--------bahan
pelajaran Sekolah Misi Full Gospel Indonesia --------
Mimbar
Gereja FULL GOSPEL INDONESIA,
Siaran
minggu ke 16 : tanggal 15 Januari 2006
Subject
: Menghadapi Roh2 Agama
(
disadur dari tulisan2 R. Arthur Mathews dan sedikit tambahan sana-sini
oleh Bambang Wiyono, khusus untuk siswa2 Sekolah Misi Full Gospel
Indonesia , tidak untuk umum )
Teman2
sepelayanan,
Tugas
kita tidak ringan di akhir jaman ini, Indonesia diguncang berita2 nabi
palsu LIA-EDEN, yang mengaku sebagai Gabriel, mengaku " titisan
atau penjelmaan dari Bunda Maria...." saya teringat di tahun 80-an,
dibeberapa tempat di Indonesia, rame soal patung Bunda Maria yang
matanya mengeluarkan darah.........???? Vatikan bungkam seribu bahasa.
iblis
menunggangi dan mencengkeram roh orang2 beragama tertentu di Indonesia
Di
akhir jaman ini iblis meraja-lela, di Indonesia maupun didunia
internasional.
Kehidupan
yang " tidak ada tanggung jawab moral " sedang diambil
alih secara jelas dari generasi-generasi pendahulu oleh lapisan
masyarakat yang berasal dari agama2 tertentu.
Mereka dengan
cara yang kejam memperkosa, menganiaya, membakar toko dan menjarah
barang2 umatNya yang tidak berdosa....
(
peristiwa di Jakarta ), mereka mempenjarakan hamba2 Tuhan (
peristiwa Indramayu ) , mereka menutup-melarang mendirikan gereja
di Indonesia dari tahun ketahun , sampai sekarang belum ada
tindakan apa2 dari pemerintah, mereka membunuh banyak orang Kristen
dengan bom2 di Bali dan di Sulawesi. menjelang tahun
baru 2006...... perbuatan-perbuatan jahat terus terjadi dimana
mana, dipridiksi ditahun 2006 ini kalau pemerintah tidak mengambil
tindakan tegas terhadap pelaku2nya, akan muncul lagi kerusuhan2 di
Indonesia........ iblis menunggangi orang2 beragama tertentu.
Sekte-sekte
aliran sesat bertambah jumlahnya
Sekte2
agama, Obat2 bius, perilaku sex-bebas, penjualan anak2 dibawah umur
secara ilegal ( Bekasi, Tangerang baru2 ini ), perdagangan sex (
menjualnya keluar negeri ) , tayangan2 TV yang tidak bermutu, menghancurkan
pola-pikir anak2 muda.
Serangan
iblis telah menyebabkan banyak korban di berbagai segi kehidupan
keluarga, sistem pendidikan, sistem peradilan, sisitem pemerintahan dan
bahkan gereja .......banyak hamba2 Tuhan berjatuhan imannya!
Iblis
menghancurkan standard moral yang sudah ditetapkan Allah.
Semua ini berarti, bahwa ”pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa
udara” telah mengumpulkan dan mengarahkan pasukannya yang tidak
kelihatan , merasuki masyarakat Indonesia dan membuka gerbang bagi
membanjirnya roh-roh agama , roh2 jahat , guna mengambil alih semuanya.
Alkitab telah memperingatkan kita tentang kemungkinan kuasa-kuasa gelap
menghadirkan dirinya di dalam budaya setempat dan menguasai kehidupan
serta kebiasaan-kebiasaan di dalam masya-rakat Indonesia.
”di
tempat tahta iblis.”
Jemaat
Pergamus diingatkan akan suatu keadaan yang menyeramkan bahwa dia berada
”di tempat tahta iblis.”
Implikasi
yang jelas dari keadaan ini ialah bahwa perasukan setan telah mencapai
klimaksnya dalam menyelenggarakan suatu pusat pengontrolan di bumi ini,
dimana dia menyalurkan kekuatan kegelapan secara langsung di dalam
menentang rencana kasih anugerah Allah.
Bagaimanakah roh-roh ini menggunakan kekuatannya untuk
mempengaruhi masyarakat?
1.
Dari mana mereka masuk?
2.
Apakah ada modus operandi yang berbeda sehingga kita dapat
mengenalinya?
3.
Apakah yang dapat kita lakukan untuk mengawasi dan mencegah serangan
mereka?
