From: Jusuf Achmad

To: [email protected]

Sent: Friday, July 16, 2004 4:20 PM

Subject: Terciptanya Manusia, Hari pembalasan - Para Tokoh dan Konsep diseputarnya.

 

 A_ I_ wrote:

 

. ... saya ingin menanyakan kepada mas Jusuf ... . Bagaimana menurut anda mengenai Iblis ?  Apakah pada kelas 7 itu ... peran Iblis sudah benar-benar terhapuskan ?  Atau Iblis tetap akan mencoba untuk menganggu manusia ... pada level manapun ? 

 

Anggaplah ... pada saat seorang sufi melakukan perjalanan esoteris ... lalu ketemu tokoh yang "serupa" dgn Khidhr ini ... .  Bagaimana sufi itu mengetahui bahwa ... yang ditemukannya itu adalah "Nabi Khidhr" dan bukan "Iblis" yang menyerupainya ?

 

Mohon maaf ... semoga anda tidak tersinggung dgn pertanyaan ini.  Ini adalah pertanyaan standar saya ... yang akan selalu saya tanyakan kepada siapapun para pejalan esoteris.  Mohon penjelasannya ...

 

salam,

 

-ai

========================================================

Greetings from the One Infinite Creator, Most Gracious, Most Merciful.

 

Rekan-rekan pejalan spiritual menerangkan tokoh Iblis tidak terlepas dari kejadian terciptanya manusia, ditunjukNya manusia sebagai Khalifah di Bumi dan diijinkanNya Iblis menyabot rencanaNya ini sampai Hari Kiamat.  Supaya mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, Insya Allah, saya akan menerangkan pula tokoh-tokoh lain yang lerlibat dalam penciptaan manusia dan kejadian Hari Kiamat-Pembalasan.  Karena saya menyebutkan saat ini keadaan sangat awal dari Density-4 Positif atau Surga tingkat pertama, pertanyaan menjadi kapan hari kiamat-Nya? Bagaimana dengan nasib Iblis saat ini? Bagaimana dengan tokoh-tokoh yang sering disebutkan pada saat menjelang Kiamat seperti Dajjal/Antichrist, Nabi Isa/Christ dan Imam Mahdi. 

 

Sudah banyak ditulis kontroversi mengenai kejadian pertama manusia, versi agama vs versi ilmu pengetahuan misalnya,namun saya akan coba menerangkan dari sudut lain.  Menurut saya cerita kejadian manusia sebenarnya dulu sulit diutarakan dengan lebih jelas, seperti sulitnya kita menjelaskan proses terjadinya anak kepada anak-anak yang masih di bawah umur tanpa harus diperlihatkan/diperjelas adegan x-rated scene.  Sehingga cerita seputar ini dituturkan memakai lambang-lambang (mitos-mitos) agar tidak menggangu jiwa anak / manusia yang tingkat kesadarannya masih rendah.  Dijaman lahirnya agama Hindu cerita ini dituturkan dengan lebih gamblang namun justru memberikan efek yang menghambat peningkatan kesadaran manusia.  Oleh karena itu selanjutnya pada agama Yahudi, Nasrani dan Islam dituturkan dengan banyak lambang/mitos.  Hal yang sama terjadi dengan konsep reinkarnasi yang sepertinya tidak ada pada agama-agama Timur-Tengah. 

 

Setelah sekarang kita telah lebih dewasa secara spiritual, mudah-mudahan kita bisa menerima pandangan-pandangan penciptaan manusia dengan lebih terbuka berdasarkan sumber dari The Ra Material (the Law of One books), sumber channeling lainnya seperti Q'uo, saya sendiri dan tentunya Al-Quran. Insya Allah. Para pembaca dengan meminjam kata-kata Q'uo ( www.llresearch.org ):  Greetings in the love and in the light of the one infinite Creator. It is our distinct privilege to be called to your group and we greet and bless each who sits in this circle of seeking. We greet you as your fellow pilgrims who have traveled your path and who are still traveling, seeking still the one Mystery Who created us, in whom we have our being, and to whom we now return, step by step by step. We ask only that you regard us as your brothers and sisters rather than as authorities. We gladly share our opinions with you. We do not claim them to be infallible. And so we ask that you use your discrimination, choosing those thoughts that you would further consider and leaving the rest behind.....marilah kita berusaha selalu mengambil hikmah-hikmah yang positif.

