Teknik Trading Dasar
Untuk
bermain dengan baik dalam Forex Online Trading, Anda perlu memahami
teknik-teknik yang ada. Untuk bermain dengan baik dalam Forex Online
Trading, Anda perlu memahami teknik-teknik yang ada. Teknik-teknik ini
akan sangat berkaitan dengan Profit/Loss (Laba-Rugi) Anda dalam Trading
Forex. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang bisa Anda gunakan :
1. Cut Loss
2. Switching
3. Locking
4. Averaging
Cara Bertransaksi pada Forex
Trading
Secara garis besar cara bertransaksi di dunia forex dibagi menjadi dua
yaitu dengan melalui telepon yang biasa disebut dengan dealing quotes (DQ)
dan cara terbaru adalah dengan menggunakan internet sehingga biasa
disebut Online Forex Trading.
Secara garis besar cara bertransaksi di dunia forex dibagi menjadi dua
yaitu dengan melalui telepon yang biasa disebut dengan dealing quotes (DQ)
dan cara terbaru adalah dengan menggunakan internet sehingga biasa disebut
Online Forex Trading.
1. Dealing Quotes: Masyarakat awam sering melihat ini melalui televisi.
Seseorang sedang bertelepon dengan sibuknya dan menanyakan harga. Dalam
beberapa detik transaksi selesai dan data transaksi telah disimpan oleh
dealer (dealer adalah seseorang yang ditempatkan oleh pialang dengan tugas
menyalurkan amanat Investor untuk bertransaksi). Dealer memberi tahu kita
harga yang berlaku saat itu. Apabila terjadi kecocokan maka transaksi
terjadi. Bukti transaksi adalah berupa rekaman suara percakapan telepon
dan quotes (catatan) yang semuanya disimpan oleh dealer.
Kelihatannya sederhana dan mudah. Tapi apabila kita perhatikan lebih
jauh, cara ini memiliki banyak kelemahan. Kelemahan pertama adalah
lemahnya bukti transaksi yang hanya dipegang oleh pihak dealer. Investor
sangat bergantung dengan bukti transaksi berupa quotes dan rekaman yang
juga dipegang pihak dealer. Dan investor harus mengakui bahwa bukti
transaksi yang sah diakui hanyalah kedua hal tersebut (karena terikat
dengan client agreement). Sedangkan apabila investor memiliki bukti
transaksi yang dicatat atas inisiatifnya sendiri, bukti tersebut tidak
diakui secara legal oleh dealer dan hukum yang berlaku. Dalam hal ini
posisi investor menjadi lemah. Bagaimana bila bukti transaksi tersebut
hilang atau rusak sementara transaksi sudah berlangsung dan investor
seharusnya memperoleh untung?
Kelemahan lainnya, karena transaksi ditengahi oleh dealer yang juga
adalah manusia maka faktor human error selalu saja ada. Meskipun dealer
biasanya memang orang terlatih, tetap saja memiliki faktor ketidak
telitian, alpa atau bahkan faktor emosional yang dapat mengurangi
profesionalitas kerja.
2. Online Forex Trading: Seiring dengan majunya dunia internet, kini
transaksi bisa dilakukan melalui internet. Harga yang terpampang adalah
harga resmi dan diakui oleh dunia internasional. Dan itu berada tepat
dilayar komputer sang investor! Dengan cara ini, investor dapat
mentransaksikan uangnya semau mereka. Tidak lagi memerlukan dealer dan
karena transaksi dilakukan oleh Investor sendiri maka kemungkinan kerugian
akibat faktor dealer menjadi nol. Pelaporan dibuat secara online dan real
time. Lebih mudah, tidak ada permainan harga (oleh dealer-dealer/pialang
ilegal), dan kendali benar-benar ditangan investor. Selain itu ada banyak
fasilitas-fasilitas yang dimiliki transaksi online ini yang tidak dimiliki
oleh cara konvensional. Investor tidak perlu pergi ke bursa atau pun
menelepon, cukup dengan line internet, semuanya sudah terpenuhi.
