GAMBARAN UMUM KABUPATEN/KOTA MARMER TULUNGAGUNG BERSINAR, KOTA MANDIRI, JAWA TIMUR. |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KABUPATEN TULUNGAGUNG BERSINAR Peta : Nama daerah : Kabupaten Tulungagung Ibukota : Tulungagung Propinsi : Jawa Timur Slogan : Kota Ingandaya (industri, pangan, dan budaya), Kota Bersinar, dan Kota Marmer. Batas Wilayah : - Utara, berbatasan dengan Kabupaten Kediri, Blitar - Selatan, berbatasan dengan Laut Hindia/Indonesia - Barat, berbatasan dengan Kabupaten Trenggalek - Timur, berbatasan dengan Kabupaten Blitar Luas Wilayah : 1.055,65 km2. Jumlah Penduduk : 3 juta jiwa (sensus penduduk th. 2004) yang sebagian besar penduduknya terterdiri dari 3 suku/etnis besar, yaitu : Jawa Mataraman, Tionghoa, dan Banjar. Jumlah Kecamatan : 19 Dana Alokasi Umum 2004 : Rp. …….milyar. Dana Penyesuaian Adhoc 04 : Rp. …….milyar. LUAS WILAYAH & JUMLAH PENDUDUK
DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI TAHUN 2004 Industri : 15 % Hotel, Restoran : 5,5 % Perdagangan : 5,5 % Pengangkutan & Komunikasi : 5 % Keuangan : 3 % Pertanian : 55 % Pertambangan & Pengolahan : 2 % Bangunan : 2 % Air bersih : 2 % Jasa-jasa : 5 % KEADAAN GEOGRAFIS Sebagian wilayahnya berada di dataran rendah, dan sebagian lagi berada di dataran tinggi. Untuk wilayah yang datarannya tinggi pada umumnya terletak di Tulungagung bagian Barat dan bagian Selatan, misalnya di bagian Barat ada Kecamatan Sendang, dan Pagerwojo. Di bagian Selatan ada Pucanglaban, Tanggunggunung, Campurdarat, dan Besuki. Dibagian Selatan inilah salah satu penghasil marmer dan batu onix termasyur di Indonesia berada, sehingga dijuluki sebagai Kota Marmer Tulungagung Bersinar, Kota Mandiri di Jawa Timur. Sedangkan untuk wilayah yang
datarannya rendah umumnya terletak di sekitar Pusat Kota dan
kecamatan-kecamatan disekitarnya. Konon dahulu kala setiap saat wilayah
dibagian ini selalu tergenang air dan banyak ikan, apalagi jika ada hujan.
Makanya di wilayah Tulungagung ini dulu disebut “Ngrowo”, istilah Jawa yang berarti rawa-rawa.
Letak
dan Luas Kabupaten
Tulungagung terletak kurang lebih 154 Km ke arah Barat Daya dari Kota Surabaya.
Secara geografis wilayah Kabupaten Tulungagung terletak antara koordinat (1110431
– 1120 071) Bujur Timur (BT) dan (70 511
– 80 181) Lintang Selatan (LS) dengan titik nol derajat
dihitung dari Greenwich Inggris. Secara
administrasi Kabupaten Tulungagung dibagi menjadi 19 kecamatan, 257 desa serta 3
kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Tulungagung sebesar 113.167 ha sekitar 2,2%
dari luas Propinsi Jawa Timur. Berbentuk dataran yang subur pada bagian utara,
tengah, dan timur, sebagian ada pegunungan dan samudra sepanjang batas selatan.
Topografi
dan Jenis Sekitar
13,35% dari daerah Kabupaten Tulungagung adalah daerah yang mempunyai ketinggian
85 m dpl (meter diatas permukaan laut). Keadaan topografi dari wilayah ini
menunjukkan ketinggian yang bervariasi sebagai berikut :
Apabila
memperhatikan daerah fisiologi dapat digambarkan secara garis besar sebagai
berikut :
Beberapa
jenis tanah yang dapat dijumpai di wilayah Kabupaten Tulungagung, yaitu :
Dilihat
dari jenis tanah yang ada serta hubungannya dengan penggunaan tanah, perlu
diperhatikan sifat kimia dan fisika tanah setempat yang nantinya dapat
dipergunakan untuk meningkatkan produksi tanah seoptimal mungkin. Tanah-tanah
Litosol yang mendominasi wilayah bagian selatan Kabupaten Tulungagung meliputi
Kecamatan Besuki, Tanggung-gunung, Kalidawir, dan Pucanglaban. Mempunyai
kedalaman efektif tanah dangkal, kerena topografi yang bergelombang serta
kemiringan tanah lebih dari 40%, maka pada daerah ini diharapkan ditanami dengan
tanaman keras yang mempunyai nilai ekonomi tinggi sekaligus berfungsi sebagai
tanaman pelindung dan zona perakaran untuk tata air. Tanah
Litosol dengan bantuan induk kapur terdapat di Kecamatan Tunggunggunung,
Kalidawir, dan Pucanglaban mempunyai kedalaman efektif yang dangkal dan
kandungan unsur hara yang miskin serta mempunyai kepekaan besar terhadap erosi.
