-----------Mimbar
Gereja FULL GOSPEL
INDONESIA
----------
Siaran
minggu ke 11 : tanggal 11
Desember 2005
Subject
: Tentang Kelahiran Tuhan
Yesus Kristus
Teman2
se iman,
Setiap
25 Desember ,
umat Kristen
yang bukan katolik ada yang
merayakan NATAL, ada juga
yang tidak merayakan NATAL, dengan alasan : Tuhan Yesus Kristus tidak
memberitahau tanggal kelahiranNya, Wahyu ps 17, 18, 19 ada peringatan
yang sulit dipahami, apakah merayakan kelahiranNya juga termasuk
kegiatan yang tidak disenangi Tuhan ? sehingga bisa mendatangkan
kemarahanNya ? Injil Markus dan Injil Yohanes tidak menulis tentang
kelahiranNya.
Lukas 2:1-8:
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh
mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi
wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri,
masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dan kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota
Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan
keturunan Daud-supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya
yang sedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia
melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu
dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya didalam palungan, karena
tidak ada tempat yang bagi mereka di rumah penginapan.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di
padang
menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Jadi, Yesus lahir pada masa
kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu sedang melaksanakan sensus
penduduk (7 M = 579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam Ibu Yesus berasal
dari Betlehem, maka mereka bertugas ke
sana
, dan lahirlah Yesus Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya
dengan kain lampin dan membaringkannya dalam palungan (tempat makanan
sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam
hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di
padang
rumput.
Matius 2:1, 10, 11:
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman
Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika
mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah
mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria, ibunya.
Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus
yang disebut Herodus Agung yang memerintahkan tahun 37 SM - 4 M (749
Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang
Majusi dari Timur.
Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius
2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya
menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang
ditandai dengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang
menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di
padang
rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan,
menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di
padang
rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari
sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang
suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah
sehingga salju merupakan hal tidak mustahil.
Al Qur'an tentang
kelahiran Isa alaihissalam :
"Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam)
bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah
baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti,
lagi dilupakan". Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah:
"Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah
menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal
pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah
kurma yang masak kepadamu". (
Surat
Maryam: 23-25).
Jadi menurut Al Qur'an Yesus Kristus dilahirkan pada musim panas
disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita
cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on
the Bible - seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh
A. Nahdi (hal 23) : Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi),
bersamaan dengan bulan: Agustus - September.
Uskup
Barns dalam Rise of Christianity –oleh Soleh A. Nahdi :
There is, moreover, no authority
for the belief than December 25 was the actual birthday of Jesus. If we
can give any credence to the bith-story of Luke, with the shepherds
keeping watch by night in the fields near
Bethlehem
, the birth of Jesus did not take place in winter, when the night
temperature is so law in the hill country of judea that snow is not
uncommon. After much argument our christmas day seems to have been
accepted about A.D. 3000.
Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak
ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu
dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Behtlehem,
maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri
pengunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang
tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir
tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 200 Masehi).
Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun I, karena
penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan
disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (sudah
dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan
Kaisar Agustus, jadi antara tahun 27 Sebelum Masehi - 14 Sesudah
Masehi.Sedangkan Matius 2:1 (juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir
dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi - 4
sesudah Masehi.
Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang
kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun
Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan
mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6
Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah masehi. Antara lain kita kutip buku
tulisan rev. Dr. Charles Franciss Petter, MA., B.D., S.T.M. yang
berjudul The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:
In the nineteehnt century, when it became evident and was finally
admitted that Herod died in the year 4 B.C. and it was recalled that,
according to story in Matthew's Gospel (2:16), King Herod, in order to
eliminate little Jesus as a possible "King of the Jews", had
ordered all infants of two years old and under to be killed, the
birth-date of Jesus 0bviously had to be moved back to 4 B at least.
Today, scholars prefer 5 to 6 B as the date best accomodating the
indonsistent and even cont5radictory traditions, legens, and gospels,
although some historians push the date back to 8 and 10 b.C. The problem
of the correct dating of Jesus' birth, life, and death has now been
raised again (due to several statemensin these Essence Scrolls) along
with the related question on the deity.
Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diajui bahwa Herodes telah
mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita
Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah
umur dua tahun untuk membinasakan Yesus yang masih bayi yang katanya
bakal jadi raja orang-orang Yahudi, maka jelaslah tanggal lahir Yesus
harus digeser ke belakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa
kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu
5 sampai 6 tahun ke belakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal
kelahiran Yesus, kehidupannya dan kematiannya terpaksa ditimbulkan
kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam
gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal
yang berhubungan dengan ketuhanannya juga harus dibangkitkan kembali).
Jadi sampai hari ini tidak adakejelasan tahun berapa Yesus Kristus
dilahirkan.
Asal usul Perayaan
Natal
25 Desember
Perintah untuk menyelenggarakan peringatan
Natal
tidak ada dalam Alkitab.
Yesus tidak pernah memberikan contoh
ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan
kelahiranNya.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke 4 M.
Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah
berhala.
Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1
sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium romawi yang
paganis politheisme.
Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katholik,
mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pagannya, apalagi terhadap
pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun = matahari; day = hari)
yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.
Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat
Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/penyembahan
berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa
Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan = Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan
tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan:
Pertama, hari Minggu (Sunday = hari matahari) dijadikan pengganti hari
Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa
matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga,
membuat patung-patung Yesus, untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 Masehi,
maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inilah
prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar
Konstantin dengan agama paganisme politheisme nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh
orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Darimana kepercayaan paganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa
Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember?