Lalu bagaimana dengan di Indonesia? Cara yang mana yang lebih sering
digunakan? Meski memang sistem online trading tentulah lebih baik
dibanding sistem DQ, pada kenyataannya belum semua pialang menyediakan
online forex trading. Sistem online baru masuk ke Indonesia pada awal
tahun 2003 dan dimotori oleh PT Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka dengan
AsiaFxOnline-nya. Kini meski belum semua, sistem online sudah banyak
digunakan terutama oleh pialang-pialang ternama. Masing-masing memiliki
regulasi dan ketentuan yang berbeda satu sama lain. Beajarforex sendiri
sangat menganjurkan apabila Anda hendak berinvestasi diforex, carilah
pialang yang menyediakan online trading platform demi kemudahan dan
keamanan dana investor sendiri.
Buy, Sell, Spread dan
Cara Membaca Quotes pada Forex
Dunia forex tidak lepas dari Buy dan Sell (Beli
dan Jual). Setiap trader memiliki kebebasan untuk melakukan salah satu
aksi diatas yang menurutnya benar untuk memperoleh profit. Buy dapat juga
dipadankan dengan Bid atau Long dan Sell dipadankan dengan Offer atau
Short.
Dunia forex tidak lepas dari Buy dan Sell (Beli dan Jual). Setiap trader
memiliki kebebasan untuk melakukan salah satu aksi di atas yang menurutnya
benar untuk memperoleh profit. Buy dapat juga dipadankan dengan Bid atau
Long dan Sell dipadankan dengan Offer atau Short. Jadi jika Anda membaca
sebuah artikel mengenai forex dan disana disebutkan istilah Bid atau Long,
tidak perlu bingung karena kedua istilah tersebut sama artinya dengan Buy
atau Beli.
Membaca quotes sangatlah mudah. Namun jika kita belum mengerti bisa
membingungkan juga. Quotes pada transaksi forex biasa ditulis bersamaan
dengan pairs nya dan selalu berubah-ubah mengikuti pasar dari waktu ke
waktu (running/ real time).
Cara membacanya cukup sederhana bila kita mengingat dua hal ini:
1. Mata uang yang pertama disebutkan adalah mata uang base-nya (base
currency)
2. Base currency nilainya selalu 1.
Sebagai contoh: USD/CHF 1.4623 berarti 1 Dollar AS nilainya adalah 1.4623
Swiss Franc. Apabila Dolar pada waktu berikutnya nilai USD/CHF 1.4630 itu
berarti Dollar AS menguat 7 point karena bisa membeli lebih banyak Swiss
Franc.
Setiap pairs ada dua harga yang ditampilkan yaitu harga beli (bid) dan
harga jual (offer). Selisih diantara keduanya disebut spread. Jadi, bila
kita memakai contoh diatas, USD/CHF 1.4623/28 itu artinya harga jual
Dollar AS adalah 1.4623 Swiss Franc dan harga belinya 1.4628. Spread
disini nilainya 5 (..28 -..25 = 5).
Spread ditentukan oleh pialang dan nilainya berbeda-beda antara pialang
satu dengan yang lain. Makin kecil spread makin baik bagi investor. Di
Indonesia sendiri spread terkecil masih dimiliki oleh PT Asia Berjangka
dengan AsiaFXOnline-nya. Yaitu rata-rata 5. Terkecil dibanding pialang
legal lainnya. Perhatikan gambar dibawah ini:
Jika Anda adalah orang baru dalam dunia bursa, maka Anda akan menemui
berbagai istilah asing yang terdengar janggal ditelinga. Untuk itu,
kami telah menyiapkan kamus sederhana mengenai istilah-istilah
asing dalam dunia forex yang dapat Anda akses melalui website ini.
Resiko dan Manajemennya
Saat memulai sebuah Investasi, Anda
memerlukan sebuah Guideline yang disebut Manajemen Resiko.
Seperti telah dijelaskan pada pernyataan tadi, sebuah investasi, apapun
jenisnya, memiliki resiko selain juga profit yang diharapkan. Resiko ini
berupa kehilangan sebagian atau seluruh dana yang kita investasikan entah
dalam waktu yang lama atau bahkan juga dalam waktu yang singkat. Dalam
hitungan hari misalnya.
