Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

Subject :BERPEGANG TEGUH PADA KEHENDAK TUHAN
Kehendak Tuhan yang Sempurna dan Kehendak Tuhan yang Diijinkan
oleh Rev. Paul Y. Chun
            Orang-orang yang bertekun dalam doa dan memuji Tuhan, mereka akan dibimbing untuk mengerti kehendak Tuhan. Kita akan mempelajari bagaimana dapat dibimbing dalam kehendak Tuhan dan apakah ada kehendak Tuhan.
            Pertama-tama kita melihat firman Tuhan dalam Yesaya 26:16, “Ya Tuhan, dalam kesesakan mereka mencari Engkau; ketika hajaran-Mu menimpa mereka, mereka mengeluh dalam doa.”
            Mazmur 106:10-15, “Demikian diselamatkan-Nya mereka dari tangan pembenci, ditebus-Nya mereka dari tangan musuh; air menutupi para lawan mereka, seorang pun dari pada mereka tiada tinggal. Ketika itu percayalah mereka kepada segala firman-Nya, mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya. Tetapi segera mereka melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya. Mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara. Diberikan-Nya kepada mereka apa yang mereka minta, dan didatangkan-Nya penyakit paru-paru di antara mereka.”
CARA MENERIMA BIMBINGAN TUHAN
            Cara pertama menerima bimbingan Tuhan adalah menerima keselamatan Tuhan. Seperti dalam Mazmur di atas, “Diselamatkan-Nya mereka dari tangan pembenci”. Kata ‘diselamatkan’ di atas berarti kita disucikan oleh kuasa darah Yesus dan berpegang teguh di dalam kasih kristus. Kita dapat menerima bimbingan Tuhan dalam penebusan Kristus. Tuhan ingin kita berada dalam Dia karena kita dapat menjadi sempurna dan menerima kebahagiaan di dalam Kristus. Tuhan membimbing kita di dalam Dia karena kita tidak dapat dibimbing dan disempurnakan tanpa Tuhan.
            Kedua, memuji dan memuliakan Tuhan. Mazmur 106:12 berkata, “Ketika itu percayalah mereka kepada segala firman-Nya. Mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya.” Sukacita atas keselamatan keluar menjadi puji-pujian. Sukacita yang terindah adalah orang yang percaya kepada Yesus. Keselamatan itu tidak berhubungan dengan lingkungan, keadaan dan pengetahuan. Pujian kebahagiaan hanya dapat diterima dari keselamatan itu sendiri. Jika pada zaman ini sukacita keselamatan itu terus memenuhi orang Kristen, mereka akan selalu hdup penuih kemenangan. Tetapi jika lingkungannya menjadi sulit dan pikiran ikut menjadi rumit dapat membuat orang tersebut tidak menghargai keselamatannya. Dan ada juga orang yang menghilangkan kebahagiaan keselamatannya karena terikat oleh kesalahannya. Keselamatan tidak tergantung pada lingkungan tetapi oleh karena menerima Yesus Kristus. Ketika kita diselamatkan, pandangan terhadap nilai-nilai, tujuan dan arah kehidupan mulai berubah. Pada saat saya menerima keselamatan, semua kehidupan sebelum diselamatkan dilepaskan dan saya dapat pengalaman-pengalaman rohani bersama dengan Tuhan. Kemudian Roh Tuhan membimbing di dalam semua bidang kehidupan saya. Semua rencana saya tentang kehidupan saya di masa depan mengalami kegagalan, tapi saya mendapatkan bukti-bukti dari apa yang Tuhan rencanakan. Banyak orang merasa cemas dengan masa depan yang belum jelas, tetapi orang yang telah diselamatkan tidak perlu merasa cemas tentang masa depan karena Tuhan secara bertahap membimbing saya kepada masa depan yang cerah. Fokuskan hidup di dalam kehendak Tuhan dengan mengikatkan diri pada Tuhan secara benar. Seperti hal di atas, ada dua cara bagaimana Tuhan membimbing kita. Tetapi jika keluar dari dua cara tersebut, maka Tuhan tidak membimbing.
