Silah Unduh Artikel & Hasil Penelitian:
Kiat‑Kiat
Sukses di dalam Karir Guru
Menurut
Perspektif Psikologi
oleh: Prof. Dr.
Suharnan, MS.*)
Makalah disampaikan
kepada Peserta Diklat Penyusunan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan Guru
SMK non Teknik se Kalimantan Timur
Samarinda,
15 Januari 2007 di SMK Negeri 1 Samarinda
*)
Prof. Dr.
Suharnan, MS adalah Guru besar Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus
1945 Surabaya
Pengantar
Pada jaman sekarang dan
yang akan datang ketersediaan sumberdaya alarn yang rnelimpah tidak
banyak menentukan kemajuan suatu masyarakat dan bangsa, tetapi faktor
kualitas perorangan dan kelompok masyarakat itu sendiri yang menentukan
kemajuan (McRae, 1995).
Apalagi
dengan adanya kecenderungan globalisasi dan transparansi informasi,
orang dapat berkomunikasi dan memperoleh informasi dari belahan dunia
manapun. Kehidupan menjadi Saling tergantung satu sama lain, rentan
terhadap perubahan yang terjadi di luar prediksi dan lebih kompetitit.
Untuk dapat meraih sukses di dalam karir dan kehidupan, seseorang
memerlukan sejumlah kualitas pribadi sebagai modal dasar yang sesuai
dengan ni kompetisi yang menuntut kualitas di satu sisi, dan kerjasarna
di sisi lain (Suharnan., 1997, 2006).
Bagaimana
dengan fenomena yang ada sekarang berkaitan dengan tuntutan dunia keria
dan karir?. Sesuai dengan pengamatan penulis dua tahun terakhir
terhadap sejumlah iklan lowongan kerja vang dimuat di beberapa
surat kabar nasional, mereka rnensyratkan para calon pelamar kerja
dengan kuallias‑kualitas pribadi tertentu. Syarat‑syarat yang penting
selain seorang pelamar memiliki pendidikan formal dan pengalaman kerja
di bidang yang sesuai, juga harus memiliki antara lain adalah motivasi
tinggi, keterampilan komunikasi yang baik, kemandirian bekerja,
kerjasama tim, ulet dan gigih, menyukai tantangan, berkepribadian
menarik, berkemauan membangun relasi. Berdasarkan iklan lowongan kerja
itu, paling sedikit untuk jabatan setingkat manajer‑eksekutif dapat
disimpulkan, bahwa ijasah dan transkrip yang diberikan oleh perguruan
tinggi adalah belum cukup. Untuk meraiih sukses di dalam meniti karir
dan bahkan kehidupan, selain pendidikan formal, juga dibutuhkan beberapa
kualitas pribadi tertentu dari seseorang yang cocok dengan tuntutan
tugas dan pekerjaan yang akan ditekuni (Suharnan, 2002).
Sukses dan
Karakteristik Orang Sukses
Setiap orang tentu ingin
sukses baik di dalam menempuh karir maupun kehidupan secara umum. Meski
demikian, sukses itu sendiri merupakan istilah yang sulit diartikan
dengat tepat, karena bersifat relatif dan berbeda‑beda bagi
masing-masing orang, tergantung dari sudut mana mereka memandang. Meski
demikian, terdapat sejumlah indikator umum vang sering melekat pada
istilah sukses. Di dalam bahasa sehari‑hari "sukses" juga sering disebut
"berhasil" atau keberhasilan". Dengan demikian, sebutan orang sukses
boleh jadi sama dengan orang berhasil.
Secara harfiah sukses
dapat diartikan sebagai penyelesaian suatu. tugas atau pekerjaan. Jadi,
seseorang dikatakan sukses dalam bertugas apabila ia telah
menvelesalkan tugas
yang, diberikan kepadanya. Menurut pengertian yang lebih luas,
sukses di dalam hidup
dapat diartikan sebagai proses mengeiar dan mewujudkan
tujuan‑tujuan
sasaran‑sasaran penting di dalam kehidupan seseorang. Di dalam kehidupan
sehari‑hari istilah sukses biasanya dikaitkan dengan kepemilikan materi
(kekayaan) yang banyak, penghasilan atau gaji yang tinggi, pangkat,
kedudukan atau jabatan tertentu (kekuasaan), dan karir yang mapan. DI
samping itu, sukses juga sering dikaitkan dengan prestasi puncak,
tingkat ketenaran, dan penghargaan prestisius vang pernah diperoleh
seseorang, misainva di bidang olah raga, kepemimpinan. kewirausahaan
sosial dan seni budaya, politik, dan penemuan ilmiah.
