-----Mimbar Gereja Full Gospel
Indonesia
-----
Siaran minggu ke
19 : Tanggal 5 Februari 2006
Sesi I :
Subject : Do Not Fear
(Jangan Takut)
oleh : DR.David Yonggi Cho
Kutipan Ayat: 1 Yoh 4:18
Jika melihat ekonomi dunia,
Korea
tampaknya berada dalam situasi yang sulit.
Taiwan
,
Hong Kong
, dan Singapura secara ekonomi cukup maju dibandingkan dengan
Korea
. Laporan berita baru-baru ini mengindikasikan
bahwa negara-negara tersebut menunjukkan hasil ekspor yang meningkat
dua atau tiga kali lipat dari
Korea
. Namun, ini merupakan penilaian manusia, karena bila kita melihat
situasi tersebut melalui pandangan Tuhan, maka semuanya sangat
berbeda. Ketika Tuhan membukakan pintu, tak ada
seorangpun yang bisa menutupnya, dan apabila Tuhan menutup pintu maka
tidak ada seorangpun yang mampu membukanya. Jika
Tuhan menginginkan suatu bangsa berkembang, maka ia akan berkembang.
Namun, jika Tuhan menginginkan agar bangsa tersebut jatuh, maka ia
akan jatuh. Jika kita melihat melalui mata fisik,
maka masa depan bangsa kami sepertinya tidak jelas. Namun,
apabila kita melihatnya melalui mata rohani, maka kita akan melihat
bahwa masa depan
Korea
sangatlah bagus. Alasan saya mengatakan ini karena
populasi orang Kristen di Korea yang bertambah dengan cepat.
Bahkan di antara 600,000 anggota militer Korea, 36%nya (1980)
adalah orang Kristen dan 10%nya Katholik. Di dalam
Alkitab,
Sodom
dan Gomora dimusnahkan karena Tuhan tidak menemukan orang benar. Tuhan
mengatakan jika Ia menemukan 10 orang benar saja di
kota
itu maka ia tidak akan memusnahkan
kota
itu. Jika
Korea
punya sejumlah besar anggota militer yang Kristen, bagaimana mungkin
masa depan
Korea
menjadi suram? Baru-baru ini saya diundang untuk
berkhotbah di depan para siswa di Akademi Militer
Korea
dan saya menemukan bahwa 64% dari bakal pasukan militer ini merupakan
orang Kristen. Mereka suatu hari nanti akan menjadi
kapten dan jenderal dalam pasukan
Korea
. Di antara seluruh populasi
Korea
yang berjumlah 40 juta jiwa, 20%nya merupakan orang Kristen.
Para
pakar ekonomi mengatakan pemulihan materi dari suatu negara tidak
mungkin terjadi tanpa pemulihan keadaan mental rakyatnya.
Kemajuan ekonomi di
negara-negara barat terjadi karena adanya Kekristenan.
Pertumbuhan
ekonomi Jepang juga dikarenakan keadaan mental rakyatnya yang unik.
Korea
sekarang sedang berada di titik balik. Selama
dinasti Shilla, agama Buddha berkembang dan kemudian selama dinasti
Lee penyebaran agama Buddha menurun dan ajaran Konfusius melanda
Korea
. Kemudian kami mengalami masa-masa berat selama 36 tahun dijajah
Jepang. Sejak saat itu bangsa kami harus memperjuangkan semangat
nasional melalui demokrasi. Yesus memberitahukan
kepada kita dalam Markus
2:22
bahwa anggur yang baru harus ditaruh dalam tempat yang baru pula.
Filosofi Buddha atau ajaran Konfusius sama seperti kulit
gentong yang tua yang tidak bisa dijadikan tempat untuk menaruh anggur
yang baru – yaitu demokrasi. Agar demokrasi dapat
berkembang di negara kami, maka cara pemikiran Kristiani harus
ditanamkan. Seabad yang lalu,
lewat para martir benih kerajaan Tuhan ditanamkan dalam negara kita.
Kini 20% orang
Korea
menjadi orangKristen.
Selama beberapa tahun terakhir,
sebuah pertemuan doa yang besar digelar di Plaza Yoido, dimana satu
juta orang Kristen berkumpul dan berdoa bersama. Sudah
seharusnya setiap pertemuan seperti itu berakhir dengan baik. Demikian
juga dengan gereja kami. Kapanpun sejumlah
besar orang yang lebih dari 100,000 orang datang dan pergi, semuanya
berjalan lancar tanpa perlu dikontrol oleh polisi atau kekuatan
militer. Hanya orang-orang Kristen yang dapat
melakukan hal itu, karena mereka menjalankan pemikiran Kristennya.
