Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

4. KEBERANGKATANKU BERSAMA BIBI KE SHABA
Ef. 1:21-22 “ Kedudukan Kristus itu jauh lebih tinggi daripada kedudukan segala pemerintah, segala penguasa, segala pemimpin, segala tuan – tuan dan siapapun yang sudah diberikan kedudukan tinggi : baik yang hidup dijaman ini maupun dijaman yang akan datang. Allah menaklukan semuanya kebawah kekuasaan Kristus, dan memberi Kristus kepada Jemaat sebagai kepala dari segala sesuatu. “ ( AKB )
Setalah menyaksikan kematian adikku, bibi meyakinkan ayahku agar aku boleh pergi bersamanya ke Shaba, dimana para tukang sihir didesa kami tidak akan dapat mencelakakan aku. Ayah menyetujuinya asal ia dapat bertemu dengan pemimpin tradisional Shaba, ayah sendirilah yang mengantar aku kesana. Kami diterima dengan baik waktu kami tiba. Sebelum ayah kembali kerumah , ayah berkata kepada pemimpin tersebut, “ Aku meninggalkan putraku disini dibawah pengawasanmu jagalah dia baik – baik. ‘’
Pemimpin itu memandangku dua kali dan berkata, “ Putramu Mukendi bukanlah seorang anak kecil. Ia adalah seorang dewasa didalam dunia roh, tetapi ia masih kurang didalam satu hal yang vital dan itu adalah kakuasaan diatas dunia.”
Pemimpin Shaba itu kemudian meminta ayahku untuk memberikan kepadanya tiga ekor ayam, tiga lembar kain putih, dan tiga kuali tanah liat tradisional. Ayahku mengatakan kepadanya agar membeli saja semuanya, dan nanti ia akan membayarnya kembali. Setelah semuanya beres, kemudian aku masuk kedalam rumahnya dimana aku diberi minum dari tengkorak kepala manusia, dan mereka membuat bagiku sebuah jimat dari kelapa sawit. Nama jimat itu adalah Munkulumbu Mukakala Kuyuka. Jimat ini dibuat bagiku selagi aku duduk dikelilingi oleh para isteri dan putra – putri para pemimpin tersebut. Munkulumbu artinya pohon yang memiliki kayu yang sangat keras, Mukakala Kuyuka artinya  orang yang selalu berkata – kata buruk tentang diriku, tetapi mereka selalu akan dikalahkan.
Jimat ini diberikan kepadaku dalam sebuah upacara besar – besaran, dan aku diharuskan memakainya disekeliling pinggulku. Setiap kali aku membutuhkan pertolongan, aku harus menekannya sambil berkonsentrasi pada masalah yang kuhadapi, dan aku segera menemukan jalan keluarnya.
Munkulumbu itu penuh dengan kuasa yang menyebabkan aku melakukan banyak hal – hal gaib. Salah satu kegaiban yang langsung kuterapkan adalah ketika aku ingin mengantarkan ayahku kembali kedesa kami sambil berjalan beberapa saat bersamanya. Ketika kembali aku tersesat. Aku tidak dapat menemukan kearah desa, tetapi ketika aku menekan jimatku, aku tiba – tiba saja menemukan diriku sendiri berada di perumahan pemimpin dimana aku tinggal.
Tidak lama setelah itu aku diterima masuk asrama sekolah yang jauhnya 24 kilometer dari rumah dimana aku tinggal, dan 4 kilometer jauhnya dari rumah bibiku. Setiap saat aku ingin pergi kerumah bibiku atau pemimpin, aku tinggal menekan jimatku, dan tiba – tiba saja aku menemukan diriku sudah berada di sana. Aku ingat pada suatu kali, bibiku menjadi begitu marah karena seringnya kunjungan – kunjunganku kerumahnya pada waktu – waktu sekolah. Ia mengatakan bahwa aku seharusnya berada disekolah dan bukannya membuang waktu berkeliaran disitu.
“ Mengapa kau kemari ?” tanyanya dengan marah. Aku harus meninggalkan rumah bibi untuk menghindarkan kemarahannya dan pada saat itu aku berada sendirian, aku menekan jimatku dengan menujukan pikiranku pada gerbang sekolah, dan kemudian menemukan diriku telah berada disitu kembali tanpa mengeluarkan tenaga.