Alkitab
memiliki jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Tetapi
kenyataan yang adalah dunia roh jahat yang penuh permusuhan dan roh-roh agama
lainnya melumpuhkan orang-orang Kristen sehingga mereka tidak giat
dan tidak memiliki kemauan yang keras untuk mencari jawaban di dalam
Alkitab ......, gereja2 tidak mau terlibat dalam " peperangan
rohani " mimbar gereja cuma bicara masalah filsafat belaka!,
baptisan selam didelegasikan kepada pendeta2 full timer yang baru lulus
Sekolah Akitab, tidak ada baptisan Roh Kudus,..........habislah
orang Kristen di Indonesia!
”ketulian,
kebutaan dan ketidakpekaan banyak didapati diantara orang-orang Kristen
karena mereka menolak untuk memahami peperangan rohani yang sedang
mereka alami. Mereka membiarkan musuh menyerang dan meperoleh kemenangan
tanpa perlawanan.” ( Edith Scheffer )
Ada banyak indikasi yang jelas dari motivasi-motivasi dan metoda-metoda
Setan yang sudah diberikan kepada kita di dalam Alkitab, asal kita mau
memperhatikannya. Dari semula.
Setan
adalah penipu licik, musuh, pendakwa, bapa segala dusta, dan pembunuh.
Tujuan
utamanya adalah menurunkan Allah dari tahta-Nya di dalam pikiran manusia
dan kemudian menduduki tahta tersebut. Untuk melakukan tujuannya ini,
Setan memulai kemenangannya atas umat manusia melalui bapa leluhur kita
Adam. Setelah mengalahkan dan menempatkan Adam dipihaknya, perjuangannya
selanjutnya adalah mempertahankan kemenangannya atas umat manusia.
Kristus
akan kembali, Dia akan merebut kembali kekuasaan iblis ini, dan
mengembalikan kepada yang empunya, siapa ? tidak lain adalah Allah Bapa!
Iblis
memberikan pengawasannya kepada orang-orang yang menolak pimpinan
Allah; misalnya :
-
pemimpin-pemimpin kuat dunia yang ingin membuat sejarah menurut
idealisme mereka.... apakah agama katolik juga termasuk
didalamnya ?
-
para dukun dan pemimpin aliran sesat yang ada di dalam masyarakat
( Contoh : pemyembahan dewa Aibaba, dewi Artemis, dewi Kwan Im .....roh2
Gunung Kawi ...dan roh Bunda Maria ! )
Didalam
sejarah modern, penyembahan nenek moyang di Cina dan Jepang merupakan
contoh lainnya. Di sisi lain, orang Kristen harus melakukan perebutan
kembali penguasaan terhadap bumi yang tadinya diambil oleh iblis,
menjadikannya sebagai studi tanpa pengecualian, dan tetap berpegang
kepada tujuan Panglimanya.
Akan tetapi, yang sedang kita saksikan sekarang ini adalah pengorbanan
terhadap kontrol budaya setempat.
Sistem
penguasa Lama di Tibet yang dulunya sangat memiliki kuasa telah
benar-benar dihancurkan pemerintah Komunis RRCyang atheis dan kejam.
Dengan demikian, beberapa budaya yang usianya telah berabad-abad dipaksa
untuk menyerah kepada suatu bentuk sistem anti-Tuhan yang besar,
sehingga pemimpin-pemimpin kuat dunia yang dikuasai iblis akan
menyatukan dunia dibawah kuasanya.
Di
Indonesia jaman dulu tidak ada rasialis, gereja2 diabad 18-an
di Indonesia malah menyatu dengan kebudayaan / adat2 setempat, di akhir
jaman ini iblis bekerja extra keras, di internet mereka menghujat
Kristus, .mengalihkan umatNya dari penebusan,
( Mat 11:12 ) ......sasaran utama adalah hamba2
Tuhan!, sebab hamba2 Tuhan adalah ujung tombak peperangan
rohani! yang kedua adalah Gereja Tuhan.Sampai saat ini
organisasi gereja2 belum ada kesatuan iman, mereka
sibuk dengan urusannya sendiri2.
Setan
menyadari bahwa waktu merupakan sesuatu yang berada diluar kekuasaannya
dan dia sedang kehabisan waktu.
Tentunya
hal ini menambah kegeramannya, terutama ketika ia menyadari bahwa
keberhasilannya terbatas dalam mempersatukan bangsa-bangsa. Dia
nampaknya lebih berhasil dalam memecah belah orang-orang Kristen
daripada mempersatukan pihaknya.
