-------Mimbar
Gereja FULL GOSPEL INDONESIA -------
Siaran
minggu ke 8 : Tanggal 20 Nopember 2005
Subject
: Bagaimana caranya untuk menerima BAPTISAN ROH KUDUS ?
Teman2
se iman,
Tulis
DR.David Yonggi Cho :
Pertama,
kita harus bertobat dari semua pelanggaran yang dapat kita ingat.
Saya teringat bahwa saya
menangis terus menerus selama dua tahun setiap kali saya berdoa
untuk menerima kepenuhan Roh Kudus. Walaupun saya menangis dan
berdoa keras, saya tak dapat menerima baptisan itu
kedua yang harus kita akui
ialah sifat tak
ber-perasa-an. Yakobus 4:17 menyatakan, “Jadi jika seorang tahu
bagaimana ia harus berbuat baik tetapi ia tidak melakukannya, ia
berdosa.”
Ketiga
: Walaupun
kita diselamatkan dan hidup sebagai orang-orang Kristen, jika
kita malas maka kita harus bertobat dari dosa kemalasan.
Kita harus menyesal bahwa kita tidak hidup dengan menjadikan Allah
sebagai pusat kehidupan kita.
Keempat
:
Jika kita belum mencari kerajaan Allah dan kebenarannya lebih
dahulu maka kita tidak menyenangkan hati Allah.
Bila
kita bertobat dari semua dosa kita, kuasa dosa-dosa itu akan
dipatahkan.
Pada
saat kita berdoa untuk kepenuhan Roh Kudus, kita akan mempunyai
hubungan yang baik dengan Allah ( suatu hati yang patuh untuk
melakukan kehendak Allah.)
Kelima
: Sejauh kemampuan kita, kita perlu mengadakan pemberesan dan
pembayaran utang-utang kita kepada orang lain. Kita perlu minta maaf
dan mengadakan penyelesaian ganti rugi.
Lain dari pertobatan dengan perkataan saja, pertobatan dan pengakuan
yang keluar dari hati nurani harus diikuti dengan buah-buah tindakan
Ringkasan
kotbah DR. David Yonggi Cho :
“…Setelah
kita mengakui dosa, bagaimanakah kita harus berdoa untuk menerima
Roh Kudus?
Sekarang seperti juga di
masa lalu, mereka yang ingin menerima baptisan Roh Kudus yang
dijanjikan itu harus mempunyai harapan yang kuat dan hasrat yang
nekat untuk menerima.
Jika
mereka yang ingin menerima Roh Kudus namun mereka bimbang walau
mereka berdoa tetapi dengan sikap suam, maka Allah tidak akan
memberikan baptisan Roh Kudus kepada mereka
Berkat
kepenuhan Roh Allah selalu datang bila Anda bertekad bahwa Anda tak
kan mau pergi sebelum mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh.
Dalam
Kisah 8, orang-orang percaya di Samaria menerima Roh Kudus ketika
Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan ke atas mereka.
Pengalaman
yang sama terjadi pada Saulus (Paulus), yang menerima Roh Kudus
ketika Ananias menumpangkan tangan ke atasnya (Kisah 9 : 10-18).
Selusin orang percaya di Effesus juga menerima kepenuhan Roh Kudus
ketika tangan ditumpangkan ke atas mereka oleh rasul Paulus (Kisah
19 : 1-7).
Sekarang juga telah
diketahui secara luas bahwa Anda dapat menerima kepenuhan Roh Kudus
bila tangan ditumpangkan atas Anda dengan doa.
(
hati2, jangan sembarang mau ditumpang tangan hamba Tuhan yang Anda
belum kenal, sebab berbahaya! Ya kalau hamba Tuhan itu sudah LAHIR
BARU, kalau belum rohnya yang disertai roh iblis bisa transfer ke
roh anda )
Tentu
saja Anda tak dapat menerima Roh Kudus jika tangan ditumpangkan atas
diri Anda bila Anda tak mau menerima baptisan Roh Kudus atau bila
hati Anda tidak siap atau bila Anda tak memiliki iman yang
menyala-nyala untuk menerima.
