BAPTISAN ROH KUDUS (
1 ) mengapa kita harus terima baptisan Roh Kudus ?
“
Roh Kudus melaksanakan tugas daya cipta baru yang mengubahkan
seseorang dengan memimpinnya untuk menerima hidup kekal dan sifat Allah
“
“…Jika
seorang Kristen hendak memiliki kuasa dan wibawa untuk melaksanakan tugas
dan pelayanan Tuhan, ia harus menerima baptisan Roh Kudus.!…”
“ Roh
Kudus adalah petugas pelaksana dari keselamatan Allah, menginsafkan kita
mengenai dosa kita melalui Firman dan menyingkapkan Kristus yang menjadi
kebenaran kita dan meyatakan penghakiman kepada iblis (Yohanes 16:8).”
”Roh
Kudus melangkah setapak lebih jauh dari kelahiran baru, dan langkah itu
ialah baptisan Roh Kudus.”
“kelahiran
baru dan baptisan Roh Kudus merupakan dua pengalaman yang berlainan”.
“
LAHIR BARU ialah pengalaman menerima kehidupan Tuhan dengan disisipkan ke
dalam tubuh Kristus melalui Roh Kudus dan Alkitab.”
“
Baptisan Roh Kudus ialah pengalaman yang didalamnya Yesus memenuhi orang
beriman dengan kuasa Allah untuk melakukan pelayanan,kebaktian dan
kehidupan yang berkemenangan.”
“Orang
Kristen hari-hari ini bukan lemah, sakit dan tak bersemangat karena mereka
tak dilahirkan baru, melainkan karena mereka belum menerima
kepenuhan Roh Kudus “
“
Tanpa baptisan Roh Kudus gereja sekarang tak pernah dapat mempertunjukkan
kuasa Allah seperti yang dilakukan oleh gereja pertama dahulu -
suatu kuasa untuk memberitakan Injil kepada suatu generasi.”
“
BABTISAN ROH KUDUS memberikan kepada orang beriman yang lahir baru suatu
kuasa Allah untuk memberitakan Kristus.”
Demikian
sari kotbah2 DR.David Yonggi Cho tentang Baptisan Roh Kudus.
Mari kita
cari ayat2nya dalam Alkitab :
“Kamu
harus dilahirkan kembali” (Yohanes 3:7).
Nikodemus
ialah seorang pemimpin orang-orang Farisi, sekelompok orang Yahudi
yang dengan tekun memelihara hukum Taurat dan upacara keagamaan. Karena
tak menemukan kebenaran dan kepuasan dalam agamanya, ia datang kepada
Yesus pada malam hari. Sebagai tanggapan atas pernyataan Nikodemus, Yesus
memberikan suatu pernyataan yang menggelisahkan:
“Jika
seorang tidak dialahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah
“ (Yohanes 3:3).
Nikodemus
telah berusaha untuk diterima masuk ke dalam kerajaan Allah dengan
memelihara taurat dan upacara keagamaan, dengan mengembangkan kebajikan
melalui perbaikan diri sendiri dan usaha. Semua kerja kerasnya agaknya
ambruk sekejap mata.
Jadi
Nikodemus bertanya terburu-buru, “Bagaiamanakah mungkin seorang di
lahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim
ibunya dan dilahirkan lagi? (Yohanes 3).
Yesus
menjawab pertanyaan itu dengan menjelaskan dengan gamblang hukum kelahiran
kembali :
“Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan
roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan
dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu ; kamu harus
dilahirkan kembali” (Yohanes 3 ayat 5-7).
Di sini
Yesus mengajar :
" bahwa
keselamatan tak dapat dicapai oleh usaha pribadi seseorang, perbaikan diri
sendiri atau kepercayaan keagamaan. Itu terjadi bila Allah
menghasilkan kelahiran kembali di pusat kehidupan "
Bayangkanlah
begini : Betapapun baiknya seekor kera meniru manusia, ia tak dapat
menjadi manusia karena kera pada dasarnya berbeda dengan manusia pada
tingkat keberadaannya.
Yohanes
1:13 menyatakan bahwa untuk menjadi anak-anak Allah kita harus lahir dari
Allah :
“Yang
diperankan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani
oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.”
