KEKUATIRAN ADALAH DOSA
Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyalakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah
dalam
doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang
melampaui segala akal, akan memelihara hati dan
pikiranmu
dalam Kristus Yesus.
FILIPI
4:6-7
Sesudah sepuluh hari beristirahat, dengan baik,
tidur lelap setiap malam, saya tahu saya sudah siap untuk bertemu
dengan Tuhan lagi dan pergi bersamaNya ke surga. Pertengahan Maret
tepatnya 15 Maret 1996 telah tiba, tetapi bukannya untuk menjadi
tegang, memang, hari itu memberi saya saat yang sangat saya
tunggu-tunggu sekali sejak Tuhan pergi hampir dua minggu yang lalu.
Dari jam 06.40 pagi sampai 08.40 pagi, saya
menikmati kunjungan Tuhan dan perjalanan lain lagi ke surga. Seperti
biasa, sebelum Ia tiba badan saya bergoncang, dan saya mengeluh selama
tiga puluh menit. Kemudian Tuhan muncul di depan saya dan berkata, PuteriKu,
Aku perhatikan engkau cukup beristirahat sekarang. Kita masih ada
banyak tugas untuk dikerjakan.
Tuhan surga dan bumi prihatin terhadap saya,
puteri serta pelayanNya. Ia memastikan saya sudah dapat mengejar
kekurangan tidur saya sebelum Ia kembali untuk membawa saya beserta
Dia. Ia mengerti terbatasnya badan dan jiwa saya, dan Ia betul-betul
memperhatikan saya. Ia tahu apa yang baik untuk anak-anakNya, dan Ia
akan menahan apa yang tidak baik bagi mereka yang mengasihiNya.
Sesudah dua kali terakhir saya pergi ke surga,
badan saya merasa seolah-olah tidak dapat dikendalikan. Saya sangat
letih karena goncangan, dan saya sering merasa pusing. Saya hanya
tidur tiga jam satu malamnya untuk jangka waktu tiga minggu. Tidak
mungkin bagi saya untuk tidur pada siang hari karena urapan Roh Kudus
sangat kuat atas diriku.
Sedikit demi sedikit, saya belajar bagaimana
mengendalikan keadaan dengan beristirahat lebih awal di sore hari
untuk memastikan saya mendapat cukup tidur sebelum Tuhan tiba. Pada
pagi ini, Tuhan membawa badan transformasi saya ke pantai di mana kami
berjalan di pinggir laut sebentar sebelum Tuhan membawa saya ke surga.
Hati saya dipenuhi keriangan dan pengharapan yang luar biasa waktu
kami terbang.
Kami tiba ke tempat biasanya dan masuk ke gedung
putih. Saat ini, saya sudah biasa dengan keadaan dan tata cara yang
biasa kami ikuti. Kami berganti dengan pakaian surgawi kami, dan
kemudian Tuhan memegang tangan saya ketika Ia memimpin saya turun ke
sebuah jalan yang lebar yang menjurus naik ke suatu gunung yang sangat
tinggi.
Serupa sekali dengan Pegunungan Cascade yang
telah saya kunjungi di bagian barat laut Amerika Serikat, dan saya
berkata surga seperti itu, dalam banyak hal, seperti bumi tetapi
ini jauh lebih indah daripada apapun yang pernah saya lihat di planet
ini.
Banyak pohon-pohonan berdaun rindang dan
semak-semak di tepi gunung. Dari puncak saya dapat melihat sebuah
pantai. Itu adalah garis pantai yang berbatu, mirip sekali dengan
gambar-gambar Pelabuhan Bar, Maine, yang telah saya lihat. Segalanya
berkilau keputihan yang cemerlang menakjubkan dan murni. Kami menuruni
gunung dan berjalan di atas pasir diantara batu-batuan. Ini adalah
pasir yang terputih dan terbersih yang pernah saya lihat, dan
pantainya betul-betul terindah yang pernah saya temui.
