Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

-------------Mimbar Gereja FULL GOSPEL INDONESIA ------------
 
Subject : YESUS MENETAPKAN PERJAMUAN KUDUS
 
Teman2 se-iman,

"Sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa." ( Mat 26:28 )
 
Roti dan anggur dalam perjamuan kudus adalah lambang tubuh dan darah Yesus. Jika dalam merayakannya kita betul-betul memahami dan menjiwai hal itu, berkat yang kita terima akan luar biasa besarnya.
Di dalam perjamuan kudus ada kesembuhan dan kesehatan total bagi seluruh tubuh, jiwa, dan roh kita.
Sebelum mati disalib, Yesus ikut mengambil bagian dalam perjamuan Paskah bersama para murid-Nya. Inilah asal mula perjamuan kudus yang kita kenal sekarang ini.
Yesus menyatakan bahwa roti itu melambangkan daging-tubuh-Nya yang terohek-rohek, dan anggur itu melambangkan darah-Nya yang ditumpahkan demi kepentingan kita.
Sebelumnya, hal itu sudah dinubuatkan melalui daging dan darah anak domba Paskah pada waktu bangsa Israel keluar dari Mesir 1400 tahun sebelumnya.
Yesus datang ke bumi untuk menjadi manna atau "makanan" rohani bagi kita.
 
Yesus adalah Makanan bagi roh Kita
 
Karena dosa Adam dan Hawa, roh manusia mati.
Persekutuan manusia dengan Allah terputus, dan karena itu akhirnya tubuh jasmani manusia harus mati dan dibuang ke dalam lautan api serta belerang.
Untuk membangkitkan keadaan manusia yang mati, Yesus Kristus sebagai Putra Tunggal Allah datang ke bumi kita ini berbungkuskan daging manusia, dan menumpahkan darah-Nya. Penyaliban dan kebangkitan-Nya menjadi kuasa kehidupan untuk membangkitkan roh kita yang mati.
la membayar hutang dosa yang seharusnya kita bayar sendiri.
Karena hutang itu sudah dibayar, kini bila kita berseru memanggil nama Yesus, Roh Kudus akan memasuki kehidupan kita, dan kita pun menerima kehidupan kekal.
Dengan memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya pada meja perjamuan kudus itu, kini kita dimungkinkan untuk mendapatkan persekutuan rohani yang baru bersama Allah.
Yesus adalah makanan bagi roh kita. Setiap hari kita harus "memakan" Dia. Dalam dunia yang bagaikan padang gurun ini, Yesus adalah manna rohani kita.
Kita harus menyambut Dia, bergantung kepada-Nya, dan memakan Firman-Nya secara teratur, supaya setiap hari rohani kita diperbarui.
 
Bila hal itu kita laksanakan, kehidupan-Nya akan mengalir ke dalam diri kita, dan kita dapat hidup berkemenangan serta dibekali oleh iman dan kuasa yang tidak dikenal oleh orang duniawi.
 
Yesus adalah Makanan untuk Akal budi Kita
 
Perjamuan kudus yang melambangkan daging dan darah Yesus itu juga merupakan makanan bagi akal budi / pikiran orang Kristen.
Akal budi / pikiran manusia terdiri atas intelek, emosi, dan kemauan. Manusia duniawi atau orang yang belum dalam Kristus, hidup oleh kekuatan intelek yang didapatkan melalui panca indera mereka.
Tetapi kita yang sudah dalam Kristus, hidup oleh hikmat ilahi yang merupakan pengetahuan-yang diwahyukan dari atas.
 
Bila secara teratur kita tetap terus-menerus memakan Dia, Allah pun memberikan pengetahuan-yang diwahyukan itu secara terus-menerus.
Melalui pengetahuan yang diwahyukan dari atas itu pandangan kita terhadap dunia dan gagasan kita tentang kehidupan, masyarakat, serta sejarah menjadi sangat berbeda dengan pandangan yang dimiliki oleh mereka yang belum dalam Kristus.
Kita tahu bahwa Allah mencipta langit dan bumi. Kita juga tahu bahwa kita adalah makhluk ciptaan-Nya. Itulah sebabnya kita harus hidup sesuai dengan perintah-Nya, sebagaimana yang tersurat dalam Firman-Nya.
 
