Giving Beyond Your Means


Giving Beyond Your Means

(1 Tawarikh 29)

 

“Kamu akan Kuberi kemampuan untuk memberi, dari apa yang kau miliki, dari apa yang tidak kau miliki, bahkan seluruh hidupmu.”

 

Nubuatan yang kami peroleh waktu doa bersama di Taipei ini cocok dengan visi Club Malachi ttg 2 ikan dan 5 roti, di mana dari yang kita miliki (2 ikan 5 roti), kita akan mampu memberikan apa yang tidak kita miliki (5000 orang laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak makan kenyang, bahkan tersisa 12 bakul), bahkan pada akhirnya seluruh keberadaan kita akan memberkati (Roma 12:1) 

 KITA DIPANGGIL UNTUK MEMBERKATI !

 


1 Taw 29:1-19 :

Sumbangan untuk Pembangunan Bait Suci

1  Berkatalah raja Daud kepada segenap jemaah itu: "Salomo, anakku yang satu-satunya dipilih Allah adalah masih muda dan kurang berpengalaman, sedang pekerjaan ini besar, sebab bukanlah untuk manusia bait itu, melainkan untuk TUHAN Allah.

 2  Dengan segenap kemampuan aku telah mengadakan persediaan untuk rumah Allahku, yakni emas untuk barang-barang emas, perak untuk barang-barang perak, tembaga untuk barang-barang tembaga, besi untuk barang-barang besi, dan kayu untuk barang-barang kayu, batu permata syoham dan permata tatahan, batu hitam dan batu permata yang berwarna-warna, dan segala macam batu mahal-mahal dan sangat banyak pualam.

 3  Lagipula oleh karena cintaku kepada rumah Allahku, maka sebagai tambahan pada segala yang telah kusediakan bagi rumah kudus, aku dengan ini memberikan kepada rumah Allahku dari emas dan perak kepunyaanku sendiri

 4  tiga ribu talenta emas dari emas Ofir dan tujuh ribu talenta perak murni untuk menyalut dinding ruangan,

 5  yakni emas untuk barang-barang emas dan perak untuk barang-barang perak dan untuk segala yang dikerjakan oleh tukang-tukang. Maka siapakah pada hari ini yang rela memberikan persembahan kepada TUHAN?"

 6  Lalu para kepala puak dan para kepala suku Israel dan para kepala pasukan seribu dan pasukan seratus dan para pemimpin pekerjaan untuk raja menyatakan kerelaannya.

 7  Mereka menyerahkan untuk ibadah di rumah Allah lima ribu talenta emas dan sepuluh ribu dirham, sepuluh ribu talenta perak dan delapan belas ribu talenta tembaga serta seratus ribu talenta besi.

 8  Siapa yang mempunyai batu permata menyerahkannya kepada Yehiel, orang Gerson itu, untuk perbendaharaan rumah TUHAN.

 9  Bangsa itu bersukacita karena kerelaan mereka masing-masing, sebab dengan tulus hati mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.

 10  Lalu Daud memuji TUHAN di depan mata segenap jemaah itu. Berkatalah Daud: "Terpujilah Engkau, ya TUHAN, Allahnya bapa kami Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya.

 11  Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

 12  Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

 13  Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu.

 14  Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.

 15  Sebab kami adalah orang asing di hadapan-Mu dan orang pendatang sama seperti semua nenek moyang kami; sebagai bayang-bayang hari-hari kami di atas bumi dan tidak ada harapan.

 16  Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.

 17  Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

 18  Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.

 19  Dan kepada Salomo, anakku, berikanlah hati yang tulus sehingga ia berpegang pada segala perintah-Mu dan peringatan-Mu dan ketetapan-Mu, melakukan segala-galanya dan mendirikan bait yang persiapannya telah kulakukan."

 

Saat membaca kisah ini, Tuhan bicara ttg beberapa hal ttg “memberi¨ :

1. Tuhan menyukai pemberian yang berasal dari hati

Inilah saat kita memberi dari “apa yang kita miliki¨, seperti kisah janda miskin yang hanya memasukkan dua peser, yaitu satu duit ke dalam peti (satuan uang terkecil saat itu), tetapi Tuhan Yesus justru memujinya dan berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya. ¨ (Lukas 21:3-4).

