PART
TWO: FAITHFUL GOD
(Allah
Yang Setia)
Kita sudah melihat satu alasan mengapa Allah
berkenan atas tindakan Rahab dan memperhitungkannya sebagai kebenaran, meskipun
tindakannya salah. Salah satu alasan itu adalah iman yang berkenan di hadapan
Allah. Tetapi mungkin sekarang timbul pertanyaan lain: Apakah dengan alasan iman
kita boleh berbuat dosa?
Tentu tidak! Tetapi kalau tidak, mengapa Allah tidak memperhitungkan kesalahan
Rahab?
Jawaban pertama ada pada karakter Allah sendiri, yang lain akan dijelaskan pada
point selanjutnya.
[Ini adalah bagian ketiga dari artikel "Belajar dari Rahab" oleh Idawati, SE ([email protected]) yang dimuat di Club Malachi dan Galaxy Web]
KESETIAAN
ALLAH
Kita sudah membahas bahwa ucapan Rahab pada Yosua 2:9-11 merupakan
pernyataan imanya pada Allah Israel, dan ita juga sudah melihat bagaimana Rahab
membuktikan imannya adalah iman yang hidup.
Sekarang untuk menghindarkan kesalahpahaman ttg Allah kita, mari kita pehatikan
apa yang dikatakan Alkitab ttg Allah kita.
"Jika kita bertekun, kitapun akan
ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Diapun akan menyangkal
kita; jika kita tidak setia, Dia tetap
setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diriNya."
(2 Tim:12-13)
Kita lihat bahwa Allah akan tetap setia meskipun kita tidak setia karena Ia
tidak dapat menyangkal diriNya. Berarti kesetiaan Allah bukan sekedar kelebihan
Allah, tetapi karakter atau gambaran Allah sendiri, yang tidak bisa dipisahkan
dariNya.
Sama seperti kita tidak bisa melepaskan diri dari kenyataan bahwa kita keturunan
Cina, keturunan Inggris, keturunan Afrika, dll. Itu ada di darah kita. Apapun
yang kita lakukan tidak akan dapat menyangkal fakta tersebut, tidak juga operasi
plastik seperti yang dilakukan Michael Jackson. =)
Tetapi apa hubungannya kesetiaan Allah dengan Rahab?
Roma 10:13 mengatakan: "Sebab,
barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan."
That's the key.
Ketika Rahab mempertaruhkan nyawanya dengan berdusta dan menyembunyikan kedua
pengintai tersebut, ketika dia dengan hati berdebar-debar membuat pengakuan
imannya di hadapan mereka, sebenarnya hati Rahab sedang menjerit kepada
Allah,"Ya Tuhan ALLAH Israel! Ampunilah aku dan selamatkanlah aku! Aku
percaya padaMu dan inilah bukti kepercayaanku!"
Save me. SOS. Itulah pesan yang ditangkap Tuhan dari Rahab. And so God saved
her.
Buat Tuhan tidak jadi masalah betapa Rahab telah berbuat dosa dgn berdusta saat
itu. Tidak peduli betapa Rahab telah bertindak "tidak setia" dengan
"lidah dusta" nya, tetapi... karena kesetiaanNya, Allah menyelamatkan
Rahab. Karena Allah berjanji: Barangsiapa berseru kepada Nama-Ku, akan Aku
selamatkan. Dan Alkitab mencatat bahwa Allah akan selalu melakukan apa yang
sudah Ia ucapkan. Itulah kesetiaanNya. (lihat
Lukas 21:33)
And that's why we can be rest assured that He will always come and save us
when we call upon Him.
As Rahab did.
[Ini
adalah bagian ketiga dari artikel "Belajar dari Rahab" oleh Idawati,
SE ([email protected]) yang dimuat di Club Malachi dan Galaxy Web]
DON'T GO
AWAY!
Amsal 20:6 "Banyak orang menyebut
diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?"
Waktu kita berbuat dosa, janganlah kita menjauh dari Tuhan. Sebaliknya
hampirilah Allah, karena Dialah satu-satunya yang dapat menyucikan kita kembali.
Iblis akan selalu berusaha membuat kita merasa tertuduh dan tidak berani dan
malu menghadap Tuhan lagi.
Ia akan membawa kita ke arah yang sama sekali berlawanan dengan jalan Tuhan. Ia
akan membuat kita mengurung diri, merasa bersalah seumur hidup, berhenti ke
gereja, berhenti berdoa, mengasihani diri sendiri, atau bahkan mungkin pada
akhirnya bunuh diri, dll.Tetapi jangan mau ditipu Iblis!
Ingat, bahwa kita punya Allah yang setia. Waktu kita berbuat dosa, Ia selalu
siap mengampuni kita jika kita bertobat dengan sungguh dan berseru padaNya.
"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia
adalah SETIA dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan." (1 Yoh 1:9)
Aku rasa Allah begitu menyayangi dan berkenan atas Rahab karena: meskipun ia
memiliki masa lalu yang begitu memalukan sebagai seorang pelacur, atau meskipun
ia berusaha menolong 2 pengintai tsb dengan caranya sendiri yang salah, Rahab
tidak membiarkan rasa malunya menghalangi ia untuk mengakui dosa-dosanya ataupun
lari dari Tuhan.
Tetapi ia justru memilih untuk percaya bahwa Allah
Israel adalah Allah yang setia pada perkataanNya. Rahab tahu bahkan pada saat
itu, bahwa Allah Israel akan mengampuni dia, jika dia punya iman dan bertobat.
"Maka sekarang, bersumpahlan kiranya
demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan
berlaku ramah terhadap kaum keluargaku......." (Yos 2:12)
Rahab tahu, ia dan seisi keluarganya akan diselamatkan begitu ia berseru pada
nama Tuhan.
And I must say: What a woman she was, and what a faith she had in God!!
(And God was indeed right when He said we ought to
learn form her!)
So take heart. He is still faithful, as He was and will always be.
God bless.
Join Club Malachi 3:18, a place for all Indonesia speaking Christian Youth to learn to know Him and to make Him known by learning and teaching each other. To join go to http://www.geocities.com/galaxy_m318 and fill in your email address – this club is absolutely free of charge.