Script by Ngarto Februana
Sinopsis Creative Factory
KAMPUNG EDU: "Jangan Mencoret Sembarangan"

 

 

 

 

Di scene 01 ini, untuk melukiskan suasana taman, akan lebih hidup gunakan PANORAMIC SHOT terhadap taman, dengan pohon-pohon dan bunga-bunga. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Adegan Agas membentur batang pohon ini sekadar efek kartun untuk bikin adegan awal menarik. (Nyuri-nyuri untuk memberi nuansa kartun)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bisa ditampakkan Agas dan KINCI secara LONG SHOT.

 

MS. FOLLOW: pada medium shot kamera mengikuti Agas berjalan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jika memungkinkan, dari jauh (LS) tampakkan Agas dan KINCI pada satu sisi, dan Domdom pada sisi lain.

 

OPENING

 

SEQUENCE 1

01. EXT. TAMAN BERMAIN - PAGI

 

ESTABLISHED SHOT

 

PAN. Taman bermain, dengan pohon-pohon dan bunga-bunga.

SFX. Suara burung berkicau.

CUT TO

LS. Matahari pagi di ufuk timur, menandakan pagi hari.

BACK TO

MS. KINCI sedang jongkok di dekat sebatang tanaman. Ia tengah memeriksa tanaman bibit pohon, dengan melihat-lihat dan memegang-megang batang bibit pohon.

KINCI
(Sambil memegangi daun yang layu)
Aduh, kenapa jadi layu begini. Baru kemarin aku tanam,
sekarang sudah layu. Gimana, ya?

CUT TO

O2. EXT. - JALAN MENUJU TAMAN BERMAIN - PAGI

LS. Agas tampak berjalan, seperti biasa Agas berjalan sambil menggerak-gerakkan badannya layaknya senam.

MS. Agas melonjak-lonjak dan lari-lari kecil. Lalu ia membalikkan badannya dan berjalan mundur.

MS. AGAS
(Berjalan mundur sambil menggerak-gerakkan badannya seperti senam)
Cihuuuikkk. Pagi yang indah. Udara cerah.

MS. Saat berjalan mundur, punggung Agas membentur sebatang pohon. Lantas ia membalikkan badan dan menghadapi batang pohon.

CU. AGAS
(Meringis kesakitan, sambil memegangi pinggangnya)
Waduh, ternyata sakit juga membentur pohon.

MS. Agas mengepalkan tinjunya, hendak "membalas dendam". CU. Tinju terkepal.

AGAS
Rasain sekarang. Aku tinju kamu, hai pohon!

CU. Tinju Agas membentur batang pohon.

CU. AGAS
(Sambil mengibas-ngibaskan telapak tangannya
yang kesakitan akibat meninju pohon, mukanya meringis menahan sakit)
Aduuhh! Sakit.

CUT TO

LS. KINCI yang tengah jongkok kaget dan menoleh ke arah Agas.

CU. KINCI
Hai, Agas, lagi ngapain sih kamu di sana?

MS. Agas menoleh ke arah KINCI. Lalu berjalan menuju tempat KINCI.

MS. FOLLOW AGAS
(Sambil berjalan)
Ini, nih, lagi benturin punggung ke batang pohon.
Cuma mau buktiin, batang pohon itu keras apa lunak.

MS. Agas sampai di dekat KINCI.

MS. TWO. KINCI
Namanya batang pohon pasti keras.
Nggak usah dicoba-coba.

AGAS
(Sambil jongkok di dekat KINCI)
Kamu sendiri ngapain melototin tanaman?

KINCI
Aku lagi memeriksa tanaman. Dua hari lalu, aku nanam bibit pohon,
tapi sekarang layu. Aku jadi heran. Kenapa begini, ya?

AGAS
Nggak usah bingung, Kinci.

KINCI
Lalu, aku harus bagaimana? Kalau dibiarkan, nanti kering.

