Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

mamat 20:27 “ Apabila seorang laki – laki atau
perempuan dirasuki arwah atau roh peramal, pastilah
mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari
dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka
sendiri “.
Aku ingin anda mengtahui bahwa aku datang dari garis
keturunan orang – orang terkutuk, yang berkuasa atas
negeri ini karena meraka adalah tukang tenung dan
tukang sihir. Bahkan, ibu pertama kaum kami muncul
dari dalam air dipusat sungai Zaire delapan genarasi
yang lalu. Kulitnya tertutup sisik tanah lita berwarna
putih yang akan gugur bila disentuh. Dan ia dijumpai
oleh ayah pertama dari kaum kami, yang adalah seorang
pemburu dan tukang sihir yang kuat, dan ketika ia
menjumpainya saat berburu, ia membawanya pulang dan
wanita itu menjadi istrinya. Tidak seorangpun yang
tahu apa tepatnya yang menarik sehingga ayah pertama
kami itu menjadikan wanita itu isterinya. Mungkin saja
kekuatan sihirnya dan pertemuan disaat ia adalah
seorang pemburu yang kesepian.
Dan untuk jangka waktu yang lama. Sepanjang hidupnya
didesa, ia memiliki kehidupan yang terpandang sebagai
ahli nujum dan peramal. Tidak seorangpun yang perduli
akan asal muasalnya. Mereka mengaguminya karena lmu
gaibnya yang dapat menyembuhkan orang. Setiap kali ada
masalah didesa maka, orang – orang akan memanggilnya
minta tolong. Bila terjadi krisis, maka ia akan
mengadakan perjalanan dibawah air sungai Zaire selama
dua bulan, dan berminggu – minggu kemudian muncul lagi
dengan membawa seluruh jawaban – jawaban yang
dibutuhkan. Orang – orang gentar terhadapnya, dan
tidak seorangpun tampaknya peduli kemana saja ia pergi
ke bawah air, atau putri siapakah ia. Akan tetapi pada
satu hari, ia menghilang kedalam air dan tidak pernah
menampakkan dirinya kembali, dan hal tersebut
menjadikan banyak orang kecewa.
Ayahku dikandung ketika seorang dukun yang terkenal
memberikan jimat kepada nenek dan kakekku, kerana
nenekku sulit hamil. Hal itu berarti bahwa kami
langseng berada dibawah kutuk Allah.
Semua informasi ini langsung kuperoleh dari ayahku,
karena ia sedang melatihku untuk menjadi seorang
tukang sihir dan pemimpin yang besar, yang secara
langsung mewarisi kuasa – kuasanya. Sepanjang sejarah
keluarga kami. Kami ditakuti oleh kaum – kaum lainnya
di Zaire. Karena kekuatan sihir kami dan karena cara
nenek moyang kami memanfaatkan pengaruh mereka melalui
kuasa – kuasa tersebut didaerah mereka, ayahku yang
juga seorang dukun, sangat percaya akan adanya
pertalian dengan roh – roh nenek moyang. Aku ingat
bahwa suatu kali ia meninggalkan rumahnya yang
kemudian dijaga oleh bibiku. Ketika ia kembali
beberapa hari kemudian, bibiku sedang pergi kedesa,
dan ayahku menemukan tikus – tikus sedang berpesta
pora menghabiskan tepungnya. Ayahku menjadi begitu
marah pada tikus – tikus itu sehingga ia mulai memukul
dan membakar mereka saat ia mengusirnya keluar rumah.
Beberapa hari kemudian, ayahku berangkat kerja, ketika
ia sedang tersandung, dan menemukan dirinya berada
didalam sebuah dunia yang lain, tanpa melakukan usaha
apapun juga untuk sampai disitu.
Disitulah ia diadili pada suatu pengadilan hukum
karena ia membunuh tikus – tikus itu. Diperlihatkan
kepadanya nenek moyangnya dirumah sakit dalam keadaan
yang menggenaskan. Beberapa diantara mereka dalam
keadaan kesakitan yang amat sangat, sedang yang lainya
hampir mati, terbakar atau terpukul. Ayahku harus
membayar denda, kerana sedang ayahku dapat makan
dengan nyaman, sanak keluarganya tidak memiliki apapun
untuk dimakan dan sedang menderita. Diakhirnya, ayahku
diampuni, akan tetapi ia harus membayar denda.
