Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

Nas untuk Hari Ini :
Matius 12:1-21.
Ayat Hafalan :
Matius 12:8
"Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Ayat Acuan :
Markus 2:23-3:5 Lukas 13:10-17.
Tujuan :
a.    Marilah kita senantiasa memperlakukan hari Tuhan sebagai sesuatu yang kudus.
b.    Marilah kita menyadari bahwa Tuhan Yesus yang dulu tetap bekerja pada hari Sabat kini pun Dia setiap hari tetap masih terus bekerja.
c.    Marilah kita memiliki kehidupan yang menyembah Tuhan Yesus pada hari Sabat dan juga setiap hari, sambil mengembalikan semua kemuliaan kepada Dia.
 
Antara Tuhan Yesus dan bait Allah, siapakah yang lebih besar?
(Malius 12:6)
Apakah yang diinginkan Tuhan Yesus daripada kurban?
(Matius 12:7 )
Siapakah Tuhan atas hari Sahat itu?
(Matius 12:8)
 
Hari Sabat yang dirayakan dalam Perjanjian Lama merupakan peringatan terhadap tindakan Allah yang beristirahat setelah la selesai mencipta langit dan bumi, mencipta segala sesuatu yang lain, dan juga mencipta umat manusia. Alkitab berkata,
"Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat . . . Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya., dan la berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan me­nguduskannya" (Lukas 20:8, 11).
Sejak hari Jumat petang pada saat matahari tenggelam sampai pada hari Sabtu jam yang sama, lamanya dua puluh empat jam. Sejak zaman Perjanjian Baru hingga sekarang, kita merayakan hari kebangkitan Tuhan Yesus sebagai hari Tuhan untuk menyembah Dia. Tepatnya jatuh pada hari pertama sesudah Sabat yang lama. Hari ini kita akan mempelajari segala sesuatu yang dilakukan Tuhan Yesus pada hari Sabat.
 
Pada Hari Sabat Tuhan Yesus Mengajar
 
Pada hari Sabat, Tuhan Yesus pergi ke sinagoge (rumah sembahyang orang Yahudi) di Nazaret, dan membaca serta mengajar dari buku Yesaya. Di Kapernaum, la juga mengajar orang-orang yang berdoa di sinagoge, dan mereka tertegun mendengarkan pengajaran-Nya. Pengajaran Tuhan Yesus sangat-berbeda bila dibandingkan dengan pengajaran para ahli Taurat, karena Tuhan Yesus mengajarkan dengan penuh otoritas ilahi. Pengajaran­Nya menggetarkan hati para pendengar-Nya karena Firman­nya adalah Firman Allah sendiri. Bukankah Tuhan Yesus adalah salah satu pribadi Tritunggal ilahi?
 
Tuhan Yesus datang ke dunia ini, memberitakan kabar baik tentang kerajaan Allah, dan mengajar. Ia mengajarkan tentang kebaikan Allah dan kebenaran-sejati tentang keselamatan. Artinya : keselamatan kekal itu kita terima dengan jalan percaya kepada-Nya. Ia juga mengajarkan bahwa pekerjaan iblis adalah merampok, membunuh, dan membinasakan; tetapi pekerjaan Roh Kudus adalah yang selalu bersifat menolong kita.
 
Sekarang ini pun, pada hari Tuhan Firman Allah masih tetap diajarkan. Melalui para hamba pilihan-Nya, Tuhan Yesus masih tetap memberitahukan tentang kerajaan Allah itu kepada kita. Paulus mengajar Timotius, anaknya dalam iman,
 
"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau" (I 'Timotius 4:16).
 
Tuhan Yesus memerintahkan,
 
"Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu . . . " (Matius 28:20).
 
Bila saat ini kita mendengarkan Firman Allah yang diajarkan dalam kuasa Roh Kudus, maka Firman itu akan tetap berkuasa untuk memisahkan antara jiwa dan roh. Dengan demikian kita akan dijaga dan tetap kudus serta ditertibkan untuk berjalan dalam kebenaran-sejati yang digariskan dalam Firman itu.
 