Tentu saja Tuhan tidak mewajibkan kita saat ini untuk berbondong-bondong memasukkan seluruh uang kita ke dalam peti persembahan, tetapi Tuhan sedang memuji hati janda miskin itu yang memberi dengan sepenuh hatinya.

2 Kor 9:7  “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”.

Amplified Bible menegaskan sebagai berikut: “Let each one (give) as he has made up hiw own mind and purposed in his heart, ... for God loves a cheerful giver (WHOSE HEART IS IN HIS GIVING).¨ Banyak dari kita yang beralasan: “Nanti kalau aku sudah diberkati melimpah sama Tuhan, maka aku akan memberi melimpah untuk untuk pekerjaan Tuhan! Sekarang sih uangku pas-pas an, aku tidak punya kemampuan untuk memberi seperti orang-orang kaya lainnya¨. 

Janda miskin itu jelas tidak berpikir demikian saat dia memasukkan uang satu duit yang merupakan seluruh nafkahnya ke dalam peti sebagai persembahannya kepada Tuhan. Dia tidak merasa malu (ataupun jika ia malu, dia tetap melakukannya) akan pandangan mata orang-orang yang mungkin mencibir melihat pemberiannya yang sedikit itu. Dia hanya RINDU memberi untuk Tuhan, dengan APA YANG IA MILIKI SAAT ITU. Dan saya tidak heran jika Tuhan Yesus sendiri terkesan oleh hal itu! Pada dasarnya Tuhan tidak melihat jumlah tetapi Ia melihat ke dalam hati kita, apakah hati kita sudah “made up¨, sudah “bertekad¨ untuk memberi kepada Allah. Tuhan menyukai pemberian yang seperti itu, di mana hati kita turut memberi ketika tangan kita memberi. Seorang pengusaha yang diberkati Tuhan luar biasa menjelaskan satu prinsip ttg memberi yang ia alami sendiri dalam hidupnya: “Sometimes God doesn’t entrust us with money, because we want to keep it while He wants us to give it away. ¨

Tidak heran ada begitu banyak orang yang tidak bisa memberi untuk Tuhan sampai saat ini, karena mereka mengharapkan diberkati terlebih dahulu baru mau memberi (semacam melakukan kontrak dagang dengan Tuhan), padahal berkat Tuhan turun atas orang-orang yang rindu memberi terlebih dahulu!

2 Kor 8:12 Sebab jika kamu rela untuk memberi, maka pemberianmu akan diterima, kalau pemberianmu itu berdasarkan apa yang ada padamu, bukan berdasarkan apa yang tidak ada padamu.

Amplified Bible memperjelasnya sebagai berikut: “For if THE (EAGER) READINESS TO GIVE IS THERE, then it is acceptable and welcomed in propotion to what a person has, not according to what he does not have.¨

Jangan tunggu sampai kita merasa “siap untuk memberi¨ atau “sudah cukup kelimpahan untuk memberi¨. Berikanlah apa yang kita miliki saat ini untuk Tuhan, dengan hati yang sukacita, karena sesungguhnya itulah yang Tuhan cari dan firmanNya mengatakan bahwa Ia terlebih lagi rindu memberkati orang-orang yang memiliki hati seperti itu! 1 Taw 29:9

Bangsa itu bersukacita karena KERELAAN mereka masing-masing, sebab dengan TULUS HATI mereka memberikan persembahan sukarela kepada TUHAN; juga raja Daud sangat bersukacita.


1 Taw 29 :

17  Aku tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan, maka akupun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.

18  Ya TUHAN, Allah Abraham, Ishak dan Israel, bapa-bapa kami, peliharalah untuk selama-lamanya kecenderungan hati umat-Mu yang demikian ini dan tetaplah tujukan hati mereka kepada-Mu.

 

2. Pada akhirnya Tuhan sendiri yang akan buka “dompet¨.

Jika Ia menemukan hati yang rindu untuk memberi Inilah saat kita dimampukan untuk¨memberi dari apa yang tidak kita miliki¨.

2 Kor 9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Amplified Bible memperjelasnya untuk kita: “And God is able to make all grace (every favor and earthly blessing) come to you in abundance, so that you may always and under all circumstances and whatever the need be self-sufficient (possessing enough to require no aid or support and furnished in abundance for every good work and charitable donation).

