Spiritual
Leadership - 10
Discerning
of Spirits
(Membedakan
Roh)
Oleh
David Yonggi Cho
Setiap
hamba Tuhan harus bisa membedakan antara pekerjaan Roh Kudus dan
pekerjaan setan. Dimana pekerjaan Roh Kudus
sungguh-sungguh terjadi, di situ pulalah pekerjaan setan juga
meningkat.
Para pendeta tidak
boleh begitu saja mempercayai setiap roh. Para
pendeta harus bisa membedakan roh, apakah roh tersebut berasal dari
Allah atau dari setan. Karena setiap roh memiliki
sifat masing-masing maka kita dapat membedakan roh melalui sifatnya.
Suatu hari seorang
pendeta di Seoul datang berbicara kepada saya. Dia
memberitahu saya bahwa ia merasakan adanya suatu jenis roh yang asing
di dalam dirinya. Tetapi ia tidak yakin apakah roh
tersebut adalah roh baik atau bukan. Pada intinya,
ia tidak yakin apakah roh tersebut dari Allah atau dari setan.
Pendeta tersebut meminta saya untuk memeriksa roh ini.
Maka saya memintanya untuk memberitahu saya tentang segala
sesuatu yang telah terjadi. Pendeta tersebut memberitahu saya bahwa ia
mulai bernubuat semenjak ia mengenal roh asing tersebut. Ada
waktunya dimana nubuatannya itu benar dan terjadi persis seperti apa
yang dinubuatkan. Namun, di lain waktu nubuatan
tersebut salah dan tidak terjadi. Pada saat
nubuatannya itu salah, pendeta tersebut mendengar roh itu berkata
kepadanya, “Aku hanya mengujimu.”
Seringkali
roh tersebut menyuruhnya untuk menulis sesuatu dan pendeta tersebut
menurut. Tetapi setelah pendeta tersebut menulis,
ia tidak dapat mengerti apa yang ia tulis. Sebagai
tambahan, pendeta tersebut juga mengatakan bahwa semenjak hari itu ia
merasa ketakutan seperti ada sesuatu yang bergerak dan merangkak di
dalam dirinya.
Ini
merupakan hasil kerja setan. Tidak peduli seberapa keras setan
berusaha menyembunyikan identitasnya, namun ia tidak akan bisa
melakukannya. Walaupun serigala memakai kulit
domba, cepat atau lambat identitasnya akan terbongkar juga. Oleh
karena itu, ketika kita membedakan roh, kita harus melakukannya
seperti yang diajarkan oleh Yesus.
Yesus
mengatakan, “Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah
yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak
baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu
menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon
yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. ...
Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.” (Matius
7:17-20). Oleh karena itu, kita dapat dengan mudah
membedakan roh dengan melihat buahnya.
Berbeda
dengan Allah yang mulia dan agung, setan pandai menipu dan sembrono.
Oleh karena itu, kapanpun Allah memberitahukan penglihatan nubuatan
kepada kita, Ia akan melakukannya dengan cara yang mulia dan agung,
dan Allah hanya akan melakukannya apabila benar-benar perlu. Tetapi,
nubuatan yang berasal dari setan itu sembrono dan mudah berubah
seperti aliran air. Setan suka ikut campur dalam
segala hal, besar dan kecil, dengan mengatakan, “Pakailah pakaian
ini dan itu hari, berjalanlah melalui jalan ini, lakukanlah ini dan
lakukanlah itu.” Setan suka ikut campur dalam
hal-hal yang sepele. Setan bahkan mengancam dengan
mengatakan, “Jika kamu tidak melakukan seperti yang kuperintahkan
kepadamu, anakmu akan mengalami kecelakaan, dan ia akan mati dengan
cara yang mengenaskan.” Oleh karena itu, kita
dapat dengan mudah membedakan roh, karena kita dapat mengetahui
sifatnya dari buahnya.
Apabila
setan merasuki seseorang, orang tersebut akan merasa gelisah, ini
dikarenakan sifat setan yang sesungguhnya adalah kekhawatiran.
