Full Gospel Indonesia

Info

 
 

Files

 

Siaran

 

 

 

 

 

Menemukan Kehendak Allah
 
Teman2,
 
Setiap orang yang hidup di dunia ini tanpa kecuali ingin mengalami hidup yang berhasil karena kebahagiaan sejati dan arti hidup ini hanya dapat ditemukan dalam keberhasilan yang diberikan oleh Allah.
Allah ingin anak-anak-Nya mengalami hidup yang berhasil dan menikmati serta kegembiraan Sebagaimana dinyatakan dalam proses penciptaan, Allah ingin setiap orang berhasil. Setiap orang yang sudah diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sudah diberkati dengan kemampuan dan hak istimewa untuk menjalani suatu kehidupan yang berhasil. Ini adalah kehendak dan tujuan utama Allah untuk kita.
 
“Bukalah mulutmu lebar-lebar, maka aku akan membuatnya penuh” (Mazm, 81:11).”
 
 “ Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan” (11 Kor 9:8).
 
 “setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya-juga itu pun karunia Allah” (Pengkhotbah   5:18).
 
 “Saudaraku yang yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja”(III Yoh. 2).
 
Dari kejadian sampai Wahyu, Firman Allah penuh dengan contoh-contoh orang terkenal yang menjalani kehidupan yang berhasil, termasuk Abraham, ishak, yakub, Musa dan para hakim. Bahkan hidup Ayub dan Yunus pun, yang selama sesaat kelihatan seperti gagal, terakhir dengan sukses. Di dalam Perjanjian Baru kita melihat kehidupan yang berubah dari Petrus yang berpendidikan rendah, dan kehidupan yang sungguh-sungguh berhasil dari Paulus yang menganggap segala sesuatu sebagai kerugian jika dibandingkan dengan indahnya pengenalan Yesus Kristus.
 
Hal apa pun yang mungkin menjadi kebanggaanya dianggap oleh Paulus sebagai sampah belaka. Tempat yang sudah dipersiapkan Allah untuk orang-orang Kristus diperikan didalam kitab Wahyu. Kitab ini juga melukiskan betapa Allah sungguh-sungguh ingin agar hidup kita berhasil. Karenanya kita hendaknya mengerti dengan jelas bahwa Allah senang bila kita mengalami hidup yang berhasil.
 
Apakah yang dimaksud dengan “hidup yang berhasil”?
 
Manusia modern cenderung mengukur keberhasilan hanya dari timbunan kekayaan materi, tetapi ada keberhasilan jenis lain yang Allah berikan. Dalam pekerjaan apa saja, kita terlibat, kalau kita mendapat kepuasan, kegembiraan perkembangan diri dan prestasi scrta pekerjaan itu mcndatangkan kemuliaan bagi Allah--itu adalah hidup yang berhasil karena Allah yang mengerjakan keberhasilan itu didalam kita. Bila seorang usahawan mendapat keuntungan dalam usahanya, bila seorang sarjana menghasilkan sesuatu dari studinya, bila seorang pengkhotbah berhasil memberitakan injil, bila seorang politikus atau negarawan berhasil mendatangkan kemakmuran ekonomi bagi bangsanya-meskipun mereka bekerja dibidang yang berbeda-beda, masing-masing telah menjalani hidup yang berhasil.
 
Marilah kita menyelidiki beberapa rahasia yang dapat kita gunakan dan terapkan dalam bidang kita, demi mencapai hidup yang berhasil.
 

Menemukan Kehendak Allah

 
Hidup ini laksana kapal yang berlayar di samudra. Tujuan kita dalam hidup ini seharusnya separti kapal yang berlayar dengan kecepatan penuh menuju suatu arah yang pasti. Sama seperti seorang pelempar bola dalam permainan kasti tidak dapat membuat regunya meraih kemenangan kecuali jika la secara efektif ia dapat menunjukan bola itu kepada si pemukul bola, demikian juga seorang tidak dapat mengalami hidup yang berhasil kecuali ia memiliki satu tujuan dan secara efektif la dapat menunjukan usaha-usahanya ke arah tujuan tersebut.
 