 

Membicarakan penciptaan manusia tidak bisa terlepas dari membicarakan Alam Raya sendiri.  Alam di octav ini terdiri dari tujuh lapisan langit atau tujuh density dan masih ada Alam-alam di octav berikutnya dan sebelumnya disamping alam-alam gaib lainnya (inner planes).  Tujuan penciptaan Alam-Raya tidak terlepas dari arti kehidupan di alam ini.  Keterangan mengenai Arti Kehidupan - The Meaning of Life sudah pernah saya sampaikan sebelumnya.

 

Kata Density dipakai untuk mencerminkan ketebalan, kepekatan, kepadatan di mana makin tinggi tingkatannya makin jelas "terlihat" dan "dirasakan" alam yang sedang dijalani.  Dengan kata lain makin tinggi density-nya kesadaran kita akan sekeliling (Alam Raya beserta isinya) semakin besar pula, samakin jelas "wajah" Tuhan.

 

Tujuh Lapis Langit Kesadaran:

Lihat pula "Basic Cosmic Plan" dalam link: http://www.scottmandelker.com/Articles/cosmplan.html

 

Disamping itu ada alam gaib atau inner planes di mana jalur malaikat/angelic (angelic/deva kingdom instinctively follows Divine Law, clearly sees universal plan, reproduces design) yang secara instink selalu mengikuti semua rencana Alam/Tuhan dan sebaliknya jalur syaitan yang (dalam kesadaran mereka) selalu menghalangi rencana Alam/Tuhan (padahal tidak, kalau mereka  dipandang sebagai sparing partner, justru tanpa mereka kita sulit maju).

 

Di inner planes Density-3 ada kelompok malaikat dan kelompok syaitan yang mempengaruhi perkembangan kesadaran penghuni Density-3 tersebut.  Sedangkan di Density diatas tiga pengaruh inner planes ini kecil sekali, inilah salah satu sebab siklus di Density atas lambat karena banyak kedamaian.  Jadi para malaikat selalu mendorong semua pihak untuk maju dalam peningkatan kesadaran menuju kedamaian.  Sedangkan kelompok syaitan selalu menarik kesadaran semua pihak kebawah, kearah kebingungan atau chaos.  Dalam Kesadaran Unity keatas pengaruh inner planes menjadi tidak relevan.  Dalam keseharian kita seyogyanya lebih memperhatikan, menyingkapi wujud-wujud nyata yang bersifat seperti malaikat atau syaitan terutama terhadap diri kita sendiri dan orang-orang disekitar kita. 

 

Jalur positif biasa disebut dalam sumber New Age, seperti dalam Ra Material  ( www.llresearch.org ), sebagai jalur Pangabdi-Semua (Service-to-Others disingkat STO) dan jalur negatif sebagai Pengabdi-Diri (Service-to-Self disingkat STS).  Lebih banyak pihak yang nyaman dengan penyebutan STO dan STS daripada Positif dan Negatif, karena kedengarannya pihak kelompok negatif (STS) seperti tidak mempunyai sisi positif sama sekali.  Apakah Al-Quran mendukung pendapat ini?

 

Seluruh Surah Ar-Rahman (karena terlalu panjang saya berikan linknya saja) menerangkan mengenai hal ini:

Bahasa Indonesia:  http://www.kuran.gen.tr/html/indonesia/055.php3

Bahasa Inggris: http://www.kuran.gen.tr/html/english3/055.php3

[mohon diperhatikan ayat-ayat yang sering diulang-ulang yang kata-katanya:

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"
"Then which of the Blessings of your Lord will you both (jinns and men) deny?"

