Peringatan Natal Berdarah 24 Desember 2000


Beberapa Artikel dari Internet

Senin, 25/12/2000, 01:50
Sutiyoso: Tampaknya Berbahan Peledak Sama

Jakarta, LippoStar 
Dari berbagai peristiwa pemboman yang memakan korban jiwa di banyak tempat di Jakarta, Minggu malam (24/12), aparat keamanan menjumpai ada kesamaan pola, bentuk, dan metode pemboman yang dilakukan para pengacau. 

Menurut aparat keamanan yang dijumpai di lapangan, di Jakarta, Senin dini hari (25/12), kesamaan-kesamaan itu adalah pada titik dan sekitar lokasi bom meledak, tersisa beberapa tinggalan berupa butir-butir pelor (seperti komponen gotri) berdiameter sekitar tujuh milimeter, sisa bahan peledak yang hanya sedikit, dan efek pembakaran yang tidak besar. 

Hal itu juga diakui oleh Gubernur DKI Jaya, Sutiyoso, saat dijumpai di Gereja Oikumene Lanud Halim Perdanakusuma, yang menyatakan, "Pelor-pelor ini juga saya jumpai di tempat kejadian di Menteng, Jatinegara, dan beberapa tempat lain." 

Di samping keberadaan pelor-pelor yang menyebar hingga pada radius cukup luas, juga terdapat bekas berupa lempengan-lempengan serupa plastik keras di dekat lokasi itu. 

Sedangkan efek pembakaran yang tidak besar terlihat dari jumlah mobil yang tidak terbakar habis. "Jika pun terbakar habis, itu lebih dikarenakan keberadaan bahan bakar di dalam tangki mobil-mobil itu," 
kata Sutiyoso. 

Pensiunan jenderal TNI-AD berbintang tiga itu menekankan agar upaya pengusutan setuntas mungkin segera dilakukan karena jika tidak maka masyarakat bisa semakin cemas. 

"Saya tidak bisa mengeluarkan pernyataan apapun mengenai pemboman ini, karena petugas dari Gegana Polri-lah yang berhak menyatakan jenis bomnya," katanya. 

Untuk DKI Jaya saja, paling tidak lima titik pemboman terjadi yang seluruhnya adalah gereja di mana umat Kristiani sedang beribadah pada malam Natal tahun ini. 

Menyusul peristiwa itu, Sutiyoso meminta masyarakat untuk tidak termakan upaya adu domba umat beragama dan menyatakan bahwa peristiwa-peristiwa itu lebih berlatar terorisme.(Ant/dst) 


Senin, 25/12/2000, 03:16
Buntut Pemboman Gereja Kapolda Minta Maaf

Jakarta, LippoStar 
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mulyono Sulaeman, selaku penanggung jawab keamanan wilayah DKI Jakarta, meminta maaf atas peristiwa pemboman yang terjadi di wilayahnya. 

Hal ini dikemukakannya seusai mengadakan rapat mendadak bersama Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Sekjen Forum Konsultasi dan Komunikasi Umat Beragama Propinsi DKI Abubakar yang mewakili umat Islam, Romo Subagyo mewakili umat katolik, Roy Ritonga yang mewakili umat Kristen, dan Kasdam Jaya Brigjen Lintang Waluyo. 

Menurut Mulyono konsep pengamanan sudah dilaksanakan mulai tadi sore, di mana aparat sudah mengisi pos-pos di lokasi gereja-gereja yang mengadakan Misa Natal. 

Mulyono juga menjanjikan akan melakukan pengamanan lebih intensif dengan batuan TNI, elemen masyarakat dan kekuatan-kekuatan yang ditempatkan titik-titik tertentu.Sehingga, umat Kristiani dan agama lainnya dapat merasa lebih aman dalam melaksanakan kegiatan ibadahnya. 

Sampai saat ini pihak Polri tengah melakukan penyelidikan terhadap latar belakang dan pelaku pemboman di Jakarta. 

Lebih lanjut Kapolda agar masyarakat peristiwa ini secara jernih dan jangan melakukan tindakan balas, tetapi bagaimana meningkatkan kewaspadaan lingkungan. 

Dalam kesempatan yang sama Sutiyoso menhimbau agar umat Kristiani hari senin ini tetap melaksanakan perayaan Natal. Karena, pihak pemda, TNI dan Polri akan bekerjasama menjaga secara fisik-fisik tempat-tempat perayaan. 