Kemudian ia tersandung lagi, dan menemukan dirinya
sedang berangkat kerja seperti semula. Akan tetapi
pada setiap akhir bulannya, denda misterius itu
didapatinya telah dikurangi dari jumlah upahnya.
Jadi untuk membuat aku hidup dan mewarisi kuasa –
kuasanya, ayahku berusaha keras melatih diriku untuk
mencapai sampai tingkat ilmu sihir yang keempat
sebelum aku berusia sembilan tahun.
Ilmu Sihir Tingkat Pertama
Ketika aku baru berusia tiga hari, ayahku mulai
memperkenalkan ilmu sihir kepadaku dengan melakukan
beberapa upacara. Ia mengisolir diriku dalam sebuah
ruangan yang sangat khusus yang hanya dimasuki olehnya
dan ikan duyung itu sendiri. Ia membawa ikan duyung
itu untuk menyusui dan membesarkan diriku sebagai
pengganti ibuku. Ibuku tidak punya kesempatan untuk
membesarkanku sampai aku berusia empat tahun. Kadang –
kadang beberapa tetangga kami sempat melihat sekilas
ikan duyung tersebut saat ia menyelinap masuk dan
keluar dari rumah kami. Ayahku melakukan segala
sesuatu ini karena ia tidak ingin kehilangan diriku
lagi setalah ia kehilangan dua belas anak – anaknya
yang lain. Ia terutama menginginkan aku untuk menjadi
penerusnya ( setalah ia mati ) didalam kuasa – kuasa
sihir.
Pada usia yang masih sangat dini itu, ia memberikan
sihir tingkat pertama kepadaku. Caranya ialah dengan
menyuruh aku berjalan dibawah kakinya tiga kali
sehari, mengantakkan kepalanya ke kepalaku tiga kali
dan meludah kedalam mulutku tiga kali. Akibatnya, aku
dilengkapi kuasa untuk menyelinap kedalam rumah –
rumah orang lain pada malam hari tanpa diketahui,
didalam bentuk semut, kecoa atau lalat sebelum aku
berusia sembilan tahun.
Aku terutama dapat bersembunyi dan bergerak disudut –
sudut rumah yang kotor, dapur atau kakus. Dan saat
satu keluarga saling bercakap – cakap, maka aku akan
mengumpulkan setiap kata – kata keji yang mereka
ucapkan dan mempergunakannya untuk menyerang meraka,
dan menanam kutu dalam kehidupan mereka kami akan
memenuhi setiap kata jahat dan buruk yang mereka
ucapkan mengenai hidup mereka. Bila seseorang berkata,
“ aku jelak “ maka kami akan membuat mereka tampak
demikian : atau “ aku sangat bodoh “ kami juga akan
membuatnya seperti itu. Kami melakukan hal tersebut
dalam pertemuan para dukun ( tukang tenung dan tukang
sihir ) dimalam hari. Kami tidak dapat memasuki rumah
– rumah Kristen karena terisi olah darah Yesus.
Dirumah – rumah orang Kristen yang suam – suam, kami
dapat melihat dengan jelas bahwa mereka telanjang dan
terbuka terhadap serangan yang menghancurkan. Kami
mempermainkan mereka seperti barang mainan saja. Kami
akan mencari celah kecil didalam kehidupan mereka
untuk melemparkannya penyakit, depresi dan
kesalapahaman dalam rumah tangga mereka, dan bila
mereka bangun keesokan harinya, mereka merasa tawar
hati, sakit dan tertimpa masalah demi masalah kerana
mereka hidup dalam kedagingan.
Ilmu Sihir Tingkat Dua
Nenekku yang juga terlibat dalam ilmu sihir dan
tenung, membantu ayahku untuk membentuk nasibku.
Segera setelah nenek menerima surat ayahku yang
mengabarkan bahwa ia memiliki bayi laki – laki.
Langsung saja nenekku memotong batang sejenis pohon
yang berduri, membubuhkan sihir yang khusus diatasnya
dan merebusnya terlebih dahulu dalam sebuah kuali
tradisional sebelum menanamnya disekitar rumahnya.
