimaan
santri baru saja sudah lebih dari 1 ( satu milyar ) , belum lagi pemasukan – pemasukan
diluar biaya study, tentu semakin menggelembungkan rekening pribadi, bukan
rekening yayasan. Benar - benar gila, katanya yayasan tapi dananya masuk kantong
pribadi sepenuhnya, orang lain sepeserpun tak boleh mengotak - atiknya. Maka ada
plesetan orang – orang Al-Zaytun dengan mengatakan “ kalau rekening yayasan
mengalami krisis keuangan dan defisit anggaran, tapi rekening pribadi AS . Panji
Gumilang tanpa krisis dan kebanjiran duit.
3.37. ADA APA JAM 02.00 DINI HARI, DOKUMEN AS. PANJI
G. DIPINDAH ?
Pertanyaan ini pantas diajukan ke permukaan kenapa di tempat yang terpencil dan
terasing saja kok mau memindahkan dokumen , sampai ngumpet – ngumpet dini hari
jam 02.00, padahal dilingkungan exlusivenya sendiri pengawalnya begitu banyak, ada
apa sesungguhnya dibalik itu ? apakah lantaran ketakutan AS Panji Gumilang sudah
demikian menghantui pikirannya, sehingga dia tidak bisa tidur dan tenang hidupnya,
karena dia selalu dibayang – bayangi kejahatan dan dosanya sendiri kemanapun dia
melangkah.
Perlu diketahui bahwa peristiwa konflik antara Tibmara/ Garda Mahad ( Yasir cs )
dan penamparan muka muadhoh hingga biru hampir bersamaan waktunya. Hingga
kalau dipikir - pikir mempunyai implikasi yang luas terhadap existensi Al Zaytun dan
posisi AS Panji Gumilang. Bisa dibilang awal tamat riwayatnya AS Panji Gumilang
bermula dari sini, tapi karena sangat licik dan jahatnya hingga dia akhirnya bisa
keluar dari ujung tanduk itu, dengan memanfaatkan segala cara.
Di sekitar bulan Februari 2002 inilah yang mendasari kenapa sampai – sampai dia
mau memindahkan dokumen – dokumen rahasianya dilingkungan otoritasnya sendiri
dari Gedung Percetakan ke Asrama Al Mustofa, mungkin yang terkini sudah pindah
lagi karena adanya istana khusus AS Panji Gumilang. Dokumen – dokumen penting
itulah yang dikhawatirkan AS Panji Gumilang jatuh ketangan lawannya. Apa artinya
75

Page 76
- 76 -
diam – diam, ngumpet – ngumpet malam dini hari tapi akhirnya ketahuan juga.
Ketahuilah hai AS Panji Gumilang kau takkan bisa lari meski ngumpet di lubang
semut sekalipun, karena saksi – saksi Allah ada dimana – mana.
3.38. PETA MINI AL-ZAYTUN & ZONA SECURITY
INTERNAL.
UTARA
SUNGAI
76

Page 77
- 77 -
SUNGAI
Keterangan :
Zona merah: tempat dengan tingkat penjagaan dengan super sangat extstra tinggi 24
jam penuh. Daerah sangat terlarang bagi warga internal, lebih – lebih tamu/ orang
asing. Ditempat ini yang menjaga 2 sampai 4 orang petugas security.
untuk di Gedung Abu Bakar As Sidik : dilantai 1 sebelah sudut tenggara tempat
kantor AS Panji Gumilang berkantor dan menerima tamu – tamu, termasuk tamu –
tamu khusus dan rahasia. Dan bagian tengah lantai 1 ada tempat perpustakaan dan
secretariat pendidikan.
untuk di Gedung Percetakan : tempat ini cuma satu lantai, luasnya kurang lebih 700
m2, memiliki 4 mesin cetak , masing – masing : mesin cetak Hasimoto 1 warna,
mesin cetak oliver 8 1 warna, mesin cetak toko 1 warna, mesin cetak separasi/ 4
warna dan juga beserta mesin jilid kawat, lem dan mesin potong, mesin pengemas.
Disinilah tempat untuk mencetak dan menyimpan sanad/ format - format buku
NII KW IX Abu Toto ( yang diteritorial sering dipakai, dengan memakai bahasa
arab gundul ) lalu kemudian didistribusikan kedaerah – daerah operasional
territorial masing – masing, dengan cara Kepala – Kepala daerah teritorial
datang mengambil tiap hari Jum’at, badha Sholat Jum’at sehabis meeting
dengan AS Panji Gumilang. Di gedung percetakan pula dulu dipakai sebagai
tempat penyimpanan dokumen – dokumen rahasia AS Panji Gumilang.
untuk Asrama Al Mustofa : lantai bawah sebelah barat, dulu adalah sebagai tempat
istirahat/ tidur AS Panji Gumilang dan disampingnya adalah kamar Adah Jaelani,
mungkin sekarang sudah dipindah ke Istana AS Panji Gumilang.
untuk Istana AS Panji Gumilang : setelah bangunan ini jadi, kemungkinan tempat
ini adalah sebagai tempat kantor dan sekaligus tempat tinggal kedua atau ketiga ,
setelah villa mewahnya yang di daerah Gandul, Depok, Bogor yang konon harganya
milyaran rupiah.
77

Page 78
- 78 -
Pos – Pos Penjagaan : tempat – tempat pos – pos penjagaan tidak semata – mata
hanya dilokasi yang ada gedung semata namun juga daerah – daerah perbatasan
dengan daerah luar atau dinding – dinding batas Al-Zaytun. Sehingga tidak heran
kalau juga jumlah anggota security cukup banyak dan juga kesan militeristik begitu
kuat.
3.39. MENARI – NARI “ MENIKMATI KEKAYAAN &
KEMEWAHAN “ DIATAS PENDERITAAN UMMAT
Menari – nari “ menikmati kekayaan dan kemewahan “ diatas pendertitaan dan
kemiskinan ummat hanyalah bisa dilakukakan oleh para penguasa atau diktaktor –
diktator ulung, jahat dan korupt seperti Firaun, Idi Amin, Marcos, Soeharto, Pinochet
dll, tidak beda juga dengan AS Panji Gumilang, seorang bekas pengerah tenaga kerja
( PJTKI ) bisa hidup mewah bak konglomerat segala, setelah rekayasa busuk menjadi
imam NII KW IX Abu Toto lalu kemudian kini menyelewengkannya ( menggunting
kain dalam lipatan ). Bagaimana tidak, lihatlah Mercedez Benz C Class diparkir
didepan ruang kantornya di Al-Zaytun, juga villa – villa mewahnya yang harganya
milyaran lebih ( menurut Tibmara: bahwa villanya berada didaerah Gandul, Depok,
Bogor ) dengan antek – antek kroninya setingkat mentri yang juga sama – sama punya
villa dan permainan – permainan gilanya tentang valuta asing, adapun antek – antek
menterinya yang sudah bosan dan muak dengan perilaku busuk AS Panji Gumilang
maka keluar dan bila tidak keluar maka AS Panji Gumilang akan menyingkirkan dan
memecatnya dengan segala cara.
Betapa banyak “ ratusan ribu “ orang yang menjadi korban penipuan dan
pemerasannya. Orang yang tadinya kaya jadi jatuh miskin, orang yang tadinya sehat
jadi sakit/ stress/ gila, orang yang tadinya punya pekerjaan jadi pengangguran,
kehidupan keluarga dan anaknya terlantar dan itu dilakoninya bertahun - tahun, tapi
itu tidak membuat hati AS Panji Gumilang tersentuh sedikitpun, memang benar –
benar edan dan gila, jika tidak benar – benar gila kenapa melakukaan itu. Jika
kebetulan kami menemui para mantan korban NII KW IX Abu Toto dan Al-Zaytun
rata – rata punya dendam yang membara yang sulit dilupakan, sehingga tidak aneh
kalau mantan – mantan korban mencoba untuk memutus mata rantai jaringan AS
Panji Gumilang dan menyadarkannya, baik yang diteritorial maupun yang di Al-
Zaytun.
3.40. PULUHAN RIBU POHON JATI KEKAYAAN MASA
DEPAN, MILIK SIAPAKAH ?
Kepentingan AS Panji Panji Gumilang cs nya tidak saja memecah/ memfitnah
islam dari dalam, politik, ekonomi tetapi juga adalah bisnis. Kepentingan bisnis paling
kentara selain beaya study santri yang kini tahun 2005 sampai Rp. 30.000.000,- ( tiga
puluh juta rupiah per santri ) adalah pohon jati. Penanaman pohon yang jumlahnya
mencapai puluhan ribu bahkan ratusan ribu bibit pohon jati di areal Ma’had Al-
Zaytun yang luasnya hampir 2.000 hektar dilakukan dengan mengekploitasi secara
halus “arti “ kerja rodi pada para Mudarris/ mudarisa dan muadhof yang di sini. Jika
78

Page 79
- 79 -
mudaris/ mudaris ( guru / ustazd ) baru disini diplonco oleh AS Panji Gumilang untuk
menanam ratusan bibit pohon jati ditengah terik matahari selama satu bulan lebih
sebagai persyaratan wajib tidak bisa tidak, meski kadang bahwa para calon – guru –
guru di- Al –Zaytun ini tidak menerima akan pekerjaan/ perlakuan ini yang tidak ada
hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar. Lantas setelah itu bibit pohon jati
yang telah ditanam selanjutnya dipelihara dan rawat penuh oleh muadhof. Sampai
disini terus ada pertanyaan, ada apa kok AS Panji Gumilang begitu memaksakan
tentang penanaman pohon jati.
Jika AS Panji Gumilang pernah mengatakan, bahwa penanaman puluhan ribu
pohon jati sebagai antisipasi dan konsekwensi atas biaya pendidikan gratis 10 tahun –
15 tahun kedepan, maka kami berani mengatakan omomg kosong besar bualan AS
Panji Gumilang didepan para tamu di Masjid Al Hayat, karena apa ,” jangankan
pendidikan gratis, yang warganya sendiri babak –belur dan mati – matian bertahun
-tahun untuk mengejar setoran kewajiban infaq dll nya itu serta membangun prasarana
dan sarana Al-Zaytun dari nol hingga berdiri megah itu saja wajib membayar,
bagaimana kok bicara gratis’ hitungannya darimana, orang munafiq besar saja
dipercaya, hari ini bilang A besok bilang B, kepada si anu bilang X kepada si inu
bilang Y . Itu hanyalah akal – akalan AS Panji Gumilang sebagai konsep untuk
menjatuhkan sistim pendidikan RI yang memang carut marut, lalu dia mendapatkan
durian runtuh “ dengan berbondong – bondonngya orang – orang kaya
menyekolahkan anaknya disini. Jadi tentang pohon jati sebagai kekayaan masa depan
sebagai persiapan gratis atas biaya pendidikan adalah tidak benar, yang jelas adalah
untuk menumpuk kekayaan pribadi AS Panji Gumilang cs bersama antek – anteknya.
Perlu diketahui pohon jati yang telah tertanam sekarang telah berusia sekitar 8 – 9
tahun dan beberapa tahun lagi akan mencapai masa panen/ tebang, jika hitungan
mudahnya untuk satu pohon jati kualitas sedang saja yang berdiameter 30 cm dihargai
hampir Rp.1.000.000,- ( satu juta rupiah ) lalu bagaimana dengan pohon jati yang di
Al Zaytun yang dirawat terus, tentunya berkualitas baik dan bisa dihargai Rp.
1.500.000,- ( satu juta lima ratus ribu rupiah ) per pohon. Lalu jika pohon jati yang
jumlahnya ratusan ribu dan dengan kualitas baik, bukankah itu jumlahnya sudah
ratusan milyar, bahkan bisa triyunan rupiah ( jika ditambah lagi dengan hibah tanah
dipulau Rupat, Bengkalis dari Pemda Riau, yang luasnya lebih dari Al-Zaytun
Indramayu yang sekarang, dan juga akan ditanami pohon jati juga ).
3.41. DARIMANAKAH GELAR PROF. & PHD NYA AS PANJI G.
?
Pengakuan dan kesaksian KH. Achmad Fudloli, Pimpinan DPRD Tingkat II
Kabupaten Indramayu, Jawa Barat ketika berkunjung ke Al-Zaytun dalam rangka
bimbingan manasik haji th 1997 – 1998, kebetulan saat itu wawancara langsung
dengan AS Panji Gumilang dan menanyakan sbb:
1. Apa visi dan misi Al Zaytun ?
2. Yayasan Ma’had Al-Zaytun berasal darimana dan cabangnya dimana ?
3. Syaykh Ma’had Al-Zaytun berasal dari mana dan berpendidikan
dimana.
Tapi atas semua pertanyaan itu dijawab secara diplomatis, bahkan tidak masuk
akal. Sosok AS Panji Gumilang memang misterius termasuk dengan segala atribut
dan gelarnya. Tentang gelar Syaykh saja orang bingung darimana sebenarnya, tapi
berdasarkan literature –literature yang ada dan mantan orang – orang NII KW IX
79

Page 80
- 80 -
Abu Toto, bahwa AS Panji Gumilang sendirilah yang menyebut dirinya Syaykh Al
Ma’had. Lalu dari manakah gelar Professor dan Phdnya didapat, menurut orang dalam
yang bisa dipercaya itu dari luar negeri ( antara Selandia Baru, Inggris , Amerika ….?
). Seperti yang telah menjadi rahasia umum bahwa negeri – negeri tersebut sering
memberikan bea siswa terhadap mahasiswa islam untuk belajar islam dinegeri sarang
orientalis, agar bisa terdidik dan berpola pikir secara secular dan liberal. Lalu setelah
pulang dari sana mendapat gelar S2, S3 bahkan Profesor dan ketika disini mereka
mengajarkan doktrin – doktrin yang telah disetting dan digrand design sedemikian
rupa oleh mereka juga demi untuk kepentingan mereka sendiri, dengan begitu islam
mudah dihancurkan dari dalam. Mungkingkah AS Panji G. telah distereotipe
demikian adanya ? . Menurut sumber mudarris/ mudrissa yang dapat dipercaya,”
bahwa gelar Prof. & Phd nya adalah hasil dari mempertahankan tesis/ disertasi
tentang konsep pendidikan terpadu ala di Ma’had Al-Zaytun, sampai disini timbul
pertanyaan, sudahkah ada output yang signifkan atas itu semua dari Al-Zaytun
padahal baru kemarin pagi Al Zaytun lahir, dan pondasi yang dibangunnya begitu
rapuh/ keropos bahkan gelombang badai akan siap meluluhlantahkan Ma’had Al-
Zaytun karena latar belakang sejarah, kejahatan luar biasa dan kontroversinya yang
dilakukan AS Panji G. cs
3.42. KALAU DITANYAIIN GAJI ?,” BILANG SAJA CUKUP &
ALHAMDULILLAH. “
AS Panji Gumilang itu paling malu dan takut jika warga kampung disekitar
Al-Zaytun ataupun tamu yang menanyakan tentang hal gaji pekerja kasar bangunan,
berapa sih pendapatan tiap bulannya, soalnya kerjanya hampir seharian penuh siang
malam tanpa henti apalagi ini pekerjaan kontruksi dan resiko kecelakkaannya yang
tentu juga besar, pastilah gajinya besar pula. Makanya untuk mencegah terjadinya
informasi dari pekerja kasar tersebut kepada orang luar Al-Zaytun,’’ AS Panji G.
selalu pesan dan berkata kepada para muadhof,” kalau nanti ada yang menanyakan
mengenai gajinya/ dibayar berapa di Al-Zaytun ini,’’ bilang saja cukup dan
alhamdulillah, beres kan ! mereka juga tidak akan tahu kok, bohong – bohongi aja
orang luar,’’ pokoknya jangan sampai tahu rahasia kita.
Begitulah pesan – pesan propaganda kebohongan AS Panji G. kepada para
muadhof, agar mereka tak menaruh curiga pada kondisi ketenagakerjaan Al-Zaytun
yang sesungguhnya, yang begitu tragis dan memprihatinkan. Tentang statement cukup
dan alhamdulillah saja dari AS Panji Gumilang adalah bentuk kesewenang –
wenangan terhadap tenaga kerja ( perbudakan tiada henti: lalu dimanakah suara dan
tindakan Departemen Tenaga Kerja dalam hal ini, kok tidak ada : begitu miris ….? ) :
kerja habis – habisan tetapi income serendah – rendahnya. Dalam logika umum kita
bahwa sebuah pekerjaan kontruksi dimanapun tempatnya, tentu mendapatkan
penghasilan yang cukup besar, bahkan jutaan lebih ( karena dari pagi, siang sampai
tengah malam kerja terus ), tapi aneh AS. Panji G. mengupah muadhof dengan seenak
perutnya dengan Rp 50.000,- saja, bahkan sederhana saja untuk seragam kerja
werpak kuning 2 pasang, werpak hijau 1 pasang dan helmnya saja itu si muadhof
yang harus membelinya sekitar Rp.300.000,- ( tiga ratus ribu rupiah ) padahal untuk
kepentingan YPI ( Yayasan Pesantren Indonesia ) dan AS. Panji G sendiri, benar –
benar muadhof telah menjadi sapi perahan luar dan dalam, lahir dan bathin dari awal
hingga akhir.
80

