BAPTISAN ROH
KUDUS ( 3 ) Bagaiamana caranya untuk menerima Baptisan Roh Kudus ?
oleh
: DR.David Yonggi Cho
Pertama,
kita
harus bertobat dari semua pelanggaran yang dapat kita ingat.
Saya teringat bahwa saya menangis
terus menerus selama dua tahun setiap kali saya berdoa untuk menerima
kepenuhan Roh Kudus. Walaupun saya menangis dan berdoa keras, saya tak
dapat menerima baptisan itu
kedua
yang harus kita akui ialah
sifat tak ber-perasa-an. Yakobus 4:17 menyatakan, “Jadi jika seorang
tahu bagaimana ia harus berbuat baik tetapi ia tidak melakukannya, ia
berdosa.”
Ketiga
:
Walaupun
kita diselamatkan dan hidup sebagai orang-orang Kristen, jika kita
malas maka kita harus bertobat dari dosa kemalasan. Kita harus
menyesal bahwa kita tidak hidup dengan menjadikan Allah sebagai pusat
kehidupan kita.
Keempat
:
Jika
kita belum mencari kerajaan Allah dan kebenarannya lebih dahulu maka kita
tidak menyenangkan hati Allah.
Bila
kita bertobat dari semua dosa kita, kuasa dosa-dosa itu akan dipatahkan.
Pada
saat kita berdoa untuk kepenuhan Roh Kudus, kita akan mempunyai hubungan
yang baik dengan Allah ( suatu hati yang patuh untuk melakukan kehendak
Allah.)
Kelima
:
Sejauh
kemampuan kita, kita perlu mengadakan pemberesan dan pembayaran
utang-utang kita kepada orang lain. Kita perlu minta maaf dan mengadakan
penyelesaian ganti rugi. Lain dari
pertobatan dengan perkataan saja, pertobatan dan pengakuan yang keluar
dari hati nurani harus diikuti dengan buah-buah tindakan
Sekarang seperti juga di masa
lalu, mereka yang ingin menerima baptisan Roh Kudus yang dijanjikan itu harus
mempunyai harapan yang kuat dan hasrat yang nekat untuk menerima.
Jika
mereka yang ingin menerima Roh Kudus namun mereka bimbang walau mereka
berdoa tetapi dengan sikap suam, maka Allah tidak akan memberikan
baptisan Roh Kudus kepada mereka
Berkat
kepenuhan Roh Allah selalu datang bila Anda bertekad bahwa Anda tak kan
mau pergi sebelum mendapatkan jawaban yang sungguh-sungguh.
Dalam
Kisah 8, orang-orang percaya di Samaria menerima Roh Kudus ketika Petrus
dan Yohanes menumpangkan tangan ke atas mereka.
Pengalaman yang sama terjadi pada
Saulus (Paulus), yang menerima Roh Kudus ketika Ananias menumpangkan
tangan ke atasnya (Kisah 9 : 10-18). Selusin orang percaya di Effesus juga
menerima kepenuhan Roh Kudus ketika tangan ditumpangkan ke atas mereka
oleh rasul Paulus (Kisah 19 : 1-7).
Sekarang juga telah
diketahui secara luas bahwa Anda dapat menerima kepenuhan Roh Kudus bila
tangan ditumpangkan atas Anda dengan doa.
Tentu
saja Anda tak dapat menerima Roh Kudus jika tangan ditumpangkan atas diri
Anda bila Anda tak mau menerima baptisan Roh Kudus atau bila hati Anda
tidak siap atau bila Anda tak memiliki iman yang menyala-nyala untuk
menerima.
Sebaliknya,
jika tangan dari para hamba Tuhan yang dipenuhi Roh ditumpangkan atas Anda,
Anda dapat menerima kepenuhan Roh Kudus bila Anda mempunyai hasrat yang
kuat untuk menerima, walaupun doa Anda sendiri lemah.
