Ayooo...budayakan tradisi   membaca

Bulutangkis indonesia mulai bangkit, Bung!

 

       

 

 

 

 

           

 

Habislah gelap terbitlah terang,  kata itulah yang dapat  mengekpresikan kondisi bulutangkis Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa semakin tahunnya prestasi bulutangkis di Indonesia semakin merosot. Hal ini terbukti dengan sedikitnya atlet-atlet Indonesia yang berada dalam 10 besar dunia dan juga seringnya atlet Indonesia gagal di putaran kedua kompetisi internasional seperti piala sudirman yang saat ini masih di tangan China. Prestasi yang memburuk serta kurangnya sumber daya atlet semakin menerjunkan Indonesia di posisi terbawah di ranking dunia.

      

 Mendengar berita tersebut tentunya para legendaris bulutangkis Indonesia tidak akan tinggal diam. Hal ini terbukti dengan bergabungnya beberapa mantan pemain nasional Indonesia dijajaran kepelatihan yang baru saja dilantik pada tahun 2013 ini secara langsung oleh ketua umum PBSI yang baru, Gita Wirjawan seperti Susi Susanti, Rexy Mainarky, dkk. Mereka telah berkomitmen untuk memajukan prestasi bulutangkis Indonesia. Rexy Mainarky sendiri ketika ditanyai soal bergabungnya ia di kepelatihan bulutangkis indonesia karena” ia gemas dengan prestasi indonesia yang semakin merosot”. Padahal Rexy Mainarky sendiri baru saja menandatangani kontrak dengan Philiphina. Setelah datang ke Indonesia Ia pun telah menyusun agenda yang akan diterapkannya di pelatnas cipayung yaitu sport science. Dengan strategi kepelatihan ini diharapkan dapat memberikan efek yang baik untuk Indonesia dimasa sekarang dan mendatang. Gita Wirjawan sendiri telah merombak hampir seluruh pelatih di pelatnas, kecuali pelatih ganda campuran yang diketuai oleh Ricard Mainarky dan asisten pelatih Nova Arianto.

        Hal ini wajar karena seperti yang kita ketahui bahwa dengan tangan dinginnya, Ricard Mainarky telah mempunyai atlet ganda campuran dengan prestasi yang sangat membanggakan seperti Lyliana natsir dan Tantowi ahmad yang sekarang ini telah menduduki peringkat dua dunia. Tentu saja ini adalah prestasi yang sangat membanggakan. Mereka baru saja menyambet mendali emas di All England 2013, dan mereka juga menciptakan hatrick di India di tahun 2011, 2012,  dan 2013. Tidak hanya atlet ganda campuran senior seperti lyliana natsir dan tantowi ahmad saja yang unjuk gigi, namun atlet junior juga baru-baru ini menampakkan diri di kompetisi bergengsipun ikut memberikan harapan yang besar untuk Indonesia. Bagaimana tidak, pada rombongan atlet All England yang dikirimkan oleh PBSI untuk bertanding, amunisi atlet ganda campuran menjadi sektor ganda yang paling banyak meloloskan atletnya sampai ke perempat final dan semifinal. Sedangkan saat ditanyai mengenai target Lyliana Natsir dan Tantowi Ahmad selanjutnya yaitu piala Sudirman dan kejuaraan dunia. Tantowi sendiri mengatakan bahwa ia siap untuk “dipenjara” kembali di pelatnas Cipayung untuk menghadapi kejuaraan piala Sudirman nantinya. 

         Hal ini senada dikatakan oleh asisten pelatih ganda campuran Nova Arianto bahwa “mereka(Lyliana Natsir dan Tantowi Ahmad) nantinya akan “dipenjara” dipelatnas Cipayung untuk persiapan menghadapi piala Sudirman, kejuaraan dunia, dan kalau Sea Games di Mnyamar nanti itu adalah hal yang mutlak dan tidak bisa diganggu gugat lagi”.  Ganda campuran menjadi andalan bagi  indonesia  agar dapat mencuri poin di piala sudirman dan  Sea Games di Myanmar nantinya.   optimisme lah yang terpenting untuk saat ini meskipun kita tidak bisa berharap banyak pada sektor tunggal , namun diharapkan berkat dukungan dan doa seluruh masyarakat Indonesia  atlet –atlet Indonesia diharapkan dapat mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia.  Jayalah bulutangkis Indonesia.