  
APA YANG TERJADI JIKA BIMBINGAN ALLAH DITINGGALKAN?
Kehilangan Kasih Mula-Mula
            Walaupun sering orang bersukacita dalam Tuhan karena diselamatkan dari musuhnya, tetapi mereka sering melupakan perbuatan-perbuatan-Nya dan tidak menantikan nasihat-Nya (Mzm. 106:13). Kasih mula-mula pada saat diselamatkan telah hilang. Pada saat diselamatkan sukacitanya penuh sehingga tidak dapat diam, tetapi jika telah melewati dua tahun, sukacitanya mulai luntur dan bahunya terkulai karena kasih mula-mula hilang. Hubungan Yesus Kristus dengan jemaat seperti mempelai pria dan wanita. Sebelum suami dan istri menikah mereka mengasihi dengan sepenuh hati. Paling sedikit sampai awal tahun baru kasihnya masih sama seperti itu. Tetapi setelah waktu berlalu kasih itu mulai berubah. Dalam hubungan suami-istri yang paling penting adalah memelihara kasih mula-mula dapat bertahan lama. Jika kasih mula-mula mulai hilang akan timbul pertengkaran dan mulai terjadi masalah dan merasa bosan. Kasih menjadi dingin, hati mudah jengkel, itulah awal masalah. Keadaan seperti ini membuat kita malas berdoa dan tidak suka untuk memuji Tuhan. Tetapi Tuhan ingin kita bangkit dari keadaan itu, dan mulai berdoa minta Tuhan memulihkan kasih yang mula-mula itu. Tuhan menginginkan keluarga yang harmonis. Itu sebabnya dengan mencoba untuk bengkit bersama dengan Tuhan, kita masih dapat mengalami kehidupan-Nya dan menerima kasih Tuhan lebih lagi dari pada saat pertama kali menerima keselamatan. Kita juga harus berdoa untuk waktu yang lama supaya semakin melimpah ucapan syukur, sukacita dan kasih dalam kehidupan kita. Seperti bola salju semakin digulingkan semakin menjadi besar. Mengasihi dengan mempertahankan kasih mula-mula maka kasih kita akan menjadi lebih indah. Di dalam kitab Wahyu muncul 7 jemaat, diantara mereka jemaat Efesus ditegur karena kehilangan kasih mula-mula (Why. 2:4). Orang yang kehilangan kasih mula-mula harus bertobat! (Why. 2:5). Orang yang dewasa rohani adalah orang yang semakin bertambah dalam kasih terhadap Tuhan. Apa yang terjadi jika kasih mula-mula menjadi dingin? Roh dan jiwa akan menjadi kering. Yang merasa haus adalah keadaan yang belum kering masih sedikit agak basah. Apabila terus-menerus merasa haus dan tidak mendapat air akan menjadi layu dan kemudian kering. Pada awalnya kita masih sering sadar untuk tidak melakukan dosa, ‘Saya tidak boleh melakukan seperti itu’, tetapi kita terus melakukannya. Lama kelamaan kita terbiasa melakukan dosa. Akibatnya, jiwa kita sedikit demi sedikit menjadi kering. Kasih mula-mula menjadi dingin, sehingga baik roh maupun jiwa menjadi dingin atau menjadi kering secara rohani. Jika roh dan jiwa menjadi benar-benar kering, maka kita akan menjadi kalah terhadap dosa dan kehidupan iman kitapun menjadi rapuh. Akan tetapi jika jiwa dan roh kita yang kering mendapatkan hujan deras dapat hidup kembali, tetapi masalahnya Iblis tidak tinggal diam, ia ingin menghancurkan kita. Tetapi jika jiwa dan roh mempunyai kerinduan kepada Tuhan, masih ada tenaga untuk menolak dosa yang ingin masuk. Jika kasih mula-mula menjadi dingin akibatnya yang paling parah perasaan menjadi hilang karena roh dan jiwa mati secara rohani. Kadang kala kita menghibur diri sendiri dengan beranggapan bahwa semua orang di dunia ini berbuat dosa. Jika roh menjadi mati dan tidak peka terhadap dosa, maka katakanlah terhadap jiwa dan roh ‘jiwa dan rohku mari beribadah kepada Tuhan.’ Pendoa syafaat harus mendukung dalam doa terus menerus supaya jiwa dan roh itu dapat disadarkan kembali.