Page 81
- 81 -
3.43. KECELAKAAN KERJA ,” 2 ORANG TEWAS, KEPALANYA HANCUR
TERTIMPA WF,” DIMANAKAH JAMSOSTEK ?
Sudah tahu bahwa pembangunan di Ma’had Al-Zaytun itu penuh pekerjaan
kontruksi yang berat dan resiko kecelakaannya tinggi, dimana gedungnya luas dan
bertingkat tentu sudah selayaknya harus ada JAMSOSTEK yang bisa memberikan
pertanggungan resiko jika sewaktu – waktu ada terjadi kecelakaan kerja, sehingga
tidak menambah beban berat bagi yang terkena musibah kecelakaan kerja dan bagi
yang ditinggalkannya ( jika sipekerja tewas ). Namun ini aneh dan ajaib, diluar logika
kita, bahwa Ma’had Al-Zaytun yang katanya pesantren termegah di Asia Tenggara,
menyimpan kejanggalan dan kejahatan kemanusiaan luar biasa. Tidak ada sama sekali
JAMSOSTEK dan perlindungan terhadap karyawan pembangunan. Bagaimana ada
JAMSOSTEK ! idzin ketenagakerjaannya saja tidak ada, semua recruitmen personnel
dilakukan hanya melalui mekanisme internal yang amat tertutup dan rahasia, bahkan
tenaga kerja yang mau dikirim ke Al-Zaytun baik itu muadhof maupun guru didalam
perjalanannya pada malam hari matanya ditutup. Makanya warga desa sekitar Al-
Zaytun berada itu pada bingung dan tidak habis pikir, darimana itu tenaga kerja
didatangkan tiba – tiba kok sudah ribuan lebih orang jumlahnya, kenapa kok kami
orang – orang kampung disini yang membutuhkan kerja kok tidak direkrut menjadi
tenaga bangunannya, apa sebenarnya kekurangan kami ?,’ itulah pertanyaan –
pertanyaan aneh dari warga desa Mekar Jaya, Gantar, Suka Slamet, Haurgeulis dll,
yang terus menimbulkan kecemburuan dan gejolak sosial yang tiada habisnya,
terlebih ditambah lagi dengan aksi penyerobotan tanah yang dilakukan AS Panji G.
dengan Kuwu Api Karpi dengan seenaknya, penuh rekayasa.
Dengan tidak adanya perlindungan tenaga kerja astek/ jamsostek dari Al-Zaytun /
AS Panji G. , yang paling fatal adalah terjadinya kecelakaan pada 2 orang muadhof
hingga tewas mengerikan, lho bagaimana tidak tewas yang namanya jatuh dari lantai
lima rangka baja Asrama Al Fajr ( baca: al fajar ) lalu kepala dari kedua tenaga kerja/
muadhof tersebut tertimpa baja WF ( lengkapnya: Wide Flange Beam ) dari lantai
lima juga hingga jatuh ke lantai dasar, sehingga kepalanya pecah/ remuk penuh darah
berceceran dimana –mana, kebetulan saat itu ada santri – santri nisa yang melihat
kejadian tersebut,’ tersentak tiba – tiba menjerit histeris penuh kengerian melihat dua
orang muadhof tergeletak tidak berdaya dengan keadaan kepalanya yang sudah
hancur, ( innalillahi wainnalillahi rojiun semoga Allah mengampuni dosa – dosa
orang yang tertindas ). Namun tentang kejadian hal ini AS Panji G. tidak transparans
siapakah nama dan identitas korban tewas yang dimaksud, lalu bagaimana mengenai
pertanggungan dan kompensasi terhadap keluarga yang ditinggalkan yaitu anak dan
istri, jangan bisa berharap sikap manusiawi AS Panji G. tergerak, bahkan menurut
berita yang kami dengar pengiriman jenasah kepada keluarganya yang berada di Jawa
( sekitar Yogyakarta, Bantul, Kebumen ) tetap dikenai biaya pada keluarganya ( ingat
semboyan internal AS Panji G.: kita harus tega ! ), padahal yang tewas tidak lain
adalah karyawan bangunannya sendiri, yang telah lama habis – habisan baik moril
dan materiil diteritorial, hingga kemudian kerja rodi bertahun - tahun membangun
prasarana gedung pendidikan di Ma’had Al-Zaytun sebagai muadhof. Tahun 1999
menjadi duka paling mendalam bagi muadhof sekaligus menggetarkan jiwa
keselamatannya, apakah nasibnya akan sama mengenaskan seperti mereka namun
dalam konteks yang berbeda, yaitu seumur hidup dalam belenggu kemiskinan yang
sempurna, tiada akhir ?. Memang kecelakaaan kecil dan sedang sudah sering terjadi
dan tak terhitung jumlahnya Jika fakta ini ditanyakan pada hati nurani kita sebagai
manusia, masih pantaskah orang seperti AS Panji G. diberi tempat hidup dalam hati
ummat islam Indonesia ?.
81

Page 82
- 82 -
3.44. JANJI – JANJI FUTTUH MEKKAH 2004, 2008, 2020 ?
Ini adalah dagangan basi AS Panji G. dari dahulu yang selalu dijual pada
anggota – angota baru yang awam, sudah terbukti unsur penipuannya dan kebohongan
terbesar tentang futtuh Mekkah 2004 tidak terjadi atas RI ( baca: menguasai
kedaulatan dan pemerintahan ). Masih juga tak punya malu dengan mengumbar futtuh
mekkah lagi th 2008 dan 2020 ( futtuh semuanya atas RI, dengan imbalan dapat jatah
menjadi aparat Camat, Bupati, Gubernur nantinya ) pada jamaah – jamaah baru yang
baru direkrut/ hijrah di NII KW IX Abu Toto dan Al-Zaytun. Sebagai kilas balik
adalah tentang janji futuuh mekkah th 2004 itu ditujukan pada angkatan hijrah tahun
1994 – 1997, rata – rata anggota pada angkatan ini bisa bertahan hingga lima tahun
lebih. Adapun para anggota yang bertahan agak lama disebabkan oleh karena aqidah
yang kuat ( sebab mengikuti irsyad/ pendidikan keaparatan NII KW IX Abu Toto) ,
namun setelah kejadian serangan balik Al –Chaidar dkk, konflik AS. Panji G dengan
Tibmara/ Garda Ma’had, pernyataan terang – terangan AM Hendropiyono yang
membela Al-Zaytun telah menumbuhkan kesadaran pada diri masing – masing,
bahwa NII KW IX memang sudah tidak benar dan melenceng dari garis – garis Al-
Qur’an dan As Sunnah. Dan itu hanyalah rekayasa inteligen yang telah dirancang rapi
agar ummat islam tidak bisa bangkit dan bersatu kembali.
Tentang janji futtuh Mekkah 2008 dan 2020 adalah sebagai pengganti atas
kegagalan AS Panji G. merealisasikan impiannya di tahun 2004, yang kini anggota
angkatan – angkatan sebelumnya sudah pada keluar, dan kini janji – janji absurd
tersebut masih juga dipropagandakan lagi pada jamaah – jamaah barunya.
3.45. ADA APA KOK GURU PAKAI JASS SAFARI SEGALA,
BAHKAN MUADHOF ?
Jass safari, adalah pakaian parlente yang mengingatkan kita pada identisas
pemakainya yaitu pada sosok seorang executive perusahaan ataupun legislative yang
memberikan kesan berwibawa dan dihormati banyak orang. Dengan jass safari pula
status sosial seseorang bisa tercitrakan secara baik, apakah mengenai tingkat
kemakmuran dan kredibilitasnya ditengah lingkungan internal dan external, dan
image ini akan tetap terjaga jika memang hal tersebut menceritakan hal sebenarnya
dan sesungguhnya dari sipemakai jass safari tersebut beserta dengan segala
atributnya. Namun tentunya adalah aneh dan ironis jika memakai jass safari hanyalah
sekedar untuk lipstik semata atau membohongi pada pihak luar tentang status dan
keadaan identitas diri si pemakainya, yang jauh dari rata – rata logika kemakmuran
awam kita, agar mendapat kesan positif dari luar. Inilah yang terjadi pada pada guru
– guru di Ma’had Al-Zaytun, dimana mereka diwajibkan memakai jass safari
layaknya executif perusahaan atau legislative. Penulis tidak mempertentangkan
tentang pemakaian jass safarinya, tetapi adalah mempertentangkan akal bulus AS
Panji G., memanfaatkan simbol jass safari tersebut yang dipakai guru – guru Ma’had
Al-Zaytun untuk kepentingan dirinya, tapi pada saat yang sama sesungguhnya AS
Panji G. sebenarnya telah mengkalungkan belenggu pada sipemakainya. Belenggu
yang dimaksudkan disini adalah bahwa guru - guru yang sehabis mengajar setipa hari,
mesti ada aktivitas lainnya tanpa batas jam kerja yang normativf dan manusiawai,
layaknya umum,’’ bahkan bisa dikatakan kerja 24 jam kerja penuh di Al-Zaytun,
82

Page 83
- 83 -
makanya tidak aneh kemudian timbul kesulitan ekonomi yang mencekik dari para
guru – guru tersebut. Karena waktu setelah diluar jam KBM ( kegiatan belejar
mengajar ) tidak mendapatkan kompensasi ataupun insentif, jadi prinsipnya sama
kasusnya seperti muadhof yang tetap jadi sapi perah. Lalu apa artinya kalau ingin
mendapatkan kesan dari para tamu dan calon – calon wali santri “ bahwa sekolah di
Al-Zaytun itu kayak sekolahnya para bangsawan, karena santrinya pada pakai jass
safari dan juga guru – gurunya. Kalau santri – santrinya pakai jass itu sih wajar –
wajar saja, karena rata – rata dari mereka adalah anaknya orang – orang kaya,
terkecuali anaknya – anak guru Al-Zaytun dan anak – anaknya muadhof yang miskin
dan miris karena diperas/ diexploitasi/ diperbudak materiil dan psikis AS Panji G..
Sehingga tidak aneh kemudian banyak dari guru – guru berjualan nasi goreng dan
sebagainya kepada para santri – santri, bahkan ada dari santri – santri dari anaknya
orang kaya tersebut yang prihatin sekali terhadap kondisi guru,: contohnya adalah
sepatu yang sudah tidak layak pakai pada guru terus dibelikan sepatu baru oleh si
santri.Yang lebih nggak nyambung lagi kalau sampai – sampai AS Panji G. juga
menyuruh jika para muadhof/ pekerja kasar bangunan juga pakai jass kalau ke masjid,
karena nantinya akan dilihat oleh para tamu yang datangnya dari manapun baik
perorangan, rombongan, institusi sawsta dan pemerintah. Dari sini bisa ditarik
kesimpulan pemakaian jass safari hanyalah untuk mencari acungan jempol semata dan
membohongi tentang keadaan miris guru – guru Al-Zaytun yang sesungguhnya, tanpa
diiringi usaha untuk memperbaiki kesejahteraan, kemerdekaan dan hak azazi
manusianya.
3.46. MANIPULASI SANKSI HUKUMAN SEBAGAI ALAT
INTIMIDASI
Berdasarkan data – data yang kami ketahui dan pelajari sebab dan akibatnya,
kenapa banyak dari muadhof itu banyak yang punya masalah tetapi tidak ada itikad –
tikad baik cara - cara penyelesaiannya, tetapi malah diperburuk dan diperberat lagi
dengan masalah – masalah baru yang timbul, yaitu dengan sanksi – sanksi hukuman
yang keras bahkan ada yang terkesan exstrim. Adapun jika diselidiki lebih jauh dari
dari sanski – sanski keras tersebut hanyalah sebagai alat propaganda intimidasi AS
Panji G. kepada para pekerja – pekerja kasarnya atau dengan kata lain sebagai obyek
exploitasi doktrin. Pendekatan yang dilakukan di Al-Zaytun hanyalah terbatas untuk
selalu ingat pada pada butir – butir doktrin NII KW IX ABu Toto tentang Sapta
Subaya/ Janji ikrar setia ( Bai’at NII ), tetapi pada kenyataan butir – butir bai’at itu
telah disalahgunakan secara parah oleh AS Panji G dan para jajaranya hingga di Al-
Zaytun, jadi kalau dilihat secara keseluruhan dan fakta – fakta, bahwa dari kesembilan
butir bai’at NII tersebut tidak ada satupun yang dilakukan secara konsisten dan
konsekwen ( inkar ) oleh AS Panji G.cs, lalu apa perlunya kok muadhof kok harus
taat – taat amat pada perintah si gendeng AS Panji G.. Sebagai contoh sanksi – sanksi
sbb :
a.) Kenapa kok ada muadhof, yang kakinya dirantai pada satu
bidang besi atau WF dan tangannya juga dirantai ( seperti
dipasung kayak orang gila segala ) didekat lokasi asrama Al-
Fajr. Sungguh – sungguh tidak manusiawi, dimanakah
hatinuraninya sampai – sampai pekerja yang sudah babak
belur habis – habisan kerja siang malam kok juga
diperlakukan seperti itu. Kalau memang indipsliner kenapa
83

Page 84
- 84 -
kok sanskinya begitu ekstrim. Tidak adakah cara – cara yang
baik dan manusiawi.
b.) Tentang muadhof yang sudah bertahun – tahun di Al-Zaytun,
kebetulan menikah dengan wanita kampung di desa Suka
Slamet, lalu dipecat dan dikatakan sebagai murtad,
pengkhianat dan kafir, tidak ada nilainya nikah disana,
sedang di Al-Zaytun sendiri tidak ada sarana peluang atau
waktu untuk memungkinkannya diadakan pernikahan karena
terbentur ‘’dinding tembok ‘’prosedur , tetapi justru malah
segudang persyaratan – persyaratan adminitrasi yang tidak
masuk akal, memberatkan, memperlama urusan hajat nikah si
pekerja : seperti harus ada uang mahar Rp. 800.000, ( ini
belum termasuk beaya – beaya lainnya ) sedang gajinya saja
sebulan bersih Rp. 50.000,- lho terus bagaimana dan kapan
ngurus nikahnya, bukankah akan menjadi bumerang dan
penyakit sosial lainya. Rp. 50.000,- buat beli perlengkapan
sabun mandi dan sejenisnya saja sudah habis ?, ya yang benar
aja, itu sama saja kita itu disuruh menjadi gila dengan hidup
begini. Sampai kiamat juga nggak bisa dong, anak kecil juga
tahu. Jadi kita tahu dalam konteks disini bahwa muadhoh itu
hanya untuk disett up/ dipersiapkan sebagai sapi perah kerja
rodi/ paksa membangun bangunan pendidikan, selain soal itu
no way, no comment, memangnya gua pikirin.
3.47. PENGAKUAN PARA KOMANDAN PROYEK / PENGAWAS
BANGUNAN YANG MELARIKAN DIRI !
Adalah Jarot ( bukan nama sebenarnya ) yang menuturkan kisahnya, saya
adalah komandan bangunan yang sudah 10 tahun di Al-Zaytun semenjak 1994,
sebelumnya diteritorial 5 tahun lebih disana. Kenapa saya sampai ke Al-Zaytun,
karena sudah tidak tahan diteritorial dengan setoran – setoran gilanya yang tiap bulan
selalu saja naik dan naik terus targetnya, sedang saya sudah habis – habisan harta dan
jiwanya, keluarga dan anak juga menderita, akhirnya ya tidak ada pilihan lain untuk
ke Ma’had Al-Zaytun sebagai muadhof, saya kira dengan menjadi muadhof disini
urusan sudah selesai dengan setoran – setoran gila itu, tetapi dugaan saya meleset,
karena AS Panji G. selalu mengatakan kerja disana gajinya pakai dollar dan terjamin
lauk pauk, perumahan dan kesejahteraannya. Namun ternyata adalah omong kosong
besar yang tidak ada buktinya, tetapi malah saya justru keluar dari mulut singa kok ini
malah masuk kemulut buaya , bahkan ada penjara dalam penjara dan belenggu dalam
belengu yang demikian sistematis hingga sulit untuk keluar dari sini, penderitaan ini
seolah – olah tidak ada habisnya padahal bukan tersebab oleh karena ketelodoran saya
mengelola keuangan, tetapi adalah konspirasi jahat AS Panji cs melaluli doktrin –
doktrin sesatnya, saya baru menyadari setelah fakta – fakta di Al-Zaytun dilihatnya
sendiri dengan mata telanjang, namun tidak demikian di territorial yang penuh janji
muluk – muluk, selalu ditutup – tutupi kondisi sebenarnya dan tidak ada informasi –
informasi yang mengatakan sebaliknya. Nasi sudah terlanjur menjadi bubur, jadi apa
lagi yang harus kuperbuat kecuali meratapi nasib, ditengah siksaan kerja rodi/ paksa
sambil menunggu saat – saat yang tepat untuk mencoba melarikan diri. Ditengah
penderitaanku yang sudak memuncak, kadang saya punya pikiran untuk membalaskan
dendam, agar puas dan terbayar. Meski dalam penderitaanku yang sangat kritis tapi
84

Page 85
- 85 -
saya tidak berfikir untuk bunuh diri, karena takut pada Allah dan neraka, tapi kadang
dalam ketidaksempurnaanku sebagai seorang muslim, kadang sampai dalam hati
terbersit protes pada Tuhan, ya Allah kenapakah Engkau dan pemimpin, insitusi
aparat, ummat islam diam saja terhadap para pengkhianat dan musuh islam di negeri
ini, karena saya menganggap sudah tidak ada yang bisa dipercaya lagi dinegri ini.
Dengan banyaknya muadhof yang pada melarikan diri, maka saya putuskan
lebih cepat untuk keluar dari sini itu lebih baik. Itupun ide untuk keluarnya datang
dari Komandan yang membawa kabur gaji karyawan bawahannya. Seperti yang anda
ketahui bahwa komandan membawahi sampai kurang lebih 30 muadhof, yah terpaksa
saya lakukan begitu, habis tidak ada cara lagi dan itu satu satunya cara, apalagi
kampung saya itu di Jawa Timur yang butuh ongkos banyak, orang seperi AS Panji G.
aja didiamin, lho kenapa saya yang nilai hartanya yang ratusan juta, apa itu
dikembalikan AS Panji Gumilang, nama Panji Gumilang itu tak pantas
disandangnya, tetapi cocok namanya diganti dengan AS Anjing Ngemplang.
Lain lagi pengakuan dari Said ( bukan nama sebenarnya ), terus terang aku
bingung sekali untuk keluar dari neraka Al-Zaytun ini, sebenarnya aku ingin segera
keluar dari sini seperti teman – teman kami yang sudah duluan pergi, tapi apa daya
tangan tak sampai, bagai mimpi dan buah simalakama, kadang dalam setiap tidurku
aku tak bisa tidur pulas, pikiranku ngelantur seakan mengembara bebas entah kemana,
tetapi ketika petugas – petugas mess tiba - tiba meneriakan kata – kata, bangun !
bangun sudah pagi, seperti aku tersentak dan jatuh dari pohon yang tinggi, hingga
tidak terasa telah berjam - jam memikirkan bagaimana cara aku bisa keluar dan bebas
dari cengkraman rezim jahat AS Panji G., tetapi semakin aku memikirkan bagaimana
caranya aku bisa keluar, semakin aku menemukan jalan buntu ( semua orang disini
semuanya punya masalah dan memikirkan hal yang sama ingin keluar dan bebas
dari Al-Zaytun ) sehingga bagaimana aku bisa curhat dan tukar pikiran pada mereka,
sekedar untuk melepaskan penat otak yang sudah stress teramat tinggi. Apalah yang
bisa diperbuat dari Komandan pekerja bangunan yang hanya lulusan SD, itulah yang
menjadi persoalan besar bagiku, apalagi orangtuaku yang di Bandung hanyalah
seorang tukang becak yang untuk mencukupi kehidupan keluarganya saja sudah morat
– marit, lalu bagaimana kalau aku keluar dari sini dan hidup bersama orangtuaku,
bukankah akan menambah beban berat, itulah yang aku pikirkan tetapi tak ada jalan
keluar dari keadaan ini, apakah minta pertolongan pada saudara – saudara,’ rasanya
tidak mungkin. Saudaraku sendiri dalam keadaan susah ada yang menjadi pemulung,
pengemis dan gelandangan, jadi yaitu sepertinya aku tak bisa keluar dari Al-Zaytun,
meski keinginan yang begitu menggebu, tetapi tetap saja membentur tembok dinding
raksasa yang angkuh, mungkin sampai mati kali aku hidup dalam belengu Al-Zaytun,
aku kadang merasa berdosa pada diri ini, kenapa sampai jatuh dalam kubangan
lumpur NII Al-Zaytun, sehingga ketika aku mau lari seolah – olah tangan dan kakiku
dirantai dan dibelengu tanpa akhir, Oh maafkan istriku dan juga anak - anakku,
kenapa oh kenapa ? ! aku cuma bisa mewariskan kemiskinan, penderitaan hingga
sampai pada ke tujuh turananku, astaugfirllah al adzim ? padahal bukan aku yang
berbuat tetapi para pendzalim – pendzalim itu yang mengatanamakan islam, yang
mengatanamakan yayasan pendidikan islam Ma’had Al-Zaytun Indramayu.
3.48. PUISI – PUISI ITJIHAD/ DA’WAH & PERJUANGAN ISLAM
YANG DITAKUTI AS PANJI G
85