Pada saat itu aku baru berusia satu bulan. Pohon
tersebut langsung tumbuh, cerita ayahku dan mereka
yang lain merupakan saksi mata, dan nenekku memberi
pohon itu namaku              “ Mukendi “. Hal ini
menandakan bahwa seluruh hidupku tersimpan didalam
pohon tersebut. Nenekku harus manjaga pohon itu dengan
sangat hati – hati dan tidak seorangpun diijinkan
menyentuhnya. Karena bila satu helai daun pohon
tersebut yang gugur, berarti salah satu bagian tubuhku
akan merasa sakit. Bila pohon itu ditebang itu berarti
aku akan mati.
Pohon inilah yang pertama – tama akan kuhancurkan
ketika aku berjalan menuju keselamatan dan kebebasan.
Pohon tersebut menguasai hidupku dengan cara yang
begitu menakutkan sehingga setiap kali daunnya yang
gugur, aku sungguh – sungguh merasa sakit disekujur
tubuhku. Begitu berbahayanya kehidupanku tersimpan
didalam pohon itu, sehingga bila ia dtebang, maka aku
akan mati selama proses penebangan tersebut. Jadi
nenekku harus berjaga – jaga terus.ia menolak siapa
saja yang nenyentuh atau mendekatinya, dan pohon itu
dipagari secara penuh.
Ilmu sihir tingkat kedua ini menyebabkan aku sangat
sadar akan segala sesuatu yang terjadi dalam dunia
sihir. Kami tidak dapat secara langsung memakan
manusia, atau bahkan ditransport dan dijual di
pasar-pasar yang jauh.. Dengan pengetahuan semacam
ini, kami bahkan mengambil janin dari beberapa wanita
yang sedang hamil dan mengubahnya menjadi telur untuk
dimakan. Akibatnya, seorang wanita akan menjadi mandul
atau keguguran.
Suatu saat, ayahku sedang berjalan-jalan bersama ibuku
dan melihat seorang pria yang berbadan besar, dan ia
berkata kepada ibuku: “Pria itu sangat kuat. Aku
membutuhkan orang semacam itu untuk menjaga keluargaku
di saat aku sedang bepergian.”
Malam berikutnya, kami melihat seekor gorilla besar
memasuki pekarangan kami, dan ayah berkata kepada ibu
bahwa itulah orang yang akan menjaga kami bila ia
sedang pergi. Gorilla tersebut dengan kejam
mengendalikan tindakan-tindakan kami. Kami begitu
ketakutan karena ia tidak mengijinkan kami keluar
rumah.
Ayahku telah banyak sekali mempergunakan jam-jam
kantornya untuk mempersiapkan aku, selama tahun-tahun
tersebut.
TUDINGAN JARI
Suatu hari, majikan ayahku yang adalah orang kulit
putih, mengancam akan memecat ayahku karena ia hanya
bekerja sedikit sekali selama ia mempersiapkan diriku.
Dan seperti singa yang terluka, ayahku mengutukinya.
“ Lihat nanti “ ayahku berkata sambil menudingkan
jarinya kepada orang kulit putih tersebut.
Ketika majikan ayahku itu sampai dirumah hari itu,
dengan sangat terkejut ia menemukan keempat putrinya
sedang menggeliat – geliat dilantai dengan tanpa daya
: seluruh tulang belulang mereka telah lenyap dari
tubuh mereka. Sekali lagi kekuatan sihir ayahku
berhasil. Ayahku telah menyimpan tulang putri tersebut
didalam rumah kami. Saat mendengar kabar itu. Seorang
imam yang telah dipanggil untuk menengok putri – putri
itu, mencari tahu dimana kami tinggal, dan dengan
mengendarai mobilnya mengkonfrontasi ayahku. Ayahku
menganggap serius dampratan imam tersebut. Menudingkan
jarinya dengan cara yang sama seperti sebelumnya
sambil berkata, “ Lihat saja juga “. saat imam
tersebut memasuki mobilnya meninggalkan kami. Belum
jauh mobilnya berjalan dari rumah kami ketika musibah
itu menimpa. Imam itu mati dalam kecelakaan yang fatal
dijalan saat mobilnya berguling – guling beberapa
kali, sampai akhirnya berhenti dalam keadaan rusak
berat.
