Dzikir Rasulullah
Nabi umat ini
sekaligus murabbi (pembimbing) yang handal dan terdepan memiliki komitmen
yang sangat besar dalam beribadah. Beliau selalu menghubungkan hatinya
dengan Allah. Tidak sedikitpun waktu yang terlewat tanpa dzikrullah,
tahmid, syukur, istighfar dan taubat. Padahal telah diampuni dosa-dosa
beliau yang lalu maupun yang akan datang. Namun beliau senantiasa menjadi
hamba yang bersyukur, nabi yang mensyukuri karunia Allah dan rasul yang
selalu memuji keagungan-Nya. Beliau mengenal kebesaran Allah, dengan itu
beliau senantiasa memuji-Nya, memohon kepada-Nya dan kembali menuju
ampunan-Nya. Beliau mengetahui betapa berharga waktu yang diberikan,
beliau pergunakan sebaik-baiknya dengan selalu mengisi waktu dalam
ketaatan dan ibadah.
'Aisyahradhiyallahu 'anha berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam senantiasa berdzikir kepada Allah setiap waktu." (HR. Muslim).
Ibnu Abbas mengungkapkan: "Kami pernah menghitung dzikir yang diucapkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu majelis sebanyak
seratus kali : "Ya Allah, ampunilah aku, dan terimalah taubatku,
sesungguhnya Engkau Maha menerima taubat lagi Maha Pengampun." (HR. Abu
Daud).
Abu Hurairah menuturkan : "Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda : "Demi Allah, sesungguhya aku beristighfar dan
bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari." (HR. Al-Bukhari).
Ibnu Umar berkata: "Kami pernah menghitung dzikir yang diucapkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam satu majlis sebanyak seratus
kali : "Ya Allah, ampunilah aku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya
Engkau Maha menerima taubat lagi Maha Pengampun." (HR. At-Tirmidzi).
Ummul Mukminin Ummu Salamahradhiyallahu 'anha mengungkapkan kepada kita
sebuah doa yang sering diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bila berada di sisinya, sebagai berikut : "Ya Allah, Yang
membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu." (HR. At-Tirmidzi).
|