Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

--------bahan pelajaran Sekolah Misi Full Gospel Indonesia --------
 Mimbar Gereja FULL GOSPEL INDONESIA,
Siaran minggu ke 16 : tanggal 15 Januari 2006
Subject : Menghadapi Roh2 Agama

 ( disadur dari tulisan2 R. Arthur Mathews dan sedikit tambahan sana-sini oleh Bambang Wiyono, khusus untuk siswa2 Sekolah Misi Full Gospel Indonesia , tidak untuk umum )
Teman2 sepelayanan,
Tugas kita tidak ringan di akhir jaman ini, Indonesia diguncang berita2 nabi palsu LIA-EDEN, yang mengaku sebagai Gabriel, mengaku " titisan atau penjelmaan dari Bunda Maria...." saya teringat di tahun 80-an, dibeberapa tempat di Indonesia, rame soal patung Bunda Maria yang matanya mengeluarkan darah.........???? Vatikan bungkam seribu bahasa.
iblis menunggangi dan mencengkeram roh orang2 beragama tertentu di Indonesia
Di akhir jaman ini iblis meraja-lela, di Indonesia maupun didunia internasional.
Kehidupan yang " tidak ada tanggung jawab moral "  sedang diambil alih secara jelas dari generasi-generasi pendahulu oleh lapisan masyarakat yang berasal dari agama2 tertentu.
Mereka dengan cara yang kejam memperkosa, menganiaya, membakar toko dan menjarah barang2 umatNya yang tidak berdosa....
( peristiwa di Jakarta ), mereka  mempenjarakan hamba2 Tuhan ( peristiwa Indramayu ) , mereka menutup-melarang mendirikan  gereja di Indonesia  dari tahun ketahun , sampai sekarang belum ada tindakan apa2 dari pemerintah, mereka membunuh banyak orang Kristen  dengan bom2 di Bali dan  di Sulawesi. menjelang tahun baru 2006...... perbuatan-perbuatan jahat terus terjadi  dimana mana, dipridiksi ditahun 2006 ini kalau pemerintah tidak mengambil tindakan tegas terhadap pelaku2nya, akan muncul lagi kerusuhan2 di Indonesia........  iblis menunggangi orang2 beragama tertentu.
Sekte-sekte aliran sesat bertambah jumlahnya
Sekte2 agama, Obat2 bius, perilaku sex-bebas, penjualan anak2 dibawah umur secara ilegal ( Bekasi, Tangerang baru2 ini ), perdagangan sex ( menjualnya keluar negeri ) , tayangan2 TV yang tidak bermutu,  menghancurkan pola-pikir anak2 muda.
Serangan iblis telah menyebabkan banyak korban di berbagai segi kehidupan keluarga, sistem pendidikan, sistem peradilan, sisitem pemerintahan dan bahkan gereja .......banyak hamba2 Tuhan berjatuhan imannya! 
Iblis  menghancurkan standard moral yang sudah ditetapkan Allah.

Semua ini berarti, bahwa ”pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa udara” telah mengumpulkan dan mengarahkan pasukannya yang tidak kelihatan , merasuki masyarakat Indonesia dan membuka gerbang bagi membanjirnya roh-roh agama , roh2 jahat , guna mengambil alih semuanya.

Alkitab telah memperingatkan kita tentang kemungkinan kuasa-kuasa gelap menghadirkan dirinya di dalam budaya setempat dan menguasai kehidupan serta kebiasaan-kebiasaan di dalam masya-rakat Indonesia.
”di tempat tahta iblis.”  
Jemaat Pergamus diingatkan akan suatu keadaan yang menyeramkan bahwa dia berada ”di tempat tahta iblis.”
Implikasi yang jelas dari keadaan ini ialah bahwa perasukan setan telah mencapai klimaksnya dalam menyelenggarakan suatu pusat pengontrolan di bumi ini, dimana dia menyalurkan kekuatan kegelapan secara langsung di dalam menentang rencana kasih anugerah Allah.

