Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

3. Jenis Doa Syafaat
Kita telah mempelajari pentingnya doa syafaat. Selanjutnya kita akan memepelajari lebih dalam apa yang ada di dalam pelayanan doa syafaat. Pelayanan ini dapat dibagi menjadi lima bagian yang besar, yaitu doa syafaat pribadi, doa syafaat umum, doa syafaat peperangan, doa syafaat untuk misi dan penginjilan dan doa syafaat untuk hal-hal krisis. “Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya di dalam semua orang” (1Kor. 12:4-6).
 
Tuhan memberikan kasih karunia yang berbeda-beda kepada kita sebagai hadiah walaupun kita memiliki pelayanan yang sama. Misalnya ada beberapa orang dalam pelayanan penginjilan, tetapi mereka mempunyai karunia yang berbeda-beda. Ada orang yang dapat melakukan penginjilan secara perorangan dengan baik, tetapi ada juga orang yang dapat melakukan penginjilan melalui penginjilan besar-besaran seperti yang dilakukan oleh Pendeta Billy Graham. Tetapi orang yang menginjili secara perorangan tidak boleh mengkritik orang yang menginjili secara besar-besaran, demikian juga sebaliknya. Mereka harus saling memberkati. Demikian juga halnya dengan pelayanan doa syafaat.
 
Dalam persekutuan doa syafaat, orang-orang yang ada di dalamnya juga dapat mempunyai bermacam-macam karunia. Seseorang mendoakan negara, elit politik, peristiwa negara dan seseorang hanya berfokus untuk mendoakan orang yang sakit, yang lain mendoakan secara lebih mendalam orang yang belum diselamatkan. Kita berdoa sesuai dengan karunia masing-masing. Kadang-kadang kita berpikir bahwa karunia orang lain itu lebih rendah sehingga kita hanya membanggakan karunia kita sendiri dan memperlihatkan diri kita sebagai orang yang dipakai oleh Tuhan. Membanggakan diri sendiri sangatlah berbahaya. Orang seperti itu pasti kalah dalam peperangan rohani. Pekerjaan Tuhan ada bermacam-macam tetapi yang melakukannya adalah Tuhan sendiri. Oleh sebab itu kita harus dapat orang lain yang melakukan pekerjaannya sesuai dengan karunia yang mereka punyai.
Doa Syafaat untuk Pribadi
Pertama, doa syafaat pribadi adalah berdoa syafaat bagi orang tertentu secara bersungguh-sungguh dan teratur menurut perintah Tuhan. Sasaran doa syafaat dapat dibagi menjadi I.1, I.2, dan I.3, yang telah dijelaskan terdahulu.
Doa Syafaat Umum
Kedua, doa syafaat umum adalah doa syafaat yang dilakukan oleh seseorang yang diberi tugas untuk mendoakan topik tertentu sampai doa tersebut dijawab.
“Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini. Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Flp. 1:3-6).
 
Paulus berbicara kepada jemaat Filipi bahwa dia akan berdoa bagi mereka selama hidupnya sampai kedatangan Yesus kali yang kedua. Paulus mendoakan jemaat Filipi sekalipun dia berada di dalam penjara. Dia berdoa dengan segenap hati dan yakin bahwa jemaat-jemaat yang didoakannya akan hidup beriman menurut kehendak Tuhan dan Tuhan menggenapi pekerjaan-Nya melalui mereka. Hal yang sama juga terjadi dalam kitab Flm. 22, 2 Kor. 1:11, 1Tes. 2:3.
Doa Syafaat Peperangan Rohani
Ketiga adalah doa syafaat peperangan. Hal ini dapat dilihat dalam Flp. 4:2-3. “Euodia kunasehati dan Sintikhe kunasehati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan. Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantun dalam kitab kehidupan”.
 
Dalam ayat tersebut, Euodia dan Sintikhe adalah pendoa syafaat bagi Paulus. Di dalam ayat 3, “Mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil.” Maksud dari kalimat ini bukan hanya memberikan dukungan materi berupa makanan dan uang perjalanan. Kata “Pekabaran” ini dalam bahasa aslinya adalah “Sunatereo” yang artinya memuaskan atau mencukupkan; menuntun dengan semangat, berperang membela teman; berperang melawan musuh.
 
Pada saat Paulus dalam penginjilan, Euodia dan Sintikhe melakukan peperangan rohani dalam doa bagi Paulus yang sedang dalam peperangan rohani supaya roh-roh jahat jangan sampai menghalangi dia. Pada saat berperang, mereka seperti dalam kitab Efesus 6:12, yaitu berperang melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa dan penghulu-penghulu dunia yang gelap, roh-roh jahat di udara.
 
Pada saat Paulus dalam penginjilan, mereka berusaha terus untuk mengetahui segala kuasa roh jahat yang menghalangi firman Tuhan diterima dan yang berusaha menyesatkan serta mengganggu pelayanan. Mereka berdoa syafaat agar jangan sampai roh-roh jahat bekerja lebih leluasa sehingga anugerah yang dari surga boleh dicurahkan.
Doa Syafaat untuk Misi dan Penginjilan
Keempat, kita mempelajari doa syafaat bagi misi dan penginjilan.
“Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Berdoalah juga untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus yang karenanya aku dipenjarakan. Dengan demikan aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya” (Kol. 4:2-4).
 
