--------Mimbar
Gereja FULL GOSPEL INDONESIA ---------
Siaran
minggu ke 27
: Tanggal 2 April 2006
Subject
: Allah Punya Rencana
Allah
memiliki rencana untuk
mendatangkan keberhasilan sejati dan lestari bagi umatNya.
“Roh
Tuhan Allah ada di atasku karena Tuhan telah mengurapi aku untuk membawa
kabar baik kepada orang-orang yang menderita dan teraniaya.
Ia
telah mengutus aku untuk menghibur orang-orang yang hancur hatinya,
untuk mengumumkan kebebasan kepada orang-orang yang tertawan dan untuk
membuka mata orang-orang yang buta. Ia telah
mengutus aku untuk memberitahukan kepada mereka yang berkabung bahwa
saat pertolongan Allah bagi mereka telah tiba” (61:1-2, ).
Yesaya
menyatakan bahwa Allah telah mengurapinya untuk membawa “kabar baik
kepada orang-orang yang menderita dan teraniaya ... untuk memberitahukan
kepada mereka yang berkabung bahwa saat pertolongan Allah bagi mereka
telah tiba”. Itulah tugas seorang imam.
Allah
mengurapi manusia untuk melayani sebagai imam-imam supaya mereka dapat
berhubungan langsung denganNya lalu kemudian memberitahukan orang-orang
lain tentang Allah yang benar dan hidup, yang mencintai semua orang dan
ingin memenuhi segala kebutuhan mereka.
Yesaya
kemudian mencatat:
“Kamu
akan dipanggil sebagai imam-imam Tuhan, pelayanan-pelayanan Allah
kita” (61:6, ).
Dapatkah
anda memahami maknanya? la bersabda: “Kamu akan dipanggil sebagai imam-imam
Tuhan,
pelayan-pelayan
Allah
kita.” Itu berarti anda dan saya! Itu berarti setiap orang yang
dimiliki Allah!
Para
rasul menyadari hal ini. Rasul Petrus misalnya, ketika menulis suratnya
yang pertama mengatakan:
“Dan
sekarang kamu telah menjadi batu-batu bangunan yang hidup demi digunakan
Allah untuk membangun rumahNya. Lebih-lebih lagi, kamu adalah
imam-imamNya yang kudus” (1 Petrus 2:5, ).
Setiap
orang Kristen ialah salah seorang dari imam-imam Allah di bumi ini. Itu
berarti, sebagai orang-orang Kristen, kita mempunyai hubungan langsung
dengan Allah - dan Tuhan telah memberikan kepada kita tanggung jawab
untuk mengajarkan jalan-jalanNya kepada orang-orang lain.
Rasul
Yohanes ketika menulis buku Wahyu, mencatat:
“(la)
telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah,
BapaNya” (1:6).
Ayat-ayat
ini seharusnya mempunyai arti yang besar bagi seorang Kristen. Itu
berarti kita semua “terpanggil” untuk menjadi pelayan-pelayan
rohani bagi
orang-orang di dunia bisnes. Percobaan iblis untuk menipu orang-orang
agar percaya bahwa Allah memanggil dengan memilih hanya beberapa orang
dari umatNya untuk memasuki pelayanan Kristen adalah kebohongan
semata-mata! Inilah sebuah cara iblis untuk menghambat keberhasilan
masyarakat Kristen dalam memberitakan Kabar Baik tentang Tuhan Yesus
kepada dunia yang sesat dan akan binasa.
Allah
Adimitra Usaha kita
Kita
telah ditantang untuk mempersilakan Allah menjadi adimitra usaha kita -
seorang mitra dengan saham utama dalam perusahaan kita. Bila kita
memberikan Allah “saham utama” dalam bisnis kita, ia bebas
melaksanakan rencanaNya, sasaranNya, tujuanNya melalui kita. Dengan kata
lain, Allah bebas melaksanakan bisnisNya melalui bisnis kita.
Seperti yang diperhatikan oleh
pemazmur:
“Tuhanlah
yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di
dalamnya” (24:1).
Dengan
kata lain, Allah sudah
memiliki
semuanya! Tak ada hal lain yang dibutuhkanNya; karena ia telah bersabda:
“KepunyaanKulah
perak dan kepunyaanKulah emas” (Hagai 2:9).
Jadi
apakah bisnis atau usaha Allah itu? Yesus dengan singkat menyatakan
tujuan kegiatan Allah di dunia:
“Anak
Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang” (Lukas
19:10). “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10).
Dalam
kedua ayat ini, Yesus menjelaskan bahwa usaha Allah ialah manusia.
TujuanNya
ialah mernberikan cinta, damai, suka-cita dan hidup kekal kepada sebuah
dunia yang serakah, penuh kebencian, kecewa dan yang akan mati.
Dan
seberapa jauh Allah melibatkan diri untuk melaksanakan usahaNya itu?
Ayat yang terkenal, Yohanes 3:16, memberitahukan kepada kita bahwa Allah
sedemikian terlibat dalam niatNya untuk mencapai manusia, sehingga ia
mengaruniakan milikNya yang paling berharga, PuteraNya, untuk mati bagi
dosa-dosa kita.
Dengan
demikian ada satu hal yang selalu dapat kita yakini. Bila kita
mempersilakan Allah menjadi adimitra usaha kita, tujuan dan maksudNya
ialah menggunakan kita dan bisnis kita untuk menjangkau manusia dengan
Injil.
ketika
kita membahas Matius 6:24 Ayat itu mengatakan bahwa kita tak dapat
melayani kedua-duanya sekaligus: Allah dan uang. Jika Allah adalah
adimitra usaha kita dan kita terikat kepadaNya maka tujuanNya menjadi
tujuan kita
juga.
Ini
berarti bahwa melalui bisnis kita, kita terlibat secara pribadi dalam
menjangkau kawan sebaya, rekan sejawat dan para karyawan
dengan Injil. Tujuan bisnis kita bukan lagi semata-mata menghasilkan
uang. Bahkan kita seharusnya mencari kerajaan Allah dan kebenaranNya.
Seperti
yang kita lihat dalam Yohanes 10:10, tujuan Allah ialah menjangkau
manusia dengan Injil. Karena itu, pada saat kita berusaha memakai bisnis
kita untuk menjangkau orang-orang yang ada di dunia bisnes dengan Kabar
Baik dan pada saat kita mulai dengan giat mengejar tujuan itu, Allah
telah berjanji ia akan menyediakan bantuan keuangan yang kita butuhkan
untuk mencapai tujuan bisnis kita (Matius 6:32-33).
(
berlanjut sepanjang tahun 2006 )
Bambang
Wiyono
Home
page http://www.geocities.com/fullgospel_indonesia