Dengan cara yang sama pula, konsep Kristen harus bisa berakar
dalam bidang politik, pendidikan, kebudayaan, kemiliteran, dan dalam
setiap aspek kehidupan. Hanya melalui semangat
Kekristenan sejati manusia dapat hidup dengan harmonis sehingga
masyarakat yang bermoral dapat dibangun. Kini
saatnya telah tiba bagi
Korea
untuk menerima dan memegang berkat Tuhan.
Taiwan
, Hong Kong, dan Singapura mengekspor lebih banyak dari
Korea
, tetapi saya percaya Tuhan akan memberkati
Korea
secara berlimpah. Kapan? Itu
akan terjadi ketika masyarakat
Korea
telah siap untuk menerima berkat berkat Tuhan. Orang-orang
yang tidak siap untuk menerima berkat akan jatuh karena berkat
tersebut terlalu besar baginya. Jika seorang
pewaris yang masih muda menerima warisan berupa bisnis besar ayahnya
tetapi ia tidak siap, maka ia tentu akan merugikan bisnis tersebut.
Posisi yang tinggi, ketenaran dan kuasa adalah hal yang sama.
Ini terjadi apabila hal tersebut diberikan kepada orang yang
belum siap. Mereka jatuh karena kehormatan besar
yang diberikan kepada mereka. Tuhan memberkati
anak-anakNya berdasarkan waktuNya, Ia akan membuka gerbang sorga dan
menurunkan berkat-berkatNya secara bertahap ketika hati anak-anakNya
telah siap untuk menerima lebih lagi.
Sikap hati yang bagaimana yang
harus kita persiapkan untuk menerima berkat Tuhan?
Ayat Alkitab hari ini mengatakan, “Di
dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut,
ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah
lebih dahulu mengasihi kita.”
Jika ketakutan atau kecemasan
menimpa hatimu, ketahuilah bahwa hal tersebut bukan berasal dari
Tuhan. Tuhan tidak memberikan ketakutan ke dalam
hati kita - Tuhan memberikan kasih, iman, kekuatan dan pikiran yang
baik. Apabila kita hidup dalam kasih Tuhan,
perasaan tidak aman dan ketakutan akan lari. Suatu
aset penting yang ada di dalam hati manusia adalah iman. Apabila
kita memiliki iman, kita akan mampu mengatasi segala situasi sulit
melalui iman yang tidak dapat dilihat maupun didengar. Setan
seringkali mengaum seperti singa, ia berusaha untuk mencampuradukkan
alasan yang memungkinkan dan kejadian-kejadian agar iman kita goyah
dan kita menjadi cemas. Ayub diserang ketakutan dan
rasa tidak aman. Ia adalah orang kaya yang beriman
kepada Tuhan. “Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu
ekor unta,
lima
ratus pasang lembu,
lima
ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar,
sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah
timur” (Ayub 1:3). Namun, Setan menebarkan teror
dan rasa tidak aman dalam hati Ayub.
“Sesuatu yang tidak menyenangkan
akan terjadi pada anak-anakku. Entah bagaimana aku
mungkin kehilangan seluruh kekayaanku.” Jika Ayub
telah mengerti tentang Hukum Iman dengan baik maka ia tidak akan
mendengarkan bisikan setan. Namun Ayub mendengarkan
setan setiap hari sehingga ia menjadi ketakutan hari demi hari.
Setan mempunyai rencana untuk mengambilnya di hadapan Tuhan
karena ketakutan Ayub. Hal ini terdapat dalam Ayub
1:8-12.
“Lalu bertanyalah TUHAN kepada
Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada
seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang
takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Lalu
jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa
Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling
dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya
telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri
itu. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah
segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di
hadapan-Mu." Tuhan yang adil yang mengetahui
iman Ayub mengijinkan Setan untuk memusnahkan semua harta dan
anak-anak Ayub, tetapi Yakub tetap bersih hatinya. Satan berbuat lebih
jauh, “... Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan
dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu. Maka firman TUHAN
kepada Iblis: "Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan
nyawanya." Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu
ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke
batu kepalanya.” Dalam keputusasaan Ayub mengaku,
“Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang
kucemaskan, itulah yang mendatangi aku” (Ayub
3:25
). Akhirnya, apa yang ditakutkan Ayub terjadi.