Saya tertarik mendengar kisah hidup seorang pengusaha kaya yang memberikan 90% penghasilannya untuk pekerjaan rumah Tuhan, dan sendirinya hanya hidup dari 10% (itupun masih menyandang gelar orang kaya!) penghasilannya. Tertarik karena orang ini mengisahkan bahwa betapapun banyaknya ia memberi untuk Tuhan, ia tidak pernah kekurangan. Pertama dari 10% menjadi 20% menjadi 30% dan terus meningkat sampai akhirnya 90% dan dengan terheran-heran ia mendapati kenyataan bahwa ia masih bisa hidup berkecukupan bahkan berkelimpahan ! Bahkan saya mendapati humor surgawi yang segar dalam kisah hidupnya karena saking bingungnya pengusaha itu sampai mengeluarkan perkataan ini: ¨Tuhan, aku bingung untuk apa uang sebanyak ini!! Harus KUBERIKAN ke mana lagi?¨ Sungguh, sebuah hati yang rindu untuk memberi, dan betapa surga bersorak-sorai karenanya!. Saya rasa saya mungkin akan berkata,¨Tuhan, aku bingung untuk apa uang sebanyak ini.. harus KUPAKAI untuk BELI apa lagi?¨

Harap dicatat bahwa saya tidak mengajarkan untuk berdagang dengan Allah. Ada banyak orang yang salah tangkap dan berusaha memberi untuk Allah dengan pikiran akan mendapat balasan atau bunga dari Tuhan. Ya, terkadang Tuhan memang melakukannya, tetapi seringkali juga tidak sehingga banyak pihak yang kecewa dan mencemooh firman Tuhan tentang memberi. “Itu kan hanya bisa-bisanya hamba Tuhan untuk minta uang!¨. Masalahnya kita tidak boleh melupakan masalah motivasi dan hati. Apapun yang dilakukan kita di tampak luar, Tuhan selalu berurusan dengan hati kita terlebih dahulu, dan Tuhan, sekali lagi, menyukai pemberian (seberapapun besarnya) dengan hati kita di dalamnya. Jika Ia menemukan hati yang seperti ini, “dompet surga” akan terus mengalir ke dompet kita sehingga kita “possessing enough to require no aid or support¨ (menyangkut kebutuhan kita) “and furnished in abundance for every good work and charitable donation¡¨ (menyangkut kita memberkati pihak lain).

Club Malachi mengalami hal ini berkali-kali di Taiwan, di mana yang ada hanya kerinduan untuk memberkati karena saat itu kami tidak punya apa-apa. Dan ketika itu terjadi, saat hati kita rindu memberi, saat kita melakukan tindakan iman dengan memberi apa yang ada pada kita, sesedikit apapun itu, tahu-tahu hal yang berikutnya terjadi adalah segala kebutuhan kita tercukupi dan berkat mengalir sehingga kita sangup memberkati lebih banyak pihak dengan jumlah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya! Tuhan rindu membuka dompetNya untuk memperlengkapi kita semua sehingga kita bisa “memberi dengan apa yang tidak kita miliki¨.

Seperti kata seorang yang bijaksana: "I shovel out; God shovels in. and God’s shovel is bigger than mine!¨ Sudahkah Anda mengalami sukacita dalam memberi?


1 Taw 29:14

Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.

3. Saat Allah mampukan kita untuk memberi, ucapan syukur akan meluap dari hati kita karena kita sadar bahwa sumber kemampuan kita untuk memberi adalah Allah sendiri.

2 Kor 9:10 Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; Amplified Bible "And (God) who provides seed for the sower and bread for eating will also provide and multiply your (resources for) sowing and increase the fruits of your righteousness (which manifest itself in active goodness, kindness, and charity).

Banyak juga orang yang memiliki hati untuk memberi tetapi kemudian menjadi letih dan putus asa karena mereka tidak mampu lagi memberi. Akhirnya mereka mundur dan memutuskan bahwa mereka tidak layak atau tidak punya sumber yang cukup untuk memberiatau menjadi berkat, baik dalam uang atau hal lainnya. 

