Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

Asas Yitro

 

 

K

eluaran 18:13 mengatakan Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu, dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi hingga petang. Terlalu banyak yang dilakukan Musa.

Mertuanya, Yitro pada ayat 17 berkata, “Tidak baik seperti yang kaulakukan itu.  Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini, sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja. Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau.  Adapun engkau, wakililah bangsa itu dihadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah.  Kemudian haruslah engkau mengajar kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan, dan memberitahukan kepada mereka jalan yang harus dijalani, dan pekerjaan yang harus dilakukan.  Di samping itu kaucarilah dari seluruh  bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap, tempatkanlah mereka diantara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang, pemimpin sepuluh orang.” (Kel. 18:17-21).  Yitro menyarankan kepada Musa bagaimana untuk tetap menjadi pemimpin (seperti yang diperintahkan oleh Tuhan) dengan memberikan pengajaran-pengajaran tentang Tuhan,  hukum dan cara mereka harus berjalan.

Pemimpin harus pria yang berkarakter percaya pada Tuhan, dan mereka dipilih dengan seksama dan atas doa.

Pada ayat 22, Yitro berkata, “Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa, maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri, dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya ” Ayat 24 menyatakan , “Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya.

Musa masih memutuskan perkara-perkara penting, dan sekarang dia mempunyai waktu untuk Tuhan, istri dan keluarganya.  Tuhan menginginkan pemimpinNya untuk mempunyai waktu bersamaNya, dan keluarga mereka, dan kemudian Dia akan menggandakan waktu mereka untuk tanggung jawab-tanggung jawab lainnya.

Bila kita tidak memanfaatkan waktu kita dengan bijak, (urutan benar tentang prioritas) maka kita akan mendapati diri kita seperti jentera, tak pernah ke mana-mana.  Jika kita memanfaatkan waktu kita menurut prioritas dan kehendak Tuhan, maka Dia akan menebus dan mengembalikan waktu kita, pekerjaan kita dan manfaat berlipat ganda.

Pendeta Cho sangat diberkati oleh Tuhan, dan dia percaya bahwa dalam membaptis jiwa baru secepat mungkin setelah pengalaman lahir kembali mereka.  Suatu hari, dia mencoba membaptis 300 jiwa baru dalam sehari, dan dia jatuh pingsan.  Hal itu membutuhkan beberapa tahun bagi dia untuk benar-benar sembuh.  Dia belajar, seperti Musa, untuk mendelegasikan kewenangannya pada orang-orang yang baik, dan menghabiskan waktunya dalam doa, belajar Alkitab dan merawat keluarganya sendiri.

Asas Yitro digunakan pada Gereja mula-mula juga sebagai cara untuk melakukan pelayanan bagi semua orang secara efektif.  Kis 6:1-7 mengatakan, Pada masa itu ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu keduabelas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.  Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”

Usul itu diterima baik oleh Jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokharus, Nikanor, imon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.  Mereka dihadapkan kepada rasul-rasul, dan rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.

Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin tambah banyak, juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.

Ketika Gereja Perjanjian Baru membutuhkan sesuatu untuk dilakukan, seperti menunggu di meja, mereka memilih orang-orang yang terbukti kesetiaannya pada Tuhan. Pelayanan para deakon terlahir dengan pimpinan Roh Kudus.  Ketika Tuhan ingin memilih 12 MuridNya, pertama Dia berdoa sepanjang malam, dan kemudian Dia memilih keduabelas muridNya.  Melalui doa, Tuhan akan memunculkan mereka yang dapat Dia gunakan untuk tujuanNya.

Dia tidak ingin siapapun merasa terbebani.  Jika Anda terlalu banyak bekerja, lelah dan di bawah tekanan pekerjaan, silakan limpahkan beban Anda kepada Tuhan, kukNya mudah dan bebanNya ringan.  Jika beban Anda keras dan berat, berhati-hatilah karena itu merupakan sebuah indikator bahwa Anda membawa Anda sendiri, orang lain atau mungkin beban musuh.  Bawalah kepada Tuhan, dan dia akan memeliharanya untuk Anda.

Musa membiarkan dirinya untuk menjadi frustrasi dengan keraguan dan pemberontakan kaum Israel.  Dia menjadi marah, mengabaikan Tuhan, dan tidak mau menerima janji dari Tuhan.  Berhati-hatilah, hanya melalui iman dan kesabaran kita akan menerima janji Allah.  Bertahanlah, kuatkanlah dan bersabarlah.  Dia ingin kita semua masuk ke dalam tanah perjanjianNya, namun pertama kita harus membuang barang-barang kita yang kita bawa dari Mesir.  Padang belantara adalah tempat kita bisa melepaskan semua keraguan, pemberontakan, pemujaan berhala, kedengkian, nafsu dan semua hasil dari Mesir. Kita tidak dapat membawa apapun masuk ke tanah yang di sana mengalirlah susu dan madu karena kita memerlukan tangan kita yang bebas untuk berperang melawan raksasa-raksasa yang telah tinggal di tanah itu.