H.W. Armstrong
dalam bukunya The Plain Truth
About Christmas,
Worldwide
Church
of
God
,
California
USA
, 1994, menjelaskan:
Namrud cucu Ham. Anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan
masyarakat Babilonia kuno. Nama Nirod dalam bahasa Hebrew (Ibrani)
berasal dari kota "Marad" yang artinya: "Dia membangkang
atau Murtad" antara lain dengan keberaniannya mengawini ibu
kandungnya sendiri bernama "Semiramis".
Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus istrinya. Maka
setelah Namrud mati Semiramis menyebarkan ajaran, bahwa roh Namrud tetap
hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya
perumpamaan pohon "Evergreen" yang tumbuh dari sebatang kayu
mati.
Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu
hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di
ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal
25 Desember. Inilah asal-usul pohon Natal.
Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai "Ratu Langit" oleh
rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai "anak suci dari
surga".
Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhala versi Babilonia ini
berubah menjadi "Mesiah palsu", berupa dewa "Ba-al"
anak dewa matahari dengan obyek penyembahan "Ibu dan Anak" (Semiramis
dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain:
Di Mesir berupa "Isis dan Osiris", di Asia bernama "Cybele
dan Deoius", di Roma disebut "Fortuna dan Yupiter".
Bahkan di Yunani, "Kwan Im" di Cina, Jepang, dan Tibet, India,
Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap
dewa "Madonna" dan lain-lain.
Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan
oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan
dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa).
1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga diyakini dilahirkan
dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai
Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi
bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin
termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12
bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk
asli tanah Kana?an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini
menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besar dan
dijadikan sebagai pesta rakyat.
Demikian juga Serapsis, Attis, Isis, Horus,Adonis, Bacchus, Krisna,
Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan
pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan,
antara lain Zrates (Bangsa Persia) dan Fo Hi (Bangsa Cina). Demikian
pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Solulus,
Aristonicus, Tibarius, Grocesus, Yupiter, Minersa, Easter.
Yeremia 10:2-4
"Janganlah biasakan dirimu
dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap
tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab
yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu
pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat
oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak,
orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang."
Yeremia 10:5:
"Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak
dapat berbicara, orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah.
Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat,
dan berbuat baik pun dia tidak dapat."
Catholic Encyclopedia, edisi
1911 tentang Chrismas:
"
Natal
bukanlah upacara gereja yang pertama ... melainkan ia diyakini
berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah
berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran
Yesus."
Dalam buku yang sama, tentang "Natal Day" dinyatakan sebagai
berikut:
"Di dalam kitab suci tidak ada seorangpun yang mengadakan
upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran
Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir'aun dan Herodes)
yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini."
Encyclopedia Britanica, edisi
1946 menyatakan:
"
Natal
bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para
muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible juga tidak pernah
menganjurkannya. Upacara ini diambi oleh gereja dari kepercayaan kafir
penyembah berhala.'
Encyclopedia
Americana
, edisi tahun 1944, menyatakan:
"Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan,
Natal
tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen.
Pada mumnya umat Kristen hanya
merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah
merayakan hari kelahiran orang tersebut". (Perjamuan Suci, yang
termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian
Yesus Kristus) ... Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran
Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M, Gereja Barat
memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus,
yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari "Kelahiran
Dewa Matahari". Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran
Yesus."
Renungan :
Jika kita menerima keterangan Injil Lukas, maka Yesus Kristus dilahirkan
pada tahun 2 Sebelum Masehi. Hal ini didasarkan pada keterangan Injil
Lukas yang menempatkan pembaptisan Yesus Kristus pada tahun ke-15
pemerintahan Kaisar Roma Tiberius, dan saat Pontius Pilatus menjadi
pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1), dan bahwa Kaisar Tiberius
menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 Masehi,maka Yesus Kristus
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis pada tahun 29 Masehi, yakni ketika Yesus
Kristus berumur kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23). Ini berarti, Yesus
Kristus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi.
Apa betul demikian halnya ?
kita tidak perlu cari tahu tentang
kelahiranNya, sebab Dia tidak memberi tahu kita, seperti asal
usulNya, Dia bilang : Aku adalah Aku, Alpha dan Omega.......
Dia memang Allah, Dia punya otoritas
tidak memberi tahu manusia dalam hal2 tertentu, kita harus nurut, jangan
membuat Dia tidak senang.
Menurut pengalaman saya, kalau kita
menyenangkan hatiNya, Dia memberi tahu kehendakNya lewat jalan
pikiran kita dalam doa, Dia timbulkan " keinginan
" kita untuk hidup bersamaNya, agar kita sukses dalam
segala hal.
Konsep ini perlu dipahami peserta
Sekolah Misi Full Gospel Indonesia, agar bisa memberitakan injil dengan
benar, sebab Alkitab berisikan pikiran Allah, yang
menghendaki anak2Nya mencapai tempat perhentianNya ( Ibr ps 4 )
hidup sukses selama hidup didunia.
Bagaimana bisa hidup sukses
menurut Alkitab ?
nantikan siarannya.
Catatan :
Disarikan dari kiriman sejumlah
members Full Gospel
Indonesia
untuk teman2 yang mengikuti Sekolah Misi Full Gospel
Indonesia
tidak untuk umum.
Prepared by :
Bambang Wiyono
gembala gereja FULL GOSPEL
INDONESIA
di internet
HP 0812 327 3886
Alamat gereja :