Karena itu
keselamatan berarti bahwa seorang manusia dari daging dilahirkan kembali
melalui Roh Kudus oleh anugerah Allah dan pada intinya menjadi seorang
makhluk rohani. Inilah yang dikerjakan Allah untuk manusia. Keselamatan
dimugkinkan hanya oleh pemberian Allah.
Oleh
pemberian itu kita boleh
“mengambil
bagian dalam kodrat ilahi” (2 Petrus 1:4)
melalui
anugerah Allah dan memiliki hidup kekal dari Allah.
Kalau
begitu apakah artinya Allah menyanggupkan orang-orang berdosa dilahirkan
kembali oleh air dan Roh Kudus ?
BAPTISAN
AIR DAN BAPTIS ROH KUDUS
Arti “air”
disini terutama ialah “basuhan”.
Di bagian
lain dari Alkitab diajarkan bahwa kita dibasuh oleh Firman Allah. Yesus
bersabda kepada para muridNya,
“kamu
memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes
15:3); dan Paulus menulis, “Supaya Ia dapat menguduskan dan menyucikan
dia (gereja) dengan basuhan air oleh Firman” (Efesus 5:26, KJV).
Ketika
Yesus bersabda bahwa kita harus
“dilahirkan
dari air dan Roh”,
Ia
mengarah kepada Firman Allah dan Roh Kudus. Siapakah kiranya Firman Allah
itu kalau bukan Yesus sendiri (Yohanes 1:1,2,14) ?
Lebih
lanjut dalam percakapanNya dengan Nikodemus yang bimbang itu, Yesus
mengarahkan kepada diriNya:
“Dan
sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga
Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepadaNya
beroleh hidup kekal” (Yohanes 3:14,15).
Hanya
darah Yesus yang mulia, yaitu Firman yang hidup, dapat menyucikan kita -
dan darah itu ialah Firman yang menyucikan kita.
Tetapi
Yesus bersabda bahwa kita harus dilahirkan kembali “dari air” - atau
Firman - “dan Roh”. Kalau begitu apakah yang dialakukan Roh Kudus ?
Yehezkiel
36:26 melukiskan dengan indahnya betapa orang berdosa diubahkan
menjadi ciptaan baru oleh Roh Allah:
“kamu
akan Kuberikan hati baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku
menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang
taat” (lihat juga Yehezkiel 11: 19)
Kini
Juruselamat kita Yesus Kristus tak dapat dipahami ataupun diterangkan
kecuali melalui Roh Kudus, pencipta dari mukjizat keselamatan.
Ia
adalah petugas pelaksana dari keselamatan Allah, menginsafkan kita
mengenai dosa kita melalui Firman dan menyingkapkan Kristus yang menjadi
kebenaran kita dan meyatakan penghakiman kepada iblis (Yohanes 16: 8).
Dalam
Yohanes 16:14 Yesus menunjukkan bahwa Ia menyingkapakan diriNya hanya
melalui sarana Roh Kudus :
“Ia
akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang
diterimanya dari padaKu.”.
Tetapi
Roh Kudus melangkah setapak lebih jauh dari kelahiran baru, dan langkah
itu ialah baptisan Roh Kudus.
baik
kelahiran baru maupun baptisan Roh Kudus dapat terjadi pada saat yang
bersamaan. Tetapi dalam kasus lain ada jarak waktu antara ke dua
pengalaman itu
Dalam
Alkitab disebutkan dengan jelas orang-orang percaya yang telah dilahirkan
kembali yang tidak menerima baptisan Roh Kudus.
Sebelum
kematian Yesus para murudNya telah menerima hidup kekal, karena Yesus
sendirilah yang memanggil mereka dan mereka mematuhiNya, dengan percaya
bahwa Dia adalah Putra Allah.
Jika orang
Kristen selalu menerima Roh Kudus ketika mereka percaya, mengapa Rasul
Paulus harus dengan sengaja mengajukan pertanayaan,
“Sudahkah
kamu menerima Roh Kudus sejak kamu percaya?”
( Kis 19 : 2 )
Kita
harus berdoa dan memohonya.
Bahkan
sebenarnya, orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus di abad pertama
menyangka bahwa orang Kristen yang tak dipenuhi Roh Kudus kehilangan
persyaratan yang perlu untuk pelayanan. Berdasarkan hal ini, orang percaya
yang baru bertobat menurut aturannya berdoa bersungguh-sungguh untuk
menerima Roh Kudus.