Kita juga memandang sejarah manusia sebagai campur tangan Allah secara berdaulat dan rencana penebusan-Nya bagi umat manusia. Kematian jasmani ini pun kita pandang sebagai pintu masuk ke dalam surga kekal yang telah disediakan bagi kita.
Dengan percaya kepada Yesus, Dia juga menjadi makanan utama bagi emosi kita. Perasaan yang merusak misalnya kebencian, ketakutan, frustrasi, kemarahan, kecemburuan, dan kedengkian yang bercokol di dalam hati kita akan diubahkan menjadi kasih, pengharapan, dan iman. Sukacita dan kemurahan. juga akan memancar dari dalam hati kita.
 
Daging dan darah Yesus juga menjadi makanan bagi kemauan /kehendak kita.
 
Sebelum percaya kepada Yesus, kita dikuasai oleh ketamakan. Kita tidak mampu mengendalikan intelek, emosi, dan kemauan kita, serta menundukkannya kepada kehendak Allah. Kita benar-benar tidak mampu menaklukkan akal-pikiran kita yang kotor dan rusak.
Tetapi bila kita memakan tubuh Yesus, kehidupan-Nya akan mengalir ke dalam diri kita. Selanjutnya setiap hari Dia memberi kita kemampuan mengendalikan kehendak kita, sehingga dari keadaan yang berpusatkan-pada-diri-sendiri kita diubahkan secara bertahap menjadi orang yang berpusatkan-pada-Allah. Kita pun menjadi orang yang menaruh minat terhadap kepentingan orang lain, bukan hanya kepentingan diri sendiri.
Jadi Yesus Kristus menjadi makanan bagi intelek, emosi, dan kehendak kita.
 
Yesus Kristus adalah Makanan bagi Tubuh Kita
 
Pada waktu Adam dan Hawa berdosa, Allah mengutuk tanah;
"........ terkutuklah tanah karena. engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu..." (Kejadian 3:17, 18).
Tetapi pada waktu Yesus menanggung dosa-dosa kita di kayu salib, kutuk kita telah disingkirkan. Alkitab mencatat:
“Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada. tertulis: `Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13).
Tuhan akan memerdekakan kita dari belenggu kutuk dan membebaskan kita dari semak duri maupun rumput duri yang menyusahkan itu. Orang yang memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya benar-benar diberkati.
 
Yesus juga menanggung penyakit-penyakit kita,
 
Dan dengan kuasa kesembuhan-Nya Ia menjaga kita sehingga tetap sehat walafiat sementara
kita hidup di dunia ini. Ia memikul penyakit dan kesakitan kita sehingga kita dapat hidup sehat. Yesus benar-benar manna rohani bagi kesehatan kita.
Dalam mengadakan perjamuan kudus kita harus teringat satu ha1 ini: Sebelum disalib Yesus mengambil roti dan mengucap syukur. Setelah itu Ia menyuruh para murid memakannya.

Gereja Tuhan harus mengadakan perjamuan kudus sesering mungkin!
 
Sebagai peringatan terhadap diri-Nya, karena hal itu melambangkan segala sesuatu yang disediakan Tuhan untuk keperluan tubuh, jiwa, dan roh kita. Kita pun harus menyampaikan kabar baik itu kepada orang lain, supaya mereka juga dapat menjadi orang Kristen yang sehat tubuh, jiwa, dan rohnya dengan jalan mengadakan perjamuan kudus.
Mengadakan perjamuan kudus merupakan keharusan dan sekaligus hak istimewa bagi orang Kristen.
 
Marilah kita senantiasa mengambil waktu mempersiapkan hari kita sebelum menerima lambang tubuh-Nya yang dihancurkan dan darah-Nya yang ditumpahkan itu.
Dengan demikian kita akan senantiasa menerima apa pun yang kita perlukan dari Tuhan, dan akan diberkati secara luar biasa
 
Perjamuan kudus yang sejati adalah perjamuan yang nyata dengan Allah, dan persekutuan bersama dengan sesama orang Kristen.
 
Melalui perjamuan kudus, marilah kita meneguhkan atau meneguhkan-ulang hubungan yang benar dengan Allah dan dengan sesama orang Kristen. Dengan demikian kita dapat menjadi kuat secara fisik maupun rohani.
 
Sumber : KRISTOLOGI, bahan  pelajaran Sekolah Misi Full Gospel Indonesia.

Bambang Wiyono
HP : 0812 327 3886
e-mail : [email protected] ( japri )
http://groups.yahoo.com/group/fullgospel_indonesia/ ( bahasa Indonesia )
 
1
Hosted by www.Geocities.ws