Di dekatnya ada batu-batuan yang begitu besar
sehingga saya tidak dapat melihat atasnya. Ketika kami berjalan
mengelilingi salah satu daripadanya saya melihat sekumpulan besar
orang yang memakai jubah putih. Tiap wajah seseorang jelas berbeda
dengan yang lain, dan banyak anak-anak kelihatan sedang bermain di
pasir. Beberapa anak kecil memegang tangan anak yang lebih remaja, dan
setiap orang sedang berjalan-jalan dalam suasana bergurau dan bahagia.
Sangat menggembirakan sekali melihat suatu tempat yang begitu cerah
dan riang.
Tuhan dan saya duduk di atas salah satu batu
yang besar untuk waktu yang singkat, sambil menikmati keindahan yang
menggetarkan hati di sekeliling kami. Ia menoleh kepada saya dan
berkata, Aku telah membuat
banyak hal di sini serupa dengan hal-hal di bumi sehingga anak-anakKu
dapat menikmatinya apabila mereka datang ke kerajaanKu, tetapi banyak
hal-hal yang tidak sama juga dengan hal-hal di bumi. Aku mempunyai
banyak kejutan yang menggetarkan hati bagi anak-anakKu.
Ia kedengaran sangat gembira seperti orang
tua yang telah menyediakan sebanyak mungkin hadiah untuk dibuka pada
hari Natal oleh anak-anaknya. Tuhan seakan-akan ingin anak-anakNya
bergembira seperti mereka yang sedang bermain dengan riang gembira
di pasir. Itulah sebabnya mengapa Ia menciptakan surga untuk menjadi
tempat yang sangat indah. Ia akan menjadi rumah anak-anakNya
selama-lamanya.
Sukakah
engkau dengan apa yang Kutunjukkan padamu, Choo Nam?
Ya, Tuhan. Saya telah melihat banyak pantai
di bumi tetapi tidak ada satupun yang dapat menandingi pantai ini.
Saya dapat merasakan, bahwa jawaban saya sangat
menyenangkan hati Tuan saya. Tidak lama sesudah itu kami meninggalkan
pantai dan kembali ke gedung putih. Kami berganti dengan jubah dan
mahkota yang agung, dan Tuhan membawa saya ke kolam di mana biasanya
kami mengakhiri setiap kunjungan ke surga. Tuhan duduk di atas batu
kegemaranNya sementara saya menyanyi dan menari penuh riang ria dengan
badan transformasi saya. Sementara itu, tangan-tangan badan duniawi
saya sedang bergerak menurut irama musik surgawi.
Aku
masih mempunyai banyak hal untuk ditunjukkan kepadamu, puteriKu,
Tuhan berkata ketika saya mendekati Dia. Engkau
harus sabar.
Ini berita yang baik bagi saya, sebab saya tahu
yang Ia maksudkan, bahwa saya akan sering pergi ke surga dengan Dia
lagi. Hati saya membubung tinggi karena senang dan girang ketika saya
menari di tempat yang mengagumkan penuh kegembiraan dekat dengan kolam
yang tenang. Saya ada di hadirat Tuhan, di tempat yang disediakanNya
untuk saya, dan saya tahu saya semestinya adalah manusia yang paling
bahagia yang pernah hidup.
HENTIKAN
KEKUATIRAN!
Air mata sangat kegirangan mengalir turun dari
wajah saya ketika saya berkata, Terima
kasih, Tuhan, karena membawaku ke surga bersamaMu lagi.
PuteriKu,
Aku melihat engkau kuatir tentang segala yang Aku minta engkau
melakukannya. Aku telah memberitahumu banyak kali jangan kuatir, Nak,
dan engkau tidak mematuhi Aku dalam hal ini.
Tuhan, maafkan aku. Sepertinya aku tidak
dapat berhenti kuatir. Apa yang aku ingin kerjakan adalah pekerjaan di
mana aku telah dipanggil olehMu untuk melakukannya. Aku ingin
melakukannya menurut cara yang Engkau perin-tahkan padaku, dan ini
semua telah menyebabkan aku cemas.