Ayub berjuang dengan penderitaannya, bahkan ia mengharapkan
kematian. Tetapi kemudian iman Ayub dipulihkan
sehingga ia menerima kembali berkat-berkat Tuhan. Karena ia tidak
mengabaikan Tuhan sampai pada akhirnya, maka Tuhan memberkatinya dua
kali lipat dari jumlah yang dulu pernah dimilikinya.
Petrus merupakan salah satu
tokoh Perjanjian Baru yang jatuh karena takut.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah
manusia, ia berjalan di atas air tetapi itu tidak berlangsung lama.
Ketika murid-murid Yesus ketakutan karena badai yang tiba-tiba,
Yesus berjalan di atas air mendatangi mereka. Kemudian Petrus ingin
berjalan di atas air mendatangi Yesus dan ia diijinkan Yesus.
Dalam kehidupan kita juga terdapat banyak badai. Kita
tidak dapat menghentikan badai-badai tersebut, tetapi kita dapat
menjadikannya sebagai suatu kesempatan untuk menjadi maju.
Setelah diijinkan Yesus, Petrus dengan berani melangkah keluar
kapal dan mulai berjalan di atas laut. Tetapi
ketika ia memalingkan matanya dari Yesus, ia menjadi ketakutan dan
tenggelam. “Maka Petrus turun dari perahu dan
berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan
angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan,
tolonglah aku!” (Matius 14:29-30). Jika Petrus tidak takut terhadap
badai tersebut dan hanya fokus kepada Yesus saja, ia tidak akan jatuh
ke dalam air. Tetapi ketika ia memalingkan matanya
dari Yesus, ia menjadi ketakutan dan sesaat ia kehilangan kontak
dengan Yesus, maka ia mulai tenggelam.
Kita harus peka tipu
muslihat iblis
Apabila anda menjalankan sebuah
bisnis dan merasa tidak aman dan cemas ketika anda berdoa, maka itu
mungkin merupakan tanda bahaya. Hari-hari ini
banyak orang Kristen berkata dengan mulutnya: “Saya percaya, ya,
saya percaya” padahal hati mereka penuh dengan ketakutan dan
kecemasan. Ini bukan iman yang benar. Jika terdapat
ketakutan dan rasa tidak aman di hati, tetapi masih terus berkata,
“Saya percaya tanpa syarat, saya sungguh percaya” maka ia akan
jatuh. Hati yang damai merupakan
zona aman dan hati yang bermasalah merupakan zona yang tidak aman.
Apabila anda memulai bisnis baru, selidikilah hati anda untuk
mengetahui apakah anda merasa damai sejahtera atau tidak. Jika
anda merasa damai sejahtera, anda dapat meneruskannya.
Bila anda melakukan kehendak
Tuhan, tetapi ketakutan dan kecemasan.masih mengganggu anda, itu
mungkin jebakan setan atau peringatan dari Tuhan agar anda
berhati-hati.
Ketakutan dan kecemasan yang
disebabkan oleh setan akan lari bila anda berdoa. Tetapi
jika itu peringatan Tuhan, maka ia akan tetap ada meskipun anda
mengusirnya.
Tak terhitung orang Kristen yang
telah memberikan ide-ide cemerlang untuk memberitakan Injil.
Namun, jika ketakutan dan kecemasan menang dan tidak ada damai
sejahtera, saya tidak akan bergerak.
Terakhir kali saya diundang untuk
berbicara di Akademi Angkatan Laut
Korea
dalam forum religius tahunan, saya bertemu dengan seorang kolonel yang
merupakan teman alumni SMA saya. Beliau Dia membuat
saya jengkel dengan meminta bantuan gereja kami untuk membangun
kembali bangunan gereja mereka yang ada di kampus akademi tersebut.
Saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak dapat langsung
memutuskannya dan saya memerlukan persetujuan dari Jajaran Penatua
kami. Saya memberikan kuliah kepada para siswa dan menemukan 800 orang
dari mereka adalah orang Kristen, 200 orang Katholik dan 100 orang
Buddha. Setelah pertemuan itu, teman saya ini
membawa saya ke kuil Buddha yang ada di sekolah itu. Kuil
itu demikian besar! Berada di sebelah kuil itu,
gerejanya tampak tidak terawat. Saya memprotes
dekannya dan ia menjelaskan bahwa ada seorang jutawan Buddha yang
menyumbang 5 juta won (sekarang kira-kira $625,000) untuk kuil
tersebut. Ia mengatakan untuk membangun kembali gereja tersebut
diperlukan 2 juta won ($250,000). Saya kembali ke
hotel dan mulai berdoa tentang masalah ini. Setelah saya berdoa, saya
merasa damai sejahtera seperti sebuah sungai, dan saya mendengar suara
Roh Kudus di dalam hati saya, “Bangunlah gereja tersebut menjadi
lebih besar daripada kuil Buddha tersebut. Aku akan
memberkati jemaatmu agar engkau dapat membangun gereja itu!”
