Hukum Tabur Tuai Yang Benar


You Sow It Then God Will Grow It

Anda menabur dan Allah yang menumbuhkan

Jika anda memiliki 7 keranjang benih gandum, dan anda hanya menggunakannya untuk membuat roti dan memakannya, maka ketujuh keranjang itu lama -kelamaan akan habis. Namun bila anda menabur ketujuh keranjang itu, dapatkah Anda bayangkan berapa keranjang yang akan anda tuai menjadi milik anda?

Seringkali orang kristen mengeluh, " Mengapa Allah hanya memberkati saya pada hal spiritual dan fisik saja, namun secara keuangan kami kekurangan? "

" Tentu saja Allah akan memberkatimu dalam keuangan juga"

"Namun mengapa kami sering kekurangan untuk membeli hal-hal yang kami perlukan, saya tahu bahwa saya akan hidup di surga, namun saat ini saya hidup di dunia dimana uang dibutuhkan untuk hidup "

Jawabannya adalah Allah sebenarnya memperhatikan juga kebutuhan Anda, Dia juga memberi berkat dalam keuangan, tetapi yang terutama Allah ingin Anda diberkati untuk menjadi berkat. Allah dapat memberkati keuangan anda agar Andajuga dapat memberkati.

Namun anda sering berkata" Saya tertekan dalam hal keuangan, dan saya harus menunggu diberkati dulu, baru saya memberi. " Itu salah !

Ini adalah pesan pertama yang tidak berdasar pada perkataan manusia namun pada Firman Allah yang abadi. Pada Galatia 6 : 7 dikatakan " apa yang kamu tabur, itulah yang kamu tuai"

Ada sebuah kisah, seorang pemuda yang ingin pergi berlayar dengan sebuah kapal menuju tanah yang lebih menjanjikan . Ia menabung dan setelah itu ia membeli tiket serta mempersiapkan kepergiannya dengan koper dan sekanting makanan. Selama perjalanan dia menempati sebuah kamar kecil, dan karena lamanya perjalanan, makanan yang dia bawa menjadi busuk. Saat menyusuri geladak kapal dan melewati kamar makan, dia hanya bisa melihat para penumpang yang lain makan dengan nikmat, sedangkan dia sendiri menahan lapar. Pada hari terakhir perjalanan, dia menjadi lemah dan sakit karena tidak makan. Seorang penumpang melaporkannya kpd sang kapten. Kaptenitu bertanya" Mengapa anda begitu lemah dan kurus seperti ini? Apa masalahmu, apakah kami kurang baik melayanimu?" Pemuda itu berkata" Saya hanya sedikit uang yang hanya cukup membeli tiket kapal ini, tapi tidak cukup untuk membeli makanan" Kapten itu sangat heran dan berkata, " Tidak tahukah anda, bahwa tiket yang anda bayar itu juga termasuk tiga kali makan sehari di ruang makan kapal ini ?" " Tidak , tidak ada yang memberitahukannya kpd saya" sahut pemuda itu.

Hal ini mungkin hampir sama dengan yang dialami pada Lukas 15 yang menceritakan perumpamaan anak yang hilang. Kita melihat bagaimana sang kakak begitu marah kpd ayahnya . " Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kpdku belum pernah Bapa memeberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku ....." DAn Bapayang bijak itu menjawab" Anakku, engkau selalu bersama-sama denganku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu juga "

Dua kisah di atas ini juga menggambarkan kehidupan banyak orang Kristen . Mereka melayani Allah, dengan harapan untuk masuk surga, namun seperti pemuda di kapal dan anak sulungitu, tidak pernah tahu bahwa apa yang Bapa miliki adalah milik kita, hanya karena mereka tidak memintanya, maka seakan-akan mereka tidak pernah memilikinya. Ini adalah suatu perjanjian yang benar antara kita dan Allah di dalam kehidupan kita di dunia sebelum di surga. Mereka tidak mengerti betapa besar dan baiknya Allah, bahwa Ia telah menyediakan berkat baik rohani, fisik, dan keuangan. Mereka tidak mengerti Firman Allah, yaitu Allah ingin memberkati dan membuat makmur pada kehidupan mereka yang berharga sekarang ini.

Yang berikut adalah pelajarilah Firman Allah, dan terapkanlah dalam kehidupa anda. Allah telah memberikan anak-Nya di atas kayu salib, kemudian dibangkitkan. Di sini kita melihat saat kita menabur, sama seperti saat Yesus yang disalibkan. Namun hasil yang kita tuai adalah sama halnya dengan kebangkitan Yesus, yang kemudian membawa hasil yang berlipat ganda dan melimpah ruah. Ini adalah prinsip dalam memberi dan menuai. Apa yang kita beri itu yang kita dapatkan.

Terakhir, taburlah benihmu, dan kumpulkanlah hasil tuaiannya untuk kebutuhan hidup kita di bumi. Ini adalah strategi yang Allah gunakan. Kata strategi biasanya digunakan dalam peperangan. Tetapi kita juga menggunakannya dalam menabur sebagai peperangan, karena melalui menabur dan menuai, kita melawan kuasa gelap dalam hal kemiskinan. Kemiskinan telah menahan kita untuk memberi. Kuasa gelap telah menipu kita, mereka mencuri keuangan kita dari hasil tuaian yang diberikan Allah, untuk kita terima dari yang sudah kita berikan.

Dengan menggunakan strategi Allah dalam menuai hasil yang terbesar dari benih pemberian yang kau tabur melalui pekerjaan Allah, anda akan mendapatkan yang seharusnya Anda terima.

Rosweina

 

* Club Malachi 
 

Firman Tuhan dari Alkitab versi Lembaga Alkitab Indonesia Terjemahan Baru 

Kembali ke Halaman Utama

Return to Main Page

About Galaxy WEBAdvertising Info Submit a Page
©2000 Galaxy M:318

Hosted by www.Geocities.ws

1