Aku
tidak mau engkau risau tentang apapun mulai sekarang dan seterusnya,
Ia memerintahkan. Aku akan
mengatur segalanya untukmu. Berhati-hatilah terhadap beberapa orang,
sebab mereka akan memberimu nasihat yang salah. Karena itu, sementara
engkau menulis buku, Aku tidak mau engkau keluar kota, dan Aku tidak
mau siapapun juga datang ke rumahmu, kecuali keluargamu.
Perintah-perintah Tuhan lebih tegas daripada
sebelumnya. Saya men-dengarkan dengan sungguh-sungguh ketika Ia
meneruskan.
Sadarkah
engkau bahwa tidak ada seorangpun datang mengunjungimu sejak Aku
membawamu ke surga?
Oh, ya. Rupanya setiap kali saya mengundang
seseorang untuk datang atau membuat janji untuk bertemu, selalu ada
sesuatu yang terjadi yang mengubah rencana mereka. Sekarang
engkau tahu kenapa, anakKu. Aku mau engkau memusatkan perhatianmu
kepada buku tanpa gangguan-gangguan. Buku ini sangat penting bagiKu,
dan ia akan menjadi berkat istimewa untuk anak-anakKu. Apapun yang
engkau kerjakan, Aku mau engkau perbincangkan kepadaKu terlebih
dahulu. Segala sesuatu mengenai buku ini harus seturut kehendakKu.
Perintah Tuhan yang jelas berbunyi di hati saya,
ketika kami mening-galkan kolam, kembali ke gedung putih dan berganti
dengan pakaian biasa kami. Sesudah itu kami kembali ke pantai di bumi,
dan Tuhan berkata, AnakKu, engkau lihat pantai ini sangat berbeda dengan pantai yang engkau
lihat dalam kerajaanKu.
Tuhan, segala yang Engkau perlihatkan
kepadaku dalam kerajaanMu begitu indah, kecuali hal-hal yang
menyedihkan.
Inilah
sebabnya mengapa Aku memilih engkau untuk mengerjakan pekerjaan ini.
Aku tidak mau seorangpun daripada anak-anakKu harus pergi ke lubang.
Terserah kepada mereka mau percaya atau memilih untuk tidak percaya.
Aku akan berbicara lebih banyak mengenai ini nanti, anakKu. Ia
lalu mengu-lurkan tanganNya dan merangkul saya. Ketika Ia pergi,
goncangan badan saya berhenti.
KuasaNya yang dilepaskan dalam tubuh saya mulai
menyembuhkan tempat-tempat yang lemah dalam karakter saya yang masih
tersisa dari masa kecil saya. Saya sedang belajar bagaimana menjadi
lebih yakin, bagaimana bergantung dan sungguh-sungguh percaya akan
Tuhan, tetapi saya masih bergumul dengan kecemasan tertentu dan
ketakutan.
Pada 19 Maret Tuhan meluangkan waktu selama dua
jam dengan saya, dari pukul 07.00 sanpai 09.00 pagi. Saya bergoncang
selama satu setengah jam dan kemudian merintih dalam Roh selama lima
belas menit lagi pagi itu. Kemudian saya mendengar bunyi yang
menyukakan dan menggerakkan hati yaitu suara Tuhan berkata kepada
saya. Ia memegang tangan saya dan kami kembali ke pantai.
Badan saya diubah kepada perwujudan yang ajaib,
dan saya melihat saya sedang memakai jubah putih seperti yang telah
dipakai Yesus. Kemudian kami naik gunung yang megah sepanjang jalan
yang sempit. Saya melihat sebuah batu yang sangat besar di mana kami
duduk untuk beristirahat.
Lamanya waktu tubuh jasmani saya harus menahan
manifestasi-manifestasi yang mendahului kunjungan-kunjungan Tuhan
lebih dari biasanya, jadi saya tahu kunjungan kali ini akan menjadi
suatu kunjungan yang sangat istimewa. Pikiran saya berlomba-lomba
dengan pengharapan-pengharapan serta kegembiraan. Apa yang akan
ditunjukkan oleh Tuhan hari ini? Kemana Ia akan membawa saya?
