Bagaimana
Memulai Sebuah Kelompok Sel ?
istem
kelompok sel yang pertama ditemukan dalam Perjanjian Baru dan hal itu
dimulai, diinspirasi dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Tuhan Yesus Kristus sebagai kepalanya.
Efesus
1:20-23, “Yang
dikerjakanNya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang
mati dan mendudukkan Dia di sebelah kananNya di sorga,
jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan
dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang disebut,
bukan hanya di dunia ini saja,
melainkan juga di dunia yang akan datang.
Dan segala sesuatu telah diletakkanNya di bawah kaki Kristus dan
Dia telah diberikanNya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.
Jemaat yang adalah tubuhNya, yaitu
kepenuhan Dia, yang memenuhi
semua dan segala sesuatu.”
I.
Sistem Kelompok Sel Pertama Kali Dimulai Pada Hari
Pentakosta.
Hal tersebut dimulai ketika melayani Tuhan dalam doa,
dan 120 orang Kristen yang sedang berdoa pada saat itu berada dalam
sebuah keserasian.
Kis.
Rasul 2:1, “Ketika tiba
hari Pentakosta, semua orang
percaya berkumpul di satu tempat.”
A.
Kedua elemen ini (doa dan kesatuan) penting untuk menghasilkan
buah-buah kebenaran dalam kerajaan Allah.
B.
Doa kita harus berlandaskan Firman Tuhan dan Roh Kudus harus
memimpin doa-doa kita.
II.
Kelompok Sel merupakan sistem informal yang secara keseluruhan
dipimpin oleh Roh Kudus. Sistem
ini bukan merupakan sebuah metode, tehnik
atau taktik tetapi lebih merupakan sebuah sistem yang terbuka di mana
Tuhan Yesus Kristus dapat berkarya secara bebas dengan kekuatan Roh Kudus
untuk membangun karyaNya yang hebat,
dalam segala hal terhadap umatNya.
Roma
8:14, “Semua orang yang
dipimpin Roh Allah, adalah
anak Allah.”
Kelompok
Sel yang pertama memiliki 5 struktur jabatan,
seperti yang tertulis dalam Efesus
4:11.
Kelima unsur ini dibutuhkan di dalam gereja.
Efesus
4:11-12, “Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi,
baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus.”
Para
pelayan ini dipakai oleh Tuhan untuk menyempurnakan orang-orang kudus
sehingga mereka dapat bekerja dalam pelayanan.
Para pelayan ini melatih orang-orang kudus tersebut untuk lebih
mengenal Yesus Kristus sehubungan dengan melakukan pekerjaanNya dalam
gereja.
Mereka
diberi kekuatan oleh Roh Kudus dan Roh Kudus memberikan anugerah ini
kepada orang-orang kudus. Seluruh
anugerah ini diberikan secara bertahap seperti yang dikehendaki oleh Tuhan
Yesus Kristus.
III.
Orang-orang kudus ini berada dalam komuni dengan Tuhan kemudian mereka
baru berada satu komuni dengan orang lain setiap hari.
Kis.
Rasul 2:41-47, “Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri
dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu
jiwa. Mereka bertekun dalam
pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan.
Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Maka ketakutanlah mereka semua,
sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu,
dan seaga kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya,
lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan
masing-masing. Dengan
bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait
Allah. Mereka memecahkan roti
di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan
gembira dan dengan tulus hati, sambil
memuji Allah. Dan mereka
disukai semua orang. Dan
tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang
diselamatkan.”
IV.
Rasul Paulus mengajar orang-orang yang diselamatkan di muka umum
dan dari rumah ke rumah.
Kis.
Rasul 20:20-21, “Sungguhpun
demikian, aku tidak pernah
melalaikan apa yang berguna bagi kamu.
Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu,
baik di muka umum maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah
kamu; aku senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang
Yunani, supaya mereka
bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan kita,
Yesus Kristus.”
RINGKASAN:
Sebuah
Kelompok Sel pertama kali harus diawali dengan melayani Tuhan,
berdoa dan berada dalam sebuah kesatuan.
Tuhan akan memimpin seperti yang kita minta padaNya.
Tujuh
orang yang berada dalam sebuah kesatuan dapat menghalau beribu-ribu
kekuatan jahat. Jika mungkin
dan lebih baik, ketujuh orang
ini dapat dipilih dari jemaat (yang hidup sesuai dengan firman Allah).
Tuhan
membangun umatNya sebagai Rumah Doa bagi segala bangsa.
Dia tidak menginginkan rumahNya (kita, umat Kristen adalah umatnya)
menjadi sarang pencuri dan sebuah rumah bagi barang dagangan.
Matius
6:33, “Tetapi carilah dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,
maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Pendeta
akan melatih tujuh orang pelayan ini dengan menempatkan mereka dalam
kelompok sel tersendiri. Ketujuh
orang ini akan dilatih dalam berdoa,
pertobatan, bahasa Roh
dan penginjilan sehingga mereka dapat belajar bagaimana memimpin Kelompok
Sel mereka sendiri.
Mereka
akan mempelajari bagaimana patuh terhadap pemimpin.
Taat pada Tuhan dan yang lain merupakan prasyarat bagi kepemimpinan
dalam tubuh Kristus.