Sudah tentu semua yang
berkaitan dengan sukses tersebut di raih orang melalui proses yang
panjang dan berliku. Di samping bekerja keras orang juga harus sanggup
mengatasi berbagai kesulitan , tantangan dan hambatan. Di sini di
butuhkan sejumlah kwalitas penting dari diri pribadi orang itu agar
dapat meraih sukses sebagaimana yang diinginkan. Banyak contoh orang
meraih sukses setelah mereka menjalani dan menekuni pekerjaan selama
bertahun‑tahun, bahkan lebihdari dua puluh tahun ,yang dulunya di mulai
dari usaha kecil yang seolah tidak berarti apa‑apa, dengan menjalani
kehidupan yang serba susah dan penuh dengan keprihatinan. Secara
prinsip dapat dikatakan bahwa tidak ada satupun sukses yang diraih
seseorang hanya semalam dan tanpa jerih payah. Sukses dalam arti
sebenarya selalu. diraih oleh seseorang dengan kerja keras dan jerih
payah baik secara fisikmaupun mental (pikiran) di dalam jangka waktu
yang cukup lama.
Bedasarkan wawancara.
terhadap 50 orang sukses terkenal vang dilakukan oleh Edward de Bono
(1991), secara. umum dapat disimpulkan bahwa peran kemampuan intelektual
terhadap sukses tidak menonjol. Justru, faktor kepribadian (bukan
intelektual) berperan sangat besar untuk, meraih sukses di dalam hampir
segala keadaan dan bidang pekerjaan. Faktor kepribadian yang sangat
penting adalah energi, persistensi, determinasi, dan kekerasan. hati. Di
samping itu, juga dapat ditambahkan di antaranya adalah adanya tindakan,
integritas dan harapan untuk sukses kemampuan untuk berpikir besar,
kernampuan menetapkan tujuan dan target, dan juga. bermimpi;
kreativitas, upaya memanfaatkan dan menciptakan peluang, ada semangat
dan gairah serta. kesediaan untuk‑ membuat sesuatu terjadi
Agar mudah diingat,
kualitas pribadi yang menjadi kunci sukses tersebut dapat dijabarkan
dari singkatan huruf‑huruf yang ada pada kata SUKSES itu sendiri
(Suharnan, 2006).
Karakteristik Pribadi
Sukses
SUKSES
S = Sasaran
U = Ulet
K = Komitmen
S = Serius
E = Energi
S = Suka tantangan
1.
Sasaran
a.
Mempunyai angan‑angan, cita‑cita, impian sebagai gambaran masa depan
jauh.
b.
Mempunyai sasaran dan target jangka pendek dan panjang.
c.
Mempunyai keyakinan kuat dan harapan untuk menjadi sukses.
d.
Mempunyai obsesi dan berpikir besar.
2.
Ulet
a. Kekerasan hati
(gigih, bertekad kuat) dalam berusaha sampai berhasil.
b. Tekun, sabar,
dan konsisten dalam bekerja.
c. Pantang
menyerah ketika menghadapi kesulitan dan hambatan.
d. Tahan banting
3. Komitmen
a.
Selalu berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
b.
Bertanggung jawab dalam tindakan yang dilakukan.
c.
Berpegang teguh pada janji yang pernah dibuat.
d.
Jujur pada diri sendiri dan orang lain.
e.
Marnpu menunda kesenangan sesaat dan mengendalikan diri.
f. Tidak suka menunda pekerjaan.
4. Serius
a.
Bersungguh‑sungguh dalam bekerja atau melaksanakan tugas.
b. Tidak bekerja
asal jadi, tetapi bekerja dengan standar kualitas yang baik.
c.
Sanggup berkonsentrasi/fokus pada tugas dalam jangka cukup lama.
d.
Bekerja secara maksirnal.
5.
Energi
a.
Memiliki energi fisik dan stamina yang prima; sehat, tidak gampang
sakit.
b.
Memiliki energi mental (pikiran) cukup, tidak mudah jenuh, atau lelah.
c.
Memiliki semangat tinggi dan kemauan bekerja keras untuk meraih sukses.
6. Suka
Tantangan
a.
Memanfaatkan peluang.
b.
Menciptakan peluang.
c.
Sanggup menerima tugas baru tidak menolak sebelum dicoba dilakukan.
d.
Mencari sesuatu yang belum pernah dilakukan.
e.
Mengambil inisiatif sendiri tanpa tergantung pada orang lain.
f. Mampu menentukan
sendiri target dan sasaran yang akan dicapai.