AGAS
(Dengan sok tahu)
Mau aku kasih tahu?

CU. KINCI
Memangnya kamu tahu?

AGAS
(Dengan sok tahu)
Kenapa layu, karena bibit pohon itu nggak ada akarnya. Coba kamu cabut lagi.
Jangan-jangan akarnya dimakan rayap.

KINCI
(Memandang Agas) Ah, kamu sok tahu. Ada akarnya, kok.

AGAS
Kamu yakin?

KINCI
Tentu saja. Sebelum kutanam, sudah aku periksa. Ada akarnya.
(CU. Berpikir sejenak) Oh, iya, kita tanya saja pada Paman. Temani aku, ya?

AGAS
Baik. Tapi kita cari buah jambu dulu.
Setelah itu kita ke rumah Paman. Gimana?

MS. KINCI
(Seraya berdiri) Baik. Aku setuju.

 

CUT TO

MS. Agas dan KINCI berjalan di taman. Mereka melewati pohon jambu. Lalu mereka berhenti.

AGAS
(Menunjuk pohon jambu)
 Nah, ini pohon jambu.

KINCI
(Mendongak ke atas pohon)
Wah, lebat sekali buahnya.

AGAS
(Memandang Kinci)
Aku panjat pohon, kamu nadahin di bawah.

CUT TO

MS. Agas memanjat pohon jambu. Memetik beberapa buah. Menjatuhkan ke bawah.

MS. Kinci menadahi jambu yang dijatuhkan Agas.

CUT TO

MS. Agas dan Kinci duduk, sambil makan buah jambu.

FADE OUT

FADE IN

O3. EXT. - RUMAH DOMDOM - PAGI

LS. Rumah DOmdom. DOmdom di depan rumah, menghadapi kanvas, di tangannya tergenggam kuas.

MS. DOMDOM
Lama-lama bosan juga melukis di atas kanvas.
(CU) Pinginnya sesekali melukis di ...
(diam sejenak)
Di mana, ya... oh, iya, aku punya ide... melukis di batang pohon!

FADE OUT

FADE IN

04. EXT. - TAMAN - PAGI

MS. Agas dan Kinci duduk di bawah pohon. Habis makan jambu.

KINCI
(Menunjuk ke suatu arah)
Eh, itu Domdom. Kayaknya sedang berjalan kemari.

AGAS
(Melambaikan tangan pada Domdom)
Hai, Domdom...

CUT TO

LS. Domdom sedang berjalan menuju taman, mendekati tempat Agas dan Kinci duduk.

CUT TO

MS. Domdom telah sampai di dekat Agas dan Kinci.

AGAS
Bawa-bawa alat lukis segala, memangnya mau ke mana?

CU. Alat lukis berupa dua buah kuas dan cat air.

DOMDOM
Ke sini, melukis. Bosan melukis di atas kanvas.
Pingin sesekali melukis di batang pohon.

AGAS
Melukis di batang pohon? Apa bisa?

DOMDOM
Tentu saja bisa. Malah lebih menarik.

AGAS
Cihuiiik. Asyik nih melukis batang pohon.

KINCI
Jangan, Domdom. Nggak baik melukis di batang pohon.
Nanti pohonnya jadi rusak.

DOMDOM
(Kepada KINCI)
Melukis batang pohon itu bukan merusak. Tapi memperindah.

AGAS
Jadi lebih indah? Wah, aku jadi pingin ikut melukis.

KINCI
Jangan ikut-ikutan merusak pohon. Nggak baik.
Lagian, katanya mau nemani ke rumah Paman. Agas ini gimana, sih?

AGAS
Kamu sendiri aja ah. Aku mau melukis.

AGAS
Bukan merusak. Justru bikin indah pohon.

KINCI
Ngeyel kamu. Ya, udah, kalau begitu.
(Dengan muka cemberut)
Ya, sudah, kalau begitu. Aku sendirian saja.

