----- Original Message -----

From: Jusuf Achmad

To: [email protected]

Sent: Wednesday, June 29, 2005 7:44 AM

Subject: [KKAS] Hilangnya kegelisahan tertembus ruang-waktu

 

Greetings with Love (Rahman) and Light (Rahim) from the One Infinite Creator,

 

Mengapa kita tidak terusik melihat sebutir jagung dimasukan kedalam tanah yang bercampur pupuk kandang (kotoran - kegelapan)?  Karena kita umumnya mempunyai lingkup kesadaran (umur dan kecerdasan) yang cukup untuk menyaksikan butiran jagung itu tumbuh besar dan menghasilkan butiran jagung yang belipat-lipat ganda banyaknya (buah - cahaya).

 

Namun umumnya kita sulit menerima sosok seseorang yang sedang tenggelam dalam kegelapan dan tidak tahu hendak kemana sosok tersebut akan berakhir.  Karena umumnya manusia belum mempunyai kesadaran yang cukup luas yang dapat menembus ruang dan waktu.  Kesadaran umumnya manusia masih terkungkung ruang dan waktu yang sempit.  Lalu dalam dirinya bisa penuh dengan kemarahan, kadang penuh kegelisahan dan kebingungan - singkatnya karena kurangnya kesadaran. 

 

Tapi keterbatasan di atas bukanlah suatu cacat yang ada pada diri manusia.  Hanya dengan kesadaran yang terbatas inilah manusia dapat mengenal arti kebalikan dari ketakberhinggaan.  Di alam sementara yang serba terbatas inilah kita mengenal arti superioritas, inferioritas,  keberanian, ketakutan, keceriaan, kesedihan, kecerdasan, kebodohan, kecintaan dengan pamrih, kecemburuan dan kebencian - singkatnya mengenal arti dualitas / keterbatasan.

 

Setelah kita mulai mengerti arti dualitas terbukalah jalan kembali ke alam ketakberhinggaan, kampung halaman kita semua (Tuhan jauh lebih besar dari takberhingga, karena alam-alam ketakberhinggaan pun Dialah penciptanya).  Setelah kesadaran kita kembali mulai menembus ruang dan waktu, timbul kembali perasaan kedamaian yang mendalam, karena kita mulai ingat kembali apa arti semua ini.  "Jagung" yang tenggelam dalam lumpur kotoran kembali kita bisa "lihat" tumbuh besar dan menghasilkan "buah" yang berlipat ganda.

 

May we always be in peace,

 

Jusuf Achmad.

 

Website: http://www.geocities.com/jachmad/index.html  -  http://www.geocities.com/jachmad/my_letters.html

 

 

 

Hosted by www.Geocities.ws

1