I puisi I cerpen I novel I skenario I skripsi I profil I time line I   I  catatan harian I surat-surat I proses kreatif I
I artikel I komentar & resensi] I berita I

 

Select language: [English] [Spanish] [French]

Maaf, browser anda tak mampu melihat applet.


Kirim Komentar
 

Materi Kuliah
Penyuntingan
Jurusan Bahasa Indonesia FBS UNJ

 


Cari :

SKRIPSI TENTANG NOVEL TAPOL


Gray literature from GDLHUB / 2007-10-29 08:53:30
 

Ringkasan Skripsi

 

KAJIAN POLITIK KEKUASAAN PADA NOVEL TAPOL KARYA NGARTO FEBRUANA


By: Yuyud Eka Asmawan
Fakultas Sastra/ Sastra Indonesia

Created: 2007-10-29 , with 1 file(s).


Setelah dilakukan kajian politik kekuasaan novel Tapol karya Ngarto Februana dapat disimpulkan sebagai berikut. Analisis stuktural meliputi judul, tema, penokohan dan perwatakan, konflik, serta latar. Kajian politik kekuasaan meliputi sosok penguasa dalam politik, negara kekuasaan dan negara kerakyatan, merebut kekuasaan, mempertahankan kekuasaan, menghindari dari hilangnya kekuasaan.

Judul novel Tapol karya Ngarto Februana menunjukkan obyek cerita. Judul Tapol mencerminkan isi cerita yaitu mengenai kehidupan tahanan politik. Tema dalam novel Tapol mencakup tema mayor dan tema minor. Tema mayor novel Tapol yaitu kehidupan mantan tahanan politik dan anak istrinya pada masa Orde Baru sangat menyedikan. Tema minor novel Tapol ada empat yaitu: 1) kesewenang-wenangan penguasa menyebapkan penderitaan rakyat; 2) seorang isteri yang setia kepada suaminya menimbulkan rasa bangga keluarganya; 3) perbedaan ideologi tidak mempengaruhi pershabatan; 4) ajaran komunis tidak cocok untuk negara Indonesia. Tema minor tersebut mendukung keberadaan tema mayor, sehingga menjadi suatu kesatuaan yang tematis.

Tokoh dalam novel Tapol sebanyak 36 tokoh. Tokoh utama novel Tapol adalah Kardjono. Ia mengalami perubahan watak dalam cerita ini. Tokoh bawahan dalam novel ini sebanyak 35 tokoh. Empat tokoh bawahan berwatak bulat dan sembilan tokoh bawahan berwatak datar. Sebanyak 22 tokoh bawahan tidak dapat diketahui perwatakannya karena tidak ada data yang menunjukkan perwatakan tokoh bawahan tersebut. Adanya bermacam-macam watak dalam cerita tersebut menimbulkan ketegangan cerita, sehingga novel menjadi menarik untuk dibaca.

Konflik dalam novel Tapol karya Ngarto Februana ada dua macam, yaitu konflik fisik dan konflik batin. Konflik fisik terbagi menjadi tiga yaitu konflik manusia dengan manusia, konflik manusia dengan masyarakat, konflik manusia dengan alam. Konflik batin dalam novel ini terbagi menjai dua yaitu konflik ide yang satu dengan ide yang lain dan konflik seseorang dengan kata hatinya. Adanya konflik dalam novel Tapol membuat cerita lebih hidup.

Latar dalam novel Tapol ada tiga yaitu latar tempat, latar waktu dan latar sosial. Adanya latar dalam novel Tapol menjadikan terasa lebih kongkrit, sehingga mudah dipahami. Unsur-unsur sruktural yang mencakup judul, tema, penokohan dan perwatakan, konflik, serta latar saling berkaitan dan terdapat keterjalinan yang membentuk kesatuan cerita secara utuh.
Ada empat sosok penguasa dalam novel Tapol, yaitu: sosok penguasa yang kuat, sosok penguasa yang pandai bertipu daya, sosok penguasa yang kejam, dan sosok penguasa yang baik. Sosok penguasa yang kuat, pandai bertipu daya, dan kejam dalam novel Tapol adalah Soeharto. Sosok penguasa yang baik dalam novel Tapol adalah Soekarno. Adanya sosok penguasa yang berbeda menjadikan cerita novel ini lebih hidup.

Dalam novel Tapol, bentuk negara yaitu negara rebublik. Negara Indonesia berbentuk rebublik karena dikepalai oleh presiden, ada demokrasi dalam suatu negara, ada DPR dalam suatu negara, ada Tentara nasional, ada banyak partai dalam negara, adanya Konstitusi yang dibuat rakyat, ada dinas-dinas pemerintah, ada jenderal dalam suatu negara, dan ada revolusi dalam suatu negara. Ada empat cara merebut kekuasaan. Cara tersebut yaitu: 1) mengandalkan kemampuan menggunakan senjata; 2) dengan jalan diskusi-diskusi; 3) dengan
jalan pemilu. Dalam pemilu terdapat beberapa langkah yaitu calon pengusa mencari dukungan dari rakyat dan mencari dulungan partai yang besar dalam suatu negara; 4) merebut kekuasaan yaitu dengan jalan licik dan kejam.

Dalam novel Tapol terdapat empat cara mmpertahankan kekuasaan. Cara tersebut yaitu: 1) memperkuat tentara untuk mempertahankan kekuasaannya. Penguasa mengetahui seluk beluk kemiliteran dan seni perang; 2) mengatasi musuh dalam negara dengan cara menumpas habis kekuasaan lama dan tidak pernah membiarkan bibit ancaman tumbuh dalam negara; 3) tidak mengubah UU yang sudah berlaku; 4) membangun benteng pertahanan disetiap daerah. Langkah ini diambil Soeharto dengan cara membangun Koramil di tingkat kecamatan, Kodim di tingkat kabupaten, Korem di tingkat propinsi.

Terdapat tiga cara menghindari hilangnya kekuasaan yaitu mengambil hati rakyat dengan cara peduli dengan rakyat, bersahabat dengan rakyat, dan menarik simpati rakyat. Cara kedua yaitu mengusahakan agar tidak dibenci oleh kelompok yang berpengaruh dalam negara tersebut. Cara ketiga yaitu dengan mencari menteri yang cakap dan seria pada negara.

Aspek politik kekuasaan sangat dominan dalam novel Tapol, sehingga novel tersebut sangat menarik perhatian para peneliti politik di dalam karya sastra. Hal ini dapat menimbulkan daya tarik bagi masyarakat pembaca karena berwawasan politik, terutama mengenai kekuasaan. Politik kekuasaan sangat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan.
 

For more information, contact:

DL Name: Universitas Jember. PublisherID:GDLHUB. Organization: IndonesiaDLN. Contact:
digilib. Address: Jl. Kalimantan 37. City: Jember. Region: East Java. Country: Indonesia. Phone: 0331-330561. Fax: 62-22-2500089. Admin Email: [email protected]. CKO Email:
[email protected]


 

 

   
   


I puisi I cerpen I novel I skenario I skripsi I profil I time line I catatan harian I surat-surat I
proses kreatif 
I artikel I komentar & resensi] I berita I


 Copyright�2000 Ngarto Februana. All rights reserved.
Designed by Ngarto Februana

Hosted by www.Geocities.ws

1