Hal
inilah yang menjadi petunjuk bagi kita ketika kita berdoa bagi
“raja-raja dan semua penguasa.” Kita akan melihat hal ini jika kita
mau berjaga-jaga di dalam doa. Kita melewatkannya karena kita membatasi
kehidupan kita dan lebih tertarik terhadap dunia ini dan tidak
mempedulikan tanggung jawab sorgawi kita.
Sebaliknya,
kita lebih memiliki cara pandang manusia daripada keinginan untuk
bersekutu lebih dalam dan lama dengan Tuhan untuk mendapatkan pandangan
Tuhan.
Tidakkah
sebaiknya kita saling mendukung satu dengan yang lainnya untuk
memperoleh prespektif kerajaan di dalam doa kita?
Kita menyaksikan peperangan dan mendengar berita-berita perang,
menyaksikan ketidakstabilan ekonomi dan politik, pembatasan visa bagi
misionaris di beberapa negara, dan setiap jenis penghalang yang dihadapi
gereja untuk memenuhi panggilannya.
Dan
bagaimanakah reaksi kita tentang hal-hal tersebut? Benar, kita berdoa,
tetapi umumnya doa kita terpusat di sekitar misionaris dan tidak
mempedulikan kuasa-kuasa yang menyebabkan semua hal ini.
Apakah
yang dilakukan oleh Paulus dalam situasi yang menakutkan di Efesus?
Dia
bersama-sama dengan Gaius dan Aristarkus, atau siapapun yang ada bersama-sama
dengan mereka di dalam Kristus, berdoa dan berjuang serta bertahan
melawan kuasa-kuasa jahat yang menyesatkan yang telah menguasai
orang-orang yang berada di jalan-jalan. Segera terjadi perubahan
keadaaan. Dalam wewenang Tuhan dan di dalam kuat kuasa-Nya serta
diperlengkapi dengan seluruh senjata Surgawi, mereka memaksa Setan untuk
menyerahkan wilayah tersebut. Orang-orang berhenti berteriak-teriak
karena petugas-petugas kota menenangkannya.
Kemenangan yang diperoleh atas kuasa-kuasa supernatural seperti itu
tidak dilakukan di dalam kesombongan atau kecongkakan, tetapi dengan
kerendahan hati sebagai anugerah bagi mereka yang menyadari bahwa mereka
tidak memiliki kekuatan dari diri mereka sendiri, dan mereka
mengandalkan segala sesuatu kepada anugerah dan kuasa Allah.
Peperangan
ini bukanlah untuk membuat kita bangga seperti yang dilakukan oleh
beberapa orang. Peperangan ini merupakan fungsi yang harus dilakukan
oleh mereka yang berada di dalam Kristus, dan kita harus
menambahkannya, oleh mereka yang dipenuhi Roh.
Allah
tidak memerintahkan orang yang tidak dipenuhi Roh Kudus untuk berperang
dalam peperanganNya.
Paulus
dipenuhi oleh Roh Kudus ketika ia berkonfrontasi dengan Elimas si tukang
sihir. Dia menelanjangi serangan musuh dan mengalahkannya (Kisah Para
Rasul 13:9). Adalah hal yang tidak boleh dilewatkan bahwa perintah untuk
dipenuhi Roh berhubungan erat dengan kehidupan orang Kristen di bumi dan
peperangannya di udara.
Siapakah
“perjuangan” kita? Siapakah, atau apakah “pemerintah-pemerintah
dan penguasa-penguasa itu”?
Kita mengetahui dari Efesus 1:2 dan 6:12, serta Kolose 1:6 dan 2:15,
bahwa mereka adalah roh-roh yang telah jatuh yang bekerja di dalam
wilayah kekuasaan Setan, menentang tujuan penebusan Allah. Pertanyaan
yang seringkali muncul adalah: dari manakah asal roh jahat ini? Biasanya
tiga buah teori yang terpisah menyebutkan: Mereka adalah roh-roh yang
tak berwujud dan ras sebelum Adam, dihancurkan oleh Allah (gagasan ini
cocok dengan “teori pemisahan” penciptaan); mereka adalah
”Nephilim”menurut Kejadian 6, roh-roh yang tak berwujud dari ras
mutan yang diciptakan dari percampuran manusia dan malaikat; yang
terakhir, mereka adalah mahkluk malaikat yang jatuh bersama Lucifer.
Saya percaya, bahwa teori yang terakhirlah yang benar, dan kita
sesungguhnya sedang berurusan dengan malaikat-malaikat yang telah jatuh
ini.