Bagaimana kita dapat menemukan tujuan untuk hidup kita ? Pilihan manakah yang akan membawa kita kepada keberhasilan bila kita harus memilih satu tujuan? Bagaimana kita dapat menemukan jalan terbuka menuju itu bila tembok kehidupan merintangi kita? Apakah yang merupakan kehendak Tuhan untuk kita  Untuk mengalami hidup yang berhasil, kita hendaknya sesegera mungkin mengetahui dengan jelas apa kehendak Allah, karena sasaran hidup kita adalah untuk melakukan kehendak Allah yang sudah kita ketahui itu.
 
Saya  punya pengalamana, ada lima langkah untuk menemukan kehendah Allah :
 
( 1 ) Ketaatan Mutlak
 
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak  Allah”(Roma 8:14).
 
 Kita dapat menafsirkan ayat di atas secara terbalik. Artinya semua anak Allah dipimpin oleh Allah. Alkitab berkata,
 
“Tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru, “Ya Abba ya Bapa !” (Roma 8:15).
 
Dengan demikian kita mempunyai hak istimewa Untuk dipimpin oleh Roh dalam hidup kita sehari-hari. Dahulu Henokh hidup bersama Allah sepanjang hidupnya (Kejadian 5:25). Sekarang pun Allah ingin hidup bersama kita dan menunjukkan kepada kita kehendak-Nya.
 
Terlebih dahulu kita hendaknya yakin bahwa hati kita jujur di hadapan Allah agar kita boleh mengerti kehendak Allah. Kita harus taat kepadaNya dengan segenap hati. Kita mungkin mempunyai sikap yang mengatakan bahwa akan menaati kehendak Allah selama kehendak-Nya itu menyenangkan tetapi kalau kehendak Allah tidak menyenangkan kita tidak mau taat. Maka sudah tentu Allah tidak akan menunjukkan kehendak-Nya kepada kita.
Di gereja zaman ini ada banyak orang memiliki iman seperti iman Yunus. Yunus menerima kehendak Allah bahwa Allah akan menghancurkan Niniwe. Ia tidak menerima peranannya, yaitu diutus untuk menyerukan agar kota itu bertoobat dan menghindarkan kehancuran. Yunus lebih mengutamakan kehendaknya sendiri daripada kehendak Allah. Kita menerima jalan Allah kalau jalan itu menyenangkan, tetapi kita menolaknya kalau kelihatannya menyusahkan. Sikap semacam ini menjadi penghalang utama dalam hidup kita bersama Allah.
 
Yesus memberikan teladan tentang ketaatan mutlak dalam doa-Nya tepat sebelum Ia disalibkan.
 
“Kata-Nya, Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagi-Mu, ambillah cawan ini daripada-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki”(Markus14:3).
 
Dengan keras Samuel menegur ketidaktaatan Saul,
“Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan”? Sesungguhnya mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik daripada lemak domba-domba jantan. Sebab penduhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedengkian adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim”(1 Sam. 15:22-23).
 
Karena itu ketaatan adalah syarat mutlak kalau kita ingin mengetahui kehendak ilahi untuk hidup kita. Kalau kita datang kepada Allah dengan hati yang siap untuk menerima apa pun yang terjadi dan kita berkata, “Aku mau menaati kehendak Tuhan entah kehendak-Nya itu menguntungkan bagiku ataupun tidak, entah aku baik-baik ataupun binasa, dan entah aku sehat ataupun tidak, “maka Allah pasti akan menunjukkan kehendak-Nya kepada kita. Jika kita berseru kepada Allah meminta sesuatu sesudah kita membulatkan tekad bahwa kita harus memperolehnya, doa kita tidak akan dijawab, karena kehendak kita sudah lebih diutamakan daripada kehendak Allah. Bila kita dengan tenang dan dengan sungguh-sungvuh berdoa untuk mengetahui kehendak Allah, dan kita bebas dari hawa nafsu, Allah menunjukkan kehendak-Nya untuk hidup kita.
 
