Archeological Facts - Kisah Keluaran |
Kisah Keluaran |
|
Para ahli mengemukakan bahwa kemungkinan besar Kitab Taurat / Perjanjian Lama ditulis oleh para theolog atau ahli agama Yahudi untuk alasan politis. Dan penulisan ini terjadi sekitar antara tahun 7 sampai 3 sebelum masehi. Jadi sekitar 2000 tahun sesudah waktu yang dituliskan Alkitab.
|
|
Batu Bata
Kitab Keluaran 1:13-14 berbunyi " Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu." |
|
Sekalipun para penduduk di delta sungai Nil tidak lagi mengalami perbudakan, rumah - rumah di kawasan itu masih dibangun menggunakan cara tradisional yaitu dengan batu bata yang dibuat dari lumpur tanah liat. Ini adalah teknik membangun gedung yang lazim di delta sungai Nil, tetapi tidak di Yerusalem dimana gedung dibuat dari batu.
|
|
Nama Kota |
Maka para ahli berupaya keras menemukan kedua kota perbekalan ini. Tentu saja tidak ada kota bernama Pitom dan Raamses di jaman sekarang ini. |
Setelah penelitian geologis dilakukan, maka diketahui sebuah anak sungai Nil yang kini sudah mengering. Dan di pinggiran anak sungai itu, tepatnya di sebuah tempat bernama "Qantir" sekitar 45KM dari kota Tanis, ditemukan kaki dari sebuah patung dan di dekatnya dasar dari sebuah prasasti. Di prasasti teresebut tertulis, bahwa prasasti tersebut adalah bagian dari Kuil Raamses II. |
|
Kota Raamses Terbukti
Setelah diekskavasi oleh arkeologis dari Jerman dan Austria, disimpulkan bahwa kota seluas 20 mil persegi ini adalah kota Avaris, yang kemudian diganti namanya oleh Firaun yang baru menjadi "Rumah Raamses". Dengan demikian Alkitab terbukti akurat dalam hal ini dan menguatkan pendapat bahwa bangsa Yahudi setidaknya pernah tinggal, diperbudak dan membangun bagi Firaun sebuah kota di Mesir. |
|
Saksi Mata Apabila para ahli agama di Yerusalem mengarang cerita - cerita di Alkitab, maka pada jaman itu para ahli tentu menulis Tanis sebagai ibukota Mesir. Fakta bahwa Alkitab menuliskan Raamses, kota yang sudah punah pada tahun 1000 sebelum masehi menguatkan bukti bahwa penulis Kitab Keluaran menuliskan sendiri sebagai saksi mata semua kejadian yang tertulis di Kitab Keluaran. |
|
Kata - Kata Mesir Kata "buluh" dalam bahasa Ibrani adalah "Suph" yang adalah kata bahasa Mesir. Memang "Buluh" tidak ditemukan di Israel pada jaman itu. Demikian juga kata - kata seperti "Nil", "Pandan", "Keranjang" dan "Pinggiran Sungai" dalam bahasa Ibrani adalah sama dengan kata - kata dalam bahasa Mesir. Ini membuktikan bahwa bangsa Yahudi pernah tinggal lama di Mesir sehingga mengadopsi kata - kata tersebut. Bahkan nama "Musa" sendiri berasal dari bahasa Mesir yang berarti "lahir" atau "diambil/dipungut/ditemukan". |
sama dalam bahasa Mesir maupun Ibrani |
Kesimpulan
Dengan demikian para arkeolog telah menyimpulkan bahwa catatan Alkitab tepat dan akurat sesuai bukti arkeologis mereka dan menerima fakta bahwa bangsa Yahudi pernah tinggal di Mesir dan kemudian keluar dan menjadi bangsa sendiri yang berpusat di Yerusalem. |
|
Bahan diambil dari berbagai sumber antara lain buku Tanda
Tangan Allah karya Grant R Jeffey dan Who Was Moses
karya BBC London untuk Discovery Channel. Dikumpulkan oleh Sugeng
Wiguno. |
|
About
Galaxy WEB | Advertising Info
| Submit
a Page
|