Kisah 10 :
44-48 mencatat Roh Kudus memenuhi orang-orang kafir di rumah Kornelius.
Ayat 44 menyatakan, “Ketika Petrus sedang berkata demikian,
turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.”
Orang-orang ini semua dipenuhi
Roh Kudus selagi mereka mendengar khotbah Petrus.
Dari
banyak mimbar masa kini Firman Allah yang sejati tidak dikhotbahkan dengan
setia. Bagaimakah orang-orang dapat mendengar Firman jika tidak
dikhotbahkan? Walaupun orang-orang telah menyembah dalam gereja, mereka
tidak mengalami gerakan yang dalam atau anugerah yang ajaib dari Roh
Kudus.
Bila
seorang hamba Tuhan, yang dipenuhi Roh Kudus, mengkhotbahkan Firman yang
diurapi, maka para pendengar akan timbul hasrat dan mendapat pengetahuan
dan pegangan atas janji-janji Allah yang terpercaya: Ia masih memberikan
kepenuhan Roh Kudus yang sama seperti yang diberikanNya pada zaman para
rasul.
Alkitab
menyimpulkan: “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali
jangan bimbang,sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian kemari oleh angin. Orang yang demikian janganlah
mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang
mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya” (Yakobus 1:6-8).
Jika Anda
berusaha menerima Roh Kudus dengan suatu sikap kebimbangan, tak sepenuhnya
mempercayai janji-janji Allah, maka Anda membuang waktu dan tenaga.
Alkitab
mengajar kita,
“Jadi
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus” (Roma
10:17). Kita harus mulai mempelajari buku Kisah Rasul dengan hati yang
terbuka lebar, sambil mendengarkan kesaksian mereka yang telah menerima
kepenuhan Roh Kudus; kita harus menyingkirkan semua prasangka
manusia dari hati kita.
Setelah
kita mendapat keyakinan bahwa berkat kepenuhan Roh Kudus itu bagi kita
masa kini, kita harus bertobat dari semua dosa yang belum diakui di
hadapan Allah dan bergantung pada darah Yesus yang mulia untuk penyucian
yang sempurna
Kita
harus berhati-hati terhadap dosa apapun dalam hidup kita sebelum kita
berdoa untuk memperoleh pengalaman baptisan Roh Kudus.
Petrus
berkata dalam Kisah 2:38, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,
maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”
Apakah
perintah, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu
dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu,” berarti
bahwa jika Anda tidak dibaptis dalam air Anda takkan menerima pengampunan
dosa atau Roh Kudus?
Tampaknya tidak demikian, karena,
ketika Petrus memberitahukan Injil di rumah Kornelius, orang-orang kafir
dipenuhi Roh Kudus bahkan sebelum mereka menempuh proses baptisan air.
Tak perlu
disebutkan bahwa Allah tak dapat memberikan baptisan Roh Kudus kepada
mereka yang belum menerima pengampunan dosa atau keselamatan.
Bila
kita bertobat dan percaya kepada Injil, kita menerima pengampunan dosa dan
keselamatan.
Kita juga
harus berusaha dibaptis dalam air secepat-cepatnya karena itu merupakan
tanda lahiriah dari keselamatan
Baptisan
Roh Kudus merupakan suatu karunia
Dalam
Kisah 10:48 rasul Petrus berbicara kepada orang-orang kafir yang bukan
hanya menerima pengampunan dosa melainkan juga kepenuhan Roh Kudus dan
mengatakan kepada mereka agar “dibaptis dalam nama Yesus Kristus.”
Sebagian
besar dari orang percaya yang hidup pada zaman para rasul dinasihatkan
untuk menerima (dan memang mereka menerima) Roh Kudus selekasnya mereka
diselamatkan.
Tetapi
pada masa kini banyak sekali orang beriman yang “belum pernah
mendengarkan bahwa ada Roh Kudus” (Kisah 19:2). ….