( 2 ) Berdoa mohon Tuhan timbulkan keinginan kita
 
Jikalau kita berdoa untuk mengetahui kehendak Allah, la akan membuat kita mempunyai keinginan sesuai dengan kehendak-Nya. Allah tidak berada jauh dari kita di surga yang terpencil. la pun bukan hanya seorang yang muncul di bait Allah di Yerusalem 2000 tahun yang lalu. Allah ada di dalam diri kita saat ini, hidup bersama kita setiap hari. Alkitab berkata,
 
 “Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan­Nya”(Fil 2:13).
 
Oleh sebab itu, untuk mengetahui kehendak Allah, kita hendaknya memperhatikan dengan teliti untuk melibat keinginan apa yang timbul selagi kita berdoa. Bila Allah memperlihatkan kehendak-Nya kepada kita, la tidak melakukannya bertentangan dengan kemauan kita, melainkan la menimbulkan keinginan di hati kita, membuat kemauan kita sesuai dengan kehendak-Nya.
 
Kesaksian DR. David Yonggi Cho :
 
“ Banyak permintaan datang kepada saya yang meminta saya berkhotbah dalam kebaktian kebangunan rohani di seluruh dunia. Kalau saya menerima semua permintaan itu, saya tidak akan mungkin lagi melayani di gereja saya. Karena itu saya membuka undangan-undangan itu di depan saya dan berdoa, “Tuhan aku tidak dapat menerima lebih dari empat undangan. Yang manakah yang seharusnya aku terima? Yang satu dari Inggris, yang itu dari Perancis dan ini dari Amerika Serikat. Kemudian saya berdoa dengan sungguh­sungguh sepanjang malam, dengan berpuasa, lalu Allah menempatkan di hati saya satu keinginan yang sesuai dengan kehendak-Nya, melalui Roh Kudus. Undangan-undangan yang saya terima dipilih oleh suara yang berbicara di dalam hati saya sewaktu saya berdoa. Kadang-kadang negara yang saya ingin sekali untuk kunjungi tidak terpilih. Meskipun demikian, karena saya memutuskan untuk menaati kehendak Allah secara mutlak maka saya sanggup memilih sesuai dengan keinginan Roh Kudus.
Pada tahun 1969, ketika jemaat kami sedang mempertimbangkan untuk pindah ke Yoido untuk membangun gedung gereja baru yang memuat 10.000 orang, saya ragu-ragu apakah ini merupakan kehendak Tuhan. Pada waktu itu biaya pembangunan ditaksir sebesar dua milyar won (mata uang Korea), tetapi jemaat kami hanya mempunyai uang dua juta won. Karenanya, jika bukan kehendak Tuhan agar kami meneruskan pembangunan ini. Gereja saya mungkin bangkrut dan tentu akan menghancurkan saya bersamanya dan Allah tidak dimuliakan.
Pada saat kritis itu, saya berlutut di hadapan Allah dan mengajukan permohonan doa dengan sungguh-sungguh. Saya mengosongkan sama sekali hati saya dan melepaskan semua pikiran, rencana maupun keinginan. Lalu saya berlutut dengan penyerahan penuh. Tiba-tiba, di pertengahan doa saya, Roh kudus terasa hadir dalam hati saya seperti cairan yang panas dan ada satu keinginan kuat timbul pada saya. Saya tidak memegang apa pun, saya juga tidak mendengarkan atau melihat apa-apa. Namun saya dapat merasakan di hati saya suatu keinginan kuat untuk mendirikan gereja yang akan menampung 10.000 orang, yang akan mengutus para utusan Injil mengarungi lima samudra dan keenam benua. Kami mulai dengan tangan kosong dan dalam lima tahun kami membangun gereja itu yang dapat menampung 10.000 orang. Kami sudah membayar semua utang yang berkaitan dengan pembangunan gedung itu dan kami sedang memberitakan Injil ke seluruh dunia melalui para utusan Injil kami.Keinginan kita merupakan bagian penting untuk megetahui kehendak Allah. Kita harus berdoa memohon jalan keluar bagi masalah-masalah kita dengan berpuasa, dengan bersedia tidak tidur semalam suntuk bila perlu, dengan mengamati secara teliti keinginan yang kuat dan jelas yang timbul di hati kita.”
 