Page 86
- 86 -
Sungguh aneh dan irasional cakrawala estetika kesenian dan keislamannya
Syakh Al-Ma’had AS Panji G. ini, hal ini patut dipertanyakan, lalu kemanakah
karakter total kepribadiannya apakah memang sudah dijual kepada para pengkianat –
pengkianat islam, pengkhianat – pengkhianat bangsa, penjilat – penjilat politik pro
status quo, sehingga gara – gara puisi itjihad yang berisikan tentang da’wah dan
perjuangan islam kok bisa kebakaran jenggot, marah besar dan harus divonis,
diexecusi keras kepada penulisnya ( penyair islam ),” tulisan kamu itu berbahaya bagi
keberadaan Al-Zaytun dan AS Panji G.,’’ Siapa yang menyuruhmu nulis begini dan
ada tanda keterangan tempat Ma’had Al-Zaytun, tahu nggak semua harus mengikuti
prosedur, izin dari Syakh,’’ begitu peringatan Abdul Halim ( sekretaris YPI ) dengan
nada intimidasi kepada penulisnya, ‘’ awas jangan diulangi lagi. Memang sontak
terdengar gara – gara empat buah puisi itjihad yang dimuat di Harian Pelita, Kamis 12
April 2001/ 18 Muharam 1422 H itu, membuat penulis harus disidang khusus
( diinterogasi ) dan semuanya jadi geger. Untuk lengkapnya dibawah ini penulis
nukilkan puisi – puisi yang dimaksud sbb:
BANGKIT DARI KUBUR, MEMBANGUN PERADABAN ISLAM
Jauh didalam tanah madinah
Dalam satu kekuatan dan kelahiran baru
Akupun menjelma menjadi manusia kembali
Dari waktu ke waktu terus berjuang dan berseru
Mengemban amanat suci amar ma’ruf nahi munkar
Melawan pengaruh dunia dan hawa nafsu
Membangun kembali bangunan – bangunan aqidah ummat islam
Yang telah lama rusak dan hancur
Lalu mengisi dan memperbaharuinya
sampai menjadi puncak – puncak peradaban yang bersinar
Hingga sanggup menegakkan dan mempertahankan‘ kalimatiillah lii’lai kalimaiilah ‘
Demi Allah telah lama aku ingin hancur lebur
Larut dalam gairah tugas suci
Ialah hak dan kewajiban tiap – tiap mujahid
Menggalang negeri kurnia Allah
Dimana aku puas baktikan diriku sepenuhnya
Dalam Keyakinan paling dalam
Wahai ! dalam jiwa yang mati
Akan kutancapkan tonggak – tonggak hikmah Al- Qur’an
Dan kutempakkan jiwa Muhammad
Hingga melahirkan pribadi teguh beriman dan jiwa sang pembaharu
Dimata air negeri tercinta
Akan kutanam kembali beribu anak sungai kehidupan
Biar tanah air ini terus mengalir, terus mengalir
Memancarkan sinar manusia dan dunia baru
O galilah mutiara islam yang terpendam
Agar anak – anak negeri saling berpacu dan bergelora
Membangkitkan gairah illahi dan semesta
Dalam satu kesatuan yang agung dan mulia
86

Page 87
- 87 -
Ma’had Al-Zaytun, 9 Muharam 1422 H.
ADA YANG MESTI DITEGAKKAN
Ada yang mesti ditegakkan
Ketika kaki ini mulai goyah menahan berbagai gejolak dan beban
Benturan – benturan dan goncangan
Hidup adalah keyakinan yang mesti dipertahankan sampai titik darah penghabisan
Sahadatku adalah kebenaran
Ketika senja mulai tamaram
Dan dunia dipukul kegelapan orang – orang akan rukuk dan sujud
Minta kedaimaian dan ampunan
Demi masa !
Lebih baik aku panggil nabi atau malaikat dari kubur
Menempa dan mengisi dada dan jiwa ini
Ini mesti dipertahankan
Demi menjaga revolusi akan dan kepribadian
Daripada mengaharapkan seseorang bernama: zionis, komunis,
kapitalis dan thoghutis
Hai abu jahal, ahli – ahli kitab, filsuf – flsuf keparat, fir’aun – fir’aun masa kini
Fikiran dan tindak – tanduk cuma orientalis dan secular
Turunan hanya iblis, doktrin – doktrin bejat dan sesat
O awas disetiap sudut tikungan – tikungan, ketika kau berada dipersimpangan
Jalan dan bimbang
Gerak langkahmu senantiasa dalam pengawasan dan jeratnya
O awas mahluk setan dibalik kado ekonomi, politik dan kebudayaan yang halus dan
meninabobokan
Wahai ingatlah saudaraku !
Ini lobang maut, jangan bunuh diri
Cepat atau lambat adalah satu kepastian
Ma’had Al-Zaytun, 9 Muharam 1422.
ANA AL-HAQ
Habis gelap terbitlah terang
Setiap jaman akan melahirkan penunjuk jalan Nya yang lurus dan teguh pendirian
87

Page 88
- 88 -
Dan ia tak mudah tergoda oleh gemerlap dunia dan isinya
Meski hak – hak hidupnya senantiasa direbut dan diperkosa
Namun suara Tuhannya sanggup membongkar rahasia kegelapan menara gadingnya
Serta jiwa pembaharuannya menghancurkan belenggu
dan keangkuhan rajanya
inilah dia sang pemimpin dunia baru nanti
Ana al- Haq
Aku adalah kebenaran
Seperti Muha’mmad
Aku datang membawa risalah dan aku datang membawa kebenaran
yang telah lama terbelenggu dan terkubur
Aku datang
Menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan peringatan
Bagimu O, yang beragama dengan sendau gurau dan main – main
Maka aku peringatkan kepadamu dengan Al-Qur’an
O manusia – manusia yang tertindas
Ketahuilah banyak orang suka mengkaji Al-Qur’an dan Hadist
Namun mereka tak pernah tahu apa arti inti dari sebuah kebenaran
Sesungguhnya ibadah mereka cuma kesemarakan lahir saja
Tak pernah mencapai cahaya illahi
Laksana orang munafiq
Ia senantiasa mengobarkan api perpecahan dalam tubuh dirinya
Mulut dan kata hatinya selalu berbeda
O kau yang gaya hidup dan daya fikirnya yang sekular orientalis
Celakalah kau !
Ma’had Al-Zaytun, 9 Muharam 1422 H.
BERHALA
Wahai manusia
Belajarlah dari sejarah nabi Nuh, Ibrahim dan Muhammad
Sebab revolusi aqidah semakin mengancam kehidupan dan
masa depan ummat manusia
Agar engkau tahu apa arti berhala yang sesungguhnya
Ketahuilah bahwa berhala tidaklah mesti patung
Patung atau gambar hanyalah sekedar simbol saja, sekedar simbol saja !
Namun didalamnya tersimpan hukum jahiliyah, hukum manusia
Yang dapat menyesatkan manusia kedalam jurang kegelapan
Jauh dari cahaya illahi
Maka hukum selain Allah itulah dia berhala yang sesungguhhnya
Sehingg pada kenyataannya
Segala tatanan dan lalulintas kehidupan berbangsa dan bernegara
Menjadi mandeg dan kacau balau
Menjadi monopoli penguasa dan antek – anteknya
Disana tak ada lagi nama untuk sebuah kenbenaran dan keadilan
Yang ada hanya doktrin, ikut aku atau masuk penjara
Sungguh suatu ironi antara retorika dan realita
88

Page 89
- 89 -
Inilah kenyataan kesalahan besar yang ada pada kita
Kenapa begitu terlalu percaya, tak punya pengetahuan haq dan bathil
Yang mana kita telah terjerat oleh tipu daya setan dari jenis jin dan manusia
Dimana imperialisme modern: pendidikan, agama, kebudayaan, politik,
ekonomi dan hiruk-pikuk dunia
Telah mengebiri kita sebagai insane
Dan dibuatnya menjadi mandul dan impoten sampai kita kehilangan
bara api dan daya potensialnya
Ini semua disebabkan keadaan kita telah dijadikannya kafir, dzalim, fasiq dan
munafiq olehnya
Karena kita telah diperkosa untuk mematuhi hukum selain hukum Allah
Ma’had Al-Zaytun, 9 Muharam 1422 H.
Dari keempat puisi diatas yang mencerminkan api perjuangan, syariat islam
dan da’wah agar dapat menimbulkan semangat baru bagi ummat islam lainnya,
salahkah penyair islam yang mencoba menggugah kebangkitan ummatnya ? ataukah
memang yang perlu dipertanyakan justru sebaliknya kepada AS Panji G, Syakh Al-
Ma’had yang dapat merealisir impian pesantren mewah terbesar di Asia Tenggara,
tapi sayang 1000 kali sayang jiwanya teramat kerdil dan pengecut besar.
3.49. COVER MAJALAH AL-ZAYTUN EDISI II FEB 2000,
MENANTANG KERAS UMMAT ISLAM !
Anda punya majalah Al-Zaytun edisi II Februari 2000, coba lihat seksama dan
kaji lebih dalam ilustrasi covernya, karena dalam ilutrasi tersebut ada tersirat makna
filosofisnya yang mengandung kesombongan luar biasa sekaligus pelecehan dan
penantangan terhadap ummat islam yang mencoba menghantamnya ( baca: ulama,
kyai, FUUI, MUI, Al-Chaidar, Umar Abduh, M. Amin Jamaludin/ LPPI, SIKAT dll
disimbolkan sebagai ombak/ badai ). Dalam cover tersebut digambarkan ada lautan
yang penuh gelombang dan badai yang menghadap dan mencoba menerjang benteng
Al-Zaytun, namun terjangan, serangan dan hantaman gelombang badai tersebut
seeolah – olah tidak sedikitpun memberikan dampak kerusakan dan kehancuran
terhadap benteng Al-Zaytun, kecuali hanya goresan kecil yang membuat lecet
dindingnya saja. Dalam iliustrasi cover tersebut ada yang perlu dicatat, yaitu adanya
satu kejanggalan dan sepertinya kejanggalan itu sengaja diciptakan agar ada kesan Al-
Zaytun/ AS Panji G. itu kuat dan perkasa dan lawan – lawanya adalah buih yang
tiada arti baginya, dimana yang semestinya panorama di dekat laut yang penuh
gelombang dan badai, tentu gambar logis disampingnya adalah batu karang. Namun
dalam ilustrasi cover ini Al-Zaytun / AS Panji G. memvisualikan dirinya sebagai
benteng kokoh yang terus mengibarkan bendera ideologi kesesatannya NII KW IX
Abu Toto, tapi
bukan digambarkan sebagai batu karang, hal ini semakin
mempertegas kecongkakan dan penantangan AS Panji G. secara terbuka pada ummat
islam. Penulis dalam hal ini tidak sembarangan melakukan suatu kesimpulan
subyektif dan emosi massa masa lalu sebagai acuan, namun didasarkan atas fakta
yang ada, yaitu ketelodaran Ahmad Zaeem M ( dewan redaksi majalah al-zaytun,
anaknya AS Panji G. ) yang mengetes penulis, coba terka apa makna filosofisnya dari
cover tersebut, lalu dalam kesempatan itu dia menambah sedikit keterangan –
keterangan yang penulis kemukakan, yang membuat penulis tercengangkan, tidak
89

Page 90
- 90 -
habis pikir dan tidak percaya akan hal yang diungkapkannya ( kebetulan saat itu
belum ada konflik besar antara Tibmara vs AS Panji G. Seiring waktu berjalan,
waktupun membuktikan siapa yang sebenarnya sahabat/ kawan perjuangan dan
musuh dalam perjuangan islam. Hal ini dirasakan olehnya, ketika penulis melarikan
diri dari Al-Zaytun, bertanya pada kawan – kawan kami, kenapa dia sampai keluar.
Penulispun balik bertanya,’’ apa dia ( Ahmad Zaeem M ) tidak tahu, jika ternyata
ayahnya ( AS Panji G. ) adalah menggunting kain dalam lipatan, semenjak itu
penulispun tidak punya selera akan adanya ikatan emosional yang terbentuk
sebelumnya.
3.50. KALENDER APA KOK HARGANYA RP. 300.000,-/
LEMBAR ?
Seperti kesesatan dan penindasannya terhadap ummat yang dari A sampai Z,
keanehan Al-Zaytunpun memang begitu sempurna, bukan karena keajaibannya
semata tetapi cara – cara pemerasan halus diluar komunitas internal teritorialpun
makin gila, yaitu pada santri – santrinya, bayangkan saja mana ada di daerah lain di
Indonesia ini yang menjual kalender lembaran harganya sampai Rp. 300.000,-/ lembar
dengan dimensi 89 cm x 121 cm gramatur kertas 80 gram, colour separation +
laminating ( dengan asumsi biaya termurah material + cetak Rp.2.800 dan biaya
laminating Rp.0,015/ cm ) dan dicetak dalam 10.000 exemplar, berlaku sampai 6
tahun dari 2001 - 2007, bukankah itu akan menghasilkan Rp. 3.000.000.000,- ( tiga
milyar rupiah ), hasil yang diluar perkiraan logika kita, padahal kalau dihitung –
hitung biaya total untuk ongkos itu sekitar 1 % saja ( toleransi tertinggi sampai 2% ),
jika dibandingkan dengan pasaran umum, dengan spesifikasi tersebut paling mahalnya
harga kalender tersebut diluar sekitar Rp 20.000,-/ lembar. Tentu dengan estimasi
seperti itu maka harga kalender satu lembar Rp. 300.000,- adalah sangat tidak wajar,
lalu apa istimewanya kalender tersebut, menurut penulis tidak ada yang istimewa
karena berdasarkan investigasi yang kami lakukan ternyata bahwa yang dulu
terdengar santer tentang kurikulum terpadu yang lain dari lain ternyata itu tidak
berlaku lagi, tetapi kenyataannya sekarang adalah mengikuti kurikulum umum yang
ada di RI, jadi kalender pendidikan Al-Zaytun secara tidak langsung berarti tidak
berlaku dilingkungan internal Al-Zaytun.
Sebagai tambahan, jika kita telusuri waktu tahun – tahun pertama penerimaan
santri di Al-Zaytun, bahwa AS Panji G. pernah mengatakan bahwa beaya study santri
Al-Zaytun cukup 1200 US dollar untuk sampai waktu yang cukup lama dari tingkat
SMP sampai SMTA ( dan sudah tertmasuk beaya makan + air minum ) maka itu tidak
benar kenyataannnya sekarang, karena kini santri – santri harus membayar sampai Rp.
30.000.000,- ( tiga puluh juta rupiah ) plus belum ditambah lagi biaya kalender, air
minum, tes narkoba, akomodasi pulang kampung ketika liburan dll. Nah kalau
demikian bagaimana nasib anak santri yang orangtuanya dari pekerja kasar Al-Zaytun
dan yang berada di teritorial, apa itu tidak bikin klenger ( pingsan ) tujuh keliling
namanya !.
90