Pemimpin
akan mempertahankan hati pengikutnya pada ketujuh orang tersebut,
dan tujuh anggota akan dibimbing secara tersendiri selama beberapa
waktu sehingga mampu mengawali Kelompok Sel mereka sendiri.
Seluruh keputusan akan diawali dengan doa permohonan.
Ketika
tujuh anggota Kelompok Sel awal ini dilengkapi untuk memimpin Kelompok Sel
mereka sendiri, kemudian peta
wilayah mereka dapat dibagi dalam tujuh wilayah berdasarkan tempat di mana
Kelompok Sel akan dilaksanakan dalam tiap-tiap minggu.
Setelah
tujuh anggota Kelompok Sel menjadi tujuh pemimpin Kelompok Sel mereka
harus bertemu secara bersama-sam sedikitnya sekali seminggu untuk doa
intensif, sharing dan
konseling.
Pendeta
senior dalam jemaat akan berlaku sebagai seorang guru,
pengawas dan penasehat bagi tujuh orang pemimpin Kelompok Sel.
Pendeta akan hadir dalam sesi doa tiap-tiap minggu.
Ketujuh pemimpin Kelompok Sel tersebut memberi dukungan,
membesarkan hati dan sebagai sumber bagi ketujuh pimpinan Kelompok
Sel dalam jalur yang tepat.
Ketika
sebuah Kelompok Sel menjadi lebih besar dalam sebuah lokasi dan seorang
pemimpin Kelompok Sel yang baru muncul dari dalam nya,
pemimpin tersebut dapat memulai Kelompok Sel yang baru dari rumah
nya sendiri.
Berdasarkan
proses ini, sistem Kelompok
Sel dapat tumbuh di RT/RW, Desa, Kelurahan,Kabupaten, Kota bahkan sampai
luar pulau … dst.
Proses
ini menciptakan sebuah tipe ‘fishing net’
(Kita diajarkan Tuhan Yesus untuk menjadi penjala manusia).
Matius
4:18-19, “Dan ketika Yesus
sedang berjalan menyusur danau Galilea,
Ia melihat dua orang bersaudara yaitu Simon yang disebut Petrus,
dan Andreas, saudaranya.
Mereka sedang menebarkan jala di danau,
sebab mereka penjala ikan. Yesus
berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah
aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
Sebagai
contoh, apabila sebuah
Kelompok Sel mencapai anggota 20-30 orang,
pemimpin yang baru dapat mengambil setengahnya dan membentuk
Kelompok Sel yang baru.
Bagaimanapun
juga setiap pemimpin Kelompok Sel harus meminta petunjuk Tuhan berkenaan
dengan orang untuk memimpin dan pembagian waktu bagi proses pembagian sel.
Kelompok
Sel akan ditempatkan di mana jemaat baru dan orang-orang kudus akan diajar
dan dilengkapi pekerjaan pelayanan.
Amanat
Agung Tuhan Yesus:
Matius
28:16-20, “Dan kesebelas
murid itu berangkat ke Galilea, ke
bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka.
Ketika melihat Dia mereka menyembahNya,
tetapi beberapa orang ragu-ragu.
Yesus mendekati mereka dan berkata: “KepadaKu telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena
itu pergila, jadikanlah semua
bangsa muridKu dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.
Dan ketahuilah, Aku
menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman.”
Setiap
hal harus dikerjakan dengan baik, dan
doa harus merupakan hal terpenting.
1
Korintus 3:6-7, “Aku
menanam, Apolos menyiram,
tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram,
melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.”
Sistem Kelompok Sel dalam Perjanjian Baru harus dibangun di atas
dasar yang kokoh, seperti Dia
menyediakan pertumbahan di dalam gereja. Dia adalah kepala dan fungsi
gerejaNya berada di bawah pimpinanNya.
Kelompok Sel adalah gerejaNya,
yang mana sudah dibayar dengan darah Nya,
kita telah diangkat untuk menjadi murid Tuhan Yesus,
bukan murid atau pengikut gereja-gereja,
doktrin-doktrin, golongan
atau pribadi-pribadi. Kita harus menyangkal diri kita sendiri dan
rutinitas kita dan menerima salib dan pengikut Tuhan Yesus dan sebaliknya
kita harus mengajar, dan
menguatkan yang lain.
Sistem
Kelompok Sel adalah metode yang sangat bagus untuk mencapai tujuan yang
maksimal dari penyempurnaan orang-orang kudus dalam pekerjaan pelayanan.
Efesus
4:13, “Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan
yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan
penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.
(
berlanjut )
Catatan
:
“
Church Growth & Home Cell System “ adalah buku panduan cell
group meeting Gereja Yoido Full Gospel Church Seoul Korea. Diterjemahkan
dan disiarkan di internet sebagai contoh penyelenggaraan Kelompok Sel di
Indonesia oleh Full Gospel Indonesia, telah mendapat izin tertulis
dari DR.David Yonggi Cho. ( contoh2 formulir dan informsi lainnya, memang
tidak dilampirkan dalam siaran ini )
Prepared
by :
Bambang
Wiyono
e-mail
: [email protected]
HP.
0812 327 3886
http://groups.yahoo.com/group/fullgospel_indonesia/(
bahasa Indonesia)
http://groups.yahpp.com/group/threefoldblessing/
( Bahasa Inggris )
home
page : http://www.geocities.com/fullgospel_indonesia