( 3 ) Cros cek dengan Firman Tuhan
 
Bila suatu keinginan timbul dalam hati kita, kita perlu memeriksanya dari sudut Firman Allah Untuk mengetahui apakah keinginan ini sesuai dengan kehendak Allah. Tidak boleh ada pernyataan yang mengesampingkan Alkitab. Firman Allah merupakan ukuran tertinggi dan kekuasan yang menentukan, yang dengannya segala persoalan dapat nilai. Ketika Yesus dicobai oleh iblis di padang gurun la menghalau iblis dengan mengutip Kitab Suci dan memulai dengan, “Ada tertulis...”.
 
Betapapun kuatnya suatu keinginan dalam hati kita, keinginan itu bukan berasal dari Roh Kudus jika itu tidak sesuai dengan Firman Allah. Di dalam hati kita ada keinginan-keinginan yang bukan hanya berasal dari Roh kudus. Keinginan daging, ketamalan, dan berbagai keinginan jahat juga timbul dari sifat manusiawi kita dan dari iblis.
Seorang laki-laki yang baru diangkat sebagai pemimpim sebuah paduan suara di Amerika Serikat memiliki keluarga yang patut dicontoh. Dalam paduan suara itu ada seorang gadis yang cantik luar biasa dan pimpinan ini sangat tertarik kepadanya. Pimpinan paduan suara tersebut begitu terpesona oleh gadis ini sehingga ia tidak dapat lagi mengendalikan emosinya. Hari itu ia berlutut di hadapan Allah dan berdoa.”Tuhan, nyatakanlah kehendak-Mu kepadaku. Biarlah aku menerima sebagai kehendak-Mu bahwa sejak semula aku dan istriku merupakan pasangan yang tidak serasi, dan bahwa sudah ditetapkan bagiku di surga untuk mempeistri gadis cantik itu yang kepadanya aku sedang jatuh cinta.” Itu adalah doa yang sangat buruk! Pada suatu hari pimpinan paduan suara tersebut mendengar suara Iblis yang menyamar sebagai suara Allah. Suara itu mengatakan kepadanya bahwa doanya didengar dan diterima. Pimpinan paduan suara datang kepada gembala sidang gereja tersebut pada hari itu dan meminta izin untuk menceraikan istrinya. Gembala sidang menunjukkan kepadanya ayat yang mengatakan,”Seorang suami tidak boleh menceraikan istrinya” (1 kor. 7:11), lalu ia berusaha menyakinkan pimpinan paduan suara itu tentang murka Allah. Tetapi orang ini melanjutkan keinginan dagingnya dan menceraikan istrinya. la lalu kawin dengan gadis cantik itu. Merasa sangat kecewa atas tindakan suaminya, istri pimpinan paduan suara itu melepaskan kepercayaannva kepada Allah dan kawin lagi.
Dalam waktu singkat pimpinan paduan suara tidak dapat berdoa lagi. karena Roh Kudus telah meninggalkan dia. Ia pergi ke gereja dan menangis dengan sangat sedih, memukul-mukul altar dengan tangannya, namun air mata itu tidak pernah dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi waktu ia menyerah kepada keinginan dagingnya dan menolak nasihat alkitabiah dari gembala sidangnya. Fiman Allah merupakan kekuasaan yang menentukan untuk kita. Barangsiapa tidak menghiraukan nasihat tertinggi dari Firman Allah segera akan masuk dalam suatu keadaan yang tidak memungkinkannya kembali lagi untuk memperbaiki berbagai hal.
Bila ada keinginan kuat muncul dalam hati kita, kita harus menilainya dari sudut pandangan Firman Allah. Jika keinginan itu tidak sesuai dengan Firman Allah, hendaknya kita mengingkarinya dengan tegas dan memerintahnnya untuk pergi. Pernyataan, penglihatan, bahasa roh atau nubuat yang tidak sesuai dengan Firman Allah tidak pernah berasal dari Allah. Hal-hal yang bukan berasal dari Allah berasal dari Iblis, meskipun hal-hal tersebut disembunyikan dengan sangat baik untuk ditampilkan sebagai kehendak Allah.
Seluruh isi Kitab Suci adalah Firman Allah yang tepat, yang bebas dari kesalahan dan ditulis dengan ilham Allah serta memberikan kepada kita pedoman agar kita dapat melihat dan megetahui secara jelas apa yang merupakan kehendak Allah.
 