Bagaimanakah roh-roh ini menggunakan kekuatannya untuk mempengaruhi masyarakat?
1. Dari mana mereka masuk?
2.  Apakah ada modus operandi yang berbeda sehingga kita dapat mengenalinya?
3. Apakah yang dapat kita lakukan untuk mengawasi dan mencegah serangan  mereka?
Alkitab  memiliki jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Tetapi kenyataan yang adalah dunia roh jahat yang penuh permusuhan dan roh-roh agama  lainnya melumpuhkan orang-orang Kristen sehingga mereka tidak giat dan tidak memiliki kemauan yang keras untuk mencari jawaban di dalam Alkitab  ......, gereja2 tidak mau terlibat dalam " peperangan rohani " mimbar gereja cuma bicara masalah filsafat belaka!, baptisan selam didelegasikan kepada pendeta2 full timer yang baru lulus Sekolah Akitab,  tidak ada  baptisan Roh Kudus,..........habislah orang Kristen di Indonesia!
 
”ketulian, kebutaan dan ketidakpekaan banyak didapati diantara orang-orang Kristen karena mereka menolak untuk memahami peperangan rohani yang sedang mereka alami. Mereka membiarkan musuh menyerang dan meperoleh kemenangan tanpa perlawanan.” ( Edith Scheffer )
Ada banyak indikasi yang jelas dari motivasi-motivasi dan metoda-metoda Setan yang sudah diberikan kepada kita di dalam Alkitab, asal kita mau memperhatikannya. Dari semula.
Setan adalah penipu licik, musuh, pendakwa, bapa segala dusta, dan pembunuh.
Tujuan utamanya adalah menurunkan Allah dari tahta-Nya di dalam pikiran manusia dan kemudian menduduki tahta tersebut. Untuk melakukan tujuannya ini, Setan memulai kemenangannya atas umat manusia melalui bapa leluhur kita Adam. Setelah mengalahkan dan menempatkan Adam dipihaknya, perjuangannya selanjutnya adalah mempertahankan kemenangannya atas umat manusia.
Kristus akan kembali, Dia akan merebut kembali kekuasaan iblis ini, dan mengembalikan kepada yang empunya, siapa ? tidak lain adalah Allah Bapa!
Iblis  memberikan pengawasannya kepada orang-orang yang menolak pimpinan Allah; misalnya :
- pemimpin-pemimpin kuat dunia yang ingin membuat sejarah menurut idealisme mereka....  apakah  agama katolik juga termasuk didalamnya ?
- para dukun dan pemimpin aliran sesat yang ada di dalam masyarakat  ( Contoh : pemyembahan dewa Aibaba, dewi Artemis, dewi Kwan Im .....roh2 Gunung Kawi ...dan roh Bunda Maria ! )
Didalam sejarah modern, penyembahan nenek moyang di Cina dan Jepang merupakan contoh lainnya. Di sisi lain, orang Kristen harus melakukan perebutan kembali penguasaan terhadap bumi yang tadinya diambil oleh iblis, menjadikannya sebagai studi tanpa pengecualian, dan tetap berpegang kepada tujuan Panglimanya.
Akan tetapi, yang sedang kita saksikan sekarang ini adalah pengorbanan terhadap kontrol budaya setempat.
Sistem penguasa Lama di Tibet yang dulunya sangat memiliki kuasa telah benar-benar dihancurkan pemerintah Komunis RRCyang atheis dan kejam. Dengan demikian, beberapa budaya yang usianya telah berabad-abad dipaksa untuk menyerah kepada suatu bentuk sistem anti-Tuhan yang besar, sehingga pemimpin-pemimpin kuat dunia yang dikuasai iblis akan menyatukan dunia dibawah kuasanya.
 
Di Indonesia  jaman dulu tidak ada rasialis, gereja2 diabad 18-an di Indonesia malah menyatu dengan kebudayaan / adat2 setempat, di akhir jaman ini iblis bekerja extra keras, di internet mereka menghujat Kristus, .mengalihkan umatNya dari penebusan, ( Mat 11:12 ) ......sasaran utama adalah hamba2 Tuhan!, sebab hamba2 Tuhan adalah  ujung tombak peperangan rohani! yang kedua adalah Gereja Tuhan.Sampai saat ini organisasi gereja2 belum ada kesatuan iman, mereka sibuk dengan urusannya sendiri2.
Setan menyadari bahwa waktu merupakan sesuatu yang berada diluar kekuasaannya dan dia sedang kehabisan waktu.
Tentunya hal ini menambah kegeramannya, terutama ketika ia menyadari bahwa keberhasilannya terbatas dalam mempersatukan bangsa-bangsa. Dia nampaknya lebih berhasil dalam memecah belah orang-orang Kristen daripada mempersatukan pihaknya.
Hal inilah yang menjadi petunjuk bagi kita ketika kita berdoa bagi “raja-raja dan semua penguasa.” Kita akan melihat hal ini jika kita mau berjaga-jaga di dalam doa. Kita melewatkannya karena kita membatasi kehidupan kita dan lebih tertarik terhadap dunia ini dan tidak mempedulikan tanggung jawab sorgawi kita.
Sebaliknya, kita lebih memiliki cara pandang manusia daripada keinginan untuk bersekutu lebih dalam dan lama dengan Tuhan untuk mendapatkan pandangan Tuhan.
Tidakkah sebaiknya kita saling mendukung satu dengan yang lainnya untuk memperoleh prespektif kerajaan di dalam doa kita?