Sutiyoso dengan tegas mengutuk tindak pemboman yang menurutnya dilakukan kelompok yang akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa. "Saya mngutuk tindakan pemboman itu, dan sekaligus prihatin atas ketiga korban jiwa serta kepada korban luka-luka semoga cepat sembuh," kata Sutiyoso. 

Reaksi yang sama muncul dari Effendi Choiri juru bicara Partai Kesatuan Bangsa. Effendi mengutuk keras tindakan yang dianggapnya sebagai perilaku biadab. Karena, menurutnya, menggnaggu orang yang sedang beribadah itu merupakan tindakan yang jelas-jelas melanggar nilai-nilai kemanusiaan. 

"Oleh karena itu, pelakunya harus segera ditangkap dan diadili," tegasnya.(bab/drn)

 


Senin, 25/12/2000, 04:16
Muhamadiyah: Waspadai”Skenario Jahat” Jelang Idul Fitri

Jakarta, LippoStar 
Fungsionaris Pimpinan Pusat(PP) Muhammadiyah, Dr. Din Syamsuddin, mengimbau umat Islam untuk mewaspadai "skenario jahat" menjelang Idul Fitri. 

"Kami imbau umat Islam meningkatkan kewaspadaannya, terutama di sekitar hari raya Idul Fitri," kata Din kepada pers di Jakarta, Senin (25/12)dini hari. 

Serangkaian ledakan terjadi di sekitar gereja disejumlah tempat di Indonesia, Minggu malam, saat umat Kristiani melakukan kebaktian malam Natal. Kejadian itu menyebabkan 12 orang tewas dan puluhan luka-luka. 

Dalam kondisi seperti saat ini, kewaspadaan internal sangat diperlukan agar target adu domba antarumat beragama itu tidak sampai terwujud, katanya. 

Dalam kesempatan itu, Din menyatakan bahwa Muhammadiyah sebagai salah satu Ormas Islam terbesar di Indonesia mengutuk keras perusakan tempat-tempat ibadah. 

"Teror bom di sejumlah tempat ibadah itu merupakan provokasi biadab yang harus dihadapi bersama antara umat Islam dan Kristiani," kata Din yang juga Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia itu. 

Menanggapi adanya tekad sejumlah ormas pemuda yang ingin terjun langsung mendampingi aparat keamanan mengusut para pelaku terror serta menjaga keamanan, Din mengatakan bahwa pihaknya akan mendukung sepenuhnya tekad itu. 

"Kami bersama PBNU yang sudah tua ini hanya bisa mendukung sepenuhnya keinginan mereka itu demi mencegah meluasnya teror," tukasnya.(ant/imm) 

Senin, 25/12/2000, 04:37
FKKB Mengutuk Pemboman Gereja Di DKI

Jakarta, LippoStar 
Forum Konsultasi dan Komunikasi Umat Beragama (FKKUB) DKI mengutuk peristiwa peledakan lima gereja di wilayah DKI Jakarta, Minggu (24)malam. Demikian keterangan pers seusai pertemuan antara tokoh-tokoh agama dengan Gubernur DKI Sutiyoso, Kapolda Mayjen Pol Moelyono Sulaiman dan jajaran Kodam Jaya di Jakarta, Senin dini hari (25/12). 

Sekretaris FKKUB, H Abu Bakar menyatakan keprihatinan dan mengutuk tingkah laku serta langkah-langkah yang bersifat provokatif. 

"Sangat disayangkan langkah-langkah yang provokatif dan upaya adu domba antar-umat beragama," kata Abu bakar yang merupakan wakil Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Lebih lanjut ia mengimbau dan menyerukan pada seluruh umat beragama agar tidak terpancing oleh kejadian-kejadian tersebut. 

Untuk itu kepada seluruh tokoh agama agar dapat menenangkan umatnya untuk tetap waspada, sabar dan tabah dalam menghadapi peristiwa ini. 

Sementara wakil Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Yan Tanda Loloh, menegaskan apa yang terjadi kali ini merupakan ujian bagi seluruh umat beragama dan secara nasional merupakan ujian yang sangat berat bagi bangsa. 

"PGI bersikap positif bahwa kami menyerahkan penyelesaian peristiwa ini kepada pemerintah dan aparat. Kami yakin pemerintah akan bekerja sama dengan para pemimpin agama," katanya. 