Sebaliknya,
jika tangan dari para hamba Tuhan yang dipenuhi Roh ditumpangkan
atas Anda, Anda dapat menerima kepenuhan Roh Kudus bila Anda
mempunyai hasrat yang kuat untuk menerima, walaupun doa Anda sendiri
lemah.
Kisah
10 : 44-48 mencatat Roh Kudus memenuhi orang-orang kafir di rumah
Kornelius. Ayat 44 menyatakan, “Ketika Petrus sedang berkata
demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan
pemberitaan itu.”
Orang-orang
ini semua dipenuhi Roh Kudus selagi mereka mendengar khotbah Petrus.
Dari
banyak mimbar masa kini Firman Allah yang sejati tidak dikhotbahkan
dengan setia. Bagaimakah orang-orang dapat mendengar Firman jika
tidak dikhotbahkan? Walaupun orang-orang telah menyembah dalam
gereja, mereka tidak mengalami gerakan yang dalam atau anugerah yang
ajaib dari Roh Kudus.
Bila
seorang hamba Tuhan, yang dipenuhi Roh Kudus, mengkhotbahkan Firman
yang diurapi, maka para pendengar akan timbul hasrat dan mendapat
pengetahuan dan pegangan atas janji-janji Allah yang terpercaya: Ia
masih memberikan kepenuhan Roh Kudus yang sama seperti yang
diberikanNya pada zaman para rasul.
Alkitab
menyimpulkan: “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali
jangan bimbang,sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut,
yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian
janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab
orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya” (Yakobus
1:6-8).
Jika
Anda berusaha menerima Roh Kudus dengan suatu sikap kebimbangan, tak
sepenuhnya mempercayai janji-janji Allah, maka Anda membuang waktu
dan tenaga.
Alkitab
mengajar kita, “Jadi iman timbul dari pendengaran, dan
pendengaran oleh Firman Kristus” (Roma 10:17). Kita harus mulai
mempelajari buku Kisah Rasul dengan hati yang terbuka lebar, sambil
mendengarkan kesaksian mereka yang telah menerima kepenuhan Roh
Kudus; kita harus menyingkirkan semua prasangka manusia dari hati
kita.
Setelah
kita mendapat keyakinan bahwa berkat kepenuhan Roh Kudus itu bagi
kita masa kini, kita harus bertobat dari semua dosa yang belum
diakui di hadapan Allah dan bergantung pada darah Yesus yang mulia
untuk penyucian yang sempurna
Kita
harus berhati-hati terhadap dosa apapun dalam hidup kita sebelum
kita berdoa untuk memperoleh pengalaman baptisan Roh Kudus.
Petrus
berkata dalam Kisah 2:38, “Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”
Apakah
perintah, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi
dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,”
berarti bahwa jika Anda tidak dibaptis dalam air Anda takkan
menerima pengampunan dosa atau Roh Kudus?
Tampaknya
tidak demikian, karena, ketika Petrus memberitahukan Injil di rumah
Kornelius, orang-orang kafir dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum
mereka menempuh proses baptisan air.
Tak
perlu disebutkan bahwa Allah tak dapat memberikan baptisan Roh Kudus
kepada mereka yang belum menerima pengampunan dosa atau keselamatan.
Bila
kita bertobat dan percaya kepada Injil, kita menerima pengampunan
dosa dan keselamatan.
Kita
juga harus berusaha dibaptis dalam air secepat-cepatnya karena itu
merupakan tanda lahiriah dari keselamatan
Baptisan
Roh Kudus merupakan suatu karunia
Dalam
Kisah 10:48 rasul Petrus berbicara kepada orang-orang kafir yang
bukan hanya menerima pengampunan dosa melainkan juga kepenuhan Roh
Kudus dan mengatakan kepada mereka agar “dibaptis dalam nama
Yesus Kristus.”