Kita menyaksikan peperangan dan mendengar berita-berita perang, menyaksikan ketidakstabilan ekonomi dan politik, pembatasan visa bagi misionaris di beberapa negara, dan setiap jenis penghalang yang dihadapi gereja untuk memenuhi panggilannya.
Dan bagaimanakah reaksi kita tentang hal-hal tersebut? Benar, kita berdoa, tetapi umumnya doa kita terpusat di sekitar misionaris dan tidak mempedulikan kuasa-kuasa yang menyebabkan semua hal ini.
Apakah yang dilakukan oleh Paulus dalam situasi yang menakutkan di Efesus?
Dia bersama-sama dengan Gaius dan Aristarkus, atau siapapun yang ada bersama-sama dengan mereka di dalam Kristus, berdoa dan berjuang serta bertahan melawan kuasa-kuasa jahat yang menyesatkan yang telah menguasai orang-orang yang berada di jalan-jalan. Segera terjadi perubahan keadaaan. Dalam wewenang Tuhan dan di dalam kuat kuasa-Nya serta diperlengkapi dengan seluruh senjata Surgawi, mereka memaksa Setan untuk menyerahkan wilayah tersebut. Orang-orang berhenti berteriak-teriak karena petugas-petugas kota menenangkannya.

Kemenangan yang diperoleh atas kuasa-kuasa supernatural seperti itu tidak dilakukan di dalam kesombongan atau kecongkakan, tetapi dengan kerendahan hati sebagai anugerah bagi mereka yang menyadari bahwa mereka tidak memiliki kekuatan dari diri mereka sendiri, dan mereka mengandalkan segala sesuatu kepada anugerah dan kuasa Allah.
Peperangan ini bukanlah untuk membuat kita bangga seperti yang dilakukan oleh beberapa orang. Peperangan ini merupakan fungsi yang harus dilakukan oleh mereka yang berada di dalam Kristus, dan  kita harus menambahkannya, oleh mereka yang dipenuhi Roh.
Allah tidak memerintahkan orang yang tidak dipenuhi Roh Kudus untuk berperang dalam peperanganNya.
Paulus dipenuhi oleh Roh Kudus ketika ia berkonfrontasi dengan Elimas si tukang sihir. Dia menelanjangi serangan musuh dan mengalahkannya (Kisah Para Rasul 13:9). Adalah hal yang tidak boleh dilewatkan bahwa perintah untuk dipenuhi Roh berhubungan erat dengan kehidupan orang Kristen di bumi dan peperangannya di udara.
Siapakah “perjuangan” kita? Siapakah, atau apakah “pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa itu”?

Kita mengetahui dari Efesus 1:2 dan 6:12, serta Kolose 1:6 dan 2:15, bahwa mereka adalah roh-roh yang telah jatuh yang bekerja di dalam wilayah kekuasaan Setan, menentang tujuan penebusan Allah. Pertanyaan yang seringkali muncul adalah: dari manakah asal roh jahat ini? Biasanya tiga buah teori yang terpisah menyebutkan: Mereka adalah roh-roh yang tak berwujud dan ras sebelum Adam, dihancurkan oleh Allah (gagasan ini cocok dengan “teori pemisahan” penciptaan); mereka adalah ”Nephilim”menurut Kejadian 6, roh-roh yang tak berwujud dari ras mutan yang diciptakan dari percampuran manusia dan malaikat; yang terakhir, mereka adalah mahkluk malaikat yang jatuh bersama Lucifer. Saya percaya, bahwa teori yang terakhirlah yang benar, dan kita sesungguhnya sedang berurusan dengan malaikat-malaikat yang telah jatuh ini.
Penelitian terhadap Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dan bukti-bukti tambahan dari teks Apocryphal, menyingkapkan tiga kategori malaikat yang telah jatuh:
1). Malaikat yang pada awalnya jatuh bersama Lucifer pada saat pemberontakannya dan yang masih aktif dalam menyesatkan dan menyakiti manusia;
 2) ”anak-anak Allah” (mahkluk malaikat) di dalam Kejadian 6:2 yang melakukan tindakan-tindakan menjijikkan dan tidak bermoral dengan ”anak-anak perempuan manusia” (wanita), mereka ”dibelenggu dengan belenggu abadi di alam dunia kekelaman sampai hari penghakiman yang besar itu tiba” (Yudas 6);
3) Mahkluk malaikat yang diberi tanggung jawab untuk menjaga dan memerintah atas beberapa kelompok manusia tertentu. Pengelompokkan terakhir ini kurang begitu kita kenal. Musa berkata mengenai mereka:

Ketika Sang Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia memisah-misahkan anak-anak manusia, maka la menetapkan wilayah bangsa-bangsa menurut bilangan anak-anak Israel.
(Ulangan 32:8, )
Menurut teks Septuagint dan ilmu pengetahuan yang baru, terjemahan yang lebih tepat untuk kata ini adalah “anak-anak Allah,” mahkluk malaikat (lihat Ayub 38:7). Daniel 4:13 dan 17 menyebutkan kekuatan-kekuatan ini sebagai ”para penjaga.” Siapakah mereka ini? mereka adalah malaikat-malaikat tingkat tinggi yang diberkahi wewenang ilahi dan dipilih untuk menjaga beberapa unsur kemanusiaan. Singkatnya, mereka adalah roh-roh pemerintah. Alkitab berbicara mengenai “sidang Yahweh,” mahkluk sorgawi yang melaksanakan kehendak ilahi (1 Raja-raja 22:19, Mazmur 89:6,7).
Menurut keterangan dari kitab Kejadian 6 dan kitab Yudas, nampaknya mungkin bahwa pemerintah-pemerintah ini kehilangan wewenang mereka (Yudas 6) dan kemudian berada di bawah pengaruh Setan (lihat Mazmur 82:1,2). Jadi, ada penguasa-penguasa yang rupa-rupanya jatuh setelah pemberontakan Lucifer, dicobai oleh kesombongan mereka sendiri dan merampas posisi-posisi yang tidak diberikan oleh Allah. D.S. Russel, seorang sarjana apocalyptic Yahudi menuliskan apa yang mungkin telah terjadi di dalam dunia roh:

Sedikit demi sedikit bertumbuh, tanpa keraguan di bawah pengaruh pikiran asing, suatu maksud bahwa para malaikat yang kepadanya telah Allah berikan kuasa atas bangsa-bangsa dan atas fisik alam semesta, mereka telah melampaui otoritas yang sudah ditetapkan dan telah mengambil alih kuasa bagi diri mereka sendiri ... Mereka menolak untuk menerima perintah dari Allah, tetapi mereka menerima perintah baik dari seseorang yang sedang dipersiapkan untuk memerintah mereka selain Allah, yang seperti mereka, yang sudah melakukan pemberontakan terhadap Allah Yang Mahakuasa.
 
Akan tetapi dualisme merupakan hal yang asing bagi theologia Perjanjian Lama. Keberadaan dari dunia jahat supernatural terpisah < tidak bisa diraba dengan jelas. Setahap demi setahap suatu pemahaman pasca-exilic berkembang bahwa penguasa-penguasa ini terpisah dari Allah, sumber kejahatan bagi diri mereka sendiri. Kitab Daniel sangat jelas mengungkapkan pengertian ini, penguasa-penguasa ini serupa dengan berhala dewa dan dewi yang disembah oleh orang Yunani dan Romawi, dewa-dewa setempat atau “pemerintah-pemerintah” (Daniel 10:13,20) yang mencari penyembahan dari manusia. Yang lainnya dihubungkan dengan penyembahan planet-planet dan bintang-bintang tertentu (Zeus, Mars, Hermes). Dengan demikian, kekuatan-kekuatan ini menjadi bagian utama dari penguasa kegelapan, dimanipulasi oleh Setan, otak perencana dari tipu muslihat.
Kantor Pusat Lembaga Neraka
( masih ingat siaran Full Gospel Indonesia  tentang kesaksian Mukendi ?, ada " Pusdiklat", ada " Dewa Rosa ..... " disiaran " Misi & Cara Kerja Kuasa Kegelapan -10 "  )