Pada Hari Sabat Tuhan Yesus Melakukan Hal-hal yang Baik
 
Pada suatu hari, sementara Tuhan Yesus mengajar di sebuah sinagoge, berteriaklah seseorang yang dikuasai roh najis,
 
"Apa urusanMu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret?" (Markus 1:24).
 
Di sini Setan memanggil Tuhan Yesus sebagai "orang Nazaret" karena ia bermaksud dan berusaha agar orang Yahudi mendengarkan. Tuhan Yesus. Mereka memang menganggap hina orang-orang yang berasal dari Nazaret. Tetapi Tuhan Yesus menghardik roh najis itu,
 
"Diam, keluarlah dari padanya!" (ayat 25).
 
Seketika itu juga roh najis itu pun keluarlah dari dalam orang yang dirasuknya.
Sebagaimana yang kita lihat melalui hal ini, kita dapat mengetahui bahwa Tuhan Yesus mengajar dan menyembuhkan pada hari Sabat.
 
Pada suatu hari Sabat lain, Tuhan Yesus menyembuhkan seorang pria yang salah satu tangannya lumpuh. Seketika itu juga para pemimpin bangsa Yahudi menuduh-Nya melanggar hari Sabat karena menyembuhkan orang pada hari itu. Yesus menjawab mereka,
 
"Manakah yang diperbolehhan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" (Markus 3:4).
 
Tuhan Yesus datang ke dunia ini untuk mennenapkan kehendak Allah yang baik. Kehendak-Nya yang baik adalah melepaskan oran-orang berdosa yang seharusnya dibinasakan, menyelamatkan mereka, memberi mereka kehidupan baru, dan menjadikan mereka anak-Nya. Dengan demikian mereka dapat makmur dalam segala hal dan sehat-walafiat, sebagaimana jiwa mereka pun akan makmur (III Yohanes 2).
Sementara mengajar di sebuah sinagoge pada hari Sabat, Tuhan Yesus menyembuhkan seorang wanita yang telah dirasuk roh jahat selama delapan belas talim. Punggung wanita itu telah menjadi bungkuk. Sesudah disembuhkan, seketika itu juga wanita itu mempermuliakan Allah. Tetapi pemimpin sinagoge itu menjadi marah dan berkata :
 
"Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dari jangan pada hari Sabat" (Lukas 13:14,).
 
Kekakuan dan kebodohan mereka itu dijawab Tuhan,
 
"Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman? Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun dilihat oleh iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia, adalah keturunan Abraham?" (ayat 15-16).
 
Dewasa ini pun Tuhan Yesus hidup di dalam gereja-Nya dan jemaat­Nya melalui Roh Kudus. Bila kita berhimpun untuk menyembah Dia dan menghormati nama-Nya, la melakukan pekerjaan yang sama bagi kita sebagaimana yang telah dilakukan-Nya sewaktu la melayani di dalam tubuh-jasmani­Nya di atas bumi ini. Beberapa orang Kristen, walaupun memang sudah dilahirkan baru, namun mereka masih tetap hidup dalam ketidakpercayaan. Mereka hidup sebagai budak dosa, budak setan, dan budak penyakit. Bila kita menyembah Tuhan Allah dan menghormati nama-Nya, cengkeraman Setan pun dipatahkan.
 
Tuhan Yesus adalah Tuhan atas Hari Sabat
Orang Israel merayakan Sabat sebagai hari untuk menyembah Tuhan dan beristirahat (Imamat 23:3). Tetapi setelah mereka dipulangkan dari tawanan di Babel, makna Sabat itu menjadi kabur bagi mereka, dan kegiatan mereka pada hari Sabat itu hanyalah sekedar upacara keagamaan yang kosong belaka. Hari Sabat telah berubah menjadi sarana untuk menutupi kemunafikan mereka.
Kepada orang-orang Yahudi yang pendapatnya kaku karena se­kadar mengikuti peraturan harfiah itulah Tuhan Yesus mengajar mereka mengenai makna Sabat yang sesungguhnya. Hari Sabat adalah untuk manusia. Hari sesudah Adam diciptakan adalah hari Sabat. Jadi hari kehidupannya yang pertama sepenuhnya adalah hari perhentian yang dinikmatinya di taman penuh berkat yang telah disediakan Allah bagi dirinya. Perhatikanlah di sini bahwa Sabat adalah hari sejahtera, sukacita, dan istirahat bagi Adam. Hari Sabat itu bukanlah hari perbudakan, hari tawanan, ataupun hari tekanan-batin. Satu-satunya hal yang dituntut dari Adam pada hari itu adalah memuji dan membesarkan serta menyembah Tuhan Allah.
 