Page 91
- 91 -
3.51. KORUPSI DI AL-ZAYTUN, SEPERTI REZIM ORDE
BARU !
Rezim Orde Baru yang tiranik, despotic dan korupt yang di arsiteki Soeharto,
sepertinya menemukan lahannya yang subur dalam wilayah kekuasaan AS Panji
Gumilang ( bahkan tak ada bedanya dalam kenyataan dilapangan ) baik melalui aparat
– aparatnya yang berada di teritorial dari tingkat Ibrahim/ Camat sampai dengan
Kepala Daerah/ Pimpinan Wilayah NII KW IX hingga aparat – aparat fungsionalnya
yang di Ma’had Al-Zaytun, seperti exsponen. Satu hal kenapa korupsi telah menjadi
kecenderungan yang sangat potensil dan menjadi budaya disini, adalah karena
seseorang yang telah menjadi pimpinan diteritorial dari tingkat terendah hingga
tertinggi itu adalah mafi ( tidak ada pekerjaan lain, selain layaknya seorang kepala
gang/ preman yang tugasnya hanya mempressur/ menggencet otoritas structural
organisasi dibawahnya dan menunggu setoran kewajiban dana dimana target maximal
adalah bahasa standart yang memang harus dicapai dan jika target yang telah menjadi
tolak ukur selesainya suatu kewajiban. Dan lebih sial dan celakanya lagi akumulasi
pressure yang demikian tinggi dari atas kebawah ( top down ) yang terus menerus,
membuat orang – orang yang menduduki posisi jabatan keaparatan di NII KW IX
Abu Toto jadi hilang akal, kalut dan tanpa solusi ( karena ketiadaan waktu dan lain
hal ) sehingga tidak aneh kemudian menemui jalan buntu dalam kemelut tugasnya
memenuhi target – target yang telah ditetapkan, sedangkan dirinya sendiri full time 24
jam penuh seharian dimarkas operasionalnya, lalu apa yang bisa banyak dikerjakan
untuk aktivitas lain diluar aktivitas NII KWIX Abu Toto, perekrutan, kaderisasi,
pembinaan aqidah dan penggalangan dana. Sehingga tidak aneh kemudian muncul
korupsi secara laten disana – sini dengan modus pungutan dan dana setoran yang telah
terkumpul oleh otoritas aparat yang dibawahnya ( sekian % masuk setoran keatas dan
sekian % masuk kantong pribadi ), jadi dalam hal ini antara rezim Soeharto dengan
AS Panji G. tidak ada bedanya.
Itu yang baru terjadi pada wilayah territorial ( diluar Al-Zaytun ). Lalu
bagaimana dengan yang ada di Ma’had Al-Zaytun dan modus operandinya. Dengan
wilayah kerja yang hanya terpaku disitu – situ juga dimana tidak mempunyai lagi
otoritas penuh seperti kayaknya diteritorial yang bisa melakukan sikat sekian % untuk
diatas dan sekian % untuk kantong pribadi, pungut uang ini pungut uang itu sehingga
dirinya bisa tetap exist dari ancaman – ancama krisis ’ jalan buntu ‘. Ternyata modus
operandinya AS Panji G. adalah seperti layaknya rezim Soeharto yang memberikan
jabatan – jabatan strategis, empuk dan basah kepada para pembantu – pembantunya,
sehingga para exponen tersebut betah dilingkungan yang terpencil didesa Mekar Jaya,
Haurgeulis , Indramayu : contoh paling actual adalah pengadaan mesin cetak offset
separasi yang sudah tidak layak pakai tapi dipakasakan juga pengadaannya hingga
pada akhirnya mesin tersebut tidak bisa dipakai, meski telah berkali – kali diservice
sekalipun, padahal harganya milyaran rupiah, bukankah itu mubazir dan
pemborosan terhadap uang ummat. Kalaupun seandainya ada anggota dari exsponen
yang telah keluar adalah dikarenakan sudah tidak sejalan dengan AS Panji S ( dengan
kata lain bahwa exsponen tersebut telah bosan dan muak dengan kedzaliman yang
dilakukan AS Panji G. ). Tidak kalah ketinggalan dengan seniornya yang korupt,
ternyata dilingkungan koperasi karyawan bangunan ( muadhof ) juga tidak
ketinggalan aroma KKN nya, dan ini dilakukan oleh anggota – anggota pengurusnya
yang juga telah tamak dan loba ( inilah akibat dari kemisikian yang tercipta secara
sistematis oleh AS Panji G ) . Lalu bagaimana muadhof yang gaji bersihnya Rp.
50.000,-/ bulan, mau memperbaiki nasibnya meski dia telah berusaha untuk titip hasil
91

Page 92
- 92 -
usahanya jika kemudian ternyata aroma KKN nya yang lebih kental. Bukankah rasa
frustasi yang luar biasa yang tidak ada jalan keluarnya.
3.52. MAJALAH AL-ZAYTUN & BAHAYANYA BAGI UMMAT
ISLAM
Siapapun orang awam yang membaca majalah Al-Zaytun akan terkesima,
kagum luar biasa, penuh bangga dan decak kagum yang tiada habisnya terlepas dari
latar belakang pembaca apakah dari kalangan intelektual, birokrat, mahasiswa, jamaah
pengajian atau bahkan kaum awam sekalipun. Itu baru effect dasyat sihir dari
membaca majalah Al-Zaytun saja, lalu bagaimana kalau mereka datang langsung dan
melihatnya sendiri didepan mata, tentu perasaan penuh haru dan sujud syukur akan
fenomena kemegahan Ma’had Al-Zaytun,” ya Allah inikah bentuk wujud akan
datangnya kebangkitan islam yang kau janjikan dalam ayat – ayatmu,’ begitulah
ucapan – ucapan yang keluar dari tamu yang yang baru melihatnya. Stop ! Stop !
berhenti , jangan diperpanjang dan diteruskan ! karena ini daerah berbahaya ?
Itulah memang yang diharapkan dari AS Panji G. agar bisa meredam terhadap
informasi negatif dan menyihir semua mata, fikiran dan image ummat islam, sehingga
nantinya tidak terlalu mempermasalahkan tentang existensi Ma’had Al-Zaytun yang
penuh latar belakangnya yang kontroversi, tetapi akan mendukung terhadap
keberadaan dan langkah langkah AS Panji G.. Jika anda masih kagum sampai detik
terkini dan menyekolah anaknya disini, jangan – jangan anda telah masuk perangkap
dalam jebakan AS Panji G, hati – hati dan tetap waspada karena berdasarkan hasil
investigasi bawah tanah penulis, telah terdapat temuan – temuan yaitu adanya trik –
trik dari AS Panji G. untuk mengecoh aqidah dan penglihatan kita ( ummat islam )
melalui majalah Al-Zaytun dengan menerapkan :
1.
Hipnoptisme massa/ publik : dengan melakukan pendekatan
propaganda jurnalistik atau jurnalisme lipstik dibarengi dengan
politik menara gading dan mercu suar, politik sensasi &
exposeisasi sebagai media dan bahan utama opini, reportase dan
bahasa standart di majalah Al-Zaytun ( lihat lengkapnya sub bab
2.04 Politik Menara Gading & Bahayanya dan sub bab 2.08
Politik Sensasi & Exposeisasi ).
2.
Menggandeng tokoh/ nara – nara sumber yang sulit
dipertanggungjawabkan kredibilitas total keislamannya ( seperti
kaum pro status quo, opportunis, kaum nasionalis, sekular, pluralis
& liberal ) sebagai bahan referensi.
3.
Nihilisme/ Peniadaan atas fakta – fakta kejahatan kemanusiaan luar
biasa yang terjadi di Ma’had Al-Zaytun atas muadhof dan guru –
guru.
Dengan melakukan hipnotisme massa melalui majalah Al-Zaytun yang seolah
– olah melakukan pencerahan pemikiran/ peradaban tentang issu kebangkitan islam
via Ma’had Al-Zaytun tapi sesungguhnya adalah pembelokan, stagnanisasi,
pembiusan, pengkotakan dan pembiasan terhadap kerangka, arah dan pola pikir,
aqidah ummat islam agar tergiring menuju terbentuknya struktur & pola pikir yang
diinginkan AS Panji G
secara keseluruhan luar dan dalam. Lalu kemudian
dimanfatkan untuk kepentingan – kepentingannya AS Panji G. cs, Inilah bahayanya,
karena ummat islam akan mudah terlena/ terhipnotis/ tersihir dengan wacana –
92

Page 93
- 93 -
wacana keajaiban lahir yang semu tersebut, namun tidak lagi melihatnya secara real,
utuh dan komprehensif terhadap sepak terjang NII Al-Zaytun yang memang
sebenarnya telah disetting canggih oleh AS Panji G, karena jika melihat sruktur
kepengurusan majalah Al-Zaytun yang memang telah dikontrol dan dikuasai oleh AS
Panji G, anak – anak dan saudara – saudaranya. Makanya tentang berita kejahatan
kemanusiaan yang telah lama dilakukan di Al-Zaytun jangan harap bisa menjadi hot
news/ issu/ head line dalam majalah Al-Zaytun, tetapi justru ditindaklanjuti dengan
segera menyimpan rapi – rapi dalam peti es mati dan pembelengguan informasi.
Dengan melakukan hipnotisme massa melalui majalah Al-Zaytun, berarti AS
Panji G. telah dengan sendirinya terang – terangan terus menerus melakukan perang
pemikiran secara ofensif dan berkesinambungan terhadap ummat islam. Jika pembaca
telah terjerat dalam wacana versinya, berarti pula ia telah mendapatkan support
balatentara dan sedikit demi sedikit memenangkan perang pemikiran terhadap ummat
islam, maka statement yang sering didengungkan AS Panji G. terhadap pengikutnya,’’
bahwa untuk menaklukkan ummat islam Indonesia itu harus dengan karya
bangunan yang megah ,’’ harus diwaspadai sebagai bentuk “ neo imperialisme baru”
terhadap ummat islam Indonesia.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
A. LAMPIRAN PELENGKAP
SUB BAB 3.48. PUISI – PUISI ITJIHAD
BANGSA BUDAK ADALAH BANGSA ….?
Bangsa budak adalah bangsa yang hari – hari negerinya terus merana
Bangsa budak adalah bangsa yang selalu mengikuti budaya rendahan dan murahan
para komprador – komprador tengik misionaris
Bangsa budak adalah bangsa yang tak tahu dirinya sendiri terus – menerus
dipermalukan, dijadikan kambing hitam, sapi perahan dan barang – barang gelap
sebuah klub malam
Bangsa budak adalah bangsa yang tak punya malu dan harga diri lagi, namun selalu
bangga menjual aibnya sendiri didepan bangsa – bangsa yang lain
Bangsa budak adalah bangsa yang tak bisa memberi makan dirinya sendiri , yang
mati kelaparan ditengah berjuta lumbung kekayaan makanannya sendiri
Bangsa budak adalah bangsa yang tak pernah tahu dan berfikir, meski telah berkali
– kali dijajah rezim demi rezim dan tangan – tangan kotor di balik layar
Bangsa budak adalah bangsa yang tak pernah mau bercermin, yang tak mau peduli
tentang keadaan dirinya sendiri sampai akhir jaman
93

Page 94
- 94 -
Bangsa budak adalah bangsa yang lebih enak tidur pulas diatas penindasan bangsa
lain, daripada hidup berjuang dan bekerja keras mengubah nasibnya sendiri yang
malang
Bangsa budak adalah bangsa yang tak mau membaca dirinya sendiri sedang
ditertawain, sedang diobok - obok bangsa – bangsa yang lain
Bangsa budak adalah bangsa yang jiwanya kerdil, tak punya kepribadian dan
pendirian, selalu mencla – mencle dan plintat – plintut dalam segala keputusan dan
urusan
Bangsa budak adalah bangsa yang tak pernah becus mengurus bangsanya sendiri,
selain berkata, “ yes man dan baiiiiiik tuan kompeni ? “
Bangsa budak adalah bangsa yang hari – hari negerinya penuh berita KKN,
kejahatan, persekongkolan, illegal logging, penjarahan kekayaan laut, ketidakadilan,
minuman keras, media – media dan aksi – aksi porno, perkosaan, pembunuhan,
perampokan, kemiskinan dan lingkaran setan yang tiada habisnya !
( lalu dimanakah negeri surga anugerah Illahi yang kaya sumber daya alamnya )
Bangsa budak adalah bangsa yang tak bisa lagi mendengar jerit kemiskinan
dibawah kolong jembatan, jerit tangis anak yatim, jerit tangis orang – orang papa,
petani, nelayan, gelandangan dan para pengangguran negeri ini
Bangsa budak adalah bangsa yang tak bisa lagi mendengar ketidakadilan –
ketidakadilan sebagai inspirasi, ilham dan solusi
“ Bagaimana mau ngurusin kemiskinan dan ketidakadilan milik orang lain, dirinya
sendiri saja miskin dan tidak adil ,” wahai bangsa budak !,” teriak sang demontrans
Bangsa budak adalah bangsa yang hasil kerjanya selalu dibuang ke tempat – tempat
keranjang – sampah : Buang - buang waktu
Buang - buang energi
Buang – buang uang
Buang – buang kesempatan
Buang – buang generasi
Tetapi hasilnya nol besar !
Bangsa budak adalah bangsa yang sumpah - sumpah, janji - janji dan slogan –
slogan para pemimpinnya selalu palsu, tak pernah ditepati,
namun selalu diingkari
Bangsa budak adalah bangsa yang nasibnya
selalu digadaikan dan dipertaruhkan ke partai – partai politik dalam tragedi –
tragedi tokoh yang gelap
( padahal kita tahu akan hasilnya macam apa )
Bangsa budak adalah bangsa yang guru – guru bangsanya
adalah para durjana dan dewa – dewa sesat
Yang selalu dikelilingi para punggawa – punggawa budak
Budak – budak hawa nafsu
Budak – budak partai politik
Budak – budak setan
Budak – budak cinta dunia
Budak – budak cinta kekuasaan
Budak – budak kemunafiqan
Budak – budak kepentingan
Budak – budak jabatan
94

Page 95
- 95 -
Tangerang, 18 Desember 2004.
KEKUASAAN YANG KOTOR
Kekuasaan yang kotor
Adalah kekuasaan yang menghalalkan segala cara *
Yang diraihnya melalui tangan – tangan penuh dosa
Seperti monyet – monyet yang selalu kegirangan dalam kegilaanya
Ia tidak tahu apa arti sebuah mahkota yang disandangnya
Lupa akan misi dan amanah Tuhannya
Ia tidak punya tujuan yang lebih agung dan mulia
Selain cinta dunia dan nafsu angkara murka
Filsafatnya adalah tinggalkan jiwa Tuhan dan Muhammad sejauh – jauhnya
Tapi nikmatilah lautan madu sepuas - puanya , jiwa thagut yang merdeka
Tafsir sesuka manusia
Jiwa yang selalu resah dan gelisah
dalam kerapuhan ideloginya yang gelap tanpa cahaya
Manusia yang serba lupa dan congkak ketika jaya
Namun ia akan segera berganti baju seperti musang berbulu domba
Ketika bahaya mengancamnya
Didalam rahang – rahang mulutnya
Tersimpan aneka harimau, buaya dan bunglon penuh rupa
Siap menghabisi rakyatnya sebagai korban santapan lezatnya
Dalam tubuhnya ia tak punya hati nurani
Selain nafsu bengis dan bejatnya
Meski wajah – wajahnya penuh simbol - simbol kerusakan dimana - mana
Namun didepan podium dan panggung massa “
( apakah sebagai partai politik, profesi, media, individu dan institusi )
ia selalu berkata ,
“ aku orang yang beriman “ aku orang baik – baik “
“ sesungguhnya aku ini orang yang melakukan perbaikan“
( omong kosong )
setiap mahkota yang diraihnya adalah babi yang najis untuk didekati aroma, tempat
dan dagingnya
( kekuasaannya hanyalah tempat menebar benih – benih sengketa dan badai dimana -
mana )
( dan buahnya adalah panen malapetaka dan bencana, ketimpangan disana – sini
tiada habisnya )
setiap pengikutnya, adalah anjing – anjing buta
95

Page 96
- 96 -
kemana saja tulang dikasihkan ia akan mengikuti tuannya
guru filsafafatnya adalah iblis dan para durjana
yang selalu memberikan api
dalam bayang – bayang gelap dan fatamorgana
Tangerang, 11 Desember 2004.
Referensi:
* QS. 7 : 28
ISLAM ADALAH NAMAKU
Islam adalah namaku
Nama yang tetap agung dan suci
Nama yang mesti dimenangkan diatas segala agama, ideologi dan kepentingan
duniawi *
Islam adalah namaku
Nama yang memberiku sumber kekayaan ilmu, inspirasi dan solusi
Hikmah berjuta kata, petir dan mutiara, tiada bandingnya
Nama yang memberiku pedang, garis pembeda haq dan bathil
Nama yang memberiku kesaksian ditengah budaya kepalsuan, jahiliyah modern
Kemunafikan lokal dan global atas syariat islam
Islam adalah namaku
Nama yang kusandang sejak dulu
Meski orang – orang benci dan terus memfitnahku
Tapi itulah namaku
Nama yang tak pernah pudar
Yang tak lekang digilas waktu dan jaman
Islam adalah namaku
Nama yang selalu terus bersinar
Yang terus menuntunku ke jalan lurus **
Nama yang terus memberiku kekuatan cahaya diatas cahaya ***
Ditengah kegelapan – kegelapan yang terus menghajar setiap waktu ****
Nama yang terus memberiku kedamaian
Ditengah pergolakan – pergolakan dunia tanpa akhir
Nama yang terus memberiku keberanian
Ditengah ketakutan – ketakutan yang terus mencekam
Islam adalah namaku
Nama yang terus memberiku perisai dan benteng – benteng aqidah
Dari serangan – serangan dan rayuan gombal jaman edan
96

Page 97
- 97 -
Nama yang terus memberiku kekuatan sistem terbaik
Ditengah kelemahan – kelemahan dan kehancuran ideologi – ideologi dunia
Nama yang terus memberiku keadilan
Ditengah ketidakadilan – ketidakadilan pengadilan dunia
Nama yang terus memberiku pertolongan
Ditengah kesulitan – kesulitan besar segala medan pertempuran dan kehidupan
Nama yang terus memberiku tauhid *****
Ditengah banyaknya tuhan dan berhala – berhala tandingan
Nama yang terus memberiku visi dan misi rahmatan lil alamin
Islam adalah namaku
Nama yang terus memberiku cermin dan api yang terus membara
Nama yang terus memberiku jiwa
Nama yang memberiku keyakinan tiada akhir
Nama yang terus memberiku kekuatan langit dan bumi,
kekuatan samudra dan gunung
Islam adalah namaku
Nama yang terus mengasahku
Menjadi seekor lebah
Dan sebilah pedang yang tajam
Tangerang, 15 Mei 2003.
Referensi :
* QS. 3 : 19, 20, 85 QS. 23 : 117
** QS. 12 : 108 QS. 06 : 153
** * QS. 24 : 35
*** * QS. 24 : 39, 40
***** QS. 23 : 32 QS. 30 : 30
HUKUM QISHAAS & SYARIAT ISLAM *
(
manajemen Illahi )
Hukum islam adalah sumber kekuatan alam yang sempurna
Dimana pilar – pilarnya yang kokoh, agung dan hidup
Setiap kilatan pedangnya yang menakutkan
Pertanda pengajaran dan pendidikan terbaik pada hukum dan keadilan yang
menyeluruh
Sanggup dan mampu mengawasi, mengendalikan niat – niat buruk luar dan dalam
Ketajaman pedangnya membuat gemetar jantung manusia
Berfikir seribu kali atas tindakan – tindakan jahat dan dosa
Setiap gemuruh petirnya yang menggelegar di langit
97