Jadi
walaupun baptisan air bukan merupakan suatu prasyarat untuk baptisan
dengan Roh, namun pertobatan memang menjadi prasyaratnya karena Roh Kudus
takkan datang kepada seseorang yang menyembunyikan dosa.
Bila kita
berdoa untuk menerima baptisan Roh Kudus, pada umumnya ada jenis dosa yang
harus kita sesali: sudahkah kita dengan sengaja melanggar kehendak Allah?
…
DOSA
Dosa
pertama ialah dosa ke-tidak-patuh-an. Sebelum mempercayai
Tuhan Yesus, kita memberontak melawan Allah dan berbuat banyak dosa.
Ketika kita bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, kita
menerima pengampunan dosa.
Namun
melalui pemberontakan kita yang berlangsung lama, hati kita telah menjadi
sedemikian keras sehingga tidak mudah kita dihancurkan.
Roh Kudus tidak selalu turun menurut
cara yang kita minta.
Ia datang
menurut kepribadian orang yang akan menerima. Terkadang Ia datang dengan
tenang seperti hujan gerimis. Pada kesempatan lain Ia datang secara
menggemparkan seperti ledakan guntur. Walaupun Roh Kudus memperkenalkan
diriNya dengan berbagai cara yang berlainan, Dia yang datang itu tetap
Pribadi ketiga dari Tritunggal Allah.
Setelah
kita mengakui dosa, bagaimanakah kita harus berdoa untuk menerima Roh
Kudus?
Pertama,
kita
tak boleh berdoa untuk menerima Roh Kudus dengan motif yang keliru.
Dengan
kata-kata sederhana, Anda tak boleh menangis kepada Allah supaya Anda
dapat merasa bangga atau puas dalam perhatian khusus yang mungkin akan
menyertai suatu kuasa yang besar. Orang-orang yang telah memohon secara
keliru menerima roh yang berlainan seperti misalnya roh tamak dan bukannya
Roh Kudus.
Tetapi
bila alasan di hati kita itu tulus - bila kita ingin menjadi suatu bejana
yang lebih berkuasa dan berhasil, untuk dipakai oleh Allah, bila kita
ingin menjadi perkakas yang lebih baik dari Allah, membawa kesaksian
dengan sikap yang seperti Kristus ( maka roh jahat tak pernah dapat
mendekati kita.)
Yesus
berbicara tentang kepastian semacam itu dalam Lukas 11:11-13 : Bapa
manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan
memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau jika ia minta telur,
akan memberikan kepadanya kalajengking? Jadi jika kamu yang jahat tahu
memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di
sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta
kepadaNya.
Karena itu
bila kita berdoa untuk kepenuhan Roh Kudus supaya kehendak Allah untuk
hidup kita dapat digenapi (bukan untuk memuaskan nafsu atau ketamakan
kita) maka Allah pasti memberikan kepada kita Roh Kudus
Kedua:
Tidaklah
berlaku untuk seseorang yang mempunyai pembawaan periang melainkan untuk
seseorang yang pesimistis dan cenderung untuk mempertahankan sudut yang
gelap dan senyap dalam hatinya.
Karena
jenis orang ini telah lama tertekan tanpa sadar oleh roh yang negatif,
jika ia mencoba berdoa terburu-buru untuk Roh Kudus tanpa lebih dahulu
menyucikan dirinya dari roh yang negatif itu, ia dapat terjatuh ke dalam
penderitaan batin dan dikuasai oleh roh kemurungan lain yang tidak sehat.
Tetapi
jika jenis orang ini telah menyiapkan dirinya perlahan-lahan sampai dunia
batinnya, melalui penerimaan Firman Allah dan pengampunan dalam hatinya,
telah menjadi periang dan positif, ia akan menerima suatu baptisan yang
ajaib.
Bila
orang seperti itu telah mempunyai sikap mental periang dan positif, ia
telah mengatasi dan melepaskan dirinya dari iblis. Ia dapat berdoa untuk
kepenuhan Roh kudus tanpa merasa cemas.
