Pembodohan dalam Framing Kualitas

Pemberian Harapan Palsu

Edupedia News (30/8/23) Kisah kancil membodohi buaya sudah melegenda di tengah masyarakat kita. Benarkah kancil itu cerdas? Tatkala kancil terkepung di tepi sungai itu oleh buaya-buaya maka sang buaya berkata: "aku akan memakanmu cil...!" Sang kancil menjawab: "Jangan makan aku, aku akan ke seberang sungai untuk mengambil daging rusa yang lezat, nanti kamu semua akan aku beri daging rusa satu persatu" Lalu buaya bodoh itu mulai memikirkan lezatnya daging rusa dan tidak jadi memakan si kancil.

Pemanfaatan Buaya

Salah satu buaya bertanya: "Bagaimana kamu bisa menyeberangi sungai itu cil?" Lalu kancil membuat "siasat". Kancil lalu menginstruksikan: "Begini, kamu semua berbaris dari tepi sungai ini sampai tepi sungai sana." Singkat cerita kancil itu berjalan melenggang menginjak punggung buaya-buaya itu dan akhirnya sampai ke tepi sungai sana.

Betapa bodohnya buaya itu. Kancil ke seberang sungai itu hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi yaitu mau makan ketimun bukan mengambil daging rusa. Buaya hanya ditipu, diberi PHP (Pemberian Harapan Palsu). Sebenarnya diantara buaya itu ada yang tahu kelicikan kancil namun ia tetap ikut berbaris karena "raja buaya" sudah bersepakat dengan kancil itu. Ia melakukan itu karena menghormati rajanya.