Sebelum
orang-orang percaya di Efesus menerima Roh Kudus, gereja benar benar lemah
dan sakit. Tetapi setelah orang-orang menerima kapenuhan Roh Kudus melalui
pelayanan Rasul Paulus, suatu kehiduapan yang ajaib dan kuasa iman meledak
di tengah-tengah merteka. Beberapa waktu kemudian mereka menjadi suatu
gereja terkenal yang memasyhurkan Firman Allah di seluruh Asia Kecil.
Apakah Yang Dijanjikan
Allah? ( Yoel 2:5-24 )
Jika
seorang Kristen hendak memiliki kuasa dan wibawa untuk melaksanakan tugas
dan pelayanan Tuhan, ia harus menerima baptisan Roh Kudus.!
Dalam
Perjanjian Lama Allah memberikan urapan istimewa Roh Kudus (yang sesuai
dengan baptisan Roh Kudus kini) kepada tokoh-tokoh pilihanNya yang utama :
para raja, imam, hakim, nabi dan pembebas Israel yang dipakaiNya menurut
lehendakNya yang telah ditetapkan terdahulu. Tetapi pada waktu itu hanya
sedikit orang yang diurapi dengan kuasa Allah, sehingga orang-orang biasa
bahkan tak dapat bermimpi mendapat anugerah semacam itu.
Namun
Allah meramalkan bahwa di masa depan panggilan keselamatan akan datang
pada semua orang: Ia juga akan memberikan urapan Roh Kudus kepada
siapapun yang menjawab panggilan Allah.
Yesus
bersaksi dalam Yohanes 13:10 bahwa para muridNya semua bersih kecuali
Yudas Iskarot.
Dan
ketika tujuh puluh murid kembali dari pemberitaan Injil dan memberitahukan
Yesus betapa para iblis tunduk kepada mereka, Yesus mengakui bahwa ketujuh
puluh murid itu telah menerima hidup kekal (Lukas 10:20).
Tetapi Yesus tak mengatakan bahwa
mereka telah menerima baptisan Roh Kudus sejak saat mereka percaya (seperti
yang diajarkan beberapa ahli teologia kini). Sangatlah jelas bahwa mereka
jangan meninggikan Yerusalem dahulu: “Menantikan janji Bapa, yang telah
kamu dengar dari padaKu.
Orang Kristen seharusnya
dibaptis 2 kali !
Sebab
Yohanes membaptis dengn air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dipatis
dengan Roh Kudus” (Kisah 1:4,5).
Beberapa
orang sepakat bahwa para muridNya yang percaya membutuhkan baptisan Roh
Kudus, tetapi mereka mengatakan itu hanya karena murid itu adalah
orang-orang percaya sebelum hari Pantekosta. Pendapat itu menerangkan
bahwa setiap orang percaya sejak pantekosta ketika gereja
dialahirkan dan Roh Kudus turun, menerima baptisan Roh Kudus pada saat
pertobatan mereka.
Tetapi
keterangan Perjanjian Baru menunjukkan bahwa teori semacam itu keliru.
Kis8:5-13
melukiskan peristiwa penatua Filipus memberitahukan Injil di Samaria.
Orang-orang di sana “mendengar pemberitaan Filipus dan melihat
tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa
yang diberitakannya itu.” Akibatnya “banyak orang yang kerasukan roh
jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak
juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar
sukacita dalam kota itu.” Catatan itu selanjutnya menyatakan bahwa
sejumlah besar pria dan wanita percaya kepada Injil dan dibaptiskan.
Tetapi
bagian Alkitab selanjutnya menyatakan bahwa walaupun mereka telah percaya
dan dibaptis, mereka sama sekali belum dibaptis dengan Roh Kudus:
Contoh
:
Ketika
rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima
firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di
situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh
Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka,
karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya
menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus (Kisah
8:14-17).
Ini
menunjukkan bahwa PERCAYA dan LAHIR BARU jelas berbeda dengan
MENERIMA ROH KUDUS
Kisah
9:5-17 memaparkan suatu keterangan yang gamblang tentang pertobatan Rasul
Paulus dan pengalamannya dipenuhi Roh Kudus yang tidak terjadi serentak.
Dengan
surat mandat dari para imam besar, Saulus dan teman-temannya pergi ke
Damsyik, ibukota Siria, untuk menganiaya mereka yang percaya kepada Yesus
dan memasukkan mereka ke dalam penjara.
