Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

---------- Mimbar Geraja FULL GOSPEL INDONESIA -----------
Siaran minggu ke 29 :   Tanggal 16 April 2006
The Great Businessmen ( 13 ) : Hukum Bisnes Menurut Alkitab
 
 
Teman,
 
Siaran “ The Great Businessmen ( 1 ) s/d ( 12 ) adalah bahasan secara garis besar saja.Mulai sesi ini, kita bahas hukum2 berbisnes yang di ilhami dari Alkitab.
 
DUA SUDUT PANDANG MENGENAI KEBERHASILAN DALAM BISNES
 
Cara Dunia Menjelaskan Arti Keberhasilan
 
Seorang  Kristen, menyadari bahwa terdapat perbedaan besar antara pikiran dan tindakan  bisnes dengan yang ditulis dalam Alkitab.
 
Iblis ialah pakar (ahli) tipu-daya
 
Untuk setiap asas kebenaran yang diajarkan Tuhan, iblis selalu mernpunyai asas tiruannya yang palsu. Hal itu berlaku pula dalam menjelaskan arti sukses atau keberhasilan.
Banyak orang berpendapat, keberhasilan diukur  dari kesanggupan membeli -barang. Mereka percaya bahwa makin banyak barang yang dimiliki atau sanggup dibeli, makin berhasil orang itu.
Mereka cenderung untuk menilai keberhasilan ukurannya daya beli, betapa besarnya rumah yang dihuni, mobil yang dimiliki, betapa banyak perjalanan yang ditempuh, dan sebagainya. Untuk orang-orang semacam ini, uang merupakan landasan bagi keberhasilan; makin banyak uang yang dimiliki, makin banyak barang yang dapat dibeli.
 
Orang lain mengukur keberhasilan dari segi prestasi, bukannya uang definisi sukses yang sangat terkenal menyatakan: “Sukses ialah prestasi yang terus meningkat dari sebuah tujuan yang bermanfaat.”
 
Orang-orang memperjuangkan keberhasilan karena mereka membayangkan bahwa didalamnya mereka akan menemukan kebahagiaan, sejahtera, sukacita dan kepuasan.
 
Namun bila mereka mengikuti cara dunia mencapai keberhasilan, maka kebahagiaan, sejahtera, sukacita atau kepuasan mereka itu tiada bertahan lama. Kadangkala setelah terlambat baru mereka mendapati bahwa Terlalu banyak orang di dunia niaga yang telah mencurahkan seluruh hidup mereka untuk mengejar barang-barang, uang dan prestasi. Namun mereka telah seringkali menemukan bahwa, pada analisis akhir, mengikuti definisi keberhasilan gaya dunia hanya akan meninggalkan mereka dalam keadaan hampa dan tiada puas.
 
Cara Alkitab Menjelaskan Arti Keberhasilan
 
Allah bersabda:
“Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu . . , seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu” (Yesaya 55: 8-9).
Ayat ini dengan jelas menunjukkan bahwa penilaian, asas dan tindakan Allah bertentangan sama sekali dengan dunia.
 
Allah berjanji untuk mencukupi kebutuhan materi bila kita mencari terlebih dahulu kerajaanNya.
 
Dan tidaklah juga berarti bahwa keliru untuk mengejar suatu cita-cita dan menjunjung prestasi kita. Namun bila ukuran keberhasilan kita adalah “barang-barang dan prestasi” semata-mata maka itu berarti kita sudah puas dengan sesuatu yang ada di bawah garis keberhasilan sejati yang disediakan Allah bagi kita.
 
Perhatikanlah ucapan Paulus kepada jemaat Filipi:
 
“Tetapi semua hal ini yang sekali pernah kusangka sangat berharga - sekarang aku telah membuangnya semua supaya aku dapat meletakkan kepercayaan dan harapanku kepada Kristus sendiri saja. Ya, segala sesuatu lainnya tidaklah berharga bila dibandingkan dengan keuntungan yang tak ternilai dari pengenalan akan Kristus (3:7-8, )”
 
Pentinglah untuk kita memahami sesuatu tentang Paulus, orang yang membuat pernyataan ini. Ia telah belajar di bawah asuhan Gamaliel sehingga ia sungguh-sungguh berpendidikan tinggi. Ia seorang Farisi, anggota dari kelompok politik dan agama Yahudi yang ternama. Ia juga seorang warga negara Romawi - suatu kehormatan luar biasa pada zaman itu. Dan ia seorang usahawan - seorang pengrajin tenda yang trampil.
Namun Paulus menyadari bahwa sukses sejati tak ditemukan dalam hal-hal yang telah dicapainya atau prestasi yang telah dibuatnya. Ia mengatakan bahwa semua hal itu “tidaklah berharga bila dibandingkan dengan keuntungan tak ternilai dari pengenalan akan Kristus.” Paulus sedang menyatakan bahwa kita benar-benar berhasil atau sukses bila kita menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dari seluruh hidup kita.
 
Mengapa demikian ?
 
 “Tujuan pencuri itu mencuri, membunuh dan menghancurkan. TujuanKu ialah memberikan kehidupan dalam segala kepenuhannya” (Yoh 10:10 )
 
Dengan kata lain, Tuhan Yesus bukan hanya memberikan hidup kekal dan rumah di surga, ia juga memberikan kita hidup “dalam segala kepenuhannya” Nah, itulah sukses atau keberhasilan sejati. Dan ini datang karena menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita dan kemudian karena mempersilakan Dia mengatur rencana dan tujuanNya melalui kita dan bisnis kita.
 
Dunia dengan segala kesungguhan hati mencari “Kehidupan dalam segala kepenuhannya”. Tetapi sayangnya ia mencari ke tempat-tempat yang keliru. Iblis telah menipu banyak orang di pusat perniagaan agar mereka mencari hidup yang penuh yang dinamakan sukses dalam bentuk materi dan prestasi, bukannya dalam Tuhan Yesus Kristus.
Orang-orang semacam itu perlu diperkenalkan dengan kebenaran yang baru saja kita bahas bersama. Rasul Paulus mengajar kita dari pengalaman pribadinya bahwa mengenai Kristus ialah kunci sukses sejati. Sebenarnya ia berkata bahwa segala sesuatu lainnya “tidaklah berharga bila dibandingkan dengan keuntungan yang tak ternilai dari pengenalan akan Kristus”.
 
Selanjutnya  kita akan menyaksikan caranya pengenalan Akan Kristus memberi landasan bagi asas-asas atau hukum-hukum yang dapat membawa kita mengalami keberhasilan dalam bisnes.
 
( berlanjut sepanjang tahun 2006, mulai sesi ini , Mimbar Gereja saya siarkan  di cell  groups Full Gospel Indonesia , sesuai permintaan members. )
 
Bambang Wiyono



 
1
Hosted by www.Geocities.ws