---------
Siaran Mimbar Gereja FULL GOSPEL
INDONESIA
--------
Siaran
minggu ke 10 : 4 Desember 2005
Subject
: Yesus Kristus Bangkit Buat Kita
Bilakah
Yesus bangkit?
(Markus
16:1, 2)
Apakah
yang terjadi terhadap batu penutup kubur sewaktu para
wanita
itu tiba di
sana
?
(Markus
16:4)
Siapakah
yang pertama kali berjumpa dengan Yesus
sesudah
la bangkit?
(Markus
16:9)
a. Dengan
mempelajari bukti-bukti kebangkitan Yesus, kita dapat memiIiki iman yang
lebih mantap terhadap kebangkitan Yesus.
b. Marilah
kita menyadari bahwa kebangkitan Yesus adalah untuk menyempurnakan
keselamatan / salvation kita.
Kebangkitan
Yesus Kristus adalah bukti kehidupan dan kuasa Kekristenan. Tanpa
kebangkitan, Kekristenan hanya merupakan agama yang mati, dan
keselamatan kita / salvation sia-sia.
Yesus
yang mati dan menumpahkan darah-Nya untuk menyelamatkan kita juga
menyempurnakan keselamatan
itu dengan
jalan bangkit dari antara orang mati.
Kebangkitan
Yesus adalah sebuah fakta sejarah. Pelajaran ini akan mengkaji beberapa
berita nubuat, bukti kebangkitan pada sepanjang Alkitab, dan juga
beberapa makna penting tentang kebangkitan.
Nubuat
tentang Kebangkitan
Kematian
Yesus adalah sesuatu yang nyata. Kematian Yesus bukanlah sekedar sebuah
teori bahwa Ia pura-pura mati atau pingsan untuk sementara, sebagaimana
yang telah digembar-gemborkan oleh beberapa orang yang berani memusuhi
Kekristenan. Yesus mengucurkan darah dan air dari dalam tubuh-Nya pada
waktu mahkota duri itu dianyam dan ditaruhkan secara paksa ke atas
kepala-Nya, juga pada waktu lambung-Nya ditusuk oleh tentara Romawi
sesudah la mati (Yohanes
19:34
). Walaupun tentara
mematahkan kaki kedua pencuri di sebelah kanan dan kiri Yesus, namun
mereka tidak mematahkan kaki-Nya karena mereka tahu dengan pasti bahwa
la sudah mati. Orang-orang Yahudi menyaksikan kematian-Nya.
Para
imam kepala, Gubernur
Pilatus, para wanita yang mengikuti seluruh proses penyaliban-Nya,
murid-murid-Nya, Nikodemus yang anggota Sanhedrin (Yohanes pasal 3)
dan Yusuf yang orang kaya serta terhormat dari Arimatea (Matius 27:57;
Markus
15:43
) - semua orang itu
ikut menyaksikan kematian Yesus.
Tetapi
kehidupan Yesus Kristus tidak berakhir hanya sampai di dalam kubur.
Kalau Yesus tidak bangkit, iman kita pasti akan sia-sia. Kita akan masih
tetap berada di dalam dosa-dosa kita, dan mereka yang mati di dalam
Kristus akan binasa di dalam api neraka. Itulah ulasan yang dikemukakan
Paulus dalam I Korintus 15:17,18. Tetapi kenyataannya adalah Yesus sudah
bangkit dari kematian. Sesudah 3 hari 3 malam berada di
dalam kubur, Ia
bangkit dengan penuh kemenangan sebagaimana yang dijanjikan-Nya sendiri,
dan juga ditegaskan oleh Firman Allah. Sepanjang pelayanan-Nya selama
tiga tahun, berulang kali Yesus memberitahukan lebih dahulu kepada para
murid tentang kebangkitan-Nya.
"Sejak
waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia
harus pergi ke Yerusalem dan
menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari
ketiga" (Matius
16:21
).
Lebih
lanjut la meneguhkan tentang kebangkitan-Nya itu dalam Yohanes 2:18-22;
"Orang-orang
Yahudi menantang Yesus, katanya, ‘Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan
khepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?’
Jawab
Yesus kepada mereka: 'Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku
akan mendirikannya kembali'.
Lalu
kata orang Yahudi kepadaNya:
`Empat
puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat
membangunnya dalam tiga hari?' Tetapi yang dimaksudkanNya dengan Bait
Allah ialah tubuhNya sendiri. Kemudian, sesudah la bangkit dari antara
orang mati, barulah teringat oleh murid-muridNya bahwa hal itu telah
dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan
perkataan yang telah diucapkan Yesus."
Bukti
Kebangkitan
Kebangkitan
bukanlah dongeng buatan manusia. Semua agama lain juga berbicara tentang
keadaan jiwa manusia yang kekal, tetapi belum ada satu pun agama yang
menjamin adanya kebangkitan. Dengan akal manusiawinya sendiri orang
tidak dapat memahami bahwa pada suatu hari kelak la dapat bangkit
kembali sesudah ia mati. Kebangkitan hanya mungkin terjadi melalui kuasa
Allah, dan itu hanya dapat kita mengerti melalui wahyu ilahi yang
berasal dari Allah sendiri. Agama-agama rekaan manusia tidak mungkin
dapat mengajarkan atau menjanjikan kebangkitan, karena tidak ada seorang
pun dari para pendiri atau pemimpin agama itu yang telah bangkit.