Yesus memecahkan lamunan saya dengan berkata:
Aku tahu engkau masih cemas tentang hal-hal yang Aku beritahukan dan
tunjukkan padamu. Aku memberitahukanmu untuk berhenti merasa kuatir.
Nada suaraNya mengandung marah dan tegas. Engkau
tidak percaya akan FirmanKu.
Saya seketika mengetahui apa yang Dia maksudkan.
Saya masih kuatir tentang buku itu, bahkan sesudah apa yang
dinyatakanNya kepadaku dulu. Ia telah memberitahu saya, bahwa setiap
bagian terkecilpun akan ditanganiNya dengan teliti, tetapi saya masih
merasa gentar dengan proyek yang begitu pentingnya. Saya
sungguh-sungguh merasa kecil oleh besarnya tugas ini.
Saya mulai menangis air mata malu dan bertobat
atas teguran Tuhan. Saya menyatukan jari-jari tangan daya menundukkan
kepala dan mulai memohon, Ampunilah saya, Tuhan. Bagaimanapun
kuatnya saya mencoba untuk tidak kuatir, Tuhan, saya akhirnya masih
risau tentang semuanya ini.
Mulai
dari sekarang, Choo Nam, Aku ingin engkau berhenti kuatir. Aku tidak
ingin engkau kuatir akan apapun. Beberapa orang tidak akan
memper-cayaimu, tetapi engkau tidak perlu kuatir mengenai itu. AnakKu,
Aku hanya memakai engkau untuk buku ini. Ini bukuKu dan Aku yang
mengurusnya.
Seperti
yang telah Kukatakan dari permulaan, ia akan mengambil waktu sebentar
untuk menyiapkan engkau bagi kerja ini, jadi jangan risau. Serahkan
semuanya kepadaKu. Jikalau engkau kuatir, engkau tidak membuat Aku
bahagia.
Tuhan, minta maaf. Ampunilah saya.
Aku
tahu engkau tidak tahu tentang banyak hal, tetapi Aku melihat, bahwa
engkau berhati murni. Aku tahu engkau percaya segala sesuatu tentang
Aku. Aku telah melihat ketaatanmu, dan Aku tahu engkau takut akan
FirmanKu.
Aku mau
engkau memusatkan perhatianmu hanya pada pekerjaanKu dan tidak kepada
yang lain. Aku gembira tentang segala sesuatu mengenai engkau,
puteriKu. Setelah engkau menyelesaikan buku ini, Aku akan memberkahimu
lebih dari pada apa yang pernah engkau inginkan.
Tuhan, aku memerlukan Roger untuk menolongku
dengan sangat banyak-nya pekerjaanMu.
Suamimu
akan melayani Aku melaluimu. Aku mempunyai banyak rencana untuk kalian
berdua, jadi siapkan hatimu untuk melayani Aku. Semuanya akan mulai
terjadi dengan segera. Sekarang Aku harus membawamu kembali.
Kami berjalan turun dari gunung itu. Sewaktu
kami berjalan di atas pasir saya merasa luar biasa bahagianya.
Seolah-olah suatu beban yang sangat berat telah diangkat dari bahu
saya. Benar Tuhan telah menunjukkan kepada saya banyak hal-hal yang
baru dan penting hal-hal yang membawa kesembuhan dan kemerdekaan
pada jiwa saya yang takut-takut. Sesudah Tuhan meninggalkan saya pagi
ini, saya merasa seperti seorang yang baru.
UTAMAKAN
TUHAN DAHULU
Saya mulai menyelidiki di dalam Alkitab dan
mencari apa yang dapat saya pelajari tentang dosa karena kuatir. Mata
saya tertarik oleh kata-kata Yesus yang ditulis oleh Matius: Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,
karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari
cukuplah untuk sehari (Matius 6:33-34).
Isi ayat ini adalah Khotbah di bukit, di mana
Yesus menyatakan rahasia-rahasia kemenangan rohani dengan
murid-muridNya. Seperti saya, murid-murid itu resah tentang banyak
hal. Mereka kuatir jikalau mereka tidak mempunyai makanan dan pakaian.