Kiat‑Kiat Membangun
Pribadi Sukscs
0leh karena sukses di
dalam bidang,apapun tidak datang, kepada seseorang, dengan tiba‑tiba.
tetapi diperoleh melalui proses panjang, dan usaha vang, tidak kenal
lelah, maka diperlukan modal kualitas diri pribadi vang memadai
sebagaimana telah disebutkan di depan. Kiat‑kiat berikut dapat dilakukan
oleh setiap orang, yang ingin memiliki kualitas pribadi sukses.
1. Membangun
Kebiasan‑Kebiasaan Positif
Membiasakan diri untuk:
(a) membuat perencanaan sebelum melakukan sesuatu kegiatan; dimulai dari
hal‑hal kecil dan tugas‑tugas rutin misalnya mengajar dan memenuhi
kebutuhan sehai‑hari. (b) Menetapkan tujuan, sasaran dan target tertentu
untuk jangka pendek (mendesak) dan jangka panjang, kemudian mengambil
langkah-langkah tertentu untuk melaksanakan dan mengevaluasi
hasil‑hasilnya. (c) Bekerja atas dasar prioritas (bukan semua tugas
dikerjakan di dalam waktu yang bersamaan), sehingga, energi dapat
digunakan untuk hal‑hal yang lebih bermakna. (d) Sesekali melakukan
tugas yang kompleks atau sulit (misalnya proyek), sehingga orang akan
terlatih bekerja keras baik secara fisik maupun pikiran di dalam waktu
cukup lama. (e) Berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan yang
sehat, agar energi fisik tersedia cukup besar dan stamina kerja tetap
prima, dan badan selalu sehat tanpa gangguan penyakit yang berarti.
2.
Menanamkan Motivasi Intrinsik di dalam Bekerja
Didalam
menjalankan suatu tugas, telah dikenal antara lain adanya dua jenis
motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Orang dikatakan
memiliki motivasi intrinsik apabila orang menialankan tugas demi
mencapai kepuasan psikologis atau tanggung jawab pribadi. Sebaliknya,
orang dikatakan memiliki motivasi ekstrinsik, apabila. ia menjalankan
tugas. demi memperoleh imbalan dar luar, misalnya uang, materi,
penghargaan atau jabatan.
Didalam
konteks motivasi itu, agar mencapai sukses maka seseorang guru harus
lebih berorientasi pada motivasi intrinsik daripada ekstrinsik di dalam
menjalankan tugas profesinya. Sebab, dengan motivasi intrinsik orang
akan bekerja secara maksimal sesuai dengan kapasitasnya, yang seringkali
melampaui tuntutan tugas yang semestinva: dengan motivasi ekstrinsi
orang akan bekerja secukupnya
sesuai dengan
imbalan yang akan diterimanya. bahkan sering di bawah standar yang
ditetapkan. Salah seorang sukses pernah
mengatakan: "jika uang yang dijadikan rnotivasi. biasanya orang akan
gagal". Jadi jika seorang guru sebagai pegawai negeri atau swasta dengan
gaji bulanan yang tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup layak, dapat
dipastikan kinerj guru akan jauh dari standar yang telah ditetapkan
manakala motivasi utama guru adalah uang sebagai imbalannya. Padahal,
biasanya materi, uang dan jabatan akan mengikuti dengan sendirinya,
ketika seseorang memperoleh
kepuasan psikologis dari
bekerja bersungguh‑sungguh dan berorientasi pada kualitas. Oleh karena
itu, yang harus dikedepankan seseorang di dalam melaksanakan tugas
adalah motivasi intrinsik tanpa mengabalkan motivasi ekstrinsik.
3.
Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang lebih Tinggi
Perjalanan
karir di bidang apa saja termasuk sebagai guru adalah tidak statis,
tetapi sering mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan jaman. Oleh
sebab itu, setiap guru harus selalu meningkatkan kompetensi dan
profesionalitas. Di antaranya
yang penting adalah
menempuh pendidikan formal pada jenjang yang lebih tinggi, rnisainya
sarjana (Sl), magister (S2), babkan doktor (S3). Sebagai catatan,
sekarang
guru‑guru di sekolah dituntut harus niemiliki ijasah
Sarjana (SI).
Bahkan banyak guru baik sekolah dasar maupun sekolah
menengah yang sudah berhasil menempuh program magister (S2).
4. Mengikuti
Sertifikasi dan Pelatihan
Dalam rangka
meningkatkan kompetensi dan profesionalitas, maka setiap guru harus ikut
serta dalam program sertifikasi yang sekarang sudah dimulai oleh
pemerintah. Guru‑guru yang ingin sukses di dalarn karirna tentu akan
menyambut dengan senang hati dan penuh antusias terhadap program
sertifikasi itu, bahkan mungkin minta diikutsertakan pada sesi‑sesi awal
sehingga tidak perlu menunggu waktu yang lebih lama.