Hal senada juga diungkapkan tokoh Katolik Romo Subagyo, yang mengharapkan seluruh masyarakat bisa menghadapinya secara arif dan mencari jalan keluarnya secara cepat. 

Sampai pagi pukul 02.30 wib tercatat tiga orang tewas dalam peledakan di Jakarta, yakni Roni Haryadi, Abdul Karim dan Hendra Purba. Sedangkan korban sebanyak 31 orang yang terdiri 18 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Sementara korban dirawat di RSCM dan ST Carolus sebanyak 22 orang.(ant/imm) 

 


Buntut Targedi Bom di Malam Natal
Umat Kristen Akan Jaga Masjid
Reporter: Djoko Tjiptono 
detikcom - Jakarta, Ketua Umum DPP Persatuan Intelijensia Kristen Indonesia Cornelis Rono Wijoyo meminta agar segenap umat Kristen bersabar atas tragedi bom di malam Natal. Agar tak terjadi tragedi yang sama di hari raya Idul Fitri, umat Kristen akan membantu menjaga setiap masjid. 
Hal tersebut disampaikan Cornelis di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng Raya, Jakarta, Senin (25/12/2000) dini hari. Ikut berkumpul di gedung tersebut belasan organisasi massa (ormas) yang juga mengutuk tragedi biadap tersebut. 
Sekedar diketahui, di malam Natal, Minggu (24/12/2000) ini, bom meledak di berabagai kota di negeri ini. Mulai dari Bandung, Jakarta, Medan, Pekanbaru, Purwokwerto, Mataram, Batam juga Bekasi. Bom umumnya meledak di lokasi tak jauh dari gereja yang malam itu tengah mengadakan misa Natal. 

Cornelis mewakili umat Kristiani lainnya mendoakan agar perayaan Idul fitri aman-aman belaka. "Kepada umat Islam kami mendoakan agar Ramadhan kali ini menjadi bulan yang penuh rahmat," kata dia. 
"Kita akan turut merayakan Idul Fitri besok dengan menjaga setiap masjid agar tak terprovokasi," tambah dia.(iy) 

18 Ormas Minta Umat Tak Terprovokasi Bom Malam Natal
Reporter: Djoko Tjiptono, Fotografer: Taufik Subarkah 

detikcom - Jakarta, Sejumlah 18 organisasi massa (ormas) yang dini hari ini berkumpul di Gedung Dakwah Muhammadiyah mengutuk tragedi bom di malam natal yang melanda berbagai kota besar di negeri ini. Ormas yang diantaranya terdapat Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama (NU) menyerukan agar umat beragama tak terprovokasi atas insiden tersebut. 
ke-18 ormas antara lain Muhammadiyah, NU, HMI, PMII, PMKRI, PRD, PII, KNPI, Satgas PDIP, Banser. Mereka mengutuk keras atas peristiwa tragis di malam natal Minggu (24/12/2000) tersebut. 
Tindakan tersebut dinilai sebagai tindakan yang sangat biadab. Peristiwa bom yang menodai malam Natal merupakan wujud provokasi terhadap kerukunan umat beragama yang tengah dibangun. Karenanya, mereka menghimbau pada seluruh umat beragama agar tetap tenang dan tak gampang terpancing provokasi tersebut 
Aparat didesak agar mengusut tuntas tragedi tersebut. "Aparat harus menuntaskan kasus ini paling lama satu minggu," kata Yusron Wahid dari PMII yang ikut pertemuan tersebut, Senin (25/12/2000) dini hari ini. 
Sedangkan Ketua Umumn PRD Budiman Sudjatmiko mengatakan kumpulnya segenap kelompok masyarakat di Gedung Muhammadiyah merupakan bukti bahwa masyarakat tak bisa dipecah belah karena perbedaan paham. 
Kelompok bersama tersebut juga akan mencoba mengantisipasi sholat Idul Fitri yang akan datang agar tidak dijadikan ajang provoaski seperti malam Natal ini.(iy) 

 