Hanya
Yesus sendirilah yang telah bangkit,
Sebagaimana
yang telah seringkali diberitahukan-Nya sebelum Ia mati disalib. Tidak
ada alasan secuil pun untuk meragukan kebangkitanNya, karena Alkitab
menegaskan bahwa la menampakkan diri lebih dari sepuluh kali kepada para
murid-Nya sendiri, beberapa wanita pilihan, dan juga kepada orang banyak.
Hari
Sabat telah berlalu dan kini fajar merekah. Maria Magdalena dan
wanita-wanita lain bergegas ke kubur, tetapi mereka tidak berhasil
menemukan tubuh Yesus. Sebaliknya, ada seorang malaikat yang berbicara,
"Jangan
takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. ia telah
bangkit. Ia tidak ada di sini. Lihat! Inilah tempat mereka membaringkan
Dia" (Markus
16:1-8; terutama ayat 6).
Lintas
tembok ? Lintas waktu ?
Setelah
itu, sekitar 500 saksi benar-benar melihat dan berjumpa dengan Yesus
yang bangkit itu selama 40 hari, dan mereka bahkan juga makan bersama
dengan Dia. Tomas yang paling meragukan kebangkitan Yesus akhirnya yakin
seyakin-yakinnya sesudah ia melihat lubang di lambung-Nya dan bekas
luka di kedua belah tangan-Nya. Kisah yang luar biasa tentang
kebangkitan Yesus itu bukanlah dongeng isapan jempol belaka. Itu adalah
sebuah fakta sejarah. Sejak Yesus bangkit, ada banyak orang percaya yang
tak terbilang lagi jumlahnya yang telah mengalami kuasa kebangkitan-Nya
dalam kehidupan mereka. Kini melalui Roh Kudus-Nya, Yesus bersama dengan
kita sebagaimana yang dijanjikan-Nya sendiri,
"Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman"
(Matius
28:20).
Makna
Kebangkitan
Apa
sajakah makna-makna penting kebangkitan Yesus itu?
Pertama,
kebangkitan-Nya itu memberi kesaksian bahwa Yesus benar-benar Anak
Allah.
Jika
Yesus tidak bangkit, Dia tidak lebih daripada seorang pemimpin agama.
Penyembuhan yang dilakukan-Nya terhadap orang sakit dianggap orang
sebagai sesuatu yang dilakukan melalui kuasa gaib, dan kematian-Nya
adalah kematian syahid seorang pemimpin agama yang mengerikan. Namun
karena Yesus bangkit, maka perkataan dan pengajaran-Nya diteguhkan
sebagai Firman Allah sendiri. Kesembuhan-Nya diteguhkan sebagai
kesembuhan yang berasal dari Allah, kematian-Nya menjadi kurban
penebusan bagi dosa manusia. Sekali dan untuk selamanya, kebangkitan
Yesus memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Kedua,
kebangkitan Yesus menjamin bahwa dosa-dosa kita diampuni, dan itulah
keselamatan kita.
Seandainya
Yesus masih tetap berada di dalam kubur, kita pun akan masih tetap
berada di dalam kungkungan dosa kita.
Tujuan
kematian Yesus di kayu salib adalah untuk menjadi kurban bagi dosa-dosa
manusia. Sebab itu, jika la tidak bangkit, berarti harga penebusan dosa
itu masih belum terbayar. Tetapi, la bangkit! Dengan demikian, harga
untuk seluruh dosa kita telah dibayar lunas, dan melalui kematian serta
kebangkitan-Nya itu kita menjadi manusia yang bebas dan merdeka.
Ketiga,
kebangkitan Yesus adalah bukti bagi kebangkitan kita kelak.
"Jadi,
bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang
mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak
ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati,
maka Kristus juga tidak dibangkitkan" (I
Korintus
15: 12
, 13).
Keempat,
kebangkitan Yesus memberi kita kekuatan
Hal
itu terjadi, karena melalui kuasa kebangkitan-Nya Yesus mengalahkan dosa,
kematian, dan kuasa kegelapan. Kuasa kebangkitan itu juga memberi
pengharapan kepada kebangkitan kita kelak dan juga membawa kita ke dalam
kemenangan hari demi hari terhadap dosa serta kuasa gelap.
Sebagaimana
yang sudah dipaparkan di atas, kebangkitan Yesus adalah bukti nyata
bahwa Yesus adalah Anak Allah; bahwa Ia membeli hak terhadap keselamatan
kita; bahwa sebagaimana Dia sendiri sudah bangkit, maka kita kelak juga
akan bangkit; dan bahwa karena kebangkitan Yesus, kita memiliki kuasa
untuk mengubahkan ketawaran hati menjadi pengharapan, musibah menjadi
berkat setiap hari.
Renungan
:
1.
Setiap orang
percaya harus selalu mengetahui bahwa kematian Yesus adalah
“
kematianku dan kebangkitan Yesus adalah kebangkitanku," dan
"
di kayu salib aku mati bersama dengan Yesus dan bersama dengan Dia aku
pun bangkit dari kubur masa lampauku."
Marilah
kita menyelidiki hati kita masing-masing dengan pertanyaan, "Sudahkah
aku mematikan hawa nafsu dan ketamakanku di kayu salib Yesus itu, dan
bangkit bersama dengan Kristus?"
2.
Marilah kita
memulai setiap hari dengan pengakuan mulut kita, "Hidup dalam
kebangkitan Yesus akan membawaku kembali kepada kemenangan hari
ini."
Prepared
by:
Bambang
Wiyono
gembala
gereja FULL GOSPEL
INDONESIA
di internet
HP
0812 327 3886
alamat
gereja :