Jokes For Today
Home
About Me
Mari Mojok - Sakit Mata Sang Bengsawan
Suatu kali seorang pemuda bernama Nasrudin diangkat menjadi seorang penasehat di Istana. Karena pengangkatan ini bukan karena kemampuannya tetapi karena kekuasaan sang raja maka banyak nasehat dari Nasrudin yang bisa membahayakan orang yang datang meminta nasehatnya.

 
Salah satu kasusnya demikian: �Nasrudin, anda adalah seorang yang berpengalaman,� kata seorang bangsawan. �Apakah anda tahu obat sakit mata? Saya sangat menderita karena mata saya.�
 
Dengan suara lembut dan terdengar bijak, Nasrudin berkata �Baiklah saya bagikan pengalaman saya sendiri dengan anda.� Lanjutnya, �Saya pernah sakit gigi dan tidak sembuh sebelum gigi itu dicabut.�
 
Nasehat dari Yitro kepada Musa tentang pengangkatan hakim-hakim (yaitu orang yang akan menjadi pemimpin-pemimpin di kalangan orang Israel) adalah orang yang cakap, takut akan Allah, orang yang dapat dipercaya dan benci kepada pengejaran suap (Keluaran 18:21). 
 
Makna yang terkandung dari nasehat ini jelas yaitu menempatkan orang pada tempat yang sesuai dengan kemampuannya bukan karena kedekatan atau ketenaran juga bukan karena keturunan. Apalagi kalau berbicara tentang tugas pelayanan di dalam Tubuh Tuhan.
 
Dalam hal penempatan pelayan di dalam Tubuh Tuhan, kita juga perlu pertimbangkan nasehat yang diberikan oleh Paulus dalam kehidupan jemaat. �Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya (I Korintus 12:27)�. Dan lagi, �Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendakiNya (I Korintus 12:18)�.
 
Masalahnya adalah sebagai manusia biasa kita cenderung lebih menilai secara lahiriah saja, tidak melihat yang didalam. Tidak melihat kecenderungan talenta dan karunia yang Tuhan berikan. Sehingga kisahnya sama seperti yang dialami oleh Nasrudin, bekerja tetapi hasilnya merugikan orang bayak. 
 
Lebih parah lagi jika sebagai seorang pelayan Tuhan yang telah ditempatkan dalam satu bidang pelayanan tertentu ternyata tidak membuat suatu kemajuan yang berarti dalam pelayanan.

Walau sudah mencurahkan tenaga, pikiran, waktu untuk melayani, tetapi tidak memberikan kemajuan yang nyata. Pada saat itu baiklah kita bercermin pada diri sendiri, sudah tepatkah saya ada dibidang ini? Sudah benarkah letak saya ditempat ini? Apakah semestinya saya ada di tempat yang lain?
 
Tangan dibentuk untuk melakukan pekerjaan mengambil, memegang, menyentuh, meraba dan lainnya. Secara langsung tangan tahu tugas dan tanggungjawabnya dan secara lugas dapat melakukan pekerjaan ini. Karena dia tercipta dan dibentuk untuk tugas mulia tersebut. 
 
Jika kaki menggantikan posisi tangan, apa yang terjadi? Kerja keras, kerja keras, tetap hasilnya tidak sebaik yang dilakukan tangan. Sebaiknya, kaki tetap ada diposisinya dan berfungsi sebagai kaki. Dan tangan tetap menjalankan fungsinya
 
Bukan berarti anda harus mundur dari pelayanan jika anda menyadari bahwa pelayanan yang anda lakukan sekarang tidak sesuai dengan talenta dan karunia anda. Juga bukan berarti anda seorang yang gagal dan seorang yang tidak mampu.
 
Anda hanya seorang yang terbaik di bidang anda dan berada di posisi yang salah. Yang dapat anda lakukan adalah selekas mungkin mencari dan menjalankan pelayanan lain yang sesuai dengan talenta dan karunia yang kita miliki. Kalau belum ada pelayanan tersebut, sebaiknya anda ciptakan sendiri pelayanan itu. Toh, semuanya untuk kemuliaan nama Tuhan. Dan hanya Tuhan saja yang dimasyurkan.
 
Niscaya, tubuh itu akan bekerja dengan baik dan indah jika semua anggota tubuh telah ada pada posisinya yang tepat. Dan tidak mungkin terjadi kesalahan fatal seperti yang dilakukan oleh Nasrudin.
Seorang pemuda datang berkonsultasi kepada pendeta.
Pemuda : "Pendeta, mengapa saya tidak pernah menemukan
jodoh saya? Mengapa saya belum pernah berhasil
mendapatkan seorang pacar sekali pun?"

Pendeta: "Gadis seperti apa yang kau inginkan?"
Pemuda : "Saya menginginkan gadis yang putih, cantik,
tinggi, pintar, perhatian dan mencintai saya."

Pendeta: "Ohhh ... kalau begitu kamu harus
melaksanakan ajaran "3B". 'B' yang pertama adalah
'BERUSAHA', apakah kamu sudah cukup berusaha?"
Pemuda : "Wah ... yang namanya usaha tuh sudah saya
lakukan dengan maksimal. Sudah sangat banyak tempat
yang saya lalui demi mendapatkan gadis impian saya
itu."

Pendeta: "Kalau begitu kamu harus melaksanakan 'B'
yang kedua, yaitu 'BERDOA' bila perlu berdoa dan
berpuasa."
Pemuda : "Pak Pendeta, setiap hari saya berdoa untuk
hal ini, bahkan berpuasa Senin Kamis ...."

Pendeta: "Wah ... mungkin kamu harus melaksanakan
ajaran 'B' yang ketiga."
Pemuda : "Apa itu, Pak?"

Pendeta: "BERCERMIN!"
AJARAN 3B
Hosted by www.Geocities.ws

1