Oleh Allah setan telah ditakdirkan untuk binasa. Karenanya,
setan tidak pernah beristirahat. Seperti tertulis
dalam Yesaya 48:22, “Tidak ada damai sejahtera bagi orang-orang
fasik.” Oleh karena itu, ketika setan
memasuki hati seseorang, orang tersebut akan merasa gelisah dan cemas,
dan setan menimbulkan masalah melalui rasa iri dan kebencian kemanapun
orang tersebut pergi.
Tetapi,
ketika Roh Kudus berdiam di dalam diri seseorang, orang tersebut akan
dipenuhi dengan kasih dan damai sejahtera. Alkita
memberitahukan kepada kita di dalam I Yohanes 4:8, “... Allah adalah
kasih,” dan di dalam Yohanes 14:27, “Damai sejahtera Kutinggalkan
bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan
tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah
gelisah dan gentar hatimu.” Oleh karena itu,
ketika kita dipenuhi oleh Roh Kudus, kasih dan damai sejahtera
mengalir dari kita, cukup untuk dibagikan kepada orang-orang.
Di
dalam dunia ini, kita akan terus menerus dicobai oleh dosa.
Namun, Roh Kudus mengawasi kita sepanjang waktu dan Ia memimpin
kita sehingga kita menyerah pada pencobaan, melainkan tetap kudus.
Sebaliknya, mereka yang dikuasai setan dipenuhi dengan pikiran kotor
dan buruk.
Roh
Kudus selalu mengajari kita tentang kebenaran Alkitab, sementara itu
setan menyuruh kita untuk menentang Alkitab. Setan menipu kita dengan
mengatakan kepada kita bahwa ia adalah Roh Kudus, dan ia membuat
pembelaan dengan mengatakan, “Itu hanyalah ujian.” Namun,
Tuhan tidak harus membela diriNya sendiri, dan Tuhan tidak
melakukannya. Alkitab mengatakan di dalam Kejadian 1:1, “Pada
mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Allah
tidak pernah menjelaskan diriNya sehubungan dengan keberadaanNya.
Karena itu ada perbedaan yang membedakan antara buah dari Roh Kudus
dan buah dari setan, sehingga kita dapat membedakan roh melalui
buahnya.
Kadang-kadang
pekerjaan roh jahat menimpa orang percaya yang rindu dipenuhi Roh
Kudus. Dalam hal ini, orang-orang menyebutnya kerasukan roh jahat.
Tetapi, orang yang seperti ini tidak dirasuki roh jahat, tetapi
sebenarnya ia ditekan oleh roh jahat. Kami menyebut hal ini dengan
“the work of two spirits” (pekerjaan dua roh). Hal
itu tidak berarti bahwa Roh Kudus dan roh jahat tinggal bersama-sama
di dalam diri orang tersebut, tetapi roh jahat tersebut kadang-kadang
menekannya dari luar, meskipun Roh Kudus tinggal di dalam diri orang
tersebut.
Oleh karena itu, kita
tidak dapat mengatakan bahwa seorang yang percaya yang berada dalam
kondisi seperti itu pasti akan masuk neraka setelah meninggal, karena
orang tersebut telah menerima Kristus sebagai Juru Selamatnya.
Ia hanya menderita karena gangguan setan. Oleh
karena itu, kita harus terbuka terhadap pekerjaan Roh Kudus dan
menolak pekerjaan setan. Meskipun kita menolak pekerjaan setansetan
tidak akan mundur begitu saja. Roh jahat akan berjuang agar dapat
terus tinggal dan meneruskan serangannya. Hanya pekerjaan tetap dari
Roh Kudus yang akan memaksa mereka untuk mundur.
Untuk menolong
orang-orang percaya yang ditekan oleh roh jahat, kami para pendeta
harus menenangkan mereka terlebih dahulu, dan mengajari mereka Firman
Tuhan karena mereka harus mempersenjatai diri mereka dengan Firman
Tuhan dan berjuang melawan roh jahat. Maka roh
jahat akan pergi. Kita para hamba Tuhan harus
memimpin di dalam pertempuran melawan roh jahat.
