GORESAN PRASASTI KITA
By: Rahmitha Octa Aditiya
Jika suatu saat kalian, kita semua menapaki dunia baru, dan lelah menyerbu sewaktu-waktu maka galilah lagi prasasti kita disini
Ingatlah petuah hikmah yang dulu tercurah melimpah untuk kita semua, disini. Kelak kita tahu betapa kita baru menyadari arti keberadaan sesuatu setelah kita kehilangannya. Perlahan tapi pasti, mozaik kenangan kita terurai berpedar seiring waktu yang bertukar. Ikhwatifillah, saudaraku semua, maka dari itu ukirlah ukhuwah ini diwajah tembaga agar kekal selama-lamanya.
Ingatlah jejak-jejak pertama kita, saat langkah-langkah kecil kita mulai disini, Ingatlah sambutan hangat para guru, dan tatapan persahabatan diantara kita ketika kita mulai menyapa dan semakin erat bersahabat.
Jika kemudian kita berpisah, maka bukanlah dari segalanya. Di dunia baru, kita justru harus saling menguatkan, saling mengingatkan segala ikrar kita, saat surya mulai hangat pagi hari. Perjuangan kita adalah perjuangan tanpa akhir, seperti ukhuwah ini, persahabatan yang diikat erat. Sejauh apapun kawan, di mana pun kita melanjutkan langkah, suatu hal yang harus kita ingat bahwa semuanya berawal disini. Dari sini mimpi-mimpi kita bersemai, tumbuh dan berbunga semangat abadi untuk menjadi yang unggul dan pribadi yang lebih baik.
Di sini prasasti kita terpahat, terikat erat oleh ukhuwah persahabatan yang kuat.
UNTUK KITO GALO-GALO
By: Rahmitha Octa Aditiya
It’s not the end
I’ts just beginning
Detak-detik tirai mulai menutup panggung skenario
Kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu
Harus diusung lembaran kertas barupun terbuka
Biarkan yang lama biarlah sang pena berlaga
Kita pernah sebut itu kenangan tempo dulu
Pernah juga hilang atau takkan pernah berlalu
Masa jaya putih biru atau abu-abu
Memori cerita cinta aku, dia dan kamu
Saat dia, dia memasuki pikiran, pikiran ilmu bumi
Dan sekitar menjadi kudapan
Cinta masa sekolah yang pernah terjadi
Kita dibumi melangkah berdua, kita ciptakan hangat sebuah cerita mulai dewasa
Cemburu dan bunga
Finally, its our time to make history