Ada sebuah hukum yang berlaku secara umum dalam dunia investasi: sebuah
investasi yang menjanjikan return besar, maka investasi tersebut
memiliki resiko yang sama besarnya dengan return yang dijanjikan.
Sebaliknya, jika Anda mencari investasi dengan resiko kecil, biasanya
return yang ditawarkan juga kecil.
Hal ini perlu dipahami mengingat tidak semua orang memiliki profil
investasi yang sama. Ada orang-orang yang bertipe risk lover dengan
alasan return yang dijanjikan juga besar. Sebaliknya, ada juga yang
lebih mengutamakan keamanan dananya dan mencari investasi dengan resiko
seminimal mungkin dengan konsekuensi return yang dihasilkan juga kecil.
Orang-orang seperti ini biasa disebut risk averter. Tidak ada yang lebih
baik satu sama lainnya. Itu kembali kepada karakter pribadi
masing-masing investor.
Beberapa contoh investasi yang memiliki resiko kecil di pasar finansial
diantaranya deposito, reksadana terproteksi, Surat Utang Negara, dan
tabungan. Yang bersifat high risk diantaranya adalah Saham dan produk
bursa berjangka.
Bagaimana dengan forex trading? Karena tergolong sebagai produk
investasi burasa berjangka (index, komoditi dan forex), maka forex
trading tergolong investasi yang sifatnya high risk. Artinya forex
trading tergolong memiliki resiko tinggi. Salah satu yang tertinggi
diantara instrumen investasi keuangan lainnya.
Beberapa faktor resiko yang harus Anda ketahui sebelum memulai investasi
pada forex trading :
• Memiliki kemungkinan kehilangan dana 100%
• Arus dana sangat cepat (very liquid)
• Tidak ada metode trading yang dapat menjamin Anda pasti untung 100%.
Ada banyak metode trading yang bagus namun tidak ada satu pun yang dapat menjamin pasti untung
100%.
Pernah diadakan sebuah pooling yang diadakan oleh salah satu forum forex
terkenal di dunia, Moneytec. Pooling tersebut ditujukan kepada para
trader yang masih aktif bertrading. Pertanyaan pada pooling tersebut
hanya satu: Selama mereka aktif bertrading apakah mereka mengalami
keuntungan atau sebaliknya mengalami kerugian? Hasilnya 60 persen
mengaku bahwa jika ditotal-total, mereka masih mengalami kerugian dalam
bertrading.Sisanya 40% telah berhasil mengembangkan investasinya dari
10% hingga 400% perbulannya! Namun yang menyedihkan dari 60% yang
mengalami kerugian/ loss, 90% diantaranya adalahj para pendatang baru!
Itu sebabnya BelajarForex hadir ke hadapan Anda. Isi dari website ini
memang ditujukan bagi mereka yang merasa pengetahuan forex tradingnya
masih minim dan masih perlu belajar lebih banyak.
Forex trading bukanlah sebuah “quick rich scheme” yang dapat membuat
Anda kaya mendadak tanpa harus bekerja keras. Tidak. Itu mimpi! Tidak
ada keberhasilan tanpa kerja keras. Kerja keras merupakan bagian yang
tak terpisahkan dari mereka yang mengalami kesuksesan finansial dalam
hidupnya. Termasuk mereka yang sukses melalui forex trading. Diperlukan
kerja keras untuk mempelajari analisa dan perilaku pasar sehingga kita
dapat menebak arah pergerakan harga dengan akurat. Begitu juga
diperlukan mental ekstra ketika hasil trading tidak sesuai dengan yang
kit harapkan.
Tanyakanlah pada trader-trader sukses yang Anda kenal, apakah mereka
pernah mengalami jatuh bangun dalam trading mereka. Dan jawabannya
hampir pasti adalah ya. Kesuksesan hanyalah disediakan bagi mereka yang
mau berusaha dan belajar terus menerus memperbaiki dirinya.
