Menemukan
Kehendak Allah
Teman2,
Setiap orang yang hidup di dunia ini tanpa kecuali ingin mengalami hidup
yang berhasil karena kebahagiaan sejati dan arti hidup ini hanya dapat
ditemukan dalam keberhasilan yang diberikan oleh Allah.
Allah ingin anak-anak-Nya mengalami
hidup yang berhasil dan menikmati serta kegembiraan Sebagaimana
dinyatakan dalam proses penciptaan, Allah ingin setiap orang berhasil.
Setiap orang yang sudah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sudah
diberkati dengan kemampuan dan hak istimewa untuk menjalani suatu
kehidupan yang berhasil. Ini adalah kehendak dan tujuan utama Allah
untuk kita.
“Bukalah mulutmu lebar-lebar, maka
aku akan membuatnya penuh” (Mazm, 81:11).”
“
Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu
senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan
di dalam pelbagai kebajikan” (11 Kor 9:8).
“setiap
orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk
menikmatinya, untuk menerima bagiannya, dan untuk bersukacita dalam
jerih payahnya-juga itu pun karunia Allah” (Pengkhotbah
5:18).
“Saudaraku
yang yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat
saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja”(III
Yoh. 2).
Dari kejadian sampai Wahyu, Firman
Allah penuh dengan contoh-contoh orang terkenal yang menjalani kehidupan
yang berhasil, termasuk Abraham, ishak, yakub, Musa dan para hakim.
Bahkan hidup Ayub dan Yunus pun, yang selama sesaat kelihatan seperti
gagal, terakhir dengan sukses. Di dalam Perjanjian Baru kita melihat
kehidupan yang berubah dari Petrus yang berpendidikan rendah, dan
kehidupan yang sungguh-sungguh berhasil dari Paulus yang menganggap
segala sesuatu sebagai kerugian jika dibandingkan dengan indahnya
pengenalan Yesus Kristus.
Hal apa pun yang mungkin menjadi
kebanggaanya dianggap oleh Paulus sebagai sampah belaka. Tempat yang
sudah dipersiapkan Allah untuk orang-orang
Kristus diperikan didalam kitab Wahyu. Kitab ini juga melukiskan betapa
Allah sungguh-sungguh ingin agar hidup kita berhasil. Karenanya kita
hendaknya mengerti dengan jelas bahwa Allah senang bila kita mengalami
hidup yang berhasil.
Apakah
yang dimaksud dengan “hidup yang berhasil”?
Manusia
modern cenderung mengukur keberhasilan hanya dari timbunan kekayaan
materi, tetapi ada keberhasilan jenis lain yang Allah berikan. Dalam
pekerjaan apa saja, kita terlibat, kalau kita mendapat kepuasan,
kegembiraan perkembangan diri dan prestasi scrta pekerjaan itu
mcndatangkan kemuliaan
bagi Allah--itu adalah hidup yang berhasil karena Allah yang mengerjakan
keberhasilan itu didalam kita. Bila seorang usahawan mendapat keuntungan
dalam usahanya, bila seorang sarjana menghasilkan sesuatu dari studinya,
bila seorang pengkhotbah berhasil memberitakan injil, bila seorang
politikus atau negarawan berhasil mendatangkan kemakmuran ekonomi bagi
bangsanya-meskipun mereka bekerja dibidang yang berbeda-beda,
masing-masing telah menjalani hidup yang berhasil.
Marilah
kita menyelidiki beberapa rahasia yang dapat kita gunakan dan terapkan
dalam bidang kita, demi mencapai hidup yang berhasil.
Menemukan Kehendak Allah
Hidup ini laksana kapal yang berlayar
di samudra. Tujuan kita dalam hidup ini seharusnya separti kapal yang
berlayar dengan kecepatan penuh menuju suatu arah yang pasti. Sama
seperti seorang pelempar bola dalam permainan kasti tidak dapat membuat
regunya meraih kemenangan kecuali jika la secara efektif ia dapat
menunjukan bola itu kepada si pemukul bola, demikian juga seorang tidak
dapat mengalami hidup yang berhasil kecuali ia memiliki satu tujuan dan
secara efektif la dapat menunjukan usaha-usahanya ke arah tujuan
tersebut.