Yesus mengingatkan mereka:
Dan
mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di
ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku
berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahan nyapun tidak
berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Tuhan
mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke
dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang
yang kurang percaya?
Matius 6:28-30
Itulah kuncinya iman! Roh Kudus lalu membawa saya ke satu
ayat yang lain dari Alkitab yang menolong saya menjelaskan ini: Dan
segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa (Roma
14:23). Itulah sebabnya mengapa kuatir adalah dosa ia bukan iman.
Tuhan menghendaki kita berjalan di dalam iman, dan tetap dengan
kemurahan kemuliaanNya Ia telah menunjukkan kepada saya begitu banyak
hal. Saya telah melihat kenyataan adanya surga dan saya telah berjalan
bersama Tuhan! Mengapa saya mesti kuatir lagi?
Musim semi dimulai dengan satu kunjungan lain ke
pantai bumi. Dari jam 06.30 pagi sehingga 08.15 pagi pada tanggal 22
Maret, Tuhan pergi dengan saya. Ia membawa saya ke pantai lagi, dan
kali ini Ia kelihatan lebih diam daripada tiga hari sebelumnya.
Akhirnya, Ia duduk di atas batu di sisi gunung di mana kami seringkali
duduk, Yesus berkata: Jangan
sibuk dengan kesaksian di gereja, Choo Nam, pusatkan perhatian kepada
pekerjaanKu.
Ia tahu bahwa keinginan saya begitu meluap-luap
untuk menceritakan pengalaman saya kepada semua orang yang saya
jumpai. Meskipun saya seorang pemalu, saya pikir saya harus
menceritakan kepada setiap orang apa yang saya lihat, dengar, dan
alami. Kunjungan terakhir saya dengan Tuhan dan dilanjutkan dengan
mendalami Firman telah memberi keyakinan dan keberanian kepada saya
seperti yang belum pernah saya alami sebelumnya. Saya merasa
sepertinya saya berani membagikan kesaksian saya pada jutaan orang!
Saya mengambil setiap kesempatan yang ada untuk
bersaksi bagi Tuhan dan Tuan saya, dan saya menyangka Ia akan gembira
sekali karenanya. Kenya-taannya, hasrat saya sedemikian besar untuk
bersaksi atas namaNya, sehingga saya telah mengulangi kesaksian saya
berkali-kali dengan bantuan sebuah alat perekam. Urapan Roh Kudus
seakan-akan mendorong saya ke dalam pelayanan umum seperti ini.
Malahan waktu saya pergi berbelanja saya
menceritakan kepada semua orang tentang surga. Beberapa orang memberi
reaksi keheranan. Yang lain membalas dengan gembira dan ingin
mendengar lebih banyak. Saya beritahu mereka untuk membaca bukunya
apabila diterbitkan.
Ada orang-orang, seperti yang dapat saya lihat
dari reaksi-reaksi wajah mereka, tidak mau mendengar tentang
perjalanan saya ke surga, tetapi saya telah belajar, bahwa reaksi
mereka yang ragu-ragu tidak penting. Saya tahu saya mempunyai sebuah
kisah untuk diceritakan, dan reaksi manusia tidak akan dapat menahan
saya daripada memberitakan kegairahan yang telah saya alami.
Saya menyadari bahwa kebanyakan orang percaya
ingin mendengar lebih banyak. Banyak yang bertanya, Kapan bukunya
akan selesai? Kebanyakan orang yang saya kenal adalah orang-orang
yang percaya, termasuk anggota-anggota keluarga jauh saya yang
semuanya telah memberikan sokongan mereka dengan mengatakan mereka
percaya akan cerita saya. Ketika saya membagi-kannya dengan seorang
kemenakan laki-laki, ia telah dijamah oleh Tuhan. Sekarang ia ikut
belajar Injil dan ke gereja dengan tetap serta lapar sekali akan
Tuhan.
Tuhan bukannya tidak suka, tetapi Ia dengan
tegas mengulangi, Aku ingin
engkau memusatkan perhatianmu kepada buku; dengan itu engkau akan
dapat memuaskan banyak gereja-gereja dan menjangkau orang-orang yang
belum diselamatkan.