Tuhan mempunyai tanah yang mengalir di sana semua berkatNya.  Hanya mereka beriman dan berkarakter Yosua dan Caleb yang dapat memasukinya.  Nama Yosua berarti (penyelamat), dan nama Caleb berarti (mampu), kedua pria ini merupakan contoh bagi kita dalam menyandarkan hidup untuk menyelamatkan yang lain, dan sanggup serta mampu melakukannya.  Bertahanlah, kuatkanlah dan beranilah, bagi mereka yang takut, lemah dan pengecut tidak akan mampu masuk ke tanah baru ini.

Tanah perjanjian kita bukanlah lokasi fisik dan geografis seperti yang digambarkan pada Perjanjian Lama, namun merupakan sebuah tempat.  Yaitu tempat di mana Yesus membawa kita ke tempat kita bisa masuk dalam peristirahatanNya dan berhenti dari perjuangan dan pekerjaan.  Ini merupakan tempat dari peristirahatan tak terhingga, kesenangan dan kedamaian. Melalui persekutuan indah bersama Allah kita, dan koinonia dengan saudara-saudara kita, kita dapat memasuki tempat ini.

Home Cell System merupakan sebuah kendaraan yang dapat kita gunakan untuk transportasi menuju tempat ini (tanah perjanjian) bersama Allah dan umatNya.  Sistem ini bukanlah istilah yang tepat untuk apa yang diinginkan oleh Tuhan dengan rumah dan kehidupan kita.  Sistem ini tidak akan menjadi sistem namun sebuah keberadaan dinamis yang dipimpin oleh Roh yang bermula dari rumah mereka yang terlibat di dalamnya.

Sistem ini akan terus mengalir dan terus berkembang.  Akan terus bergerak maju dan naik melalui dedikasi, doa, Firman Tuhan, dan karya pelayanan melalui kekuatan besar Roh Kudus.

Sekarang saatnya untuk naik, layaknya kereta yang akan berangkat meninggalkan stasiunnya.  Akan ada pertarungan, namun orang kudus akan memenangkan, dan mereka akan membawa semua kemuliaan bagi Allah. Berbagai pengadilan, akan datang pada jalannya, namun mereka akan membuatnya kuat, dan datang ke tempat kasihNya yang besar.  Dia mempersiapkan kita saat ini, karena hari kemuliaanNya ketika Dia berkata bahwa kita akan menjadi satu.  Pada hari itu, kia akan melihat wajahNya sebagaimana kita bersujud dihadapanNya, dan terpana akan kecantikan PutraNya.

Tuhan sedang membangun rumahnya yang besar, dan akan terbuat dari banyak rumah.  Rumah-rumah ini adalah orang-orang, keluarga Tuhan.  Mereka adalah keluarga Yesus, yang menjadi saudara-saudara kita.  Kita akan saling menatap melalui mata kasihNya.  Tak ada lagi kecemburuan dan persaingan.  Tak ada lagi peperangan dan perpecahan.  Kita harus datang ke salib yang mana pahlawan besarnya adalah Yesus.  Di mana kita berkumpul bersama-sama menatap Dia, dan di mana Dia terangkat, Dia akan menarik semua orang kepada diriNya sendiri.

Kita dalam Tubuh Kristus belum menjadi Gereja layaknya dipandang oleh Tuhan, sebuah tempat di mana Dia dapat datang dan bersahabat dengan kita sehari-hari.  Kita telah menempatkan Dia di sudut-sudut kecil hati kita pada hari Minggu, atau Rabu malam, dan mungkin selama kebaktian dan mungkin pada saat akan tidur, namun Dia menginginkan semua kehidupan kita.

Hal ini berarti saudara-saudaraku yang terkasih, bahwa tidak bisa lagi kita menyebut rumah kita adalah milik kita.  Rumah itu telah diberikan kepada kita untuk digunakan oleh Tuhan bagi keluargaNya, keluarga kita, umatNya.  Marilah kita melihat pada keluarga kita sendiri, marilah kita hilangkan rasisme, seksisme, sektarianisme, wilayah kekuasaan, dan marilah kita melihat dengan mataNya, mendengar dengan telingaNya, dan memahami dengan hatiNya.

Dia ingin datang ke GerejaNya, dan GerejaNya adalah Anda dan saya, namun yang lebih penting, adalah kita.  Kita harus melihatnya dengan cara demikian.