Bagaimana kita dapat menemukan tujuan
untuk hidup kita ? Pilihan manakah yang akan membawa kita kepada
keberhasilan bila kita harus memilih satu tujuan? Bagaimana kita dapat
menemukan jalan terbuka menuju itu bila tembok kehidupan merintangi
kita? Apakah yang merupakan kehendak Tuhan untuk kita
Untuk mengalami hidup yang berhasil, kita hendaknya sesegera
mungkin mengetahui dengan jelas apa
kehendak Allah, karena sasaran hidup kita adalah untuk melakukan
kehendak Allah yang sudah kita ketahui itu.
Saya
punya pengalamana, ada lima langkah untuk menemukan kehendah
Allah :
( 1 ) Ketaatan Mutlak
“Semua
orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak
Allah”(Roma 8:14).
Kita
dapat menafsirkan ayat di atas secara terbalik. Artinya semua anak Allah
dipimpin oleh Allah. Alkitab berkata,
“Tetapi kamu telah menerima Roh
yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, “Ya Abba
ya Bapa !” (Roma 8:15).
Dengan demikian kita mempunyai hak
istimewa Untuk dipimpin oleh Roh dalam hidup kita sehari-hari. Dahulu
Henokh hidup bersama Allah sepanjang hidupnya (Kejadian 5:25). Sekarang
pun Allah ingin hidup bersama kita dan menunjukkan kepada kita
kehendak-Nya.
Terlebih dahulu kita hendaknya yakin
bahwa hati kita jujur di hadapan Allah agar kita boleh mengerti kehendak
Allah. Kita harus taat kepadaNya dengan segenap hati. Kita mungkin
mempunyai sikap yang mengatakan bahwa akan menaati kehendak Allah selama
kehendak-Nya itu menyenangkan tetapi kalau kehendak Allah tidak
menyenangkan kita tidak mau taat. Maka sudah tentu Allah tidak akan
menunjukkan kehendak-Nya kepada kita.
Di gereja zaman ini ada banyak orang memiliki iman seperti iman Yunus.
Yunus menerima kehendak Allah bahwa Allah akan menghancurkan Niniwe.
Ia tidak menerima peranannya, yaitu diutus untuk menyerukan
agar kota itu bertoobat dan menghindarkan kehancuran. Yunus lebih
mengutamakan kehendaknya sendiri daripada kehendak Allah. Kita menerima
jalan Allah kalau jalan itu menyenangkan, tetapi kita menolaknya kalau
kelihatannya menyusahkan. Sikap semacam ini menjadi penghalang utama
dalam hidup kita bersama Allah.
Yesus memberikan teladan tentang ketaatan mutlak dalam doa-Nya tepat
sebelum Ia disalibkan.
“Kata-Nya, Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah
cawan ini daripada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki,
melainkan apa yang Engkau kehendaki”(Markus14:3).
Dengan keras Samuel menegur ketidaktaatan Saul,
“Apakah Tuhan itu berkenan kepada
korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan
suara Tuhan”? Sesungguhnya mendengarkan lebih baik daripada korban
sembelihan, memperhatikan lebih baik daripada lemak domba-domba jantan.
Sebab penduhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedengkian
adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim”(1 Sam. 15:22-23).
Karena itu ketaatan adalah syarat
mutlak kalau kita ingin mengetahui kehendak ilahi untuk hidup kita.
Kalau kita datang kepada Allah dengan hati yang siap untuk menerima apa
pun yang terjadi dan kita berkata, “Aku mau menaati kehendak Tuhan
entah kehendak-Nya itu menguntungkan bagiku ataupun tidak, entah aku
baik-baik ataupun binasa, dan entah aku sehat ataupun tidak, “maka
Allah pasti akan menunjukkan kehendak-Nya kepada kita. Jika kita berseru
kepada Allah meminta sesuatu sesudah kita membulatkan tekad bahwa kita
harus memperolehnya, doa kita tidak akan dijawab, karena kehendak kita
sudah lebih diutamakan daripada kehendak Allah. Bila kita dengan tenang
dan dengan sungguh-sungvuh berdoa untuk mengetahui kehendak Allah, dan
kita bebas dari hawa nafsu, Allah menunjukkan kehendak-Nya untuk hidup
kita.