Untuk itu pengambangan hutan jati dan palawija perlu ditingkatkan di daerah ini. Potensi
Wilayah Luas
wilayah Kabupaten Tulungagung 1.055,65 km2 dengan perincian
penggunaan tanahnya seperti terlihat dalam tabel 4 (empat). Adapun
kawasan prioritas kegiatan yang dilaksananakan oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok. Kawasan
Pantai Selatan Pada
kawasan ini sebagian besar wilayahnya terdiri dari lahan kering (kawasan
pegungungan kapur selatan) dengan tingkat kesuburan yang rendah, kondisi
masyarakat dengan sosial ekonominya lemah, tingkat SDM-nya rendah, sarana, dan
prasarananya kurang memadai, lokasi sulit dijangkau dan lain-lain. Oleh karena
itu diberikan prioritas utama dalam sasaran kegiatan. Kawasan
Rewan Bencana Kebencanaan
atau bencana alam merupakan fenomena atau gejala alam yang disebabkan oleh
proses dalam lingkungan alam yang sering kali mengakibatkan rusaknya sarana dan
prasarana fisik hasil pembangunan, serta menimbulkan kerugian yang tidak sedikit
baik berupa harta maupun korban jiwa manusia. Di
Kabupaten Tulungagung terdapat wilayah yang potensi rawan terdapat bencana alam
berupa tanah longsor (gerakan tanah), gelombang tsunami, banjir, gempa bumi, dan
kekeringan. Dimana kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam tersebut
mengakibatkan korban yang cukup berarti. Bencana alam tersebut terjadi
disebabkan beberapa faktor antara lain : tingginya lereng, tata guna lahan,
batuan / tanah, struktur geologi, kegempaan, dan pengaruh aktifitas manusia. Bencana
alam tanah longsor banyak terjadi di Kecamatan Pagerwojo, Sendang, dan
Karangrejo dengan kerusakan jalan tertimbun dan beberapa tanggul rusak. Untuk
bencana alam banjir biasanya terjadi di Kecamatan Bandung, Campurdarat, Pakel,
sedangkan daerah rawan bencana tsunami terdapat di daerah selatan atau dekat
dengan pantai di sepanjang Kabupaten Tulungagung, sehingga bagi mereka yang kena
dampak bencana tersebut perlu mendapatkan prioritas. Kawasan
Potensial Wilayah
ini merupakan dataran rencah dengan kondisi umum lebih baik dari kawasan lain
sehingga pelaksanaan kegiatan kawasan ini lebih bersifat peningkatan, misalnya :
peningkatan pemanfaatan lahan, peningkatan usaha tani, peningkatan fungsi
kelembagaan, peningkatan kwalitas produksi, peningkatan mutu intensifikasi, dan
lain-lain.
I
k l i m Iklim merupakan keadaan berbagai kondisi cuaca sehari-hari. Iklim suatu wilayah disusun oleh unsur-unsur yang variasinya besar sehingga hampir tidak mungkin dua tempat yang berbeda mempunyai iklim yang sama. Secara garis besar Kabupaten Tulungagung mempunyai iklim tropis yang terbagi ke dalam dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Musim hujan pada bulan Oktober
sampai dengan bulan Maret dan musim kemarau (muson timur) yang jauh pada bulan
April sampai dengan bulan September.
Pengairan Tabel
2 : Nama dan Panjang Sungai di Kabupaten Tulungagung.
Sumber
: Dinas Pengairan Kabupaten Tulungagung Penduduk Penduduk
Kabupaten Tulungagung pada Tahun 2004 berjumlah 989.856 jiwa, yang terdiri dari 461.691 jiwa dengan jenis
kelamin laki-laki dan 498.165 jiwa dengan jenis kelamin perempuan. Jika
dibanding dengan jumlah penduduk Tahun 2003 berarti ada kenaikan 1,01%. Secara
terinci kondisi penduduk Tahun 2004 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel
4. Data Penduduk di Kabupaten Tulungagung Tahun 2004
Sumber
: Kantor BPS Kabupaten Tulungagung
Adapun
yang tergolong usia kerja sebanyak kurang lebih 576.092 jiwa dan mata
pencaharian yang paling menonjol adalah di bidang pertanian, karena
masyarakatnya sebagian besar hidup di sektor pertanian 291.988 jiwa
(buruh 116.026; petani 142.297; peternak 33.665). Sedangkan mata
pencaharian lain di bidang industri, bangunan, perbankan, perdagangan, perikanan,
Pegawai Negeri Sipil, TNI / POLRI, perhubungan, pelayanan, dan lain-lain. Kelangkaan
tenaga kerja di sektor pertanian terutama untuk tenaga kerja usia muda, karena
banyak yang beralih bekerja pada sektor industri dan jasa yang terjadi terutama
pada saat musim tanam dan panen raya, akibatnya terjadi penundaan tanam maupun
panen yang pada gilirannya dapat menurunkan produktivitas padi.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
KEMBALI KE HALAMAN UTAMA (KOTA MARMER TULUNGAGUNG BERSINAR, KOTA MANDIRI, JAWA TIMUR). |