Di
dalam sebuah gereja dimana pekerjaan Roh Kudus sering bermanifestasi
dalam cara-cara yang berkuasa, maka roh jahat tidak akan bisa
menemukan celah untuk masuk. Di dalam sebuah gereja
dimana pekerjaan Roh Kudus jarang bermanifestasi, maka kita dapat
melihat pekerjaan daripada roh jahat. Ketika saya
pergi ke berbagai provinsi untuk berkhotbah, saya melihat banyak orang
menderita karena ditekan oleh roh jahat. Pada waktu itu, pengetahuan
mengenai Roh Kudus masih kurang dan gerakan Roh Kudus belum dimulai
dengan sungguh-sungguh. Di antara banyak orang yang
dipenuhi oleh Roh Kudus, satu atau dua orang kadang-kadang ditekan
oleh setan. Oleh karena itu, beberapa orang percaya takut untuk
menerima Roh Kudus.
Saya
pernah mendengar tentang seorang pendeta yang baru saja lulus dari
seminari, kemudian ia pergi untuk membuka gereja di negaranya.
Pada waktu kebaktian, ia berteriak kepada jemaat agar menerima
Roh Kudus. Tetapi, bukannya Roh Kudus yang datang, melainkan
sekelompok roh jahat yang datang dan menakuti pendeta muda tersebut.
Setelah kejadian itu, ia menyerahkan sepenuhnya pada gerakan
Roh Kudus.
Semua
hamba Tuhan harus berhati-hati akan gangguan setan ini. Setan
selalu berusaha untuk mengacaukan pekerjaan Roh Kudus. Namun,
ketika setan mengganggu dengan cara yang seperti itu, jika pendetanya
mengajarkan jemaat untuk melawan setan dengan Firman Tuhan, maka setan
akan kabur.
Untuk
memimpin gerakan berdasarkan Roh Kudus, kami para pendeta tidak hanya
harus memiliki pengetahuan tentang Roh Kudus saja, tapi juga harus
memiliki pengetahuan tentang bagaimana usaha setan untuk mengacau.
Ketika kami memimpin kebaktian, untuk membiarkan jemaat
dipenuhi Roh Kudus, kami harus mengikat setan di dalam doa, dengan
demikian kita menahan pekerjaan setan.
Seperti
tertulis dalam Matius 16:19, “...Apa yang kauikat di dunia ini dan
apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Ketika
kita mengunjungi anggota kita atau berhotbah tentang Firman Tuhan
dalam suatu kebaktian, kita mungkin merasa setan sedang bekerja
mengacaukan pelayanan kita. Maka kita harus
terlebih dahulu mengikat setan dengan mengatakan, “Di dalam nama
Yesus Kristus, saya mengikatmu.” Jika kita tidak
mengikat setan, maka kita sebenarnya sedang mengijinkannya untuk
bekerja secara bebas, dan pelayanan kita akan dihalangi oleh setan.
Selain
itu, setan kadang membuat bingung dengan merasuki pikiran manusia.
Apabila setan merasuki seseorang, hal-hal yang disebutkan di
atas akan terjadi. Tetapi apabila setan merasuki
pikiran manusia, maka muncullah yang namanya ajaran sesat.
Untuk
membedakan ajaran sesat tersebut, pertama-tama kita harus mengujinya
dengan kebenaran Kristus. Di dalam kebanyakan
kepercayaan dan ajaran sesat, kebenaran tentang Kristus telah
diselewengkan.