( 2
) Berdoa mohon Tuhan timbulkan keinginan kita
Jikalau kita berdoa untuk mengetahui
kehendak Allah, la akan membuat kita mempunyai keinginan sesuai dengan
kehendak-Nya. Allah tidak berada jauh dari kita di surga yang terpencil.
la pun bukan hanya seorang yang muncul di bait Allah di
Yerusalem 2000 tahun yang lalu. Allah ada di dalam diri kita saat ini,
hidup bersama kita setiap hari. Alkitab berkata,
“Karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan
menurut kerelaanNya”(Fil 2:13).
Oleh sebab itu, untuk mengetahui
kehendak Allah, kita hendaknya memperhatikan dengan teliti untuk melibat
keinginan apa yang timbul selagi kita berdoa. Bila Allah memperlihatkan
kehendak-Nya kepada kita, la tidak melakukannya bertentangan dengan
kemauan kita, melainkan la menimbulkan keinginan di hati kita, membuat
kemauan kita sesuai dengan kehendak-Nya.
Kesaksian DR. David Yonggi Cho :
“ Banyak permintaan datang kepada
saya yang meminta saya berkhotbah dalam kebaktian kebangunan rohani di
seluruh dunia. Kalau saya menerima semua permintaan itu, saya tidak akan
mungkin lagi melayani di gereja saya. Karena itu saya membuka
undangan-undangan itu di depan saya dan berdoa, “Tuhan aku tidak dapat
menerima lebih dari empat undangan. Yang manakah yang seharusnya aku
terima? Yang satu dari Inggris, yang
itu dari Perancis dan ini dari Amerika Serikat. Kemudian saya
berdoa dengan sungguhsungguh sepanjang malam, dengan berpuasa, lalu
Allah menempatkan di hati saya satu keinginan yang sesuai dengan
kehendak-Nya, melalui Roh Kudus. Undangan-undangan yang saya terima
dipilih oleh suara yang berbicara di dalam hati saya sewaktu saya
berdoa. Kadang-kadang negara yang saya ingin sekali untuk kunjungi tidak
terpilih. Meskipun demikian, karena saya memutuskan untuk menaati
kehendak Allah secara mutlak maka saya sanggup memilih sesuai dengan
keinginan Roh Kudus.
Pada tahun 1969, ketika jemaat kami sedang mempertimbangkan untuk pindah
ke Yoido untuk membangun gedung gereja baru yang memuat 10.000 orang,
saya ragu-ragu apakah ini merupakan kehendak Tuhan. Pada waktu itu biaya
pembangunan ditaksir sebesar dua milyar won (mata uang Korea), tetapi
jemaat kami hanya mempunyai uang dua juta won. Karenanya, jika bukan
kehendak Tuhan agar kami meneruskan pembangunan ini. Gereja
saya mungkin bangkrut dan tentu akan menghancurkan saya bersamanya dan
Allah tidak dimuliakan.
Pada saat kritis itu, saya berlutut
di hadapan Allah dan mengajukan permohonan doa dengan sungguh-sungguh.
Saya mengosongkan sama sekali hati saya dan melepaskan semua pikiran,
rencana maupun keinginan. Lalu saya berlutut dengan penyerahan penuh.
Tiba-tiba, di pertengahan doa saya, Roh kudus terasa hadir dalam hati
saya seperti cairan yang panas dan ada satu keinginan kuat timbul pada
saya. Saya tidak memegang apa pun, saya juga tidak mendengarkan atau
melihat apa-apa. Namun saya dapat merasakan di hati saya suatu keinginan
kuat untuk mendirikan gereja yang akan menampung 10.000 orang, yang akan
mengutus para utusan Injil mengarungi lima samudra dan keenam benua.