Berbuat Dosa
            Waktu kita tidak mengikuti bimbingan Tuhan, maka kita cenderung untuk berbuat dosa.
            Mazmur. 106:14, “Mereka dirangsang oleh hawa nafsu di padang gurun dan mencobai Allah di padang belantara.” Orang yang dipenuhi dengan hawa nafsu akan menyimpang dari ajaran Tuhan. Umat Israel berbuat dosa dengan memberontak melawan Musa dan mencobai Tuhan Allah mereka, sehingga mereka kehilangan keselamatan dan perlindungan tangan kasih-Nya. Ini adalah salah satu contoh bahwa Tuhan tidak memberi perlindungan-Nya dari ular dan api terhadap umat Israel yang telah berbuat dosa dengan menyalahkan Musa.
Membawa Kerugian Secara Rohani
            Akibat ketiga adalah kerugian secara rohani. “Diberikan-Nya kepada mereka apa yang mereka minta, dan didatangkan-Nya penyakit paru-paru di antara mereka” (Mzm. 106:15). Pada saat kita menyimpang dari bimbingan Tuhan, kita akan kehilangan sukacita dan damai sejahtera-Nya. Kita akan menjadi lemah lesu, jika kita tidak dapat menikmati sukacita, damai sejahtera dari Tuhan maupun bimbingan-Nya. Jangan menunda-nunda waktu, dan berkata sudah terlambat. Pada saat itu adalah waktu yang paling tepat untuk bertobat dari dosa-dosa kita dan mengakuinya dengan iman dihadapan Tuhan, maka Tuhan akan menerima kita kembali.
            1 Yohanes1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita.”
KEHENDAK TUHAN YANG SEMPURNA
DAN KEHENDAK TUHAN YANG DIIJINKAN
Kita akan mempelajari kehendak Tuhan yang sempurna dan kehendak Tuhan yang diijinkan. Kita akan melihat dan mendasarkan hal ini pada Kitab Bilangan pasal 22-24.
            Bilangan 22:10-18, “Dan berkatalah Bileam kepada Allah: “Balak bin Zipor, raja Moab , mengutus orang kepadaku dengan pesan: Ketahuilah, ada bangsa yang keluar dari Mesir, dan permukaan bumi tertutup olehnya; karena itu, datanglah, serapahlah mereka bagiku. “Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam: “Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati.” Bangunlah Bileam pada waktu pagi, lalu berkata kepada pemuka-pemuka Balak: “Pulanglah ke negerimu, sebab TUHAN tidak mengizinkan aku pergi bersama-sama dengan kamu.”
            Lalu berangkatlah pemuka-pemuka Moab itu dan setelah mereka sampai kepada Balak, berkatalah mereka: “Bileam menolak datang bersama-sama dengan kami.“ Tetapi Balak mengutus pula pemuka-pemuka lebih banyak dan lebih terhormat dari yang pertama. Setelah mereka sampai kepada Bileam, berkatalah mereka kepadanya: “Beginilah kata Balak bin Zipor: Janganlah biarkan dirimu terhalang-halang untuk datang kepadaku, sebab aku akan memberi upahmu sangan banyak, dan apapun yang kau minta dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah dan serapahlah bangsa itu bagiku.” Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai Balak: “Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang melanggar titah TUHAN, Allahku”.
