Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

Spiritual Leadership-27 :

How to Overcome Adversity

(Bagaimana cara mengatasi kesukaran)

Oleh David Yonggi Cho

             Selama kita hidup di dunia ini kita tidak akan selalu menjalani jalan yang bagus. Kadang-kadang kita akan menemukan diri kita di tengah-tengah kesukaran yang tidak dapat kita gambarkan.  Kita mungkin menghadapi kenyataan yang kelihatannya tidak ada jalan keluarnya.  Selain itu, bagi masyarakat kota, kita mungkin menemukan diri kita sedang berada dalam keadaan keuangan atau dalam keadaan sosial yang buruk.  Ketika kita sungguh-sungguh terdesak dalam keadaan seperti itu, bagaimana kita bisa keluar dari sana?

            Pada masa-masa seperti itu, banyak orang mencari jawaban eksternal (dari luar) untuk masalah-masalah mereka. Ini merupakan kecenderungan yang wajar bagi seseorang untuk berpegang pada apapun ketika ia dihadapkan dengan masalah-masalah yang tidak dapat terselesaikan.  Apabila kita melayani, kita bertemu dengan orang-orang dari berbagai keadaan dengan tingkat sosial yang berbeda-beda.  Setiap dari mereka mempunyai masalah dengan situasi sendiri-sendiri, dan mereka datang untuk mencari jawabannya.

              Suatu malam setelah kebaktian Rabu malam, saya pergi ke kantor saya untuk beristirahat.  Saya didatangi oleh seseorang.  Ketika ia melihat saya, ia meminta saya untuk memberikannya 100.000 won.  Ia memberitahu saya bahwa ia berencana untuk menggunakan uang tersebut untuk mengklaim kembali SIM nya yang telah dicabut.  Ia mengatakan jika saya tidak memberinya uang itu, maka ia tidak akan datang ke Yoido Full Gospel Church lagi.  Ia juga memberitahu saya bahwa meskipun ia telah pergi ke gereja lain sebelumnya, ia dilahirkan kembali dan dipenuhi oleh Roh Kudus ketika di Yoido Full Gospel Church.  Ia mengancam jika saya tidak memberinya uang, maka ia akan melepaskan apa yang telah ia capai selama ini seperti keselamatannya dan kuasa Roh Kudus.

            Seorang yang lain yang datang kepada saya untuk konseling memberitahu saya bahwa ia telah dibesarkan di suatu panti asuhan, dan melalui bantuan dermawan dari para misionaris, ia dapat menyelesaikan pendidikannya di college.  Setelah lulus, ia menikah, memiliki anak, dan menjalankan suatu bisnis.  Kemudian bisnisnya bangkrut dan ia harus mengirim anak dan sitrinya ke rumah orang tua istrinya.  Ia berdoa di Osanri Choi Ja Shil Memorial Fasting Prayer Mountain dan baru saja kembali dari sana.  Namun, ia meminta saya untuk meminjamkannya uang untuk memulai suatu bisnis yang lain.  Jika tidak, ia akan bunuh diri dan meninggalkan anak dan istrinya.

 
 
 
1
Hosted by www.Geocities.ws