WAKTUNYA TUHAN
Hei
all,
Malam minggu ini ketika saya berdoa untuk pergumulan saya dan teristimewa untuk
kesabaran dalam menantikan waktu Tuhan, Ia menyuruh saya untuk membuka I Samuel
13:1-15. Perikop itu mengisahkan bahwa Tuhan melalui Samuel menegur Saul karena
Saul tidak sabar menunggu waktu Tuhan. Waktu itu Saul dan rakyat yang
mengikutnya sudah siap untuk berperang di Gilgal melawan Filistin. Tetapi
sebelum maju berperang, Samuel telah meminta kepada Saul untuk menunggu dia :
I Samuel 10:8
Engkau harus pergi ke Gilgal mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu
untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu dan
memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
Tuhan ingin Saul bersabar dan menunggu waktu Tuhan. Tetapi rupanya Saul setelah
menunggu tujuh hari ia melihat bahwa Samuel belum muncul juga. Sementara itu
kondisi semangat tentara Israel mulai turun, dan rakyat mulai meninggalkan
Saul.
I Samuel 13:8
Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi
ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah
rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
Saul menjadi gugup. Dia takut akan kehilangan pengikutnya. Ketika Saul melihat
sekelilingnya, ia menjadi takut kepada manusia. Kalau dia tidak cepat-cepat
mengambil tindakan, ia akan kehilangan pengikut serta dipermalukan di depan
musuh-musuhnya. Dia harus cepat bertindak, begitu pikir Saul. Toch, dia sudah
menunggu selama tujuh hari. Dia kuatir jangan-jangan Samuel yang sudah tua itu
lupa akan janjinya untuk datang ke Gilgal.
Hari itu juga, Saul mengambil alih penantian itu dari bersandar pada janji
Tuhan kepada pemikiran dirinya. Sudah cukup dia menanti dan ternyata Samuel
belum muncul juga. Posisinya terjepit dan tidak baik.
I Samuel 13:9
Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban
keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
Tetapi sungguh sayang sekali, baru saja Saul membakar korban bakaran, Samuel
muncul! Sungguh tragis!
I Samuel 13 :
11 Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul:
"Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau
tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah
berkumpul di Mikhmas,
12 maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin
akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN;
sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
Malam itu sungguh Tuhan mengingatkan saya pribadi untuk bersabar pada waktu
Tuhan. SuaraNya sungguh jelas.
Roh Kudus mengingatkan saya bahwa ada 2 hal yang
membuat saya tidak sabar,
yakni :
1. Saul takut pada manusia ( ayat 8 ). Dia takut nanti
semua rakyat akan meninggalkan dirinya. Saya juga terperangkap oleh ketakutan
itu. Saya takut pada manusia, saya ingin cepat mengambil tindakan nyata.
2. Saul bersandar pada pemikirannya
sendiri (
ayat 12 ). Jika saya memikirkan pergumulan saya, terus terang saya cendrung
untuk bertindak. Secara logis saya harus bertindak karena saya ingin pergumulan
ini cepat selesai.
Tuhan tidak ingin saya gagal seperti Saul. Saya mengucap syukur bahwa Allah
mengingatkan saya untuk tidak melakukan perbuatan bodoh.
I Samuel 13: 13
"Perbuatanmu itu bodoh. Engkau
tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu,..."
Saya tidak sabar, tetapi Allah penuh dengan kasih mengingatkan saya untuk tetap
sabar dan bertekun dalam doa. Menantikan Dia bertindak! Waktu Tuhan!
Sebelum saya berbuat bodoh, Tuhan mengingatkan saya melalui FirmanNya! Sungguh
ajaib Tuhan kita!
Mazmur 55:23
Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
Mazmur 27:14
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan
teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Mazmur 37:34
Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah
jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau
akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan.
Malam itu saya segera berdoa kepada Tuhan. Meminta ampun karena saya kadang
kala tidak sabar dan terpancing untuk bersandar pada pengertian diri sendiri.
Dan sungguh ajaib, Dia mengasihi saya. Tuhan memberikan damai sejahteraNya
dalam hati saya.
Saya dikuatkan kembali untuk menantikan waktu Tuhan. Menantikan waktu Tuhan
dengan sabar. Dengan sabar.
Amsal3:
5 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.
6 Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Pengkhotbah 3:11a.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
Sebagai tambahan, setelah itu saya jadi keterusan membaca apa yang selanjutnya
terjadi pada Saul.
Ternyata Allah memberikan kesempatan kedua bagi Saul. Tapi kembali Saul
melanggar perintah Tuhan ( pasal 15 ).
Tuhan sangat sedih karena ketidaktaatan Saul itu. Tuhan tidak ingin melihat
anak-anakNya gagal:(
I Samuel 15:
10. Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian:
11 "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah
berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit
hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
Akhirnya untuk raja kedua, Tuhan mengingatkan Samuel untuk tidak bersandar pada
penampilan fisik seseorang, tetapi hidup kerohaniannya.
I Samuel 16:7
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah
pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa
yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Kiranya, sharing ini membantu kita untuk sabar menunggu waktu Tuhan dalam
kehidupan kita.
DJBoy
Join Club Malachi 3:18, a place
for all Indonesia speaking Christian Youth to learn to know Him and to make Him
known by learning and teaching each other. To join go to http://www.geocities.com/galaxy_m318
and fill in your email address – this club is absolutely free of charge.