Penelitian
terhadap Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dan bukti-bukti
tambahan dari teks Apocryphal, menyingkapkan tiga kategori malaikat yang
telah jatuh:
1).
Malaikat yang pada awalnya jatuh bersama Lucifer pada saat
pemberontakannya dan yang masih aktif dalam menyesatkan dan menyakiti
manusia;
2)
”anak-anak Allah” (mahkluk malaikat) di dalam Kejadian 6:2 yang
melakukan tindakan-tindakan menjijikkan dan tidak bermoral dengan
”anak-anak perempuan manusia” (wanita), mereka ”dibelenggu dengan
belenggu abadi di alam dunia kekelaman sampai hari penghakiman yang
besar itu tiba” (Yudas 6);
3)
Mahkluk malaikat yang diberi tanggung jawab untuk menjaga dan memerintah
atas beberapa kelompok manusia tertentu. Pengelompokkan terakhir ini
kurang begitu kita kenal. Musa berkata mengenai mereka:
Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada
bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misahkan anak-anak manusia, maka la
menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.
(Ulangan 32:8, )
Menurut
teks Septuagint dan ilmu pengetahuan yang baru, terjemahan yang lebih
tepat untuk kata ini adalah “anak-anak Allah,” mahkluk malaikat (lihat
Ayub 38:7). Daniel 4:13 dan 17 menyebutkan kekuatan-kekuatan ini sebagai
”para penjaga.” Siapakah mereka ini? mereka adalah malaikat-malaikat
tingkat tinggi yang diberkahi wewenang ilahi dan dipilih untuk menjaga
beberapa unsur kemanusiaan. Singkatnya, mereka adalah roh-roh pemerintah.
Alkitab berbicara mengenai “sidang Yahweh,” mahkluk sorgawi yang
melaksanakan kehendak ilahi (1 Raja-raja 22:19, Mazmur 89:6,7).
Menurut
keterangan dari kitab Kejadian 6 dan kitab Yudas, nampaknya mungkin
bahwa pemerintah-pemerintah ini kehilangan wewenang mereka (Yudas 6) dan
kemudian berada di bawah pengaruh Setan (lihat Mazmur 82:1,2). Jadi, ada
penguasa-penguasa yang rupa-rupanya jatuh setelah pemberontakan Lucifer,
dicobai oleh kesombongan mereka sendiri dan merampas posisi-posisi yang
tidak diberikan oleh Allah. D.S. Russel, seorang sarjana apocalyptic
Yahudi menuliskan apa yang mungkin telah terjadi di dalam dunia roh:
Sedikit demi sedikit bertumbuh, tanpa keraguan di bawah pengaruh pikiran
asing, suatu maksud bahwa para malaikat yang kepadanya telah Allah
berikan kuasa atas bangsa-bangsa dan atas fisik alam semesta, mereka
telah melampaui otoritas yang sudah ditetapkan dan
telah mengambil alih kuasa bagi diri mereka sendiri ... Mereka
menolak untuk menerima perintah dari Allah, tetapi mereka menerima
perintah baik dari seseorang yang sedang dipersiapkan untuk memerintah
mereka selain Allah, yang seperti mereka, yang sudah melakukan
pemberontakan terhadap Allah Yang Mahakuasa.
Akan
tetapi dualisme merupakan hal yang asing bagi theologia Perjanjian Lama.
Keberadaan dari dunia jahat supernatural terpisah < tidak bisa diraba
dengan jelas. Setahap demi setahap suatu pemahaman pasca-exilic
berkembang bahwa penguasa-penguasa ini terpisah dari Allah, sumber
kejahatan bagi diri mereka sendiri. Kitab Daniel sangat jelas
mengungkapkan pengertian ini, penguasa-penguasa ini serupa dengan
berhala dewa dan dewi yang disembah oleh orang Yunani dan Romawi,
dewa-dewa setempat atau “pemerintah-pemerintah” (Daniel 10:13,20)
yang mencari penyembahan dari manusia. Yang lainnya dihubungkan dengan
penyembahan planet-planet dan bintang-bintang tertentu (Zeus, Mars,
Hermes). Dengan demikian, kekuatan-kekuatan ini menjadi bagian utama
dari penguasa kegelapan, dimanipulasi oleh Setan, otak perencana dari
tipu muslihat.
Kantor
Pusat Lembaga Neraka
(
masih ingat siaran Full Gospel Indonesia tentang kesaksian
Mukendi ?, ada " Pusdiklat", ada " Dewa Rosa .....