Paulus memberikan keterangan yang jelas mengenai masalah ini dengan cara menggambarkan penguasa-penguasa dengan hierarki yang terorganisasi dari pemerintah-pemerintah (archai), penguasa-penguasa (exousia), penghulu-penghulu (dunamis), dan roh-roh jahat di udara (kosmokratoras). Adalah masuk akal untuk beranggapan bahwa struktur wewenang disusun dengan cara menurun. Daniel 10:13 dan 20 membukakan identitas archai sebagai pemerintah Setan tingkat tinggi yang ditugaskan atas bangsa-bangsa dan wilayah-wilayah di bumi. Kata exousia membawa konotasi terhadap pemerintah natural maupun yang supernatural. Dalam pengertian rasul Paulus, terdapat kekuatan-kekuatan supernatural yang “berdiri di belakang” susunan atau struktur manusia. Tanpa ragu-ragu Paulus menyebutkan gagasan pikiran apocalyptic Yahudi mengenai mahkluk dunia yang diberi wewenang oleh Allah untuk mengadili hal ihwal manusia. Agaknya, dunamis ini bekerja di dalam negara-negara dan budaya-budaya untuk mempengaruhi beberapa aspek kehidupan. Kosmokratoras terdiri dari banyak bentuk, antara lain kecurangan, perpecahan, percabulan, pemberontakan, ketakutan, dan kelemahan. Roh-roh ini umumnya merupakan kuasa-kuasa jahat yang kita perangi dan kita usir di dalam pelepasan. Bahkan, di antara roh-roh ini, terdapat tingkatan-tingkatan, roh-roh yang lebih lemah tunduk kepada roh-roh yang lebih kuat.
Allah mengizinkan iblis  untuk bekerja sebagai " pencoba dan penguji "
Bagi orang-orang Kristen yang tunduk kepada Allah, pekerjaan iblis dipakai sebagai penguat iman.

Kuasa-kuasa yang penuh kelicikan ini terus bekerja melalui pemerintahan manusia, agama, dan orang-orang yang memiliki kuasa untuk menjadikan orang-orang tetap sebagai budak legalisme, ideologi, sosial, dan kompromi moral.
Aturan mereka adalah untuk mencemarkan pikiran dan menyesatkan kemauan orang-orang untuk mencari Allah ( Yoh 14:6 : Akulah jalan, kebenaran dan hidup...)
Jika kita membahas kejahatan pada tingkatan ini, kita sama halnya membahas Ruang Dewan Neraka, dan mengakui akan adanya Petugas Kepala yang bertanggung jawab untuk kegerakan penyesatan dan penghancuran yang utama di dalam dunia kita.
contoh :
1. ada pemerintah-pemerintah yang mempopulerkan hal-hal seperti perkembangan metafisika New Age, munculnya upacara-upacara keagamaan Setan, pembuatan dan penyediaan obat-obat bius, tindakan-tindakan terorisme, penyelewengan yang tidak wajar di dalam seks, dan pornografi.
 2.  pemerintah-pemerintah yang telah lama dan dengan kuat sekali bekerja melalui sistem kasta Hindu di India. Jutaan orang masih terikat di dalam perbudakan terhadap sistem legalisme keagamaan ini. 
Kesaksian R. Arthur Mathews