Allah pernah menunjukkan kepada saya dua buah kolam, yang satu terus mengalir dan bisa mengairi sawah, kebun, dan banyak macam lagi tanpa air di kolam itu menjadi habis. Kolam itu banyak ikan dan tepiannya banyak bunganya dan tanaman lain. Ukuran kolam itu sendiri kecil, tetapi ia mampu mengairi begitu banyak kehidupan. Yang satu lagi mengalir dan mengairi juga tetapi hanya sebentar karena kemudian ia menjadi kering dan tidak lagi sanggup memberi kehidupan pada sekelilingnya. Kemudian ketika saya melihat ke atas, saya melihat air terjun yang luar biasa derasnya mengalir masuk ke dalam kolam yang masih terus berair itu, tidak ada henti-hentinya! Ternyata yang sesungguhnya memampukan kolam itu untuk menjadi berkat adalah air terjun itu!

Saat saya rindu memberkati pelayanan KBPI, saya berada dalam keadaan pas-pas-san bahkan berkekurangan saat itu. Saya bisa mengerti (dalam level sederhana) putus asanya ingin memberi tapi tidak bisa. Sungguh tidak terpikir oleh saya, saya sekedar main-main ketika berkata:¨Haha.... Tuhan.. kalau aku bisa dapat beasiswa dari sekolah aja, separuhnya untuk pelayanan KBPI loh.¨ Mengapa saya bilang main-main? Karena test nya susahnya ampun-ampunan dan saya sudah yakin 100% tidak akan dapat mengingat banyaknya siswa dari Indonesia yang ikut (beasiswa dijatah per negara) dan lagipula ekonomi Taiwan juga memburuk. Dulu saya pernah ikut test sekali dan dari 100 soal hanya 50% selesai dikerjakan. Tapi saat dengan ajaibnya saya bisa ikut test kelas intermediate (mustinya saya ikut test advanced), saya mulai “curiga¨, jangan-jangan beneran dapat nih, soalnya test intermediate itu lebih mudah dari test advanced-nya. Dan ternyata memang benar, saya dapat beasiswa. Itupun nama saya sudah ada di urutan terakhir dari 28 orang yang mendapatkan beasiswa tsb. Sekedar catatan semester2 lalu jumlah yang diberi beasiswa oleh pemerintah paling sedikit 50-60 orang, tetapi saya malah tidak pernah dapat. Giliran yang dikasih hanya 28 orang (ekonomi Taiwan memburuk sehingga subisidi beasiswa banyak di-cut) yang berarti kemungkinan juga sedikit, saya malah dapat. Saat itu saya tahu, Tuhan yang mampukan saya untuk memberi, dan saya tidak bisa melukiskan sukacita yang saya rasakan. Semuanya harus dialami sendiri.

Ingatlah bahwa Allah yang berkelimpahan itu adalah sumber dari kemampuan kita untuk memberi. Jangan menjadi letih untuk dipakai Allah menjadi berkat!

Filipi 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.


1 Taw 29:

11 Ya TUHAN, punya-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya, segala-galanya yang ada di langit dan di bumi! Ya TUHAN, punya-Mulah kerajaan dan Engkau yang tertinggi itu melebihi segala-galanya sebagai kepala.

12 Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya.

16 Ya TUHAN, Allah kami, segala kelimpahan bahan-bahan yang kami sediakan ini untuk mendirikan bagi-Mu rumah bagi nama-Mu yang kudus adalah dari tangan-Mu sendiri dan punya-Mulah segala-galanya.

 

4. Allah merindukan kita jadi partnerNya untuk memberi dan memberkati supaya sukacita kita penuh dan nama Allah dipermuliakan dalam hidup kita.

Inilah saat di mana kita menyerahkan hidup kita kepada Allah untuk menjadi alat bagi kemuliaanNya.

2 Kor 9:11 kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.

Amplified Bible: "Thus you will be enriched in all things and in every way, so that you can be generous, and (your generosity as it is) administered by us will bring forth thanksgiving to God.¨

Tuhan yang kita sembah memberikan hidupNya pada kita sehingga kita bisa hidup. Sudah saatnya kita memberikan hidup kita (yang telah ditebus dengan darahNya), supaya banyak orang bisa datang pada sumber kehidupan itu dan diselamatkan. Persembahkanlah hidup kita di kaki Tuhan untuk menjadi “roti yang dipecahkan¨ dan “anggur yang dicurahkan¨, agar terbit kehidupan-kehidupan baru lainnya!


MENGAPA UANG ? 

Sebenarnya bicara mengenai memberkati tidak harus selalu mengenai uang. Waktu, tenaga, pikiran, perhatian, kasih, dan banyak macam dan bentuk lainnya juga tidak kalah nilainya dengan uang, dan Tuhan menghargai itu, selama hati kita ikut memberi.