Sebagai seorang anak Allah, aku ingin mengingatkan
anda agar tidak menudingkan jari untuk menuduh orang
lain, karena dengan berbuat demikian anda singkatnya
telah mengalihkan mereka kepada setan. Mereka dapat
saja mati atau dihancurkan, akan tetapi darah mereka
ditangguhkan diatas kepala anda, seperti diketahui,
roh – roh jahat itu berada dimana – mana saja dimana
tidak terdapat keselamatan. Jadi bila anda menudingkan
jari kearah orang lain ketika anda sedang marah, maka
perkataan apapun yang anda ucapkan, akan ditangkap
oleh roh – roh jahat yang berkeliaran disitu, untuk
menjalankan keinginan anda sesuai dengan perkataan
tersebut, digabungkan lagi dengan keinginan setan.
Dengan tudingan jari dan kata – kata yang buruk. Anda
telah membuka pintu bagi roh – roh jahat untuk
menyerang dan menguasai orang lain. Tetapi bila anda
berjalan dihadapan Tuhan dengan tidak bersalah, dan
anda menikmati keamanan perlindungan, maka anda tidak
diserang, terutama bila anda melakukan apapun juga
yang dapat mengakibatkan serangan tersebut.
Berhentilah menuding dengan jari anda. Bila anda
memiliki kebiasaan itu, maka Allah akan meminta
prertanggungjawaban anda untuk kehancuran hidup orang
– orang lain. Gosip, kemarahan dan fitnah adalah pintu
– pintu yang lain yang dapat dimanfaatkan setan untuk
memasuki kehidupan orang lain. Bila anda seorang
Kristen yang sudah lahir baru dan anda biasa melakukan
hal – hal ini, maka anda harus bertobat untuk meminta
Allah untuk mengubah anda dengan kekuatan-Nya menjadi
manusia baru ( Yes. 58:9 ).
Ilmu Sihir Tingkat Tiga
Ketika aku berusia empat tahun, ayahku memperkenalkan
aku kepada ilmu sihir tingkat tiga. Hal ini melibatkan
ayahku, neneku dan diriku sendiri yang pergi kedalam
hutan belukar untuk menjalankan beberapa upacara. Kami
berdiri berhadapan dalam keadaan telanjang sambil
membaca mantera, dan seketika itu juga sebuah sarang
semut muncul dari dalam tanah. Kemudian setelah kami
terus menerus membaca mantera, sarang semut tersebut
membuka mulutnya dan diriku diletakkan didalamnya
mereka membaca mantera kembali dan sarang tersebut
menutup dengan diriku didalamnya dan aku dibiarkan
sendirian didalam liang itu selama empat hari.
Setelah keluar dari sarang semut itu, aku sekali lagi
ditempatkan dibagian atas pondok rumput ilalang kami,
sedang dibawahku dinyalakan api sampai aku menjadi
kering sama sekali. Dan ketika aku bertanya kepada
ayahku mengapa ia melakukan semua itu, inilah yang
dikatakannya :
“ Yesus ( Ikan duyung ) yang membesarkan dirimulah
yang mengatakan kepadaku untuk melakukan ini semua
bagi perlindungan dan kemakmuranmu yang sepenuhnya. “
sedangkan neneku berkata : “ Kamu lihat bahwa banyak
orang didesa ini yang tidak menyukai ayahmu, dan kami
melindungimu terhadap mereka “ pada tingkatan sihir
ini, yang merupakan tingkatan yang sangat tinggi dalam
dunia sihir aku tidak dapat mengendalikan diriku
sendiri aku sepenuhnya dibawah pengaruh dan keinginan
setan, dan ia bahkan dengan tiba – tiba saja dapat
mendorong aku untuk membunuh orang – orang yang aku
cintai yang sebenarnya tidak ingin kusakiti, termasuk
ayah ibu dan anak – anak, atau sanak keluarga yang
lain. Tingkatan ini juga melengkapi aku dengan dasar
dan hubungan dengan tukang – tukang sihir yang lain
guna pekerjaan mereka didalam kegelapan. Ayahku
berusaha keras membawaku kedalam kedewasaan roh
kegelapan, dengan cara mewujudkan atas diriku banyak
hal – hal gaib.