Nah berkaitan dengan resiko yang harus dihadapi jika kita hendak memulai
investasi di forex, diperlukan kiat-kiat khusus untuk memperkecil, atau
bahkan membalikkan posisi kita yang tadinya minus menjadi kembali
positif dan memperoleh untung. Berikut beberapa kiat dan manajemen
resiko yang bisa Anda ambil:
1. Cut loss: Merupakan aksi menutup posisi Anda yang berlawanan dengan
pergerakan harga pasar. Cut loss. digunakan untuk membatasi kerugian yang dialami sehingga tidak
menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Sebagai contoh, katakanlah kita sedang membuka posisi kita pada
GBPUSD Open Buy pada harga 1.8000. Membuka posisi Buy berarti kita
mengharapkan harga naik melebihi 1.8000 sehingga kita memperoleh untung.
Harapan kita harga bergerak misalnya hingga 1.8100 sehingga kita bisa
memperoleh profit 100 point. Namun apa daya, ternyata harga bergerak
berlawanan dengan yang kita harapkan. Ternyata harga bergerak turun
terus menerus dari 1.8000 menjadi 1.7980 dan masih menunjukkan tendensi
turun.
Nah daripada kita mengalami kerugian lebih lanjut dan akhirnya
mengalami margin call maka lebih baik posisi ditutup meskipun kita
menanggung kerugian 20 point (1.8000 menjadi 1.7980 = -20 point). Aksi
ini dinamakan cut loss yaitu menutup posisi yang merugi guna mencegah
kerugian yang lebih besar.
2. Switching : Aksi ini mirip dengan cut loss, namun bedanya setelah
menutup posisi kita yang merugi, kita membuka posisi baru dengan arah yang sama dengan pergerakan harga
pasar.
Pada kasus yang sama dengan cut loss diatas, maka kita menutup posisi
kita di 1.7980 lalu kita membuka sebuah posisi baru Open Sell karena
harga cenderung mengalami penurunan. Dengan demikian jikalau harga terus
turun katakanlah mencapai 1.7900 maka secara keseluruhan kita mengalami
loss 20 point namun memperoleh profit sebesar 80 points (1.7980-1.7900 =
80) sehingga total kita masih memperoleh profit 60 points.
3. Averaging : Cara ini memerlukan modal ekstra untuk mempertahankan
posisi yang telah kita buka yang ternyata bergerak berlawanan dengan harga pasar.
Katakanlah pada kasus yang sama dengan contoh Cut Loss diatas, maka jika
kita hendak melakukan aksi averaging maka kita membuka posisi baru namun
dalam hal ini tidak seperti switching yang menutup posisi kita yang
mengalami kerugian lalu membuka posisi baru yang berlawanan dengan
posisi kita yang sebelumnya dengan alasan harga telah bergerak turun.
Pada averaging kita tidak menutup posisi kita yang telah dibuka (pada
kasus ini Open Buy) lalu bahkan kita menambahinya dengan membuka posisi
baru dengan arah yang sama yaitu Open Buy kembali!
Mengapa demikian? Bukankah kita telah melakukan Open Buy sebelumnya dan
mengalami kerugian, lalu mengapa kita melakukan Open Buy kembali?
Alasannya sederhana, kita berharap karena harga telah turun maka harga
akan kembali naik sehingga ketika kita melakukan aksi Open Buy yang
kedua diharapkan harga bergerak naik bahkan melampaui Open Buy kita yang
pertama sehingga kita memperoleh keuntungan ganda.
Ketiga manajemen resiko diatas sangat sederhana dan mudah untuk
dilakukan. Jadi, betapa sayangnya kita mengalami kerugian hanya karena
kita tidak mengatahui hal diatas. Namun apakah dengan mengetahui ketiga
manajemen resiko tersebut kita dipastikan tidak pernah mengalami loss?
Jawabannya tentu saja tidak. Kalau Anda cermati, ketiga manajemen resiko
diatas bertumpu pada satu hal: kemampuan kita menganalisa pergerakan
harga. Ya, memang itulah inti dari forex trading. Manajemen resiko
bahkan tidak pernah menjadi efektif apabila kita tidak mampu melakukan
analisa dengan benar dan akurat. Jadi, mengetahui analisa adalah
keharusan dalam memulai investasi di forex trading.