Bileam yang Taat Akan Kehendak Tuhan yang Sempurna
            Dalam cerita ini orang Israel pergi sampai tanah Moab , disertai Tuhan. Balak bin Zipor, raja Moab sangat gentar karena dia melihat semua hal yang dilakukan orang Israel terhadap orang Amori. Dia mengirim tua-tua Moab kepada Bileam dan meminta Bileam untuk mengutuk orang Israel yang tinggal di Petor yang terkenal sebagai kota Astrologi. Karena Balak mempercayai kutuk Bileam dapat mengutuki umat Israel . Dalam Bilangan 22:7-11, Balak Raja Moab memberi upah kepada Bileam. Balak mengirim tua-tua Moab supaya Bileam mengutuk Umat Israel dan memberikan upah tenung. Pada saat itu untuk pertama kali Bileam meminta kehendak Tuhan, Tuhan menjawab “Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu sebab mereka telah diberkati” (12). Tuhan berbicara kepada Bileam tentang kehendak Tuhan yang sempurna atas orang Israel yaitu “Jangan pergi bersama-sama dengan mereka, karena mereka akan diberkati dan berkatilah mereka.” Bileam yang mendapatkan jawaban dari Allah bangun pada waktu pagi, dia menolak segala sesuatu yang diberikan kepadanya sebagai upah dan meminta untuk pergi karena Tuhan tidak mengijinkan. Bileam menang karena dia yang pertama bersama dengan upah yang lebih banyak lagi, agar Bileam melakukan apa yang dikatakan oleh Balak.
            Jika orang mengenal Tuhan memegang visi dan kehendak Tuhan, setan tidak dapat menyerang dengan cara apapun. Setan berusaha menggoda atau mengarahkan umat Tuhan engan berbagai-bagai cara melalui kekuasaan, kehormatan, kekayaan supaya mereka tidak mengikuti kehendak Tuhan dan juga supaya umat Tuhan tersesat selama hidup mereka. Setan juga mengganggu umat Tuhan supaya umat Tuhan tidak dapat maju di dalam Tuhan. Setan tidak akan berhenti walaupun serangannya gagal, dia malah mendekati dengan cara yang lebih kuat, bahkan menggoda orang-orang dengan cara yang canggih.
Murka Allah dan Kehendak yang Diijinkan
            Sekarang Balak menggoda Bileam dengan harta benda yang lebih besar dan kekuatan yang lebih kuat. Dia terus menerus membujuk Bileam supaya kehendak Tuhan tidak dijadikan. Bileam berbicara kepada pegawai-pegawai Balak, “Baiklah, kamupun tinggal di sini pada malam ini supaya aku tahu apakah saja yang akan difirmankan Tuhan kepadaku. “Tuhan sudah memberikan kehendak yang sempurna kepada Bileam. Ada kemungkinan Bileam berpikir, “Aha! Aku mau kehendak Tuhan berubah, maka saya akan mendapat kekayaan dan kehormatan….” Sekarang Bileam ingin mendapat kekayaan, kehormatan dan juga kehendak Tuhan. Walaupun dia ingin mendapatkan semuanya dia bertanya lagi kepada Tuhan. Di dalam ayat 20-30, Bileam mengabaikan kehendak Tuhan yang sempurna ‘Jangan pergi, jangan mengutuk, berkatilah.’ Dia hanya mengikuti kehendak Tuhan yang diijinkan’ “Pergilah bersama-sama dengan mereka, tetapi apa yang kufirmankan kepadamu haruslah kau lakukan.” Kesimpulannya dia bangun pada waktu pagi dan pergi. Fakta yang harus kita ketahui dengan jelas kehendak Tuhan yang diijinkan adalah kemarahan Tuhan. Dia tidak patuh pada kehendak Tuhan, dimana Tuhan mencoba menghalangi dia supaya tidak melanjutkan perjalanannya. Bileam yang menghitung upah untuk dirinya sendiri, tidak tahu bahwa jalan yang dia lalui menuju pada kebinasaan dan dia ingin tetap pegi. Ketika seseorang mendapat firman Tuhan dan tidak hidup dalam kehendak-Nya, hal itu dapat menjadi jalan yang menuju kepada kebinasaan. Pada saat tidak mengikuti kehendak Tuhan yang sempurna hati menjadi lemah.