Kata "kamu" seharusnya diterjemahkan "kamu berdua" seperti yang dalam terjemahan bahasa Inggris.  Dalam bahasa Arab ada sebutan untuk bentuk tunggal, dobel, dan jamak lebih dari dua].

Dalam Agama Hindu mahluk-mahluk dari Density-4-5-6 disebut sebagai dewa-dewa dan pada saat itu para dewa bebas (terlihat) meluncur dilangit dengan pesawat-pesawat ruang angkasa mereka.  Mothership mereka besar berkilometer bagai gunung-gunung dan mereka dapat menempuh perjalanan inter-galaksi dengan mudah seperti yang disebut dalam:

24. Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung.

33. Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.

 

Namun perebutan pengaruh dan penampakan kedua kelompok ini justru memandekan peningkatan kesadaran manusia (lihat kisah Bratayudha). Manusia terlalu silau dengan superioritas para mahluk density tinggi ini, sulit untuk tidak mendewakan mereka (anti-Tauhid).  Sehingga kedua belah pihak sepakat untuk tidak secara kasat mata muncul di Bumi ini.  Namun ada pihak yang "bandel" juga sehingga kadang-kadang muncul yang saat ini yang disebut UFO. 

 

Manusia (yang di Density-3) disebut mahluk terbaik yang diciptakan Tuhan adalah upaya untuk mengembalikan kepercayaan diri manusia.  Tuhan yang dalam hal ini di wakili oleh suatu Dewan dari Density-7 (Alam Ketakberhinggaan) memutuskan manusia orientasi STO menjadi Khalifah untuk Bumi.  Artinya Bumi akan bertransformasi menjadi Surga Density-4 Positif.  Kedua belah pihak disemua Density tunduk atas keputusan ini, kecuali sekelompok Jin yang masih dalam taraf awal Density-4 Negatif yang disebut Iblis.

 

Manusia dan Jin sama-sama masih dipengaruhi setan.  Namun dalam taraf akhir Density-3 sebenarnya setan sudah tidak bisa lagi mempengaruhi kedua pihak yang telah dewasa secara spiritual.  Itulah sebabnya Iblis disebut pemimpinnya setan.  Kenapa sekelompok Jin ini bisa terpeleset begini? Itulah free will. Mereka sangat kecewa dan sangat marah tidak bisa mendapatkan Bumi yang mereka inginkan.  Itulah keterbatasan mereka, keterbatasan dari Wisdom yang baru akan didapat di Density-5.  Perlu selalu diingat yang membangkang ini hanya sekelompok kecil dari kelompok yang berorentasi STS.  Namun sekali lagi tidak ada yang cacat dalam keterbatasan.

 

Yang bisa terpeleset bukan hanya Jin tapi juga manusia, Adam dan Hawa adalah contohnya.  Mereka didegradasi kembali ke Density-3 awal, namun karena mereka tidak membangkang malah Adam dijadikan utusanNya.  Karena sekarang keadaan yang sangat awal dari Density-4 Positif, kita semua patut waspada.  Menurut saya kekeliruan Nabi Adam karena terlalu konsentrasi kepelajaran untuk pembukaan cakra-cakra di atas, yang berhubungan dengan Unity-Keabadian-Ketakberhinggaan, sehingga pembukaan ketiga cakra di bawah yang merupakan syarat dasar kenaikan ke Density-4 justru terabaikan/ menurun/ terdistorsi (not clear).

 

Bumi ini sudah mengalami 3X 25.000 tahun siklus menuju Density-4 Positif dan baru pada kali yang ketiga ini berhasil.  Bumi menghasilkan lulusan baik untuk jalur positif (STO) maupun negatif (STS).  Jumlah STO lebih banyak oleh karena itu manusia menjadi Khalifah di Bumi (urutan cerita ini menjadi tidak linier, ingat bagi Density-7, apalagi Tuhan, waktu tidak relevan).

