Benang itu takkan kusut jika kita muyusunnya dengan hati – hati, perlahan, dan sabar.
Begitu pula pertumbuhan seorang anak ditengah – tengah keluarga mereka.
Seperti halnya seorang gadis yang lahir enam belas tahun yang lalu ia sering
kali disapa Mega atau lengkapnya Mega Saktia. Iya...! Itu namaku, yang memiliki
arti awan dalam dalam kamus Bahasa Indonesia, dan Cloud dalam kamus bahasa Inggris.
Saya lahir disebuah hari besar dunia dan hari yang sangat bermakna bagi negaraku.
Yakni hari batik Internasional, aku lahir tepat pada hari kedua bulan oktober yang
dimaknai dengan perayaan batik bagi sebagian masyarakat.
Lahir ditengah – tengah keluarga yang sangat memerhatikan tata krama dalam berperilaku,
itu menyebabkan aku tak terbiasa dalam berperilaku kasar. J
aku terlahir disebuah desa kecil yang tenang didaerah Sumatera Selatan tepatnya
desa Megang Sakti. Hamparan sawah nanhijau, ramahnya embun pagi yang selalu menyapaku,
hal itulah yang selalu aku rindukan, jikalauku jauh.
Aku bersekolah di SMAN SUMATERA SELATAN (Sampoerna Academy)
yang merupakan sekolah favorit di Sumatera Selatan. Sekolahku berlokasi
dikota Palembang, tempatnya cukup strategis, karena dekat dengan tempat
yang terkenal di Indonesia bahkan dunia, yakni studion Jakabaring Sport Center.
Aku ini remaja yang memiliki mimpi setinggi langit yang tak pernah berhenti
belajar untuk meraih impianku. Berusaha, bersabar, berdoa dan pantang menyerah
itulah yang selalu aku pegang teguh dalam hidupku. Disamping itu, aku mempunyai
beberapa hobi yakni googling, social networking, dengerin music, baca novel,
jalan – jalan, dan lain sebagainya. Aku suka ngelakuin semuanya untuk mengisi waktu kosongku.
Memiliki pekerjaan yang berkaitan dengan uang itulah mimpiku dimasa depan,
sifatku yang ambisius terkadang membawaku pada sebuah tindakan yang baik maupun sebaliknya.
Satu sosok yang selalu memberiku motivasi untuk maju adalah ayahku. Seorang pria parubaya
yang ramahku sapa ayah itu tak pernah lelah menenangku dikalaku gundah dan tak pernah
habis kata – kata untuk mebangkitkanku dikalaku terpuruk. Namun tak lepas dari itu,
seseorang yang tak henti mendoakanku dan tak pernah lelah menyayangiku selalu mengiringku
dengan doanya takkalaku berusaha mengejar cita – cita untuk menjadi seorang
Gubernur Bank Indonesia adalah ibu sosok yang sangat penting bagi setiap insan Tuhan.