Ketiga
Sakit
yang lama dan berkepanjangan dapat mengurangi ketahanan tubuh sering
diikuti oleh tindasan iblis.
Mereka
yang lemah tubuh dan pikirannya karena diusik oleh penyakit yang lama,
harus disucikan oleh darah Kristus yang mulia itu lagi;
jika mereka cenderung untuk ditindas oleh iblis, ketika mereka berdoa
sungguh-sungguh untuk menerima Roh kudus, mereka dapat ditindas lagi oleh
iblis.
Kisah
10:38 mengajarkan bahwa selama pelayananNya Yesus menyembuhkan semua
penyakit dan aib tubuh yang disebabkan oleh tindasan iblis:
“Tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh
Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik
dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis, sebab
Allah menyertai Dia.”
Saya
hampir selalu dirintangi oleh iblis bila saya berdoa bersama dengan mereka
yang lemah pikiran dan tubuh untuk menerima Roh Kudus. Mengetahui akan hal
ini, orang-orang yang telah ditindas iblis haruslah berdoa untuk menerima
Roh Kudus dengan menuntut kuasa darah Yesus yang mulia itu.
Keempat,
Orang-orang
yang telah melayani iblis lama sebelum datang kepada
Tuhan harus sangat berhati-hati. ( ex Muslim, ex pendeta
Budha, ex romo katolik, ex dukun, ex sehu, ex ahli kebatinan dll )
Sebelum orang-orang ini berdoa untuk menerima Roh Kudus,
mereka
harus menguburkan semua hubungannya yang yang lampau yang ada antara
mereka dengan iblis, bertobat dari dosa-dosa mereka
sepenuhnya dan memiliki kemenangan yang dipunyai oleh semua orang beriman
terhadap iblis.
Kemudian
bila mereka berdoa untuk menerima Roh Kudus, mereka dapat berdoa untuk
sejahtera dan sukacita dari Kristus tanpa rasa takut dan kesadaran akan
tindakan iblis. Kadangkala orang-orang ini mungkin masih rentan
bawah-sadarnya jika mereka membuka hati mereka.
Kelima,
Mereka
yang berdoa dengan penuh hasrat untuk menerima Roh Kudus tak boleh
mengizinkan siapapun saja menumpangkan tangan atas mereka dalam doa.
Roh jahat,
bagaikan virus sangatlah menular. Saya telah melihat banyak orang yang
dikuasai roh najis ketika seseorang yang mempunyai roh jahat menumpangkan
tangan ke atas mereka. Bila mereka dikuasai oleh roh itu maka mereka
mengalami penderitaan hebat sampai mereka dapat dibebaskan. Mereka yang
ingin ditumpangi tangan dalam doa harus selalu yakin bahwa orang yang akan
menumpangkan tangannya ke atas mereka adalah orang yang penuh dengan Roh
kebenaran.
Keenam
Waspadalah
untuk pergi seorang diri mendaki suatu gunung atau memasuki suatu gua
untuk berdoa.
Sewaktu-waktu
mereka yang telah mendengar bahwa orang lain telah menerima banyak berkat
di suatu gunung doa lalu ingin mengunjungi tempat itu juga. Tetapi
kemudian karena iman mereka tidak tabah maka mereka menjadi takut dan
ditindas oleh roh jahat yang memanfaatkan saat-saat ketakutan mereka itu…”
Demikian
saya tutup sesi ini, saya sarikan dari buku2 DR.David Yonggi Cho, semoga
jadi berkat buat teman2.
Mari kita
renungkan ayat ini :
“Yesus Kristus telah
membuat ini, supaya di dalam Dia
berkat Abraham sampai kepada
bangsa-bangsa lain,
sehingga oleh iman kita menerima Roh yang
telah dijanjikan itu" ( Gal 3.14 )
( habis )
Bambang
Wiyono
HP 0812
327 3886
IP
206.190.39.113
|