" Pada tahun 1988, saya pernah mengajar di sebuah organisasi misi yang ada di Colombia. Saya tidak akan pernah lupa ketika saya pertama kali tiba di sebuah tempat terbuka di hutan rimba yang dihuni oleh sekitar 400 orang pekerja Kristen. Pada malam pertama, saya merasakan adanya suatu beban tekanan yang berat ada dan sangat dekat dengan saya. Tidak biasanya saya merasa terancam dan takut. hal itu tidak disebabkan karena kenaikan suhu panas dan kelembaban cuaca hutan, ataupun penyesuaian budaya seperti biasanya. Setelah saya bekerja selama seminggu, saya melihat, bahwa wilayah tersebut dikelilingi oleh empat pengaruh utama yang militan: 1) gerilyawan-gerilyawan Marxisme yang bersenjata dan bergerilya mengontrol negara tersebut; 2) rute-rute untuk memindahkan kokain mentah ke luar hutan kepada saudagar-saudagar kokain; 3) kelompok suku-suku india yang melakukan praktek-praktek sihir; 4) kelompok-kelompok militan yang secara berapi-api menentang para misionaris.
Saya juga menemukan dan mendengar, bahwa setahun sebelum saya tiba di sana, seorang penduduk Colombia telah membunuh seorang misionaris wanita, dan bersumpah apabila ia dilepaskan dari penjara, segera setelah itu ia akan membunuh misionaris lagi. Di hari ketiga dan keempat berada di dalam atmosfer yang demikian ini, saya merasa ditelan oleh keragu-raguan yang menekan sehingga sangat sulit bagi saya untuk mengerjakan tugas-tugas. Sepanjang malam ssya bertempur melawan tuduhan-tuduhan palsu dan keputusasaan, dan perkara ini belum pernah saya alami sebelumnya. Apakah ini hanya imajinasi saya saja? Apakah ini hanya stress saya karena tugas yang sukar, ditambah lagi oleh kerasnya hidup di hutan rimba? Sebagian mungkin ya. Tetapi saya berkesimpulan bahwa saya dan orang-orang lain yang berada di wilayah tersebut menjadi sasaran kekuatan-kekuatan roh jahat yang menentang tujuan kami. Karena tugas saya adalah memberikan instruksi kepada pekerja-pekerja lainnya dalam wawasan dan wewenang rohani, saya menjadi target utama serangan roh jahat, yang dampaknya masih terasa selama berminggu-minggu setelah kepulangan saya ke rumah.
Sangat banyak sekali kandidat misionaris yang diutus masuk ke dalam situasi demikian tanpa pernah dilatih kemampuannya di dalam peperangan rohani. Mereka dikirim ke lapangan hanya untuk dihabisi dan dikalahkan. Sekaranglah waktunya dengan serius untuk memperoleh gambaran Alkitabiah yang luas tentang garis depan pelayanan di dalam konteks peperangan rohani.
Di musim semi tahun 1989, saya bersama keluarga saya diberi kesempatan pergi ke Israel untuk pelayanan dan berwisata. Ketika saya duduk dengan kelompok pemimpin jemaah Kristen Yahudi di Tel Aviv, saya mengajukan pertanyaan, “Seperti apakah sesungguhnya menjadi seorang Yahudi yang percaya ditempat ini?” Saya kurang siap untuk menerima jawaban yang panjang dan hebat. Seluruh diskriminasi sosial, politik dan ekonomi yang dapat saudara bayangkan merupakan bagian hidup mereka sehari-hari. Tetapi, melalui hal tersebut saya mulai melihat dinamika rohani yang lebih dalam yang membuat kehidupan Kristen di Israel begitu sulit.
Minggu berikutnya, saya mulai mengenali pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa yang bekerja: 1) suatu roh penolakan yang militan terhadap orang-orang Kristen Yahudi oleh kelompok-kelompok ortodoks yang berakar dari penolakan terhadap Yeshua sebagai Mesias; 2) suatu kutukan penghancuran yang dilontarkan oleh orang-orang Muslim golongan Intifada yang muncul menentang Israel; 3) suatu pengaruh sekularisme atau keduniawian yang kuat di antara orang-orang Yahudi yang tidak beragama, terutama di Tel Aviv; 4) membanjirnya pemikiran Zaman Baru (New Age) dan okultisme yang dicari untuk memenuhi kebutuhan orang Yahudi akan arti kerohanian. Semakin lama kita berada di tempat tersebut, semakin nyata dan hebat pengaruh yang datang kepada kita. Siapapun yang memiliki kepekaan dan berjalan-jalan di jalan-jalan atau di koridor-koridor Yerusalem bisa merasakan hadirat Tuhan dan keabadian akan pentingnya kota tersebut. Tetapi kita juga merasakan suasana konflik berbagai kekuatan rohani yang bekerja di belakang sistem keagamaan Yahudi, ke-Kristenan, serta di belakang bangsa-bangsa dan budaya-budaya yang tumbuh dengan subur dan hidup di Yerusalem.
Di setiap kota, wilayah, negara atau kelompok, mahkluk-mahkluk roh yang cerdik ini bekerja mempengaruhi dan menguasai sikap dan tingkah laku orang-orang. Ini adalah kabar buruk. Kabar baiknya ada-lah bahwa Roh Kudus juga hadir di setiap tempat, memimpin pekerjaan para malaikat yang masih setia yang bertujuan membukakan kebenaran kepada kaum pria dan wanita yang memiliki hati yang haus untuk mengenal Allah yang hidup...."
 