Kamipun memberi 2 juta won dan gereja itupun dibangun.
Tetapi jika ada sedikit saja ketakutan atau rasa tidak enak
ketika saya mendoakan hal itu, maka saya tidak akan meminta para
penatua untuk mengumpulkan dananya. Jadi jangan
maju jika ada ketakutan di dalam hatimu. Jauhkanlah
ketakutan yang berasal dari Setan dan nantikanlah damai sejahtera dari
Tuhan.
Tuhan adalah Tuhan yang baik.
Allah Bapa di sorga yang telah
menghidupkan roh kita yang mati, menginginkan kita makmur dan sehat.
Kita harus hidup dengan mempercayai Allah Bapa kita.
Tuhan lebih dahulu mengasihi kita. Tuhan
mengasihi kita sedemikian sehingga AnakNya yang tunggal, Yesus,
disalibkan. Tuhan membayar harga atas dosa-dosa
kita, atas penyakit dan kematian kita dengan kematian Yesus.
Oleh karena itu, jika kita mengetahui bahwa kita tinggal dalam
kasihNya, kita akan mampu mengusir ketakutan dan hidup berkemenangan.
Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan yang baik dan Tuhan yang penuh
kasih.
Para pengusaha sekalian, jangan
takut!
Iman kita berakar pada Allah
Yehova, Tuan dari segala tuan. Badai besar
mungkin muncul di jalan yang kita lalui, tetapi ia tidak akan menang
karena Allah memegang kita dengan kuat deperti sebuah pohon yang tidak
akan goyah karena angin. Tuhan akan segera membuka
tempatNya dan mencurahkan berkat-berkatNya atas kita secara berlimpah.
Dan ingatlah, sebelum hal itu terjadi, setan akan lebih dahulu
mengunjungi kita. Ketika Yesus berpuasa 40 hari 40
malam sebelum Ia memberitakan kabar baik kepada dunia, setan terlebih
dulu mengunjunginya. Tetapi Yesus mengalahkannya.
Karenanya jangan takut apabila anda menderita kesusahan.
Anda adalah seorang pemenang di dalam Yesus Kristus!
Anda bukan korban.
Meskipun sulit, anda harus
melakukan yang terbaik untuk menyatakan Injil Yesus.
Tuhan
memberi tugas yang besar kepada anda. Tiga tahun
lalu ketika saya sedang berdoa di bukit doa, Tuhan berbicara dengan
jelas di hati saya. “Bentuklah organisasi para
pengusaha di gerejamu. Aku akan memberkati mereka.
Mereka akan pergi dan memberitakan Injil.” Setelah
saya keluar dari gua doa, Roh Kudus memimpin saya untuk berbicara
kepada Penatua Kim Soo Woong agar datang untuk berdoa. Saya berkata,
“Hai Penatua Kim, saya menunjuk anda untuk menjadi presiden dari
Full Gospel Businessmen`s Fellowship yang baru saja dibentuk.”
Beliau terkejut. “Pendeta Cho, bagaimana bisa saya
melakukannya?” Saya mendesaknya,
“Penatua Kim, saya percaya ini adalah perintah dari Tuhan, jadi
tidak ada ‘Tidak, Tuan,” yang ada hanya ‘Ya’.” Jadilah
Businessmen`s Fellowship dibentuk dan diberkati.
Para
pengusaha sekalian! Marilah kita berdiri pada
batu iman yang tidak digoyangkan dan hidup dengan misi besar Yesus!
Apabila kita memutuskan untuk hidup
bagi Tuhan dan pekerjaanNya, maka kita akan menjalani kehidupan yang
takkan pernah kita sesali. Tuhan mengasihi anda.
Tinggallah dalam kasihNya. Maka anda tidak
akan pernah merasa takut dalam situasi yang bagaimanapun.
Prepared by :
Bambang Wiyono
HP 0812 327 3886