Sebagian
besar dari orang percaya yang hidup pada zaman para rasul
dinasihatkan untuk menerima (dan memang mereka menerima) Roh Kudus
selekasnya mereka diselamatkan.
Tetapi
pada masa kini banyak sekali orang beriman yang “belum pernah
mendengarkan bahwa ada Roh Kudus” (Kisah 19:2). ….
Jadi
walaupun baptisan air bukan merupakan suatu prasyarat untuk baptisan
dengan Roh, namun pertobatan memang menjadi prasyaratnya karena Roh
Kudus takkan datang kepada seseorang yang menyembunyikan dosa.
Bila
kita berdoa untuk menerima baptisan Roh Kudus, pada umumnya ada
jenis dosa yang harus kita sesali: sudahkah kita dengan sengaja
melanggar kehendak Allah? …
DOSA
Dosa
pertama ialah dosa ke-tidak-patuh-an. Sebelum
mempercayai Tuhan Yesus, kita memberontak melawan Allah dan berbuat
banyak dosa. Ketika kita bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai
Juruselamat, kita menerima pengampunan dosa.
Namun
melalui pemberontakan kita yang berlangsung lama, hati kita telah
menjadi sedemikian keras sehingga tidak mudah kita dihancurkan.
Roh Kudus tidak selalu turun
menurut cara yang kita minta.
Ia
datang menurut kepribadian orang yang akan menerima. Terkadang Ia
datang dengan tenang seperti hujan gerimis. Pada kesempatan lain Ia
datang secara menggemparkan seperti ledakan guntur. Walaupun Roh
Kudus memperkenalkan diriNya dengan berbagai cara yang berlainan,
Dia yang datang itu tetap Pribadi ketiga dari Tritunggal Allah.
Setelah
kita mengakui dosa, bagaimanakah kita harus berdoa untuk menerima
Roh Kudus?
Pertama,
kita
tak boleh berdoa untuk menerima Roh Kudus dengan motif yang keliru.
Dengan
kata-kata sederhana, Anda tak boleh menangis kepada Allah supaya
Anda dapat merasa bangga atau puas dalam perhatian khusus yang
mungkin akan menyertai suatu kuasa yang besar. Orang-orang yang
telah memohon secara keliru menerima roh yang berlainan seperti
misalnya roh tamak dan bukannya Roh Kudus.
Tetapi
bila alasan di hati kita itu tulus - bila kita ingin menjadi suatu
bejana yang lebih berkuasa dan berhasil, untuk dipakai oleh Allah,
bila kita ingin menjadi perkakas yang lebih baik dari Allah, membawa
kesaksian dengan sikap yang seperti Kristus ( maka roh jahat tak
pernah dapat mendekati kita.)
Yesus
berbicara tentang kepastian semacam itu dalam Lukas 11:11-13 : Bapa
manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau jika ia minta
telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang
jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi
Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang
meminta kepadaNya.
Karena
itu bila kita berdoa untuk kepenuhan Roh Kudus supaya kehendak Allah
untuk hidup kita dapat digenapi (bukan untuk memuaskan nafsu atau
ketamakan kita) maka Allah pasti memberikan kepada kita Roh
Kudus
Kedua:
Tidaklah
berlaku untuk seseorang yang mempunyai pembawaan periang melainkan
untuk seseorang yang pesimistis dan cenderung untuk mempertahankan
sudut yang gelap dan senyap dalam hatinya.
Karena
jenis orang ini telah lama tertekan tanpa sadar oleh roh yang
negatif, jika ia mencoba berdoa terburu-buru untuk Roh Kudus tanpa
lebih dahulu menyucikan dirinya dari roh yang negatif itu, ia dapat
terjatuh ke dalam penderitaan batin dan dikuasai oleh roh kemurungan
lain yang tidak sehat.
Tetapi
jika jenis orang ini telah menyiapkan dirinya perlahan-lahan sampai
dunia batinnya, melalui penerimaan Firman Allah dan pengampunan
dalam hatinya, telah menjadi periang dan positif, ia akan
menerima suatu baptisan yang ajaib.