" disiaran " Misi & Cara Kerja Kuasa Kegelapan -10 "
)
Paulus
memberikan keterangan yang jelas mengenai masalah ini dengan cara
menggambarkan penguasa-penguasa dengan hierarki yang terorganisasi dari
pemerintah-pemerintah (archai), penguasa-penguasa (exousia),
penghulu-penghulu (dunamis), dan roh-roh jahat di udara (kosmokratoras).
Adalah masuk akal untuk beranggapan bahwa struktur wewenang disusun
dengan cara menurun. Daniel 10:13 dan 20 membukakan identitas archai
sebagai pemerintah Setan tingkat tinggi yang ditugaskan atas
bangsa-bangsa dan wilayah-wilayah di bumi. Kata exousia membawa konotasi
terhadap pemerintah natural maupun yang supernatural. Dalam pengertian
rasul Paulus, terdapat kekuatan-kekuatan supernatural yang “berdiri di
belakang” susunan atau struktur manusia. Tanpa ragu-ragu Paulus
menyebutkan gagasan pikiran apocalyptic Yahudi mengenai mahkluk dunia
yang diberi wewenang oleh Allah untuk mengadili hal ihwal manusia.
Agaknya, dunamis ini bekerja di dalam negara-negara dan budaya-budaya
untuk mempengaruhi beberapa aspek kehidupan. Kosmokratoras terdiri dari
banyak bentuk, antara lain kecurangan, perpecahan, percabulan,
pemberontakan, ketakutan, dan kelemahan. Roh-roh ini umumnya merupakan
kuasa-kuasa jahat yang kita perangi dan kita usir di dalam pelepasan.
Bahkan, di antara roh-roh ini, terdapat tingkatan-tingkatan, roh-roh
yang lebih lemah tunduk kepada roh-roh yang lebih kuat.
Allah
mengizinkan iblis untuk bekerja sebagai " pencoba dan
penguji "
Bagi
orang-orang Kristen yang tunduk kepada Allah, pekerjaan iblis dipakai
sebagai penguat iman.
Kuasa-kuasa yang penuh kelicikan ini terus bekerja melalui pemerintahan
manusia, agama, dan orang-orang yang memiliki kuasa untuk menjadikan
orang-orang tetap sebagai budak legalisme, ideologi, sosial, dan
kompromi moral.
Aturan
mereka adalah untuk mencemarkan pikiran dan menyesatkan kemauan
orang-orang untuk mencari Allah ( Yoh 14:6 : Akulah jalan,
kebenaran dan hidup...)
Jika
kita membahas kejahatan pada tingkatan ini, kita sama halnya membahas
Ruang Dewan Neraka, dan mengakui akan adanya Petugas Kepala yang
bertanggung jawab untuk kegerakan penyesatan dan penghancuran yang utama
di dalam dunia kita.
contoh
:
1.
ada pemerintah-pemerintah yang mempopulerkan hal-hal seperti
perkembangan metafisika New Age, munculnya upacara-upacara keagamaan
Setan, pembuatan dan penyediaan obat-obat bius, tindakan-tindakan
terorisme, penyelewengan yang tidak wajar di dalam seks, dan pornografi.
2.
pemerintah-pemerintah yang telah lama dan dengan kuat sekali bekerja
melalui sistem kasta Hindu di India. Jutaan orang masih terikat di dalam
perbudakan terhadap sistem legalisme keagamaan ini.
Kesaksian
R. Arthur Mathews
"
Pada tahun 1988, saya pernah mengajar di sebuah organisasi misi yang ada
di Colombia. Saya tidak akan pernah lupa ketika saya pertama kali tiba
di sebuah tempat terbuka di hutan rimba yang dihuni oleh sekitar 400
orang pekerja Kristen. Pada malam pertama, saya merasakan adanya suatu
beban tekanan yang berat ada dan sangat dekat dengan saya. Tidak
biasanya saya merasa terancam dan takut. hal itu tidak disebabkan karena
kenaikan suhu panas dan kelembaban cuaca hutan, ataupun penyesuaian
budaya seperti biasanya. Setelah saya bekerja selama seminggu, saya
melihat, bahwa wilayah tersebut dikelilingi oleh empat pengaruh utama
yang militan: 1) gerilyawan-gerilyawan Marxisme yang bersenjata dan
bergerilya mengontrol negara tersebut; 2) rute-rute untuk memindahkan
kokain mentah ke luar hutan kepada saudagar-saudagar kokain; 3) kelompok
suku-suku india yang melakukan praktek-praktek sihir; 4)
kelompok-kelompok militan yang secara berapi-api menentang para
misionaris.