Kesimpulan tentang "  peperangan rohani "  :
"Ijinkanlah saya menyimpulkan apa yang saya percayai sebagai suatu pendekatan yang berhasil guna di dalam peperangan rohani. Saya rasa peperangan rohani adalah gejala atau fenomena multi-tingkatan, yang pertama-tama merupakan konflik antara Allah dengan Setan, antara para malaikat dengan iblis. Karena itu, dunia peperangan yang sedang kita pelajari ini sangat menarik tetapi penuh praduga. Hal tersebut jugalah yang mendorong pembuatan cerita fiksi, tetapi sukar untuk mendapatkan pegangan theologianya.
Alkitab dengan jelas melukiskan tentang adanya iblis yang menawan orang-orang di dalam dustanya. Di dalam perumpamaan benih dan penabur (Matius 13:1-23), Yesus mengartikan “burunghurung di udara” yang mencuri benih sebagai iblis yang merampas pengertian tentang kebenaran dari orang-orang yang mendengarkan Injil. Tidak salah lagi, orang-orang Kristen memiliki peranan di dalam doa dan juga otoritas sebagai rekan sekerja Roh Kudus untuk menerobos kebutaan yang disebabkan oleh iblis yang memisahkan manusia dari terang Injil.
Perjanjian Baru menggambarkan peran orang Kristen yang sama seperti seorang tentara yang berdiri teguh dan mempergunakan senjata-senjata illahi untuk merobohkan benteng-benteng pertahanan iblis. Orang-orang Kristen harus menyatakan kepada “pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di udara” pelbagai ragam hikmat Allah untuk mendemonstrasikan kasih anugerah-Nya melalui salib (Efesus 3:10,11); menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan ( Efesus 5:11); bertahan dan berdiri teguh melawan tipu muslihat iblis (Efesus 6:10-18); dan rnengalahkan yang jahat, mengalahkan pengaruhnya atas sifat-sifat kita (1 Yohanes 2:12-14).
Apa yang saudara dan saya hadapi setiap harinya umumnya adalah kegagalan, kekurangan dan kelemahan-kelemahan fisik dari sifat alamiah kita, dengan beban emosi dan psikologi yang kita tanggung di dalam kehidupan kita. Melalui semuanya itu, masing-masing kita memiliki daerah bagi datangnya dosa yang akan menuduh dan menjatuhkan kita dengan keputusasaan yang terus menerus. Jika hal-hal tersebut belum cukup, maka ketamakan, kesenangan, dan daya tarik kedagingan yang diberikan oleh sistem dunia ini akan menekan kita semua. Sekarang, di sepanjang peperangan dan kadang-kadang di dalam peperangan tersebut iblis akan memanfaatkan semua yang dapat dia manfaatkan dan semakin memperburuk masalah-masalah emosional kita yang belum terpecahkan, juga dengan masuknya dosa dan tindakan-tindakan kebodohan. Kita seperti sebuah jam yang didesain dengan mekanisme baik kemudian kemasukan beberapa butir pasir ke dalamnya. Apa yang dahulunya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan desainnya, sekarang menjadi aus dan rusak oleh karena pengaruh asing dan pengaruh luar.
Biarlah Mata Saudara Tetap Terjaga
 
Sama halnya dengan agen rahasia yang mengirimkan tanda-tanda yang sangat diperhatikan oleh pihak lawan, begitu juga orang-orang Kristen yang sedang berjalan di dalam ketaatannya kepada Roh Kudus, bersatu di dalam doa, dan yang setia kepada kerajaan-Nya membuat kegemparan di pihak musuh. Resiko yang dihadapi oleh orang-orang yang telah melakukan banyak penghancuran di dalam wilayah kegelapan adalah lebih besar. Dasar pemikiran saya cukuplah jelas sekarang: setiap pelayan Yesus Kristus yang menyebabkan ancaman serius bagi kuasa-kuasa neraka akan dijadikan sasaran utama dan akan menghadapi perlawanan dari mereka, terutama sekali yang menyangkut pelayanan strategis mereka. Utusan kerajaan Kristus yang telah diurapi harus diperlengkapi untuk melihat dan berurusan dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh kerajaan musuh.
Kata Peneguhan

