Kita sudah melihat dua point tentang mengapa Allah berkenan atas Rahab, yang berdusta untuk menyelamatkan nyawa dua pengintai dari Israel. Dan kita juga tahu dan yakin bahwa itu bukan karena Allah menginjinkan bohong putih atau bohong kebaikan. Point pertama adalah iman yang hidup; point kedua adalah karena kesetiaan Allah; point yang ketiga yang akan kita bahas adalah: Allah melihat hati kita


POINT KITGA : ALLAH MELIHAT HATI


Hati manusia sedalam lautan. Kata-kata klise ini ada benarnya juga. Dari dulu sampai sekarang belum ada manusia yang bisa mengerti 100% apa isi hati manusia lain. Bahkan iblis pun tidak tahu. Baik manusia maupun iblis hanya bisa menerka-nerka dari tingkah laku, kepribadian yang nampak di mata, kebudayaan, latar belakang, atau faktor lamanya bergaul dengan seseorang untuk mengetahui isi hatinya.

Terkadang kesalahpahaman, pertengkaran, perselisihan bisa timbul karena kita tidak tahu apa sebenarnya yang dipikirkan orang lain dalam hatinya. Apa yang kita tangkap dari seseorang terkadang sama sekali berlawanan dengan maksud hati orang tsb.

Kitab Amsal pun melukiskan betapa ruwetnya hati manusia itu.

"Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya. Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan." (amsal 14:10,13)


Tetapi syukurlah, kita memiliki Allah yang tahu persis apa isi hati kita, bahkan lebih dari kita sendiri.

Daud berseru pada Tuhan demikian:"Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!" (Mazmur 139:23-24)


Daud tahu bahwa hanya Allah yang mengetahui isi hati kita 100%. Dia mengetahui isi hati kita lebih dari kita sendiri.

 

1 Sam 16:7 mengatakan: "Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."


Dan karena Allah bisa melihat hati manusia, maka Ia berkenan atas perbuatan Rahab.

 

WHAT DID GOD SEE?

Apa sebenarnya yang Allah kita lihat dalam hati Rahab, yang membuatNya berkenan atas perbuatannya? Rahab adalah mantan pelacur yang juga hidup di tengah masyarakat yang bobrok. Tentunya hati Rahab bukanlah pemandangan yang indah untuk dilihat. Di sana pasti banyak luka batin, penolakan, kenajisan, kenangan pahit, dll.

Tetapi mengapa Allah kita bisa berkenan kepadanya? Tentunya bukan karena Allah kita toleransi pada dosa, karena Ia adalah Allah yang kudus. Jadi?

Aku percaya jawabannya adalah: Sehancur dan sekacau apapun hati Rahab, tetapi Rahab membuka hatinya untuk Tuhan. Allah melihat sepotong hati yang ingin diubahkan.

Wahyu 3:20 mengatakan: "Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."

Mazmur 51:19 "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah."

Allah berkenan pada Rahab, karena ia mendengar tentang Allah Israel, dan ia mau membuka hatinya, sehancur apapun itu, untuk Tuhan. Ia mengijinkan Tuhan untuk membentuk ulang hatinya seturut kehendakNya.Dan untuk itu, Rahab beroleh tempat yang berkenan di hati Allah. =)


BUKA HATIMU

Allah kita bukan seperti allah-allah di film-film yang membentak-bentak manusia yang datang ketakutan untuk minta tolong. "Berani sekali kamu manusia datang ke mari!" dan segala macam intimidasi lainnya. Tapi Allah kita adalah Allah yang lembut dan baik. Allah tidak akan menolak kita waktu hati kita sedang susah, sedang luka.. tapi justru Ia ingin memulihkan hati kita.

 

Tetapi hal ini hanya bisa Dia lakukan jika kita mau mengijinkan Ia untuk menyembuhkan kita.

 

Yesus telah disalib bukan hanya untuk dosa-dosa kita. Tetapi Ia juga menanggung segala luka-luka batin kita, luka-luka emosional, luka fisik, pengalaman pahit kita, kepedihan kita, dan semuanya. "Oleh bilur-bilurNya kamu telah sembuh."


Open our heart. Let His love flows in. Biarkan kuasa yang dihasilkan dari penyaliban dan kebangkitan Yesus itu memulihkan hidup kita.

 

"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu." (Mat 11:28)


"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya." (Ibrani 4:15-16)


God bless.


IDAWATI
Our God is able!
"Not by power, not by might, but by My Spirits,
says the LORD"
(Zach 4:6)


Hosted by www.Geocities.ws

1