Ketika aku pergi kesekolah, ayahku dapat mengulurkan
tangannya yang tidak tampak untuk mencekik guruku
apabila ia memukul aku. Ayahku juga dapat mengirimkan
kerumunan lebah untuk menyengat seluruh sekolah bila
aku dipulangkan kerumah karena suatu kesalahan yang
kuperbuat. Tetapi selama waktu itu, aku menyadari
bahwa anak – anak Kristen yang sejati dari rumah –
rumah Kristen yang sejati. Tidak pernah diganggu oleh
lebah – lebah itu, atau serangan lain apapun yang
dikiimkan ayahku. Anak – anak tersebut dibawah suatu
perlindungan Ilahi yang asing bagiku, demikian juga
orang – oang Kristen yang lain yang kutemui saat aku
telah dewasa.
Salah satu diantara kekuatan-kekuatan aneh yang
dipamerkan ayahku adalah bahwa ia dapat menggandakan
dirinya menjadi tujuh orang pada saat yang
bersamaan.Ia dapat berkebun,tetapi juga sedang
memangkas tanaman pagar atau pekerjaan - pekerjaan
lainnya didalam rumah secara bersamaan. Kekuatan magis
ayahku bahkan sampai dapat menahan ibuku yang sedang
memukul atau mendisiplin diriku.Selama masa-masa
itu,aku menjadi sangat nakal dirumah ,tetapi bila
ibuku mulai memukul aku ,aku akan mengadukannya kepada
ayahku,dan dengan memanfaatkan kekuatannya,ia
mengambil tindakan-tindakan untuk menghalangi
ibuku.Ayah meludahi kepalaku,dan sejak hari itu,bila
ibu mencoba memukul diriku,maka ia sendirilah yang
yang akan merasakan sakitnya,bukan aku.Dan bila
bergulat dengan seseorang,aku juga memperpendek
usianya melalui sihir.
Aku telah begitu yakin akan kekuatan ayahku sehingga
aku bahkan memutuskan untuk membuat kawan-kawan mainku
menjadi kagum,dengan menancapkan sebatang besi
dimataku untuk memamerkan bagaimana aku dapat
menariknya keluar secara gaib tanpa rasa sakit ataupun
pendarahan.Tetapi aku terkejut sekali bahwa aku
ternyata gagal,dan akhirnya menangis kesakitan karena
besi tersebut tidak dapat keluar dari rongga mataku
yang telah rusak.Tidak lama kemudian, ayahku tiba
disitu .Ia mulai tertawa ketika ia berhasil menarik
besi tersebut dari mataku.Ayah kemudian mengeluarkan
seluruh mataku dari rongganya,memeriksanya,dan
mengeluarkan luka tersebut,kemudian dengan
ahlinya,meletakkannya diatas kakiku. Lalu ia
mengembalikan mataku kedalam rongganya,tetapi rasa
sakit yang amat sangat ada,bukan dimataku tetapi pada
kakiku.Dan setelah ayah meludah ke atas luka
itu,barulah kakiku sembuh.Ia dapat saja memindahkan
seluruh rasa sakit tersebut kepada salah satu
pasiennya agar aku dapat sembuh.
Ayahku benar-benar melakukan banyak uji coba atas
diriku untuk menguji kdewasaanku dalam pengetahuan
sihir.Misalnya,suatu kali ayah menjatuhkan sebuah
benda,dan menyuruhku memungutnya.Ketika aku sedang
melakukannya ayah mengayunkan parangnya kepadaku
sehingga aku terluka parah.Kemudian ketika ia meludah
keatas luka tersebut,secara tiba-tiba luka itu
sembuh.Ayah sering memotong diriku atau memukulku
dengan keras dengan tongkat-tongkat yang besar dan
bertanya apakah aku merasa sakit.Sampai pada suatu
hari aku sama sekali tidak merasa sakit,bahkan
walaupun ayah melemparkan aku ke bawah.Aku akan segera
melompat lagi ,berlari dan tertawa.Ayah sekarang
menjadi sangat senang melihatku menjadi dewasa didalam
hal-hal dari setan.
Aku juga teringat ketika menyaksikan ayahku pada suatu
hari bertengkar dengan seorang pria muda disekitar
perkampungan kami.Pria itu menjadi sangat kasar
terhadap ayahku,mulailah ia mngutuk dan berkata bahwa
pria itu akan mati.Dan pria itu sungguh-sungguh
mati.Hari berikutnya,ayahku menghadiri upacara
pemakaman pria tersebut,dimana ia membual,”Kalian
liat,aku katakan kepadaku pria muda itu agar jangan
main-main dengan aku,”katanya.”Kalian lihat,sekarang
ia mati.”
