----- Original Message -----

From: Jusuf Achmad

To: [email protected]

Sent: Friday, October 08, 2004 7:37 AM

Subject: Dari vibrasi Jin ke Manusia

 

Greetings with Love and Light from the One Infinite Creator - Dengan Nama Allah Maha Pemurah Maha Penyayang

 

Rekan-rekan pejalan spiritual yang sangat saya cintai, tulisan "Mengapa tidak layak menyatakan orang lain dimurkai atau sesat?" ditulis diawal "pencerahan" saya yakni di tahun 1999. Coba perhatikan bagian akhirnya:

 

"....Jika kita berdoa dengan sikap seperti di atas tentunya akan terjadi sinergi atau dampak yang luar biasa, karena sesama umat manusia dari pelbagai keyakinan tidak lagi saling menghujat tapi saling mendoakan untuk mendapat kedekatan dengan Tuhan. Lebih dari itu karena kita tidak merasa yang paling benar, karena kebenaran hakiki hanya ada pada Tuhan, maka Tuhan akan membukakan kepada kita kebenaran yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Keangkuhan kita sendiri yang membuat tabir hingga cahaya yang lebih terang tidak dapat terlihat. Jika Tuhan sudah berpihak kepada kita, kekuatan apapun dapat kita hadapi. Nur Tuhan akan turun kepada kita untuk mengalahkan kegelapan. Insya Allah...."

 

Kemudian coba lihat posting saya "Empat Jalan Kembali KepadaNya" yang saya tulis 29-Sep-2004:

 

......Dalam ajaran Hindu jalur Wisnu adalah jalur Manusia-STO sedangkan jalur Syiwa adalah jalur Jin-STS.  Sisi yang paling positif dari jalur Syiwa adalah tekadnya membasmi kegelapan, menegakan keadilan dimuka bumi, memerangi kemiskinan, pokoknya yang maskulin-maskulin yang kelihatannya gagah dan hebat dstnya dstnya, tentu untuk "kepentingan bersama" [namun ada pamrihnya nih, ya tidak apa-apalah].  Menjadi pahlawan bagi yang lemah [gaya Rambo nih...biar dibilang hebat (maskulin) ya ... jangan sinis begitu dong].  Dalam dunia STS adu gagah adalah hal yang biasa, seolah-olah kerjasama padahal persaingan [oleh karena itu orang-orang yang hobbynya seperti ini akan dikumpulkan jadi satu]......"

 

Jadi tulisan saya disekitar tahun 1999 getaran/nada/nuansanya lebih/sangat maskulin, singkatnya saya lebih condong di jalur Syiwa atau Jin, padahal saat itu saya yakin sekali berada di posisi STO.  Pekerjaan yang kita lakukan juga sangat mempengaruhi orientasi kita (sebagai pimpinan perusahaan saat itu saya juga harus fokus pada tujuan utama bisnis jakni uang/power - sisi yang disukai Jin: superioritas, walaupun harus terselubung). 

 

Coba bandingkan dengan getaran/nada/nuansa tulisan baru saya "Tiada yang cacat dalam ciptaan-ciptaanNya - Ruh Isa dalam diri kita masing-masing".  Munurut saya jauh lebih mendekati jalur Wisnu atau Manusia, dimana nuansa Kesatuan-Kesetaraannya lebih kental, nuansa menerima semua apa adanya / pasrah / Islam lebih besar.  Di jalur Manusia penonjolan sisi superioritas (termasuk ketinggian ruhani) sebisa-bisanya dihindari, walaupun bukan harus tidak ada sama sekali.  "RahmatKu meliputi segala sesuatu" harus menjadi refleksi yang lebih dominan (lebih jauh lihat "Empat Jalan Kembali KepadaNya" dan website saya: http://www.geocities.com/jachmad/my_letters.html ). 

 

Seperti yang sering dikatakan saudara saya:....in order to preserve free will, that each of you guard your own powers of discrimination carefully and use them well as you listen to those things which we would say to you this day. It is important to us that you realize that we are not authorities but rather your companions upon the way....Seperti yang tertulis dalam website saya "ambilah hal-hal yang dianggap positif, baik, bernilai tambah dan tinggalkanlah yang kurang berkenan".

 

Memang diakhir zaman ini Wajah Kecantikan / Sisi Feminin - Jamal Tuhan harus lebih nampak.  Ketahuilah Allah yang RahmatNya melingkupi segala sesuatu sangat mencintai kita semua tanpa pamrih.  Sekali lagi tidak ada yang cacat dalam ciptaan-ciptaanNya.  You are all perfect the way you are, so try to love (unconditionally) all the way they are.  There is only One existence in the Universe, nothing else exist except the One. Tiada Tuhan selain Allah.

 

May we always be in peace,

 

Jusuf Achmad.

 

Hosted by www.Geocities.ws

1