Saya juga menemukan dan mendengar, bahwa setahun sebelum saya tiba di
sana, seorang penduduk Colombia telah membunuh seorang misionaris wanita,
dan bersumpah apabila ia dilepaskan dari penjara, segera setelah itu ia
akan membunuh misionaris lagi. Di hari ketiga dan keempat berada di
dalam atmosfer yang demikian ini, saya merasa ditelan oleh keragu-raguan
yang menekan sehingga sangat sulit bagi saya untuk mengerjakan
tugas-tugas. Sepanjang malam ssya bertempur melawan tuduhan-tuduhan
palsu dan keputusasaan, dan perkara ini belum pernah saya alami
sebelumnya. Apakah ini hanya imajinasi saya saja? Apakah ini hanya
stress saya karena tugas yang sukar, ditambah lagi oleh kerasnya hidup
di hutan rimba? Sebagian mungkin ya. Tetapi saya berkesimpulan bahwa
saya dan orang-orang lain yang berada di wilayah tersebut menjadi
sasaran kekuatan-kekuatan roh jahat yang menentang tujuan kami. Karena
tugas saya adalah memberikan instruksi kepada pekerja-pekerja lainnya
dalam wawasan dan wewenang rohani, saya menjadi target utama serangan
roh jahat, yang dampaknya masih terasa selama berminggu-minggu setelah
kepulangan saya ke rumah.
Sangat banyak sekali kandidat misionaris yang diutus masuk ke dalam
situasi demikian tanpa pernah dilatih kemampuannya di dalam peperangan
rohani. Mereka dikirim ke lapangan hanya untuk dihabisi dan dikalahkan.
Sekaranglah waktunya dengan serius untuk memperoleh gambaran Alkitabiah
yang luas tentang garis depan pelayanan di dalam konteks peperangan
rohani.
Di musim semi tahun 1989, saya bersama keluarga saya diberi kesempatan
pergi ke Israel untuk pelayanan dan berwisata. Ketika saya duduk dengan
kelompok pemimpin jemaah Kristen Yahudi di Tel Aviv, saya mengajukan
pertanyaan, “Seperti apakah sesungguhnya menjadi seorang Yahudi yang
percaya ditempat ini?” Saya kurang siap untuk menerima jawaban yang
panjang dan hebat. Seluruh diskriminasi sosial, politik dan ekonomi yang
dapat saudara bayangkan merupakan bagian hidup mereka sehari-hari.
Tetapi, melalui hal tersebut saya mulai melihat dinamika rohani yang
lebih dalam yang membuat kehidupan Kristen di Israel begitu sulit.
Minggu berikutnya, saya mulai mengenali pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa yang bekerja: 1) suatu roh penolakan yang militan
terhadap orang-orang Kristen Yahudi oleh kelompok-kelompok ortodoks yang
berakar dari penolakan terhadap Yeshua sebagai Mesias; 2) suatu kutukan
penghancuran yang dilontarkan oleh orang-orang Muslim golongan Intifada
yang muncul menentang Israel; 3) suatu pengaruh sekularisme atau
keduniawian yang kuat di antara orang-orang Yahudi yang tidak beragama,
terutama di Tel Aviv; 4) membanjirnya pemikiran Zaman Baru (New Age) dan
okultisme yang dicari untuk memenuhi kebutuhan orang Yahudi akan arti
kerohanian. Semakin lama kita berada di tempat tersebut, semakin nyata
dan hebat pengaruh yang datang kepada kita. Siapapun yang memiliki
kepekaan dan berjalan-jalan di jalan-jalan atau di koridor-koridor
Yerusalem bisa merasakan hadirat Tuhan dan keabadian akan pentingnya
kota tersebut. Tetapi kita juga merasakan suasana konflik berbagai
kekuatan rohani yang bekerja di belakang sistem keagamaan Yahudi,
ke-Kristenan, serta di belakang bangsa-bangsa dan budaya-budaya yang
tumbuh dengan subur dan hidup di Yerusalem.
Di setiap kota, wilayah, negara atau kelompok, mahkluk-mahkluk roh yang
cerdik ini bekerja mempengaruhi dan menguasai sikap dan tingkah laku
orang-orang. Ini adalah kabar buruk. Kabar baiknya ada-lah bahwa Roh
Kudus juga hadir di setiap tempat, memimpin pekerjaan para malaikat yang
masih setia yang bertujuan membukakan kebenaran kepada kaum pria dan
wanita yang memiliki hati yang haus untuk mengenal Allah yang hidup...."