Masih banyak yang harus dipelajari dalam memasuki dan berinvestasi
didunia forex. Kita baru saja mempelajari bagian terluar dari investasi
ini. Ikuti terus artikel yang telah disediakan oleh BelajarForex guna
memperdalam pengetahuan Anda. Ada beberapa tips yang harus Anda ketahui
untuk memulai investasi ini. Kami cantumkan pada link berikutnya di
website ini.
Two Ways Opportunity
Untuk konsep keuntungan jika harga naik
mungkin
tidak perlu dijelaskan karena merupakan konsep yang wajar, kita membeli
sesuatu saat harganya murah (Open Buy) dan berharap harganya naik lalu
menjualnya (Sell Liquid), keuntungan di dapat dari selisih harga jual
dengan harga beli.
Nah bagaimana kalau harga turun? Bagaimana mendapatkan keuntungannya ???
Latar belakang Forex Market adalah Market yang sangat besar, yaitu market
internasional sedunia
jadi transaksi terjadi dengan cepat.
Konsep untuk mendapatkan keuntungan saat harga turun adalah :
JUAL TERLEBIH DAHULU SAAT HARGA MAHAL
KEMUDIAN
BELI KEMBALI SAAT HARGA TURUN.
Bagaimana saya bisa menjual kalau saya belum membeli?
Bisa, karena ada orang yang mau meminjamkannya pada Anda!
Contoh sederhananya adalah sistem Konsinyasi dalam dunia Perdagangan,
di mana kita dipinjamkan barang oleh Supplier untuk dijual padahal kita
tidak langsung membayar saat barang kita terima. Sesudah barang terjual ke
pelanggan kita (tentunya harganya lebih mahal dari harga beli ke
supplier), barulah kita membayar kembali pada Supplier kita dengan harga
yang lebih murah dibandingkan harga jual ke konsumen kita.
Nah demikian pula pada Forex Trading, saat anda membuka Posisi Jual, maka
Anda meminjam posisi Orang lain untuk dijual dan anda harus
mengembalikannya dengan membeli dari market lagi, tentunya dengan harapan
saat kita membeli untuk mengembalikan pinjaman, harganya lebih murah (turun)
daripada saat kita menjual / meminjam (Sell) .
Proses ini dilakukan oleh sistem melalui bursa, jadi kita tidak mengetahui
dari siapa kita meminjam / membuka posisi sell dan dari siapa kita membeli
/ menutup posisi Sell tersebut ditambah dengan Market Forex yang mendunia
maka selalu saja ada mereka yang menjual atau membeli saat itu.
Nah inilah konsep Open Sell, membuka posisi Sell (jual) dan mengharapkan
harga turun supaya dapat kita tutup (Buy Liquid) dengan harga yang lebih
rendah. Keuntungan didapat dari selisih harga jual dengan harga beli
Averaging
Averaging adalah membuka lagi posisi baru
sesuai dengan
posisi lama meskipun saat ini harga bergerak berlawanan
Averaging diambil saat kita yakin bahwa
perubahan harga yang terjadi akan kembali
berubah sesuai prediksi semula.
Contoh Kasus
Mr. X memprediksi bahwa harga akan naik maka
dia membuka posisi Buy.
Namun harga ternyata bergerak turun.
Mr. X segera menganalisa lagi dan kesimpulannya
harga hanya akan turun sesaat dan akan kembali
naik sesuai analisa sebelumnya
Dia memutuskan .....
Membuka Posisi Buy Baru saat harga turun
sehingga ketika harga naik kembali dia bukan
hanya memiliki 1 posisi yang profit tapi 2 sekaligus
Ternyata benar, tidak lama kemudian harga naik
dan kemudian Mr. X menutup kedua posisi nya tersebut,
yang pertama dan yang kedua.