Anak – anak Kristen Berada Dibawah Perlindungan
            Kekuatan gaibku yang baru membuatku kagum dan aku sangat menikmatinya. Misalnya aku seorang murid yang sangat bodoh didalam kelas, dan sebagai akibatnya, aku merampas otak anak – anak lainnya. Bila aku melihat seseorang yang pandai dan sering mengangkat tangannya bila guru bertanya, maka aku akan merampas otaknya, aku akan menunjukkan pandanganku kepadanya, dan menekan jimatku untuk mencuri otaknya. Beberapa waktu kemudian, kepala sekolah memperhatikan bahwa sebagian besar murid dikelasku secara akademis merosot sekali akan tetapi aku masuk kedalam kelompok anak – anak yang pandai. Aku mempergunakan kekuatan gaib yang sama untuk merintangi kemampuan mereka belajar dan berprestasi dikelas. Anak – anak yang berada dibawah perlidungan hanyalah mereka yang berasal dari rumah tangga Kristen.
            Aku juga teringat saat aku menjadi begitu jemu didalam kelas. Aku menekan jimatku sambil berkonsentrasi memandang keluar jendela, dan segera aku berada diluar, berkeliaran disekitar situ, guruku dapat melihatku berada diluar, dan pada waktu ia sedang terheran – heran memikirkan bagaimana aku dapat keluar ditengah – tengah pelajarannya, aku menekan jimatku dan berada didalam kelas kembali sebelum ia dapat memanggilku. Guruku menjadi amat bingung. Ia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
            “ Aku melihatmu berada diluar bagaimana kamu bisa ada disini ?” Dan bagaimana kau bisa keluar kelas ? Bukankah pintu terkunci ?” tanyanya.
            Aku akan memanipulasi otaknya dan membual kepadanya, “ Jangan hiraukan diriku. Bukankah Bapak melihat betapa baiknya prestasiku didalam kelas ? mengapa Bingung ?”
            Aku juga berkelahi dan meninju anak – anak yang lain untuk memperpendek usia mereka. Setiap kali sebuah pukulan mengenai korbanku. Maka hidupnya akan diperpendek. Aku juga mempergunakan kesempatan tersebut untuk memasukkan penyakit kedalam tubuh mereka . kepala sekolah kemudian mengambil keputusan untuk memulai Do’a pagi bagi seluruh kelas – kelas “ sebelum pelajaran dimulai. Kami harus pergi kegereja didekat sekolahan dan berdoa. Segera aku menjadi sadar bahwa aku tidak lagi dapat merampas pikiran murid – murid yang lain. Disinilah aku menyadari bahwa sebagian besar daripada anak – anak berada dibawah perlindungan Ilahi yang menyeluruh setelah berdoa. Satu – satunya sasaranku hanyalah guruku yang hanyalah seorang pemabuk dan pendusta. Ia telanjang sama sekali dihadapanku, dan aku mengambil keputusan utntuk mempermainkannya walaupun ia yang memimpin kami untuk pergi gereja, akan tetapi ia sendiri tidak pernah berdoa. Setiap kali ia memberikan pertanyaan, aku akan menekan jimatku dan memberikan dan mengkonsentrasikan diriku kepada pikirannya. Guruku sama sekali tidak pernah berdoa. Ia adalah seorang pemabuk berat dan pendusta berat, sehingga ia sasaran empuk bagi kekuatan gaibku. Dengan jelas aku dapat melihat seluruh pertanyaanya dan jawabannya di balik otaknya. Semua yang berada didalam kelas termasuk guruku sendiri, begitu kagum atas kemampuanku. Mereka sama sekali tidak tahu bahwa sumber kekuatanku adalah setan. Hal ini berlanjut sampai pada tingkatan dimana guruku akan dicekik oleh tangan – tangan yang tidak tampak bila ia mencoba mengusil diriku.