Meskipun kita diserang, hal itu tidak berarti bahwa kita tidak dilindungi. Hadirat Allah yang penuh kasih dan penuh perlindungan menjagai kita dari waktu ke waktu terhadap serangan tiba-tiba. Jika kita berbuat dosa, Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita akan segera bekerja untuk menyadarkan kita terhadap pelanggaran kita. Biasanya, kita sadar untuk sejenak. Kita mungkin memikirkan mengapa kita berbuat apa yang telah kita perbuat. Jika kita mengeraskan hati kita, kita sedang berada dalam bahaya mendukakan Roh Kudus. Tetapi secara terus menerus Roh Kudus bekerja dan membujuk kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.

Jika kita mengikuti suara Roh Kudus dan tidak menyediakan tempat bagi kedagingan kita, maka kita akan bertobat dan diampuni. ”Perisai iman” akan membebaskan kita dari rasa bersalah dan melindungi kita dari panah-panah tuduhan musuh. Akan tetapi, jika kita bersikeras di dalam dosa kita, dan menolak untuk mengindahkannya, kita akan memberikan tempat kepada iblis (Efesus 4:27), dan membuka jalan bagi tipu muslihatnya untuk mencampuri kehidupan kita. Kita harus tahu, bahwa Allah ingin agar kita diampuni dan dilindungi lebih dari pada keinginan kita sendiri (lihat Yohanes 17:15). Tuhan kita lebih besar dan lebih berkuasa dari semua penghuni neraka. Jika kita menyerahkan hati kita kepada-Nya di dalam kerendahan hati, jika kita mau menyucikan tangan kita terhadap dosa dan tetap berada dalam kesetiaan kepada-Nya, lalu kita berkata, ”Iblis, enyahlah!” dan dia akan lari (Yakobus 4:6-10).

Beberapa pengajaran ”diambil” dari kursus mengenai peperangan, bukan ”diajarkan” di dalam seminar atau di dalam sebuah buku. Saat ini kita harus terbuka untuk membiarkan Allah melatih kita melihat kelicikan-kelicikan iblis. Kiranya Tuhan berkenan membangkitkan kaum pria dan wanita untuk melihat seperti apa yang Dia lihat, dan berjanji untuk bertindak dengan otoritas-Nya untuk menghapuskan kerajaan kegelapan di zaman kita." demikian tulis Arthur Mathews.

Catatan :
Arthur Mathews, adalah pemirnpin misionaris yang dikenal di seluruh dunia dengan pelayanannya Overseas Missionary Fellowship (dulunya China Inland Mission). Dia telah lama berada di garis depan peperangan rohani sehingga ia dapat berbicara banyak mengenai hal ini.
Beliau  dilahirkan di Cina, orang tuanya adalah misionaris. Beliau  dibesarkan di Australia, melayani di Indian Amy dalam Perang Dunia II, seorang misionaris untuk pedalaman Cina dan menjalani tahanan rumah selama bertahun-tahun bersama istri dan bayinya di negara komunis Cina. Mathews memberikan pandangannya bagaimana kekuatan-kekuatan roh jahat dapat mempengaruhi semua lapisan masyarakat termasuk orang Kristen.

Di tahun-tahun terakhir ini sejumlah profesor  teologia Kristen lainnya telah memperkenalkan materi yang sama ke dalam kurikulum mereka, hal ini didorong oleh usaha perintisan Warner hingga rnencapai tingkat yang berarti.
Banyak dari profesor profesor ini menyumbangkan tulisannya, bersama Douglas Pennoyer, Wrestling With Dark Angels (RegalBooks, 1990) buku tersebut sangat berguna bagi pendoa2 syafaat diseluruh dunia. 
Timothy Warner memberikan kontribusinya kepada Fuller Theological Seminary di tahun 1989 dalam Church Growth Lectures (Pembahasan mengenai Pertumbuhan Gereja) tahunan.

Dilain waktu dan dilain kesempatan, saya akan bagikan berkat “Peperangan di dalarn Dunia Penginjilan.” kepada  members Full Gospel Indonesia , terutama untuk teman2   " kelompok Yehhezkiel " 
Shalom!
Bambang Wiyono
HP :  0812 327 3886 ( siang )
HP :  0812 308 8840 ( malam )
 
1
Hosted by www.Geocities.ws