Page 98
- 98 -
Adalah ketetapan dan keputusan tertinggi
Harga mati yang tak bisa ditawar – tawar
Tiap – tiap ayat putusannya adalah suara langsung dari Tuhannya
Yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan pasti
Dimana tiada lagi kebimbangan dan keraguan bagi si hakim
Tiap – tiap ayatnya mengandung pelajaran – pelajaran berharga
Peringatan – peringatan keras dan tindakan – tindakan tegas
Atas akibat dari satu perbuatan dan pelanggaran
( bukan seperti hukum – hukum jahiliyah
yang berubah – rubah setiap waktu
karena adanya kepentingan –kepentingan yang terselubung )
Inilah jalan keadilan dan kemakmuran sejati
Perlindungan atas seluruh hak dan diri manusia
Tanpa melupakan atas hak – hak yang lain
Bagi semua suku, agama, ras dan aliran, tanpa pandang bulu **
Kerinduan yang telah lama dicari berabad –abad
Pelindung bagi semua insan agar aman, makmur dan sentosa
Hidup terjamin, teratur tertata baik selamanya
Dimana tiada lagi tempat, bagi kebathilan, kemungkaran dan sandiwara –
sandiwara
Setiap hukuman atasnya adalah wujud rasa kasih sayang dari Nya
Setiap hukuman atasnya adalah penebus dosa bagi dirinya *
( bukan hukum –hukum jahiliyah,
yang setelah dihukum semakin bertambah jahat dan tak pernah jera
karena ia sendiri tak terbebaskan penuh dari noda sebelumnya
karena ia melupakan inti dari akar persoalan yang sesungguhnya )
Hingga tiada lagi iblis bersemayam dalam dada
Inilah obat mujarab penawar bagi aneka pesakitan hati dan jiwa
O carilah itu makna terdalam agar kau dapat hikmah dari NYA
Dan dijadikannya tali buhul yang kuat sebagai pedoman ***
Hingga manusia terlahir kembali
Menjadi suci dan baru
Tangerang , 13 Maret 2004.
Referensi :
* QS. 5 : 45, QS. 17 : 33, QS. 2 : 178 - 179, QS. 40 : 20
** QS. 109 : 6 QS. 2 : 256
*** QS. 2 : 103
DOA PERLINDUNGAN BASMALLAH
Ya Allah aku berlindung kepadaMU dari godaan setan yang terkutuk *
98

Page 99
- 99 -
Dari jenis setan yang berwujud manusia **
Yang bergentayangan ada dimana – mana mencari mangsa setiap waktu
Ya Allah aku berlindung kepada syariatMU
Dari bobroknya system, rezim dan orde jahiliyah yang sesat ***
Yang selalu berusaha menyembunyikan dan menjauhkan ketetapanMU dari umat
Ya Allah aku berlindung kepadaMU
Dari segala jenis ahli kitab yang berkedok dibalik segala profesi, gelar, jabatan dan
institusi ****
Yang menafsirkan Al- Qur’an menurut selera, pesanan, kehendak dan
kepentingannya sendiri
Ya Allah aku berlindung kepadaMU
Dari fir’aun – fir’aun dan qorun – qorun baru jaman ini
Yang membuat negeri ini seperti rimba – rimba belantara
Siapa yang kuat ia berkuasa, siapa yang lemah ia teraniyaya
Yang membuat negeri ini seperti malam – malam tanpa cahaya, gelap gulita !
Yang membuat negeri ini sebagai sapi perahan semata koloni – koloni asing
Yang membuat negeri ini sebagai bahan tertawaan, ejekan dan fitnahan dunia *****
Yang membuat negeri ini sebagai tempat persekongkolan iblis dan manusia:
Penjahat – penjahat politik , penjahat – penjahat ekonomi, penjahat – penjahat
agama, penjahat – penjahat pengadilan dan penjahat – penjahat lainnya
Ya Allah aku berlindung kepadaMU
Karena aku hanya takut kepadaMU
Hentikanlah semua itu ya Rabbi
Karena tanganku yang begitu kecil
Untuk menampar mereka- mereka itu
Ya Allah ampuniah dosa – dosa kami
Jika doa kami penuh keluh, peluh dan harap
Tangerang, 29 Agustus 2003.
Referensi :
* QS. 16 : 98,99
** QS. 6 : 112
*** QS. 16 : 100 QS. 9 : 23 - 24
**** QS. 3 : 70, 71, 73, 187 QS. 5 : 68 QS. 62 : 5
***** QS. 5 : 57
KEMISKINAN & REVOLUSI
99

Page 100
- 100 -
Kemiskinan adalah sumber berjuta nuklir dan iblis *
Bom waktu yang siap meledak setiap saat di otak kita
Apakah kita sebagai manusia, sebagai bangsa ataukah sebagai negara
Camkan betapa dasyat gejolak api yang berkobar !
Setiap ledakannya adalah cermin ketidakberdayaan dan kebobrokan sistem dan para
pemimpinnya mengelola negara, perangkat – perangkat, asset – asset dan solusinya
**
Setiap ledakannya adalah potret kehancuran harapan dan masa depan anak cucu
manusia
Apakah kita bangga sebagai bangsa ?
Jika beratus – ratus tahun, berpuluh – puluh tahun
Kemiskinan multi dimensi dengan segala wajah seramnya
Dibiarkan begitu perkasanya menjadi dajjal – dajjal dalam jiwa bangsa kita
( dan kita terdiam seribu bahasa, memilih bersekutu daripada berkata , “ tidak ! )
Apakah kita bangga sebagai bangsa ?
Jika kemiskinan multi dimensi terus menjadi raksasa ular berbisa ?
Yang selalu meliliti dan meracuni jiwa kita kemana saja kita melangkah dan pergi
Lantas akan kemana kita ?
Bunuh diri ! terjun bersama –sama dalam jurang maut
Menjadi pecundang dan pengecut selamanya ?
Menjadi bangkai dan mayat terhina !
( oh betapa memilukan )
Apakah kita bangga sebagai bangsa ?
Jika kemiskinan dibiarkan terus menjadi bara dalam sekam ?
Yang siap membakar rumah –rumah generasi masa depan
Dalam api pergolakan dan perpecahan yang tiada habisnya
Apakah kita bangga sebagai bangsa ?
Jika kemiskinan dibiarkan terus menjadi :
Singa – singa yang selalu lapar !
Buaya – buaya yang selalu lapar !
Anjing – anjing yang selalu yang lapar !
Ataukah kita mau menjadi santapan lezatnya, esok hari ?
Berfikirlah wahai !
Berfikirrrrrrrlaaaaahhhhh waaaahaaaaaaaiiiiiiii !!!!!!!!!!!!
Jika memang kejahatan
adalah suara kebudayaan manusia – manusia tak beriman
Yang tak sanggup untuk kita musnahkan di muka bumi
Dan kita tak berbuat banyak untuk Indonesia baru
Tak terpanggil jiwanya
Maka berhentilah menjadi manusia, berhentilah menjadi manusia !
Ataukah kita memang harus menunggu dan terus menunggu ?
Menunggu bom meledak di otak kepala kita ?
Betapa dasyatnya, betapa dasyatnya !
Tangerang, 10 September 2003.
100

Page 101
- 101 -
Referensi:
* yang dimaksud kemiskinan disini ialah kemiskinan dalam arti yang luas/ multi
dimensi.
** QS. 29 : 41
API JIHAD
Telah kunyalakan api peperangan ini dalam diri
Api ini takkan pernah padam, takkan pernah padam
Lihatlah, bahkan semakin berpijar dan berkobar dalan dada
Menyanyikan lagu tiada akhir, “ lailahailallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar “ *
Wahai gerangan apakah api ini ?
Ketahuilah, api ini tiada lain, ialah api jihad **
Api yang sanggup membakar dan membawamu
Melintasi lautan penuh ombak dan badai
Titian rambut dibelah tujuh
Menjelajah ke cakrawala, pendakian ke langit lapis tujuh
Dimana akan kau temukan nanti, arti paling dalam
Tugas insan sebagai khalifah
Indramayu, 19 Muharam 1424 h.
Referensi:
* QS. 23 : 32 QS. 30 : 30
* * QS. 3 : 142 QS. 4 : 95, 96 QS. 5 : 35, 54 QS. 8 : 72, 74, ,
API RISALAH *
Hukum kepastian kehidupan adalah perubahan
Tanpa perubahan takkan lahir pembaharuan **
Sedang perubahan adalah keharusan sejarah
Orang tidak boleh puas dan tinggal diam atas keadaan yang ada
Apalagi jika bangsa itu
Hidup dalam kegelapan, belenggu dan lingkaran setan ***
Maka bangsa itu harus menyalakan api risalah
Api kebangkitan baru
Indramayu, 31 Mei 2003.
Referensi:
* QS. 7 : 144 QS. 25 : 57 QS. 33 : 39 QS. 42 : 48
** QS. 17 : 36 QS. 14: 1 QS. 5 : 16
*** QS. 16 : 112
101

Page 102
- 102 -
HIDAYAH
Hidayah adalah kekuatan cahaya diatas diatas cahaya *
Kemampuan untuk menembus kegelapan demi kegelapan yang tersistem
Dibalik tirani dan benteng
Yang terbaca dan tak terbaca: mata, fikiran dan hati
Cahaya diatas cahaya
Yang sanggup membuka jalan petunjuk **
Yang sanggup membedakan haq dan bathil **
Yang sanggup membuktikan dan menjelaskan dengan benar **
Tanpa kau harus membantahnya, apalagi mengelak tanpa dasar ***
Atau bahkan lari dari kenyataan
Menjadi pengecut, pecundang dan tak ksatria ****
Tangerang, 29 November 2003.
Referensi :
* QS. 24 : 35
** QS. :2 : 185
**** QS. 40 : 35, 56 QS. 22 : 8 QS. 42 : 16
**** QS. 39 : 18
PADA CERMIN UMAR BIN KHATAB
Pada cermin umar bin khatab
Kutuliskan rinduku padamu wahai sang khalifah
Rinduku kini adalah detak jantung peradaban islam
Deru tangis paling dalam
Penyesalan orang – orang yang menatap masa lalunya yang gelap dan kelam
Lalu menebusnya dengan pedang, jihad dan pengorbanan *
Tegak lurus dan teguh pendirian
Tangerang, 20 September 2003.
Referensi:
* QS. 3 : 142 QS. 4 : 95, 96 QS. 5 : 35, 54 QS. 8 : 72, 74, 75
102

Page 103
- 103 -
MONOLOG IBLIS
( mencoba menelanjangi isi hati iblis )
Akulah iblis
Yang tak mau bersujud pada adam *
Akulah iblis
Yang bersumpah demi kerusakan sampai akhir **
Akulah iblis
Yang melahirkan manusia – manusia tanpa iman ***
Akulah iblis
Yang melahirkan manusia – manusia binatang, manusia – manusia setan ****
Akulah iblis
Yang menciptakan negeri – negeri angkuh, negeri – negeri penjajah, negeri – negeri
sekular
Akulah iblis
Yang menciptakan rezim – rezim jahat, diktator, korup dan kianat *****
Akulah iblis
Yang menciptakan ahli kitab – ahli kitab palsu ******
Yang menyesatkan dalam berbagai bentuknya yang halus dan kasar
Akulah si iblis itu
Yang merasuk dalam detak jantung *******
Lalu meracuni otak manusia
Dengan berjuta ideologi dan doktrin –doktrin bejat dan sesat
Ketika orang – orang mabuk
Larut dalam arus hiruk pikuk dunia modern dan seisinya
Lalu melupakan aqidah, kebenaran dan Tuhan
Akulah iblis tuhanya para kafirin
Akulah iblis tuhannya para munafiqin
Akulah iblis tuhannya para pendosa
Akulah si iblis itu
Penguasa dibalik zionisme, kapitalisme, liberalisme, atheisme,
thoghutisme dan sekularisme international
Akulah iblis
Yang meniupkan isu ham dan demokrasi dengan lantang dilseluruh penjuru dunia
Diatas segala nilai agama dan islam
Akulah iblis
Yang memfitnah islam dengan segala sebutan kejam
Yang memfitnah islam dengan segala skenario dan rekayasa keji
103

Page 104
- 104 -
Akulah iblis
Yang selalu memadamkan cahaya kebenaran tertinggi
Akulah iblis
Yang tak sanggup mengalahkan orang –orang bertaqwa ********
Akulah iblis
Yang selalu mencetak kader – kader setan
Pejabat yang menjadi penjahat
Aparat yang menjadi keparat
Hakim – hakim yang memperdagangkan hukum sebagai komoditi bisnis
Generasai – generasi muda yang lupa diri akan masa depan diri dan bangsanya
Akulah iblis
Akulah kejahatan itu sendiri, ya Tuhan
Inilah jati diriku sesungguhnya
Berwujud manusia tapi berhati setan *********
Agar engkau tahu, waspada setiap saat
Mengikuti aku **********
Berarti sesat dan neraka jahanam
Tanpa pengampuanan !
Tangerang, 15 Mei 2003.
Referensi:
* QS. 2 : 34 QS. 7 : 11, 12 QS. 15 : 31
** QS. 7 : 16, 17
*** QS. 49 : 14
**** QS. 7 : 179
***** QS. 16 : 100
****** QS. 3 : 70, 71, 73, 182 QS. 5 : 68 QS. 62 : 5
******* QS. 26 : 221, 222, 223
******** QS. 16 : 99
********* QS. 6 : 112
********** QS. 14 : 22
DI NEGERI LINGKARAN SETAN, AKU BERTANYA ?
Di negeri lingkaran setan aku bertanya ?
Kenapa begitu sulitnya kita menjadi manusia ?
Tapi begitu mudahnya kita menjadi iblis dan binatang *
Dinegeri lingkaran setan aku bertanya ?
Kenapa begitu sulitnya kita keluar dari krisis multi dimensi
104

Page 105
- 105 -
Tapi begitu cepatnya kita tertimpa dari bencana yang satu ke bencana yang lainnya
Dinegeri lingkaran setan aku bertanya ?
Kenapa begitu sulitnya kita mencari pemimpin yang tauladan ?
Tapi begitu mudahnya kita memilih penguasa dan diktaktor jahat
Dinegeri lingkaran setan aku bertanya ?
Kenapa begitu sulitnya kita mencari sesuap nasi dan mempertahankan hidup ?
Tapi begitu mudahnya kita mengakhiri hidup dengan tragis
( lalu kemanakah larinya kekayaan alam dan asset – asset )
Di negeri lingkaran setan aku bertanya ?
Kenapa begitu sulitnya kita menjaga amanat, sumpah, janji dan kepercayaan **
Tapi begitu mudahnya kita terus menerus ingkar dan berkhianat
Pada Tuhan dan rakyat
Di negeri lingkaran setan aku bertanya ?
Kenapa begitu sulitnya gengsi kekuasaan kita
Mengintsitusikan Al-Qur’an, sebagai sumber syariat islam
Sebagai satu – satunya solusi dan pilihan, sistem hukum terbaik
Tapi begitu mudahnya kita menciptakan berhala – berhala tandingan tanpa akhir
dimana – mana ***
Aku bertanya ?
Tapi semakin aku bertanya ???
Pertanyaanku semakin keras membentur dinding – dinding:
Kepala – kepala batu
Tangan – tangan besi
Telinga – telinga tuli
Mata – mata gelap
Sukma – sukma mati
Mayat – mayat hidup
Setan - setan besar
( sedang batu sendiri tulus terkikis oleh tetesan air hujan yang membawa rahmat )
****
Tangerang, 7 September 2003.
Referensi :
* QS. 7 : 179
** QS. 2 : 165, 166
*** QS. 16 : 94, 95
**** QS. 2 : 74
105

Page 106
- 106 -
INDONESIA DI RUANG ICU
Inilah tempat dimana kita akan menjadi gila
Diruang ICU
Di sudut kamar pasien yang sekarat
Tercium bau mayat
Aku lihat bangsaku sendirian terkapar *
Terlempar jauh di kegelapan malam
Wajahnya yang memar
Penuh nanah, amarah, dengki dan dendam
Menuliskan kisah – kisah maut dan neraka
Ke dinding – dinding waktu dan jaman
Orang – orang kalut ramai berdesakan berlarian *
Pergi mencari ratu adil, imam mahdi dan dunia lain keselamatan *
( wahai dimanakah engkau berada, dimanakah engkau kini ! ) “ kami minta
pertolongan
Namun disana tak ada jawaban, tak ada jawaban
Disana hanya ada menara gading, lorong – lorong gelap dan panjang
Tempat hawa nafsu kuat bersarang
Memenuhi jiwa manusia dan kekuasaan
Ada juga sarang laba – laba, kelelawar, kalajengking bahkan harimau dan ular
berbisa **
Beranak pinak membuat kerajaan sampai tujuh turunan ( astaga ! )
Terus menyerbu bagai virus epidemik tanpa akhir
Disepanjang jalan, waktu, hutan belantara, kursi – kursi, gedung megah
Bahkan dibalik proyek , rencana, bencana dan bala bantuan
Kesempatan dalam kesempitan
Inilah tempat dimana kita akan menjadi gila, menjadi gila ! ***
Tangerang, Mei 2003.
Referensi :
* QS. 16 : 112
** QS. 5 : 60
** * QS 5 : 49
AKU RINDUKAN MASJID RAYA ISLAM *
Aku rindukan masjid raya islam
Yang berdiri tegak dan kokoh, bagai batu karang
Meski dihantam badai dan gelombang
106

Page 107
- 107 -
Digilas waktu dan jaman
Aku rindukan masjid raya islam
Dimana angin dari segala penjuru dunia islam
Bersatu padu dalam orkes simponi ketauhidan **
Yang selalu menyanyikan lagu tiada akhir laila hailallah
Dimana tiada lagi perbedaan – perbedaan tajam
Yang menciptakan bom waktu seperti bara dalam sekam
Melecutkan api peperangan, kebencian, permusuhan dan persengketaan
Aku rindukan masjid raya islam
Sebagai tempat persaksian abadi
Dimana para syuhada, muhajirin dan anshor
Saling berlomba mengukir batu pualam menjadi mutiara
Hingga dunia menjadi terang adanya
Yang sanggup membangkitkan gairah hidup jihad fisabilillah ***
Aku rindukan masjid raya islam
Menjadi obor kala gelap datang menghunjam
Menjadi pelepas dahaga sang musafir
Atas 7 abad yang telah tenggelam dalam gelap
Untuk kembali bangkit bersinar
Aku rindukan masjid raya islam
Dimana ummat islam saling bersatu dan bahu – membahu ****
Membangun kembali mata rantai kejayaan islam
Masa lalu, masa kini dan masa datang
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
Indramayu 10 Pebruari 2000.
Referensi :
* QS. 10 : 25, 26
** QS. 23 : 32 QS. 30 : 30
*** QS. 2 : 273 QS. 4 : 74 QS. 9 : 88, 89
**** QS. 61 : 4
SHOLAT TENGAH MALAM
Akupun jauh pergi
Menempuh jejaknya yang agung
Perjalanan begitu panjang melewati masa – masa buruk dan kelam *
107