            Suatu ketika didalam sebuah pertandingan tinju dengan seorang anak laki – laki yang lain, aku menekan jimatku, dan kemudian lawanku menyangka bahwa aku adalah seekor singa yang garang, yang siap untuk menerkamnya ketika ia masuk kedalam ring tinju, ia tidak dapat melihat diriku, tetapi seekor singa yang siap menerkam dirinya. Itulah yang kemudian diceritakannya kepada seluruh sekolah. Jadi sebelum aku dapat berbuat apa – apa atas dirinya, ia mulai menjerit sambil berlari terbirit – birit keluar ring. Otomatis ia mengalami diskualifikasi. Oleh kepala sekolah yang kebetulan hadi sebagai penonton pada saat itu. Sangat bingung melihat diriku diatas ring tanpa sepengatahuannya. Ia lalu memutuskan untuk kembali lagi kesekolah dan memeriksa apakah yang dilihatnya benar – benar diriku atau bukan. Ia tidak dapat mempercayai penglihatannya. Ketika ia memasuki mobilnya, aku segera menekan jimatku dan berada disekolah kembali sebelum ia tiba, satu jam kemudian, seluruh murid dipimpin oleh kepala sekolah datang menemuiku dikamarku. Mereka semuanya sangat kebingungan, dan kepala sekolah kemudian memecatku dari sekolah.” Kumpulkan barang – barangmu dan pulanglah. Kami tahu sekarang bahwa kamu adalah seorang tukang sihi,” katanya
            Aku tidak mempunyai pilihan lain, selain kembali lagi kerumah pemimpin itu yang kemudian berkata bahwa ia akan mengabarkannya kepada ayahku yang berada 135 kilometer jauhnya dari tempat kami inilah yang dilakukannya. Ia memetik daun dari sebuah pohon dan mulai berbicara dengan ayahku. Aku dapat mendengar mereka berbicara, dan ayahku berkata bahwa ia akan menjemput aku malam itu, karena saat itu ia masih sibuk diladang. Malam itu ketika ayahku tiba ia mengirimkan lebah untuk menyengat seluruh isi sekolah. Semua mereka kena sengat, kecuali anak – anak dari rumah tangga Kristen yang memiliki perlindungan, karena darah Yesus diatas hidup mereka senantiasa melindungi mereka.
            Berhati – hatilah, para guru, mungkin saja beberapa murid anda berasal dari latar belakang seperti itu. Dan bila anda tidak berada didalam Tuhan, maka anda telanjang sama sekali dihadapan mereka. Anda juga merupakan sasaran empuk bagi kekuatan – kekuatan gaibnya. Tetapi bila anda berada didalam Tuhan, maka anda memiliki perlindungan yang menyeluruh. Guruku menjadi korban yang kekuatan magisku karena karena ia adalah seseorang yang hidup didalam dosa.
            Berhati – hatilah, para orang tu , Kehidupan Kristiani anda penting artinya bagi perlindungan anak – anak anda. Bila anda bukan orang Kristen yang lahir baru, maka anak – anak anda akan menderita seumur hidupnya. Ada seorang yang menerima keselamatan, akan tetapi mereka terus bermabuk – mabukan dan merokok. Mereka merusakaan tubuh mereka yang dikhususkan sebagai bait Roh Kudus. Anda harus selau sadar setiap saat, dan tidakl memberikan tempat atau celah bagi musuh untuk merusakkan kehidupan anda.
Ayahku Masuk Ilmu Sihir Yang Lebih Dalam Lagi Atas Prakarsa Seorang Pemimpin
            Ayahku menghabiskan tiga bulan berikutnya untuk masuk ilmu sihir yang lebih dalam lagi atas prakarsa saudara si pemimpin, yang merupakan seorang dukun yang sangat kuat. Setiap hari. Ayah dan aku akan memulai malam hari kami bersama dengannya dengan diberi suatu ramuan yang sangat kuat. Sihir tersebut melibatkan seekor siput yang berjalan lambat dari Mwene-Ditu kedesa kami, suatu perjalanan yang harus diselesaikannya setelah tiga tahun. Ketika akhirnya siput itu mencapai desa kami, diperkirakan ia telah membunuh 155 orang dewasa. Sihir inilah yang akhirnya menyebabkan kematian ayahku. Ketika siput itu sampai didepan rumah kami terjadilah peperangan yang sangat ganas antara siput tersebut dengan roh – roh yang bekerja bagi ayahku. Roh – roh itu menolak roh – roh siput itu untuk masuk kedalam rumah kami. Lama – kelamaan roh yang bekerja bagi ayahku memutuskan merampas nyawa ayahku agar ayahku tidak lepas dari cengkraman mereka. Dengan cara itulah ayahku mati.