Tetapi
ketika ia dan pengikutnya tiba di dekat Damsyik, “tiba-tiba cahaya
memancar dari langit mengelilingi dia yang membutakannya. Setelah
mendengar suara Tuhan Yesus, Saulus rebah ke tanah dan mengakui bahwa
Yesus itu Tuhan. Ia memasuki kota Damsyik sebagai orang lain yang patuh
kepada Allah.
Saulus
berpuasa dan berdoa selama tiga hari. Dari sini kita melihat bahwa ia
telah menjadi ciptaan yang baru dalam Kristus. Kemudian Ananias
meletakkan tangannya ke atas Saulus dan mendoakan agar ia dipenuhi dengan
Roh Kudus, yang memang diterimanya.
Contoh
lain :
Ialah
gereja di Efesus yang telah didirikan melalui pemberitaan yang fasih dari
Apolos.
Kemudian
daripada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua
manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat;
orang-orangmu yang tua akan
mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat pengelihatan-pengelihatan.
Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu
pada hari-hari itu (ayat 28, 29)
.
Hal
yang penting dan ajaib dari ramalan ini ialah bahwa Allah menyatakan
melalui nabi Yoel bahwa di masa
depan Ia akan memberikan keselamatan bukan hanya untuk Israel melainkan
untuk setiap orang tanpa memperdulikan bangsa, kaum atau kedudukan; Ia
akan memberikan kepenuhan Roh Kudus kepada semua bangsa.
Yoel
adalah seorang nabi Yehuda yang hidup sekitar tahun 770 tahun sebelum
kelahiran Kristus. Orang-orang Yahudi pada waktu itu sangat istimewa; umat
pilihan Allah ialah orang-orang Israel. Tuhan Allah bukanlah Allah bangsa
kafir; lagipula Ia tidak dapat menjadi Juru selamat bangsa kafir.
Dalam
iklim semacam itu, ramalan ini memberitahukan bahwa di masa depan Allah
akan memberikan kepada semua manusia. Tidak dibedakan jenis kelamin dan
usia. Allah bahkan berjanji bahwa Ia akan memberikan RohNya kepada para
hamba lelaki dan perempuan, kepada narapidana yang negeri asing, kepada
budak belian – orang-orang yang diperlakukan dengan buruk dan dihina,
yang berkedudukan paling rendah dalam masyarakat Yahudi.
Namun
kira-kira 800 tahun kemudian ramalan ini digenapi secara harafiah :
Empat puluh hari setelah Yesus
bangkit dari antara orang mati, Ia memerintah para muridNya untuk tinggal
di Yerusalem,
“nantikan
janji Bapa yang telah kamu dengar dari padaKu. Sebab Yohanes membaptis
dengan air tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus”
(Kisah 1 : 4, 5)
Alkitab
dengan demikian menguraikan mukjizat ajaib yang turun ke atas para murid
pada hari Pentakosta :
“Ketika tiba hari
Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, dimana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka
lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka
masing-masing maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai
berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang dberikan oleh Roh
itu”
Kata-kata
ini menjelaskan bahwa ramalan Yoel dan seruan Yohanes Pembaptis di Yordan
“Aku
membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripadaku akan
datang dan membuka tali kasutNyapun aku tidak layak. Ia akan membaptiskan
kamu dengan Roh Kudus dan dengan api” (Lukas 3 : 16)
megacu
kepada kehidupan dan pekerjaan Yesus.
Para murid
Yesus sesuai dengan perintah Tuhan berhimpun bersama-sama di ruang atas
Yerusalem dan terus-menerus berdoa.
Yesus
mati pada Hari Raya Paskah. Roh Kudus turun ke atas para murid di hari
Pentakosta, suatu hari raya yang diperingati lima puluh hari setelah
Paskah. Yesus telah menampakkan diriNya kepada para muridNya dan
kenaikkanNya ke surga. Jadi para murid berkumpul bersama-sama di Yerusalem
untuk berdoa selama kira-kira sepuluh hari. kepada mereka untuk
mengatakannya (Kisah 2 : 1-4)
Demikian
sari kotbah DR.David Yonggi Cho
(
berlanjut )
Bambang
Wiyono
HP 0812
327 3886
IP
206.190.39.113
http.//groups.yahoo.com/group/threefoldblessing/
( bahasa Inggris )
|