........"Bagaskara
Manjer kawuryan? Siapakah orang yang mencoba
bermain-main denganku menggunakan nama
yang semestinya terkubur bersama kematian
Ra tanca?" Gajah Mada meletupkan
rasa penasarannya dalam hati.
........Sembilan
tahun sejak pemberontakan Ra Kuti, baru
diketahui orang yang berada dibalik nama
itu adalah Ra Tanca. Setelah Ra Tanca
mati, kini tiba-tiba ada orang lain yang
menggunakan nama itu. Pemahaman terhadap
kata sandi Bagaskara Manjer Kawuryan sangat
terbatas dan nyaris terkubur oleh waktu
yang telah begerak sembilan tahun lamanya.
Namun, ternyata di luar sana, entah siapa,
setidaknya ada orang yang tahu makna kata
sandi itu. Di balik penampilannya yang
aneh, menunggang kuda putih, mengenakan
jubah berwarna putih, dan menyembunyikan
wajah di balik topeng, orang itu mengetahui
banyak hal, mengetahui adanya kata sandi
Bagaskara Manjer Kawuryan.
"Buku
ini punya kekuatan yang sangat menjebak,
menyajikan penuntasan yang mengejut. Saya
sependapat, semua kalangan dari berbagai
disiplin ilmu layak membacanya."
Prof. Dr. Mulyono, M.Pd., Guru
Besar Sejarah UNS
|