Bunyi suaraNya, kata-kataNya, pesanNya
mengalirkan kegembiraan ke dalam roh saya. Saya mulai menyanyi dalam
Roh, dan saya melihat Tuhan sedang memandang saya dan tersenyum. Dan
saya dapat melihat wajah badan transformasi saya tersenyum kepada
Tuhan selama saya menyanyi.
PuteriKu,
Aku menikmati waktu bersama kita, Tuhan berkata sambil
meletakkan tangan kanan saya ke bawah lenganNya. Lama Ia tidak banyak
berbicara, tetapi akhirnya berkata.
Aku
ingin engkau menulis tentang bagaimana engkau hidup sebagai seorang
percaya. Sangat penting sekali bagi orang-orang lain untuk mengetahui
bagaimana engkau hidup bersamaKu, untuk melihat bagaimana terbukanya
hatimu kepadaKu. Kejujuran serta ketaatan hidupmu sangat penting
bagiKu, dan Aku tahu engkau selalu mengutamakan Aku di dalam hidupmu.
Ketika engkau berdoa, engkau selalu berkata engkau akan mendahulukan
Aku bahwa Aku ini lebih penting bagimu daripada siapapun atau
apapun di dunia.
Aku
ingin engkau tahu bahwa Aku telah mendengar semua doa-doamu meskipun
seakan-akan Aku belum menjawab satu persatu. Aku tahu hati semua
anak-anakKu. Aku tidak dapat memberkati setiap orang yang tidak
mempunyai hati yang tulus, tetapi Aku sungguh ingin anak-anakKu
diberkati.
Setelah Ia meninggalkan saya, kali ini saya
memikirkan kata-kataNya. Ia seolah-olah sungguh suka dengan saya, dan
saya bergairah sekali mendengar Dia mengatakan, bahwa Ia telah
mendengar semua doa-doa saya. Ia membawa saya ke sebuah ayat penting
dalam Alkitab: Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu
bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya
menurut kehendakNya. Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa
saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh
segala sesuatu yang telah kita minta kepadaNya (1 Yohanes 5:14-15).
Tuhan mendengar dan menjawab doa-doa yang tulus dari anak-anakNya.
Ia menunjukkan kepada saya banyak sekali
janji-janji doa yang berarti dan berharga, dan saya tahu Ia mau saya
memohonnya satu persatu:
Bila
ia berseru kepadaKu, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam
kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang
umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya
keselamatan dari padaKu.
Mazmur
91:15-16
TUHAN
dekat pada setiap orang yang berseru kepadaNya, pada setiap orang yang
berseru kepadaNya dalam kesetiaan.
Mazmur 145:18
Berserulah
kepadaKu, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan
kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal
yang tidak kauketahui.
Yeremia 33:3
Bapamu
mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepadaNya.
Matius 6:8
Mintalah,
maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang
meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap
orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
Matius 7:7-8
Dan
apa saja yang kamu minta dalam doa dan dengan penuh kepercayaan, kamu
akan menerimanya.
Matius 21:22
Ini hanya beberapa daripada janji-janji doa yang
berkuasa dari Firman Tuhan yang diperlihatkan oleh Roh Kudus pada
saya. Pada 23 Maret saya sedang berdoa dengan khusyuknya di bawah satu
urapan Roh Kudus yang kuat. Badan saya menggetar dengan hebat, dan
keluhan-keluhan dari dalam roh saya keluar dengan kerasnya seperti
yang belum pernah saya alami sebelumnya.
Tuhan datang ke kamar tidur saya dan duduk dekat
jendela. Kemudian saya melihat badan transformasi saya sedang duduk di
sebelah Tuhan, dan saya sangat terkejut. Tubuhnya seperti saya sedang
mengalami keluar dari badan saya sama sekali saya betul-betul roh.
