Jiwa Ini Milik Siapa ?


Jiwa Ini Milik Siapa ?

Salah satu topik "aneh" yang tidak kunjung berhenti saya pelajari adalah mengenai kerja setan. Mari kita lihat kata "Kerasukan". Kamus Besar Bahasa Indonesia mendifinisikan kata kerasukan sebagai keadaan dimana kendali atas seseorang diambil alih dan dikuasai sepenuhnya oleh roh jahat / Setan.

Selama ini saya mengajarkan bahwa orang yang sudah lahir baru (maka) dimeteraikan oleh sebuah tanda (yaitu Roh Kudus sendiri) sebagai milik Kristus. Apa yang sudah dimiliki Kristus tentu saja tidak bisa dimiliki oleh pihak lain. Roh Kudus disini adalah Roh Allah sendiri yang tinggal di dalam kita yang masuk saat kita percaya bahwa Yesus adalah satu - satunya Tuhan dan juruselamat pribadi kita. Roh Kudus sebagai meterai kita bisa dibedakan dengan KARUNIA Roh Kudus seperti berbahasa Roh dsb.

2 Korintus 1:21-22 berbunyi demikian "Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita."

Saya sependapat dengan catatan kaki dari Software Sabda yang menerangkan ayat - ayat ini bahwa Roh adalah meterai yang resmi dari kemilikan Allah, yang menandakan orang percaya sebagai milik-Nya sendiri dan menghasilkan sifat yang saleh dalam kepribadian manusiawi mereka.

Namun demikian saya menemukan banyak orang Kristen, hamba Tuhan sekalipun, yang kehidupannya sama sekali tidak menggambarkan karakter Kristus. Bahkan, beberapa diantara mereka hidup sangat bertentangan dengan Firman Tuhan.

Pertanyaannya sekarang adalah  : "Pada saat orang kristen itu berbuat sangat jahat (demonic), apakah orang itu yang berbuat atau setan di dalam orang itu".  Pertanyaan ini sangat menarik sebab bila kita menjawab :

1. Orang itu sendiri - maka berarti mau tidak mau kita menghakimi orang itu BELUM pernah bertobat dan lahir baru.

2. Setan di dalam orang itu - maka berarti meterai Allah dilanggar oleh iblis.

Ternyata jawabannya bukanlah kedua opsi diatas. Jawabannya saya temukan dari Injil Lukas pasal 21:19 yang berbunyi demikian

" Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." 

Lebih jelas lagi kita lihat dalam bahasa Inggrisnya yang berbunyi demikian 

“By your patience possess your souls”

atau bila saya terjemahkan berbunyi

"lewat kesabaranmu dalam penderitaan tetap miliki jiwamu".

Kata kesabaranmu saya tambahkan dengan "dalam penderitaan" sesuai dengan konteks pasal 21 ini yaitu mengenai aniaya.

Jadi mungkinkah setan merasuki kita ? Jelas tidak mungkin ! Karena kita adalah milik Allah (God's Posession) sehingga tidak bisa dimiliki roh lain (Demon Posessed). Tetapi mungkinkah dunia ini merusak dan mengkorupsi jiwa kita sehingga akhirnya berbuat hal - hal yang sangat jahat (demonic) ? Sangat mungkin !!!

Saat kita dicobai seakan melebihi kekuatan kita, kita akan menjadi kecewa, sedih, pahit, intinya kasih Allah akan mulai lenyap dari kita. Saat kasih Allah itu lenyap kita akan mulai cinta pada diri sendiri dan pada dunia. Saat itulah kita akan mulai berbuat hal - hal yang sangat jahat untuk membela diri kita sendiri. Inilah yang dimaksud di injil Lukas pasal 21:19 tadi. Statusnya mungkin milik Allah. Tubuhnya dijamin oleh Roh Allah tetap dibawah kendali jiwa orang tersebut. Sayang sekali, jiwanya bukan dimiliki oleh jiwa itu sendiri melainkan dikendalikan oleh berbagai keinginan untuk memuaskan diri sendiri. 

Seringkali kita hanya menyalahkan iblis saat kita berbuat sesuatu yang sangat jahat (demonic). Padahal sesungguhnya kasih terhadap diri sendiri inilah yang menyebabkan kita berbuat sangat jahat. Yakobus 1:14 mengatakannya dengan gamblang "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya". Maksud Yakobus adalah, tawaran dosa semanis apapun tidak akan membuahkan dosa apabila kita tidak berminat untuk berbuat dosa itu. Saat keinginan kita hanyalah untuk menyenangkan hati Allah, maka otomatis dunia akan kehilangan daya tariknya. Tawaran dosa semanis apapun tidak lagi akan menggoda kita.

Inilah pintu masuk terbesar bagi dunia untuk mengkorupsi hati kita.

Yesus memberikan sebuah contoh yang amat baik dalam menghadapi cobaan Iblis. Ini tercatat dalam Injil Lukas pasal 4:1-13. Hal pertama yang diajukan Iblis yaitu mengubah batu menjadi roti sebenarnya tidak dilarang oleh Firman Tuhan. Tetapi Yesus tidak punya keinginan apapun termasuk untuk membuktikan bahwa dirinya adalah Anak Allah sehingga Dia tidak melakukan apa yang Iblis sodorkan kepadanya. Seringkali apa yang kita inginkan memang bukan dosa tetapi bila itu kita lakukan karena mencintai diri sendiri, itupun sudah membuka celah bagi dunia sehingga kita bisa berbuat yang lebih jahat dari itu di lain kesempatan.

Memang benar kata Daud yang diucapkannya di dalam Mazmur pasal 73:25-26.

"Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya".

Setiap orang yang sanggup sungguh - sungguh mengucapkan ini pasti bebas dari semua ikatan dunia sehingga Allah sendiri yang menyanggupkan dia untuk berbuat benar dan baik senantiasa (Filipi 2:13). Amin !!!

 

In Him,  

Sugeng Wiguno

 

* Dijabarkan dari "My Utmost for His Highest", buah karya Oswald Chambers.
 

[Firman Tuhan dari Alkitab versi Lembaga Alkitab Indonesia Terjemahan Baru yang tersedia dari software Sabda.]

Kembali ke Halaman Utama

Return to Main Page

About Galaxy WEBAdvertising Info Submit a Page
©2000 Galaxy M:318

Hosted by www.Geocities.ws

1