Page 108
- 108 -
Hikmah kuperoleh dari rahmat, taufiq dan hidayahNYA **
Dan taqwa telah mengasah pribadiku bagai batu karang
Menjaga dan mengendalikan diriku dari iblis
Dimana tubuh dan jiwa bersatu dalam segala dzatNYA
Hingga akupun lebur dalam simphoni daya magnetiknya
Menjadi penyingkap tabir rahasia alam semesta
Ya Rabbi mengingatMU sampa kini adalah kenikmatan tiada bandingnya
MengingatMU selamanya O betapa hati dan fikiran penuh intisari hikmah dariMU
***
Tak Cuma badan jiwakupun terbang tinggi mengangkasa
Menyambut bangkitnya matahari sang fajar “ syariat islam “
Sambil menghikmati tujuan hidup manusia oh Al Qur’an
Jiwakupun berkobar menyelami lautan cintaNYA
Bergelora mengasah tiram menjadi mutiara
O taqwa anggur yang kau persembahkan
Sungguh betapa menggairahkan, betapa menggairahkan, betapa menggairahkan
Melahirkan daya cipta dan rangsangan tiada tara ****
Kesadaran dan hakikat tertinggi
Indramayu, 19 Muharam 1422 H.
Referensi:
* QS. 16 :112 QS. 17 : 58
** QS. 2 : 185
*** QS. 2 : 269
**** QS/ 2 : 62 QS. 4 : 146
HIKMAH CINTA/ IMAN / JIHAD
Manusia tanpa cinta akan kehilangan gairahnya
Cinta harus ada dalam setiap jiwa manusia
Karena cinta membuatnya bahagia dan bergelora
Lupa akan kepedihan nasib dan duka nestapa yang melanda
Sanggup dan rela berkorban atas segala apa yang dimilkinya
Cinta seperti ini akan membuat jiwa tegar, sabar dan tawakkal
Tahan uji menghadapi cobaan, tantangan dan kenyataan – kenyataan buruk
Cinta adalah agung
Cinta adalah mutu
Cinta adalah fitrah
Cinta adalah energi
Jika cinta terwujud dalam sikap, pola pikir, dan perilaku yang baik dan benar
Cinta seperti ini akan menjadikan jiwa seseorang
Menjadi arif dan bijak
108

Page 109
- 109 -
Ia akan adil membagi cintanya kepada langit dan bumi, Tuhan dan manusia
Manusia tanpa cinta bukanlah bernama manusia
Cinta harus jadi obor kala gelap datang menghunjam
Cinta harus jadi embun kala terik hari membakar
Cinta harus jadi gunung kala langit runtuh
Cinta harus jadi pembebas kala beban membelenggu
Cinta harus jadi penghibur kala sepi mencekam
Inilah cinta yang memberikan dasar – dasar yang kukuh
Bagi pertumbuhan tubuh dan jiwa
Orang yang berakal akan mengambil cinta punya manfaat, hikmah dan nilai – nilai
ibadah
Carilah cinta dan galilah cinta sampai kedasar lautan hati illahiah
Sebab disana jawaban dari segala misteri dan pertanyaan dari tubuh yang fana ini
Menjadi sesuatu yang pasti dan abadi
Indramayu, 29 Muharam 1422.
PERINGATAN PERPECAHAN UMMAT ISLAM
Setiap yang awal akan berakhir
Setiap yang akhir akan kembali berawal
Setiap yang diatas akan dibawah
Setiap yang dibawah akan kembali diatas
Baik dan jahat, terang dan gelap
Begitupun sebaliknya terus menerus berputar
Setiap hal senantiasa berpasangan tanpa akhir
Inilah garis takdir yang telah ditancapkan
Hentikan segala romantisme kejayaan !
Kemudian tataplah realitas kekinian
Lantas katakan tidak dan ambil tindakan
Dunia takkan pernah berubah
Dunia takkan pernah berubah
Sebagai jaminan masa depan yang menjanjikan
Selama si jahat dan si kafir membangun kerajaan iblis
Dalam dada orang – orang munafiq
Jangan harap kesatuan, kekuatan dan kejayaan
Selagi diri masih keras kepala dan ribut
Mempedebatkan aliran dan kelompoknya sebagai yang paling benar *
Ketahuilah pemikiran, perbutan dan tindakan yang tak berpijak
pada Al Qur’an adalah inspirasi setan **
Jangan mudah percaya, sebelum engkau mengetahui dengan baik dan benar
Agar kau terselamatkan dari jurang perpecahan 77 golongan ***
109

Page 110
- 110 -
Seperti pesan Rasul sebelum pergi yang penghabisan
Tangerang, 29 Maret 2004.
Referensi:
* QS. 23 : 53 – 54 QS. 30 : 31 - 32
** QS. 5 : 100
*** Dari sabda Rasulullah,” islam itu akan pecah menjadi 77 golongan, dan
yang selamat itu hanya satu, yaitu yang berpegang pada Al qur’an & Al Hadist.
MANUSIA ADALAH BINATANG BESAR
Manusia adalah binatang besar
Ketika tujuan hidupnya *
Cuma urusan perut, kekuasaan dan duniawi semata
Mengingkari amanat
Mengikuti hawa nafsu **
Menumpuk kekayaan tujuh turunan
Bahkan lebih sesat ***
Sebagai binatang ternak, binatang melata
Yang lehernya siap digorok setiap saat oleh sang penjagal
O lihatlah dalam diri bangsa ini
Begitu banyak
Menjalani hidup berjalan dengan perut, betapa menjijikan
Mulut dan dan lidahnya terus mendengus dan menjulur
Tak pernah puas
Setiap saat selalu lapar dan haus
Tak ada tujuan hidupnya yang lebih mulia
Tangerang, 31 Mei 2003.
Referensi:
* QS. 7 : 175
** QS. 7 : 176
*** QS. 7 : 179
110

Page 111
- 111 -
AKU RINDUKAN NEGERI
YANG BENAR – BENAR SHOLAT
Aku rindukan negeri ini
Saling rukuk, sujud dan taat
( tidak congkak dan main – main dalam tugas ibadah )
dimana penguasa, partai dan rakyat
teguh melaksanakan sholat yang benar – benar sholat
sholat yang sanggup mencegah perbuatan keji dan munkar
sholat yang sanggup mentegakan tiang agama, tiang negara
bukan sholat sekedar sholat, bahasa basa – basi
kemunafiqan orang – orang sesat, orang – orang jahat
kemunafiqan orang – orang yang diperbudak dan bermuka badak
yang menyatakan beriman tapi sesungguhnya tidak
yang menyatakan reformasi tapi sesunguhnya tidak
yang menyatakan suara rakyat tapi sesungguhnya tidak
yang menyatakan berantas ini dan itu tapi sesunguhnya tidak
yang menyatakan partai politik tapi sesungguhnya partai tengik !
engkau berkata,”
sesusngguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku untuk Tuhan semata
tetapi kenapa yang engkau persembahkan dan ciptakan
adalah persekongkolan bersama iblis dengan berbuat ingkar dan dosa, tanpa akhir
( korupsi, manipulasi, kompromi murahan dan segudang kejahatan )
ketahuilah
sholat yang benar – benar sholat adalah melaksanakan isi Al Qur’an dalam
perbuatan
sholat yang benar – benar sholat adalah melaksanakan total isi hukum dalam
tindakan nyata tanpa pandang bulu
( bukan simbol – simbol kesemarakan lahir, rutinitas – rutinitas semu, rutinitas –
rutinitas kemunafiqan )
“ yang manis dimulut, namun pahit dirasakan tiap hari
tapi adalah seperti Muhammad
yang merubah kebiadaban menjadi peradaban !
yang merubah kegelapan menjadi pencerahan !
yang merubah kelemahan menjadi kekuatan !
yang merubah ketakutan menjadi keberanian !
yang merubah kesulitan menjadi kemudahan !
yang merubah keterpurukan menjadi kebangkitan !
yang merubah kebimbangan menjadi keyakinan !
yang merubah caci maki, sumpah serapah menjadi pujian !
yang merubah tak punya pendirian, pengecut
menjadi seorang Umar yang gagah berani tampil kedepan
yang merubah kemiskinan multi dimensi mejadi kekayaan dan kemakmuran multi
dimensi !
lahir dan bathin
111

Page 112
- 112 -
aku rindukan negeri ini
karena aku sudah muak bermilyar - milyar kali
tak pernah belajar dari sejarah negeri – negeri
sedang masa lalu dan masa datang
adalah kenyataan hari ini yang mesti dihadapi dan dibayar mahal
apakah memilih renovasi, revolusi, pertumpahan darah disana – sini
atau semua rakyatnya pada bunuh diri !
karena stress dan gila memikirkan negeri lingkaran setan ini 1
wahaiiiiii !!
Tangerang, 6 Desember 2003.
MANUSIA MODERN ITU,
BERNAMA PEMUJA BERHALA
Manusia modern itu bernama pemuja berhala
Saat tubuh- tubuh perempuan yang mengerang,
penuh rasa bangga dalam ketelanjangannya
Dijelajahi mata – mata lelaki durjana
Yang memuja – mujanya dalam desah nafas majalah dan tabloid ibukota
Sebagai obor bagi hasrat sexualnya yang bergelora
Lalu, ketika di discotic dan hotel mewah,
Perempuan penjaja cinta adalah magnet pelepas dahaga, kejenuhan yang menyiksa
Dalam pandangnya cinta lokasi adalah gairah variasi dan bumbu penyedap rasa *
Kenikmatan tiada tara, yang menggoda selera
( oh begitu konyol dan bodohnya manusia yang mengaku beragama )
Manusia modern itu bernama pemuja berhala
Ketika ia bertemu harta *
Namun hanya kekayaan dunia semata yang menjadi tujuan hidupnya
Manusia modern itu bernama pemuja berhala
Ketika ia bertemu tahta *
Namun hanya kekuasaan dan kepentingan dirinya semata
Yang dipertahankannya, sebagai panglima
Manusia modern itu bernama pemuja berhala
Ketika ia bertemu saint dan teknologi dipuncak piramida *
Namun tak bisa memadukannya antara iman dan taqwa
Hingga cuma kecongkakan intelektual semata yang dibanggakan dan dipuja –
pujanya
Sebagai komoditi bisnis dan nafas hidupnya
Manusia modern itu bernama pemuja berhala
Ketika ia bertemu filsafat buta, tanpa lagi merujuk ilmu cahaya diatas cahaya *
Lalu memisahkan antara agama dan negara sekuat - kuatnya
Yang melahirkan sekularisme dan nasionalisme yang semu
Hingga kerusakan alam semesta tak terhindarkan lagi
112

Page 113
- 113 -
Sedang islam memandang agama dan negara
Adalah satu kesatuan sistem yang tak terpisahkan
Bagai pasangan tubuh dan jiwa
Tubuh adalah negara
Jiwa adalah agama
O terangkan padaku, bagaimana kalau tubuh itu punya penyakit
Maka jiwa yang akan mengobatinya
Lalu siapakah pengobat jiwa
Ketahuilah cahaya diatas cahaya yang akan mengobatinya **
Tangerang, 8 Mei 2003
Referensi:
* QS.45 : 23, 24
** QS. 24 : 35
KAMI BUKANLAH ISLAM INI & ITU
( jadilah islam & muslim yang kaffah )
Kami bukanlah islam atau muslim mistik
Yang aqidahnya tercampur antara iman dan syirik
Yang jiwanya terbelenggu antara warisan doktrin – doktrin nenek moyang tersesat
*
Hingga dirinya tak tahu apa jati diri agama yang sesungguhnya
Apakah sebagai animisme, dinamisme, dukun santet, klenik atau kejawen **
Apakah seorang yang beriman ataukah kafir
Ataukah manusia yang berwajah seribu
Berkepribadian palsu dan ganda
Kami bukanlah islam atau muslim sekular dan liberalis
Yang aqidahnya memuja – muja filsafat thagut **
Membabi buta kesana – kemari jual kecap logika dunia
Sebagai alat tunggal kebenaran semu manusia
Oh betapa konyol dan bodohnya
( sedang keledaipun tak mau jatuh kedalam lubang untuk kedua kalinya )
Kami bukanlah islam atau muslim dalam golongan ini dan itu
Karena kalau kami berada dalam islam atau muslim isme yang ini dan itu
Maka semakin aku terperosok dalam jurang
Orang – orang yang terus memecahkan islam lebih dari 77 golongan ***
( astaga ! betapa mengerikan )
113

Page 114
- 114 -
Ketahuilah wahai !
Kami adalah islam tok*
( tanpa embel – embel isme yang lain )
Yang hanya bersumber Al Qur’an dan As Sunnah
Yang diserukan Muhammad SAW
Tetapi kenapa engkau selalu mencari jalan keluar
Selain jalanNYA
Hingga engkau selalu dalam lingkaran setan dari masa ke masa ****
Tak ada jalan keluar dari perpecahan antar sesama islam
O bertaubatlah wahai !
Tangerang 21 Pebruari 2004.
Referensi:
* QS. 31: 21, QS. 9 : 97
** QS: 6 : 136 QS. 39 : 3 QS. 7 : 28
*** Rasulullah bersabda ,” Islam itu akan pecah menjadi 77 golongan dan yang
selamat adalah satu , yaitu
yang berdasarkan Al Qur’an dan As Sunah.”
**** QS. 16 : 112 QS. 17 : 58
DOA PERANG HUDAIBIYAH
Ya Allah
DihadapanMU hamba bersimpuh
DihadapanMU hamba mohon pertolongan
Dari kesulitan – kesulitan yang terus mencengkram setiap waktu ummat islam
DihadapanMU hamba mohon kekuatan lahir dan bathin kembali
Kekuatan bala tentara malaikat dalam dada orang - orang mumin ketika perang
hudaibiyah
Yang mengusir iblis, lari tunggang langgang kebelakang karena ketakutan
Untuk mendobrak dan menghancurkan kejumudan kaumnya, agar sadar dan bangkit
Sebab telah lama aku melihat kemaksiatan merajalela dimana – mana
Tapi tak ada yang sanggup menghentikannya
Apakah itu para penguasa, aparat hukum dan alim ulama
Sebab telah lama aku melihat kerusakan di muka bumi, darat dan laut semakin gila
Tapi tak tak ada juga yang sanggup menghentikannya
Sebab telah lama aku menyaksikan kemunduran islam begitu nyata
114

Page 115
- 115 -
Tapi tak ada lagi yang sanggup membangkitkannya
O siapakah, siapakah ?
Tangerang, 17 Agustus 2004.
JIHAD ADALAH KEWAJIBAN TIAP MUSLIM
Jihad adalah kewajiban tiap muslim *
Tak perduli ia siapa, dimana tempat, posisi dan kedudukannya
Setiap diri adalah pembawa visi dan misi rahmatan lil alamin **
Citra baik dan buruk dihadapan Tuhan
Dalam setiap medan pertempuran, pergolakan kepentingan
Medianya adalah amanah tugas yang diemban
Seorang penguasa harus berjihad dengan kekuasaannya
Berani dan tegas membela kebenaran dan keadilan
Serta siap mempertaruhkan kekuasaanya
Demi meperjuangkan keyakinan sucinya dan cita – cita agungnya
Keadilan yang berkemakmuran dan kemakmuran yang berkeadilan
Seorang pejabat harus berjihad dengan jabatannya
Berani dan membela kebenaran
Dan begitu gandrung mempertaruhkan jabatannya
Demi mempertahankan idealismenya
Seorang politikus harus berjihad
Dengan agenda – agenda dan amanat – amanat politik agama dan hati nuraninya
Bukan mencari kesempatan dalam kesempitan demi status quo
Berani tidak menjadi tikus – tikus busuk dan jadi budak – budak partai politik
Dan berani menolak keras setiap kompromi – kompromi murahan
Seorang yang miskin harta harus berjihad melawan kemiskinannya
Agar tak menjual agama dan aqidahnya demi sebungkus nasi
Seorang yang miskin iman harus berjihad
bagaimana ketaqwaan adalah kekayaan terbaik, yang mesti diraih
Seorang pemimpin yang penakut harus belajar berjihad
Bagaimana keberanian harus dimulai
Menjadi radikal revolusioner
Demi kebaikan seluruh alam
Seperti baginda Rasul yang berkata pada anaknya :
,” wahai Fatimah akan kupotong tanganmu jika kedapatan mencuri “
atau Khalihaf Umar bin Khatab , yang memperingatkan gubernurnya
“ pedang sebagai pena, tulang sebagai kertas “
,” wahai berikan dan kembalikanlah apa yang menjadi hak rakyatnya “
lalu segera si gubernur meyadari kesalahan fatalnya
dan siap menerima sanksinya “
115

Page 116
- 116 -
Seorang yang kaya raya harus berjihad dengan hartanya
Berjuang melawan kekikiran dan tidak takut jatuh miskin karena kedermawanannya
Seorang hakim harus berjihad dengan pedang – pedang dan palu – palu keadilannya
Agar tangan – tangannya tetap suci
Dari campur tangan dan kepentingan – kepentingan kotor lainya
Tngerang, 2 Oktober 2004.
Referensi:
* QS. 4 : 95
** QS. 16 : 69
BELAJAR SAMPAI KE NEGERI CINA
Nabi besabda,” belajarlah walau sampai ke negeri cina”
Lalu apa kekurangan penguasa Indonesia dari orde lama, orde baru hingga orde
kini
Semuanya sama,” terlalu cinta pada dunia dan kekuasaan sebagai nafas hidupnya”
tiada yang lain
Tak punya keberanian radikal dan revolusioner
Menegakan hukum
Membela kebenaran dan keadilan
( kemakmuran yang berkeadilan dan keadilan yang berkemakmuran )
Sebagai panglima !
Hingga kerusakan dimuka bumi, darat dan laut
Semakin gila berlarut – larut tanpa solusi, tanpa akhir !
Lihatlah, Zu Rongji ,”dengan bangga dan penuh semangat tampil ke panggung
dunia dan berkata,”
Untuk melenyapkan korupsi, aku siapkan 100 peti mati, 99 untuk para koruptor dan 1
untuk aku sendiri bila aku berbuat yang sama”
Namun aneh, langit tiba – tiba runtuh ( jantungnya dag dig dug, kaget setengah
mati ) dan bumi segera menjadi gempa, mengeluarkan segala beban otaknya
Ketika mendengar penguasa Indonesia berkata ,” itukan tidak sesuai dengan tradisi
dan budaya kita
Si keledaipun dalam hatinya berteriak, cukup ! cukuuup !!
( ternyata komunis lebih beradab dan bermoral tinggi )
Daripada seorang yang mengaku beragama, pahlawan dan nasionalis sejati !
Tetapi hari – hari esok negeri dan rakyatnya selalu dilalui dengan pengkhianatan –
pengkhinatan para pemimpinnya dan nasib yang lebih buruk dari hari - hari
kemarinnya
116