Kami mulai dengan tangan kosong dan dalam lima tahun kami membangun
gereja itu yang dapat menampung 10.000 orang. Kami sudah membayar semua
utang yang berkaitan dengan pembangunan gedung itu dan kami sedang
memberitakan Injil ke seluruh dunia melalui para utusan Injil
kami.Keinginan kita merupakan bagian penting untuk megetahui kehendak
Allah. Kita harus berdoa memohon jalan keluar bagi masalah-masalah kita
dengan berpuasa, dengan bersedia tidak tidur semalam suntuk bila perlu,
dengan mengamati secara teliti keinginan yang kuat dan jelas yang timbul
di hati kita.”
(
3 ) Cros cek dengan Firman Tuhan
Bila suatu keinginan timbul dalam
hati kita, kita perlu memeriksanya dari sudut Firman Allah Untuk
mengetahui apakah keinginan ini sesuai dengan kehendak Allah. Tidak
boleh ada pernyataan yang mengesampingkan Alkitab. Firman Allah
merupakan ukuran tertinggi dan kekuasan yang menentukan, yang dengannya
segala persoalan dapat nilai. Ketika Yesus dicobai oleh iblis di padang
gurun la menghalau iblis dengan mengutip Kitab Suci dan memulai dengan,
“Ada tertulis...”.
Betapapun kuatnya suatu keinginan
dalam hati kita, keinginan itu bukan berasal dari Roh Kudus jika itu
tidak sesuai dengan Firman Allah. Di
dalam hati kita ada keinginan-keinginan yang bukan hanya berasal
dari Roh kudus. Keinginan daging, ketamalan, dan berbagai keinginan
jahat juga timbul dari sifat manusiawi kita dan dari iblis.
Seorang laki-laki yang baru diangkat sebagai pemimpim sebuah paduan
suara di Amerika Serikat memiliki keluarga yang patut dicontoh. Dalam
paduan suara itu ada seorang gadis yang cantik luar biasa dan pimpinan
ini sangat tertarik kepadanya. Pimpinan paduan suara tersebut begitu
terpesona oleh gadis ini sehingga ia tidak dapat lagi mengendalikan
emosinya. Hari itu ia berlutut di hadapan Allah dan berdoa.”Tuhan,
nyatakanlah kehendak-Mu kepadaku. Biarlah aku menerima sebagai
kehendak-Mu bahwa sejak semula aku dan istriku merupakan pasangan yang
tidak serasi, dan bahwa sudah ditetapkan bagiku di surga untuk
mempeistri gadis cantik itu yang kepadanya aku sedang jatuh cinta.”
Itu adalah doa yang sangat buruk! Pada suatu hari pimpinan paduan
suara tersebut mendengar suara Iblis yang menyamar sebagai suara Allah.
Suara itu mengatakan kepadanya bahwa doanya didengar dan diterima.
Pimpinan paduan suara datang kepada gembala sidang gereja tersebut pada
hari itu dan meminta izin untuk menceraikan istrinya. Gembala sidang
menunjukkan kepadanya ayat yang mengatakan,”Seorang suami tidak boleh
menceraikan istrinya” (1 kor. 7:11), lalu ia berusaha menyakinkan
pimpinan paduan suara itu tentang murka Allah. Tetapi orang ini
melanjutkan keinginan dagingnya dan menceraikan istrinya.
la lalu kawin dengan gadis cantik itu. Merasa sangat kecewa
atas tindakan suaminya, istri pimpinan paduan suara itu melepaskan
kepercayaannva kepada Allah dan kawin lagi.
Dalam waktu singkat pimpinan paduan
suara tidak dapat berdoa lagi. karena Roh Kudus telah meninggalkan dia.
Ia pergi ke gereja dan menangis dengan sangat sedih,
memukul-mukul altar dengan tangannya, namun air mata itu tidak pernah
dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi waktu ia menyerah kepada
keinginan dagingnya dan menolak nasihat alkitabiah dari gembala
sidangnya. Fiman Allah merupakan kekuasaan yang menentukan untuk kita.
Barangsiapa tidak menghiraukan nasihat tertinggi dari Firman Allah
segera akan masuk dalam suatu keadaan yang tidak memungkinkannya kembali
lagi untuk memperbaiki berbagai hal.