RumahNya adalah sebuah Rumah Doa bagi semua bangsa.  Bukan segelintir, namun semua.  Bukan sekelompok elit dari denominasi tertentu, namun semua.  Mari jadikan rumah kita menjadi rumah-rumah doa bagi semua bangsa.  Sebuah tempat di mana kita tidak hanya berdoa bagi semua orang di dunia, namun kita akan menyambut dengan sepenuh hati orang-orang lain dari seluruh dunia. Kita tidak bisa melakukannya secara natural, namun kita bisa melakukannya melalui Kristus (secara supernatural).

Silakan berdoa dengan doa ini bersama saya, dan tempatkan tangan Anda di atasnya, layaknya kita saling bersentuhan dan terlaksana hanya oleh Bapa.

Bapa, kami berdoa agar Engkau membuat rumah kami menjadi Rumah Doa bagi semua bangsa.  Tempat semua orang yang akan engkau kirim datang dan menemukan peristirahatan, damai dan kasihMu.

Kami mohon runtuhkanlah tembok-tembok pembatas di antara orang-orang. Semua kedengkian, persaingan, tuduhan, dan setiap pekerjaan iblis dan daging kami.  Kami mohon buatlah kami menjadi orang-orang di hatiMu, orang-orang yang akan menyenangkan diriMu dan gunakanlah olehMu untuk membangun RumahMu.

Kami mohon buatlah kami menjadi mempelai yang cantik yang tinggal bersamaMu, mengalir dan berkembang dalam kekuatan besar Roh Kudus.  Kami mohon hal-hal ini dalam Nama Tuhan kami, Juru Selamat, dan Raja yang akan datang, Yesus Kristus. Amin.

Buku ini tidak berisi tentang rumusan, atau aturan-aturan, karena ini semua akan membawa kehancuran Gereja dan umat Kristen.  Ada model-model, percontohan-percontohan, dan statistik untuk mendorong Anda dan untuk membangun iman Anda dalam kekuatan besar Allah.  Yaitu sumber yang selalu dari Tuhan sendiri.

Banyak orang telah mencoba untuk meniru karya besar Tuhan di Gereja Yoido Full Gospel, dan mereka gagal. Pernahkah Tuhan gagal?  Tidak, namun kita akan gagal bila kita tidak mendengarkan, berdoa dan patuh.

Pendeta Cho memilih jalan tinggi melalui doa, dan rute itu tidak untuk mereka orang Kristen yang lemah.  Ini membutuhkan kekuatan karakter, kesabaran, disiplin, dan kepandaian namun hanya yang benar-benar bernilai yang diperlukan.  Ini membutuhkan kerja keras, dan berserah pada apa yang disebut dalam dunia sebagai kenikmatan untuk memenuhi tujuan Allah.  Jika Tuhan ada dalam rencana Anda, maka tidak akan pernah gagal, malah rencana-rencana itu dapat berjalan untuk selamanya, karena Dia adalah baik.

Jika Anda gagal dalam proyek Pertumbuhan Gereja, janganlah menyalahkan Tuhan atau orang lain, namun tanyakan kepada Roh Kudus untuk menunjukkan pada Anda apa yang salah.

Ketika dalam sisi kemanusiaan kita dan keinginan kita untuk keyakinan dan ketetapan, kita mencari jawaban “yang mendukung” karena jawaban ini membuat kita merasa aman, dalam kendali dan di atas segalanya.  Ini merupakan bahaya besar, karena akan menghancurkan pimpinan Roh Kudus, dan tempat di mana Roh Allah tinggal dalam kebebasan.  Roh Allah harus dibiarkan benar-benar bebas agar mengerjakan karya-karyaNya yang indah, dan jika kita mencoba untuk mengikuti, maka kita akan haus dan bahkan lapar akan Roh Kudus, yang datang dengan lembut.  Ini merupakan perjalanan iman, namun juga merupakan petualangan terbesar, dan mereka yang menggantungkan pada ‘keamanan’ akan ketinggalan kereta, yang melaju ke arah tanah perjanjian yang mulia.

Musa cukup bijak mendengarkan Yitro, dan kita akan menjadi bijak jika kita mendengarkan suara Roh Kudus.  Dia akan memberi saran pada kita ketika kita sedang ‘berbeban berat’.  Dia akan membuat mata air bagi kita dalam gurun yang kering.

 

 

Prepared by :

Bambang Wiyono

e-mail : [email protected]

HP. 0812 327 3886

http://groups.yahoo.com/group/fullgospel_indonesia/( bahasa Indonesia)

http://groups.yahpp.com/group/threefoldblessing/ ( Bahasa Inggris )

home page : http://www.geocities.com/fullgospel_indonesia

 
 
 
1
Hosted by www.Geocities.ws