INSERT PENGETAHUAN: Mengapa Kita Tidak Bisa Melihat dalam Gelap?



Benda berupa apel bisa kita lihat karena memantulkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya seperti matahari, cahaya lampu, atau cahaya api.

Kumpulan cahaya yang dipantulkan benda menembus lensa, kemudian lensa membiaskan dan menjatuhkan secara terbalik ke retina mata.


Mengapa Kita Tidak Bisa Melihat dalam Gelap?

Untuk bisa melihat, maka harus ada cahaya. Sumber cahaya antara lain matahari, cahaya lampu, cahaya lilin, juga cahaya yang berasal dari api.

Benda-benda yang kita lihat memantulkan cahaya yang diterima oleh benda-benda itu dari sumber cahaya misalnya sinar matahari. Nah, pada saat mata kita melihat benda, kumpulan cahaya bergerak dari benda menuju mata. Kumpulan cahaya itu menembus lensa mata. Selanjutnya lensa mata membiaskan dan menjatuhkan cahaya secara terbalik di retina mata. Retina ini terletak di bagian belakang mata.

Sinar yang jatuh di retina mata ini diubah menjadi sinyal-sinyal listrik dan diteruskan oleh saraf-saraf neuron ke sebuah bintik kecil di bagian belakang otak yang disebut pusat penglihatan.

Di dalam pusat penglihatan itulah, sinyal listrik ini diterima sebagai sebuah bayangan setelah mengalami sederetan proses.

Nah, dalam bintik kecil inilah sebenarnya penglihatan terjadi, di bagian belakang otak yang sama sekali gelap dan terlindung dari cahaya.

Di dalam ruangan yang tidak ada cahaya sama sekali, kita tidak bisa melihat apa-apa. Jadi, adanya cahaya lah yang menyebabkan mata kita bisa melihat benda-benda di sekeliling kita.







 

   
   
 
Untuk mendapatkan wajah kita ada di foto, dibutuhkan alat yang namanya kamera. Tentu kalian sudah tahu benda yang namanya kamera yang gunanya untuk memotret. Bagaimana cara kerja kamera?
Sebelum bicara soal cara kerja kamera, baiklah kita bicara soal cahaya. Benda-benda yang terlihat oleh mata, karena benda-benda tersebut memantulkan cahaya, yang kemudian direkam oleh mata. Dari mana sumber cahaya tersebut? Sinar matahari, lampu, cahaya api, adalah sumber cahaya. Nah, benda yang terlihat oleh mata kita, karena benda tersebut memantulkan cahaya yang berasal dari lampu, sinar matahari, atau cahaya api. Kalau dalam keadaan gelap gulita, karena tidak ada cahaya, mata kita tidak bisa melihat apa-apa. 
Nah, cara kerja kamera pada prinsipnya sama dengan mata kita. Benda-benda yang terlihat oleh mata, yang berarti memantulkan cahaya, dan oleh kamera cahaya tersebut akan direkam. Jika benda tersebut adalah apel, maka kamera akan merekam benda berupa apel. 
Di dalam kamera ada lensa yang berfungsi menangkap cahaya. Kemudian, ada pita seluloid atau yang sering disebut film, yang sangat sensitif terhadap cahaya. Juga ada bagian yang sama sekali kedap cahaya. Lalu, ada alat yang disebut diafragma yang berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk. Semakin kecil angka diafragma, semakin banyak cahaya yang diloloskan. 
Kita ambil contoh benda berupa apel. Di bawah sinar matahari, atau lampu, atau cahaya lilin, benda berupa apel akan memantulkan cahaya, pantulan cahaya itu direkam oleh lensa kamera. Pantulan cahaya tersebut akan difokuskan oleh lensa itu agar tepat mengenai pita seluloid (film) dan membakar film tersebut. Sebelum mengenai pita seluloid, alat yang bernama diafragma akan menyaring cahaya yang akan mengenai pita seluloid. Karena pita seluloid ini sangat peka terhadap cahaya, begitu cahaya mengenai pita seluloid, maka pita seluloid itu akan terbakar. 
Mungkin kalian bertanya-tanya, lha kalau terbakar apakah hangus? Tentu saja tidak begitu. Ketika pita seluloid terbakar, maka akan terbentuk bayangan yang identik dengan cahaya yang memasuki lensa. Kalau cahaya yang memasuki lensa berupa pantulan apel, ya, bayangan yang dihasilkan ya berupa gambar apel. 

Lalu, pita seluloid (film) itu diproses oleh mesin cetak. Maka, akan dihasilkan sebuah gambar yang identik dengan gambar apel yang direkam oleh kamera.

 

Hosted by www.Geocities.ws

1