Respon Bom Natal, Berbagai Ormas Kumpul di Kantor Muhammadiyah
Reporter: Djoko Tjiptono, Fotografer: Luhur Hertanto 

detikcom - Jakarta, Merespon tragedi bom di malam Natal di berbagai kota besar di Indonesia, berbagai Organisasi massa (Ormas) berkumpul di Gedung PP Muhammadiyah. Mereka secara spontan akan membuat pernyataan sikap bersama yang mengutuk tragedi malam natal. 
Hingga kini Senin (25/12/2000) pukul 01.05 WIB, belasan Ormas telah berkumpul di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya, Jakarta. Selain dari PP Muhammadiyah sendiri, antara lain hadir PW NU, PB Ansor, Ikatan Putra-Putri Nadhatul Ulama (IPNU) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). 
Kemudian juga Pelajar Islam Indonesia (PII), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Ikaran Remaja Muhammadiyah (IRM), Pemuda Muhammadiyah, juga Persatuan Mahasiswa Kristen Indonesia (PMKRI). 
Para tokoh yang telah tampak hadir antara lain, Syafullah Yusuf dari GP Anshor, Imam Adaruqudni dan Dien Syamsudin dari PP Muhammdiyah, Yusron Wahid dari PMII dan Fakhrudin PB HMI. 
Menurut Din Syamsudin, salah seorang pengurus PP Muhammadiyah, pertemuan tersebut merupakan pertemuan informal untuk membahas tragedi bom di malam Natal. Para pimpinan Ormas umumnya mengutuk keras tragedi tersebut. 
Sebagaimana diketahui, bom meledak di berbagai kota besar mulai Bandung, Medan, Batam, Pekanbaru, Purwokerto, Bekasi juga Ibukota Jakarta. Bom umumnya meledak di sekitar Gereja yang tengah memperingati misa Natal.(iy) 

 


Bom Meledak, Kapolda Minta Maaf 
Reporter: Aulia Andrie 
detikcom - Jakarta, Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Mulyono Sulaeman meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas insiden peledakan bom beberapa gereja di Jakarta. Kasus pemboman ini terjadi secara mendadak dan sangat di luar dugaan. Padahal pihak kepolisian telah melakukan perencanaan yang baik terhadap pengamanan menjelang hari raya. 
Pernyataan itu diungkap Mulyono usai melakukan pertemuan dengan Kasdam Jaya dan tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Konsulatsi Ummt Beragam. Pertemuan itu dilakukan di Balai Kota Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Senin (25/12/2000) dini hari. 
“Berkaitan dengan kasus pemboman ini. Maka pihak kepolisian akan melakukan operasi keamanan,” ungkap Mulyono. Untuk itu, ia juga telah menjamin sepenuhnya keamanan di ibukota besok akan pulih. Dalam pengamanan ini juga, pihak Polri akan dibantu oleh aparat dari TNI. 
Pada kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso juga mengungkapkan ledakan bom yang terjadi di lima titik telah mengakibatkan korban yang tidak sedikit. 
“Atas nama pemerintah daerah kami juga menyatakan turut berbela sungkawa ataskejadian ini,” kata Sutiyoso. Untuk itu pemerintah berjanji akan melakukan pengamanan di semua tempat-tempat ibadah di ibukota Jakarta.

Sementara itu Pengurus Forum Komunikasi Konsultasi Umat Beragama (FKKUB) DKI Jakarta antara lain H Abu Bakar yang didampingi oleh Romo Subagio dan Pendeta Roy Ritonga menyatakan keprihatinannya atas peristiwa peledakan bom tersebut. 
Ketiga tokoh agama itu menilai peledakan bom tersebut sebagai langkah provokatif untuk mengadu domba antar ummat beragama. Mereka juga meminta kepada seluruh komponen masyarakat agar tidak terpancing untuk berbuat hal yang merugikan atas kejadian peledakan bom ini. (mar/tbs)

 


17.500 Aparat Akan Amankan Tempat Ibadah di Jakarta
Reporter: Aulia Andri, Fotografer: Luhur Hertanto 

detikcom - Jakarta, Polda Metro Jaya akan mengerahkan sekitar 14 ribu personil untuk melakukan pengamanan tempat-tempat ibadah di Jakarta. Selain polisi, akan diturunkan juga tak kurang dari 3500 personil TNI secara fisik untuk membantu melakukan pengamanan. Total aparat yang akan diterjunkan 17.500 personil. 
Demikian diungkap Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Mulyono Sulaiman Senin (25/12/2000) dini hari di Balai Kota jalan Medeka Barat Jakarta. Pernyataan itu sampaikan Mulyono kepada wartawan menyusul terjadinya peledakan bom di beberapa gereja di Jakarta. 
Menurut Kapolda, sampai saat ini belum ditemukan tersangka dalam kasus peledakan bom ini. Begitu juga dengan pihak-pihak yang dicurigai polisi belum mendapatkan gambaran apa-apa. "Cuma saja dalam kejadian ini polisi baru mengamankan satu orang. Dia seorang sopir dan ini tengah dimintai keterangan," kata Mulyono. 
Dia juga belum dapat memastikan jenis bom yang meledak di lima titik di Jakarta. "Saya belum bisa menyimpulkan sekarang. Perlu waktu untuk menganalisa soal itu," ungkap Kapolda. Begitu juga, ketika dimintai tanggapannya, adanya indikasi intelijen Polri kebobolan dalam kasus ini. Mulyono mengakui polisi tidak mempunyai laporan intelijen sebelumnya.(mar) 