Detail Kasus:
= BUKA POSISI BARU - BUY =
Buy GBP (NEW): 1.7625 ( 5 lot )
Prediksi GBP naik ke 1.7700
= HARGA BERGERAK TURUN =
= BUKA POSISI BARU - BUY =
Buy (NEW): 1.7620 ( 5 lot )
= HARGA BERGERAK NAIK =
= TUTUP POSISI BUY PERTAMA =
Sell GBP (LIQ): 1.7649 (5 lot )
= HARGA BERGERAK NAIK =
= TUTUP POSISI BUY KEDUA =
Sell GBP (LIQ): 1.7657 (5 lot )
Pip Value : 9.428
Average I
[(1.7649 – 1.7625) x 10.000 x 9.428 x 5 ] – 50.000 = Rp 1.081.360 (Laba)
Average II
[(1.7657 – 1.7620) x 10.000 x 9.428 x 5] – 50.000 = Rp 1.694.180 (Laba)
Laba hasil Averaging = Rp 1.081.360 + Rp 374.260 =
Rp 2.775.540
Switching
Secara praktis kita menutup posisi kita yang
berlawanan dengan harga pasar
dan membuka posisi baru mengikuti harga pasar
Contoh kasus :
Mr. X memperkirakan harga akan NAIK
Jadi untuk mendapat keuntungan dia memutuskan membeli (Buy)
dengan harapan harga akan naik sehingga dia bisa menjual
dengan harga yang lebih mahal dan mendapat selisih Keuntungan.
Tapi ternyata bukannya naik, malah TURUN harganya
Dan setelah analisa ulang, Mr. X berkesimpulan perkiraannya
bahwa harga akan naik ternyata SALAH.
Jadi apa yang harus dia lakukan ?
Daripada melawan harga pasar dan menderita kerugian,
lagipula harga akan turun lebih jauh dari sekarang
Dia memutuskan ........
Menutup posisi Buy nya yang merugi dan kemudian
membuka posisi baru Sell (dengan harapan harga akan turun).
Dan ternyata harga terus turun sehingga dia mengalami
keuntungan melebihi kerugian yang diterima di posisi Buy
yang dia tutup sebelumnya.
Kemudian dia menutup posisi Sell tersebut dan menerima
keuntungan.
TIPS UNTUK ANDA:
- lakukan hanya bila prediksi keuntungan switching melebihi
nilai kerugian posisi pertama yang akan ditutup.
- kalau ternyata harga berubah ternyata sesuai dengan
prediksi pertama, maka anda akan menderita kerugian
2 kali, yaitu posisi pertama dan posisi kedua juga
Detail Kasus
= BUKA POSISI BARU =
Buy GBP (New) : 1.7639 (5 lot) dengan prediksi Sell GBP (LIQ) : 1.7715 (5
lot)
= HARGA BERGERAK SEBALIKNYA =
= TUTUP POSISI BUY =
Sell GBP (LIQ) : 1.7612 (5 lot)
= BUKA POSISI BARU SELL =
Sell GBP (NEW) : 1.7634(5 lot)
= TUTUP POSISI SELL =
Buy GBP (LIQ) : 1.7605 (5 lot)
Pip Value : 9.398
Switching (SELL Liq):
[(1.7612 - 1.7639) x 10.000 x 9.398 x 5 lot] – 50.000 = Rp 1.271.740 (Rugi)
Switching (BUY Liq):
[(1.7634 – 1.7605) x 10.000 x9.398 x 5 lot] – 50.000 = Rp 1.312.710 (Laba)
Laba hasil Switching = Rp 1.312.710 - Rp 1.271.740 = Rp 40.970
Cut Loss
Cut Loss berarti kita menutup posisi yang ada
karena harga bergerak berlawanan
dan menghindari kerugian yang lebih besar.
Cut Loss
Buy EUR (New) : 1.2085 (5 lot) dengan prediksi Sell EUR (LIQ) : 1.2135
(5 lot)
Sell EUR (LIQ) : 1.2060 (5 lot)
Pip Value : 9.473
Contract Size : 10.000
Biaya Transaksi : 50.000
Cut Loss (SELL Liq) :
[(1.2060 – 1.2085) x 10.000 x 9473 x 5] – 50.000 = Rp 1.234.125 (Rugi)
<<--Kembali
|