( 4 ) Minta Peneguhan
 
Allah suka akan ketertiban. la menggunakan metode-metode tertentu untuk menyatakan kehendak-Nya. Bila ada keinginan yang timbul pada waktu saudara berdoa dan keinginan itu sesuai dengan Firman Allah, maka saudara harus berdoa agar Allah memberi saudara bukti tidak langsung untuk menjelaskan persetujuan-Nya atas keinginan saudara.
 
Di dalam Perjanjian Lama, pada zaman Elia, selama tiga setengah tahun Allah tidak memberikan hujan di Israel, negeri umat-Nya yang memberontak. Musim kering yang demikian panjang dan bahaya kelaparan yang diakibatkannya membuat orang-orang Israel sangat susah. Ternak serta kawanan domba mereka mati karena tidak ada makanan. Pada suatu hari, ketika negeri itu sedang dicengkeram musim kering yang hebat, Ella naik puncak Gunung Karmel lalu sujud dan berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Allah, la mengutus bujangnya untuk melihat ke arah laut apakah ada awan. Bujang itu pergi tetapi ada awan. Maka Ella menyuruhnya pergi untuk melihat lagi dan lagi sampai tujuh kali. Pada kali yang ketujuh, bujang itu kembali dan berkata,”Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.”
Ketika Ella mendengar hal ini, la berkata kepada Ahab,”Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan” (1 Raja-Raja 18:44).
 
Selain Firman dan keinginan Elia, ada awan kecil. Ketika kita berdoa untuk keinginan-keinginan kita, kita seharusnya mulai melihat awan kecil iman yang membawa jawaban doa kita.
 
Gideon adalah salah seorang hakim paling terkenal di Israel. Sama seperti Elia, Gideon meminta bukti yang berkaitan dengan keadaan sekitarnya. Waktu itu Israel diserbu oleh orang Midian dan Israel nyaris ditaklukkan. Karena hal ini maka hati pemuda Gideon terbakar oleh keinginan untuk melihat bangsanya dibebaskan dari penindasan orang-orang Midian. Suatu hari seorang malaikat Allah menampakkan diri kepada Gideon dan mengatakan bahwa keinginan Gideon cocok dengan keinginan Allah. Namun Gideon tidak puas dengan pesan malaikat itu. Maka ia meminta bukti. “Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang kaufirmankan itu, maka aku membentangkan guntingan bulu domba di tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang kaufirmankan” (Hakim-Hakim 6:36-37).
 
Keesokan paginya Gideon bangun pagi-pagi, mengangkat guntingan bulu itu, memeras air embun daripadanya dan menghasilkan secawan penuh air. Lalu berkatalah Gideon kepada Allah, “Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu; sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun” (Hakim-Hakim 6:39).
 