Bila ada keinginan kuat muncul dalam hati kita, kita harus menilainya
dari sudut pandangan Firman Allah. Jika keinginan itu tidak sesuai
dengan Firman Allah, hendaknya kita mengingkarinya dengan tegas dan
memerintahnnya untuk pergi. Pernyataan, penglihatan, bahasa roh atau
nubuat yang tidak sesuai dengan Firman Allah tidak pernah berasal dari
Allah. Hal-hal yang bukan berasal dari Allah berasal dari Iblis,
meskipun hal-hal tersebut disembunyikan dengan sangat baik untuk
ditampilkan sebagai kehendak Allah.
Seluruh isi Kitab Suci adalah Firman
Allah yang tepat, yang bebas dari kesalahan dan ditulis dengan ilham
Allah serta memberikan kepada kita pedoman agar kita dapat melihat dan
megetahui secara jelas apa yang merupakan kehendak Allah.
(
4 ) Minta Peneguhan
Allah suka akan ketertiban.
la menggunakan metode-metode tertentu untuk menyatakan
kehendak-Nya. Bila ada keinginan yang timbul pada waktu saudara berdoa
dan keinginan itu sesuai dengan Firman Allah, maka saudara harus berdoa
agar Allah memberi saudara bukti tidak langsung untuk menjelaskan
persetujuan-Nya atas keinginan saudara.
Di dalam Perjanjian Lama, pada zaman
Elia, selama tiga setengah tahun Allah tidak memberikan hujan di Israel,
negeri umat-Nya yang memberontak. Musim kering yang demikian panjang dan
bahaya kelaparan yang diakibatkannya membuat orang-orang Israel sangat
susah. Ternak serta kawanan domba mereka mati karena tidak ada makanan.
Pada suatu hari, ketika negeri itu sedang dicengkeram musim kering yang
hebat, Ella naik puncak Gunung Karmel lalu sujud dan berdoa dengan
sungguh-sungguh kepada Allah, la mengutus bujangnya untuk melihat ke
arah laut apakah ada awan. Bujang itu pergi tetapi ada awan. Maka Ella
menyuruhnya pergi untuk melihat lagi dan lagi sampai tujuh kali. Pada
kali yang ketujuh, bujang itu kembali dan berkata,”Wah, awan kecil
sebesar telapak tangan timbul dari laut.”
Ketika Ella mendengar hal ini, la berkata kepada Ahab,”Pasang keretamu
dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan” (1 Raja-Raja
18:44).
Selain Firman dan keinginan Elia, ada awan kecil. Ketika kita berdoa
untuk keinginan-keinginan kita, kita seharusnya mulai melihat awan kecil
iman yang membawa jawaban doa kita.
Gideon adalah salah seorang hakim paling terkenal di Israel. Sama
seperti Elia, Gideon meminta bukti yang berkaitan dengan keadaan
sekitarnya. Waktu itu Israel diserbu oleh orang Midian dan Israel nyaris
ditaklukkan. Karena hal ini maka hati pemuda Gideon terbakar oleh
keinginan untuk melihat bangsanya dibebaskan dari penindasan orang-orang
Midian. Suatu hari seorang malaikat Allah menampakkan diri kepada Gideon
dan mengatakan bahwa keinginan Gideon cocok dengan keinginan Allah.
Namun Gideon tidak puas dengan pesan malaikat itu. Maka ia meminta
bukti. “Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan
perantaraanku, seperti yang kaufirmankan itu, maka aku membentangkan
guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas
guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal
kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel
dengan perantaraanku, seperti yang kaufirmankan” (Hakim-Hakim
6:36-37).
Keesokan paginya Gideon bangun pagi-pagi, mengangkat guntingan bulu itu,
memeras air embun daripadanya dan menghasilkan secawan penuh air. Lalu
berkatalah Gideon kepada Allah, “Janganlah kiranya murka-Mu bangkit
terhadap aku, apabila aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja;
biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan
bulu itu; sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas
seluruh tanah itu ada embun” (Hakim-Hakim 6:39).