Tetapi suatu hal yang menarik terjadi setelah ayahku
pulang dari pemakaman itu, yang terjadi teka - teki
bagiku.Ketika ayahku pulang,ia berkata kepadaku bahwa
pria muda tersebut telah menjadi budaknya,dan aku
sungguh-sungguh melihatnya bekerja dikebun kami.Ia
mengerjakan seluruh pekerjaan kebun kami,tetapi tidak
seorangpun dapat melihatnya kecuali mereka yang sudah
masuk ilmu sihir yang dalam.
Ilmu Sihir Tingkat Empat
Aku berusia sembilan tahun ketika ayah memerkenalkan
ilmu sihir tingkat empat kepadak. Ayahu juga membawaku
menuju sungai Kasailubilashi dimana ia berseru – seru
dengan suara nyaring sambil meludah kedalam sungai dan
hutan belukar disekitarnya, “ aku tidak membutuhkan
apapun milik Allah karena kau tidak punya masalah
dengan semua milik Allah itu. Tetapi aku hanya
membutuhkan hal – hal yang dimiliki manusia, baik ari
dalam air maupun dari dalam hutan belukar ini “.
Setelah ayahku berhenti berbicara, maka semua jenis
mahluk keluar dari dalam air, termasuk ikan, kuda Nil
dan buaya. Demikian juga dari dalam hutan belukar
muncullah antara lain pepohonan, rumput dan serangga –
serangga. Kemudian ayah memecahkan kesunyian dengan
berseru kembali, “ aku juga ingin melihat bahwa segala
sesuatu yang telah muncul ini harus berbaris
dibelakang pemiliknya masing – masing,”
Pada saat itu aku melihat banyak orang – orang yang
sudah tua berbaris disamping segala yang telah muncul
tadi. Semua mereka dalam keadaan telanjang. Dan tiba –
tiba satu diantara orang – orang itu mengkonfrontasi
ayahku dan mulai berkeluh kesah dengan nada pahit, “
kau mulamba Alexander, kami berikan kau kuasa atas
diri kami untuk melindungi kami, bukan untuk
mempermalukan kami didepan seorang anak kecil seperti
ini, katanya “.
Dengan marah ayahku menjawab, “ Tidakkah kalian ingin
kuperkenalkan kepada putraku yang akan menjadi ahli
warisku ? Dan karena kalian telah mengeluh demikian
terhadap aku, maka aku ingin agar dari kalian membawa
upeti kepadaku dan putraku, dalam bentuk binatang
hidup, kanji, uang dan minyak sawit untuk menebus diri
kalian.”
Kelompok tersebut langsung memberikan tanggapan, dan
membawa semua yang diminta ayahku, ayahku kemudian
meneruskannya dengan menyuruh benda - benda lain milik
orang – orang itu, baik dari laut atau hutan belukar
untuk kembali ketempat mereka masing – masing.
Semuanya langsung jatuh dan kembali.
Kejadian tersebut mencengangkan diriku, dan segera aku
menanyakan kepada ayah arti segala itu. Katanya, “
yang kau lihat muncul dari dalam air dan hutan belukar
itu sesungguhnya adalah tempat persembunyian orang –
orang yang kau lihat berbaris tadi. Setiap dari mereka
menyembunyikan hidupnya di situ. Kau tidak akan bisa
membinasakan siapapun dari mereka tanpa terlebih
dahulu membinasakan pohon atau binatang – bnatang yang
menyimpan hidup mereka. Dan kenyataannya bahwa mereka
menampakkan diri atas perintahku menunjukkan bahwa
mereka sepenuhnya tunduk kepadaku dan kepadamu juga.
 “ Dan mengapa ayah menyuruh mereka membayar upeti
kepada kita ?”. kataku sambil bertanya –tanya apa arti
semua yang meraka bawakan bagi kami.
Jawabnya, “ Pertama, meraka tidak boleh kasar terhadap
kita, dan mereka juga harus membaharui kesetiaan dan
penyerahan mereka kepada kita aku memanfaatkan
kesempatan tadi untuk mengambil dari mereka sebagai
korban : Pria, wanita dan anak – anak yang dilahirkan
dalam keluarga mereka. Sedangkan tepung, kanji, minyak
sawit dan uang, mewakili kekayaan keluarga mereka yang
kuhambat dan kurampas dari mereka dan dari generasi
yang akan datang. Dengan menyerahkan semua itu kepada
kita, maka berarti secara mutlak mereka memberi ijin
kepada kita untuk mengendalikan kehidupan dan kekayaan
keluarga mereka.”