Kesimpulan
tentang " peperangan rohani " :
"Ijinkanlah
saya menyimpulkan apa yang saya percayai sebagai suatu pendekatan yang
berhasil guna di dalam peperangan rohani. Saya rasa peperangan rohani
adalah gejala atau fenomena multi-tingkatan, yang pertama-tama merupakan
konflik antara Allah dengan Setan, antara para malaikat dengan iblis.
Karena itu, dunia peperangan yang sedang kita pelajari ini sangat
menarik tetapi penuh praduga. Hal tersebut jugalah yang mendorong
pembuatan cerita fiksi, tetapi sukar untuk mendapatkan pegangan
theologianya.
Alkitab dengan jelas melukiskan tentang adanya iblis yang menawan
orang-orang di dalam dustanya. Di dalam perumpamaan benih dan penabur
(Matius 13:1-23), Yesus mengartikan “burunghurung di udara” yang
mencuri benih sebagai iblis yang merampas pengertian tentang kebenaran
dari orang-orang yang mendengarkan Injil. Tidak salah lagi, orang-orang
Kristen memiliki peranan di dalam doa dan juga otoritas sebagai rekan
sekerja Roh Kudus untuk menerobos kebutaan yang disebabkan oleh iblis
yang memisahkan manusia dari terang Injil.
Perjanjian Baru menggambarkan peran orang Kristen yang sama seperti
seorang tentara yang berdiri teguh dan mempergunakan senjata-senjata
illahi untuk merobohkan benteng-benteng pertahanan iblis. Orang-orang
Kristen harus menyatakan kepada “pemerintah-pemerintah dan
penguasa-penguasa di udara” pelbagai ragam hikmat Allah untuk
mendemonstrasikan kasih anugerah-Nya melalui salib (Efesus 3:10,11);
menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan ( Efesus 5:11); bertahan dan
berdiri teguh melawan tipu muslihat iblis (Efesus 6:10-18); dan
rnengalahkan yang jahat, mengalahkan pengaruhnya atas sifat-sifat kita
(1 Yohanes 2:12-14).
Apa yang saudara dan saya hadapi setiap harinya umumnya adalah
kegagalan, kekurangan dan kelemahan-kelemahan fisik dari sifat alamiah
kita, dengan beban emosi dan psikologi yang kita tanggung di dalam
kehidupan kita. Melalui semuanya itu, masing-masing kita memiliki daerah
bagi datangnya dosa yang akan menuduh dan menjatuhkan kita dengan
keputusasaan yang terus menerus. Jika hal-hal tersebut belum cukup, maka
ketamakan, kesenangan, dan daya tarik kedagingan yang diberikan oleh
sistem dunia ini akan menekan kita semua. Sekarang, di sepanjang
peperangan dan kadang-kadang di dalam peperangan tersebut iblis akan
memanfaatkan semua yang dapat dia manfaatkan dan semakin memperburuk
masalah-masalah emosional kita yang belum terpecahkan, juga dengan
masuknya dosa dan tindakan-tindakan kebodohan. Kita seperti sebuah jam
yang didesain dengan mekanisme baik kemudian kemasukan beberapa butir
pasir ke dalamnya. Apa yang dahulunya dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan desainnya, sekarang menjadi aus dan rusak oleh karena pengaruh
asing dan pengaruh luar.
Biarlah
Mata Saudara Tetap Terjaga
Sama
halnya dengan agen rahasia yang mengirimkan tanda-tanda yang sangat
diperhatikan oleh pihak lawan, begitu juga orang-orang Kristen yang
sedang berjalan di dalam ketaatannya kepada Roh Kudus, bersatu di dalam
doa, dan yang setia kepada kerajaan-Nya membuat kegemparan di pihak
musuh. Resiko yang dihadapi oleh orang-orang yang telah melakukan banyak
penghancuran di dalam wilayah kegelapan adalah lebih besar. Dasar
pemikiran saya cukuplah jelas sekarang: setiap pelayan Yesus Kristus
yang menyebabkan ancaman serius bagi kuasa-kuasa neraka akan dijadikan
sasaran utama dan akan menghadapi perlawanan dari mereka, terutama
sekali yang menyangkut pelayanan strategis mereka. Utusan kerajaan
Kristus yang telah diurapi harus diperlengkapi untuk melihat dan
berurusan dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh kerajaan musuh.