Dalam misi dan penginjilan, doa syafaat merupakan hal yang sangat diperlukan karena misi dan penginjilan merupakan ujung tombak dalam peperangan rohani.
Kita juga memerlukan pendoa syafaat yang mendukung kita pada saat kita memberitakan Injil. Khusus bagi para misionaris harus mempunyai banyak pendoa syafaat yang mendukung mereka supaya pekerjaan Tuhan yang dasyat boleh dinyatakan dalam misi yang dilakukannya. Pada masa lalu, orang-orang yang melakukan pekerjaan besar di dalam pelayanan misi mempunyai tim doa syafaat yang mendukung suksesnya pelayanan misi itu.
Pada zaman ini pelayanan misi memerlukan dukungan materi, tetapi yang lebih diperlukan adalah dukungan doa sehingga pekerjaan Tuhan boleh dinyatakan lebih dasyat.
Doa Syafaat Krisis
Kelima adalah doa syafaat krisis. Kita lihat firman Tuhan dalam Samuel. Lalu berkatalah Samuel: “Kumpulkanlah segenap orang Israel ke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada TUHAN.”
Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: “Kami telah berdosa kepada TUHAN.” Dan Samuel menghakimi orang Israel di Mizpa. Ketika didengar orang Filistin, bahwa orang Israel telah berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota orang Filistin mendatangi orang Israel. Serta didengar orang Israel, maka ketakutanlah mereka terhadap orang Filistin. Lalu kata orang Israel kepada Samuel: “Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu.” Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada Tuhan bagi orang Israel, maka Tuhan menjawab dia” (1 Sam. 7:5-9)
 
Semua orang Israel berkumpul ke Mizpa untuk berdoa kepada Tuhan. Pada saat itu, mereka berpuasa sambil berdoa dan bertobat. Mereka mendoakan hal-hal yang krisis. Waktu Tuhan menggenapi pekerjaan yang dinyatakan sekali lagi kepada orang Israel. Pada saat mengalami krisis yang sulit kita dapat mengatasi krisis tersebut dengan doa syafaat. Setiap hari kita harus membangun kekuatan doa sehingga pada saat krisis datang kita dapat mengatasinya.
PRINSIP “PARETO” DI GEREJA
Di dunia ini, seluruh bidang ekonomi, politik dan social berlaku prinsip pareto. Yaitu 80% kekayaan dunia ini dipegang oleh 20% orang dan 80% orang mempunyai 20% harta benda. Gereja juga memberlakukan prinsip pareto, yaitu 20% gereja di dunia ini mempunyai 80% jemaat, dan 80% gereja mempunyai 20% jemaat-jemaat. 80% jemaat-jemaat di gereja digerakkan oleh 20% jemaat-jemaat yang mengabdi. Prinsip ini juga berlaku dalam kelompok doa syafaat. Tidak semua jemaat yang pergi ke gereja akan menjadi pendoa syafaat. Bahkan dari semua pelayan jemaat hanya 20% dari mereka yang terlibat secara aktif. Demikian juga dengan pendoa syafaat, hanya 20% dari mereka yang……doa syafaat. Hal yang terpenting adalah orang-orang……….hati untuk berdoa syafaat dan setia. Tidak semua orang……………….jadi rasul atau pengajar atau pendoa syafaat. Allah tidak memberikan talenta yang sama kepada kita. Kita perlu mengerti pribadi Allah yang adil.
PEMAHAMAN YANG SALAH MENGENAI DOA SYAFAAT
Banyak orang Kristen berpikir bahwa doa syafaat adalah mendoakan orang sakit dan orang yang mempunyai masalah. Maka pada persekutuan doa syafaat, pemimpin mengeluarkan pokok doa dan berdoa untuk sasaran doa yang tidak jelas. Kemudian, mengembangkan doa menjadi doa bagi keluarga gembala sidang, kesehatan gembala sidang, kebangkitan gereja atau hal yang khusus untuk orang yang sakit. Hal itu sampai sekarang masih dipakai dalam doa syafaat. Selain itu, walaupun ada yang berdoa dengan hati yang penuh iri dan cemburu Tuhan masih menggenapi pekerjanNya karena di sana masih ada orang yang benar. Tetapi pekerjaan setan menjadi lebih kuat dan memakai cara yang nyata oleh karena hal itu. Saat ini cara berdoa syafaat orang Kristen harus diubah. Kita harus menyadari bahwa Tuhan menginginkan orang-orang yang sehati dengan Tuhan dan mereka juga menjadi satu di dalam Roh Kudus berdoa.
 
Selanjutnya kita akan belajar tentang unsur doa syafaat, prinsip persekutuan doa yang berkuasa, alasan mengapa tidak berdoa syafaat dan alasan mengapa tidak menghadiri persekutuan doa syafaat dan lain lain.
 
( berlanjut terus )
 
Prepared by :
Bambang Wiyono
HP 0812 327 3886
 
 
1
Hosted by www.Geocities.ws