Ini merupakan suatu pelajaran yang berguna bagi mereka
yang terus memuja dan berkorban kepada arwah nenek
moyang. Alkitab mengingatkan kepada kita bahwa
diantara kita dan mereka yang telah mati tidak
terdapat hubungan apapun juga. Saudara misanku yang
bernama Mpoyi telah mati saat ia menebang sebuah pohon
yang dipergunakan para tukang sihir sebagai penjara.
Mengulang kembali kisahnya sebelum ia mati ia
mengatakan bahwa segera setelah pohon tersebut roboh,
ia mendengar suara – suara yang menyambut dengan
gembira apa yang telah dilakukannya, dengan berseru, “
Terima kasih banyak , kau telah membebaskan kami dari
penjara ini “.
Saudara misanku melarikan dirinya, tetapi ia sadar
bahwa seorang tentara sedang mengejarnya. Akhirnya ia
ditangkap dan dikenakan tuduhan melepaskan para
tahanan. Saudaraku itu berhasil menceritakan seluruh
kejadian tersebut sebelum ia mati.
Segera setelah sampai dirumah kembali dari sungai,
ayahku mempersiapkan diriku untuk suatu upacara yang
lain. Ia menyuruhku memanjat atap rumahnya. Yang
berisi seluruh warisan pemerintah kaum kami. Aku patuh
dan melakukannya sambil membawa sebilah pisau besar
yang tajam yang harus kupakai untuk memotong puncak
atap. Aku sedang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin
tradisional. Dan sesuai dengan persyaratan tradisi,
aku harus memanjat atap rumah yang telah diserahkan
kepada pemerintah kaum kam, atau memanjat sebuah pohon
yang dikenal dengan nama Mohete.
Aku berhasil memotong puncak atap, dan itu berarti aku
memiliki kekuatan untuk menang dan memimpin daerah
kami. Saat aku berdiri dipuncak atap ayah menyuruhku
memandang kelangit dan menghitung jumlah bintang yang
ada, aku melihat bahwa bintang – bintang itu terbagi
menjadi dua baris yang bersilang dan membentuk salib.
Aku berhasil menghitung semuanya. Itu bererti bahwa
aku memiliki kualifikasi untuk mengendalikan dan
menguasai semua keluarga – keluarga yang ada didaerah
kami, segera setelah aku turun dari atap, ayah
melepaskan kekuatannya kepadaku dengan menyuruhku
lewat diantara kedua kakinya lagi.
Ketika aku masih berhamba kepada setan, aku mengetahui
bahwa bila aku ingin memiliki kekuatan atau berkat
seseorang, maka aku harus lewat diantara kedua kakinya
saat orang tiu berjalan, atau lewat melalui lengan
kanannya.
Setelah aku selesai melakukannya, ayahku menyuruh
memandang dan memperhatikan bagaimana atsmosfir
disekitar kami itu tampak tampaknya merah seperti
darah. Hal itu berarti bahwa kami harus banyak
mengorbankan manusia bila ayahku mati agar aku dapat
melanjutkan kekuasaannya dan kedudukannya. Ayah
sekarang puas dan mengatakan bahwa aku sudah siap
mewarisi ilmu sihir tingkat empat.
Beberapa hari setelah pertemuan dengan makhluk –
makhluk aneh ditepi sungai itu, sekali lagi aku
bertanya kepada ayah mengapa ia mengatakan bahwa ia
hanya membutuhkan benda – benda yang menjadi milik
kita, dan bukan yang milik Allah.
 “ Allah memiliki benda – bendanya sendiri, “ katanya
“ kita juga memiliki benda – benda kita, dan kita
tidak diijinkan bermain – main dengan benda – benda
Allah.”
Hal ini menunjukkan kepadaku bahwa ayah takut kepada
Allah. Dan kerena sekarang aku telah menjadi anak
Allah yang hidup. Maka pewahyuan dalam Yoh 1:1-14
menjadi jelas bagiku. Karena apa yang dimiliki Allah
adalah milik Yesusjadi pada kenyataanya ayahku takut
pada Yesus, putra Allah yang benar, yang adalah Firman
Allah.