 


Paranormal Ki Sawung Galing
Bom Balasan dan Mosi Tak Percaya buat Gus Dur
Reporter: Kili Pringgodigdo, Fotografer: Luhur Hertanto 

detikcom - Jakarta, Peramal kondang Ki Sawung Galing "melihat" bahwa salah satu pihak pencetus ide bom yang meledak di Jakarta adalah orang-orang yang dulu pernah memecah belah HKBP. Dia memperingatkan kemungkinan bom balasan ke beberapa mesjid di Jakarta. 
Sebelumnya, peramal ini memang pernah menyampaikan kepada Detikcom tentang kemungkinan akan terjadinya teror bom lagi di tahun 2001. "Bom Akan Meledak di Gedung MPR," <http://www.detik.com/cakrawala/hankam/2000/12/15/20001215-171901.shtml> katanya waktu itu. Ia bahkan telah menyatakan bahwa Gereja Katedral di Jakarta akan menjadi salah satu target pemboman.

Siapakah pelakunya? "Pelakunya sudah pernah muncul setahun yang lalu. Gagal, tapi sekarang beraksi lagi," katanya saat dihubungi pada Minggu malam (24/12/2000). Peramal yang tinggal di Jakarta itu mengatakan bahwa salah satu pihak pencetus ide bom ini adalah orang-orang yang pernah memecah belah HKBP dulu. "Salah satu pihak," katanya menekankan. 
Mengomentari ancaman bom terhadap gereja-gereja di Medan, ia mengatakan, "Ini akan menyeret organisasi-organisasi pemuda. Itulah targetnya, keributan antar kelompok organisasi pemuda sehingga merembet pada kerusuhan masal," ungkapnya.

Peramal itu mengkhawatirkan kemungkinan gerakan balasan. Dia menyampaikan bahwa ada dua titik rawan di Jakarta yang bisa menjadi target pembalasan, yakni sebuah masjid di Tanjung Priok dan masjid di sekitar Pondok Gede, Jakarta.

Musibah pada Pemudik

Di samping teror bom ini, Ki Sawung Galing melihat ada kemungkinan terjadi rentetan musibah lain. "Saya sangat berharap ini tidak terjadi. Orang-orang yang mudik akan banyak yang kena musibah, hati-hati." Musibahnya bersifat kecelakaan, di darat maupun di udara. 
Untuk arus baliknya juga, tapi bentuknya bukan kecelakaaan, tapi provokasi. Menurut Ki Sawung, bentuknya seperti pertikaian yang sering terjadi di kawasan Berlan Jakarta atau daerah Cirebon. Awalnya, keruruhsan terjadi di kampung-kampung sepanjang jalan, lalu merembet ke kendaraan-kendaraan yang sedang kembali ke tempat tinggalnya.

Tidak lama setelah Lebaran, bisa timbul kekacauan besar dalam bidang politik. "Saya tidak akan merincinya. Intinya, akan ada pernyataan mosi tidak percaya pada Gus Dur yang kemudian ini akan bergulir terus," katanya. 
Orang yang melakukan di Jakarta maupun Medan, menurut peramal ini, punya kaitan erat, yaitu orang-orang yg punya kepentingan adu domba antara Gus Dur dan lawan politiknya. Kalau di Medan, targetnya adalah pemecahbelahan organisasi pemuda, sedangkan teror bom di pusat dan daerah lain, targetnya klise dan kuno: masyarakat jadi tidak percaya pada pemerintahan yang sekarang. 