            Saya percaya Anda telah percaya kepada Yesus, anda juga menerima kehendak Tuhan. Tetapi saya berharap Anda bertanya pada diri sendiri, apakah saudara berjalan dalam kehendak Tuhan atau berjalan menuju kepada kebinasaan. Dan berpikir, “Tuhan lihatlah dunia ini, orang lain semua tinggal seperti itu.”
Kembali Pada Kehendak Tuhan yang Sempurna
            Dalam Bilangan 22:31-33, sebelumnya Bileam tidak mengetahui maksud dan kehendak Tuhan, tetapi setelah melihat Malaikat Tuhan Bileam segera berlutut dan sujud. Ingatlah Tuhan menghalangi orang yang telah menerima kehendak Tuhan tetapi tetap pergi pada jalannya sendiri. Selain itu ingatlah kehendak Tuhan tidak dinyatakan karena ada orang-orang yang mau tinggal. Satu kali menerima kehendak Tuhan dan menaatinya, kemuliaan dan berkat Tuhan akan kembali, walaupun memegang kehendak yang sempurna karena mengikuti kehendak Tuhan yang diijinkan tidak bisa dibandingkan. Jika menyerahkan seluruh kehidupannya kepada Tuhan, Tuhan akan memuliakan orang itu baik di dunia ini maupun di surga. Sayangnya yang terjadi, banyak orang yang berserah pada kehendak Tuhan yang sempurna, akhirnya berjalan dalam keadaan yang Tuhan ijinkan terjadi dan menghabiskan hidupnya dengan penderitaan dan krisis tidak dan tidak mendapat kemuliaan Tuhan. Di dalam Kitab Bilangan 22:34-23:5, Bileam bertobat di hadapan Tuhan dan akan mau pulang, tetapi Tuhan menyuruh dia pergi bersama tua-tua Moab . Bileam berbicara kepada Balak tentang apa yang Tuhan katakana kepadanya. Di sini Bileam mengatakan sudah siap mati di hadapan Balak. Bileam mengiuti kemauan Tuhan. Tetapi jika Bileam tidak mengikuti kehendak Tuhan maka tujuan Tuhan tidak tercapai, dan dia tidak mengalami penderitaan dan kemarahan  yang Tuhan ijinkan, sehingga dia siap mati supaya bangsa Israel diberkati. Bileam yang diijinkan mengikuti kehndak Tuhan, mendapatkan kesulitan dan mau mengikuti karya Tuhan. Bilangan 24:1, “Ketika dilihat Bileam, bahwa baik di mata Tuhan untuk memberkati Israel , ia tidak mencari tanda lagi seperti yang sudah-sudah, tetapi ia menghadapkan mukanya ke arah padang gurun.” Ayat sebelum ayat 39, Bileam dilarang untuk mengutuk umat Israel tetapi memberkati, itulah kehendak Tuhan yang sempurna. Pada saat itu jika Bileam tidak menaati perintah Tuhan karena ketakutan akan mati, dia pasti dikutuk oleh Tuhan. Pokok utama dalam cerita ini adalah ‘Jangan pergi’ ditunjukkan kepada kita, yaitu keadaan yang Tuhan ijinkan terjadi dalam kehendak Tuhan yang sempurna. Yaitu pada saat menaati kehendak Tuhan yang sempurna dan keadaan  yang Tuhan ijinkan terjadi, maka akan terjadi lawatan Tuhan. Tetapi pada saat semua hal digenapi di dalam kehendak Tuhan yang sempurna maka perlindungan Tuhan dan bimbingan Tuhan dinyatakan. Pada saat mengesampingkan kehendak Tuhan yang baik, perlindungan, dan bimbingan Tuhan, maka akan datang kesulitan. Kita mengalami kesulitan, itu bukanlah kehendak Tuhan kepada kita. Tuhan ingin kita dilindungi dan diberkati, oleh rencana Tuhan yang sempurna.
