|
||||
Terima Kasih Telah Menghampiri :
Silah Unduh Artikel & Hasil Penelitian:
PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL, EMOSIONAL DAN INTELEKTUAL
Oleh : Drs. H. Suyatman, S. Pd, MM, M. Si
Kata pengembangan bermakna : (1) peningkatan (up-grading), (2) perluasan (ekstensifikasi), (3) pendalaman (intensifikasi) dan penyesuaian (adaptasi). Jadi pengembangan kecerdasan spiritual, emosional dan intelektual bermakna peningkatan, perluasan, pendalaman, dan penyesuaian (terhadap perubahan pendangan) mengenai kecerdasan spiritual, emosional dan intelektual.
Dulu pernah ada pandangan vahwa faktor dominan yang menyebabkan seseorang sukses dalam masyarakat, dunia usaha/industri, dan pemerintahan adalah kecerdasan intelektual. Pengalaman dan hasil penelitian membuktikan bahwa faktor dominan penyebab kesuksesan sesorang adalah kecerdasan spiritual dan emosioanal.
Daniel Goleman, seorang ahli psikologi berpendapat bahwa IQ hanya menyumbangkan 20% terhadap keberhasilan seseorang, selebihnya ditentukan oleh faktor-faktor lain dimana EQ termasuk di dalamnya (Suyanto dan Djihad Hisyam (2000:9)
Di samping itu, ada pernyataan-pernyataan lain sebagai berikut : Defficient emotional skilss may be the reason more than half of all marriages end divorce (rendahnya kecerdasan emosional merupakan penyebab lebih dari setengah perkawinan berakhir dengan perceraian) In the corporate world, say personnal executives, IQ gets you hired, but EQ gets you promoted (Dalam dunia usaha, misalnya di bagian personalia, IQ membuat seseorang diterima bekerja, tetapi EQ membuat seseorang dipromosikan (Suyanto dan Djihad Hisyam, 2000:10)
Atas dasar kenyataan dan pandangan-pandagang di atas, sekolah perlu mengadakan reformulasi, reposisi, reorioentasi, dan reformasi terhadap konsep dan praktik pendidikan. Selama ini terdapat kecenderungan bahwa sekolah-sekolah lebih menitikberatkan pada aspek-aspek akademik yang mengarah kepada pengembangan intelektual dan porsi pengembangan emosional dan spiritual agak berkurang . Indikatornya adalah: (1) jumlah jam dan jenis pelajaran yang mengarah kepada pengembangan kecerdasan intelektual relative lebih banyak; (2) proses pembelajaran termasuk ulangan dan ujian lebih mengarah kepada kemampuan akademik; (3) kejuaraan dan keteladanan siswa lebih bertumpu kepada hal-hal yang bersifat akademik; (4) kriteria kenaikan kelas dan kelulusan lebih dominan pada aspek-aspek akademik.
Kedepan pengambangan intelektual tetap perlu dilakukan terus-menerus, tetapi aspek-aspek pengembangan emosioal dan spiritual harus lebih diperhatikan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut, menurut Patricia Patton (Suyanto dan Djihad Hisyam, 2000:9) EQ meliputi sifat-sifat atau karakter manusia seperti : (1) self-awareness (kesadaran); (2) mood management (manajemen suasana hati), yaitu optimis, tahan uji, sabar dan sebagainya; self motivation (motivasi diri); impulse control (pengendalian insting atau ledakan-ledakan diri); (5) people skills (ketrampilan). Sementara itu Arif Rachman (Widayati 2002:68,70) menyatakan bahwa hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam EQ (Emotional Quotient) adalah : (1) kontrol diri kendali à akal perasaan iman (2) kemampuan bekerja sama - pengertian - tenggang rasa - pemaaf - menerima kekurangan (3) love : cinta - jujur - berbagi (kegembiraan/kesedihan) - perhatian
Selanjutnya, menurut beliau watak yang perlu dikembangkan adalah : (1) fleksibel; (2) keterbukaan; (3) ketegasan; (4) berencana; (5) percaya diri/mandiri; (16) toleransi; (7) disiplin; (8) berani ambil resiko; (9) oroentasi pada masa depan dan penyelasaian tugas; (10) bertakwa. “Tasmara menekankan antara lain pada aspek jiwa kewirausahaan (2002 : 108-109) dan jiwa kepemimpinan (2002:197). (1) Jiwa kewirausahaan : commitmen, confidence, cooperative, care, creative, challenge, calculation, communication, competiveness, change. (2) Jiwa kepemimpinan : credible, confidence, conscience, courage, consequence, commitmen, care, competence, cooperative, confiction, creative, communication Pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual dapat dilakukan melalui proses pembelajaran dan keteladanan
Daftar Pustaka : Drost, J. 2000, Reformasi Pengajaran; Salah Asuhan Orangtua?, Jakarta: PT. Gramedia
Goleman, Daniel. 1996, Kecerdasan Emosional (alih bahasa T. Hermaya), Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sri Widayati, C, 2002, Reformasi Pendidikan Dasar, Jakarta : PT Gramedia
Suyanto dan Djihad Hisyam, 2000, Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia Memasuki Millenium III, Yogyakarta: Adicita Karya Nusa
Tamara, Toto, 2002, Membudayakan Etos Kerja Islami, Jakarta : Gema Insani Pers
Sumber : Majalah Sang Surya, Edisi I/Desember 2006, Penerbit : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim, Samarinda
|
Last Update:
|
|||
Copyright ©2000, www.geocities.com/Guruvalah, All Rights Reserved |
||||