Page 117
- 117 -
Lalu seseorang muslim segera menulis dalam buku harian Indonesia,” demi masa
sesungguhnya manusia itu dalam kerugian yang nyata “ *
Jika kamu tidak berfikir **
Tangerang, 12 Agustus 2004.
Referensi:
* QS. 103 : 1, 2, 3
* QS. 45 : 13 QS. 52 : 32
MENGGUGAT HUKUM – HUKUM DUNIA
YANG DITULIS MANUSIA
Betapa banyak hukum – hukum dunia ditulis manusia *
Apakah dari seorang komunis, kapitalis, liberalis, imperialis, thagutis, nasionalis dan
sekularis
Yang semuanya mengaku paling benar dan berpengaruh di panggung dunia ini
Tapi ternyata tak ada yang dapat bicara dengan makna, hikmah dan intuisi terbaik
Semuanya penuh paradoks, ironis dan anti klimaks
Antara retorika, doktrin ideologi dan fakta – fakta sesungguhnya
Oh apakah gerangan kesalahan – kesalahan besar, cacat – cacat fatal dan tragis
Dari hukum – hukum dunia yang ditulis manusia
Yang telah mencapai puncak peradaban tertinggi
Yang segalanya bisa diraih dengan otak dan teknologi terkini
Ketahuilah dan carilah sesuatu hal paling menakutkan dari pohon zaqqum **
Yang bunganya seperti kepala setan
Dimakan manusia – manusia tak beriman dengan begitu lahabnya
Yang bercampur dengan minuman air panas yang sangat mendidih
Sedang Sang Maha Rabb cukup menulis
dengan satu kitab undang – undang saja “ Al Qur’an ***
( yang lautan saja tak sanggup untuk menuliskan tintanya walau setetes )
Namun rahmatnya tiada terkira
Menghidupi manusia untuk berjiwa
Tapi kita tak sanggup mengungkap tabir alam semesta
Karena begitu kotor dan dan jahatnya kita ****
Tangerang, 9 September 2004.
Referensi :
117

Page 118
- 118 -
* QS. 46 : 4, 5
** QS. 37: 62, 63, 65, 67, 68, 69, 70
*** QS. 18 : 109 QS. 31 : 27
**** QS. 24 : 39, 40
OTOKRITIK INTERNAL UMMAT ISLAM
Jangan percaya pada barat bulat - bulat
Yang kartu politiknya telah dibaca semua dunia islam
Ditangannya kini para intelektual muslim
Ada yang telah mengalami perubahan yang mengerikan
Kemerosotan aqidah dan semangat jihad fisabilillah
Menjadi muslim sekular dan liberal
Sebagai agen – agen dan ahli kitabnya *
Kau jangan tertipu dan silau oleh mereka
Yang semarak bersembunyi dibalik simbol – simbol islam
Setiap kado yang yang mereka beri
Ada sejuta udang dibalik batu
Setelah itu kau akan diremas jantungnya kuat – kuat
Hingga lemas tak berdaya, tak berdetak lagi
Tak sanggup melawan dan bicara apa – apa
Tak punya jiwa
Tangerang, 1 Oktober 2004.
Referensi:
* QS. 3 : 70, 71, 73, 187 QS. 5 : 68 QS. 62 : 5
SEMUA ORANG DI DUNIA MENGAKU BERIMAN *
Semua orang di dunia mengaku beriman
Apakah ia seorang penjahat politik dan penganut politik jahat
Apakah ia seorang pendusta dan penjahat kriminal
Apakah ia seorang komprador tengik kelas tinggi
Apakah ia seorang pendosa besar
Apakah ia seorang penganut aliran sesat
Apakah ia seorang pemabok dan penjudi berat
Apakah ia seorang pecandu narkoba hebat
Apakah ia seorang pelacur dan hidung belang
118

Page 119
- 119 -
Apakah ia seorang koruptor ulung
Apakah ia seorang hakim yang tidak adil
Apakah ia seorang syirik dan pemuja berhala
Apakah ia seorang nasionalis sekular
Apakah ia seorang penguasa yang dzalim
Apakah ia seorang konglomerat rakus
Apakah ia seorang penyelundup besar: gula, beras dan illegal logging
Coba katakana pada mereka keras - keras,” dasar kamu ini kafir
Lantas apa reaksinya ( bagai petir disiang bolong menyambar alam bawah sadar
mereka )
Ia terkejut, mukanya merah padam dan hatinya terasa bagai tertancap tombak dan
terbakar api
Terasa sakit luar biasa
,”Apa kau bilang, jangan main – main dengan saya, kamu lihat aku ini siapa, hah !?
Oh selidiki firman Allah : iman , hijrah dan jihad **
Jika kau ingin merubah statusmu sebagai manusia taqwa
Ditangan orang – orang yang tidak takut Tuhan
Ditangan orang – orang yang menjual simbol – simbol islam
hanya sebagai kedok, topeng dan tipu muslihat
Demi sebuah tujuan
Kekuasaan dimanapun tempat dan posisinya
Senantiasa membawa dampak buruk kerusakan akhlaq, sistem, hukum, politik,
ekonomi, kebudayaan, alam dan bangsanya
Didepan berbusana muslim tetapi dibelakang sesungguhnya munafik
Didepan bergelar syakh, intelektuak muslim dan ulama tetapi dibelakang
menghancurkan islam dari dalam
Didepan berperilaku alim tetapi dibelakang begitu pendzalim
Didepan merangkul islam tetapi dibelakang layar menikam dan musuh islam sejati
O siapakah itu wahai ummat islam
Ketahuilah rezim – rezim taghut bersama antek – anteknya terkini
Dialah itu yang agama dan Tuhannya, sendau gurau, main – main, nasionalisme dan
politik murahan
Menempatkan kata pengabdian pada tempat yang salah
Hingga mereka melemparkan tanggungjawab dan amanat Tuhan dan rakyatnya ke
keranjang sampah
Karena mereka merasa tak perlu lagi pada Tuhan
Inilah kenyataan resiko besar kalau negara disekularkan
,” politik tanpa agama, bekerja tanpa nilai - nilai dasar dan pondasi yang kokoh “
( mustahil dan nol besar )
Tangerang, 12 September 2004.
Referensi;
* QS. 49 : 14
** QS. 9 ; 20
119

Page 120
- 120 -
A D A K A H J I H A D ?
Mestikah jihad harus angkat senjata ?
Dan adakah jihad
Hanya dimiliki oleh orang – orang yang kau sebut sebagai:
“radikal, fanatik, militan, fundamentalis di mata musuh – musuh islam “
( oh betapa piciknya kau )
Sementara kau mengaku beragama islam, mengaku beriman *
Duduk dan terdiam seribu bahasa diatas singgasana dan mahkota kera
( tanpa aksi dan reaksi cepat )
tanpa akhlaq yang mulia
Wahai kemanakah ummat islam ! **
Lari ngumpet di lubang semut beramai - ramai
Kau yang berjumlah banyak, ratusan juta tak punya nilai dan dampak, “ ketahuilah !
**
Tak punya jiwa ***
Kau sudah lama tertidur ? ****
Tapi kau tak merasakan tidurmu diatas kematian bangsamu *****
Dimanakah wahai !
Tangerang, 5 Oktober 2004.
Referensi :
* QS. 49 : 14
** QS. 13 : 37 QS. 9 : 25
*** QS. 5 : 104 QS. 7 ; 28 QS. 05 : 104
**** QS. 17 : 36 QS. 5 : 16
***** QS. 10 : 57
120

Page 121
- 121 -
RESOLUSI KEMBALI KE AL QUR’AN
/ SYARIAT ISLAM
Masa depan bangsa dalam bahaya besar !!! *
Dalam ancaman – ancaman mulut – mulut singa yang terus lapar dan dahaga **
Jika agama dan negara terus dipisahkan selamanya
Apa jadinya kekuasaan tanpa agama ***
Apa jadinya tangan – tangan tanpa pedang – pedang cahaya
Hanya akan melahirkan dajjal – dajjal politik tanpa akhlaq yang mulia
Rakyat yang musyrik dan miskin dibiarkan buta dan melata ***
Meraba – raba sendiri nasib perut dan keyakinannya
Oh apakah jadinya agama tanpa kekuasaan ****
Tongkat – tongkat hukum, ruang – ruang pengadilan dan fatwa – fatwa ulama takkan
mampu bicara
Ayat – ayat Tuhan tak sanggup membongkar hati yang dipenuhi setan – setan besi
dan baja
Tak berdaya di tangan – tangan si angkara murka
Inikah bangsa yang bangga mengatakan dirinya !
Ramah tamah, lemah lembut dalam bertutur kata
Gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerta raharja
Berbeda – beda tapi tetap satu jua
Bangga akan kebudayaan nenek moyangya
Yang manis di mulut , tapi berjuta pahit rasanya !
Omong kosong !
Kejahatan akan lahir dimana – mana
Dan menjadi kerajaan iblis yang sistematis dan sempurna
Dalam dada manusia – manusia yang hampa
Jika berjuta - juta ummat tak cinta akan ayat – ayat suci dan hukum – hukumnya
Asing seperti tak mengenal dirinya
O tingkatkan arti pemahaman dari sekedar mengaji alif ba ta sewaktu kecil
Ketingkat pemahaman tertinggi sewaktu remaja dan dewasa
Yaitu intisari hikmah: mengkaji dan menggali sampai kedasar lautan hati “ cahaya
illahi “
O teruskan pencarian kreatif hidayah diatas hidayah
Agar kau temukan dunia baru tanpa cela
Di alam bawah sana, itulah roh dan jiwa islam kembali menjelma
Kembali menjelma !
Tangerang, 12 September 2004,
Referensi :
121

Page 122
- 122 -
* QS. 17 : 58, 59
** QS. 33 : 66, 67, 68
*** QS. 24 : 39 – 40
**** QS. 16 : 112
AKU RINDUKAN
SYARIAT ISLAM TEGAK DI BUMI INI
Allah berfirman ……. putuskanlah perkara menurut apa yang telah diturunkan
Allah
Jika engkau tak menginginkan akan bahayanya kekafiran, kedzaliman dan
kefasiqan pada satu negeri “ *
apakah hukum jahiliyah yang lebih engkau sukai, yang membuat kerusakan
dimuka bumi **
yang kau tak sanggup memperbaikinya lagi !
meski dengan berjuta ilmu, akal dan dalih “ ini sesungguhnya demi perbaikan/
reformasi
sedang Rasul bersabda ,” berpeganglah pada Kitabullah dan As Sunnah, maka
engkau akan selamat selamanya “
tapi apakah yang membuatmu memilih jalan belakang, jalan pengkianatan
selain jalanNYA
apakah kekuasaan, jabatan, uang, harta, gengsi dan takut miskin
wahai kesombongan apakah yang membuatmu kuffar dan ingkar
maka aku nyatakan hujjah dan hikmah ini kepadamu dengan petir
jika engkau ingin selamat, aman dan sentosa, sejahtera lahir dan bathin selamanya
tanpa krisis multi dimensi di kemudian hari
dalam segala aspek kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara
Aku rindukan syariat islam tegak di bumi ini ***
Negeri anugerah illahi
Dimana kekayaan alamnya yang tak tertandingi
Namun berabad – abad lamanya telah dirampok
oleh mereka – mereka yang tak berhaq memimpin negeri ****
Yang tak bisa menjaga amanat illahi
Kepada orang – orang munafiq yang mengaku beriman tapi sesungguhnya tidak
Ketahuilah hanyalah orang – orang yang berhaq disisi Allah
Yang menjaga amanat, berjihad
Dan amar maruf nahi munkar
Tangerang, 6 Desember 2003.
122

Page 123
- 123 -
Referensi :
* QS. 5 : 44, 45, 47
** QS. 5 : 50
*** QS. 10 : 25, 26
**** QS. 2 : 75, 76, 79
MENERIMA ISLAM SEBAGAI DIEN AL HAQ, BERARTI ?
Menerima islam sebagai pilihan dien al haq *
Berarti Manusia harus menerima segala isi kitab suci Al Qur’an
Apapun akibat dan kosekuensi logisnya
Sebagai undang – undang dan amanah hidup
Tugas suci seorang muslim
Dimanapun posisi, kedudukan dan keberadaannya
Setiap diri adalah seorang dai bagi diri, keluarga, ummat dan bangsanya
Dari ancaman neraka dunia dan akhirat
Apa jadinya jika seruan hanya menjadi bahasa resmi
kemunafiqan dan kekafiran umatnya
Maka lihatlah sendiri laknatullah: kerusakan alam semesta
Dan krisis multi dimensi ini tanpa akhir
Menyeruak didepan kita begitu nyata
Sekularisme, materialisme, kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, kemungkaran
jumud,, malas berfikir, bangga akan jumlah tapi tiada berkualitas
Oh lihatlah penyakit ini begitu ganas merajalela
Telah merasuki seluruh sel tubuh
Merasuk dalam tulang sumsum, meracuni otak dan peredaran darah
Mengoyak - ngoyak jantung dan paru – paru
Hingga tubuh yang dulu perkasa, kokoh dan kuat
Kini tinggal sekarat, terkapar tak berdaya
Menunggu datangnya maut, ataukah Sang Penyelamat
Wahai Sang Penyelamat
Wahai Imam Mahdi
Wahai Sang Raja Adil
Dimanakah engkau kini, dimanakah engkau kini
O selidiki penyakit ini yang tiada obatnya
“ aku minta kesembuhan kegera” **
aku minta kesembuhan segera,” tolonglah, tolonglah !
( orang – orang yang tertindas dimuka bumi berdoa bersama dalam detik – detik
penghabisan ) ***
Lalu seseorang misterius entah dari mana datangnya, tiba – tiba
( dengan suara ketus dan bertolak pinggang ) berkata membentak,”
“ bagaimana aku akan bisa meyembuhkanmu” wahai manusia!
“ bagaimana akan tercipta rahmatan lil alamin” ****
123

Page 124
- 124 -
kalau islam tidak dijalankan secara kaffah olehmu
mustahil wahai katak dalam tempurung untuk kusembuhkan
nikmatilah saja O anggur kebimbangan ini sebagai terapi shock
menunggu sampai terbitnya matahari fajar
Tangerang, 2 September 2004.
Referensi :
* QS. 3 : 19, 85
** QS. 10 : 57
*** QS. 4 : 97
**** lihat etimologi islam dari salam : yang artinya damai/ selamat / aman/ sentosa/
sejahtera.
MANUSIA AKAN INGAT TUHAN DAN MATI ?
Seperti fir’aun yang tenggelam di lautan merah
Dan tak bisa menolong dirinya sendiri
Atas berhala – berhala tandingannya yang dipuja – puja
Manusia akan ingat Tuhan dan mati
Ketika kalut, tak kuasa dan maut ada diujung leher
Dan nafas sudah tersengal – sengal
Begitupun seterusnya
Diperingatkan tidak diperingatkan
Manusia akan tetap lupa, ingkar dan tidak bersyukur
Ketika merasa sehat dan cukup
Punya gengsi kekuasaan, politik dan jabatan
Kitab – kitab dan institusi hukum tak mengajarkan rasa takut
atas kesalahan – kesalahan, kejahatan - kejahatan dan dosa
( tapi aneh gerombolan orang – orang kasak – kusuk dibelakang
,” katanya hukum itu untuk dilanggar, karena buatan manusia, jadi semua bisa
diatur, tahu sama tahulah, begitu kata mereka ? )
Dalam bangsa yang tidak bersistem islam
Betapa orang – orang yang taqwa, benar, jujur, lurus, amanah dan adil
Adalah manusia – manusia langka yang mesti dimusnahkan dimuka bumi manapun
persetan, persetan ,” begitu doktrin mereka
Keberadaannya terus diburu
Apakah dengan fitnah keji, penjara, peluru dan teror tiada henti
Biar lebih bebas berkuasa, bagi – bagi uang dan kursi
Sampai lupa tujuh turunan bahwa dirinya telah ditunggu malaikat munkar dan nakir
Dengan wajah amat seram dan garang
Wahai terkutuklah kau !
124

Page 125
- 125 -
Rasakanlah ini, rasakanlah ini
Siksa neraka abadi
Tangerang, 20 September 2004.
PERINGATAN PADA AMERIKA, BARAT DAN ISRAEL
Aku membaca dunia islam
Dan kulihat wajah – wajah negerinya penuh luka
Dikoyak –koyak anjing setan: amerika, israel dan sekutunya
Kota – kota bermandi darah dan airmata
Menjadi puing – puing peradaban dan kuburan massal
Dihantam bom dan badai fitnah
Konspirasi – konspirasi jahat menghalalkan segala cara
O pandangan penuh hina, penuh nista
Orang – orang sinting, orang – orang gila
Bernama zionis dan kapitalis imperialis
O barat itukah yang kau sebut ham, demokrasi, plurarisme,
kebebasan, polisi dunia, peradaban tinggi, sok bermoral
Yang berteriak lantang kesana kemari jual aib sendiri tanpa rasa malu
Sedang mulut – mulutmu penuh lautan kebohongan
Sedang tangan – tanganmu penuh darah dimana – mana
Sedang jiwa – jiwamu penuh kebusukan dan nafsu serakah ala iblis
Sedang empat jari telunjukmu selalu menunjuk ke dirimu sendiri
Sebagai biang kerok teroris dunia, ketahuilah !
Sudah butakah engkau wahai barat ?
Apa perlu kuperbesar kacamata penglihatanmu agar transparan
Bercerminlah wahai barat
Kemana sajakah engkau selama ini, mengigau ?
Sekian ratus tahun yang lalu
Sekian puluh tahun yang lalu
Atau bahkan sampai detik hari ini
Menjadi perampok dan penindas, penjajah negeri – negeri tak berdosa
Ataukah kau sedang mabuk – mabukan minuman keras setiap hari
Hingga akal sehatmu hilang dan engkau selalu lupa ingatan
akan tabiatmu yang buruk dan jahat
Ketahuilah
Filsafat moralmu begitu rendah di mataku
Kau tak ubahnya binatang melata yang berjalan dengan perut *
Tak ada tujuan yang lebih mulia, selain mengikuti hawa nafsu
Hari ini kau bicara ham dan demokrasi,
besok dibelakang layar kau bicara penyerangan dan serangan
Hari ini kau bicara kebebasan dan plurarisme
125