Namun, Ki Sawung Galing berharap semua ini supaya segera bisa diantisipasi. "Saya menyampaikan ini untuk menjadi peringatan agar kita waspada, bukan berharap ini semua terjadi," katanya menegaskan. (One) 

NU-Muhammadiyah Minta Umat Waspada Provokasi di Idul Fitri 
Reporter: Djoko Tjiptono 
detikcom - Jakarta, Pimpinan Nadhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menyerukan agar umat Islam mewaspadai kemungkinan Idul Fitri diprovokasi sehingga timbul tragedi yang sama seperti di malam Natal. Tragedi bom di malam natal dinilai sebagai skenario jahat untuk memecah belah umat beragama. 
"Kita harus mewaspadai skenario jahat ini akan dilakukan pada saat perayaan Idul Fitri. Karena hal itu mungkin saja dilakukan untuk mengadu domba," kata salah seorang pengurus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Dien Syamsudin, dalam pertemuan berbagai organisasi massa (ormas) di gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Senin (25/12/2000). 
Kepada seluruh masyarakat, Muhammadiyah minta agar meningkat kewaspadaan secara internal dan tak memberi peluang terjadinya provokasi baik mejelang ataupun saat Idul Fitri. 
Hal senada juga disampaikan salah seorang Ketua PB NU, Syaifullah Yusuf. Menurut dia,tragedi bom di malam natal bertujuan untuk melukai kehidupan beragama di Indonesia. 
"Tragedi bom Natal ini merupakan tanda kehidupan berbangsa dan bernegara kita terancam oleh usaha dari kelompok-kelompok yang bertujuan untuk melukai kehidupan beragama kita," kata dia. 
"Tapi saya yakin ini akan dilawan oleh sebagian besar masyarakat yang memiliki hati nurani dan ingin melestarikan kehidupan berbangsa," tandas dia.(iy) 


Pelaku Serangkaian Ledakan Bom adalah Kekuatan Orde Baru
Sumber: Keterangan Pers 
detikcom - Jakarta, Melihat serangkain ledakan bom yang terjadi di Jakarta dan beberapa kota lainnya, maka jelas kegiatan kekerasan ini dilakukan secara terencana, terkomando dan terorganisasi serta didukung oleh pendanaan yang kuat. Tak ada kekuatan lain yang mampu melakukan aksi macam itu, kecuali kekuatan lama, alias kelompok Orde Baru.

Kesimpulan tersebut disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesai (PBHI) Hendardi, lewat siaran pers yang diterima detikcom pada Senin (25/12/2000) pukul 05.30 WIB. sehubungan dengan terjadinya rangkain ledakan bom pada malam Natal.

Menurut Hendardi, pelaku peledakan itu adalah kelompok profesional dan ahli menggunakan alat-alat kekerasan, seperti bahan peledak. Melihat rangkaian ledakan di beberapa kota, yang berlangsung secara serentak, maka bisa dipastikan bahwa, “Aksi-aksi peledakan bom ini didukung oleh pendanaan yang kuat,” katanya.

Oleh karena itu, kecurigaan dan penyelidikan harus diarahakan kepada kekuatan Orde Baru yang memang memiliki kemampuan untuk melakukan aksi-aksi yang terorganisasi macam itu. Apalagi kalau dilihat dari sisi, siapa yang paling berkepentingan dan terdesak dengan perubahan-perubahan politik selama ini, tak ada lain kecuali mereka.

“Anasir-anasir kekuatan politik lama (orde Baru) adalah pihak-pihak yang paling berkepentingan untuk menggagalkan transisi politik ke arah demokrasi dan juga paling berkemampuan melakukan aksi-aksi biadab tersebut, mengingat kekuasaan dan sumber dayanya yang masih menyebar dan kuat,” tegas Hendardi.

Selanjutnya, Hendardi menghimbau agar pemerintah meningkatkan kontrol atas penggunaan alat-alat kekerasan, khususnya produk-produk bahan peledak, yang selama ini ternyata masih di bawah kendali orang-orang lama. “Pemerintah harus mengevaluasi kerja aparat hukum dalam pengungkapan teror bom ini, sehingga kejadian ini tidak akan terus berulang,” 

Yang lebih penting lagi, Presiden Gus Dur harus menarik garis tebal dengan kekuatan-keuatan lama, sehingga ia bisa bersikap tegas dalam menghadapinya. “Kompromi-kompromi politik yang dilakukan selama ini sudah membuktikan tidak meperbaiki keadaan dan korban terus berjatuhan,” tutur Hendardi. (diks)

 


Kembali ke Halaman Utama

Return to Main Page

About Galaxy WEBAdvertising Info Submit a Page
©2000 Galaxy M:318

Hosted by www.Geocities.ws

1