Spiritual-Leadership-21:
Divine Healing as
a Tool in Spreading the Gospel
(Kesembuhan Ilahi
Sebagai Alat untuk Menyebarkan Injil)
Oleh: David Yonggi
Cho
Sekarang ini
banyak para pendeta yang tidak mengajarkan tentang kesembuhan
ilahi. Hal ini merupakan kesalahan besar. Tuhan menggunakan
kesembuhan ilahi sebagai alat yang hebat untuk menyebarkan
Injil. Tuhan berfirman dalam Keluaran 15:26, "Akulah
Tuhan yang menyembuhkan engkau." Selain itu, di dalam
Perjanjian Lama ada banyak peristiwa dimana Tuhan menyembuhkan
orang-orang.
Anak Allah,
Yesus Kristus yang datang ke dunia ini, juga menggunakan
kesembuhan ilahi sebagai alat untuk menyebarkan Kabar Baik.
Dua pertiga dari pelayanan Yesus adalah pelayanan kesembuhan.
Ada alasannya mengapa Yesus banyak melakukan pelayanan
menyembuhkan orang sakit. Hal ini merupakan caya yang paling
efektif untuk menyampaikan tentang kasih Tuhan, karunia dan
berkatNya untuk membawa orang-orang kepada Tuhan.
Kita para
hamba Tuhan juga harus terlibat di dalam pelayanan
penyembuhan. Kita membaca dalam Markus 16:15-18,
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada
segala mahluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:
mereka akan mengusir setan-setan demi namaKu, mereka akan
berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka
akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut,
mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan
tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."
Yesus mengatakannya dengan jelas bahwa penyebaran Injil
berbarengan dengan kesembuhan ilahi. Penyebaran Injil dan
kesembuhan ilahi tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu,
kedua-duanya merupakan tanggung jawab dari semua pendeta.
Sejarah Gereja
menunjukkan bahwa pertumbuhan gereja mula-mula yang
menakjubkan tersebut berhenti ketika gereja tersebut lalai
untuk mengajarkan tentang kesembuhan ilahi. Ketika Gereja
dengan setia mengajarkan tentang kesembuhan ilahi dan berdoa
bagi orang sakit selama abad pertama dan kedua, Gereja terus
bertumbuh meskipun dianiaya. Namun Gereja telah lalai untuk
mengajarkan tentang kesembuhan ilahi hingga sekarang. Gereja
harus terlibat lagi di dalam kesembuhan ilahi untuk membawa
orang-orang kepada Kerajaan Allah.
Selain itu,
kepada Yohanes Pembaptis, Yesus menggunakan kesembuhan ilahi
sebagai bukti bahwa diriNya adalah sang Mesias. Ketika Yohanes
Pembaptis ada di penjara, ia mengirimkan dua orang pengikutnya
untuk menanyai Kristus apakah Ia benar-benar seorang Mesias.
Yesus menjawabnya dengan menyembuhkan orang sakit sebagai
bukti bahwa Ia adalah Mesias (Lukas 7:20-22). Karena alasan
ini, para hamba Tuhan sekarang ini haruslah sungguh-sungguh
mempelajari tentang kesembuhan ilahi dan menggunakannya
sebagai alat yang hebat untuk penyebaran Injil. Apabila kita
melakukannya, maka pelayanan kita akan mendapatkan kekuatan
dan semangat yang luar biasa serta membawa banyak jiwa yang
hilang kepada Tuhan.
Pertumbuhan pesat
Gereja Yoido Full Gospel tidak hanya terletak pada pesan yang
disampaikan dari atas mimbar saja, tetapi juga doa kami yang
terus menerus untuk orang-orang sakit. Ketika gereja kami
pertama kali dibangun di Daejeo-dong, kesembuhan ilahilah yang
membawa banyak jiwa kepada Tuhan.
Karena kesembuhan
ilahi terjadi melalui iman, maka mujizat kesembuhan ilahi
dapat terjadi pada siapa saja. Melalui kesembuhan ilahi,
pengajaran tentang Injil menjadi mudah. Tidak peduli dimanapun
seorang hamba Tuhan melayani, ia harus terlibat di dalam
kesembuhan ilahi. Terutama bagi seorang misionaris, pelayanan
kesembuhan ilahi dapat membawa keberhasilan atau kegagalan.
Apabila para misionaris pergi ke daerah yang baru dimana
kebiasaan dan tradisinya sangat asing bagi mereka, maka sulit
bagi misionaris untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru;
selain itu, juga memerlukan waktu agar mereka dapat diterima
oleh penduduk lokal. Tetapi, apabila penduduk lokal mengalami
kesembuhan ilahi melalui doa misionaris tersebut, maka ia akan
lebih cepat diterima. Kesembuhan ilahi merupakan cara yang
tercepat dan terbaik bagi seorang misionaris untuk menarik
hati para penduduk lokal.