Malam itu kembali Allah menjawab Gideon dengan melakukan apa yang ia minta. Guntingan bulu itu kering sedangkan tanah di sekitarnya basah oleh embun. Sesudah melihat bukti-bukti ini, Gideon pergi dengan berani memerangi orang-orang Midian dan ia menjadi alat Allah untuk menyelamatkan lsrael. Ketika Allah menunjukkan kehendakNya kepada kita, la selalu menyatakan juga tak langsung, entah itu awan kecil ataupun guntingan bulu yang basah. Kita dapat dan seharusnya berdoa untuk memperoleh bukti tak langsung dari Allah untuk berbagai permintaan kita.
 
( 5 ) Ada rasa Damai Sejahtera Dalam Hati
 
“ Di mana ada Iblis, di situ akan ada kegelisahan. ­Di mana ada Allah, di situ akan ada damai sejahtera “ .---- ini hukum dunia roh
 
Percobaan apa pun menimpa kita, jika Roh Allah tinggal di dalam kita maka damai sejahtera menjadi bukti bahwa kita hidup sesuai dengan kehendak Allah. Pekerjaan Roh Allah tidak akan nampak di tempat yang tidak ada kasih dan damai sejahtera.
 
Orang-orang yang menyebarkan persungutan dan ketidakpuasan dimana saja mereka berada adalah orang-orang yang sudah menerima roh lain dan bukan ­Roh Kudus
 
Meskipun mereka masuk gere.ja, mereka menimbulkan kesulitan, perselisihan dan kegelisahan. Pekerjaan Roh Kudus adalah mendatangkan kasih dan damai sejahtera. Oleh sebab itu bukti terakhir yang olehnya kita dapat melihat kehendak Allah adalah bila kita merasakan damai sejahtera di dalam hati dan pikiran kita. Kita mungkin sudah memperoleh empat bukti lain bahwa kita sedang bertindak menurut kehendak Allah sebelum kita mencapai bukti terakhir ini. Jika bukti terakhir ini. Jika bukti terakhir ini tidak ada, itu menunjukkkan bahwa yang kita minta mungkin merupakan kehendak Allah, tetapi waktunya tidak tepat. Jikalau kita mengalami hal ini, kita hendaknya menunggu sampai kita mendapatkan damai sejahtera di dalam hati dan pikiran kita, karena bila kita waktu yang sesungguhnya dari Allah itu tiba maka Roh Kudus akan mendatangkan damai sejahtera.
 
 “Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan mereka” (Maz. 107:30).
 
Allah memerintah semua ciptaan-Nya sesuai dengan masa yang Ia tetapkan. Alkitab mengatakan,
 
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya” (Pengkhotbah 3:1).
 
 Masa dan waktu yang disebutkan di sini adalah berkenaan dengan kehendak Allah yang dapat saudara pastikan dengan cara memperhatikan apakah saudara mendapat damai sejahtera waktu saudara berdoa, belum waktunya bagi saudara untuk mengejar hal yang sedang saudara doakan itu. Tetapi jika damai sejahtera mengalir seperti sungai, saudara dapat mengerti bahwa itu adalah tanda untuk bertindak. Karena saudara mendapat damai sejahtera, saudara dapat memastikan bahwa kehendak Allah sedang disempurnakan.
 
Kesimpulan 
 
1.      Yakinlah  dengan penuh ketaatan , lakukan yang Allah inginkan
2.      Melalui doa berusahalah mengetahui keinginan mana yang ditimbulkan oleh Allah di dalam hati
3.      Kaitkan keinginan itu dengan Firman Allah untuk mengetahui apakah keinginan itu sesuai dengan Firman Allah untuk mengetahui apakah keinginan itu sesuai dengan Firman Allah., kalau bukan itu keinginan daging.
4.      Mohonlah dgn sungguh-sungguh agar diberikan bukti tak langsung.
5.      Tunggu sampai mendapat damai sejahtera di dalam pikiran dan hati, mulailah bertindak
 
Lima tahap ini akan menjadi langkah-langkah yang akan menolong kita menemukan kehendak Allah dalam doa2 kita.
 
 
Bambang Wiyono
HP : 0812 327 3886
home page : http://www.geocities.com/fullgospel_indonesia
 
 
1
Hosted by www.Geocities.ws