Menawan Seorang Wanita Penyihir
Ayah mengatakan bahwa ia ingin aku mengetahui caranya
menawan tukang sihir yang lain pada malam hari, dan
merebut kekuatan mereka untuk kepentinganku sendiri.
Malam itu, kami pindah kedalam belukar sambil menunggu
mereka. Ayah membawa suluh dan daun – daun dari sebuah
pohon tertentu yang harus kami remukkan dan bubuhkan
pada seluruh bagian tubuh kami tidak lama setelah itu
kami melihat percikan api menyala dan berterbangan di
kejauhan. Ayah menyuruhku menahan nafas, dan
mengendalikan detak jantungku. Kemudian ia mulai
menyalakan dan mematikan suluhnya menurut irama pada
saat itu aku harus berhenti bernafas dengan berat dan
menatap dengan konsentrasi kearah percikan api itu.
Tiba – tiba api itu datang dengan sangat dekat kepada
kami sekonyong – konyong ayah berteriak kepadaku,”
Tangkap dia “ ! dalam sekejap mata aku telah merasakan
pakaiannya dalam genggamanku saat aku menangkapnya.
“kau telah menangkapnya, kau telah menangkapnya”
teriak ayahku dengan gembira.
Kejadian tersebut adalah agar aku dapat merebut
seluruh kekuatan sihirnya dan menaklukannya. Keesokan
harinya wanita itu datang dan memohon agar aku
mengembalikan pakaiannya . aku melemparkan pandangan
yang merendahkan dirinya saat aku menyerahkan
pakaiannya dengan tangan kiriku, untuk menunjukkan
kepadanya bahwa dengan sesungguhnya ia tidak mempunyai
arti apa – apa dihadapanku.
Itulah hidupku dahulu. Aku menjalaninya dengan tubuhku
yang ada saat ini Aku hidup untuk memberikan kesaksian
bahwa, kecuali mereka yang telah mengenal Kristus,
manusia itu sesungguhnyan itu bagaikan permainan saja
dalam tangan ayahku. Ia melakukan apa saja yang
diinginkannya terhadap mereka dan celakalah barang
siapa yang mencari gara – gara denganya. Dengan
bertumbuhnya diriku, aku mengagumi kekuatan gaib
ayahku yang tiada tertandingi diseluruh desa kami aku
hidup bagi setan dan berada di bawah kehendaknya sejak
aku lahir.
Sekarang aku dapat membedakan bagaimana cara Iblis
menyembuhkan, dan bagaimana Kristus menyembuhkan.
Iblis menyembuhkan dengan cara melenyapkan suatu
masalah yang sudah ia timpakan kepada seseorang, dan
memindahkannya kebagian tubuhnya yang lain. Ia dapat
menyembuhkan penyakit lambung kepada seseorang
kemudian memberikan penyakit rematik kepada korban
yang sama, ia dapet menyembuhkan sakit gigi dan
kemudian menggantikan dengan sakit tulang belakang.
Iblis bukannya mengambil dan melenyapkannya penyakit
itu, akan tetapi membiarkan korbannya berada didalam
suatu lingkaran masalah yang kejam, berhati – hatilah
terhadap taktik budak – budaknya, yaitu para dukun
tukang sihir dan sebagainya setan tidak memiliki
kesembuhan apapun untuk diberikan kepada siapapun, ia
datang untuk mencuri membunuh, dan membinasahkan :
tetapi Yesus datang agar supaya kita memperoleh hidup,
dan hidup yang berkelimpahan.
Petrus memutuskan telinga hamba imam besar, akan
tetapi Yesus menyembuhkannya dengan sempurna, tanpa
menuntut satu senpun, jadi berhati – hatilah bila anda
termasuk salah seorang pasien murid – murid iblis.
Yaitu para dukun, benar mereka akan memberikan
pertolongan untuk sementara, akan tetapi hal itu
membuka pintu air bah bagi segala kemalangan dan
masalah didalam hidup anda. Anda akan terus percaya
kepadanya untuk meminta pertolongan – pertolongan yang
selanjutnya sambil berkata, “ Ya. Dia telah
menyembuhkan jantungku, pasti sakit perutkupun juga.
Dengan cara demikianlah anda langsung terjerumus masuk
kedalam jerat-nya( W – 02- 01- 10 )
 
 
 
1
Hosted by www.Geocities.ws