Kesembuhan ilahi
bukan hanya bukti dari iman, tetapi juga merupakan salah satu
karunia dari Roh Kudus. Oleh karena itu, para pendeta harus
terus berdoa, "Oh Roh Kudus, bantulah kami agar dipakai
sebagai alatMu untuk kesembuhan ilahi." Kesembuhan ilahi
merupakan cara terbaik untuk menunjukkan kasih dan kebaikan
Yesus Kristus.
Setan menyebabkan
penyakit bagi manusia. Oleh karena itu, para pendeta harus
mendoakan mereka yang sakit dalam nama Yesus, membebaskan
mereka dari cengkraman setan, dan menunjukkan kuasa Injil yang
besar.
Saya sering
bepergian ke luar negeri untuk tujuan misionaris. Bahkan di
tempat-tempat seperti AS atau Eropa dimana kondisi sanitasinya
baik, ketika saya meminta orang yang sakit agar mengangkat
tangannya, lebih dari setengah orang-orang mengangkat
tangannya. Sebenarnya, tidak ada orang yang benar-benar
terbebas dari sakit. Oleh karena itu, kesembuhan ilahi
merupakan cara yang baik untuk mengajarkan Injil. Tidak ada
pengalaman akan kuasa Injil yang lebih besar daripada penyakit
yang disembuhkan. Untuk memahami kasih dan kebaikan Yesus
Kristus, lebih baik disembuhkan daripada mendengarkan 100
khotbah. Merupakan berkat yang besar jika mampu membawa
sedemikian banyak orang kepada Kristus dengan berdoa bagi
kesembuhan mereka.
Selama kebaktian
atau konferensi, tanpa mendoakan yang sakit, maka yang hadir
menjadi lebih sedikit. Namun, ketika Tuhan mengadakan mujizat
kesembuhan ilahi, yang hadir meningkat secara dramatis. Tentu
saja di antara mereka ada yang disembuhkan dan ada yang tidak.
Kita tidak boleh merasa kecewa dengan berpikir mengapa mereka
tidak disembuhkan. Lebih baik kita bersukacita dan bersyukur
kepada Tuhan bagi mereka yang telah disembuhkan.
Ketika kita
bersaksi kepada 100 jiwa yang terhilang, tidak semuanya akan
berbalik kepada Kristus. Jika kita bisa membawa separuhnya
kepada Kristus, Itu berarti kita adalah saksi-saksiNya yang
hebat. Rata-rata apabila kita bersaksi kepada 100 orang, yang
bertobat sekitar 20-30 orang. Sama seperti kesembuhan ilahi.
Tidak semua orang sakit akan disembuhkan dengan doa kesembuhan
kita. 20 atau 30 diantara 100 orang yang menerima kesembuhan
ilahi merupakan karunia besar dari Allah. Ketika pengobatan
modern dan rumah sakit tidak dapat memberikan kesembuhan,
kesembuhan ilahi benar-benar merupakan karunia besar dari
Allah! Meskipun keseratus orang yang kita doakan itu tidak
sembuh, kita tidak boleh berhenti mendoakan orang-orang yang
sakit.
Ketika kita
berdoa untuk kesembuhan ilahi, ada tindakan tertentu yang
harus kita lakukan. Kita tidak boleh melakukan paksaan seperti
menghantam mereka dengan kepalan tangan atau dengan telapak
tangan. Ketika kita mendoakan orang lain, kita harus
meletakkan tangan kita pada mereka, dan berdoa kepada Tuhan
agar menyembuhkan mereka. Sebenarnya manusia terkena kutuk
penyakit karena dosa. Peperangan kita bukanlah melawan darah
dan daging, tetapi melawan setan yang diberikan kuasa atas
kita untuk membuat kita sakit. Kita tidak boleh menghukum
tubuh kita yang ditindas oleh setan, meskipun kita membenci
setan. Karena peperangan kita melawan penyakit merupakan
peperangan roh, kita dapat menang melalui iman dan doa. Oleh
karena itu, kita harus meletakkan tangan kita pada orang yang
sakit dan berdoa bahwa kuasa kesembuhan dari Yesus Kristus
akan timbul di dalam diri orang tersebut.
Kesembuhan ilahi
merupakan alat yang dahsyat untuk membagikan kasih dan
kebaikan Yesus Kristus. Karya kesembuhan ilahi harus sekali
lagi diajarkan di gereja sekarang ini. Mengapa anda mengeluh
bahwa gereja anda tidak bertumbuh? Pertama-tama anda harus
berdoa untuk karunia kesembuhan ilahi. Dengan iman, teruslah
berdoa untuk kesembuhan ilahi bagi orang-orang sakit.
Melalui karya kesembuhan ilahi, orang-orang akan menerima
Injil, sedangkan gereja anda terus bertumbuh.