Page 126
- 126 -
besok dibelakang layar kau bicara kudeta atas sebuah negara
Stop ! stop !
Jangan ajari kami tentang moral
Terlalu pagi kau bicara pada kami
Kami adalah rahmat seluruh alam
Semenjak Nabi Adam
Manusia pertama yang lahir
Hormatilah dirimu sendiri
Jika engkau ingin dihormati bangsa yang lain
Tangerang 30 Septemer2004
Referensi :
* QS. 7 : 179
K A F I R B E S A R *
Engkau tahu iman dan kafir
Engkau tahu hitam putih suatu warna
Engkau tahu baik dan buruk satu perkara
Engku tahu pahala dan dosa
Engkau tahu haq dan bathil satu ketetapan atau keputusan
Tetapi engkau campur adukan terus menerus **
Antara hitam dan putih
Antara iman dan kafir
Antara pahala dan dosa
Antara benar dan salah
Antara haq dan bathil
Menjadi abu - abu
Menjadi samar – samar dan sumber bid’ah
Menjadi pangkal keraguan
Sebagai satu keyakinan, tradisi dan kebudayaan
Bagaimana mungkin engkau akan dapatkan petunjuk
Selain adzab yang pedih dan kesesatan yang bara
Celakah, celakalah !
Tangerang, 24 Mei 2004.
126

Page 127
- 127 -
Referensi:
* QS. 4 : 150, 151
** QS. 2 : 42
DALAM SYARIAT ISLAM
MASA DEPAN NEGERIKU TERSIMPAN
Dalam syariat islam
Masa depan negeriku terjaga dan tersimpan
Tunggu dan lihatlah
Matahari akan terbit dari sini
Dan sinarnya akan menerangi seluruh alam semesta
Menyanyikan lagu ketentraman dunia yang baru
Dunia yang telah lama menjadi idaman dan kerinduan abadi
Dalam syariat islam
Buku negeriku tersimpan
Tunggu dan lihatlah
Wajahnya penuh dengan senyum cemerlang dan karya gemilang
Setiap halamannya tertulis dengan tinta emas
Mutiara – mutiara berkilau dan bintang – bintang yang bersinar
Didalamnya ada mata air yang terus mengalir
Yang memancarkan sungai madu dan susu
Ke seluruh ruang dan waktu
Dimana setiap insan berpacu dalam aroma wewangian kembang
Mengikuti irama kehidupan dunia akhirat secara seimbang dan beraturan
Setiap pemimpinya adalah lambang uswatun khasanah
Setiap ummatnya adalah hamba – hamba yang taat pada hukum
Dan takut pada Tuhan
Setiap generasinya adalah tonggak – tonggak sejarah
Generasi yang sanggup menghadapai tantangan jaman
Dan kemelut – kemelut kehidupan masa datang
Yang berpadu dalam satu visi dan misi
Rahmatan lil allamin
Tangerang, 23 Januari 2003
127

Page 128
- 128 -
PERTANYAAN KEPADA UMMAT ISLAM
Bagaimana engkau tidak tertinggal jauh segala – galanya, kini ?
Wahai ummat islam
Ketika surga hanya engkau dapatkan
Dengan wirid semata
Tapi engkau lupa berjihad di jalan Allah *
Bagaimana engkau dikasih pengetahuan furqan haq dan bathil **
Jika dirimu dapat petunjuk tapi engkau mengingkari
Ketika surga hanya kau dapatkan
( yang pentingkan beragama islam, sekalipun itu berbuat dosa,
nantikan dientas dari neraka ),” apakah itu yang benar
sedang engkau berbuat seenaknya, mengikuti hawa nafsu
padahal surga itu kekal dan neraka itu kekal ***
sekali engkau di surga maka selamanya di surga
sekali di neraka maka selamanya di neraka
Tangerang, 2 Pebruari 2004.
Referensi :
* QS. 9 : 16, 23, 24
** QS. 2 : 16 – 20
*** QS. 2 : 80, 81
MANUSIA DICIPTAKAN UNTUK IBADAH
Manusia tercipta untuk ibadah semata *
Tiada yang lain
Setiap apapun suara, nafas, gerak, perputaran ruang dan waktu
Mesti menjadi gema takbir yang saling bersahutan
Lailahailallah Allahu Akbar Allahu Akbar
Ketaatan pada ketetapan, hukum – hukum dan aturanya
Adalah harga mati, kemutlakan yang tak bisa diganggu gugat
Allah tak membutuhkan amal ibadahmu **
Tapi engkau sendirilah yang membutuhkan kelak
Sebagai dewa penolongmu
Camkan ! kata tidak dan kecuali *
dalam makna paling dalam penciptaan manusia
Jika engkau tetap tegak lurus dalam garisnya
Senantiasa amanah dan istiqomah
Maka engkau akan memahami arti luasnya
Ibadah sebagai satu kebutuhan
128

Page 129
- 129 -
Bukan sebagai keterpaksaan dan basa – basi formal
Hingga engkau tak membabi buta, sempit memandang
Ibadah cuma urusan pelarian jiwa dan pencucian dosa
Ketika engkau tak sanggup lagi mengahadapi kenyataan buruk
Maut dan bencana
Tangerang, 5 Maret 2004.
Referensi:
* QS 51:56
** QS 51:57
KEKUASAAN / PEMIMPIN YANG HIDUP
Kekuasaan yang hidup *
Adalah kekuasaan yang punya hati dan hatinya berfungsi
Adalah kekuasaan yang punya mata dan matanya berfungsi
Adalah kekuasaan yang punya telinga dan telinganya berfungsi
Kekuasaan yang punya hati
Akan selalu jujur mengakui ,” inilah amanat illahi
Yang tak mungkin dikhianati
Mengerti benar betapa berat arti pertanggungan jawab
Kekuasaan yang punya mata
Akan selalu tajam melihat kenyataan – kenyataan yang terjadi
Lalu mencai jalan keluar terbaik
( bukan malah menutup – nutupi )
( bagi – bagi pos, jabatan, uang dan kuasa, tanpa rasa malu)
Kekuasaan yang punya telinga
Akan selalu tajam mendengar setiap jerit suara rakyatnya
Kekuasaan yang punya hati saja
Akan tetap buta dan tuli selamanya
Kekuasaan yang punya telinga saja
Akan tetap mati rasa dan gelap mata
Kekuasaan yang punya mata saja
Akan tetap tuli dan mati rasa selamanya
Orang – orang kekuasaan yang punya hati
Orang – orang kekuasaan yang punya mata
Orang – orang kekuasaan yang punya telinga
Tak pernah tidur dan tangan – tangannya terus bekerja 24 jam sehari
129

Page 130
- 130 -
Namun orang – orang kekuasaan yang tidak punya hati,
Tidak punya mata, tidak punya telinga
Selalu tidur dalam kerja dan hidupnya
Karena mereka tidak merasakan , melihat dan mendengar selain dirinya sendiri
Pemimpin yang hidup
Adalah pemimpin yang punya hati dan hatinya berfungsi
Adalah pemimpin yang punya mata dan matanya berfungsi
Adalah pemimpin yang punya telinga dan telinganya berfungsi
Adalah pemimpin yang tahu akan hukum Tuhan dan alam
Tangerang, 13 April 2004.
Referensi:
* QS 17:36 QS. 7 : 179 QS. 23 : 78
MANUSIA HIDUP HARUS BENAR – BENAR HIDUP
Manusia hidup
Mesti benar – benar hidup
Bukan asal hidup
Seperti binatang ternak
Yang penting kenyang, membuat keturunan
Selesailah urusan !
Setiap kediaman tanpa gerak bukanlah emas permata
Tapi adalah kerugian tanpa guna
Kematian sebelum saatnya
Setiap kekosongan jiwa yang berlama – lama
Adalah kesia – siaan penciptaan yang tak kau syukuri dengan bijaksana
Inilah baru hidup *
Punya iman
Berhijrah
Berjihad
Menjadi taqwa
Tangerang, 4 April 2004.
130

Page 131
- 131 -
Referensi :
* QS. 9 : 20
DOKTRIN ISLAM YANG DITAKUTI
Wahai yang doktrin – doktrin syariatnya
Yang ditakuti kaum nasionalis sekular, misionaris, kapitalis dan anti tuhan
Wahai yang keadilan dan kekuatan hukumnya
Yang ditakuti orang – orang jahat dan sekutu bangsa – bangsa besar
Wahai yang kedamaian dan kemakmurannya
Dirindukan semua orang berabad – abad lamanya
Bangun dan bangkitlah kini
Musuh – musuhmu telah mengepung dari segala arah
Tak pernah tidur bagaimana cara menghabisimu
Sampai kau benar – benar mengikutinya
Dengan semua agenda, rencana – rencana dan tipu muslihat baru yang busuk
Ayo bangkitlah
Nasibmu ada di tanganmu sendiri
Bukan pada mereka atau dia !
Tangerang, 15 Juli 2004
TANDA - TANDA BANGSA YANG BERFIKIR
Tanda – tanda bangsa yang berfikir *
Adalah selalu belajar dari sejarah
Dan tanda – tanda bangsa yang tidak berfikir
Adalah bangsa yang selalu mengulangi kesalahan – kesalahannya berkali – kali
Hari ini lebih buruk dari kemarin
Dan hari esok lebih buruk dari hari ini
Tanda – tanda bangsa yang berfikir
Adalah bangsa yang selalu menghikmahi perjalanan waktunya **
Sambil mencari identitas diri
Berdiri diatas kaki sendiri
Dengan kepala tegak
Terhormat dan bermartabat
Tangerang, 11 Oktober 2004.
131

Page 132
- 132 -
Referensi :
* QS. 17 : 36 QS. 14 : 1 QS. 5 : 16
KETIKA SEJARAH HANYA MENJADI
TUMPUKAN KERTAS SAMPAH
Ketika sejarah hanya menjadi tumpukan – tumpukan kertas masa lalu
Yang telah usang dan berdebu
Yang tersimpan rapi di gudang – gudang peti mati dan keranjang sampah
Bernama,” monumen kebudayaan kemunafiqan dan kecongkakan ,”
Yang tak lagi mampu untuk menghikmahi
“catatan – catatan semerah darah”
“ catatan – catatan puing – puing bangunan dan peradaban
“catatan – catatan sehitam noda dan laknat “
“ catatan – catatan sebusuk nanah dan bangkai mayat “
Sebuah perjalanan
Ketika tamparan, - tamparan bencana demi bencana
Tidak menjadikan untuk selalu ingat, tafakur, istigfar dan taubat
Ketika telinga – telinga sudah tertutup untuk semua bacaan kebenaran dan keadilan
Ketika hati nurani sudah tak berani untuk bicara
Namun otak terlanjur meledak dibatas penantian dan kesabaran
Maka kita harus tampil bersama dan berseru
Dengan suara yang tegas dan benar
Dengan begitu dakwah harus memasuki wilayah yang radikal revolusioner
Dalam diri setiap muslim
Agar fikiran jumud, stagnasi dan kebekuan
Menjadi jernih dan cair
Hancur berkeping – keping
bersama setan yang lari ketakutan, terkencing – kencing
Tangerang, 27 Pebruari 2004.
SEMAKIN KITA JAUH DARI HIKMAH AL QUR’ AN,
SEMAKIN KITA ……… ?
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita tenggelam dalam jurang kesesatan paling dalam
Dan takkan pernah bangkit dari tidur panjang yang begitu mengerikan ?
132

Page 133
- 133 -
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita tidak tahu apakah kita termasuk orang - orang yang beriman atau
kafir
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur” an
Semakin kita tidak tahu apakah kita ahli surga atau ahli neraka
Apakah menjalani hidup seperti binatang dan antek – antek setan ? *
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita tidak takut akan dosa dan hukum Tuhan yang seadil –adilnya
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita menjadi orang –orang yang tertindas dimuka bumi **
Tertindas badan dan jiwanya, tertindas segala - galanya
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin jiwa kita gelisah dan bimbang
diombang - ambing gelombang
Akan apa arti tentang pertumbuhan, perkembangan
dan perubahan yang tak pernah menyentuh akar persoalan
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita lupa akan maut dan bencana yang setiap saat datang menghajar
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita tidak akan bisa keluar dari lingkaran setan
Terus diam ditempat, stagnasi, kebekuan, tanpa kemajuan dan pembaharuan
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita terus berpecah belah dan diadu domba
Dan musuh – musuh islam terus bertepuk tangan akan kehancuran kita
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita tidak tahu doktrin – doktrin bid’ah
yang telah menjadi kebiasaan buruk masyarakat jahiliyah
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita tidak tahu mana petunjuk yang benar,
mana pembeda yang tegas dan mana keterangan - keterangan yang membuktikan
fakta – fakta atas sejarah masalalu, masa kini dan masa akan datang
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita terus dibodohi bahasa – bahasa politik sekular dan mengikuti hawa
nafsu setan
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita bersekutu dan berkompromi dengan musuh – musuh islam
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita tidak tahu bahwa syariat islam adalah satu - satunya kebutuhan yang
mendesak
133

Page 134
- 134 -
Untuk menumbangkan segala kedzaliman, ketidakadilan dan kemaksiatan yang
merajalela
Semakin kita jauh dari hikmah Al Qur’ an
Semakin kita tidak tahu tentang arti diri ini
Ternyata begitu banyak dosa dan kejahatan keji yang tersistem dan tersembunyi rapi
Tapi mengapa terus dipelihara dan di budidaya tanpa henti ?
Tangerang, 18 Desember 2004.
Referensi :
* QS. 7 : 179
** QS. 4 : 97
IMAN, HIJRAH DAN JIHAD *
( proses untuk menjadi taqwa/ benar – benar beriman )
Bagai bayi, iman adalah bahasa lahir **
Ia adalah bahasa pertama, kacamata dalam
Bahasa tubuh yang belum teruji kebenaran – kebenaran suaranya
Pengakuan – pengakuan atas diri
Hijrah adalah bahasa gerak dari iman
Bahasa:
Pindah dari kemandegan ke sesuatu yang menghidupkan
Pindah dari kerusakan ke sesuatu yang membangunkan
Pindah dari kemunafiqan ke pertobatan total
Pindah dari kekafiran ke keimanan total
Pindah dari tempat lingkaran setan, persekongkolan iblis ke tempat rahmatan
lilalamin
Pindah dari yang menyesatkan ke sesuatu yang menerangkan
Pindah dari yang jahat ke sesuatu yang membaikkan ***
Pindah dari kesempitan ke sesuatu yang meluaskan ****
Pindah dari kepura – puraan, main – main, slogan - slogan ke sesuatu yang sungguh
– sungguh
“ berfungsi, bermakna, terhormat, bermartabat dan bermanfaat “ *****
Jihad adalah bahasa aktualitas diri dan perjuangan tak kenal menyerah
Atas misi – misi iman dan hijrah
Bagaimana ia harus tetap bisa menggerakan dan mengendalikan
Secara ikhlas dan fokus
Berkorban atas harta dan jiwa
( harta adalah segala apa yang dimilikinya )
134

Page 135
- 135 -
( jiwa adalah segala diri dan apa yang ada dalam fikiran, nafsu, roh, hati dan
indera )
Jihad yang tinggi
Adalah jihad yang bersama iman dan hijrah
Iman adalah landasan pacu
Hijrah adalah kemana anak panah diarahkan
Jihad adalah keteguhan sungguh – sungguh pada keyakinan dan tujuan
“ anak panah yang diarahkan “
Orang islam yang tak berjihad
Mesti kita pertanyakan agama dan keimanannya besar – besar ? ******
Bagaimana engkau akan menciptakan rahmatan lil allamin ?
Bagaimana engkau akan mengubah kualitas diri ?
Bagaimana engkau akan mengubah nasib suatu bangsa ?
Bagaimana engkau akan mengubah penegakan hukum ?
Bagaimana engkau akan menegakkan tiang – tiang agama, tiang – tiang negara ?
Bagaimana engkau akan keluar dari krisis ?
Jika engkau tak benar – benar berjuang
Istiqomah dan tawwakal ?
Ketahuilah, ketahuilah !
Tangerang, 8 Desember 2004.
Referensi:
* QS. 9 : 20
DAFTAR PUSTAKA
1. Al Qur’anul al Karim.
2. Al Chaidar ,’’ Sepak Terjang NII KW IX Abu Toto, Madani Press 2000.
3. Al Chaidar,’’ Pemikiran Politik Proklamator NII, Sekar Madji Maridjan
Kartosuwiryo, Pustaka Darul Falah.
4. M. Amin Djamaluddin,’’ Capita Selekta Aliran – Aliran Sempalan Di
Indonesia, LPPI 2002.
5. M. Amin Djamaluddin,’’ Bunker Al-Zaytun, Fakta Kesesatan Tafsir NII Panji
Gumilang, Darul Falah 2003.
6. Umar Abduh,’ Membongkar Gerakan Sesat NII Di Balik Pesantren Mewah Al
Zaytun, LPPI 2001 dan Al-Zaytun Gate.
7. Majalah Al-Zaytun No. 1 – 48, tahun 2000 s/d 2003, YPI Ma’had Al-Zaytun.
8. Majalah Sabili No.12 th XI 1 Januari 2004.
135

Page 136
- 136 -
9. Majalah Sabili No. 16 th XII 24 Feb. 2005.
10. Harian Umum ‘ Pelita ‘ Kamis 12 April 2001.
11. Tajdudin Al-Fath,’’ Revolusi Cahaya Diatas Cahaya,” manuscript kumpulan
puisi – puisi itjihad/ da’wah & perjuangan islam,”
12. AS Panji Gumilang,” dzikir – dzikir jum’at ( lisan ).
Pengakuan/ Penuturan dan Kesaksian – Kesaksian ;
1. Yasir,’’ mantan Komandan Tibmara & Garda Ma’had Ma’had Al-Zaytun
2. Anton,” mantan anggota Tibmara –Ma’had Al-Zaytun
3. Solihin,’’ mantan anggota Tibmara Ma’had Al-Zaytun
4. Shodiq,’ mantan anggota Tibmara Ma’had Al-Zaytun
5. Hasan,” mantan anggota Tibmara Ma’had Al-Zaytun
6. Abdul G.,’’mantan muadhof Ma’had Al-Zaytun.
7. Abu Rijal,’’ mantan Exsponen & Kepala Percetakan Ma’had Al-Zaytun.
8. Abu Q ,’ mantan Exsponen dan Direktur Percetakan & Media Ma’had Al-
Zaytun
9. Ahmad Zaeem M, Exponen ( anak AS Panji G. ) Ma’had Al-Zaytun
10. Syarwani,’ mantan Exsponen & Ketua Y PI Ma’had Al-Zaytun
11. Muhlis ,’’ mantan Ustazd/ Mudarris.
12. Abdullah,’ mantan Ustazd/ Mudarris.
13. Jarot,’’ mantan Komandan muadhof
14. Said,’’ mantan Komandan muadhof
136

Page 137
- 137 -
137
Hosted by www.Geocities.ws

1