Kata
Peneguhan
Meskipun kita diserang, hal itu tidak berarti bahwa kita tidak
dilindungi. Hadirat Allah yang penuh kasih dan penuh perlindungan
menjagai kita dari waktu ke waktu terhadap serangan tiba-tiba. Jika kita
berbuat dosa, Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita akan segera
bekerja untuk menyadarkan kita terhadap pelanggaran kita. Biasanya, kita
sadar untuk sejenak. Kita mungkin memikirkan mengapa kita berbuat apa
yang telah kita perbuat. Jika kita mengeraskan hati kita, kita sedang
berada dalam bahaya mendukakan Roh Kudus. Tetapi secara terus menerus
Roh Kudus bekerja dan membujuk kita untuk bertobat dan kembali
kepada-Nya.
Jika kita mengikuti suara Roh Kudus dan tidak menyediakan tempat bagi
kedagingan kita, maka kita akan bertobat dan diampuni. ”Perisai
iman” akan membebaskan kita dari rasa bersalah dan melindungi kita
dari panah-panah tuduhan musuh. Akan tetapi, jika kita bersikeras di
dalam dosa kita, dan menolak untuk mengindahkannya, kita akan memberikan
tempat kepada iblis (Efesus 4:27), dan membuka jalan bagi tipu
muslihatnya untuk mencampuri kehidupan kita. Kita harus tahu, bahwa
Allah ingin agar kita diampuni dan dilindungi lebih dari pada keinginan
kita sendiri (lihat Yohanes 17:15). Tuhan kita lebih besar dan lebih
berkuasa dari semua penghuni neraka. Jika kita menyerahkan hati kita
kepada-Nya di dalam kerendahan hati, jika kita mau menyucikan tangan
kita terhadap dosa dan tetap berada dalam kesetiaan kepada-Nya, lalu
kita berkata, ”Iblis, enyahlah!” dan dia akan lari (Yakobus 4:6-10).
Beberapa pengajaran ”diambil” dari kursus mengenai peperangan, bukan
”diajarkan” di dalam seminar atau di dalam sebuah buku. Saat ini
kita harus terbuka untuk membiarkan Allah melatih kita melihat
kelicikan-kelicikan iblis. Kiranya Tuhan berkenan membangkitkan kaum
pria dan wanita untuk melihat seperti apa yang Dia lihat, dan berjanji
untuk bertindak dengan otoritas-Nya untuk menghapuskan kerajaan
kegelapan di zaman kita." demikian tulis Arthur Mathews.
Catatan :
Arthur
Mathews, adalah pemirnpin misionaris yang dikenal di seluruh dunia
dengan pelayanannya Overseas Missionary Fellowship (dulunya China Inland
Mission). Dia telah lama berada di garis depan peperangan rohani
sehingga ia dapat berbicara banyak mengenai hal ini.
Beliau
dilahirkan di Cina, orang tuanya adalah misionaris. Beliau
dibesarkan di Australia, melayani di Indian Amy dalam Perang Dunia
II, seorang misionaris untuk pedalaman Cina dan menjalani tahanan rumah
selama bertahun-tahun bersama istri dan bayinya di negara komunis Cina.
Mathews memberikan pandangannya bagaimana kekuatan-kekuatan roh jahat
dapat mempengaruhi semua lapisan masyarakat termasuk orang Kristen.
Di tahun-tahun terakhir ini sejumlah profesor teologia Kristen
lainnya telah memperkenalkan materi yang sama ke dalam kurikulum mereka,
hal ini didorong oleh usaha perintisan Warner hingga rnencapai tingkat
yang berarti.
Banyak
dari profesor profesor ini menyumbangkan tulisannya, bersama Douglas
Pennoyer, Wrestling With Dark Angels (RegalBooks, 1990) buku tersebut
sangat berguna bagi pendoa2 syafaat diseluruh dunia.
Timothy
Warner memberikan kontribusinya kepada Fuller Theological Seminary di
tahun 1989 dalam Church Growth Lectures (Pembahasan mengenai Pertumbuhan
Gereja) tahunan.
Dilain waktu dan dilain kesempatan, saya akan bagikan berkat “Peperangan
di dalarn Dunia Penginjilan.” kepada members Full
Gospel Indonesia , terutama untuk teman2 "
kelompok Yehhezkiel "
Shalom!
Bambang
Wiyono
HP
: 0812 327 3886 ( siang )
HP
: 0812 308 8840 ( malam )