            Aku diterima masuk sekolah mekanik Profesional yang dimaksudkan sebagai Sekolah Tinggi Sihir. Diwaktu pagi, kami adalah calon – calon mekanik seperti murid – murid yang lain, tetapi dimalam hari terjadilah hal – hal yang tidak tampak : Kursus sihir besar – basaran diajarkan disitu. Suatu hari aku sangat lelah, jadi seperti biasanya, aku menekan jimatku dan aku menemukan diriku telah berada diluar kelas dan masuk ruang kepala sekolah dengan santai “ apa yang ingin kau tanyakan ?” tanyanya. “ guru menyuruhku mengambil kapur tulis, “ jawabku “
            Ketika aku berjalan keluar, kepala sekolah mengikutiku sampai masuk kelas untuk mengetahui apakah aku berdusta atau tidak. Aku tahu aku berada didalam kesulitan, dan sekali lagi kutekan jimatku untuk kemudian dalam beberapa detik telah berada kembali didalam kelas. Ketika kepala sekolah mengetahui siapa aku sebenarnya, ia mengusir aku dari sekolah. Bibiku menanggapi pengusiran diriku dengan mengambil sebuah pisau dan ember dan mengancam akan memotong – motong diriku untuk mengetahui apa yang telah dilakukan ayahku sehingga aku begitu dimanjakan. Aku telah diperingatkan oleh ayahku agar aku tidak membuka rahasia kepada siapapun tentang apa yang telah diajarkannya kepadaku. Aku menangis sambil bersumpah kepada bibiku bahwa aku tidak mengetahui apa yang dimaksudnya “ Lebih baik bibi membunuh aku saja dari pada menyiksa aku dengan pertanyaan – pertanyaan yang tidak kuketahui “ jawabku
            Seorang tukang sihir diharuskan memegang rahasia, dan apabila ia tidak patuh. Ia akan dihukum berat. Itulah peraturannya, dan aku harus menepatinya. Sekali lagi aku diterima disebuah sekolah Profesional tidak jauh dari tempat dimana kami berdiam.
            Suatu hari, sedang kami membuat baterai menurut formula yang diberikan kepada kami, aku telah memakai terlalu banyak zat asam cuka sehingga hasil pekerjaan rusak, guruku menjadi begitu marah dan memaki diriku, sebaliknya akupun menjadi begitu jengkel sehingga aku menyihirnya, dan melemparkan kutuk keatasnya. Tidak lama setelah itu, ia mengalami persoalan dengan pemerintah dan sekolah pribadinya ditutup untuk selama – lamanya. Bibiku menangis sejadi – jadinya karena sekali lagi aku telah kehilangan sebuah kesempatan untuk belajar. Ia mengalami depresi dan mengeluarkan keluhan – keluhan yang pahit. Sampai aku berhasil masuk pada sekolah yang lain dimana kawan – kawan lamaku juga diterima. Karena melihat bahwa bibiku sangat menaruh perhatian, maka aku mengambil keputusan untuk belajar dengan keras dan memperoleh ijasah dan  juga menurutku adalah lebih baik bila aku melepaskan Munkulumbu ku untuk sementara waktu. Aku menyembunyikannya sementara diatas lapisan – lapisan besi atap rumah kami pada tahun 1983, aku berhasil bekerja keras dan memperoleh ijasah. Aku kemudian diundang untuk mengikuti latihan disebuah perusahaan pertambangan. Ketika kursus dimulai, ada seorang rekan sekelasku yang menggunakan jimat agar dapat lebih dari yang lain. Jimatnya berupa kabel besi yang dipakainya seperti gelang pada tangannya. Ia selalu memperoleh angka – angka yang lebih baik dari pada aku, dan hal itu membuatku begitu iri sehingga aku memutuskan untuk mengembil jimatku kembali dari tempat bibiku. Tujuanku adalah untuk mengalahkannya dalam Prestasi kelas. Inilah yang kulakukan : aku menguasai pikiran guruku untuk menundukannya, lalu aku melanjutkannya dengan menjadikan pikiran rekan sekelasku itu dungu dalam latihan itu, untuk menundukkan dia juga. Bila ia diberikan sebuah mesin untuk diujicoba, maka aku akan menekan jimatku untuk merusakkan hasilnya sehingga dialah yang harus mempertanggungjawabkan kerusakan tersebut. Aku mengulanginya beberapa kali, dan dalam waktu yang bersamaan. Aku juga mempergunakan kepandaiannya untuk dapat berhasil. Sebagai akibat keberhasilanku, aku boleh mengikuti latihan lanjutan, dan bibiku sangat puas melihat hasil – hasilku  ( W – 04 – 01 – 05 )
 
 
 
1
Hosted by www.Geocities.ws