SEKILAS MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
Museum
geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan hasil
penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia lalu
berkembang lagi bukan saja sebagai sarana penelitian namun berfungsi pula
sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan
objek pariwisata.
Pergeseran
fungsi museum seirama dengan kemajuan teknologi adalah menjadikan museum geologi
sebagai :
Tempat
pendidikan luar sekolah yang berkaitan dengan bumi dan usaha pelestariannya.
Tempat
orang melakukan kajian awal sebelum penelitian lapangan. Dimana Museum
Geologi sebagai pusat informasi ilmu
kebumian yang menggambarkan keadaan geologi bumi Indonesia dalam bentuk
kumpulan peraga.
Objek
geowisata yang menarik.
Museum
Geologi terbagi menjadi beberapa ruang pamer yang menempati lantai I dan II.
Lantai I
Terbagi
menjadi 3 ruang utama : Ruang orientasi di bagian tengah, Ruang Sayap Barat dan
Ruang Sayap Timur.
Ruang Orientasi
Berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian.
Ruang
Sayap Barat
Dikenal
sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang
menyajikan informasi tentang :
Hipotesis
terjadinya bumi di dalam sistem tata surya.
tatanan
tektonik regional yang membentuk geologi Indonesia; diujudkan dalam bentuk
maket model gerakan lempeng-lempeng kulit bumi aktif
Keadaan
geologi sumatera,Jawa, Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara
serta Irian Jaya
Selain
maket dan panel-panel informasi, masing-masing bilik di ruangan ini juga
memamerkan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumberdaya mineral
yang ada di setiap daerah.Dunia batuan dan mineral menempati bilik di sebelah
baratnya, yang memamerkan beragam jenis batuan, mineral dan susunan
kristalografinya dalam bentuk panel dan peraga asli. Masih di dalam ruangan yang
sama, dipamerkan kegiatan penelitian geologi Indonesia termasuk jenis-jenis
peralatan/perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan penelitian serta hasil
akhir kegiatan seperti peta (geolologi, geofisika, gunung api, geomorfologi,
seismotektonik dan segalanya) dan publikasi-publikasi sebagai sarana
pemasyarakan data dan informasi geologi Indonesia.
Ujung ruang sayap barat adalah ruang kegunung apian, yang mempertunjukkan keadaan beberapa gunungapi aktif di Indonesia seperti : Tangkuban Perahu, Krakatau, Galunggung, Merapi dan Batu. Selain panel-panel informasi ruangan ini dilengkapi dengan maket kompleks Gunungapi Bromo-Kelut-Semeru. Beberapa contoh batuan hasil kegiatan gunung api tertata dalam lemari kaca.
Ruang
Sayap Timur
Ruangan
yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari
primitif hingga moderen, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang
sejarah kehidupan.
Panel-panel
gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan
bumi yang terbentuk sekitar 4,5 milyar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang
paling primitifpun belum ditemukan. Beberapa milyar tahun sesudahnya, disaat
bumi sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis
tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil
Reptilia
bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah
hingga Akhir (210-65 juta tahun lalu) diperagan dalam bentuk replika fosil
Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan daging) yang panjangnya
mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton.Kehidupan awal di bumi yang dimulai
sekitar 3 milyar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga
sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada Jaman Tersier (6,5-1,7 juta
tahun lalu) dan Kuarter (1,7 juta tahun lalu hingga sekarang) di Indonesia
terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui (gajah, badak, kerbau, kuda
nil) dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya
di Pulau Jawa.
Kumpulan
fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P. VIII)
dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya.
Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan
kebudayaan-purba dari waktu ke waktu.Penampang stratigrafi sedimen Kuarter
daerah Sangira, Trinil dan Mojokerto (Jawa Timur) yang sangat berarti dalam
pengungkap sejarah dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel dan
maket.
Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya. Artefak yang terkumpul dari beberapa tempat di pinggiran Danau Bandung menunjukkan bahwa sekitar 6000 tahun lalu danau tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah.Informasi lengkap tentang fosil dan sisa-sisa kehidupan masa lalu ditempatkan pada bilik tersendiri di Ruang Sejarah Kehidupan. Informasi yang disampaikan diantaranya adalah proses pembentukan fosil, termasuk batubara dan minyak bumi, selain keadaan lingkungan-purba.
Lantai II
Terbagi
menjadi 3 ruangan utama: ruang barat, ruang tengah dan ruang timur
Ruang barat dipakai oleh staf museum.
Sementara
ruang tengah dan ruang timur di lantai II yang digunakan untuk peragaan dikenal
sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.
Ruang
Tengah
Berisi
maket pertambangan emas terbesar di dunia, yang terletak di Pegunungan Tengan
Irian Jaya. Tambang terbuka Gransberg yang mempunyai cadangan sekitar 1,186
milyar ton; dengan kandungan tembaga 1,02%, emas 1,19 gram/ton dan perak 3
gram/ton. Gabungan beberapa tambang terbuka dan tambang bawahtanah aktif di
sekitarnya memberikan cadangan bijih sebanyak 2,5 milyar ton.
Bekas Tambang Ertsberg (Gunung Bijih) di sebelah tenggara Grasberg yang ditutup pada tahun 1988 merupakan situs geologi dan tambang yang dapat dimanfaatkan serta dikembangkan menjadi objek geowisata yang menarik. Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) tertata dan terpamer dalam lemari kaca di sekitar maket. Miniatur menara pemboran minyak dan gas bumi juga diperagakan di sini.
Ruang
Timur
Terbagi
menjadi 7 ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek
positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di
Indonesia.
Ruang
1
menyajikan informasi tentang manfaat dan kegunaan mineral atau batu bagi
manusia, serta panel gambar sebaran sumberdaya mineral di Indonesia.
Ruang
2
menampilkan rekaman kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral
Ruang
3
berisi informasi tentang pemakaian mineral dalam kehidupan sehari-hari,
baik secara tradisional maupun moderen.
Ruang
4
menunjukkan cara pengolahan dan pengelolaan komoditi mineral dan energi
Ruang
5
memaparkan informasi tentang berbagai jenis bahaya geologi (aspek negatif)
seperti tanah longksor, letusas gunungapi dan sebagainya.
Ruang
6
menyajikan informasi tentang aspek positif geologi terutama berkaitan
dengan gejala kegunungapian.
Ruang
7 menjelaskan tentang sumberdaya air dan pemanfaatannya, juga pengaruh
lingkungan terhadap kelestarian sumberdaya tersebut.