Bila
orang seperti itu telah mempunyai sikap mental periang dan positif,
ia telah mengatasi dan melepaskan dirinya dari iblis. Ia dapat
berdoa untuk kepenuhan Roh kudus tanpa merasa cemas.
Ketiga
Sakit
yang lama dan berkepanjangan dapat mengurangi ketahanan tubuh sering
diikuti oleh tindasan iblis.
Mereka
yang lemah tubuh dan pikirannya karena diusik oleh penyakit yang
lama, harus disucikan oleh darah Kristus yang
mulia itu lagi; jika mereka cenderung untuk ditindas oleh
iblis, ketika mereka berdoa sungguh-sungguh untuk menerima Roh
kudus, mereka dapat ditindas lagi oleh iblis.
Kisah
10:38 mengajarkan bahwa selama pelayananNya Yesus menyembuhkan semua
penyakit dan aib tubuh yang disebabkan oleh tindasan
iblis: “Tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia
dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling
sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai
iblis, sebab Allah menyertai Dia.”
Saya
hampir selalu dirintangi oleh iblis bila saya berdoa bersama dengan
mereka yang lemah pikiran dan tubuh untuk menerima Roh Kudus.
Mengetahui akan hal ini, orang-orang yang telah ditindas iblis
haruslah berdoa untuk menerima Roh Kudus dengan menuntut kuasa darah
Yesus yang mulia itu.
Keempat,
Orang-orang
yang telah melayani iblis lama sebelum datang kepada Tuhan harus
sangat berhati-hati. ( ex Muslim, ex pendeta Budha, ex romo
katolik, ex dukun, ex sehu, ex ahli kebatinan dll ) Sebelum
orang-orang ini berdoa untuk menerima Roh Kudus,
mereka
harus menguburkan semua hubungannya yang yang lampau yang ada antara
mereka dengan iblis, bertobat dari dosa-dosa mereka sepenuhnya dan
memiliki kemenangan yang dipunyai oleh semua orang beriman terhadap
iblis.
Kemudian
bila mereka berdoa untuk menerima Roh Kudus, mereka dapat berdoa
untuk sejahtera dan sukacita dari Kristus tanpa rasa takut dan
kesadaran akan tindakan iblis. Kadangkala orang-orang ini mungkin
masih rentan bawah-sadarnya jika mereka membuka hati mereka.
Kelima,
Mereka
yang berdoa dengan penuh hasrat untuk menerima Roh Kudus tak boleh
mengizinkan siapapun saja menumpangkan tangan atas mereka dalam doa.
Roh
jahat, bagaikan virus sangatlah menular. Saya telah melihat banyak
orang yang dikuasai roh najis ketika seseorang yang mempunyai roh
jahat menumpangkan tangan ke atas mereka. Bila mereka dikuasai oleh
roh itu maka mereka mengalami penderitaan hebat sampai mereka dapat
dibebaskan. Mereka yang ingin ditumpangi tangan dalam doa harus
selalu yakin bahwa orang yang akan menumpangkan tangannya ke atas
mereka adalah orang yang penuh dengan Roh kebenaran.
Keenam
Waspadalah
untuk pergi seorang diri mendaki suatu gunung atau memasuki suatu
gua untuk berdoa.
Sewaktu-waktu
mereka yang telah mendengar bahwa orang lain telah menerima banyak
berkat di suatu gunung doa lalu ingin mengunjungi tempat itu juga.
Tetapi kemudian karena iman mereka tidak tabah maka mereka menjadi
takut dan ditindas oleh roh jahat yang memanfaatkan saat-saat
ketakutan mereka itu…”
Demikian
saya tutup sesi ini, saya sarikan dari buku2 DR.David Yonggi Cho,
semoga jadi berkat buat teman2.
Mari
kita renungkan ayat ini :
“Yesus Kristus telah
membuat ini, supaya di dalam Dia
berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain,
sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah
dijanjikan itu ( Gal 3:14 )