Suara Yesus yang lembut berkata kepadaku: Engkau
menyerahkan seluruh hidupmu untukKu. Hatimu dengan tulus membuang
semua perkara duniawi untukKu. Sekarang Aku tahu bahwa tidak ada
sesuatupun dapat membawa kepuasan kepadamu lebih daripada berada di
hadiratKu. Sebab itu, Aku tidak mau engkau berkata bahwa engkau kurang
baik untuk-Ku. Kesetianmu sangat penting bagiKu.
Suatu
suara luar biasa, suara surgawi keluar dari roh saya. Gejala ini
biasanya terjadi bersamaan dengan penglihatan-penglihatan yang
diberikan Tuhan kepadaku.
Kemudian Tuhan menunjukkan kaki dan tanganNya
kepada saya. Saya dapat melihat bekas luka-luka dari paku pada
kaki-kaki dan tangan-tanganNya. Pada mulanya Ia duduk dengan
kaki-kakiNya tersilang, tetapi kemudian Ia meluruskan kaki-kakiNya.
Saya melihat, bahwa pada bagian ata kedua belah kakiNya ada bekas luka
yang bulat dan dalam. Kemudian saya melihat ke dua belah tanganNya
ada bekas-bekas luka yang bulat dan putih. Sangat dekat pergelangan
tanganNya.
Hati saya tersayat untuk Tuhan dan Tuan saya.
Saya menyentuh tanagn-tanganNya dan kaki-kakiNya. Lalu saya
membenamkan wajah saya ke dalam tangan-tangan dan kaki-kakiNya dan
mulai menangis tersedu-sedu. Saya menangis seperti seorang bayi ketika
saya sadar akan semua yang telah dialaminya. Saya bertanya dalam hati,
apakah seluruh rumah dapat mendengar tangisan saya. Saya dapat melihat
badan transformasi saya dengan mukanya dalam tangan dan kaki Tuhan,
membelainya dengan lembut dan saya tahu saya sedang menangis dalam
badan transformasi saya. Tuhan mulai berbicara.
Ketika
Aku masih di bumi Aku hidup untuk Firman BapaKu, dan Aku tahu apa yang
harus Aku hadapi, tetapi Aku hidup untuk Firman BapaKu. Itulah
sebabnya mengapa seluruh surga dan bumi adalah milikKu sekarang.
Sangat
banyak anak-anakKu yang tahu apa yang Aku inginkan mereka berbuat,
tetapi mereka masih lebih cinta akan perkara dunia ini daripada
firmanKu. Anak-anak yang hidup dalam FirmanKu, sesuai dengan FirmanKu,
adalah mereka yang hatinya kudus. Mereka adalah satu-satunya yang akan
masuk rumah-rumah yang telah Kusediakan bagi mereka, seperti yang
engkau lihat dengan namamu pada pintu. Tak seorangpun dapat melihat
keduanya: kerajaan dunia ini dan kerajaanKu. Jikalau seseorang
mencintai dunia lebih daripada mencintaiKu, ia tidak dapat masuk ke
dalam kerajaanKu.
Ini adalah pesan Tuhan yang paling tegas yang
pernah diberikan kepada saya selama ini. Saya tahu, bahwa saya harus
mencatatnya dengan teliti dan cermat supaya dunia tahu bahwa Ia mau
menjadi yang Pertama di dalam segala segi kehidupan kita. Ia
menciptakan kita dan mati untuk kita supaya kita tidak binasa dalam
neraka. Ia melanjutkan.
Ketika
Aku masih di dunia ini, Aku menderita sehingga akhir. Aku serahkan
hidupKu untuk anak-anakKu. Aku ingin mereka hidup dengan FirmanKu
sehingga mereka mendapat kehidupan yang kekal bersamaKu. Kehidupan
duniawi ini tidak akan pernah dapat dibandingkan dengan kerajaanKu.
Ketika Ia mengucapkan kata-kata ini nadanya
sedih dan pedih.
Saya tidak akan pernah melupakan kata-kata itu
dan saya tahu kata-kata itu sangat benar. Dalam hidup ini tidak
ada sesuatu yang dapat dibandingkan dengan kerajaan Tuhan. Saya telah
melihatnya, dan saya tahu kerajaanNya disediakan untuk kita.