Tuhan Yesus datang ke Betlehem, di tanah Yudea untuk menjadi Juru Selamat umat-Nya. Melalui darah-Nya yang ditumpahkan dan tubuh-Nya yang dihancurkan di kayu salib, Yesus membayar hukuman mati dan menghapus dosa mula-mula umat manusia. Sejak hari yang agung itu, siapa pun yang percaya kepada Dia dihidupkan rohnya, dan diberi kehidupan kekal.Tuhan  Yesus, yang. memberi kita kehidupan, pengharapan, dan kesempatan baru, bangkit pada keesokan hari setelah hari Sabat hari pertama sesudah hari Sabat.
 
Karena tidak taat kepada Allah, Adam dan Hawa kehilangan sejahtera Allah. Mereka dikutuk Allah, dan roh mereka mati. Sebagai akibatnya, segala sesuatu dalam kehidupan mereka menjadi tidak beres, dan tubuh mereka mulai mengenal penyakit. Mereka "terkutuk". Kini mereka harus berlelah-lelah bekerja keras untuk menghasilkan makanannya dan untuk bertahan dalam kehidupan ini. Tetapi kita yang telah menjadi orang Kristen dengan jalan percaya kepada Yesus dan taat kepada-Nya kini telah memasuki Sabat baru yang kekal. Hari kebangkitan Yesus itu kita rayakan dengan jalan berhimpun untuk menyembah Dia, dan Ia memberi kita sejahtera di dalam hati. Gereja mula-mula menyembah Tuhan pada hari pertama sesudah Sabat (Kisah Para Rasul 2:1; 20:7), yang tidak lain adalah hari kebangkitan Yesus. Rasul Paulus juga menyarankan agar kita menyembah Tuhan pada hari pertama setiap minggu yang adalah hari Minggu (I Korintus 16:1, 2).
 
Tuhan Yesus menjawab orang-orang Farisi,
 
“Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat" (Matius 12:8).
 
Itu terjadi pada waktu mereka menuduh Tuhan Yesus dan murid­-murid-Nya, karena mereka memetik biji gandum dan memakannya pada hari Sabat. Pada hari Sabat, Allah Tritunggal itu menerima penyembahan yang kita naikkan kepada-Nya. Ia menganugerahkan sejahtera dan perhentian­Nya kepada kita.
 
Hari ini kita telah belajar tentang apa yang dilakukan Tuhan Yesus pada hari Sabat, dan tentang karya-karya-Nya yang terus berlanjut di antara kita. Semoga semua kemurahan dan kasih Allah itu menyertai kita kapan pun kita menyembah Tuhan Yesus!
Pengajaran Tuhan Yesus berbeda dari pengajaran siapa?
(Markus 1:22)
Di antara kesepuluh hukum, hukum yang
keberapakah yang menjadi hukum tentang Sabat?
(Keluaran 20:8-11)
Pada hari yang mana Allah beristirahat
sesudah la mencipta dunia?
(Kejadian 2:2, 3).
 
 
 
PENERAPAN
1.      Marilah kita mempelajari perkataan Tuhan Yesus, hidup oleh kuasa perkataan-Nya itu, dan menghayati kehidupan beriman yang sukses.
2.      Hari ini kita telah belajar tentang hari Sabat. Kita juga telah menyimak pengajaran Yesus bahwa "melakukan hal-hal yang baik pada hari Sabat adalah sesuatu yang baik." Sudahkah Anda melakukan hal­-hal yang baik bagi para tetangga di dekat rumah? Ceritakanlah satu sama lain pengalaman Anda masing-masing tentang hal memberi sesuatu kepada orang lain.
 
Prepared by:
Bambang Wiyono

 
 
 
 
 
1
Hosted by www.Geocities.ws