Kompas (edisi Jawa Tengah), 29 Maret 2003


Buku Ensiklopedi Keris Butuh Waktu 13 Tahun

 

Semarang, Kompas - Paling lambat akhir Mei mendatang, sebuah buku langka berjudul "Ensiklopedi Keris" akan beredar di tengah masyarakat. Penulisan buku yang dilakukan sendirian oleh Bambang Harsrinuksmo itu makan waktu 13 tahun. Buku dengan ketebalan 624 halaman itu berukuran kuarto dan memuat 2.500 gambar maupun ilustrasi lainnya, sebagian gambar itu berwarna.

"Ensiklopedi itu tidak hanya menjelakan keris Jawa karena memang ada juga keris-keris di luar Jawa. Isinya termasuk memperkenalkan tokoh-tokoh yang lama berkecimpung dalam hal keris, misalnya para empu pembuat keris. Dan keris itu sudah mendunia, seperti misalnya Vietnam ternyata juga mempunyai keris," kata Bambang ketika ditemui di Semarang, Kamis (27/3).

Keris Vietnam itu mirip sekali dengan keris Jawa, lanjutnya, tetapi lebih sederhana, namun rangka atau sarungnya mirip keris Bugis. Keris itu asli budaya Jawa, kemudian disebarluaskan pelaut Bugis. Karena itu di luar Jawa, rangka lebih mirip dengan rangka Bugis daripada rangka Jawa.

Isi buku itu lengkap, mulai dari bahan pembuatan keris, luk, dan dapur keris, sampai masalah pamor dan sebagainya. Penyusunan itu sangat lama karena pengetahuan yang lengkap dan gampang ditemui hanya mengenai keris Jawa, sumbernya banyak sekali dari buku maupun tokoh-tokoh. Tetapi seperti Sunda, Bugis, Palembang, dan Riau, sumber yang bisa dijadikan referensi belum banyak, harus dicari dengan tekun dan waktu yang lama.

"Kebetulan saya ini bekas wartawan dan sudah mencapai kedudukan yang memungkinkan saya bisa pergi ke mana-mana untuk membuat laporan, di sela-sela waktu yang ada saya wawancara tentang keris, itu semua saya rekam. Kalau dihubungkan dengan pengumpulan data dilakukan sejak tahun 1979," katanya.

Sebelum menulis buku terbaru itu, Bambang pernah menyusun Ensiklopedi Budaya Nasional mengenai keris dan senjata lainnya. "Ada sebutan kebudayaan nasional karena saya punya rencana membuat kebudayaan tentang batik dan upacara adat. Buku itu terbit tahun 1988 dan dicetak 4.000 eksemplar, tebalnya 235 halaman," katanya

Bambang juga pernah menerbitkan Ensiklopedi Wayang enam jilid dengan ketebalan kira-kira 3.000 halaman. Tetapi sampai sekarang ia hanya mendapat uang muka. (sig)

Hosted by www.Geocities.ws

1