DOMDOM
(Berpantun)
Buah mengkudu, buah kedondong. Nah, begitu, dong.

MS. Domdom dan Agas tertawa.

CUT TO

LS. Kinci berjalan meninggalkan Agas dan DomDom.

FADE OUT

FADE IN

SEQUENCE 2

05. EXT. - TAMAN - PAGI

MS. Domdom dan Agas dengan semangat melukis di batang pohon.

MS. DOMDOM
(Sambil melukis di batang pohon)
Oh, indah sekali. Luar biasa.
Pohon ini akan jadi lebih indah dari warna aslinya.

CU. Batang pohon yang dilukis.

CU. AGAS
(Berdecak kagum)
Waow. Hebat sekali.

CUT TO

MS. Agas dan Domdom makin asyik melukis, di pohon yang berbeda, yang bersebelahan.

CUT TO

MS. Agas dan Domdom memandangi hasil karyanya (posisi membelakangi kamera).

DOMDOM
(Melirik ke Agas)
Nah, bagus, kan?

AGAS
(Memandangi lukisan di pohon)
Iya. Bagus sekali.
(Menoleh ke DOmdom) Lukisanku juga bagus, kan?

DOMDOM
Bagus. Bagus. Aku puas sekali. Puas.

AGAS
(Kepada DOmdom)
Sekarang kita istirahat dulu...

DOMDOM
Aku ingin memetik jambu, seperti kamu tadi.

AGAS
Oke. Oke. Aku juga pingin makan jambu lagi.

MS. Domdom dan Agas memanjat pohon jambu yang baru saja mereka lukis. Tanpa disadari cat yang masih basah mengenai baju dan wajah mereka.

AGAS
(Di atas pohon, melihat bajunya yang belepotan cat.)
Yahh, bajuku kena cat.

MS. Agas dan Domdom buru-buru turun. Begitu sampai di bawah, mereka saling pandang.

MS. TWO. Agas dan DOmdom saling melihat.

CU. Wajah Domdom penuh cat.

CU. Wajah Agas belepotan cat.

AGAS
(Melihat ke bajunya) Lho, lho, bajuku penuh cat. Gimana ini?

DOMDOM
(Juga ikut berdiri dan meraba punggungnya)
Ya, ampun, bajuku kena cat.

CUT TO

MS. Agas dan DOmdom (membelakangi kamera) dengan baju bagian belakang penuh cat.

AGAS
(MS. Mengibas-ngibaskan baju bagian belakang)
Wah, kacau, nih. Kacau. Bajuku jadi belepotan cat.

DOMDOM
Aku juga.

AGAS
(Menunjuk ke DOmdom)
Gimana, nih. Gara-gara kamu, sih, Dom.

DOMDOM
Kok, aku yang disalahin. Kamu sendiri yang pingin ikut melukis.
Kita lupa, pohon yang kita panjat ini, yang baru kita lukis, masih basah oleh cat.

CUT TO

LS. Paman dan KINCI datang. MS. Paman dan KINCI melihat baju Domdom dan baju Agas belepotan cat.

CUT TO

AGAS
Tolong, Dom, bersihin bajuku.

CUT TO

MS. Domdom membersihkan baju bagian belakang Agas.

CUT TO

KINCI
Ha ha ha ha. Kok baju ikut dilukis?
Belum puas melukis pohon, baju pun dilukis.

AGAS
(Melotot, kepada KINCI)
Jangan meledek. Ini kecelakaan. Nggak sengaja kena cat.

KINCI
Salah sendiri. Mangkanya jangan merusak pohon.
Pohonnya jadi marah.

PAMAN
(Tersenyum melihat wajah DOmdom dan Agas penuh cat)
Domdom, Agas, tak baik mencoret-coret sembarangan, termasuk melukis di batang pohon. (Menunjuk ke batang pohon yang barusan dilukis)
Sekarang kalian bersihkan batang pohon itu
.