Sekarang adalah era
informasi. komunikasi dan komputerisasi, seseorang harus memperkaya diri
dengan mengikuti kursus‑kursus dan pelatihan‑petatihan, misalnya kursus,
atau pelatihan manajemen dan kepemimpinan, teknologi informasi
(komputer), pengembangan pribadi sukses, keterampilan komunikasi dan
hubungan interpersonal, dan bahasa asing. Juga, berpartisipasi aktif di
dalam berbagai kegiatan diskusi dan serninar terutama yang ada kaitannya
dengan dunia pendidikan.
5. Memilih Lingkungan
yang Kondusif
Bagaimanapun juga
lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap sikap dan oerilaku sesorang
(positif atau negatif). Agar memperoleh banyal manfaat positif dari
lingkungan, seseorang harus memilih lingkungan dan pergaulan vang
menunjang profesinya. Misalnya. seorang guru dapat bergabung dengan
organisasi profesi guru (PGRI), guru bidang studi yang sesuai dengan
tugas mengarnya, misalnya bibingak konseling (BP), IPA dan matematika:
bergaul dan bertukar pikiran dengan guru‑guru lain dan orang‑orang yang
menaruh minat besar terhadap dunia pendidikan.
6. Membaca Buku dan
Menemukan Orang Sukses sebagai Idola
Membaca buku‑buku
sejarah kehidupan orang‑orang sukses dan terkenal baik di tingkat
daerah, nasional maupun internasional (misalnva pendidik, penemu,
negarawan, pelaku bisnis, peraih medali emas atau hadiah nobel, dan
tokoh‑tokoh masyarakat) akan mernberikan aspirasi dan pengetahuan yang
penting bagi kita.
Di samping
itu, dengan mengetahui pengalaman‑pengalaman mereka kita juga dapat
menemukan
salah satu di antara orang‑orang sukses sebagai model (orang sukses yang
dijadikan idola), yang dapat kita tiru. dan ikuti jejaknya.
Untuk menemukan
beberapa orang sukses yang akan dijadikan sebagai idola atau
contoh panutan, selain membaca buku riwayat hidup mereka, juga dapat
dilakukan melalui tatap muka langsung misalnya mewawancarai mereka, atau
mengikuti berita‑berita pada media masa yang mernuat
bagaimana kiprah dan
keberhasilan yang pernah dicapai oleh mereka.
7. Mengunjungi
Tempat‑Tempat Penting
Seorang harus banyak
bepergian untuk berkunjung ke berbagai tempat penting dan bersejarah
baik di dalam negeri maupun luar negeri, Misalnya mengunjungi sekolah
yang lebih maju dalam rangka studi banding, musium, pusat bisnis atau
pemerintahan (juga keraton), pusat pementasan karya seni‑budaya, dan
bangunan megah. Di samping itu, seseorang juga. dapat mengunjungi
kelompok masyarakat khusus, misalnya suku primitif atau sebaliknya,
masyarakat modern.
Dernikian, semoga
tulisan ini dapat bermanfaat bagi para guru‑guru dan kita semua yang
ingin menjadi bagian dari orang‑orang sukses. Akhir kata:
.”Anda akan sukses kalau anda maui".
Daftar Bacaan
De Bono, E.
(1991).Taktik dan Kiat Ilmu Sukses, Alih bahasa oleh Agus
Maulana.
Jakarta: Bina Aksara.
McRae, H.
(1995).The World in 2020.
Alih
bahasa oleh Anton Adiwijoto.
Jakarta: Bina Aksara.
Sternberg, R.J.
(1997). Succesful intelligence: How practical and creative intelligence
detemine success. NY: A Plume Book,.
Suharnan (1997),
Pemberdayaan masyarakat global dalarn kerangka pemikiran
psikologis. Anima, jurnal Psikologi Indonesia, 12,
290-295.
Suharnan (2002).
Mempersiapkan diri untuk meraih sukses di dalam karir. Makalah,
disampaikan pada kuliah umum mahasiswa fakultas psikologi Universitas
Merdeka, Malang, 10 September.
Suharnan (2003). Peran
potensi diri di dalarn, meraih sukses: Suatu kajian psikologi. Pidato
Ilmiah, disampaikan pada Upacara Dies Natalis ke 39 dan Wisuda
Universitas Darul Ulum, Jombang, 07 September.
Suharnan
(2006), Membangun pribadi menuju sukses. Makalah, disampaikan
pada kuliah umum mahasiswa FAI Universitas Darul Ulum, Jombang, 12
Nopember
Sumber : www.geocities.com/guruvalah