 

Iblis pada hari kiamat akan ditarik ke inner planes.  Apakah mereka sudah ada di sana? Belum.  Jadi kapan? Sampai pengaruh Alam Density-3 di Bumi sekarang hilang/tidak signifikan.  Para Jin yang disebut Iblis ini masih hidup dan masih memegang tampuk kekuasaan di dunia sekarang.  Mereka secara kolektif yang membuat Bumi sekarang dalam kekacauan, membuat manusia baik yang STO maupun yang STS bingung, chaos.  Kelompok ini juga yang secara kolektif disebut Dajjal oleh Rasullah yang kebohongannya luar biasa atau Anti-Christ menurut kaum Nasrani yang artinya sangat tidak mempunyai rasa kecintaan, tidak pemaaf yang bertolak belakang dengan sifat dan misi Nabi Isa.

 

Pihak STS juga tidak senang dengan pihak Iblis ini karena para Jin yang siap di tuai untuk masuk Density-4 Negatif (di planet lain) bisa-bisa juga ikut-ikutan of control menjadi tidak pasrah (bagi manusia - out of acceptance menjadikan tidak pasrah).  Kalau kita menjadi dongkol, marah, tidak ceria, merasa tidak damai terhadap ulah Iblis ini maka kita termakan oleh umpan mereka.  Cakra-cakra di bawah kita menjadi tidak clear dan gagal lulus ujian naik ke Density-4.  Kalau terjadi lagi hal ini bukan yang pertama kali.

Hasil akhir Density-3: senantiasa dalam keadaan penuh vitalitas/keberanian (Merah), keceriaan (Jingga) dan kecerdasan (Kuning) yang menghasilkan ketenangan bagi dirinya (at least) dan sekelilingnya (hening/damai).

Kapan manusia dianggap pantas menjadi Khalifah di Bumi yang akan menuju ke Density-4 Positif?  Tidak lama setelah perang dunia kedua.  Kenapa? Bayangkan manusia begitu pemaafnya. Bangsa-bangsa yang kalah perang seperti Jerman dan Jepang tidak dibunuh penduduk/tentaranya (hanya para pemimpin) malah di bantu untuk di bangun kembali.  Tidak ada orang yang risih naik Mercedes yang juga dikendarai oleh para SS nya Hitler. Tidak ada orang Indonesia yang risih naik Toyota karena alasan Jepang pernah menyusahkan bangsa Indonesia.  (Bandingkan dengan cerita di film Troy).  Jadi secara global manusia telah lulus ujian, tinggal sekarang untuk tingkatan individu-individu.

 

Kaisar Hirohito dimaafkan, padahal pemimpin bangsa ini jelas-jelas menyerang Pearl Harbor dan membunuh banyak warga A.S. (dengan cara yg dianggap licik) yang jumlah korbannya tidak kalah banyak dibanding peristiwa 911. Coba bandingkan dengan nasib rakyat Irak dan presidennya yang keterlibatan mereka dengan peristiwa 911 tidak terbukti dan senjata pembunuh masal yang dituduhkan bisa membahayakan umat manusia tidak diketemukan.

 

Saya tidak perlu memperjelas siapa yang saya maksud dengan Iblis atau secara kolektif sosok Dajjal.  Yang paling penting dingat adalah agar kita tidak terpancing menjadi marah, jengkel, tidak ceria terhadap semua pihak (terutama yang ada di sekitar kita) yang membuat cakra-cakra kita di bawah tidak clear.  Caranya? Forgive them, maafkan mereka tidak ada yang salah dengan keterbatasan.

 

Perlu di ingat setiap STO yang secara spiritual telah dewasa dapat dengan mudah switch menjadi STS hanya dengan niat. Jangan-jangan kita sendiri masuk dalam kelompok.....saya malas menyebutnya.  Cara yang paling efektif untuk menanggulangi ini adalah dengan menghadirkan ruh Isa dalam diri kita lalu melaluinya di "bunuh" Dajjal yang ada dalam diri kita sendiri dengan pemaafan dan kecintaan.  Ingat selalu tidak ada yang cacat dalam keterbatasan, always try to love all.

 

May we always be in peace,

 

Jusuf Achmad.

 

Bersambung.....

 

Hosted by www.Geocities.ws

1