AGAS
Yah, sudah kita lukis, malah suruh menghapus.

KINCI
(Kepada Agas dan Domdom)
Kalian yang berbuat, ya, harus bertanggung jawab.
(Kepada Paman) Betul begitu, Paman?

PAMAN
Iya. Betul. Sekarang kalian hapus sampai bersih batang pohon itu.

CUT TO

MS. AGAS
(Ngomong pada Paman)
Kami ambil lap dulu di rumah.

LS. Agas dan Domdom berlari.

CUT TO

PAMAN
Kinci, sekarang kita periksa bibit pohon yang kamu tanam.

CUT TO

06. EXT. - TAMAN - PAGI

MS. KINCI dan Paman jongkok menghadapi tanaman layu yang ditanam KINCI.

CU. Tanaman layu.

KINCI
Kenapa bibit pohon yang KINCI tanam dua hari lalu,
sekarang jadi layu begini, Paman.

PAMAN
Paman ajarin bagaimana menanam pohon dengan benar.
Pertama, gali lubang sedalam kira-kira tigapuluh sentimeter, dengan lebar tigapuluh sentimeter juga. Setelah itu, biarkan selama satu hari. Setelah itu beri pupuk kandang atau pupuk dari daun-daunan. Jangan pakai pupuk kandang yang masih basah. Karena, pupuk kandang yang masih basah kadar keasamannya tinggi, tak baik bagi pohon. Barulah kita tanam bibit pohon.

KINCI
Apakah perlu disiram, Paman?

PAMAN
Tentu saja. Jangan lupa disiram, dua hari sekali tergantung kebutuhan.
Sebaiknya siram pada pagi hari.

CUT TO

MS. Domdom dan Agas kembali ke taman. Mereka segera membersihkan pohon.

AGAS
(Sambil membersihkan pohon)
Paman, kenapa kita harus membersihkan kembali?

DOMDOM
(Menoleh sejenak ke arah Paman)
Iya. Sudah bagus bagus dilukis, malah dibersihkan kembali.

PAMAN
Paman kasih tahu, ya. Kita harus menyayangi tumbuhan serta menjaga lingkungan hidup. Jangan merusak tanaman sembarangan. Karena pepohonan itu membuat lingkungan jadi indah dan sejuk.

KINCI
(Kepada Agas dan Domdom)
Dengar tuh kata Paman. Jangan suka merusak pohon.

PAMAN
Kalau pohon-pohon di gunung ditebangi secara sewenang-wenang, di musim hujan akan terjadi tanah longsor dan banjir. Karena akar-akar pohon itu menyerap dan menahan air agar tidak mengakibatkan tanah longsor. Kalau pohon-pohon ditebangi, di musim hujan tak ada lagi yang menyerap dan menahan air. Akibatnya tanah longsor dan banjir.

 

>>>>>  INSERT  <<<<<

 

KLIP PENGETAHUAN : KENAPA KITA HARUS MENYAYANGI TUMBUHAN

 

AGAS
Oh, jadi, begitu, ya. Aku menyesal ikut-ikutan Domdom melukisi batang pohon.

DOMDOM
Aku juga menyesal menyakiti pohon. Ternyata pohon makhluk hidup juga yang mesti kita sayangi. Ternyata pohon
sangat berguna bagi kehidupan manusia.

KINCI
(kepada Domdom, menyuruh)
Domdom, bikin pantun tentang pohon. Tapi, jangan kedondong lagi, ya.

MS. DOMDOM
(Berdiri dan bergaya deklamasi)
Buah salak jangan dibuang. Si Gogon berminat juga./
Jangan merusak pohon sembarangan. Karena pohon sangat berguna.

AGAS, KINCI, PAMAN
(Bertepuk tangan seraya tertawa)
Ha ha ha ha.

FADE OUT BLACK

 

 

Hosted by www.Geocities.ws

1