Malam itu kembali Allah menjawab Gideon dengan melakukan apa yang ia
minta. Guntingan bulu itu kering sedangkan tanah di sekitarnya basah
oleh embun. Sesudah melihat bukti-bukti ini, Gideon pergi dengan berani
memerangi orang-orang Midian dan ia menjadi alat Allah untuk
menyelamatkan lsrael. Ketika Allah menunjukkan kehendakNya kepada kita,
la selalu menyatakan juga tak langsung, entah itu awan kecil ataupun
guntingan bulu yang basah. Kita dapat dan seharusnya berdoa untuk
memperoleh bukti tak langsung dari Allah untuk berbagai permintaan kita.
(
5 ) Ada rasa Damai Sejahtera Dalam Hati
“ Di mana ada Iblis, di
situ akan ada kegelisahan. Di mana ada Allah, di situ akan
ada damai sejahtera “ .---- ini hukum dunia roh
Percobaan apa pun menimpa kita, jika Roh Allah tinggal di dalam kita
maka damai sejahtera menjadi bukti bahwa kita hidup sesuai dengan
kehendak Allah. Pekerjaan Roh Allah tidak akan nampak di tempat yang
tidak ada kasih dan damai sejahtera.
Orang-orang yang menyebarkan persungutan dan ketidakpuasan dimana saja
mereka berada adalah orang-orang yang sudah menerima roh lain dan bukan
Roh Kudus
Meskipun mereka masuk gere.ja, mereka menimbulkan kesulitan,
perselisihan dan kegelisahan. Pekerjaan Roh Kudus adalah mendatangkan
kasih dan damai sejahtera. Oleh sebab itu bukti terakhir yang olehnya
kita dapat melihat kehendak Allah adalah bila kita merasakan damai
sejahtera di dalam hati dan pikiran kita. Kita mungkin sudah memperoleh
empat bukti lain bahwa kita sedang bertindak menurut kehendak Allah
sebelum kita mencapai bukti terakhir ini. Jika bukti terakhir ini. Jika
bukti terakhir ini tidak ada, itu menunjukkkan bahwa yang kita minta
mungkin merupakan kehendak Allah, tetapi waktunya tidak tepat. Jikalau
kita mengalami hal ini, kita hendaknya menunggu sampai kita mendapatkan
damai sejahtera di dalam hati dan pikiran kita, karena bila kita waktu
yang sesungguhnya dari Allah itu tiba maka Roh Kudus akan mendatangkan
damai sejahtera.
“Mereka bersukacita,
sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan
mereka” (Maz. 107:30).
Allah memerintah semua ciptaan-Nya sesuai dengan masa yang Ia tetapkan.
Alkitab mengatakan,
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada
waktunya” (Pengkhotbah 3:1).
Masa dan waktu yang
disebutkan di sini adalah berkenaan dengan kehendak Allah yang dapat
saudara pastikan dengan cara memperhatikan apakah saudara mendapat damai
sejahtera waktu saudara berdoa, belum waktunya bagi saudara untuk
mengejar hal yang sedang saudara doakan itu. Tetapi jika damai sejahtera
mengalir seperti sungai, saudara dapat mengerti bahwa itu adalah tanda
untuk bertindak. Karena saudara mendapat damai sejahtera, saudara dapat
memastikan bahwa kehendak Allah sedang disempurnakan.
Kesimpulan
1.
Yakinlah dengan
penuh ketaatan , lakukan yang Allah inginkan
2.
Melalui doa berusahalah mengetahui keinginan mana yang
ditimbulkan oleh Allah di dalam hati
3.
Kaitkan keinginan itu dengan Firman Allah untuk mengetahui apakah
keinginan itu sesuai dengan Firman Allah untuk mengetahui apakah
keinginan itu sesuai dengan Firman Allah., kalau bukan itu keinginan
daging.
4.
Mohonlah dgn sungguh-sungguh agar diberikan bukti tak langsung.
5.
Tunggu sampai mendapat damai sejahtera di dalam pikiran dan hati,
mulailah bertindak
Lima tahap ini akan menjadi langkah-langkah yang akan menolong kita
menemukan kehendak Allah dalam doa2 kita.
Bambang Wiyono
HP : 0812 327 3886
home page : http://www.geocities.com/fullgospel_indonesia