Tetapi faktanya di sepanjang jaman, Tuhan suka memakai uang untuk menguji hati kita, karena salah satu ilah terbesar jaman ini adalah MAMON (cinta akan uang). Banyak orang-orang besar yang dipakai Allah di sepanajng jaman terjatuh karena uang. Salah satunya yang kita kenal dari alkitab adalah Salomo. Berbeda dengan hal lain, uang sepertinya paling realistis dan berhubungan langsung dengan “kehidupan¨ kita. Bukan main-main kalau orang berkata,¨Nggak ada uang gimana mau hidup? Mau makan apa? Makan cinta doank nggak cukup!¨ Bukan main-main kalau orang takut kehilangan uang karena di benaknya ia tidak tahu bagaimana harus makan, minum, bayar kontrak rumah, keluarga yang harus dihidupi, sekolah, dll.

Saya dulu termasuk orang yang mencibir kalau mendengar orang menggunakan alasan di atas untuk tidak memberi. Pikir saya memang dasarnya saja pelit dan terikat uang! Ya, karena dulu saya tidak pernah kekurangan uang. Tetapi waktu kelaparan dua minggu lebih dan makan sehari sekali seadanya, ditambah hampir tidak makan sama sekali selama 3 hari, saya mulai mengerti. Padahal keadaan kelaparan saya belum separah orang-orang yang benar-benar tidak makan sama sekali bermingu-minggu. Saya saat itu berkata:¨Tuhan, saat ini saya mengerti, mengapa mereka berkata demikian. Saya mengerti mengapa orang takut hidup susah untuk Engkau.¨

Kitab Amos menyebutkan sebuah kalimat yang pertama saya anggap lucu. "Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup.¨ Itu terjemahan LAI.

Amplified bible mengatakan: For thus says the Lord to the house of Israel: Seek me (inquire for and of Me and require Me AS YOU REQUIRE FOOD) and you shall live!¨ (Amos 5:4).

Betapa Tuhan mengetahui kebutuhan pokok kita bahkan sebelum kita sempat berpikir tentang hal itu! Tidak heran jika Tuhan lebih banyak memproses anak-anakNya soal uang dari hal lain. Tidak heran uang diadakan Tuhan dengan tujuan utama untuk memberkati bagi kemuliaan namaNya. Tidak heran pencobaan iblis untuk Tuhan Yesus di padang gurun yang pertama adalah menyangkut roti/makanan, kebutuhan pokok untuk hidup, yang saat ini orang-orang identifikasikan dengan uang. Tuhan tahu arti uang dalam hidup manusia, dan Dia ingin memberi tahu kita bahwa Ia ada di atas uang tersebut. Jika hati kita ada pada uang, maka kita menyeret hidup kita sendiri dalam “berbagai pencobaan, jerat, hawa nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang pada akhirnya menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.¨ (lihat 1 Tim 6:9). Tetapi jika hati kita ada pada Tuhan, maka “segala yang dicari bangsa-bangsa itu (salah satunya uang) akan datang pada kita¨ (Lihat Mat 6:33)

Jika dikatakan meterai iblis di akhir jaman adalah mammon (uang), saya percaya. Karena itu, persembahkanlah hidupmu dan ijinkan Tuhan memakaimu untuk memberkati bangsa-bangsa lewat uangmu sekalipun, agar dunia melihat bahwa anak-anak Allah tidak hidup dari uang, tetapi dari iman pada Tuhan yang hidup. Tetapi Yesus menjawab:¨Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.¨ (Mat 4:4) "The man who through faith is just and upright shall live and shall live by faith.¨ (Hab 2:4)

Ijinkan Allah bekerja lewat 2 ikan dan 5 roti Anda ! Sudahkah kita memberkati hari ini?

 

God bless You

Idawati SE

 

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebabi persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah; itu adalah ibadahmu yang sejati. 

(Roma 12:1)

 

* Oleh Idawati SE - 29 Mei 2001.

 

[Firman Tuhan dari Alkitab versi Lembaga Alkitab Indonesia Terjemahan Baru yang tersedia dari software Sabda, The Amplified Bible Expanded Edition terbitan Zondervan]

Kembali ke Halaman Utama

Return to Main Page

About Galaxy WEBAdvertising Info Submit a Page
©2000 Galaxy M:318

Hosted by www.Geocities.ws

1