Anak
Allah, Yesus Kristus dilahirkan ke dunia ini melalui tubuh sang
perawan Maria karena Roh Kudus. Yesus Kristus mati di kayu salib untuk
menebus umat manusia dari dosa, dan Ia bangkit kembali pada hari
ketiga dan naik ke surga. Kelak Ia akan kembali ke
dunia ini untuk menghakimi dunia. Siapa saja yang percaya akan
kebenaran Firman Tuhan ini, maka ia akan diselamatkan. Tetapi
barangsiapa mengikuti orang yang sesat, menerima ajaran sesat mereka,
maka ia akan binasa. Ajaran manapun yang mengubah
kebenaran tersebut adalah sesat dan akibatnya adalah penghukuman.
Orang-orang
sesat sedang membuat kesalahan fatal tentang kebenaran akan Kristus.
Apakah anda tahu apa yang dikatakan oleh pengikut Moon?
Mereka mengatakan bahwa Yesus Kristus telah gagal dalam
tugasNya menebus umat manusia dari dosa asal karena Yesus telah mati
di kayu salib. Mereka menyatakan bahwa
pemimpin mereka yaitu Moon Sunmyung adalah mesias yang sesungguhnya
yang diramalkan akan kembali. Mereka berpendapat bahwa pemimpin mereka
datang untuk melakukan penebusan yang gagal dilakukan oleh Yesus.
Jadi, ajaran mereka adalah sesat karena ajaran mereka tersebut
benar-benar menyimpang dari kebenaran alkitab tentang Yesus Kristus.
Saksi
Yehova menyatakan ajaran yang sesat bahwa Kristus hanyalah
salah satu malaikat, bukan Tuhan. Para pengikut
gerakan Jesus Only (Hanya Yesus) berpegang pada doktrin yang salah
bahwa Bapa adalah Yesus Kristus dan Roh Kudus juga adalah Yesus
Kristus.
Semua
ajaran-ajaran ini telah mengubah cerita tentang Yesus yang ada di
Alkitab. Mereka yang tertipu dan mempercayai ajaran
sesat tersebut akan menghadapi kebinasaan. Tidak
ada kompromi bagi mereka yang mengatakan hal di luar ajaran alkitabiah
mengenai Kristus.
Selain
itu, untuk membedakan orang-orang sesat dan ajaran sesat mereka,
seseorang harus menyelidiki teologi, yakni ajaran dari Allah. Tidak
dapat disangkal bahwa Alkitab mengungkapkan tentang Tritunggal –
kesatuan Allah Bapa, Yesus Kristus Sang Putra, dan Allah Roh Kudus di
dalam satu Tuhan.
Ketika Yesus Kristus
dibabtis di sungai Yordan, suara Tuhan datang dari atas dan Roh Kudus
turun seperti seekor merpati, dan kemudian Kristus dipenuhi oleh Roh
Kudus (Matius 3:16,17). Dalam doa Rasul Paulus, ia
mengatakan, “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.” (2 Kor 13:13),
semuanya itu menandakan bahwa Allah adalah Allah Tritunggal.
Di
dalam Perjanjian Lama, seperti yang tertulis dalam Kejadian 1:26
tentang penciptaan manusia dikatakan, “Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita.” Ketika
manusia mulai membangun Menara Babel, Tuhan berfirman di dalam
Kejadian 11:7, “Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana
bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa
masing-masing.”
Doktrin mengenai
Tritunggal, yang mengajarkan tentang Allah Tritunggal yang terdiri
dari Bapa, Putera dan Roh Kudus, bukanlah temuan dari seorang ahli
teologia. Ini merupakan kebenaran yang dibukakan bagi kita yang
terdapat di Alkitab.
Namun ajaran-ajaran
sesat menolak adanya konsep Tritunggal. Oleh karena
itu, sangatlah penting untuk sungguh-sungguh membangun ajaran Kristus
dan kebenaran untuk membedakan orang-orang sesat dan ajaran-ajaran
sesat mereka.
Setan menjadi
bertambah kalut seiring dengan berjalannya waktu, karena ia menyadari
bahwa waktunya semakin pendek. Oleh karena itu, para hamba Tuhan harus
menjadi ahli dalam membedakan ajaran-ajaran sesat agar dapat
melindungi jemaat yang telah dipercayakan kepada kita.