Berkat Bagi Orang yang Menaati Kehendak Tuhan yang Sempurna
            Dalam Kitab Samuel, raja Saul ditolak sebagai raja oleh Tuhan. Mengapa raja Saul ditolak sebagai raja? Bukankah Tuhan dulu yang memilih raja Saul? Benar, tetapi karena raja tidak melakukan firman Tuhan sehingga Tuhan menolak raja. Jika kita menolak kehendak Tuhan yang sempurna, maka kita akan menjadi orang yang tidak berguna. Barangkali Anda orang yang menerima kehendak Tuhan yang sempurna di masa lalu, tetapi mengabaikannya. Kita dapat saja berbicara, “Mengapa lawatan Tuhan dalam hidup saya tidak digenapi, saya sudah berdoa terus menerus. Sudah berusaha berulangkali sampai keringat lebih banyak dari pada orang lain di dalam penderitaan dan kesulitan.” Jika seperti itu, saya mau katakana kepada Anda “Cari kehendak Tuhan lagi!” Lebih bersungguh-sungguh dalam mencari kasih mula-mula untuk mendapat kembali kehendak Tuhan. Saya juga berusaha untuk membedakan apakah saya berada dalam kehendak Tuhan yang sempurna atau dalam keadaan yang diijinkan Tuhan. Walaupun agak sulit sebelumnya untuk dapat membedakan dua hal tersebut tetapi harus dapat membedakannya, supaya dalam mengikuti kehendak Tuhan yang sempurna tidak hilang keyakinan dan iman kita, karena kehendak Tuhan atas kita kebaikan senantiasa. Tuhan bersikap baik menanggapi kelakuan Bileam, karena dia tidak tahu cara Tuhan supaya Bileam menaati kehendaknya. Oleh karena kebebalan Bileam dapat menyebabkan kematian, tetapi setelah mau taat kepada Tuhan dia siap sampai mati untuk melakukan kehendak Tuhan yang sempurna.
            Tuhan bersikap baik dalam menanggapi kita, jika kita membuang bagian-bagian yang tidak ada artinya dalam kehidupan kita. Kita sering tidak mengetahui dan bingung mengapa Tuhan mempercayai dan menyelamatkan kita. Kita mempunyai kehidupan itu bukan usaha kita tapi karena anugerah, walau berjalan setapak pun Tuhan menyertai kita. Pada saat Bileam pergi bersama Balak, hati dan tubuh Bileam yang mau melakukan kehendak Tuhan sempurna, mengalami kesulitan dan penderitaan. Walaupun lambat Bileam dianggap baik dalam pandangan Tuhan karena dia memegang kehendak Tuhan yang sempurna. Bukan karena sikapnya yang baik, melainkan karena melakukan kehendak Tuhan yang sempurna. Di dalam Bilangan 24:3-4, Bileam dilepaskan dari kuasa kegelapan yang menguasainya sehingga matanya terbuka dan mulai melihat dunia rohani. Tuhan menyembuhkan dia supaya dapat menjadi orang yang mengikuti kehendak Tuhan yang sempurna. Apakah Bileam mendapat kehormatan dan mendapat harta benda? Jawabannya tidak. Jika sejak awal dia mengikuti kehendak Tuhan yang sempurna, dia pasti mengalami damai sejahtera dan tidak mengalami kesulitan.
            Apakah sekarang Anda sedang berada dalam kehendak Tuhan yang sempurna, ataukah Anda mengabaikan kehendak Tuhan itu dan menjadi tersesat di jalan, ataukah sedang mencari kehendak Tuhan? Saya ingin mengingatkan bahwa kehendak Tuhan ada di dalam Kristus dan sekarang berada di dalam diri Anda. Apakah sekarang Anda dalam penderitaan? Apakah penderitaan itu Anda alami supaya mengikuti kehendak Tuhan? Ataukah penderitaan itu Anda terima karena tidak mengikuti kehendak Tuhan dan berkompromi dengan dunia? Saya harap Anda mengoreksi diri dan tidak hidup seperti Bileam. saya harap Anda merendahkan diri di hadapan Tuhan. 
 
( berlanjut ) 
 
Prepaed by :
Bambang Wiyono
 
 
 
1
Hosted by www.Geocities.ws